Anda di halaman 1dari 10

Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

Kerangka Acuan Kerja


Kegiatan Penyusunan Master Plan Drainase
Kota Padang Tahun 2020

I. Latar Belakang
Kota Padang merupakan salah satu kota yang terletak di pesisir Barat Pulau Sumatera,
mempunyai kondisi topografi yang bergelombang dengan kecuraman yang tinggi ke arah barat dan
daerah datar pada bagian baratnya, sehingga kondisi alam ini sangat ramah dengan kejadian
bencana alam seperti longsor, terban, dan banjir.
Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk yang cepat menimbulkan tekanan
terhadap ruang dan lingkungan untuk kebutuhan perumahan, kawasan industri/jasa dan fasilitas
pendukungnya, yang selanjutnya mengubah lahan terbuka dan/atau lahan basah menjadi lahan
terbangun.
Perkembangan kawasan terbangun yang sangat pesat sering tidak terkendali dan tidak
sesuai lagi dengan tata ruang maupun konsep pembangunan yang berkelanjutan, mengakibatkan
banyak kawasan-kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai tempat penampungan air
sementara (retarding pond) dan bantaran sungai berubah menjadi tempat hunian penduduk.
Hal tersebut diatas membawa dampak pada rendahnya kemampuan drainase perkotaan
dan kapasitas sarana serta prasarana pengendali banjir (sungai, kolam tampungan, pompa banjir,
pintu pengatur) untuk mengeringkan kawasan terbangun dan mengalirkan air ke pembuangan
akhirnya yaitu ke laut.
Bencana banjir dan masalah genangan yang menimpa kota Padang merupakan masalah
yang seakan-akan sudah menjadi masalah permanen yang dikarenakan kondisi geofrafis di atas,
keberadaan Padang yang diberada disepanjang pantai dengan ketinggian daerah ± 1-2 meter dari
permukaan laut akan menyulitkan untuk proses transportasi air permukaan akibat hujan dari
daerah hulu ke muara sungai yang ada dalam Kota Padang,
Terjadinya kondisi pasang yang bersamaan hujan lebat dengan durasi agak lama akan
berimplikasi kepada tingginya muka air pada daerah muara – muara sungai, sehinga terjadi
proses back water pada outlet – outlet dari saluran primer dan sekunder yang akses ke sungai -
sungai sebagai saluran buang akhirnya.
Tingginya tingkat curah hujan yang terjadi pada akhir-akhir ini untuk kota Padang juga
membawa persoalan banjir dan genangan yang semakin komplek, bertambahnya daerah genang
baru dalam kota pada beberapa tempat, serta terjadinya genangan dengan ketinggian yang
semakin meningkat serta durasi genangan yang semakin lama. Kondisi ini akan sangat berpengaruh
kepada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
Berbagai kerugian akibat banjir dan genangan telah dapat kita rasakan, kerusakan
prasarana dan utilitas kota telah menelan biaya tidak sedikit, terganggunya transaksi ekonomi
masyarakat dan hilangnya berbagai asset masyarakat yang dilanda banjir, mewabahnya
berbagai sumber penyakit yang mudah menular, sehingga berdampak terjadinya penurunan
tingkat kesehatan masyarakat akibat banjir.
Kota Padang telah mempunyai Master Plan Drainase yang dibuat oleh Satker PPLP Propinsi
Sumatera Barat Tahun 2010. Seiring dengan perubahan tata guna lahan dan perkembangan wilayah
pemukiman di Kota Padang, perlu dilakukan pemutakhiran data permasalahan dan rencana
pembangunan strategis drainase Kota Padang, jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang,
maka Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota Padang melakukan pekerjaan Penyusunan
Master Plan Drainase Kota Padang Tahun 2020 ini.

II. Maksud Dan Tujuan


Maksud dari Pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang Tahun 2020
adalah untuk menyusun Perencanaan Master Plan Drainase kota Padang yang lebih komprehensif
dan terintegrasi dalam satuan wilayah/ zona drainase, untuk mengatasi daerah-daerah yang sering
rawan banjir dan juga genangan, serta daerah yang terkena limpahan pasang surut, serta
menyelamatkan air agar tidak langsung kelaut dengan mengunakan sumur resapan atau kolam
retensi.

