Ketiga, membentuk
ketakwaan dan akhlak mulia Keempat, mengajarkan
dalam menjalankan hamba-Nya agar tidak
3
kehidupan dengan rasa ihsan 4 berbuat zalim kepada
yang tinggi bahwa Allah siapapun dalam keadaan
Maha Mengetahui. sempit maupun lapang.
Bagaimana Keadaan Manusia Saat Kelak Dibangkitkan oleh Allah ?
PPT 模板 http://www.1ppt.com/moban/
3. Tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan
Rasulullah SAW bersabda :
َل َق َم َّل َس َو ْي َل َع ُهللا َّل َص َّن َع ُه ْن َع ُهللا َي َر َة َر ْي َر ُه ْي َأ ْن َع
ا : ْلِه ِن ال ِب ِّي ى ِض ِب
َا اَّل اَل
َس ْب َع ٌة ُي ِظ ُّل ُه ُم ُهللا ْي ِظ ِّل ِه َي ْو َم ِظ َّل ِظ ُّل ُه َ :م اُم ا َع اِد ُل َ ،و َش اٌّب
َت اَل ِإْل ْل ِإ َّل ْل َق ِف َأ َن َش
َّب َح
ِف ي ا ـ اِج ِد َ ،أ ِن ا ا ِف ي ُج َر َو َس َم ٌق َع ُم ُه ُب ٌل ُج َر َو َد
ِب ِع ا ِة ِهللا ، َب
ْج َت َم َع ا َع َل ْي َو َت َف َّر َق ا َع َل ْي َ ،و َر ُج ٌل َد َع ْت ُه اْم َر ٌة َذ اُت َم ْن
َق َف َأ ْخ َفِص ٍب ِه َأ ُف ِه ِهللا ِا
َه َد َص َق َّد َص َف َق َل ْي َخ َهللا َو َر ُج ٌل َت َم َج َو
ا ا ٍة ِب ، ا ِّن ِإ اٍل ،ا :
َح َّت ى اَل َت ْع َل َم َم اُل ُه َم ا ُت ْن ُق َي ْي ُن ُه َ ،و َر ُج ٌل َذ َك َر َهللا َخ ا ًي ا َف َف اَض ْت
ِل ِف ِم ِش
َع ْي َن اُه
Artinya:
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, Beliau SAW bersabda, “Tujuh golongan
yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan
kecuali naungan-Nya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh
dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke
masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul
karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina
oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata,
‘Sesungguhnya aku takut kepada Allâh.’ Dan (6) seseorang yang bershadaqah
dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak
tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir
kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.”
(HR Bukhari No. 1423 dan Muslim No. 1031)
1. Imam yang Adil
Rasulullah SAW bersabda:
َّن ُل َض َو َق َل َص َّل َّل ُه َع َل ْي َو َس َّل َم َأ ْف
ال اِس : ِه ى ال ا
ِع ْنَد الَّل ِه َم ْن َل ًة َي ْو َم اْل ِق َي اَم ِة ِا َم اٌم َع اِد ٌل
ِز
َو َش ُّر َب ا الَّل ْنَد الَّل َم ْن َل ًة َي ْو َم اْل َي اَم. َر ْي ٌق
ِق ِة ِه ِز ِع ِد ِه ِع ِق
َم َم َم ٌم َج ٌر ْر ٌق
. ِا ا ِة ِا ا اِئ ِخ
Rasulullah SAW bersabda: Lebih utamanya manusia di sisi
Allah derajatnya di hari kiamat itu seorang pemimpin yang
adil yang lemah lembut (memiliki kasih sayang). Dan seburuk-
buruk hamba di sisi Allah derajatnya di hari kiamat yaitu
pemimpin yang zalim yang kasar.
(HR. Thabarani)
2. Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh
Dalam kitab Fathul Bari’ disebutkan :
َأ ْف َن ى َش َب اَب ُه َو َن َش اَط ُه ي َب اَد
ِف ِع ِة ِهللا
Dia menghabiskan waktu mudanya dan rajin dalam beribadah kepada Allâh
Rasulullah SAW bersabda :
َّن َّل َه َع َّز َو َج َّل َل َيْع َج ُب َن َّش َل ْي َس ْت َل ُه َص ْب َو ٌة
ِّب ِم ال ا ِإ ال
“Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak
memliki shabwah” (HR. Ahmad dan At-Thabrani)
Maksud “shabwah” adalah pemuda yang tidak mengikuti hawa nafsunya, dia
membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
3. Seorang yang hatinya bergantung kepada masjid
Rasulullah SAW bersabda:
ِإَّنَم ا َيْع ُم ُر َم َٰس ِج َد ٱِهَّلل َم ْن َء اَم َن ِبٱِهَّلل َو ٱْلَيْو ِم ٱآْل ِخ ِر َو َأَقاَم ٱلَّص َلٰو َة
۟ا َأ َٰٓل ُأ
ِم َن وُن و ُكَي ن َوَء اَتى ٱلَّز َك ٰو َة َو َلْم َيْخ َش ِإاَّل ٱَهَّللۖ َفَعَس ٰٓى ِئَك
۟و
ٱْلُم ْهَتِد يَن
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada
siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang
diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Secara eksplisit, ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban muslim
untuk memakmurkan masjid Allah. Dan orang-orang yang
memakmurkan masjid Allah adalah mereka yang beriman kepada Allah,
hari akhir, mendirikan shalat, serta tidak takut kepada sesuatu selain
Allah. Sedangkan orang kafir (yang ingkar kepada Allah), orang fasik
(yang suka berbuat dosa), dan orang munafik (yang suka berdusta) tidak
mungkin mau memakmurkan masjid Allah. Hal ini sebagaimana
dikemukakan Khalid Abdurrahman al-Aki dalam Shafawatul Bayan li
Ma’ani al-Qur’an, bahwa tidak ada orang yang mau memakmurkan dan
menjaga masjid, kecuali orang-orang yang membenarkan terhadap ke-
Esaan Allah dan hari akhir.
4. Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul
karena-Nya dan berpisah karena-Nya
Allah berfirman :
شكرا جزيال