Anda di halaman 1dari 4

Khutbah I

‫ََأ‬
‫ َو َّالِذ ْي َأْنَز َل اْلُقْر آَن ِفْيه ِبَو ِص ْيَلِة اْلَم َالِئَك ِةَنْح َم ُد ُه َو َنْسَتِع ْيُنُه ِم ْن َش ِّر َهَم َز اِت الَّش ْيَطاِن‬، ‫ْلَحْم ُد ِلّللِه اَّلِذ ْي َجَعَل َشْهَر َر َم َضاَن َشْهَر الِّص َياِم َو َشْهَر الَّتْو َبِة‬
‫ا‬ ‫ُه‬ ‫َت‬ ‫ْن‬ ‫ْح‬
‫ِلِه َو َص ِبِه َوَم ِبَع ْم ِبِإِحَس ِن‬ ‫آ‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ‫َع‬ ‫ُمَحَّمٍد َو‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ‫َع‬ ‫ِّل‬ ‫َّم َص‬ ‫ُه‬‫َّل‬‫ل‬‫َا‬‫ُه‬‫ُل‬ ‫َرُسْو‬ ‫ُه َو‬ ‫ْبُد‬ ‫َع‬ ‫ًدا‬ ‫ُمَحَّم‬ ‫َّن‬‫َأ‬ ‫ُد‬ ‫ْش‬‫َأ‬
‫َو َه‬ ‫ُه‬‫َل‬ ‫ْيَك‬ ‫ِر‬ ‫َش‬ ‫َال‬ ‫َد‬ ‫ْح‬ ‫َّال‬
‫ِإ َه ِإ ُهللا َو ُه‬ ‫َل‬ ‫َال‬ ‫َّن‬ ‫َأ‬ ‫ُد‬‫َه‬ ‫ْش‬‫َأ‬ ، ‫َم ِة‬‫َّوا‬‫َّل‬ ‫ال‬ ‫ْف‬
‫َو ِس‬ ‫َّن‬‫ل‬‫ا‬
‫ِإَلى َيْو ِم اْلِقَياَم ِة‬
‫ َو َقْد َقاَل ُهللا َتَع اَلى ِفْي‬، ‫ و اَّتُقْو ا َر َّبُك ُم اَّلِذ ْي َأْنَز َل الَّرْح َم َة ِفْي الَّش ْهِر اْلُمَباَر َك ِة‬، ‫ َفَيا ِأُّيَها الَّناُس اَّتُقواَهللا َح َّق ُتَقاِتِه َو َال َتُم ْو ُتَّن ِإَّال َو َأنُتْم ُّم ْس ِلُم ْو َن‬: ‫َأَّم ا َبْعْد‬
‫ َو َقاَل َر ُسْو ُل ِهللا َص لَّى‬، ‫ َش ْهُر َر َم َضاَن اَّلِذَي ُأنِز َل ِفيِه اْلُقْر آُن ُهًدى ِّللَّناِس َو َبِّيَناٍت ِّم َن اْلُهَدى َو اْلُفْر َقاِن َفَم ن َش ِهَد ِم نُك ُم الَّش ْهَر َفْلَيُص ْم ُه‬: ‫اْلُقْر أِن اْلَك ِرْيِم‬
‫ إَذ ا َر أْيُتُم اْلِهاَل َل َفُصْو ُم وا َو إَذ ا َر أْيُتُم ْو ُه َفأْفطُرْو ا فإْن ُغ َّم َع َلْيُك ْم َفُصْو ُم وا َثال ِثْيَن َيْو ًم ا‬: ‫ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم‬
Jamaah yang Mulia
Tidak henti-hentinya para khatib saat berada di mimbar Jumat untuk terus mengingatkan agar jamaah dan
utamanya dirinya sendiri senantiasa meningkatkan takwallah. Dalam artian menjalankan perintah dan menjauhi
yang dilarang. Lantaran takwallah demikian penting dalam upaya membawa kita menjadi insan terbaik. Apalagi
takwal adalah bekal terbaik bagi setiap muslimin dan muslimat.
Hadirin yang Dirahmati Allah SWT
Kini kita berada di penghujung bulan Sya’ban dan beberapa hari lagi akan memasuki bulan Ramadhan yang
penuh dengan keberkahan. Maka selayaknya kita tidak perlu menunda lagi untuk meningkatkan keshalihan. Ini
adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Maka mulai sekarang marilah
kita semakin mendekatkan diri dan semakin giat beribadah, serta kian jauh meninggalkan larangan-larangan
Allah.Juga senantiasa berdoa sebagaimana ajaran Rasulullah SAW:
‫َألَّلُهَّم َباِرْكَلَنا ِفْي َر َجَب َو َش ْعَباَن َوَبِّلْغ َنا َر َم َضاَن‬
Artinya: Ya Allah, berkatilah kehidupan kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah usia kami
hingga bulan Ramadhan.
Kemudian ketahuilah wahai saudara-saudara seiman yang dimuliakan Allah, bahwa di antara nikmat terbesar
yang dikaruniakan oleh Allah kepada para hamba-Nya adalah kemampuan untuk melakukan ibadah dan
ketaatan. Karenanya, para hamba mesti berbahagia menyambut kedatangan bulan Ramadhan dengan penuh rasa
syukur dan keridhaan. Hal ini sesuai dengan firman Allah berikut:
‫َش ْهُر َر َم َض اَن اَّلِذَي ُأنِز َل ِفيِه اْلُقْر آُن ُهًدى ِّللَّناِس َو َبِّيَناٍت ِّم َن اْلُهَدى َو اْلُفْر َقاِن َفَم ن َش ِهَد ِم نُك ُم‬
‫الَّش ْهَر َفْلَيُص ْم ُه‬
Artinya: Bulan Ramadhan adalah diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barang siapa di
antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. (QS
Al-Baqarah, 2: 185)
Maka siapa pun yang masih dapat menjumpai bulan Ramadhan, maka hendaklah ia berpuasa. Sementara
beberapa hari lagi kita telah memasuki bulan Ramadhan, maka marilah senantiasa menyongsong kedatangan
bulan Ramadhan dengan penuh suka cita. Mempersiapkan segala potensi fisik, materi dan rohani untuk
mengagungkan bulan Allah ini. Bila telah masuk awal Ramadhan, marilah berdoa kepada Allah, agar dikarunia
keselamatan keimanan dan kehusyukan beribadah selama sebulan penuh.
Para ulama terdahulu mencontohkan bahwa, sejak mendekati hari-hari terakhir bulan Sya’ban, mereka
senantiasa meningkatkan amalan-amalan kebaikan seraya berdoa: Ya Allah, karuniakan kepada kami pada
bulan ini (Ramadhan) keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman. Berikanlah kepada kami, taufik dan
i’anah-Mu agar kami mampu melakukan amalan-amalan yang Engkau cintai dan Engkau ridhai.
Dan bila teah datang bulan Ramadhan nanti, marilah kita ikuti sabda Rasulullah SAW:
‫َقْد َج اَء ُك ْم َر َم َض اُن َش ْهٌر ُمَباَر ٌك اْفَتَر َض ُهللا َع َلْيُك ْم ِص َياَم ُه ُتْفَتُح َفْيِه أْبَو اُب اْلَج َّنِة َو ُيْغَلُق َفْيِه‬
‫أْبَو اُب اْلَج ِح ْيِم َو ُتَغ ًّل َفْيَه الَّش َياَطْيُن َفْيِه َلْيَلٌة َخْيٌر ِم ْن أْلِف َشْهٍر‬
Artinya: Telah datang bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa
pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan
itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR Ahmad)
Hadirin Ikhwanul Muslimin Rahimakumullah
Puasa pada bulan Ramadhan adalah wajib dikerjakan oleh setiap orang Islam. Kewajiban puasa Ramadhan
berdasarkan Al-Qur'an, sunnah dan ijma'. Landasan Al-Qur’an sebagaimana telah kita dengarkan bersama tadi
dalam firman Allah yang tercantum di dalam surat Al-Baqarah ayat: 185.
Sedangkan landasan hadits, tak berbilang banyaknya. Salah satunya adalah sabda Rasulullah SAW sebagai
berikut:
‫ُبِنَي اإلْس َال ُم َع َلى َخ ْم ٍس َش َهاَد ُة أْن َال إَلَه إال هللا َو أَّن ُمَحَّم ًدا َر ُسْو ُل ِهللا َو إَقاِم الَّصال َة َو إْيتَاِء‬
‫الَّز َك اِة َو الَح ِّج َو َص ْو ِم َر َم َض اَن‬
Artinya: Islam dibangun atas 5 hal, yaitu bersaksi tidak ada dzat yang berhak disembah kecuali Allah SWT dan
Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, menunaikan haji dan puasa di
bulan Ramadhan. (HR Bukhari dan Muslim)
Lalu mungkin kita akan bertanya-tanya, bila manakah bulan Ramadhan datang, dan kapankah kita akan
memulai berpuasa Ramadhan? Maka ketahuilah wahai saudara-saudara sekalian, datangnya bulan Ramadhan
dapat ditetapkan dengan dua jalan, pertama dengan terlihatnya hilal dan yang kedua adalah setelah
menggenapkan bulan Sya'ban hingga 30 hari. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