[Type text] Page 1


Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

Tujuan dari Pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang Tahun 2020 adalah
tersedianya dokumen perencanaan Master Plan Drainase Kota Padang Tahun 2020 yang dapat
menjadi acuan dalam pembangunan pelaksanaan fisik drainase dalam mengatasi permasalahan
genangan drainase di Kota Padang dengan menyelenggarakan sistem kawasan/zona
drainase.

III. Sasaran
Sasaran yang diharapkan dalam Pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang
Tahun 2020 adalah adalah:
1. Tersedia dokumen Master Plan Drainase Kota Padang Tahun 2020 untuk Kawasan
perencanaan yang mengacu kepada arahan peruntukan pemanfataan lahan yang sesuai
dengan RTRW Kota Padang.
2. Tersedia Perencanaan Teknis Drainase dalam Zona/Kawasan perencanaan untuk jangka
pendek/ urgent plan.

IV. Nama Dan organisasi Pengguna Jasa


Sebagai pengguna Jasa dalam pekerjaan ini adalah Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan
Ruang Kota Padang

V. Sumber Pendanaan
Pelaksanaan kegiatan ini dibiayai oleh APBD Kota Padang tahun Anggaran 2020 pada
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kota
Padang dengan nomor rekening 1.03.1.03.01.16.16. dengan pagu anggaran sebesar
Rp.774.804.350,- (Tujuh Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus Empat Ribu Tiga Ratus
Lima Puluh Rupiah).

VI. Lingkup Kegiatan


Pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang Tahun 2020 harus mengikuti
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a) Mengacu pada rencana pengelolaan sumber daya air, Rencana induk sistem drainase/ Master
Plan Drainase Tahun 2010 dan rencana umum tata ruang kota (RUTRK). Dalam menyusun
Perencanaan Teknis ini Konsultan harus memperhatikan hasil studi yang selama ini ada, baik
yang berkenaan dengan tata ruang wilayah, hidrologi, pasang surut maupun studi lainnya yang
relevan.
b) Melakukan identifikasi dan verifikasi terhadap kewenangan penanganan drainase kota dengan
mengacu kepada Peraturan Menteri PU PR No 15/PRT/M2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Kementerian PU PR Pasal 256 Direktorat Sungai Dan Pantai mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan dan pembinaan pelaksanaan norma, standar, prosedur, dan kriteria, perencanaan,
pelaksanaan operasi dan pemeliharaan sungai dan pantai serta pengelolaan drainase utama
perkotaan.

[Type text] Page 2


Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

c) Pelaksanaan pekerjaan mengacu kepada Peraturan Menteri PU PR No 12/PRT/M/2014 tentang


Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan, Lampiran I; Tata Cara Perencanaan Sistem
Drainase Perkotaan.
d) Konsultan harus memperhatikan tipologi kota. Tipologi kota mempengaruhi beberapa aspek
dalam sistem drainase perkotaan diantaranya yaitu luasan daerah tangkapan air dan besaran
limpasan air yang terjadi. Pada umumnya kota metropolitan dan kota besar penduduknya padat
dan daerah huniannya tidak mempunyai daerah resapan air, akibatnya limpasan hujan (run
off) akan menjadi lebih besar. Semakin besar kota maka akan semakin besar pula aktifitas
perekonomiannya, apabila daerah itu aktifitasnya terhambat oleh adanya banjir/genangan,
maka semakin besar pula kerugian ekonominya.
e) Perencanaan sistem drainase harus memperhatikan kelestarian lingkungan hidup
perkotaan terkait dengan ketersediaan air tanah maupun air permukaan. Oleh karena itu perlu
dilakukan upaya konservasi air agar ketersediaan air tanah dan air permukaan tetap terjaga.
f) Memperhatikan kondisi lingkungan, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal.
g) Konsultan diharuskan membuat rancangan simulasi untuk beberapa kemungkinan
peristiwa hidrologi maupun arah perkembangan kota lebih mudah dilakukan untuk
mendapatkan sistem yang paling optimal. Tingkat ketelitian rancangan didasarkan atas tingkat
informasi ketelitian pada basis perencanaan, dengan sumber data dari peta garis Kota Padang
skala 1 : 25.000.

6.1 Penyusunan Rencana Induk Sistem Drainase Perkotaan


Proses penyusunan rencana induk drainase perkotaan perlu memperhatikan:
1. Sistem drainase yang ada (existing drainage). 

