Anda di halaman 1dari 6

‫‪?

Tahukah Kalian Siapa Orang Yang Bangkrut‬‬


‫‪khotbahjumat.com/6290-tahukah-kalian-siapa-orang-yang-bangkrut.html‬‬

‫‪March 14, 2023‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫إَّن الـَح ْم َد ِهّلِل َنـْح َم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغ ِفُر ُه‪َ ،‬و َنُعوُذ اِهلل ِم ْن ُش ُر و َأْنُفِس َنا َو ِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‪َ ،‬م ْن َيْهِدِه اُهلل‬
‫ِر‬ ‫ِب‬
‫َفاَل ُمِض َّل َلُه ‪َ ،‬وَم ْن ُيْض ِلْل َفاَل َه اِد َي َلُه ‪َ ،‬و َأْش َه ُد َأن َّال َلَه َّال اهلل َو ْح َدُه اَل َش ْيَك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُمـَح َّمدًا‬
‫ِر‬ ‫ِإ ِإ‬
‫َع ْبُد ُه َوَر ُس وُله‬

‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا اَّتُقوا اَهَّلل َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُموُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُموَن‬

‫َيا َأُّيَه ا الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْف ٍس َو اِح َدٍة َو َخ َلَق ِم ْنَه ا َز ْو َج َه ا َو َبَّث ِم ْنُه َم ا ِر َج ااًل َك ِثيًر ا َو ِنَس اًء‬
‫َو اَّتُقوا اَهَّلل اَّلِذي َتَس اَء ُلوَن ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن اَهَّلل َك اَن َع َلْيُك ْم َر ِقيًبا‬

‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا اَّتُقوا اَهَّلل َو ُقوُلوا َقْو اًل َس ِديًد ا‬

‫‪1/6‬‬
‫ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َوَم ْن ُيِط ِع اَهَّلل َوَر ُس وَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًم ا‬

‫ُأل‬ ‫َّل‬ ‫َّل ُهَّلل َل‬ ‫ْل‬ ‫َأ‬ ‫ْل‬ ‫َأ‬


‫ َو َش َّر ا ُموِر‬، ‫ َو ْح َس َن ا َه ْد ِي َه ْد ُي ُم َح َّمٍد َص ى ا َع ْيِه َوَس َم‬، ‫َو ِإَّن َص َد َق ا َح ِديِث ِك َتاُب اِهَّلل‬
‫َل‬ ‫َلٌة ُك َّل‬ ‫ٌة ُك َّل‬ ‫َث‬ ‫ُك َّل‬ ‫َث ُت‬
‫ َو َض ال ٍة ِفي الَّناِر‬، ‫ َو ِبْد َع ٍة َض ال‬، ‫ َو ُمْح َد ٍة ِبْد َع‬، ‫ُمْح َد ا َه ا‬

‫َأَّما َبْع ُد‬:

‫َأُّيَه ا اْلُمْس ِلُموَن ِاَّتُقْو ا اَهلل َتَع اَلى‬

Ibadallah,

Bertakwalah kepada Allah Ta’ala. Karena takwa adalah jalannya orang-orang yang
berakal. Dengan ketakwaan seseorang akan mendapat keamanan dari segala yang
mencelakakan. Dan berhasil masuk ke dalam surga dan selamat dari api neraka. Allah
Ta’ala berfirman,
‫َٰٓل‬
  ‫َوَم ن ُيِط ِع ٱَهَّلل َوَر ُس وَلُه ۥ َو َيْخ َش ٱَهَّلل َو َيَّتْق ِه َفُأ۟و ِئَك ُه ُم ٱْلَفآِئُز وَن‬

“Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan
bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.”
[Quran An-Nur: 52].

Kaum muslimin yang dirahmati Allah,

Berbicara tentang orang yang rugi dan bangkrut dari sudut pandang dunia dan sudut
pandang akhirat, tentu melahirkan arti yang jauh. Dan perbedaan arti ini akan melahirkan
perbedaan tindakan seseorang bagaimana agar dia tidak dikatakan sebagai orang yang
bangkrut. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

  ‫َأَتْد ُر وَن َم ِن اْلُم ْف ِلُس َقاُلوا اْلُم ْف ِلُس ِفيَنا َم ْن اَل ِدْر َه َم َلُه َو اَل َم َتاَع َفَقاَل ِإَّن اْلُم ْف ِلَس ِم ْن ُأَّمِتي َم ْن َيْأِتي َيْو َم‬

‫اْلِقَياَم ِة ِبَص اَل ٍة َو ِص َياٍم َو َز َك اٍة َو َيْأِتي َقْد َش َتَم َه َذ ا َو َقَذ َف َه َذ ا َو َأَك َل َم اَل َه َذ ا َوَس َفَك َد َم َه َذ ا َو َض َر َب َه َذ ا‬

‫َفُيْع َط ى َه َذ ا ِم ْن َح َس َناِتِه َو َه َذ ا ِم ْن َح َس َناِتِه َفِإْن َفِنَيْت َح َس َناُتُه َقْبَل َأْن ُيْق َض ى َم ا َع َلْيِه ُأِخ َذ ِم ْن َخ َط اَياُه ْم‬
‫َل ُث ُط‬ ‫ُط‬
‫َف ِر َح ْت َع ْيِه َّم ِر َح ِفي الَّناِر‬

2/6
“Apakah kalian tahu siapa orang yang bangkrut itu?”

