PARTISIPASI MASYARAKAT
D SIRKULASI DAN JALUR PENGHUBUNG
E SISTEM RUANG TERBUKA DAN TATA HIJAU
F TATA KUALITAS LINGKUNGAN
G SISTEM PRASARANA DAN UTILITAS LINGKUNGAN
H KONDISI SOSIAL BUDAYA
I KONDISI PEREKONOMIAN
TAHAP J ISU STRATEGIS KAWASAN
SSWP PUSAT
Memiliki fungsi sebagai pusat pengolahan/
pengumpul barang untuk beberapa
kecamatan, simpul transportasi, pusat jasa
pemerintahan, mendorong perkembangan
sektor strategis
Dalam kebijakan pengembangan
jaringan jalan, Jalan utama pada
Rantau Pulung dikembangkan sebagai
Kolektor Primer III yang
menghubungkan Sp. Batu Ampar –
Rantau Pulung – Sangatta
Rantau
Pulung Potensial sebagai wilayah transit, sesuai
SANGATTA dengan fungsi perkotaan sebagai pusat
pengumpul dan simpul transportasi untuk
beberapa kecamatan
Pengembangan Block
Office dan Prima Agri 1 1
Pengembangan
2 2 Pendidikan
Pengembangan Terminal
3
3 dan Pasar Induk
Pengembangan Pabrik
Olahan Singkong 4 4
Berkembang
5 5 Penggunaan Campuran
1 2 3 5
4
9 8 6 Bank Kaltim
Penginapan Risnawati
6
7
8
Masjid Nurul Huda 9 7 Bank BRI
Termasuk dalam Administrasi Desa
Mukti Jaya seluas 44, 13 Ha
Desa
Pulungsari
6
4 Musholla 7
3 1 Koramil
1
5 2
6 Toko 2 Puskesmas
KDB 40 – 60%
KDB 20 – 40%
KOEFISIEN LANTAI
BANGUNAN (KLB)
0 – 0,2
0,2 – 0,4
0,4 – 0,6
KLB 0 – 0,2
1 Lantai
2 Lantai
JARINGAN JALAN
F
A
C
B B
E E
D
C
F
Signage
Penunjuk Arah/Rambu - rambu
Pathways
Rute sirkulasi yang melakukan
gerakan secara umum
JARINGAN LISTRIK
Penyediaan listrik di wilayah perencanan
adalah dengan PLD yang dikelola oleh
BUMDes, dialirkan ke rumah – rumah
melalui sambungan rumah
PENYEDIAAN AIR BERSIH
Dengan memanfaatkan air sungai,
menampung air pada kolam – kolam
buatan, air hujan, membeli
Jaringan TELEKOMUNIKASI
Listrik Menggunakan jaringan nirkabel
Generator +
Diesel PERSAMPAHAN
Travo Dibakar di pekarangan, dibuang di lahan
Distribusi – lahan kosong
SANITASI
Memiliki MCK Pribadi, belum ada
pengolahan limbah
Kecamatan Rantau Pulung merupakan Suku heterogen berpotensi
daerah eks transmigrasi menimbulkan konflik, akan tetapi
sudah terbentuk forum kerukunan
Transmigrasi dimulai dari tahun 1992 umat beragama dan forum
sampai dengan 1998 kerukunan antar etnis untuk
meminimalisir konflik
Asal transmigran beragam dari suku
Jawa, Sunda, Toraja, Bugis, Makassar, Ciri khas ada Tenun Wakaroros,
Timor, Kutai, Dayak, banjar, Lombok kesenian Bali, Lombok yang dikenal
dengan kesenian Ciloka.