2. Pekerjaan drainase yang sedang dilaksanakan (on going project). 

3. Perencanaan drainase yang ada (existing plans). 

4. Proses penanganan pekerjaan Existing dan New Plans seperti terlihat dalam Gambar berikut

5. Proses penangan perencanaan drainase baru untuk kota metropolitan, kota besar dan kota yang
mempunyai nilai strategis harus melalui penyusunan : i) Rencana Induk Sistem Drainase
(Drainage Master Plan), ii) Studi Kelayakan (studi kelayakan), iii) Rancangan teknik terinci (DED)
dan iv) implementation. 

6. Proses penanganan perencanaan drainase baru untuk kota sedang dan kota kecil harus melalui
penyusunan: i) outline plan, ii) rancangan teknik terinci (DED) dan iii) implementation. 

7. Outline plan paling sedikit memuat :
a) Inventarisasi kondisi awal sistem drainase, termasuk daerah-daerah genangan; 

b) Kajian dan analisis drainase dan konservasi air; 

c) Rencana sistem jaringan drainase perkotaan; 

d) Skala prioritas dan tahapan penangan; 

e) Perencanaan dasar; dan 

f) Pembiayaan. 


[Type text] Page 3


Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

8. Untuk kota yang telah mempunyai master plan atau outline plan, karena
perkembangan kota yang demikian cepat akibat urbanisasi atau sebab lain, maka sebelum
menyusun master plan baru atau outline plan baru, perlu mengevaluasi dengan seksama master
plan atau outline plan yang ada sebelum memutuskan menyusun master plan atau outline plan
baru.

6.2 Data Dan Informasi Untuk Penyusunan Rencana Induk Drainase Perkotaan
Data dan persyaratan yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Data spasial adalah data dasar yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan drainase
perkotaan, yang diperoleh baik dari lapangan maupun dari pustaka, mencakup antara lain:

a) Data peta yang terdiri dari peta dasar (peta daerah kerja), peta sistem drainase dan sistem
jaringan jalan yang ada, peta tata guna lahan, peta topografi masing-masing berskala
antara 1 : 5.000 sampai dengan 1 : 25.000 atau disesuaikan dengan tipologi kota.
b) Data kependudukan yang terdiri dari jumlah, kepadatan, laju pertumbuhan, penyebaran dan
data kepadatan bangunan. 

c) Data rencana pengembangan kota, data geoteknik, data foto udara terbaru (untuk kota
metropolitan). 

d) Rencana Tata Ruang wilayah (RTRW). 

2. Data Hidrologi
a) Data hujan minimal sepuluh tahun terakhir.

b) Data tinggi muka air, debit sungai, pengaruh air balik, peil banjir, dan data pasang surut.
3. Data Sistem Drainase Yang Ada
a) Data kuantitatif banjir/genangan yang meliputi: luas genangan, lama genangan,
kedalaman rata-rata genangan, dan frekuensi genangan berikut permasalahannya serta hasil
rencana induk pengendalian banjir wilayah sungai di daerah tersebut. 

b) Data saluran dan bangunan pelengkap. 

c) Data sarana drainase lainnya seperti kolam tandon, kolam resapan, sumur- sumur resapan. 

4. Data Hidrolika
a) Data keadaan, fungsi, jenis, geometri dan dimensi saluran, dan bangunan pelengkap
seperti gorong-gorong, pompa, dan pintu air, serta kolam tandon dan kolam resapan. 

b) Data arah aliran dan kemampuan resapan. 

5. Data teknik lainnya 
Data prasarana dan fasilitas kota yang telah ada dan yang direncanakan
antara lain: jaringan jalan kota, jaringan drainase, jaringan air limbah, TPS (Tempat
Pengolahan Sampah Sementara), TPA (Tempat Pemrosesan Akhir), jaringan telepon, jaringan
listrik, jaringan pipa air minum, jaringan gas (jika ada) dan jaringan utilitas lainnya.
6. Data non teknik
 Data pembiayaan termasuk biaya OP, peraturan-peraturan terkait, data
institusi/kelembagaan, data sosial ekonomi dan budaya (kearifan lokal), data peran serta
masyarakat serta data keadaan kesehatan lingkungan permukiman.

