Anda di halaman 1dari 9

3.1.

Tujuan Penataan Ruang Kawasan


3.1.1. Dasar Substansi Bagian Tujuan dan Konsepsi
Pembangunan
Pernyataan tujuan berkonotasi penataan dan pengembangan ruang yang mendukung
pencapaian misi pembangunan dan menjadi acuan dasar tersusunnya rencana pola tata
ruang yang dinyatakan sebagai berikut:

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.1
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN

 Upaya penataan ruang yang dapat menjawab dalam hal mendukung dan
meningkatkan kinerja aktivitas kawasan perkotaan, didukung oleh fungsi kegiatan
penunjangnya.
 Upaya penataan ruang yang mempersiapkan/ mengantisipasi mengakomodasi
perkembangan dalam konstelasi regional akibat pertumbuhan pesat kawasan dan
kota-kota sekitar, meminimalkan konflik eksternal negatif yang ditimbulkannya,
mengambil manfaat positif melalui langkah antisipatif.
 Upaya penataan ruang yang mampu mengarahkan dan mengendalikan pertumbuhan
kawasan, pemanfaatan ruang yang memperhatikan dan melihat keterbatasan daya
dukung lahan terhadap pertumbuhan penduduk.
 Upaya penataan ruang yang mendukung dan didukung oleh masyarakat dalam
implementasinya dengan upaya optimal partisipasi seluruh pelaku pembangunan
(stake holder) wilayah perencanaan baik masyarakat, swasta dan pemerintah.

Tujuan penataan ruang wilayah perencanaan berfungsi :


 Sebagai acuan untuk penyusunan rencana pola ruang, penyusunan rencana
jaringan, penetapan bagian dari wilayah RDTR yang diprioritaskan penanganannya
dan penyusunan peraturan zonasi;
 Menjaga konsistensi dan keserasian pembangunan kawasan perkotaan dengan
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Tujuan penataan ruang kawasan perencanaan dirumuskan dengan mempertimbangkan:


 Arahan kebijakan makro yang terkait dengan pengembangan kawasan perencanaan;
 Isu strategis potensi dan peluang pengembangan kawasan perencanaan
 Keseimbangan dan keserasian antar bagian dari wilayah perencanaan
 Kondisi sosial dan daya dukung lingkungan kawasan perencanaan

3.1.2. Penetapan Tujuan dan Sasaran Penataan Ruang Kawasan


Perkotaan Cikalong Wetan
3.1.2.1. Tujuan Penataan Ruang Kawasan
Dalam penetapan tujuan penataan akan di dasarkan pada fungsi dan peran Kawasan
Perkotaan Cikalong Wetan dalam kontek Kabupaten Bandung Barat dan juga pada potensi
pengembangan serta daya dukung yang di miliki Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan.
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut diatas maka “Tujuan” Penataan Ruang
Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan adalah :

“Menjadikan Cikalong Wetan Sebagai Kawasan Yang Terpadu Berwawasan


Lingkungan Dalam Mendukung Pengembangan Cekungan Bandung ”.

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.2
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN

3.1.2.2. Sasaran Penataan Ruang Kawasan


Tujuan Penataan Ruang Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan memuat kalimat yang
mengandung aspek kontekstual yang mengarah pada kebutuhan penyelenggaraan
penataan ruang guna mencapai visi mengenai kawasan perkotaan yang diharapkan di
Cikalong Wetan. Kebutuhan tersebut diterjemahkan dalam kalimat sasaran berikut.
Tabel 3.1 Sasaran Penataan Ruang Kawasan

