Anda di halaman 1dari 31

Kajian Surah An-Nisa Ayat 40:

”Mentafakuri Makna Tujuh Golongan Yang Dinaungi Allah Pada


Hari Kiamat Di Saat Tiada Lagi Naungan Kecuali Naungan-Nya”

Ahad, 13 Agustus 2023


Ahad, 26 Muharam 1445 H

Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd.


‫‪QS. An-Nisa : 40‬‬
‫َّن الّٰل َه اَل َي ْظ ُم ْث َق اَل َذ َّر ۚ َو ْن‬
‫ٍة ِا‬ ‫ِل ِم‬ ‫ِا‬
‫َت ُك َح َس َن ًة ُّي ٰض ْف َه ا َو ُي ْؤ ْن‬
‫ِت ِم‬ ‫ِع‬
‫ًم‬ ‫ْي‬ ‫َع‬ ‫ًر‬ ‫ْج‬ ‫َا‬ ‫ُه‬ ‫ْن‬ ‫ُد‬ ‫َّل‬
‫ا ِظ ا‬
Artinya
Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang
walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan
(sekecil dzarrah), niscaya Allah akan
melipatgandakannya dan memberikan pahala yang
besar dari sisi-Nya.

(QS. An-Nisa : 40)


Interpretasi Mufasir
• Dalam tafsir Al-Munir dijelaskan bahwa maksud ayat di atas adalah Allah
SWT tidak akan mengurangi pahala amal yang dilakukan oleh seorang
pun, meskipun amalnya itu hanya sedikit. Allah juga tidak akan
menghukum orang yang tidak bersalah karena tindakan seperti ini
termasuk tindakan zalim dan kezaliman adalah kelemahan, padahal Allah
adalah Maha sempurna dan Dia Maha suci dari segala kekurangan.
• Allah berjanji tidak akan mengurangi pahala amal sedikit pun. Lebih dari
itu, Dia juga berjanji akan melipatgandakan pahala kebajikan hingga
sepuluh kali lipat, tujuh ratus kali lipat bahkan sampai berlipat-lipat.
Manakala hukuman dosa tidak akan digandakan, dosa hanya diganjar
sesuai dengan kadarnya.
Interpretasi Mufasir
• Inilah sistem penilaian amal yang telah ditetapkan oleh Allah. Sistem
penilaian ini sangatlah adil dan menarik. Namun, sungguh nya sangat
mengherankan karena masih ada orang yang kafir dan melakukan
maksiat. Keheranan ini diungkapkan Allah dalam firman-Nya yang
bermaksud, "apa yang dapat diperbuat oleh orang-orang kafir Yahudi
dan juga yang lainnya di saat Kami mendatangkan nabi-nabi mereka
yang akan bersaksi atas amal perbuatan yang mereka lakukan. Kami
juga akan mendatangkan kamu wahai Muhammad sebagai saksi atas
orang-orang yang mendustakan agama.
Interpretasi Mufasir
• Ayat ini senada dengan ucapan Nabi Isa yang difirmankan
Allah,"Dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku
berada di tengah-tengah mereka." (al-Maidah: 117)Ibnu
Mas'ud bercerita bahwa dia pernah membaca surah an-Nisa di
hadapan Rasulullah saw., dan ketika dia sampai kepada ayat
‫َوِج ْئَنا ِبَك َهُؤ اَل ِء َش ِهْيًد ا‬
• Rasulullah menangis dan berkata, cukup (Ibnu Mas'ud).
Maksud kesaksian di sini adalah pembentangan amal umat
manusia di hadapan para nabi mereka.
Menurut Tafsir Aisarut Tafasir
Makna Kata:
 Azh-zhulmu : Kezaliman adalah menempatkan sesuatu tidak pada
tempatnya.
 Mistqola dzarroh : mistqol adalah takaran yang berdasarkan berat.
Dzarroh adalah bentuk terkecil dari suatu benda. Maksudnya adalah
tampias atau kepala semut.
 Al-Hasanah : Kebaikan adalah perbuatan terpuji yang makruf.
 Yudhoo’ifhaa : ingin dilipatgandakan.
 Minladunhu : dari sisi-Nya.
 Ajron ‘azhima: pahala yang besar serta ganjaran yang agung.
Pelajaran Ayat :
 Penjelasan tentang keadilan, kasih-sayang dan keutamaan Allah.
Nilai-Nilai Pendidikan
Pertama, mendidik agar menjadi Kedua, mengajarkan
hamba-Nya yang senantiasa hamba-Nya untuk
1 berbuat kebaikan dan menjauhi kemaksiatan
menjalankan perintah-Nya karena 2 dan kejahatan karena
mencari cinta dan keridaan Allah akan dimintai
semata. pertanggungjawaban.

