Anda di halaman 1dari 6

‫‪Kesalahan-Kesalahan Dalam Puasa‬‬

‫‪khotbahjumat.com/6287-kesalahan-kesalahan-dalam-puasa.html‬‬

‫‪March 14, 2023‬‬

‫‪Khutbah Pertama:‬‬

‫إَّن الـَح ْم َد ِهّلِل َنـْح َم ُد ُه َو َنْس َتِعْيُنُه َو َنْس َتْغ ِفُر ُه‪َ ،‬و َنُعوُذ ِباِهلل ِم ْن ُش ُر وِر َأْنُفِس َنا َوِم ْن َس ِّيَئاِت َأْع َم اِلَنا‪َ ،‬م ْن َيْه ِدِه اُهلل َفاَل ُمِض َّل َلُه ‪َ ،‬وَم ْن‬
‫ُيْض ِلْل َفاَل َه اِدَي َلُه ‪َ ،‬و َأْش َه ُد َأن َّال ِإَلَه ِإَّال اهلل َوْح َدُه اَل َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َه ُد َأَّن ُمـَح َّم دًا َع ْبُد ُه َوَر ُس وُله‬

‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا اَهَّلل َح َّق ُتَقاِتِه َو اَل َتُموُتَّن ِإاَّل َو َأْنُتْم ُمْس ِلُموَن‬

‫َيا َأُّيَه ا الَّناُس اَّتُقوا َر َّبُك ُم اَّلِذ ي َخ َلَقُك ْم ِم ْن َنْف ٍس َو اِح َدٍة َو َخ َلَق ِم ْنَه ا َز ْو َج َه ا َوَبَّث ِم ْنُهَم ا ِر َج ااًل َك ِثيًر ا َوِنَس اًء َو اَّتُقوا اَهَّلل اَّلِذ ي َتَس اَء ُلوَن‬
‫ِبِه َو اَأْلْر َح اَم ِإَّن اَهَّلل َك اَن َع َلْيُك ْم َر ِقيًبا‬

‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَّتُقوا اَهَّلل َو ُقوُلوا َقْو اًل َس ِد يًد ا‬

‫ُيْص ِلْح َلُك ْم َأْع َم اَلُك ْم َوَيْغ ِفْر َلُك ْم ُذ ُنوَبُك ْم َوَم ْن ُيِط ِع اَهَّلل َوَر ُس وَلُه َفَقْد َفاَز َفْو ًز ا َع ِظ يًما‬

‫َو ِإَّن َأَص َد َق اْلَح ِد يِث ِك َتاُب اِهَّلل ‪َ ،‬و َأْح َس َن اْلَه ْد ِي َه ْدُي ُمَح َّم ٍد َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم ‪َ ،‬و َش َّر اُألُموِر ُمْح َد َثاُتَه ا ‪َ ،‬و ُكَّل ُمْح َد َثٍة ِبْدَع ٌة ‪،‬‬
‫َو ُكَّل ِبْدَع ٍة َض الَلٌة ‪َ ،‬و ُكَّل َض الَلٍة ِفي الَّناِر‬

‫‪َ:‬أَّم ا َبْع ُد‬

‫…‪Ibadallah, ittaqullah Ta’ala‬‬

‫‪1/6‬‬
Sebentar lagi kita akan menyambut bulan Ramadhan yang penuh kemuliaan dan
keberkahan. Bulan yang membuat gembira orang-orang beriman karena begitu
berlimpahnya kebaikan di bulan tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

‫ ويغلُق فيِه‬، ‫ يفتُح فيِه أبواُب الجنِة‬، ‫ شهٌر مبارٌك افترَض اُهلل عليُك ْم صياَم ُه‬، ‫قْد جاَء كْم شهُر رمضاَن‬

‫ َم ْن ُح ِر َم خيَر ها فقْد حِر َم‬، ‫ فيِه ليلٌة خيٌر ِم ْن ألِف شهٍر‬، ‫ وتغُّل فيِه الشياطيُن‬، ‫أبواُب الجحيِم‬

“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan. Bulan yang penuh berkah. Di dalamnya
Allah wajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Saat itu dibukakan pintu-pintu surga
sementara pintu-pintu neraka ditutup. Setan-setan dibelenggu. Dan di dalamnya terdapat
suatu malam yang lebih baik nilainya dibanding 1000 bulan. Sehingga siapa yang
terhalangi dari kebaikannya, dia benar-benar terhalang (dari kebaikan).” [HR. An-Nasai].

