Anda di halaman 1dari 5

DATA TEKNIS 5

PENDEKATAN DAN METODOLOGI,


ORGANISASI DAN PROGRAM
KERJA
5.1. PENDAHULUAN
5.1.1.Latar Belakang
Analisis Dampak Lalu Lintas (AMDALALIN) adalah kajian mengenai dampak
lalu

lintas

dari

pembangunan

pusat

kegiatan,

permukiman,

dan

infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil


analisis dampak lalu lintas. AMDALALIN ini dibuat saat perencanaan suatu
proyek yang diperkirakan akan memeberikan pengaruh terhadap arus lalu
lintas di sekitarnya. Yang dimaksud arus lalu lintas di sini adalah aspek
akses jalan didalam perlintasan sebidang dengan jalur kereta api. Oleh
karena

itu,

maka

diperlukan

untuk

melaksanakan

kegiatan

Kajian

Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas diruas jalan Sucofido Pegebangan


Kota Cilegon sebagai dari kegiatan pengadaan pra sarana jalan untuk
mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas (keselamatan jalan) maupun
tingkat kemacetan akibat pengaruh perlintasan sebidang. Dasar Hukum
ANDALALIN adalah peraturan menteri perhubungan Nomor PM 75 Tahun
2015 tentang Penyelenggaran Analisis Dampak Lalu Lintas
5.1.2. Maksud dan Tujuan
a. Maksud
Maksud kegiatan adalah Untuk mengkaji sirkulasi arus lalu lintas pada
perlintasan sebidang pada ruas jalan Sucofindo Pagebangan
b. Tujuan
Tujuan kegiatan

adalah untuk menyusun laporan rencana penataan

sirkulasi arus lalu lintas perlintasan sebidang dan juga persimpangan

jalan, khusunya manajemen rekayasa lalu lintas, pemasangan portal jalur


kereta api, serta keselamatan jalan pada ruas Sucofindo Pagebangan di
Kota Cilegon. Secara spesifik, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah
untuk :
Menganalisis kinerja ruas, perlintasan sebidang serta persimpangan
pada kondisi eksisting
Merencanakan alternatif penataan arus lalu lintas
Merencanakan pemasangan portal jalur kereta api
Mengevaluasi

kinerja

ruas

jalan

dan

perlintasan

sebidang

berdasarkan rencana alternatif penataan tersebut serta rencana


pemasangan portal jalur kereta api
Menyusun rekomendasi penataan arus lalu lintas pada ruas jalan
tersebut
c. Sasaran dan Target
Sasaran dalam kegiatan ini adalah tersedianya laporan rencana penataan
sirkulasi arus lalu lintas perlintasan sebidang dan juga persimpangan
jalan, khusunya manajemen rekayasa lalu lintas, pemasangan portal jalur
kereta api, serta keselamatan jalan pada ruas Sucofindo Pagebangan di
Kota Cilegon.
5.1.3.Lokasi Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan di Ruas jalan Sucofindo Pagebangan Kota Cilegon
5.1.4.Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan perencanaan Amdal Lalin Sucofindo Pagebangan
Kota Cilegon meliputi kegiatan:
1. Pekerjaan Persiapan
Meliputi kegiatan penyususnan perencanaan kerja dan metode
pendekatan penelitian. Dalam tahapan persiapan ini konsultan harus
mengumpulkan dan mengevaluasi data sekunder / informasi yang