Ketiga, membentuk
ketakwaan dan akhlak mulia Keempat, mengajarkan
dalam menjalankan hamba-Nya agar tidak
3
kehidupan dengan rasa ihsan 4 berbuat zalim kepada
yang tinggi bahwa Allah siapapun dalam keadaan
Maha Mengetahui. sempit maupun lapang.
Bagaimana Keadaan Manusia Saat Kelak Dibangkitkan oleh Allah ?

1. Tidak ada pertalian keluarga dan tidak saling bertanya


Allah berfirman :
‫ُّص ْو َف ٓاَل َا ْن َس َب َب ْي َن ُه ْم َي ْو َم َّو اَل َي َت َس ۤا َء ُل ْو َن‬ ‫َف َذ ُن َخ‬
‫ِٕى ٍذ‬ ‫ا‬ ‫ِا ا ِف ِف ى ال ِر‬
101. Apabila sangkakala ditiup maka tidak ada lagi pertalian keluarga di
antara mereka pada hari itu (hari Kiamat), dan tidak (pula) mereka saling
bertanya.
(QS. Al-Mu'minun : 101)
2. Matahari akan didekatkan oleh Allah
Rasulullah SAW bersabda :

‫الِق َي اَم ِة َن الَخ ْل حَّت ى َت ُك وَن ْن ُه ْم‬ ‫ُت ْد َن ى الَّش ْم ُس َي وَم‬


‫ِم‬ ‫َلِم َق ْد َأ ِق‬ ‫َك‬
‫َر‬ ‫ْع َم ا هْم في الَع‬ ‫َع‬ ‫ُس‬ ‫َّن‬ ‫َف َي ُك ُن‬ ‫َد‬ ‫ْق‬
‫ِق‬ ‫ى ِر ِل‬ ‫ال ا‬ ‫ِم اِر ِم يل و‬
“Pada Hari Kiamat, matahari didekatkan kepada seluruh makhluk hingga
berjarak satu mil di atas kepala mereka, lalu seluruh manusia akan
tergenang dalam peluh mereka berdasarkan kadar amalan mereka di dunia.”
(HR Muslim)

PPT 模板 http://www.1ppt.com/moban/
3. Tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan
Rasulullah SAW bersabda :

‫ُح َف ًة ُع َر ًة ُغ ْر ًال‬ ‫َي َأ ُّي َه َّن ُس َّن ُك ْم ُت ْح َش ُر ْو َن َل‬


‫ِإ ى ِهللا ا ا‬ ‫ِإ‬ ، ‫ا ا ال ا‬
Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun (pada hari Kiamat)
menuju Allâh Azza wa Jalla dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang,
dan tidak dikhitan.
{HR. Al-Bukhâri (no. 3349)}
4. Manusia Tenggelam di Lautan Keringat
Rasulullah SAW bersabda :

‫َع ْن َأ ي ُه َر ْي َر َة َر َي الَّل ُه َع ْن ُه َأ َّن َر ُس وَل الَّل َص َّل ى الَّل ُه َع َل ْي‬