TUJUAN PENATAAN Aspek Kontekstual Pemaknaan Aspek


SASARAN
RUANG dalam Kalimat Tujuan Kontekstual

Kawasan Perkotaan  Berada dalam sistem  Pengembangan jaringan


Terpadu perkotaan KBB yang infrastruktur dan fasilitas perkotaan
menunjang yang terhubung dengan pusat-
pengembangan ekonomi pusat perkotaan dan pusat kegiatan
wilayah ekonomi utama lainnya di KBB
 Mendukung  Pengembangan fungsi-fungsi
pengembangan ekonomi pelayanan yang dapat
wilayah hinterland di luar meningkatkan peluang
kawasan perkotaan perkembangan ekonomi kawasan
“Menjadikan hinterland di sekitar perkotaan
Cikalong Wetan utama
Sebagai Kawasan
Perkotaan Berwawasan  Kualitas lingkungan  Penyediaan infrastruktur perkotaan
Terpadu yang Lingkungan permukiman perkotaan yang mendukung upaya
Berwawasan yang layak huni dengan pencegahan dampak lingkungan
Lingkungan dukungan layanan dan upaya pelestarian lingkungan
dalam Mendukung prasarana dan sarana  Pola pemanfaatan ruang yang
Pengembangan dasar yang memadai yang memperhatikan batasan-batasan
Cekungan dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup dan fungsi alami
Bandung” lingkungan wilayah
 Memperhatikan nilai-nilai  Penerapan aspek desain arsitektur
tradisional dan kearifan tradisional dalam elemen-elemen
lokal masyarakat yang tata bangunan dan lingkungan
berwawasan lingkungan
Mendukung  Kawasan perkotaan  Pengembangan fungsi-fungsi
Pengembangan Cikalong Wetan perkotaan yang dapat menjadi
Cekungan Bandung dikembangkan untuk dapat penunjang aktivitas Metropolitan
melayani skala Bandung Raya
Metropolitan Bandung

Sebagai implikasi dari upaya mewujudkan tujuan dan sasaran tersebut, terdapat beberapa
arahan kegiatan yang perlu dilakukan, antara lain:
 Menyeimbangkan fasilitas-fasilitas yang ada di Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan
serta menetapkan fasilitas-fasilitas secara seimbang.
 Merencanakan aksesibilitas yang tinggi antar pusat dan fasilitasnya berdasarkan
keterkaitan/hubungan fungsional serta aksesibilitas dari jalan utama kawasan.
 Merencanakan pendukung kegiatan kawasan permukiman.
 Menyediakan ruang untuk perumahan dengan berbagai pilihan yang dapat memenuhi
berbagai segmen konsumen.
 Menyediakan ruang untuk kegiatan ekonomi produktif yang terkait/ menunjang
kegiatan ekonomi di kawasan yang berkembang cepat.

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.3
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN

 Menyediakan ruang untuk kegiatan rekreasi bagi penduduk setempat maupun


penduduk wilayah sekitarnya.
 Menyediakan ruang untuk Kegiatan Cikalong Terpadu sebagai pendukung kegiatan
pariwisata dan pendidikan.
 Menyediakan ruang untuk Dry Port sebagai dukungan bagi Kawasan Industri.
 Mempertahankan kawasan pertanian irigasi sebagai lahan pertanian abadi.