6.3 Penentuan Prioritas Penanganan Genangan


Penentuan prioritas dilakukan dengan scoring berdasarkan kriteria-kriteria sbb:
1. Parameter genangan, meliputi tinggi genangan, luas genangan, frekuensi genangan dalam satu
tahun dan lama genangan terjadi. Kriteria parameter genangan seperti dalam Tabel 2.
2. Parameter ekonomi, dihitung perkiraan kerugian atas fasilitas ekonomi yang ada, seperti:
kawasan industri, fasum, fasos, perkantoran, perumahan, daerah pertanian dan pertamanan.
Kriteria kerugian/kerusakan ekonomi seperti dalam Tabel 3.
3. Parameter gangguan sosial dan fasilitas pemerintah, seperti: kesehatan masyarakat, keresahan
sosial dan kerusakan lingkungan dan kerusakan fasilitas pemerintah. Kriteria gangguan sosial dan
fasilitas pemerintah seperti dalam Tabel 4.
4. Parameter kerugian dan gangguan transportasi. Kriteria kerugian dan gangguan transportasi
seperti dalam Tabel 5.
5. Parameter kerugian pada daerah perumahan, kriterianya seperti dalam Tabel 6.
6. Parameter kerugian hak milik pribadi/rumah tangga, kriterianya seperti dalam Tabel 7.

[Type text] Page 4


Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

[Type text] Page 5


Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

[Type text] Page 6


Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

Jumlah nilai dari keenam kriteria tersebut di atas berkisar antara 0 s/d 600. Nilai tertinggi merupakan
kawasan dengan prioritas utama, makin rendah nilainya makin rendah pula prioritasnya.

6.4 Data Dan Informasi Untuk Penyusunan Perencanaan Teknik Terinci


A. Data dan informasi yang diperlukan sebagai berikut :
1. Data klimatologi yang terdiri dari data hujan, angin, kelembaban dan temperatur dari stasiun
klimatologi atau badan meteorologi dan geofisika terdekat.
2. Data kondisi aliran terdiri dari data tinggi muka air, debit sugai, laju sedimentasi, pengaruh air
balik, peil banjir.
3. Data kondisi daerah terdiri dari: karakteristik daerah aliran, pasang surut dan data genangan.
4. Data sistem drainase yang ada yaitu: hasil rencana induk dan studi kelayakan, data kondisi
saluran dan data kuantitatif banjir yaitu genangan berikut permasalahannya.
5. Data peta yang terdiri peta dasar (peta daerah kerja) peta sistem drainase dan sistem jaringan
yang ada, peta tata guna lahan, peta topografi yang disesuaikan dengan tipelogi kota dengan
skala antara 1 : 5.000 sampai dengan 1 : 10.000.
6. Data kependudukan yang terdiri dari jumlah, kepadatan, laju pertumbuhan, penyebaran dan data
kepadatan bangunan.bulat, setengah lingkaran dan segitiga atau kombinasi dari masing-masing
bentuk tersebut.
B. Analisis Hidrologi Dan Hidrolika
C. Sistem jaringan drainase
D. Analisis model sistem jaringan drainase
E. Pengukuran situasi dengan poligon tertutup untuk menggambarkan posisi saluran
F. Penggambaran

Ketentuan yang diperlukan dalam penggambaran sebagai berikut:
1. Peta sistem drainase, jaringan jalan, tata guna tanah dan topografi (kontur setiap 0,5 m
sampai 2 m) dibuat dengan skala 1 : 5.000 sampai 1 : 10.000.
2. Gambar potongan memanjang saluran, horizontal 1 : 1.000, vertikal 1 : 100
3. Gambar potongan melintang saluran, horizontal dan vertikal : skala 1 : 100. 

4. Gambar detail bangunan, skala 1 : 10 sampai 1 : 100.
G. Survey dan Penyelidikan Tanah
H. Analisis kekuatan konstruksi bangunan air
I. Nota disain
Susun nota perhitungan sebagai kumpulan dari hasil analisis hidrologi, analisis hidrolika, analisis
struktur, kriteria-kriteria yang digunakan, dan cat- atan lain yang dianggap perlu.
J. Gambar sistem jaringan drainase dan bangunan pelengkap
K. Perkiraan biaya pembangunan sistem drainase perkotaan
L. Dokumen Tender\
Membuat dokumen tender sesuai kategori paket pelelangan pekerjaan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
 Buat syarat-syarat teknis.
 Buat syarat-syarat umum.
 Buat syarat-syarat administrasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.