Dan berbicara tentang Ramadhan, kita perlu melihat dua sisi. Tentang keutamaan-
keutamaan di bulan ini yang diburu oleh kaum muslimin. Dan tentang kesalahan-
kesalahan yang banyak umat Islam jatuh ke dalamnya. Adapun tentang keutamaan,
sudah banyak dibicarakan dalam berbagai kesempatan. Sehingga dalam kesempatan
kali ini, khotib ingin menyampaikan tentang kesalahan-kesalahan yang dilakukan kaum
muslimin saat berpuasa Ramadhan. Allah Ta’ala berfirman,

‫ٰى‬
  ‫َو َذِّك ْر َفِإَّن ٱلِّذ ْك َر َتنَفُع ٱْلُمْؤ ِمِنيَن‬

“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang-orang yang beriman.” [Quran Adz-Dzariyat: 55]

Kesalah pertama adalah dalam menyambut Ramadhan, kaum muslimin melakukan


pemborosan dalam membeli makanan dan minuman. Padahal di antara hikmah puasa
adalah agar seseorang turut merasakan apa yang diderita oleh orang-orang miskin.
Puasa ini memberikan pelajaran agar kita hidup sederhana, tapi realitanya malah
membuat kita menjalankan hidup mewah. Sebelum Ramadhan, belanja rumah tangga
norma. Setelah masuk Ramadhan, belanja rumah tangga malah mengalami
pembengkakan.

Ramadhan bertujuan membuat jarak sosial antara si kaya dan si miskin itu tidak terlalu
jauh. Si kaya merasakan derita si miskin sehingga dari sana lahir sifat dermawan, empati,
dan bersyukur kepada Allah atas limpahan kebaikan dibanding orang lain. Tapi, ternyata
gaya hidup kita pas Ramadhan malah semakin membuat jarak itu kian terlihat.

Kedua: mempercepat sahur.

Hal ini bertentangan dengan tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. beliau bersabda,

2/6
‫َال َتَز اُل ُأَّمِتى ِبَخ ْيٍر َم ا َع َّج ُلوا اِإلْفَط اَر َو َأَّخ ُر وا الُّس ُح وَر‬

“Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu


berbuka dan mengakhirkan sahur.” [HR. Ahmad].

Ketiga: tidak berniat puasa sedari malam.

Seorang yang hendak puasa Ramadhan, dia wajib sudah berniat di malam harinya untuk
berpuasa di esok hari. Siapa yang ragu-ragu di malam hari untuk berpuasa atau tidak
esok harinya. Kemudian ia tertidur dalam keraguan tersebut dan bangun setelah adzan
subuh berkumandang, maka puasanya tidak sah. 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫ فال صيام له‬،‫من لم يبيت الصيام قبل طلوع الفجر‬

“Siapa yang tidak berniat puasa sebelum terbit fajar, maka tidak ada puasa baginya.”
[HR. Al-Baihaqi].

Niat yang dimaksud di sini adalah niat di hati. Adapun mengucapnya tidak wajib.
Seandainya tidak diucapkan puasa tetap sah.

Keempat:  minum saat adzan subuh berkumandang.

Sebagian orang yang telat sahur, ia bangun saat adzan berkumandang, lalu ia minum air
karena menganggap masih dibolehkan untuk minum air di waktu tersebut, maka rusaklah
puasanya. Karena adzan subuh itu dikumandangkan setelah terbit fajar. Sementara Allah
Ta’ala berfirman,

‫۟ا‬ ‫۟ا‬ ‫۟ا‬


‫َو ُك ُلو َو ٱْش َر ُبو َح َّتٰى َيَتَبَّيَن َلُك ُم ٱْلَخ ْيُط ٱَأْلْبَيُض ِمَن ٱْلَخ ْيِط ٱَأْلْس َو ِد ِمَن ٱْلَفْج ِر ُثَّم َأِتُّمو ٱلِّص َياَم‬

‫ِإَلى ٱَّلْيِل‬

“Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam…” [Quran Al-Baqarah:
187]

Kelima: kelalaian orang-orang yang berpuasa untuk berdoa saat sahur dan akan
berbuka. Padahal itu adalah waktu mustajab.

Sebagian besar kaum muslimin saat ini melalaikan dua waktu mustajab ini. Yaitu ketika
sahur dan ketika hendak berbuka. Setelah selesai makan sahur, kebanyakan orang
menunggu subuh mengisinya dengan menonton TV, padahal acaranya tidak bermanfaat

3/6
bahkan mengumbar aurat. Atau mengecek hand phone mereka dan bersosial media.
Padahal itu waktu mustajab. Karena waktu sahur adalah waktu sepertiga malam terakhir.
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫َر ُّبَنا َتَباَر َك َو َتَع اَلى ُك َّل َلْيَلٍة ِإَلى الَّس َم اِء الُّدْنَيا ِح يَن َيْبَقى ُثُلُث الَّلْيِل اآلِخ ُر َيُقوُل َم ْن َيْد ُع وِنى‬ ‫َيْن ُل‬
‫ِز‬
‫يَب َلُه َم ْن َيْس َأُلِنى َفُأْع ِط َيُه َم ْن َيْس َتْغ ِفُر ِنى َفَأْغ ِفَر َلُه‬ ‫َأ‬
‫َف ْس َتِج‬

“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam
terakhir. Lantas Dia berfirman, “Siapa saja yang berdo’a kepada-Ku, maka akan Aku
kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta
ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari no. 1145 dan Muslim no.
758). 