3.2. Konsepsi Pengembangan Bagian Wilayah


Perkotaan (BWP) Cikalong Wetan
Konsepsi pengembangan Bagian Wilayah Perkotaan (BWP) Cikalong Wetan meliputi
prinsip-prinsip penataan ruang untuk BWP Cikalong Wetan yang meliputi:
 Mengarahkan kegiatan budidaya perkotaan di luar kawasan lindung yang sudah
ditetapkan RTRW Kabupaten Cikalong Wetan, seperti: kawasan sempadan sunga,
Sempadan SUTET, RTH, dan Sempadan KA;
 Membatasi pengembangan permukiman yang sudah ada pada kawasan resapan air,
sempadan sungai dan sempadan mata air;
 Menyediakan lahan Ruang terbuka Hijau (RTH) dengan proporsi 30% dari luas
kawasan perkotaan dengan uraian 20% RTH publik dan 10% RTH private yang ditata
tersebar secara berhirarki dan berkesinambungan. Untuk itu, pada Bagian Wilayah
Perkotaan (BWP) Cikalong Wetan yang difungsikan menjadi RTH adalah: halaman
rumah masyarakat, taman perumahan, taman RT, taman RW, taman desa/kelurahan,
taman kecamatan, taman kota, sempadan sungai, sempadan SUTET, dan
Sempadan KA.
 Menyediakan lahan untuk pengembangan hunian dengan kepadatan yang bervariasi
di seluruh wilayah kota untuk mengantisipasi pertumbuhan penduduk yang cukup
besar;
 Menyediakan lahan untuk pengembangan sektor komersil berupa perdagangan dan
jasa serta kawasan campuran disepanjang koridor Jalan Raya Rende-Cikalong
Wetan dan Jalan Raya Cikalong.
 Jl. Raya Rende – Cikalong Wetan dan Jalan Cikalong untuk meningkatkan
perkembangan perekonomian Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan;
 Menyediakan lahan untuk pengembangan fasilitas sosial dan umum sesuai dengan
kebutuhan dan daya dukung untuk menjamin pelayanan pada masyarakat yang terus
tumbuh yang diarahkan pada setiap pusat pelayanan / BWP/ sub BWP;
 Menyediakan lahan untuk pengembangan cikaong terpadu, pemerintahan dan
pertahanan serta keamanan sesuai dengan kebutuhan dan daya dukung untuk
menjamin pelayanan pada masyarakat;
 Menyediakan lahan untuk pengembangan pertanian lahan basah dan
mengembangkan pertanian lahan basah irigasi teknis dan di ungsikan sebagai lahan
untuk ketahanan pangan dan lahan pertanaian tanaman pangan berkelanjutan;

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.4
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN

3.3. Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang


3.3.1. Arahan Bagi Pembentukan Struktur Ruang Kawasan
Perkotaan Cikalong Wetan
3.3.1.1. Konsep Struktur Ruang Makro
Pengembangan konsep struktur ruang makro dimaksudkan untuk mendudukan posisi
Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan dalam konstelasi regional sehingga akan terlihat peran
dan fungsi Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan dalam kaitannya dengan pengembangan
wilayah yang lebih luas (Kabupaten Bandung Barat dan wilayah perbatasan). Dalam kajian
ini, akan dilihat bagaimana arah kebijakan Pemerintah Daerah terhadap pengembangan
Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan dan posisi geografis Kawasan Perkotaan Cikalong
Wetan terhadap wilayah sekitarnya.
Berdasarkan arah kebijakan pengembangan wilayah Kabupaten Bandung Barat maka
pengembangan Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan adalah sebagai berikut :
a. Berdasarkan RTRW Kabupaten Bandung Barat, Kawasan Perkotaan Cikalong
Wetan di rencanakan menjadi Pusat Pelayanan Lingkungan Pertama (PPLp),
kawasan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa
kecamatan. Yang berfungsi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa.
b. Kebijakan pengembangan secara regional; Beberapa kebijakan regional yang
memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam pengembangan Kawasan Perkotaan
Cikalong Wetan adalah : Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan dilalui oleh/ berada
pada jalur Tol Cipularang yang berkesinambungan dengan jaringan Tol Cikampek
dan Rencana Tol Cikampek-Palimanan yang akan memberikan dampak langsung
terhadap perubahan pola pemanfaatan ruang dan jaringan pergerakan yang
terdapat di Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan. Serta adanya Rencana Tol Gate lk
di Km +107 +00 di Warung Domba. Rencana Kawasan Cikalong Terpadu yaitu:
Adanya Rencana Green Campus ITB, Pemindahan Pusat Perkantoran
Pemerintahan Ibu Kota Provinsi Jawa Barat. Rencana Dry Port di Rende sebagai
dukungan dari kegiatan Kawasan Industri Cipeundeuy.
c. Potensi dan kendala pengembangan kawasan dalam pengembangan kegiatan;
Dalam menentukan arah pengembangan Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan,
potensi dan kendala pengembangan kawasan dari berbagai faktor penentu yang
terdiri dari faktor fisik, kependudukan, sektor kegiatan merupakan faktor-faktor yang
penting untuk diperhatikan.
d. Pola kecenderungan pengembangan Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan; Dapat
dilihat dari dua aspek utama yaitu pola kecenderungan perkembangan secara alami
dan pola kecenderungan yang akan datang berdasarkan pengaruh dari kebijakan-
kebijakan skala regional dan lokal;
e. Ketersediaan sarana dan prasarana, akan menjadi pertimbangan dalam
menentukan pengembangan pada masing-masing kawasan perkotaan, juga
rencana pengembangan sarana prasarana yang akan menjadi pembentuk fungsi
kawasan perkotaan pada masa yang akan datang.
f. Posisi geografis: Berdasarkan posisi geografis Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan,
maka wilayah sekitarnya diperkirakan akan memberikan pengaruh yang besar
dalam perkembangan Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan.