Para sahabat menjawab, ”Orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai
dirham maupun harta benda laitnya.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sudut pandang yang berbeda. Baliau
bersabda, “Orang yang bangkrut dari umatku ialah orang yang datang pada hari Kiamat
membawa pahala shalat, puasa dan zakat. namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan
menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah dan memukul orang lain (tanpa
alasan yang dibenarkan). Maka orang-orangyang menjadi korbannya ini akan diberi
pahala dari kebaikan-kebaikan si pelaku. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka
dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke
dalam neraka.” [HR. Muslim].

Inilah bangkrut yang sebenarnya. Seseorang menyangka dalam kondisi siap panen
pahala, ternyata perbekalan pahalanya malah diberikan pada orang lain. Hingga ia
melarat dan susah di akhirat. 

Adapun orang yang jatuh bangkrut kemudian tidak memiliki harta di dunia, ini memang
bangkrut, tapi bukan bangkrut yang hakiki. Karena bangkrut seperti ini hilang dan terhenti
tatkala kematian datang. Bahkan bisa jadi saat dia hidup kebangkrutan itu akan berganti
kekayaan dengan kemudahan dari Allah. 

Bangkrut di akhirat adalah bangkrut yang hakiki. Karena inilah kebinasaan yang benar-
benar binasa. Dia sudah capek-capek beramal tatkala di dunia. Ternyata saat di akhirat
malah pahalanya diberikan untuk orang lain. Yang orang tersebut adalah korban dari
kezalimannya. Kalau habis pahalanya, maka dosa-dosa orang lain akan dia tanggung.
Lalu dia dilemparkan ke dalam neraka. Sempurnalah kebangkrutannya. 

Imam asy-Syafi’i pernah menasihatkan,

‫ِبْئَس الَز اِد ِإَلى الَمَع اِد الُع ْد َو اُن َع َلى الِعَباِد‬

“Seburuk-buruk bekal yang dibawa seseorang menuju akhirat adalah kezaliman kepada
sesama manusia.”

Oleh karena itu, jangan sampai kita melakukan kezaliman kepada orang lain. Apapun
bentuk kezalimannya. Baik dengan lisan maupun anggota badan. Baik berbuat zalim
terkait masalah harta, kehormatan, dan fisik seseorang. Semua itu di akhirat ada
perhitungannya. Hingga di kalangan hewan sekalipun Allah tegakkan perhitungan yang
adil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ ِمَن الَّش اِة اْلَقْر َناِء‬، ‫ َح َّتى ُيَقاَد ِللَّش اِة اْلَج ْلَح اِء‬،‫َلُتَؤ ُّدَّن اْلُح ُقوَق ِإَلى َأْه ِلَه ا َيْو َم اْلِقَياَم ِة‬

3/6
“Semua hak itu benar-benar akan dipenuhi (dikembalikan) kepada pemiliknya pada hari
kiamat kelak, hingga kambing bertanduk pun akan dituntut untuk dibalas oleh kambing
yang tidak bertanduk.” [HR. Muslim No. 2582].

Abu Dzar berkata,

: ‫ َيا َأَبا َذ ٍّر َه ْل َتْد ِر ي ِفيَم َتْنَتِط َح اِن ؟ َقاَل‬: ‫ َفَقاَل‬، ‫َأَّن َر ُس وَل اِهَّلل َص َّلى اُهلل َع َلْيِه َوَس َّلَم َر َأى َش اَتْيِن َتْنَتِط َح اِن‬
‫ َوَس َيْق ِض ي َبْيَنُه َم ا‬،‫ َلِك َّن اَهَّلل َيْد ِر ي‬: ‫ َقاَل‬. ‫اَل‬

“Bahwa Rasulullah ‫ﷺ‬ melihat dua ekor kambing yang saling beradu tanduk, beliau lalu
bersabda, ‘Wahai Abu Dzar, apakah kamu tahu kenapa mereka berdua saling
menanduk?’ Abu Dzar menjawab, ‘Saya tidak tahu’. Nabi lalu bersabda, ‘Akan tetapi
Allah Maha tahu, dan Dia akan mengadili di antara keduanya’.” [HR. Ahmad No. 21438].

