Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENYUSUNAN RENCANA DETAIL TATA RUANG (RDTR)


KOTA PANGKAJENE KABUPATEN PANGKEP
TAHUN ANGGARAN 2012

A. LATAR BELAKANG

Sesuai ketentuan Pasal 59 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang


Penyelenggaraan Penataan Ruang, setiap RTRW kabupaten/kota harus menetapkan
bagian dari wilayah kabupaten/kota yang perlu disusun RDTR-nya. Bagian dari wilayah
yang akan disusun RDTR tersebut merupakan kawasan perkotaan atau kawasan
strategis kabupaten/kota. Kawasan strategis kabupaten/kota dapat disusun RDTR
apabila merupakan:

a. kawasan yang mempunyai ciri perkotaan atau direncanakan menjadi kawasan


perkotaan; dan

b. memenuhi kriteria lingkup wilayah perencanaan RDTR yang ditetapkan dalam


pedoman ini.

RDTR disusun apabila sesuai kebutuhan, RTRW kabupaten/kota perlu dilengkapi


dengan acuan lebih detil pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota. Dalam hal
RTRW kabupaten/kota memerlukan RDTR, maka disusun RDTR yang muatan materinya
lengkap, termasuk peraturan zonasi, sebagai salah satu dasar dalam pengendalian
pemanfaatan ruang dan sekaligus menjadi dasar penyusunan RTBL bagi zona-zona
yang pada RDTR ditentukan sebagai zona yang penanganannya diprioritaskan. Dalam
hal RTRW kabupaten/kota tidak memerlukan RDTR, peraturan zonasi dapat disusun
untuk kawasan perkotaan baik yang sudah ada maupun yang direncanakan pada
wilayah kabupaten/kota.

RDTR merupakan rencana yang menetapkan blok pada kawasan fungsional sebagai
penjabaran kegiatan ke dalam wujud ruang yang memperhatikan keterkaitan
antarkegiatan dalam kawasan fungsional agar tercipta lingkungan yang harmonis
antara kegiatan utama dan kegiatan penunjang dalam kawasan fungsional tersebut.

RDTR yang disusun lengkap dengan peraturan zonasi merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan untuk suatu BWP tertentu. Dalam hal RDTR tidak disusun atau RDTR
telah ditetapkan sebagai perda namun belum ada peraturan zonasinya sebelum
keluarnya pedoman ini, maka peraturan zonasi dapat disusun terpisah dan berisikan
zoning map dan zoning text untuk seluruh kawasan perkotaan baik yang sudah ada
maupun yang direncanakan pada wilayah kabupaten/kota.

Dalam hal ini, Kota Pangkajene telah menyusun RTRW Kota, yang akan ditindaklanjuti
dalam bentuk RDTR Kota, sebagai penjabaran RTRW. Rencana Detail Tata Ruang Kota
Pangkajenepada prinsipnya merupakan pedoman dan arahan pengendalian
pembangunan khususnya terhadap kawasan fungsional kota. Rumusan rencana detail
tersebut akan bersifat operasional dalam kerangka pelaksanaan kegiatan
pembangunan dan program pengalokasian pemanfaatan ruang sesuai tuntutan
perkembangan serta dinamika sosial ekonomi masyarakat.

Guna mendukung proses pembangunan Kota Pangkajene, fungsi dan peran Kota akan
ditingkatkan, dalam hal penyiapan suatu kawasan fungsional yang memiliki nilai
ekonomi baik yang berskala regional dan lokal, dalam kerangka memberikan
kemudahan jangkauan pelayanan dan aksesibilitas terhadap daerah hinterlandnya
termasuk pemasaran hasil-hasil produksi. Peningkatan fungsi dan peran Kota
Pangkajenetersebut tidak terlepas dengan dukungan prasarana jalan untuk
memudahkan mobilisasi pergerakan masyarakat, sehingga memiliki hubungan
interkoneksitas dengan wilayah sekitarnya. Dengan demikian dalam perumusan
Rencana Detail Tata Ruang Kota Pangkajene akan merupakan satu kesatuan sistem
perencanaan dalam kerangka mengembangkan Kota Pangkajene dimasa yang akan
datang.

Berdasarkan hal tersebut, penyusunan RDTR Kota Pangkajene dapat disusun


mengingat amanah yang tertuang dalam RTRW yang masih dalam tahap persiapan
pembahasan sebagai produk Perda. Dalam penyusunan RDTR Kota Pangkajene dengan
mengacu pada Permen PU No. 20/PRT/M/2011 disusun secara lengkap dengan
peraturan zonasi yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan untuk suatu
BWP tertentu.