Imam Nawawi berkata, “Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak
permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu.” 

Kemudian menjelang berbuka, kaum muslimin terlalu sibuk dengan menu bukanya
sehingga mereka lupa untuk berdoa kepada Allah memanfaatkan waktu mustajab
tersebut. Berdasarkan keumuman hadits,

‫َﺛَﻼ َﺛٌﺔ َﻻ ُﺗَﺮ ُّﺩ َﺩْﻋ َﻮ ُﺗُﻬ ُﻢ ﺍِﻹ َﻣ ﺎُﻡ ﺍْﻟَﻌ ﺎِﺩ ُﻝ َﻭ ﺍﻟَّﺼ ﺎِﺋُﻢ َﺣ َّﺘﻰ ُﻳْﻔ ِﻄ َﺮ َﻭ َﺩْﻋ َﻮ ُﺓ ﺍْﻟَﻤ ْﻈ ُﻠﻮِﻡ ‏‬

“Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) doa pemimpin yang adil, (2) doa orang yang
berpuasa sampai ia berbuka, (3) doa orang yang terzhalimi.” [HR. At-Tirmidzi 3595].

Ini juga salah satu kebahagiaan ketika berbuka puasa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam,

‫ فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه‬: ‫للصائم فرحتان‬

“Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa
dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak.” [HR. Muslim].

Demikian sebagai khotbah yang pertama, semoga bermanfaat untuk saya pribadi dan
jamaah sekalian.

‫ َو َأْس َتْغ ِفُر اَهلل ِلي َو َلُك ْم ِم ْن ُكِّل َذ ْنٍب ؛ َفِإَّنُه ُه َو اْلَغ ُفوُر الَّر ِح يُم‬،‫َأُقوُل َقْو ِلي َه َذ ا‬.

Khutbah Kedua:

4/6
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن‬،‫ َو َأْش َه ُد َأَّال ِإَلَه ِإَّال اُهَّلل َتْعِظ يًم ا ِلَش اِنِه‬،‫ َو الُّش ْك ُر َلُه َع َلى َتْو ِفيِقِه َو اْمِتَناِنِه‬،‫اْلَح ْم ُد ِهلل َع َلى ِإْح َس اِنِه‬

‫ َوَس َّلَم‬،‫ َص َّلى اُهلل َع لْيِه َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َأْع َو اِنِه‬،‫َنِبَّيَنا ُم َح َّم ًد ا َع ْبُد ُه َوَر ُس وُلُه الَّد اِع ي ِإَلى ِر ْض واِنِه‬
‫َتْس ِليًم ا َك ِثيًر ا‬..

‫ َأُّيَه ا اْلُمْس ِلُموَن ِاَّتُقْو ا اَهلل َتَع اَلى‬: ‫َأَّما َبْع ُد‬:

Kaum muslimin,

Bulan Ramadhan adalah bulan mulia. Bulan ibadah dan menuai pahala. Oleh karena itu,
hendaknya kaum muslimin bersemangat mempelajari agamanya. Mengkaji amalan-
amalan yang utama dilakukan di bulan ini. Sehingga kesempatan yang hanya satu bulan
dari dua belas bulan dalam setahun ini bisa kita manfaatkan dengan maksimal.

Masih banyak kesalahan-kesalahan lain yang umum terjadi di tengah kaum muslimin
terkait bulan Ramadhan dan ibadah puasa secara khusus. Kesalahan tersebut sebab
utamanya adalah kurangnya umat Islam dalam mempelajari agama mereka. Akhirnya
mereka tidak tahu hukum. Ketidak-tahuan inilah yang menyebabkan mereka jatuh pada
kesalahan.

Oleh karena itu, mari kita tingkatkan semangat kita dalam mempelajari agama kita.
Menghadiri pengajian-pengajian. Atau memanfaat teknologi untuk mengakses informasi
tentang agama yang begitu terbuka di era sekarang. Semoga Allah memberi kita semua
taufik.

﴿،]56 :‫ِإَّن اَهلل َوَم الِئَك َتُه ُيَص ُّلوَن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَه ا اَّلِذيَن آَم ُنوا َص ُّلوا َع َلْيِه َوَس ِّلُموا َتْس ِليًم ا﴾ [األحزاب‬
‫ «َم ْن َص َّلى َع َلَّي َص الًة َو اِح َد ًة َص َّلى اُهلل َع َلْيِه ِبَه ا َع ْش ًر ا» [َر َو اُه ُمْس ِلم‬: ‫]َو َقاَل ‏َص َّلى اُهَّلل َع َلْيِه َوَس َّلَم‬.

