I. Latar Belakang
Dalam upaya untuk mendorong perkembangan suatu wilayah
dan untuk menjalankan kegiatan pembangunan perlu didukung oleh
adanya infrastruktur perkotaan. Peningkatan infrastruktur perkotaan
ditunjukkan oleh ragam jenis, cakupan area layanan dan kapasitas
layanan.
Kepadatan penduduk Kota Madiun yang semakin meningkat
tentunya membutuhkan peningkatan infrastruktur sehingga kehidupan
masyarakat di Kota Madiun semakin layak. Daerah perkotaan dipandang
sebagai sentra kegiatan pelayanan sehingga arus pergerakan dari dan
ke pusat Kota juga tinggi, demikian juga di sepanjang ruas-ruas jalan
utama dan jalur pendukung lainnya. Terkait dengan hal ini keberadaan
infrastruktur perkotaan khususnya penyediaan lampu penerangan jalan
umum menjadi kebutuhan yang mendukung kegiatan kehidupan di
perkotaan. Penyediaan penerangan jalan umum pada dasarnya
mempunyai tiga fungsi yaitu fungsi keamanan, fungsi ekonomi dan fungsi
keindahan. Fungsi keamanan berkaitan dengan fungsinya untuk
melancarkan transportasi jalan umum terutama di waktu malam dimana
pengguna jalan membutuhkan penerangan yang memadai sesuai
kebutuhan untuk menghindarkan dari terjadinya kecelakaan di jalan.
Kebutuhan daya (KW) penerangan pada suatu ruas jalan sangat
bervariasi tergantung pada geometri permukaan jalan, lampu yang
digunakan dan faktor refleksi permukaan jalan (Muhaimin, 2001).
Penempatan penerangan jalan harus memandang pada aspek kelas
jalan, status jalan dan jarak antar penerangan jalan, dan kecepatan
kendaraan. Fungsi ekonomi jalan berkaitan dengan keberadaan
penerangan listrik di jalan umum yang akan membantu pada kelancaran
distribusi barang pada malam hari. Fungsi keindahan dipengaruhi oleh
pengaturan letak dan desain alat penerangan. Sebaiknya dalam
pengaturan letak dan desain tidak mengesampingkan unsur efisiensi dari
tenaga listrik yang dipancarkan. Berdasarkan ketiga fungsi di atas untuk
pengembangan penerangan jaringan listrik dan jenis lampu perlu
dilakukan perhitungan-perhitungan yang matang terkait dengan
penentuan lokasi penerangan.
Pemberlakuan undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang
otonomi daerah yang menitikberatkan pada otonomi tingkat
kabupaten/kota agar membawa perubahan yang cukup signifikan pada
strategi maupun perencanaan, pelaksanaan, dan pembangunan.
Strategi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan lebih
dititikberatkan pada pemberdayaan masyarakat yang bertumpu pada
sumber daya manusia dan potensi alam wilayah tersebut.
Pemasangan lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di Kota
Madiun merupakan salah satu sarana penting untuk penerangan jalan
yang selain berfungsi untuk keamanan bagi pengguna jalan, juga untuk
memperindah wilayah Kota Madiun. Kuatnya penerangan jalan yang
sesuai untuk jalan-jalan di kota Madiun saat ini harus dioptimalkan
sehingga jumlah lampu yang dipasang dapat mewujudkan Kota Madiun
yang terang, aman dan nyaman.
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari Kegiatan Masterplan Iluminasi Kota adalah tercapainya
fungsi penerangan jalan dan taman yang sesuai untuk keselamatan
dan kenyamanan pengguna jalan serta dapat memperindah dan
mempercantik kota Madiun .
VII. Biaya
Dana Pelaksanaan Kegiatan Masterplan Iluminasi Kota ini bersumber dari
APBD Kota Madiun Tahun Anggaran 2018 sebesar Rp. 291.000.000,00.
Bulan Ke
No. Kegiatan
1 2 3 4
1. Tahapan Persiapan Pekerjaan
2. Tahapan Kegiatan Survey dan
Pendataan
3. Tahapan Perencanaan Detail
4. Tahapan Penyusunan Dokumen
Rencana
IX. Penutup
Setelah mendapatkan Kerangka Acuan Kerja kegiatan Masterplan
Iluminasi Kota ini, konsultan diminta untuk mempelajari secara cermat
dan teliti. Hal-hal lain yang dinilai kurang jelas dapat ditanyakan pada
waktu rapat penjelasan (Aanwijzing)