I. LATAR BELAKANG
Pada dasarnya RDTR Kawasan Perkotaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari
kebijakan makro keruangan sebagaimana diatur dalam RTRW Kabupaten, agar
dapat lebih operasional dalam sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik kota, baik yang dilaksanakan oleh instansi vertikal di daerah,
pemerintah daerah, maupun oleh swasta dan masyarakat. Dalam kedudukan ini
maka RDTR Kawasan Perkotaan setidaknya memuat kebijakan teknis mengenai
penetapan fungsi wilayah kota yang pada hakekatnya menjadi arahan lokasi dari
kegiatan yang mempunyai kesamaan fungsi atau karakteristik tertentu. Kerangka
pemahaman ini menempatkan RDTR Kawasan Perkotaan sebagai salah satu simpul
penting di dalam hierarkhi konsep penataan ruang, yakni sebagai jembatan yang
menghubungkan kebijakan RTRW Kabupaten dengan rekayasa dan rancang
bangun lingkungan binaan. Oleh sebab itu maka menjadi penting dan mendesak
bagi Pemerintah Kabupaten Ciamis untuk menyusun Rencana Detail Tata Ruang
Kawasan Perkotaan khususnya Kawasan Perkotaan Panjalu.
1
KERANGKA ACUAN KERJA
tuntutan kebutuhan peri kehidupan saat ini dan kelestarian lingkungan hidup
dimasa yang akan datang.
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Panjalu dibuat sebagai produk
kebijakan yang memiliki kedalaman bahasan yang diharapkan dapat menjadi
panduan, pedoman kebijakan pemanfaatan ruang, bahkan produk yang dapat
mewakili perundangan dalam perencanaan ruang kota.
2
KERANGKA ACUAN KERJA
B. SASARAN
Sasaran dari pekerjaan ini adalah:
1) Tersajinya data dan informasi ruang kawasan yang akurat dan actual;
2) Teridentifikasinya potensi dan permasalahan kawasan sebagai masukan dalam
proses penentuan arah struktur dan pola ruang kawasan;
3) Terwujudnya keterpaduan program pembangunan antar sub-kawasan dalam
kawasan perkotaan maupun antar kawasan dalam wilayah kabupaten;
4) Tersusunnya arahan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
kawasan;
5) Tersusunnya pedoman bagi pemerintah daerah dalam penyusunan peraturan
zonasi, pemberian advice planning, pengaturan bangunan setempat dan
lingkungannya (RTBL) serta pemberian perizinan yang berkaitan dengan
pemanfaatan ruang;
6) Terciptanya keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan
permukiman dalam kawasan;
7) Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional kabupaten, baik
yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat/swasta;
8) Terciptanya percepatan investasi masyarakat dan swasta di dalam kawasan;
9) Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan
masyarakat/swasta.
Kegiatan ini bersumber dari APBD Bantuan Provinsi TA. 2017 dengan jumlah pagu
Rp. 477.500.000,- (Empat Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah);
-undangan terkait
c. Analisa kawasan perencanaan, meliputi:
1) Analisa struktur kawasan perencanaan, yang meliputi analisis penduduk,
analisis fungsi ruang, analisis sistem jaringan pergerakan;
2) Analisa peruntukan blok rencana, yang meliputi analisis pembagian blok,
analisis peruntukan lahan, analisis fasilitas lingkungan, analisis mitigasi
bencana;
3) Analisa prasarana transportasi, meliputi analisis angkutan jalan raya,
angkutan air, angkutan udara;
4) Analisa utilitas umum, meliputi analisis air minum, drainase, air limbah,
persampahan, kelistrikan, telekomunikasi dan gas;
5) Analisa amplop ruang, meliputi analisis:
Intensitas pemanfaatan ruang terdiri atas (i) Koefisien Dasar Bangunan
(KDB), (ii) Koefisien Lantai Bangunan (KLB), (iii) Koefisein Dasar Hijau
(KDH), (iv) Koefisien Tapak Basement (KTB), (v) Koefisien Wilayah
Terbangun (KWT), (vi) Kepadatan Bangunan dan Penduduk;
Tata Massa Bangunan, meliputi (i) pertimbangn garis sempadan
bangunan (GSB), (ii) garis sempadan sungai (GSS) dan jarak bebas
bangunan, (iii) pertimbangan garis sempadan danau dan waduk, (iv)
5
KERANGKA ACUAN KERJA
yaitu struktur fungsi dan peran kawasan; (iii) rencana blok kawasan; (iv)
rencana skala pelayanan; (v) rencana system jaringan yang meliputi jalan
raya, fasilitas jalan raya, angkutan air; (vi) rencana system jaringan utilitas,
meliputi jaringan air minum, listik, gas, drainase, air limbah, persampahan.