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.5
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN

3.3.1.2. Konsep Struktur Ruang Mikro


Struktur ruang Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan merupakan suatu kerangka struktural
yang menampilkan bentuk wilayahnya dan dapat dilihat dari unsur-unsur kegiatan fungsional
yang dihubungkan oleh sistem transportasi serta didukung oleh ketersediaan sarana dan
prasarana wilayah. Adapun tujuan pembentukan konsep struktur ruang Kawasan Perkotaan
Cikalong Wetan, diantaranya adalah:
 Menjabarkan struktur ruang yang dikembangkan di wilayah Kawasan Perkotaan
Ciakong Wetan.
 Memacu pertumbuhan dan mewujudkan pemerataan pembangunan ke seluruh
kawasan.
 Mendayagunakan fasilitas pelayanan yang penyebarannya dilakukan secara
berjenjang sesuai kebutuhan dan tingkat pelayanan.
 Menciptakan daya tarik bagi seluruh bagian wilayah kota dengan penyebaran pusat-
pusat pelayanan ke seluruh kawasan.
 Menciptakan dinamika perkembangan yang sinergis.
 Menjaga fungsi konservasi yang terdapat di Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan.
 Menjaga kawasan pertanian irigasi.

Konsep pengembangan struktur ruang Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan penyebaran


dialokasikan di tempat-tempat strategis atau yang mempunyai aksesibilitas baik, sehingga
mudah dijangkau dari seluruh bagian wilayah. Konsep pengembangan tidak terlepas dengan
fungsi dan peran Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan yang telah ditetapkan. Penetapan
peran dan fungsi sangat dipengaruhi oleh faktor sumberdaya utama yang dimiliki dan
arahan-arahan kebijakan yang melingkupi. Untuk Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan,
peran perkotaan yang dimaksud adalah kaitan kepentingan terhadap wilayah yang lebih luas
bagi lingkup wilayah Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan dan Kabupaten Bandung Barat.
Sesuai dengan arahan struktur ruang Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan dalam RTRW
Kabupaten Bandung Barat, maka peranan yang diemban Kawasan Perkotaan Cikalong
Wetan adalah :
 Kawasan perkotaan dengan fungsi sebagai pusat industri dan jasa;
 Kawasan perkebunan dan konservasi;
 Kawasan Perumahan Perkotaan dan pedesaan;
 Kawasan Perdagangan dan jasa dengan skala pelayanan beberapa kecamatan serta
menunjang kota.
 Kawasan Perdagangan dan Jasa Khusus dalam lingkup Transit Oriented
Development (TOD) yang memiliki wilayah pengaruh hingga Metropolitan Bandung
Raya
 Kawasan Cikalong Terpadu: Pendidikan dan Pariwisata.