Allah Ta’ala berfirman,

‫ٰٓى‬ ‫َٰٓي‬
‫َٰت‬ ‫ٰى‬
  ‫َفَلَّمآ َأنَج ُه ْم ِإَذ ا ُه ْم َيْبُغ وَن ِفى ٱَأْلْر ِض ِبَغ ْيِر ٱْلَح ِّق َأُّيَه ا ٱلَّناُس ِإَّنَم ا َبْغ ُيُك ْم َع َل َأنُفِس ُك م َّم َع‬
‫ٱْلَح َيٰوِة ٱلُّدْنَيا ُثَّم ِإَلْيَنا َمْر ِج ُع ُك ْم َفُنَنِّبُئُك م ِبَم ا ُك نُتْم َتْعَم ُلوَن‬

“Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka, tiba-tiba mereka membuat kezaliman di


muka bumi tanpa (alasan) yang benar. Hai manusia, sesungguhnya (bencana)
kezalimanmu akan menimpa dirimu sendiri; (hasil kezalimanmu) itu hanyalah kenikmatan
hidup duniawi, kemudian kepada Kami-lah kembalimu, lalu Kami kabarkan kepadamu
apa yang telah kamu kerjakan.” [Quran 10:23]

Tatkala Allah memberikannya bagian dari dunia berpua harta dan kekuasaan, lalu dia
berbuat zalim. Dia anggap itulah kesempatan dan peluang untuk mengambil yang bukan
menjadi haknya. Dulu, sebelum mendapat harta dan kekuasaan, hal itu tidak mereka
lakukan. Tapi justru setelah Allah beri nikmat, malah mereka berbuat zalim. Allah
ingatkan, harta dan kuasa adalah kenikmatan duniawi. Dan masing-masing akan
dikabarkan tentang apa yang mereka perbuat di akhirat nanti.

Demikian khotbah yang pertama ini. Semoga Allah memberi kita hidayah dan taufik untuk
menaati dan tunduk kepada-Nya.

‫ َو َأْس َتْغ ِفُر اَهلل ِلي َو َلُك ْم ِم ْن ُكِّل َذ ْنٍب ؛ َفِإَّنُه ُه َو اْلَغ ُفوُر الَّر ِح يُم‬،‫َأُقوُل َقْو ِلي َه َذ ا‬.

Khutbah Kedua:

4/6
‫اْلَح ْم ُد ِهلل َع َلى ِإْح َس اِنِه‪َ ،‬و الُّش ْك ُر َلُه َع َلى َتْو ِفيِقِه َو اْمِتَناِنِه‪َ ،‬و َأْش َه ُد َأَّال ِإَلَه ِإَّال اُهَّلل َتْعِظ يًم ا ِلَش اِنِه‪َ ،‬و َأْش َه ُد َأَّن‬

‫َنِبَّيَنا ُم َح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َوَر ُس وُلُه الَّد اِع ي ِإَلى ِر ْض واِنِه‪َ ،‬ص َّلى اُهلل َع لْيِه َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َأْع َو اِنِه‪َ ،‬وَس َّلَم‬
‫‪َ..‬تْس ِليًم ا َك ِثيًر ا‬

‫‪َ:‬أَّما َبْع ُد ‪َ :‬أُّيَه ا اْلُمْس ِلُموَن ِاَّتُقْو ا اَهلل َتَع اَلى‬

‫‪Jamaah yang dimuliakan Allah,‬‬

‫‪Di akhirat, setiap orang akan menanggung semua yang dia lakukan di dunia. Kalau dia‬‬
‫‪melakukan kebaikan, maka ia akan menuai hasilnya tatkala di akhirat. Demikian juga‬‬
‫‪seseorang yang melakukan kejahatan, maka ia akan menanggung akibatnya di akhirat‬‬
‫‪kelak. ‬‬

‫‪Di dunia ini, Allah beri kita kesempatan dan pilihan. Kemudian Allah syariatkan khotbah‬‬
‫‪Jumat agar kita saling menasihati dan mendapat pelajaran dari peringatan-peringatan‬‬
‫‪yang telah Allah sampaikan. Jadilah orang-orang yang seperti Allah firmankan,‬‬

‫َو َذِّك ْر َفِإَّن ٱلِّذ ْك َر ٰى َتنَفُع ٱْلُمْؤ ِمِنيَن‬

‫‪“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi‬‬
‫]‪orang-orang yang beriman.” [Quran Adz-Dzariyat: 55‬‬

‫‪Jadilah orang-orang beriman. Yang nasihat itu memberi manfaat untuk dirinya dan orang‬‬
‫‪lain.‬‬