Jumlah penduduk berdasarkan
perhitungan jumlah kavling rumah
yaitu 155 x 4 = 620
SEKTOR PERDAGANGAN
Salah satu mata pencaharian masyarakat
bergerak pada sektor perdagangan yaitu
dengan membuka warung makan, toko,
ataupun berjualan di pasar (yang
tersedian 2 kali seminggu
SEKTOR JASA
Selain sektor perdagangan, sektor jasa Pasar
juga menjadi salah satu mata pencaharian
masyarakat yaitu dengan menyediakan
fasilitas penginapan, tambal ban, dsb
Pengembangan perdagangan
B jasa lokal yang melayani
E lingkungan – lingkungan
perumahan
Pengembangan peruntukan
lahan untuk kegiatan campuran
Sebagian besar lahan datar
antara dengan kemiringan 0 –
2 % memudahkan dalam
pengembangan lahan
terbangun
Struktur tanah rawa sehingga
dalam pengembangan lahan
terbangun diperlukan struktur
bangunan yang khusus
(panggung)
Keberadaan sungai yang harus
dilindungi keberadaannya
Fasilitas pasar yang ada di kawasan perencanaan
melayani penduduk satu kecamatan Rantau Pulung
sehingga diperlukan penataan kawasan dengan
penyediaan parkir dan pengaturan akses keluar
masuk pasar
KS. Agropolitan
Muara Wahau
KS. Agropolitan
Kongbeng
PPL Rantau
Pulung
Pusat Kota
Sangatta
STRUKTUR EKSTERNAL
(Kabupaten Kutai Timur)
Ke Bengalon
Ke Muara wahau
Sarana Pelayanan
Perdagangan Jasa
Khusus 3.2 1.3 Perdagangan Jasa
Skala Lokal
Sarana Pelayanan
Umum Skala Lokal 3.3 Sub BWP ii
Sarana Pelayanan
Permukiman
3.4 2.1 Umum Tingkat
Regional
2.2
Perdagangan Jasa
Skala Regional
STRUKTUR EKSTERNAL
(Perkotaan Rantau Pulung)
Ke Sangatta
MASALAH EKSTERNAL KAWASAN
1
Penyediaan air bersih Pada saat musim kemarau Pengelolaan infrastruktur
mengandalkan sumber air susah mendapatkan air lebih baik
permukaan, menampung bersih Peningkatan kesadaran
air hujan dan membeli Sampah yang berserakan hidup sehat
Pembuangan sampah tidak menyebabkan penyumbatan
Air Bersih, Persampahan, Drainase dikelola dengan baik (pada aliran air pada saat hujan
drainase/ pekarangan) sehingga terjadi genangan
Sistem drainase tidak
terintegrasi
2
Sebagian besar jalan Perjalanan internal dan Perbaikan kondisi jalan
belum terbangun dengan eksternal menjadi terhambat sesuai fungsinya
baik (rusak, berbatu dan pejalan kaki tidak Pengembangan jalur-jalur
tanah) mendapatkan ruang yang penghubung
Lebar jalan tidak sesuai aman dan nyaman Penyediaan jalur pejalan
Kondisi Jalan, Fungsi Jalan, Sirkulasi fungsinya kaki yang aman, nyaman
Tidak ada sirkulasi pejalan dan memadai
kaki
3
Lahan terbatas karena Pengembangan lahan dan
Efisiensi penggunaan lahan
didominasi oleh lahan sawit kegiatan menjai terbatas
dengan bangunan vertikal
milik perusahaan Menyebabkan degradasi
Konservasi pada lahan yang
Kualitas bangunan dan lahan dan lingkungan
memiliki nilai ekologis
lingkungan tidak terjaga Secara visual tidak terlihat
Penataan bangunan dan
dengan baik indah
lingkungan yang
Lahan, Tata Kualitas Lingkungan
berkarakter dan saling
bersinergi
Perumusan Visi Kawasan
SISTEM TATA
BANGUNAN
1 Penataan Streetscape
Kawasan
Membentuk Citra Kawasan
Yang Berkarakter
SISTEM
TRANSPORTASI
2 Kemudahan Akses