VII. Lokasi Perencanaan :


Kota Padang

[Type text] Page 7


Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

VIII. Alih Pengetahuan (transfer of knowledge)


Dengan maksud untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil Detail Design yang baik
dan dapat di pertanggungjawabkan secara teknis, ekonomis dan berwawasan lingkungan
sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja/Term of Refference, Penyedia Jasa wajib melakukan
asistensi, diskusi dan presentasi terkait dengan substansi pelaksanaan kegiatan Perencanaan
drainase ini.
Kegiatan yang bersifat konsultatif tersebut diatas dilakukan sesuai dengan tahapan
masing-masing, yakni; asistensi dilakukan pada saat Penyedia Jasa menyerahkan laporan
pendahuluan, dan laporan sela/interim. Sedang diskusi dan presentasi dilakukan pada
saat penyerahan, laporan pendahuluan dan konsep laporan akhir/draft final report.

IX. Jangka Waktu Pelaksanaan


Rangkaian kegiatan ” Pekerjaan Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang Tahun 2020”
diharapkan dapat diselesaikan dalam jangka waktu pelaksanaan 8 (delapan) bulan kalender.

X. Tenaga Ahli
Agar pekerjaan ini mempunyai kualitas pencapaian sasaran yang memadai, maka
pekerjaan ini membutuhkan dukungan personil yang terdiri dari tenaga profesional untuk jasa
konsultasi dan pendamping yang terdiri dari:
Jumlah
Orang
No. Posisi Kualifikasi Bulan

Tenaga Ahli Profesional

1 Team Leader / Ahli SDA Sarjana Teknik Sipil/ Pengairan Strata 2 (S2) 8
SKA Bidang Sumber Daya Air minimal tingkat Madya

Pengalaman kerja sebagai TL minimal 2 kali


dalam pekerjaan detail desain bidang Drainase
Perkotaan

Pengalaman kerja 15 Tahun ditunjukkan dengan


referensi
2 Ahli Geodesi/GIS Sarjana (S1) Teknik Geodesi minimal tingkat Madya 4

SKA Sumber Daya Air Minimal Tingkat Madya


Pengalaman kerja 3 Tahun bidang Perencanaan
Drainase/ Sejenis, ditunjukkan dengan referensi
3 Ahli Drainase Sarjana (S1) Teknik Sipil 3
SKA Bidang Sumber Daya Air minimal tingkat Madya

Pengalaman kerja 6 Tahun ditunjukkan dengan


referensi

[Type text] Page 8


Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

Tenaga Penunjang lainnya:


1. Juru Ukur
2. Juru Gambar
3. Surveyor Identifikasi
4. Administrasi Komputer

XI. Pelaporan Dan Pembahasan


11.1. Jenis Laporan
Dalam kegiatannya laporan-laporan yang harus dibuat dan diserahkan adalah sebagai berikut :
1. Buku Rencana Mutu Kontrak
Laporan sebanyak 5 (lima) buku. Penyedia Jasa wajib mempresentasikan RMK yang dibuatnya
kepada PPK. Kententuan penyusunan RMK mengacu kepada Peraturan Menteri PU No. 04 tahun
2009 tentang Sistem Manajemen Mutu Departemen PU.
2. Laporan Pendahuluan (Inception Report)
Laporan Pendahuluan sebanyak 5 (lima) buku yang memuat Pendekatan/metodologi pelaksanaan
pekerjaan, jadual penyelesaian pekerjaan, data sekunder yang dapat dikumpulkan baik dari tinjauan
lapangan maupun instansi terkait. Laporan ini diserahkan 1 (satu) bulan sejak ditandatangani SPK.
3. Buku Kriteria Perencanaan
Berisikan pokok-pokok atau syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam perencanaan Drainase.
Ketentuan-ketentuan tersebut dibahas dan dilengkapi dengan rujukan.
4. Laporan Antara (Interim Report)
Laporan Antara sebanyak 5 (lima) buku, laporan ini merupakan laporan kemajuan pekerjaan yang
telah dicapai sampai pada saat laporan ini dibuat. Laporan Pertengahan memuat hasil survei
lapangan (identifikasi daerah tergenang, kondisi sistem drainase yang ada) dan analisa hidrologi.
Laporan ini diserahkan 3 (tiga) bulan terakhir sejak ditandatangani SPK.
5. Laporan Akhir ( Final Report)
Laporan Akhir berisikan memuat keseluruhan analisa kondisi Eksisting sistem drainase Kota Padang,
dengan semua identifikasi permasalahan yang ada dan konsep Master Plan sistem drainase Kota
Padang serta disusun dalam bahasa Indonesia dan diserahkan setelah mendapat persetujuan dari
Pemberi pekerjaan (Direksi Pekerjaan). Laporan ini dibuat sebanyak 5 (lima) buku.
6. Executive Summary
Merupakan ringkasan singkat dari laporan akhir. Berisikan informasi-informasi penting yang
diringkas untuk menjadi gambaran dari keseluruhan perencanaan.
7. Laporan Nota Desain
Berisi hasil perhitungan semua aspek