‫ِإَّن اَهلل َوَم الِئَك َتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًم ا﴾ [األحزاب‪﴿،]56 :‬‬
‫‪َ].‬و َقاَل ‏َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم ‪َ« :‬م ْن َص َّلى َع َلَّي َص الًة َو اِح َد ًة َص َّلى اُهلل َع َلْيِه ِبَه ا َع ْش ًر ا» [َر َو اُه ُمْس ِلم‬

‫َالَّلُه َّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َص َلْيَت َع َلى ِإْبَر اِه ْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم ِإَّنَك َح ِمْيٌد َم ِج ْيٌد ‪،‬‬
‫َو َباِر ْك َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِه ْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم ِإَّنَك َح ِمْيٌد َم ِج ْيٌد ‪َ .‬و اْر َض‬

‫الَّلُه َّم َع ِن الُخ َلَفاِء الَّر اِش ِدْيَن اَألِئَّمِة الَم ْهِد ِيْيَن َأِبْي َبْك ِر الِّص ِّد ْيِق ‪َ ،‬و ُع َمَر الَفاُر ْو ِق ‪َ ،‬و ُع ْثَم اَن ِذْي الُنْو َر ْيِن ‪،‬‬
‫َل‬ ‫َت‬ ‫َت‬ ‫َأ‬ ‫َّل‬ ‫َأ‬
‫َو ِبي الَح َس َنْيِن َع ِلي‪َ ،‬و اْر َض ال ُه َّم َع ِن الَّص َح اَبِة ْج َم ِعْيَن ‪َ ،‬و َع ِن ال اِبِعْيَن َوَم ْن ِبَع ُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإ ى َيْو ِم‬
‫‪.‬الِّد ْيِن ‪َ ،‬و َع َّنا َمَع ُه ْم ِبَم ِّنَك َو َك َر ِم َك َو ِإْح َس اِنَك َيا َأْك َر َم اَألْك َر ِمْيَن‬

‫‪5/6‬‬
‫َالَّلُه َّم َأِع َّز ا ْس اَل َم َو اْلُمْس ِلِمْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم َأِع َّز ا ْس اَل َم َو اْلُمْس ِلِمْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم َأِع َّز ا ْس اَل َم َو اْلُمْس ِلِمْيَن ‪َ ،‬و َأِذ َّل‬
‫ِإل‬ ‫ِإل‬ ‫ِإل‬
‫الِش ْر َك َو الُم ْش ِر ِكْيَن ‪َ ،‬و َد ِّمْر َأْع َداَء الِّد ْيَن ‪َ ،‬و اْح ِم َح ْو َز َة الِّد ْيِن َيا َر َّب الَع اَلِمْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم آِم َّنا ِفي َأْو َط اِنَنا‬
‫َو َأْص ِلْح َأِئَّم َتَنا َو ُو اَل َة ُأُم ْو َنا َو اْج َع ْل ِو اَل َيَتَنا ِفْيَم ْن َخ اَفَك َو اَّتَقاَك َو اَّتَبَع َض اَك َيا َر َّب الَع اَلِمْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم َو ِّفْق‬
‫ِر‬ ‫ِر‬
‫ْك‬ ‫َذ اَل‬ ‫َأ‬ ‫َأْق‬ ‫َتْق‬ ‫َأ ْنُه َل‬ ‫َت‬ ‫ُت‬ ‫َأ‬
‫َو ِلَي ْم ِر َنا ِلَم ا ِح ُّب َو ْر َض ى َو ِع َع ى الِبِّر َو ال َو ى َوَس ِد ْد ُه ِفي َو اِلِه َو ْع َم اِلِه َيا ا الَج ِل َو اِإل َر اِم‬
‫‪َ ،‬الَّلُه َّم َو ِّفْق َج ِمْيَع ُو اَل َة َأْم ِر الُمْس ِلِمْيَن ِلْلَعَم ِل ِبِك َتاِبَك َو اِّتَباِع ُس َّنَة َنِبِّيَك صلى اهلل عليه وسلم ‪َ ،‬و اْج َع ْلُه ْم‬
‫َر ْأَفًة َع َلى ِع َباِد َك الُمْؤ ِمِنْيَن‬

‫‪َ  .‬و َلِذ ْك ُر اِهَّلل َأْك َبُر َو اُهَّلل َيْع َلُم َم ا َتْص َنُعوَن ‪ِ ،  ‬ع َباَد اِهلل ‪ُ :‬اْذُك ُر ْو ا اَهلل َيْذُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و اْش ُك ُر ْو ُه َع َلى ِنَع ِمِه َيِز ْد ُك ْم‬

‫‪Oleh Nurfitri Hadi‬‬


‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪6/6‬‬

Anda mungkin juga menyukai