Selain terkait dengan peranan kawasan seperti tersebut diatas, berdasarkan kondisi serta
potensi-potensi utama maka fungsi Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan akan dibedakan
menjadi 2 fungsi yaitu, fungsi primer dan fungsi sekunder kawasan. Fungsi primer

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.6
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN

merupakan fungsi yang diarahkan dalam upaya memantapkan peranan yang diemban.
Dalam rentang waktu perencanaan mendatang, pengembangan Kawasan Perkotaan
Cikalong Wetan diarahkan pada terwujudnya fungsi primer sebagai :
 Pusat perdagangan dan jasa skala regional; Sejalan dengan penetapan Kawasan
Perkotaan Cikalong Wetan sebagai PPLp, maka pelayanan pendukung sektor
perekonomian tetap perlu dikembangkan. Kedepan, Kawasan Perkotaan Cikalong
Wetan akan dikembangkan sebagai pusat perdagangan dan jasa skala kawasan
bahkan kecamatan sekitarnya. Beban pengembangan ini relatif berat, mengingat
tujuan utamanya adalah mampu melayani wilayahnya sendiri dan wilayah sekitarnya.
 Pusat Permukiman; Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan berpotensi berperan
sebagai pusat permukiman, hal ini ditunjukkan dengan adanya potensi lahan yang
relatif luas untuk pengembangan permukiman dan berpontensi untuk menambah
jumlah penduduk pendatang yang bermukim di wilayah Kawasan Perkotaan Cikalong
Wetan. Pusat permukiman di Perkotaan Cikalong Wetan merupakan pengembangan
untuk pemenuhan kebutuhan penduduk sekitar Kabupaten Bandung Barat.

3.3.2. Strategi Pengembangan Kawasan Perkotaan Cikalong


Wetan
Pengembangan Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan ditujukan untuk mengembangkan
kawasan perkotaan yang nyaman, aman, maju, sejahtera serta berkelanjutan dan tetap
mengedepankan fungsi konservasi air dan tanah. Berdasarkan hal tersebut, maka konsep
pemanfaatan ruang Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan diarahkan sebagai berikut :
a. Pusat Perkotaan Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan
Pusat Perkotaan Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan merupakan pengembangan
pusat kegiatan komersial Kawasan Perkotaan yang diarahkan pada pusat kegiatan
komersial yang sudah ada. Untuk pengembangan pusat Perkotaan, Kawasan
Perkotaan Cikalong Wetan perlu dilakukan beberapa bentuk pengembangan kawasan
pusat kota yaitu melalui Pengembangan Pusat-Pusat Lingkungan di Desa Rende,
Desa Ciptagumati, Desa Mandala Mukti, Desa Cisomang Barat, Desa Cikalong,dan
Desa Wangunjaya.
Pusat lingkungan merupakan pusat orientasi pelayanan penduduk dalam skala lokal
yang juga akan berfungsi sebagai pengikat satuan-satuan lingkungan permukiman.

b. Revitalisasi Kawasan Pusat Kota


Revitalisasi kawasan pusat kota bertujuan untuk memaksimalkan fungsi pusat kota
sebagai pusat kegiatan komersial dan dalam rangka pembentukan struktur ruang
kota sesuai yang direncanakan. Peluang pengembangan kawasan pusat kota cukup
besar dimana intensitas kegiatan komersial sudah cukup tinggi.
Konsep penataan kawasan pusat kota dapat dilakukan dengan beberapa alternatif
yaitu :
i. Peremajaan/ revitalisasi Kawasan; Konsep peremajaan adalah upaya penataan
kembali dengan melakukan pembangunan kembali kawasan komersial /pasar

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.7
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN

tradisional yang ada berdasarkan kebutuhan-kebutuhan pengembangan kawasan


yang ideal yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung.
ii. Relokasi Sebagian fungsi Komersial; Salah satu permasalahan yang terdapat di
dalam kawasan komersial adalah terjadinya pencampuran kegiatan komersial
antara kegiatan pasar tradisional dengan non tradisional. Dengan relokasi ini
diharapkan dapat melakukan penataan pada kawasan komersial yang lebih
representatif dengan dukungan sarana dan prasarana pendukung kawasan
komersial.
iii. Penataan Kawasan Pusat Kota; Pusat kota memiliki peranan penting dalam
sistem perkotaan, selain dari aspek fungsional juga menunjukan ciri khas suatu
kota. Sehingga penataan kawasan pusat kota tidak hanya dilakukan dalam
rangka mendukung fungsi pusat kota sebagai pusat kegiatan komersial, juga
perlu dikembangkan aspek arsitektur kota yang dapat mencerminkan
karakteristik/ciri khas Kawasan Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan.
Dilihat dari kecenderungan perkembangan kegiatan komersial pada kawasan
pusat kota, maka kawasan-kawasan yang perlu mendapatkan perhatian untuk
dilakukan penataan adalah kawasan perdagangan/pasar tradisional serta
kawasan komersial di sepanjang koridor jalan utama.
iv. Pengembangan Buffer Zone; Pengembangan buffer zone (daerah penyangga)
dilakukan untuk melakukan pembatasan terhadap perkembangan kawasan
sekaligus adalah upaya melakukan arahan perkembangan kegiatan permukiman
agar menempati kawasan yang dialokasikan untuk kegiatan permukiman.
Pengembangan buffer zone ini dilakukan pada kawasan-kawasan tertentu:
 Batas kawasan perkotaan.
 Daerah sepanjang aliran sungai dan jaringan irigasi.
 Batas antara kegiatan yang berfungsi lindung dan kawasan budidaya
perkotaan maupun pertanian.
 Batas kawasan industri maupun pergudangan dengan kawasan
permukiman.
v. Penataan Kawasan Permukiman; Bentuk penataan kawasan permukiman dapat
dilakukan melalui :
 Revitalisasi/peremajaan kawasan permukiman perkotaan di Kawasan
Perkotaan Cikalong Wetan yang sudah terbentuk menjadi kawasan
permukiman.
 Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan permukiman.
 Peningkatan sarana dan prasarana lingkungan permukiman dilakukan
pada kawasan permukiman akan tetapi memiliki sarana dan prasarana
lingkungan permukiman yang belum memadai.
 Perbaikan lingkungan dan penataan bangunan.
 Perbaikan lingkungan dan penataan bangunan dilakukan pada
kawasan permukiman dengan kepadatan bangunan yang tinggi dan
tidak teratur dalam hal jaringan jalan, bentuk bangunan dll.
vi. Pemantapan Kawasan Hutan Lindung

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.8
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN CIKALONG WETAN

Wilayah Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan sebagain wilayahnya yang memiliki


kerentanan dalam hal rawan bencana yaitu di sepanjang aliran sungai,
sehingga kawasan ini akan ditetapkan sebagai kawasan lindung sepanjang
sungai, lahan sempadan tersebut akan ditetapkan sebagai kawasan konservasi.
vii. Pengembangan Jaringan Jalan
Pengembangan jaringan jalan memiliki peranan penting dalam rangka
pembentukan struktur ruang kota dan mengarahkan perkembangan kota sesuai
dengan yang diharapkan. Apabila dilihat dari struktur jaringan jalan yang ada
saat ini, sistem jaringan jalan yang ada saat ini masih diperlukan
pengembangan.
Saat ini pada beberapa ruas jaringan jalan yang ada telah menimbulkan
berbagai konflik kepentingan, karena Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan yang
dimanfaatkan oleh berbagai kegiatan sosial ekonomi.
Pengembangan jaringan jalan di Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan dapat
dilakukan dalam beberapa bentuk yaitu :
 Peningkatan jalur jalan utama
 Pengembangan jaringan jalan baru
 Peningkatan jaringan jalan lingkungan permukiman
 Pembangunan Jalan Lingkar
Untuk mewujudkan pemanfaatan ruang yang serasi, selaras, nyaman, aman,
maju, sejahtera serta berkelanjutan maka disusun konsep pemanfaatan ruang
yang diperkirakan mampu menampung berbagai kegiatan yang akan
dikembangkan di Kawasan Perkotaan Cikalong Wetan.
viii. Pengembangan Terminal Peti Kemas/ Dry Port dalam mengkap perkembangan
industri di Cipeundeuy.
ix. Rencana Pengembangan Kawasan Cikalong Terpadu yaitu Kawasan Pendidikan
dan Kawasan Pariwisata.

T u j u a n P e n a t a a n R u a n g | 3.9

Anda mungkin juga menyukai