B. MAKSUD, DAN TUJUAN


1. Maksud
Maksud dari penyusunan RDTR adalah mewujudkan rencana detail tata ruang
yang mendukung terciptanya kawasan strategis maupun kawasan fungsional
secara aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan serta lengkap dengan
peraturan zonasi ruang menurut BWP.

2. Tujuan
Tujuan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Pangkajene sebagai
berikut :

a. Sebagai arahan bagi masyarakat dalam pengisian pembangunan fisik kawasan


kota,
b. Sebagai pedoman bagi instansi dalam pemberian perijinan kesesuaian
pemanfaatan bangunan dengan peruntukan lahan.

C. FUNGSI DAN MANFAAT


1. Fungsi
RDTR dan peraturan zonasi berfungsi sebagai:

D. MASA BERLAKU PERENCANAAN


Rencana Detail Tata Ruang Kota Pangkajene dilaksanakan dalam rentang waktu 20
(dua puluh) tahun, atau sesuai dengan masa berlaku Rencana Tata Ruang Wilayah, dan
ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun

E. KELUARAN, HASIL DAN MANFAAT


1. Keluaran/Output
a. Tersusunnya RDTR Kota Pangkajene yang mencakup rencana struktur dan
pola/blok pemanfaatan ruang, rencana pelaksanaan pembangunan kawasan
fungsional dan pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
fungsional,
b. Tersusunnya peraturan zonasi dalam bentuk zonasi teks dan zonasi map
sebagai ketentuan kegiatan dan penggunaan lahan, ketentuan intensitas
pemanfaatan ruang, ketentuan tata bangunan, ketentuan prasarana dan
sarana minimal, ketentuan pelaksanaan, dan materi pilihan yang terdiri
atas ketentuan tambahan, ketentuan khusus, standar teknis, dan ketentuan
pengaturan zonasi.

2. Hasil/Outcome
a. tersedianya acuan untuk pembangunan Kota Pangkajene baik secara teknis
maupun operasional pemanfaatan ruang

b. terkendalikannya mutu pemanfaatan ruang wilayah Kota Pangkajene


berdasarkan RTRW;

c. tersedianya acuan bagi kegiatan pengendalian pemanfaatan ruang;

d. tersedianya acuan bagi penerbitan izin pemanfaatan ruang; dan

e. tersedianya acuan dalam penyusunan RTBL.

3. Manfaat/Benefit
a. teroperasionalisasinya Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkajene yang
tersusun secara rinci
b. terintegrasinya kebijakan dan program pembangunan lintas sektor dan
lintas wilayah dalam pemanfaatan ruang.
c. terintegrasinya lokasi dengan berbagai kegiatan yang mempunyai kesamaan
fungsi dan lingkungan permukiman dengan karakteristik tertentu;
d. teroperasionalisasinya sistem pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
pembangunan fisik Kota Pangkajene yang dilaksanakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, swasta, dan/atau masyarakat;
e. terciptanya ketentuan intensitas pemanfaatan ruang untuk setiap bagian
wilayah sesuai dengan fungsinya di dalam struktur ruang Kota Pangkajene
secara keseluruhan; dan
f. terciptanya ketentuan bagi penetapan kawasan yang diprioritaskan untuk
disusun program pengembangan kawasan dan pengendalian pemanfaatan
ruangnya pada tingkat BWP atau Sub BWP.

F. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


Pengguna anggaran kegiatan ini adalah ................... Kota Pangkajene

G. SUMBER PENDANAAN
Biaya untuk kegiatan konsultan sebesar Rp. .,- dibebankan pada DIPA Tahun
anggaran 2012 melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota
Pangkajene.

H. LINGKUP PEKERJAAN DAN LOKASI KEGIATAN


1. Lingkup kegiatan :
Ruang lingkup kegiatan ini adalah sebagai berikut :
a. Mengkaji dan mengidentifikasi kondisi dan permasalahan Kota Pangkajene
b. Mengembangkan alternatif-alternatif penyelesaian masalah baik fisik maupun non
fisik termasuk kemungkinan Pengembangan Dan Peluang Investasi Indikator
Ekonomi Kabupaten Pangkep
c. Menyusun rekomendasi berdasarkan alternatif terbaik yang dapat dilaksanakan.

2. Lokasi kegiatan :
Lokasi kegitan adalah wilayah Kota Pangkajene Kabupaten Pangkep
3. Data dan fasilitas pendukung
Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan
penyediaan jasa antara lain hasil studi terdahulu dan dokumentasi lainnya (kalau
ada). Data tersebut harus dipelihara oleh penyedia jasa dan harus dikembalikan.