‫ِه‬ ‫ِه‬ ‫ْل‬ ‫ِض‬ ‫َق‬ ‫ِب‬
‫ْم‬ ‫ُه‬ ‫ُق‬ ‫َر‬ ‫َع‬ ‫َب‬ ‫َه‬ ‫ْذ‬ ‫َي‬ ‫َّت‬ ‫َح‬ ‫َم‬ ‫َي‬ ‫َم‬ ‫ْو‬ ‫َي‬ ‫ُس‬ ‫َّن‬ ‫َو َس َّل َم َل َي ْع َر ُق‬
‫ِف ي‬ ‫ا ِق ا ِة ى‬ ‫ال ا‬ ‫ا‬
‫َن‬ ‫َذ‬ ‫َغ‬ ‫ُل‬ ‫َي‬ ‫َّت‬ ‫َح‬
‫ْب ِع ي ِذ َر ا ا ُم ُه ْم ى ْب آ ا ُه ْم‬ ‫ْل‬ ‫ُي‬ ‫َو‬ ‫ًع‬ ‫َن‬ ‫َس‬ ‫َأْل‬
‫ا ْر‬
‫ِج‬ ‫ِض‬
Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga
keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan
mereka hingga telinga."
(HR. Bukhari)
Siapa yang akan
memperoleh
naungan pada hari
kiamat ?
‫‪Rasulullah SAW bersabda:‬‬