، ‫َالَّلُه َّم َص ِّل َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َص َلْيَت َع َلى ِإْبَر اِه ْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم ِإَّنَك َح ِمْيٌد َم ِج ْيٌد‬
‫ َو اْر َض‬. ‫َو َباِر ْك َع َلى ُم َح َّمٍد َو َع َلى آِل ُم َح َّمٍد َك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِه ْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِه ْيَم ِإَّنَك َح ِمْيٌد َم ِج ْيٌد‬

، ‫ َو ُع ْثَم اَن ِذْي الُنْو َر ْيِن‬، ‫ َو ُع َمَر الَفاُر ْو ِق‬، ‫الَّلُه َّم َع ِن الُخ َلَفاِء الَّر اِش ِدْيَن اَألِئَّمِة الَم ْهِد ِيْيَن َأِبْي َبْك ِر الِّص ِّد ْيِق‬
‫َل‬ ‫َت‬ ‫َت‬ ‫َأ‬ ‫َّل‬ ‫َأ‬
‫ َو َع ِن ال اِبِعْيَن َوَم ْن ِبَع ُه ْم ِبِإْح َس اٍن ِإ ى َيْو ِم‬، ‫ َو اْر َض ال ُه َّم َع ِن الَّص َح اَبِة ْج َم ِعْيَن‬،‫َو ِبي الَح َس َنْيِن َع ِلي‬
‫ َو َع َّنا َمَع ُه ْم ِبَم ِّنَك َو َك َر ِم َك َو ِإْح َس اِنَك َيا َأْك َر َم اَألْك َر ِمْيَن‬، ‫الِّد ْيِن‬.

5/6
‫َالَّلُه َّم َأِع َّز ا ْس اَل َم َو اْلُمْس ِلِمْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم َأِع َّز ا ْس اَل َم َو اْلُمْس ِلِمْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم َأِع َّز ا ْس اَل َم َو اْلُمْس ِلِمْيَن ‪َ ،‬و َأِذ َّل‬
‫ِإل‬ ‫ِإل‬ ‫ِإل‬
‫الِش ْر َك َو الُم ْش ِر ِكْيَن ‪َ ،‬و َد ِّمْر َأْع َداَء الِّد ْيَن ‪َ ،‬و اْح ِم َح ْو َز َة الِّد ْيِن َيا َر َّب الَع اَلِمْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم آِم َّنا ِفي َأْو َط اِنَنا‬
‫َو َأْص ِلْح َأِئَّم َتَنا َو ُو اَل َة ُأُم ْو َنا َو اْج َع ْل ِو اَل َيَتَنا ِفْيَم ْن َخ اَفَك َو اَّتَقاَك َو اَّتَبَع َض اَك َيا َر َّب الَع اَلِمْيَن ‪َ ،‬الَّلُه َّم َو ِّفْق‬
‫ِر‬ ‫ِر‬
‫ْك‬ ‫َذ اَل‬ ‫َأ‬ ‫َأْق‬ ‫َتْق‬ ‫َأ ْنُه َل‬ ‫َت‬ ‫ُت‬ ‫َأ‬
‫َو ِلَي ْم ِر َنا ِلَم ا ِح ُّب َو ْر َض ى َو ِع َع ى الِبِّر َو ال َو ى َوَس ِد ْد ُه ِفي َو اِلِه َو ْع َم اِلِه َيا ا الَج ِل َو اِإل َر اِم‬
‫‪َ ،‬الَّلُه َّم َو ِّفْق َج ِمْيَع ُو اَل َة َأْم ِر الُمْس ِلِمْيَن ِلْلَعَم ِل ِبِك َتاِبَك َو اِّتَباِع ُس َّنَة َنِبِّيَك صلى اهلل عليه وسلم ‪َ ،‬و اْج َع ْلُه ْم‬
‫َر ْأَفًة َع َلى ِع َباِد َك الُمْؤ ِمِنْيَن‬

‫‪َ  .‬و َلِذ ْك ُر اِهَّلل َأْك َبُر َو اُهَّلل َيْع َلُم َم ا َتْص َنُعوَن ‪ِ ،  ‬ع َباَد اِهلل ‪ُ :‬اْذُك ُر ْو ا اَهلل َيْذُك ْر ُك ْم ‪َ ،‬و اْش ُك ُر ْو ُه َع َلى ِنَع ِمِه َيِز ْد ُك ْم‬

‫‪Oleh Nurfitri Hadi‬‬


‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪6/6‬‬

Anda mungkin juga menyukai