Muatan RDTR terdiri atas:
Peraturan zonasi;
Peraturan zonasi merupakan ketentuan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari RDTR. Peraturan zonasi berfungsi sebagai perangkat
operasional pengendalian pemanfaatan ruang; acuan dalam pemberian
izin pemanfaatan ruang, termasuk di dalamnya air right development dan
pemanfaatan ruang di bawah tanah; acuan dalam pemberian insentif dan
disinsentif; acuan dalam pengenaan sanksi; dan rujukan teknis dalam
pengembangan atau pemanfaatan lahan dan penetapan lokasi investasi.
7
KERANGKA ACUAN KERJA
9
KERANGKA ACUAN KERJA
10
KERANGKA ACUAN KERJA
11
KERANGKA ACUAN KERJA
12
KERANGKA ACUAN KERJA
Data dan informasi analisis disusun dan disajikan dalam bentuk peta, diagram,
tabel statistik, termasuk gambar visual kondisi lingkungan kawasan yang
menunjang perencanaan detail tata ruang. Khusus penyajian dalam bentuk peta,
Rencana Detail Tata Ruang Kawasan dibuat dalam peta kerja berskala 1: 5000.
Identifikasi tersebut harus pula tampak secara jelas dalam peta dilengkapi
dengan wilayah administrasi hingga ke batas wilayah Kelurahan/Desa, baik
diterapkan dalam peta maupun visualisasi digital (kamera, handycam). Tingkat
akurasi data, sumber penyedia data, kewenangan sumber atau instansi penyedia
data, tingkat kesalahan, variabel ketidakpastian, serta variabel-variabel lainnya
yang mungkin ada, perlu diperhatikan dalam pengumpulan data. Data dalam
bentuk data statistik dan peta, serta informasi yang dikumpulkan berupa data
tahunan (time series) minimal 5 (lima) tahun terakhir dengan kedalaman data
setingkat kelurahan/desa.
Laporan ini diserahkan paling lambat minggu ke 1 bulan ke 4 setelah SPMK
diterbitkan dengan jumlah sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar berwarna dengan
ukuran kertas A4 dan peta ukuran A3.
d. Laporan Rencana
Laporan rencana merupakan hasil penyempurnaan draft rencana setelah selesai
didiskusikan. Selain itu, laporan tersebut dilengkapi pula dengan Album Peta
yang disajikan dengan tingkat ketelitian skala 1:5.000 dalam format A1 yang
dilengkapi dengan peta digital yang mengikuti ketentuan sistem informasi
geografis (GIS). Album peta minimum terdiri atas:
peta wilayah administrasi;
13
KERANGKA ACUAN KERJA
g. Album Peta
Berisi peta Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Panjalu dengan
Zoning Regulation berwarna dengan skala peta 1 : 5.000 dengan ukuran peta
A1, diserahkan paling lambat minggu ke 3 bulan ke 5 setelah SPMK diterbitkan
sebanyak 10 eksemplar dan A3 sebanyak 20 eksemplar.
h. Naskah Akademik
Naskah Akademik berisi landasan ilmiah bagi penyusunan rancangan peraturan
perundang-undangan, yang memberikan arah, dan menetapkan ruang lingkup
bagi penyusunan peraturan perundang-undangan. Kegunaannya sebagai bahan
masukan bagi pembuat Rancangan Peraturan Perundang-undangan juga dapat
berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Naskah Akademik Menjadi
dokumen resmi yang menyatu dengan konsep Rancangan Undang-Undang yang
akan dibahas bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat.