Kenyamanan Sirkulasi dan
Transportasi
Bersinergi
Membentuk citra
kawasan perkotaan
Rantau Pulung yang
3
berkarakter dan saling
bersinergi untuk
SISTEM RUANG menciptakan
Tidak tersedia RTH Publik Ramah Lingkungan
TERBUKA DAN untuk Aktivitas Masyarakat lingkungan yang ramah
dan layak huni dalam
RTH mendukung fungsi
Kecamatan secara
4
keseluruhan
SISTEM Kualitas Infrastruktur yang
LINGKUNGAN
Belum Optimal Layak Huni
Kondisi Lingkungan
PERMUKIMAN Permukiman tidak terjaga
5
dengan baik
Lingkungan
Sempadan Kegiatan
Sungai Perumahan
Kegiatan
Perdagangan
Jasa, SPU,
Kegiatan Perkantoran
Perumahan
Kenyamanan
Sirkulasi
Kenyamanan Internal
Sirkulasi
Internal
Kegiatan
Ruang Terbuka
Perumahan dan
Hijau Pada
Campuran
Meander Sungai
Kemudahan
Akses
Sistem Jaringan Pergerakan
Konsep Halte
Pengembangan jaringan Penertiban dan penyediaan ruang – ruang parkir yang aman, parkir sedapat mungkin disediakan di luar
jalan sebagai faktor penting daerah milik jalan/di halaman depan bangunan untuk menghindari penggunaan badan jalan yang dapat
mempengaruhi kelancaran lalu lintas terutama pada koridor jalan utama (Jl. Poros Sangatta – Muara Wahau)
pembentuk struktur ruang
Penyediaan kantong – kantong parkir pada lokasi – lokas1 tertentu yang disertai dengan penyediaan sarana
kawasan perencanaan dan prasarana pejalan kaki (Kawasan Perdagangan Jasa dan Pelayanan Publik)
Ruas Jalan Kolektor Primer
(Koridor Pendidikan)
Ruas Jalan Lokal Primer
(Koridor Perdagangan Jasa)
Ruas Jalan Kolektor Primer
(Koridor Perkantoran)
Ruas Jalan Lingkungan
(Koridor Perumahan)
Sistem Pusat Kegiatan
1. Koridor Jalan
2. Koridor Sungai
3. Persimpangan Jalan
4. Ruang Terbuka Hijau
• Normalisasi sungai
• Menata dinding penahan air untuk kelestarian
ekosistem
• Pengembangan vegetasi sebagai buffer hijau
• Mengembangkan jalur sirkulasi sebagai ruang
aktifitas juga jalur inspeksi
• Menata bangunan pada lapis pertama yang
berorientasi ke sungai dan menjadikan sungai
sebagai halaman depan
Penyediaan ruang terbuka hijau sekaligus ruang publik yang tidak hanya sebatas
meningkakan daya dukung lingkungan prkotaan, juga untuk keberlangsungan
aktivitas soaial warga kota
Konsep Sempadan Sungai
Konsep Sempadan Sungai
Konsep Sempadan Sungai
3. TATA BANGUNAN
1. STRUKTUR PENGGUNAAN LAHAN PRINSIP PENATAAN
PRINSIP PENATAAN A Koridor Jalan Tata bangunan dan kualitasnya membentuk sense of
place dan identitas koridor
A Koridor Jalan Penambahan fungsi pada bangunan dimungkinkan
selama fungsi utama tetap dominan B Koridor Sungai Pengaturan setback bangunan untuk menjaga fungsi
lindung sungai, saluran menjadi orientasi bangunan
B Koridor Sungai Sungai sebagai kawasan lindung yang harus
dikembanlikan fungsinya dan dijaga kelestariannya C Ruang Terbuka Penataan bangunan pendukung sebagai elemen
pelengkap yang selaras dengan desai kawasan
C Ruang Terbuka Pembagian ruang terbuka yang seimbang dan
proporsional dengan keragaman aktivitas untuk D Persimpangan Tata bangunan dan pengolahan masa bangunan
menghidupkan ruang terbuka harus menjaga daerah bebas pandang