I. METODOLOGI
1. Data dan informasi pendukung diperoleh dengan melakukan survey primer dan
sekunder dalam bentuk :
a. Data sekunder, akan diperoleh melalui kunjungan instansional untuk
memperoleh data kondisi sosial ekonomi dan kondisi fisik wilayah perencanaan
yang akan di identifikasi;
b. Data primer akan diperoleh melalui kunjungan lapangan untuk melihat kondisi
fisik dan menggali aspirasi dan motivasi masyarakat rencana pembangunan Kota
Pangkajene
2. Analisis dilakukan melalui penelaan berbagai aspek yang terkait dengan rencana
pengembangan Kota Pangkajene

J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan ..... (......) hari kalender.

K. TENAGA AHLI
Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
1. Ketua Tim (Team Leader)
Ketua Tim merupakan ahli Pengembangan Wilayah yang disyaratkan memiliki latar
belakang pendidikan sarjana (S-1) di bidang perencanaan wilayah, lulusan universitas
negeri atau yang telah disamakan, dengan pengalaman dalam pekerjaan bidang
perencanaan wilayah sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun. Atau S2 perencanaan wilayah
dan kota dengan pengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan bidang perencanaan wilayah
sekurangkurangnya 2 (dua) tahun
2. Ahli Prasarana
S1 Teknik Sipil dengan pengalaman dalam pekerjaan bidang perencanaan wilayah dan kota
sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun
3. Ahli GIS
S1 Geografi/Teknik Geodesi dengan pengalaman dalam pekerjaan bidang perpetaan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
4. Ahli Aristektur
S1 Arsitektur dengan pengalaman dalam pekerjaan bidang perencanaan kota atau urban
planning/design
5. Ahli Lingkungan
S2 Ilmu Lingkungan dengan pengalaman dalam pekerjaan bidang lingkungan hidup
sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun
6. Ahli Ekonomi Pembangunan
S1 Ekonomi dengan pengalaman dalam pekerjaan bidang perencanaan wilayah
sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun
7. Ahli Sosial Kependudukan
S1 Sosiologi dengan pengalaman dalam pekerjaan bidang perencanaan wilayah
sekurangkurangnya 3 (tiga) tahun
8. Asisten Tenaga Ahli, terdiri dari :
- Asisten Ahli Planologi : 1 orang
- Asisten Ahli GIS : 1 orang
- Asisten Ahli Arsitektur : 1 orang
- Asisten Ahli prasarana : 1 orang
- Koordinator Surveyor : 1 orang
- Tenaga Surveyor : 4 orang
9. Tenaga Penunjang
- Operator Komputer : 1 orang
- Tenaga Administrasi : 1 orang
- Office Boy : 1 orang

L. KELUARAN
- Buku Laporan Rencana Detail dan Peraturan Zonasi Tata Ruang Kota Pangkajene
- Album Peta berisikan muatan RDTR dan Peraturan Zonasi Kota Pangkajene

M. PELAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pengguna jasa adalah :
a. Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan merupakan laporan awal yang berisi antara lain latar belakang
kegiatan, ruang lingkup, metodologi dan strategi pelaksanaan pekerjaan, organisasi
pelaksana, rencana dan jadwal kegiatan.
b. Laporan Fakta dan Analisa
Laporan fakta dan analisa merupakan laporan tahap kedua yang berisi kompilasi data
dan analisa semua aspek yang dibutuhkan dalam menyusun analisis dan perencanaan
Rencana Detail Tata Ruang Kota.

c. Laporan Rancangan Rencana


Laporan rancangan rencana merupakan laporan tahap ketiga, yang memuat tentang
alternatife hasil perencanaan yang masih bersifat draft.
d. Laporan Rencana
Laporan akhir merupakan laporan tahap keempat (final report) memuat tentang
rumusan perencanaan dan rekomendasi pembangunan, indikasi dan tahapan program
(arahan pemanfaatan ruang), dan arahan pengendalian pemanfaatan ruang kota.
Selain dokumen laporan akhir, juga dilengkapi dengan album peta ukuran A3, yang
memuat rencana pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang kota.
e. Soft Copy dalam bentuk CD atau DVD
Keseluruhan laporan selanjutnya dimasukkan kedalam CD sebanyak 10 buah dan
diserahkan bersamaan dengan penyerahan laporan akhir. Dokumentasi data baik
dalam bentuk hard copy dan software serta album foto dan peta.

N. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri

O. ALIH PENGETAHUAN
Jika diperlukan, penyedia jasa konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen

Anda mungkin juga menyukai