‫َل‬ ‫َق‬ ‫َم‬ ‫َّل‬ ‫َس‬ ‫َو‬ ‫ْي‬ ‫َل‬ ‫َع‬ ‫ُهللا‬ ‫َّل‬ ‫َص‬ ‫َّن‬ ‫َع‬ ‫ُه‬ ‫ْن‬ ‫َع‬ ‫ُهللا‬ ‫َي‬ ‫َر‬ ‫َة‬ ‫َر‬ ‫ْي‬ ‫َر‬ ‫ُه‬ ‫ْي‬ ‫َأ‬ ‫ْن‬ ‫َع‬
‫ا ‪:‬‬ ‫ْلِه‬ ‫ِن ال ِب ِّي ى‬ ‫ِض‬ ‫ِب‬
‫َا‬ ‫اَّل‬ ‫اَل‬
‫َس ْب َع ٌة ُي ِظ ُّل ُه ُم ُهللا ْي ِظ ِّل ِه َي ْو َم ِظ َّل ِظ ُّل ُه ‪َ :‬م اُم ا َع اِد ُل ‪َ ،‬و َش اٌّب‬
‫َت‬ ‫اَل‬ ‫ِإْل‬ ‫ْل‬ ‫ِإ‬ ‫َّل‬ ‫ْل‬ ‫َق‬ ‫ِف‬ ‫َأ‬ ‫َن َش‬
‫َّب‬ ‫َح‬
‫ِف ي ا ـ اِج ِد ‪َ ،‬أ ِن ا ا ِف ي‬ ‫ُج‬ ‫َر‬ ‫َو‬ ‫َس‬ ‫َم‬ ‫ٌق‬ ‫َع‬ ‫ُم‬ ‫ُه‬ ‫ُب‬ ‫ٌل‬ ‫ُج‬ ‫َر‬ ‫َو‬ ‫َد‬
‫ِب ِع ا ِة ِهللا ‪،‬‬ ‫َب‬
‫ْج َت َم َع ا َع َل ْي َو َت َف َّر َق ا َع َل ْي ‪َ ،‬و َر ُج ٌل َد َع ْت ُه اْم َر ٌة َذ اُت َم ْن‬
‫َق َف َأ ْخ َفِص ٍب‬ ‫ِه َأ ُف ِه‬ ‫ِهللا ِا‬
‫َه‬ ‫َد‬ ‫َص‬ ‫َق‬ ‫َّد‬ ‫َص‬ ‫َف َق َل ْي َخ َهللا َو َر ُج ٌل َت‬ ‫َم‬ ‫َج‬ ‫َو‬
‫ا ا‬ ‫ٍة‬ ‫ِب‬ ‫‪،‬‬ ‫ا‬ ‫ِّن‬ ‫ِإ‬ ‫اٍل ‪ ،‬ا ‪:‬‬
‫َح َّت ى اَل َت ْع َل َم َم اُل ُه َم ا ُت ْن ُق َي ْي ُن ُه ‪َ ،‬و َر ُج ٌل َذ َك َر َهللا َخ ا ًي ا َف َف اَض ْت‬
‫ِل‬ ‫ِف ِم‬ ‫ِش‬
‫َع ْي َن اُه‬
Artinya:
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, Beliau SAW bersabda, “Tujuh golongan
yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh
dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke
masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul
karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina
oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata,
‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah
dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak
tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir
kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
(HR Bukhari No. 1423 dan Muslim No. 1031)
1. Imam yang Adil
Rasulullah SAW bersabda:
‫َّن‬ ‫ُل‬ ‫َض‬ ‫َو َق َل َص َّل َّل ُه َع َل ْي َو َس َّل َم َأ ْف‬
‫ال اِس‬ : ‫ِه‬ ‫ى ال‬ ‫ا‬
‫ِع ْنَد الَّل ِه َم ْن َل ًة َي ْو َم اْل ِق َي اَم ِة ِا َم اٌم َع اِد ٌل‬
‫ِز‬
‫َو َش ُّر َب ا الَّل ْنَد الَّل َم ْن َل ًة َي ْو َم اْل َي اَم‬. ‫َر ْي ٌق‬
‫ِق ِة‬ ‫ِه ِز‬ ‫ِع ِد ِه ِع‬ ‫ِق‬
‫َم َم َم ٌم َج ٌر ْر ٌق‬
. ‫ِا ا ِة ِا ا اِئ ِخ‬
Rasulullah SAW bersabda: Lebih utamanya manusia di sisi
Allah derajatnya di hari kiamat itu seorang pemimpin yang
adil yang lemah lembut (memiliki kasih sayang). Dan seburuk-
buruk hamba di sisi Allah derajatnya di hari kiamat yaitu
pemimpin yang zalim yang kasar.
(HR. Thabarani)
2. Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh
Dalam kitab Fathul Bari’ disebutkan :
‫َأ ْف َن ى َش َب اَب ُه َو َن َش اَط ُه ي َب اَد‬
‫ِف ِع ِة ِهللا‬
Dia menghabiskan waktu mudanya dan rajin dalam beribadah kepada Allâh
Rasulullah SAW bersabda :
‫َّن َّل َه َع َّز َو َج َّل َل َيْع َج ُب َن َّش َل ْي َس ْت َل ُه َص ْب َو ٌة‬
‫ِّب‬ ‫ِم ال ا‬ ‫ِإ ال‬
“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak
memliki shabwah” (HR. Ahmad dan At-Thabrani)
Maksud “shabwah” adalah pemuda yang tidak mengikuti hawa nafsunya, dia
membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
3. Seorang yang hatinya bergantung kepada masjid
Rasulullah SAW bersabda:

‫الُّن ْو الَّت ا َي ْو َم‬ ‫َب اَمْلَّش ا ْي َن ى الُّظْل َل ى اَمْلْس‬


‫ِّم‬ ‫ِج ِد ِب ِر‬ ‫ِم ِإ‬ ‫ِئ ِف‬ ‫ْلِّش ِر‬
‫ا َي اَم‬
‫ِق ِة‬
Berbahagialah orang-orang yang banyak berjalan ke masjid dalam
kegelapan, mereka meraih cahaya yang sempurna pada hari kiamat.
(HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah dan Hakim)
• Tahun 1975, di kota Mekah al-Mukarramah diadakan Muktamar Risalatul
Masjid se-dunia. Dalam pertemuan tersebut terungkap, bahwa masjid bisa
berperan secara optimal, apabila memiliki ruangan, peralatan, serta sarana
dan prasarana yang memadai. Seiring dengan keputusan muktamar tersebut,
maka dibangunlah masjid-masjid yang megah, mewah, kokoh, bahkan
memiliki nilai arsitektur bergaya Cina, Eropa, dan India.