Daftar laporan yang harus diserahkan


No Jenis Laporan Jumlah (set)

1 Rencana Mutu Kontrak (RMK) 5


2 Laporan Bulanan 5x8
3 Laporan Pendahuluan 5
4 Kriteria Perencanaan 5
5 Laporan Pertengahan 5
6 Laporan Akhir 5
7 Eksekutif Summary 5
8 Buku Deskripsi BM 5
9 Buku Geologi 5
10 Buku Data Hidrologi dan Hidrometri 5
11 Buku Analisa Ekonomi Teknik 5
12 Nota Perhitungan Desain 5
13 Buku Peta Daerah Genangan Per Zona/Wilayah Drainase 5
14 Buku Survei Identifikasi Dan Invesntarisasi Saluran Drainase 5
Utama
[Type text] Page 9
Penyusunan Master Plan Drainase Kota Padang 2020

15 Bill Of Quantity 5
16 Rencana Anggaran Biaya 5
17 Buku Spesifikasi Dan Dokumen Lelang 5
18 Album Gambar Desain A3 5
19 Album Gambar Desain A1 2
20 Laporan Dalam Hard Disk External (1TB) 1

Sementara Laporan-Laporan Penunjang yang tidak disebutkan dalam KAK harus diserahkan
kepada Pengguna Jasa sebagaimana yang diminta didalam BOQ/ Kontrak. Soft Copy laporan
Konsultan berbentuk file-file laporan hasil Survei Investigasi beserta gambar Detail Desain dan
diserahkan dalam bentuk Hardk Disk External.

11.2. Diskusi
Untuk lebih terarahnya hasil pekerjaan maka perlu dilakukan pembahasan laporan pekerjaan
untuk mendapatkan masukan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tujuan yang
diharapkan. Pembahasan laporan dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan pemasukan laporan
yaitu :
1. Diskusi pendahuluan dilakukan setelah Konsultan menyerahkan laporan pendahuluan
kepada pihak Direksi.
2. Diskusi antara dilakukan setelah konsultan menyerahkan laporan antara kepada pihak
direksi
3. Pertemuan Konsultasi Pupblik/ Masyarakat (PKM) yang dilakukan setelah Konsultan
melakukan diskusi antara.
4. Diskusi akhir dilakukan setelah Konsultan menyerahkan Laporan Akhir sementara (draft final
report) kepada Direksi.

XII. Lain – Lain


Hal-hal lain yang tidak disebutkan dalam TOR ini perlu dilaksanakan sesuai dengan SNI yang
berkaitan serta berpedoman pada persyaratan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pekerjaan
Umum dan persyaratan teknis yang umum berlaku di Indonesia saat ini, namun dalam
pelaksanaanya diperlukan fleksibelitas yang disesuaikan dengan kondisi lapangan.
1. Sewaktu-waktu konsultan dapat diminta oleh Direksi Pekerjaan untuk mendiskusikan
atau memberikan penjelasan mengenai hasil kerja yang dicapai.
2. Konsultan harus menunjuk seseorang yang bertindak sebagai perwakilan yang sewaktu-
waktu dapat dihubungi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan dan mempunyai kuasa penuh
untuk bertindak dan mengambil keputusan atas nama konsultan.
3. Konsultan harus menyerahkan foto/ gambar yang dibuat berkaitan dengan pelaksanaan
pekerjaan.
4. Konsultan diharapkan bisa mengembangkan disiplin ilmu yang dipunyai oleh tenaga ahlinya
dengan cara mengembangkan dan mengolah data untuk keperluan pekerjaan ini
sesuai dengan metode mulai dari yang sederhana sampai dengan metode yang terbaru, dan
tidak tertutup kemungkinan pada Kerangka Acuan Kerja yang ada.

Padang, Februari 2020


Pejabat Pembuat
Komitmen

Fadly Syahrial, ST. MT


NIP. 19760818 200312 1 003

[Type text] Page 10

Anda mungkin juga menyukai