Diserahkan paling lambat minggu ke 3 bulan ke 5 setelah SPMK diterbitkan
sebanyak 3 eksemplar.
14
KERANGKA ACUAN KERJA
X. TENAGA AHLI
Pekerjaan penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Panjalu Kabupaten Ciamis ini
membutuhkan team leader, tenaga ahli berpengalaman, dan asisten dengan
spesifikasi sebagai berikut:
1. Team Leader 1 (satu orang)
Memiliki ijazah S2 Teknik Planologi dan berpengalaman bidang
perencanaan wilayah dan kota 6 tahun dengan kualifikasi minimal Ahli
Muda;
Bersedia dan mampu terlibat secara penuh dalam kegiatan penyusunan
RDTR Kawasan Perkotaan Panjalu.
2. Tenaga Ahli
Memiliki ijazah S2 sesuai dengan bidang keahliannya dan berpengalaman
minimal 1 (satu) tahun di bidang pekerjaan sejenis (untuk Ahli Prasarana
dan Arsitektur) sedangkan untuk tenaga ahli yang lain minimal memiliki
ijazah S1 serta sesuai dengan kualifikasi keahlian yang diperlukan;
Bersedia dan mampu terlibat secara penuh (sesuai waktu keikutsertaan )
dalam kegiatan penyusunan RDTR Kawasan Perkotaan Panjalu.
3. Asisten dan Tenaga Pendukung
Memiliki ijazah S1 di bidang pekerjaan sejenis serta sesuai dengan
kualifikasi keahlian yang diperlukan (khusus untuk Asisten Planologi,
Asisten Prasarana Wilayah dan Asisten Lingkungan);
Bersedia dan mampu terlibat secara penuh untuk membantu tenaga ahli
yang menjalankan tanggung jawabnya dalam kegiatan penyusunan RDTR
Kawasan Perkotaan Panjalu;
Tenaga pendukung yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan ini
adalah tambahan tenaga surveyor dan tenaga administrasi, juru gambar,
operator komputer maupun supir jika diperlukan dengan pengalaman
serta keahlian yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan.
15
KERANGKA ACUAN KERJA
Team Ahli:
Ahli Perencanaan Wilayah (Team Leader) 1 (satu) orang
Ahli Prasarana Wilayah (Teknik Sipil) 1 (satu) orang
Ahli Geodesi 1 (satu) orang
Ahli Arsitektur Landscape 1 (satu) orang
Ahli Transportasi/Perhubungan 1 (satu) orang
Ahli Teknik Lingkungan 1 (satu) orang
Ahli Ekonomi Wilayah 1 (satu) orang
Ahli Pertanian 1 (satu) orang
Ahli Sosial Kemasyarakatan 1 (satu) orang
Tenaga Pendukung:
Asisten Perencanaan Wilayah 1 (satu) orang
Asisten Prasarana Wilayah 1 (satu) orang
Asisten Geodesi/Pemetaan 1 (satu) orang
Asisten Ahli Lingkungan (KLHS) 1 (satu) orang
Operator Komputer 1 (satu) orang
Juru Gambar/Drafter 1 (satu) orang
Surveyor 4 (empat) orang
Tenaga Administrasi 1 (satu) orang
Sopir 1 (satu) orang
No Uraian Pekerjaaan 1 2 3 4 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Persiapan
- Survei awal
- Penyusunan Laporan
Pendahuluan
2. Pelaksanaan
- Pengumpulan data,
informasi dan
observasi
- Identifikasi
permasalahan
- Analisa dan sintesa
- Perumusan RDTR
Kawasan Perkotaan
Panjalu
- Diskusi dan Seminar
3. Pelaporan
- Laporan Pendahuluan
- Rancangan Rencana
- Rencana
- Laporan KLHS
- Eksekutif Summary
17
KERANGKA ACUAN KERJA
- Album Peta
- Naskah Akademis
- Rancangan Peraturan
Daerah
18