• Namun, seiring dengan bermunculannya masjid-masjid tersebut, fungsi dan


peran masjid yang sebenarnya semakin terkikis serta mengalami pergusuran
dan pergeseran, sehingga masjid laksana bangunan kosong yang tiada
bermakna. Megah masjidnya tapi sepi dari muatan takwa, mewah masjidnya
tapi kosong dari ajaran agama, bahkan besar dan menjulang tinggi
masjidnya tapi hanya ramai dengan orang tua dan remaja yang sedang
bercanda.
• Lalu, apakah yang harus kita lakukan terhadap masjid?

‫ِإَّنَم ا َيْع ُم ُر َم َٰس ِج َد ٱِهَّلل َم ْن َء اَم َن ِبٱِهَّلل َو ٱْلَيْو ِم ٱآْل ِخ ِر َو َأَقاَم ٱلَّص َلٰو َة‬
‫۟ا‬ ‫َأ‬ ‫َٰٓل‬ ‫ُأ‬
‫ِم َن‬ ‫و‬‫ُن‬ ‫و‬ ‫ُك‬‫َي‬ ‫ن‬ ‫َوَء اَتى ٱلَّز َك ٰو َة َو َلْم َيْخ َش ِإاَّل ٱَهَّللۖ َفَعَس ٰٓى ِئَك‬
‫۟و‬
‫ٱْلُم ْهَتِد يَن‬
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Secara eksplisit, ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban muslim
untuk memakmurkan masjid Allah. Dan orang-orang yang
memakmurkan masjid Allah adalah mereka yang beriman kepada Allah,
hari akhir, mendirikan shalat, serta tidak takut kepada sesuatu selain
Allah. Sedangkan orang kafir (yang ingkar kepada Allah), orang fasik
(yang suka berbuat dosa), dan orang munafik (yang suka berdusta) tidak
mungkin mau memakmurkan masjid Allah. Hal ini sebagaimana
dikemukakan Khalid Abdurrahman al-Aki dalam Shafawatul Bayan li
Ma’ani al-Qur’an, bahwa tidak ada orang yang mau memakmurkan dan
menjaga masjid, kecuali orang-orang yang membenarkan terhadap ke-
Esaan Allah dan hari akhir.
4. Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul
karena-Nya dan berpisah karena-Nya
Allah berfirman :

‫َق اَل الَّل ُه َع َّز َو َج َّل َو َج َب ْت َم َح َّب ي ِل ْل ُم َت َح ا يَن َّي‬


‫ِّب ِف‬ ‫ُمْلَت َنِت‬
‫َو اُمْلَت َج اِل ِس يَن َّي َو اُمْلَت َز ا يَن َّي َو ا َب اِذ ِل ي َّي‬
‫ِف‬ ‫ِو ِر ِف‬ ‫ِف‬
“Allah Azza wa Jalla berfirman, “Wajiblah cinta-Ku bagi orang-orang yang saling
mencintai karena Aku, orang-orang yang saling bermajelis karena Aku, orang-
orang yang saling mengunjungi karena Aku, dan orang-orang yang saling
berkorban karena Aku.”
(HR. Malik dan Ahmad)
5. Seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang
mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, “Sesungguhnya aku
takut kepada Allah”
Rasulullah SAW bersabda :
‫ْت‬ ‫َس َء َف َّن َأ َّو َل ْتَن َب ْس َر َل َك َن‬ ‫َّتُق‬ ‫َو‬ ‫َي‬ ‫َف َّتُق ُّد ْن‬
‫ِف ِة ِن ى ِإ اِئ ي ا ِف ى‬ ‫ ا ا وا الِّن ا ِإ‬J‫ا وا ال‬
‫َس‬
‫الِّن اِء‬
“Waspadalah dengan dunia, begitu pula dengan godaan wanita. Karena cobaan yang
menimpa Bani Israil pertama kalinya adalah karena sebab godaan wanita.”
(HR. Muslim, no. 2742).
6. Seseorang yang bersedekah dengan satu sedekah lalu ia
menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang
diinfakkan tangan kanannya
Allah berfirman :