ada, baik pada instansi pemberi tugas maupun instansi terkait


lainnya.
2. Survai Lapangan
Mengumpulkan data lapangan guna memenuhi kebutuhan-kebutuhan
utama untuk keperluan analisis kinerja ruas jalan, perlintasan
sebidang dan persimpangan eksisting. Survey lapangan tersebut
meliputi : survai geometrik jalan, survai pergerakan arus lalu lintas di
perlintasan sebidang dan persimpangan jalan, survai lalu lintas di
ruas jalan tersebut, serta survai kecepatan kendaraan
3. Analisis Kinerja Ruas Jalan, Perlintasan Sebidang serta persimpangan
jalan eksisting. Lingkup kegiatan ini mencangkup ;
a. Analisis kinerja ruas jalan pada kondisi eksisiting
b. Analisis kinerja perlintasan sebidang dan persimpangan jalan pada
kondisi eksisting
c. Penyusunan alternatif / rekomendasi penataan sirkulasi arus lalu
lintas, perlintasan sebidang serat persimpangan jalan. Lingkup
kegiatan ini mencangkup ;
d. Perencanaan pola sirkulasi arus lalu lintas
e. Perhitungan

kinerja

ruas

jalan,

perlintasan

sebidang

dan

persimpangan jalan
f. Perbandingan kondisi sebelum dan sesudah
5.1.5.Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan kegiatan Amdal Lalin Sucofindo Pagebangan
Kota Cilegon adalah sebagai berikut:
1. Undang-undang No. 38 Tahun 2004 Tentang jalan
2. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang penataan ruang
3. Undang-undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan
4. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 75
Tahun 2015 Tentang Penyelengaraan Analisis Dampak Lalu Lintas

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011


Tentang Manajemn dan Rekayasa, Analisis Dampak, serta Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas
5.2. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
5.1.1. Kerangka Pikir
Dikun dan Arif (1993) mendefinisikan analisis dampak lalu-lintas sebagai suatu
studi khusus dari dibangunnya suatu fasilitas gedung dan penggunaan lahan lainnya
terhadap sistem transportasi kota, khususnya jaringan jalan di sekitar lokasi
gedung.
Menurut Murwono (2003), fenomena dampak lalu-lintas diakibatkan oleh adanya
pembangunan dan pengoperasian pusat kegiatan yang menimbulkan bangkitan lalu
lintas yang cukup besar, seperti pusat perkantoran pusat perbelanjaan, terminal,
dan lain-lain. Lebih lanjut dikatakan bahwa dampak lalu lintas terjadi pada 2 (dua)
tahap, yaitu :
1. Tahap konstruksi / pembangunan. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan
lalulintas akibat angkutan material dan mobilisasi alat berat yang membebani
ruas jalan pada rute material;
2. Tahap pasca konstruksi / saat beroperasi. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan
lalu-lintas dari pengunjung, pegawai dan penjual jasa transportasi yang akan
membebani ruas-ruas jalan tertentu, serta timbulnya bangkitan parker
kendaraan.
Tamin (2000) mengatakan bahwa setiap ruang kegiatan akan "membangkitkan"
pergerakan dan "menarik" pergerakan yang intensitasnya tergantung pada jenis tata
guna lahannya. Bila terdapat pembangunan dan pengembangan kawasan baru
seperti pusat perbelanjaan, superblok dan lain-lain tentu akan menimbulkan
tambahan bangkitan dan tarikan lalu lintas baru akibat kegiatan tambahan di dalam
dan sekitar kawasan tersebut. Karena itulah, pembangunan kawasan baru dan
pengembangannya akan memberikan pengaruh langsung terhadap sistem jaringan
jalan di sekitarnya.
Djamal (1993) mengemukakan 5 (lima) faktor / elemen penting yang akan
menimbulkan dampak apabila sistem guna lahan berinteraksi dengan lalu
lintas.Kelima elemen tersebut adalah :

1. Elemen Bangkitan / Tarikan Perjalanan, yang dipengaruhi oleh faktor tipe dan
kelas peruntukan, intensitas serta lokasi bangkitan.
2. Elemen Kinerja Jaringan Ruas Jalan, yang mencakup kinerja ruas jalan dan
persimpangan.
3. Elemen Akses, berkenaan dengan jumlah dan lokasi akses.
4. Elemen Ruang Parkir.
5. Elemen

Lingkungan,

kebisingan.

khususnya

berkenaan

dengan

dampak

polusi

dan

Anda mungkin juga menyukai