Tata bangunan yang membingkai persimpangan
D Persimpangan Penambahan fungsi pada bangunan dimungkinkan
jalan mampu menonjolkan/mempertegas
selama fungsi utama tetap dominan
persimpangan
A Koridor Jalan Distribusi intensitas harus tetap mempertahankan A Koridor Jalan Kemudahan akses dan pergerakan bagi orang,
karakter stretscape kawasan barang dan kendaraan
Kontinuitas jalur pedestrian terkait keamanan dan
B Koridor sungai Pengaturan intensitas rendah untuk keseimbangan kenyamanan pergerakan
daya dukung lingkungan Street furniture dikoordinasikan dalam desain,
warna dan skala yang mendukung karakter
C Ruang Terbuka Pengaturan intensitas rendah untuk keseimbangan koriidor
daya dukung lingkungan
B Koridor sungai Pengembangan jalur inspeksi di kiri kanan sungai
D Persimpangan Distribusi intensitas harus tetap mempertahankan sebagai akses untuk jalur transportasi produksi,
karakter streetscape kawasan perlindungan dan pemeliharaan sungai
C Ruang Terbuka Pengembangan ruang terbuka terdiri dari hard and soft
lansekap yang seimbang
Pengembangan vegetasi beragam, disamping menjaga fungsi
ekologis juga sebagai elemen arsitektural
BANGUNAN ASLI
LAHAN PRIVAT
GARIS SEMPADAN
BANGUNAN (GSB) DAERAH WAJIB
KDH
PEDESTRIAN
BANGUNAN < 50% SIMULASI PANDUAN PERSIL HUNIAN
BANGUNAN BARU MAX 50
%
LAHAN PRIVAT
DAERAH WAJIB
GARIS SEMPADAN
KDH
BANGUNAN (GSB)
BANGUNAN > 50% SIMULASI PANDUAN PERSIL HUNIAN
MASSA BARU
PAGAR
MASSA AWAL
LAHAN PERSIL
1. Edge, sebagai batas dan Pintu
Gerbang/Gate (Masuk dan Keluar)
1 2. Landmark, sebagai penanda kawasan
yang bercirikan karakteristik wilayah
3. Pathways, penataan koridor jalan
2
4. Pathways, penataan koridor jalan
4
1
Ke Muara Wahau
BLOK 1 KAWASAN
PERDAGANGAN JASA
TINGKAT KOTA DAN
PELAYANAN PUBLIK
Luas = 12,85 Ha
Perdagangan dan Jasa Skala Kota,
Perdagangan, Fasilitas Kesehatan
Skala Kota, Perumahan Kepadatan
Tinggi, RTH Sempadan Sungai
BLOK 3 KAWASAN
PERUNTUKAN
BLOK 2 KAWASAN
PERUMAHAN
PERUNTUKAN CAMPURAN
Luas = 15,19 Ha
DAN PERUMAHAN
Perdagangan Jasa Skala Luas = 16,09 Ha
Lokal, Perdagangan Jasa
Skala Lingkungan, Perumahan Fasilitas Pendidikan Skala Kota,
Kepadatan Tinggi, Perumahan Perdagangan dan Jasa Skala Kota,
Kepadatan Sedang, Perumahan Perumahan Kepadatan Sedang, RTH
Kepadatan Rendah, RTH Taman Kota, RTH Sempadan Sungai
Sempadan Sungai, RTH Taman
Kota
Ke Sangatta
Penataan Koridor Jalan Kolektor Primer (Jl. Poros
Sangatta – Muara Wahau)
Penataan Koridor Jalan Lokal primer (Jl. Eks Porodisa Km
1.1 Perdagangan dan Jasa 33)
Skala Kota Pengembangan dan Penataan parkir Pasar Mukti Jaya
BLOK 1 KAWASAN 1.2 Perdagangan Penataan parkir Puskesmas Mukti Jaya
PERDAGANGAN JASA Penataan Parkir Kantor Desa Mukti Jaya
1.3 Fasilitas Kesehatan Skala
Penataan Sempadan Sungai
TINGKAT KOTA DAN Kota Pengembangan dan Penataan Kawasan Perdagangan Jasa
PELAYANAN PUBLIK 1.4 Perumahan Kepadatan Deret
Tinggi Penataan Kawasan Perumahan
1.5 RTH Sempadan Sungai Perbaikan Lingkungan perumahan
TERIMA KASIH
Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL)
Kawasan Perkotaan Rantau Pulung