‫ُتْخ ُف ْو َه ا َو ُتْؤ ُت ْو َه ا اْل ُف َق َر ۤا َء‬


‫ْن ُت ْب ُد وا الَّص َد ٰق َف َّم ا َۚي َو ْن‬
‫ِت ِنِع ِه ِا‬ ‫ِا‬
‫ٰا ُك ْم َو ّٰل ُه َم َت ْع َم ُل ْو َن‬
‫َف ُه َو َخ ْي ٌر َّل ُك ْم ۗ َو ُي َك ُر َع ْن ُك ْم ْن َس‬
‫ِّي ِت ۗ ال ِب ا‬ ‫ِّم‬ ‫ِّف‬
‫َخ ْي ٌر‬
271. Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu
‫ِب‬
menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih
baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan
Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Baqarah : 271).
7. Seseorang yang berzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia
meneteskan air matanya
Rasulullah SAW bersabda :
‫ َو َع ْي ٌن‬، ‫ َع ْي ٌن َب َك ْت ْن َخ ْش َي‬: ‫َع ْي َن ا اَل َت َم ُّس ُه َم ا الَّن اُر‬
‫ِة ِهللا‬ ‫ِم‬ ‫َت َتِن‬
‫ْي‬ ‫َس‬
. ‫ِف ِب ِل ِهللا‬ ‫ْي‬ ‫ُس‬ ‫ُر‬ ‫ْح‬ ‫ْت‬ ‫ا‬ ‫َب‬
Ada dua mata yang tidak disentuh oleh api neraka, yaitu mata yang menangis
karena takut kepada Allâh dan mata yang bergadang karena menjaga peperangan
di jalan Allâh.
(HR. At-Tirmidzi)
Rasulullah Saw. juga bersabda tentang yang banyak mengingat
Allah :
‫َظ اْم َر َأ َت ُه‬ ‫َذ ْس َت ْي َق َظ َّر ُج ُل َن َّل ْي َو َأ ْي َق‬
‫ِإَف ا اَّل ْك َت ال ُك ِم ال َّذِل‬
‫َهللا َك ِث ْي اًر‬ ‫ ا ْي َن‬J J ‫َب ا َن ال‬ ‫َص َي ا َر َع ْي‬
‫ِك ِر‬ ‫ِن ِت ِم‬
‫َو َّذ‬
‫َر‬
‫ال اِك اِت‬
Seorang suami yang bangun ditengah malam dan membangunkan
isterinya lalu keduanya salat malam, maka keduanya termasuk laki-
laki dan perempuan yang banyak mengingat Allâh.
(HR. Ibnu Majah, Abu Dawud dan Al-Hakim)
Mari kita gunakan kesempatan di dunia dengan sebaik-baiknya
Rasulullah Saw. bersabda :
‫يَم‬ ‫ُم‬ ‫ُع‬ ‫ْن‬ ‫َع‬ ‫َل‬ ‫َأ‬ ‫ال َت ُز وُل َق َد َم ا َع ْب ٍد َي وَم ال َي اَم َح َّت ى ُي ْس‬
‫ِف‬
‫َأ ْي َن‬ ‫ِرْنِه‬ ‫َفِق ِة‬ ‫ْل‬ ‫َن‬ ‫ْف‬ ‫َأ‬
04
‫َم‬ ‫ْن‬ ‫َع‬ ‫َو‬ ‫َل‬ ‫َع‬ ‫َم‬ ‫ْن‬ ‫َع‬ ‫َو‬ ‫ُه‬
‫ِف يِه ؟َأ اَل اِل ِه ِم‬ ‫ْن‬
‫ِعَأ ِم ِه ِف ي‬
‫ُه‬ ‫َم ْنَف َق‬
‫ا؟‬
‫ُه‬ ‫ْك َت‬
‫؟‬ ‫ُه‬ ‫ْب‬ ‫َم‬ ‫ْس‬
‫ِج ِم ِه ِف ي‬ ‫َع‬ ‫َو‬ ‫؟‬ ‫؟ وِف ي‬ ‫َب‬ ‫َس‬ ‫ا‬
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya
mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia
amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5)
masa mudanya, bagaimana ia melaluinya”
(HR. Tirmidzi no. 2417)
Kisah Teladan
Kisah Nabi Yusuf sangat patut dijadikan teladan bagi perjalanan
hidup manusia. Nabi Yusuf merupakan sosok yang taat kepada Allah
dan senantiasa berjalan pada kebaikan. Nabi Yusuf juga merupakan
sosok yang cerdas dan jujur dalam hidupnya meskipun mengalami
berbagai tantangan.
Nabi Yusuf memiliki ketampanan yang luar biasa, maka seseorang
akan mudah tergoda dan kesulitan menahan hawa nafsunya. Namun
berbeda dengan Nabi Yusuf, meskipun mendapat godaan dari banyak
wanita cantik, Nabi Yusuf senantiasa menjaga hawa nafsunya.
Nabi Yusuf mampu mengendalikan hawa nafsunya sehingga tidak
terjerat dengan godaan setan. Rayuan dari banyak wanita tidak ia
tanggapi, ia justru malah semakin meningkatkan imannya kepada
Allah SWT.
Allah berfirman :
‫ْج ُن َا َح ُّب َل َّي َّم َي ْد ُع ْو َن ْٓي َل ْي َو اَّل‬ ‫َر‬ ‫َل‬ ‫َق‬
‫ِن ِا ِه ۚ ِا‬ ‫ِا ِم ا‬ ‫ِّس‬ ‫ا ِّب ال‬
‫َن‬ ‫ْي‬ ‫ٰج‬ ‫َت ْص ْف َع ْي َك ْي َد ُه َّن َا ْص ُب َل ْي َّن َو َا ُك ْن َن ْل‬
, ‫ِّم ا ِه ِل‬ ‫ِه‬ ‫ِا‬ ‫ِّن‬ ‫ِر‬
‫َف اْس َت َج اَب َل ٗه َر ُّب ٗه َف َص َر َف َع ْن ُه َك ْي َد ُه َّن ۗ ِا َّن ٗه ُه َو‬
‫الَّس ْي ُع اْل َع ِل ْيُم‬
‫ِم‬
33. Yusuf berkata, “Wahai Tuhanku! Penjara lebih aku sukai daripada
memenuhi ajakan mereka. Jika aku tidak Engkau hindarkan dari tipu daya
mereka, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan
tentu aku termasuk orang yang bodoh.” 34. Maka Tuhan memperkenankan
doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Dialah Yang
Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
(HR.Yusuf : 33-34)
DOA

‫َر َّب َن ا اْغ ْر ْي َو َو ا َد َّي َو ْل ُم ْؤ ْي َن‬


‫ِل ِم ِن‬ ‫ِف ِل ْل ِل ِل‬
ࣖ ‫ا ِح ا‬
‫ُب‬ ‫َس‬ ‫ُم‬ ‫ْو‬ ‫ُق‬ ‫َي‬ ‫َم‬ ‫ْو‬ ‫َي‬
41. Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua
ibu bapakku dan semua orang yang beriman
pada hari diadakan perhitungan (hari
Kiamat).”
(QS. Ibrahim : 41)
‫‪Thank You‬‬

‫شكرا جزيال‬

Anda mungkin juga menyukai