‫إَذ ا َر أْيُتُم اْلِهاَل َل َفُصْو ُم وا َو إَذ ا َر أْيُتُم ْو ُه َفأْفطُرْو ا فإْن ُغ َّم َع َلْيُك ْم َفُصْو ُم وا َثال ِثْيَن َيْو ًم ا‬
Artinya: Apabila kalian melihat hilal (bulan sabit penanda awal Ramadhan), maka puasalah. Dan apabila
kalian melihat hilal (pada awal bulan Syawal), maka berbukalah (lebaran). Apabila tertutup awan (mendung),
maka berpuasalah 30 hari. (HR Muslim)

Dalam hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda:

‫الَّص ْو ُم َيوٌم َتُصْو ُم ْو َن َو ْالِفْطُر َيْو ٌم ُتْفِط ُرْو َن َو اأْل ْض َح ى َيْو ٌم ُتَض ُّح ْو َن‬
Artinya: Puasa itu adalah pada hari kalian semua berpuasa, dan lebaran itu pada hari kalian berbuka,
sedangkan Idul Adha adalah pada saat kalian semua berkurban. (HR Tirmidzi)

Berdasarkan hadits ini kita dianjurkan agar menjaga persatuan dan persaudaraan sesama umat Islam, jangan
terpecah belah dan saling bermusuhan, hanya karena perbedaan waktu penentuan awal Ramadhan dan hari raya.

Hadirin Jamaah Jumat yang Berbahagia


Lalu siapa sajakah orang-orang yang diwajibkan untuk menjalankan puasa? Mereka adalah yang telah menetapi
syarat dan rukun puasa. Yakni harus orang Islam, baligh yaitu cukup umur dan berakal dalam artian tidak hilang
akal.

Sedangkan rukun puasa adalah, adanya niat yang harus telah dilakukan pada setiap malam bulan Ramadhan. Hal
ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:
‫َم ْن َلْم ُيَبِّيْت الِّصيَاَم َقْبَل الَفْج َر َفال ِصَياَم َلُه‬

Artinya: Barang siapa tidak berniat puasa pada malam sebelum fajar, maka puasanya tidak sah. (HR Nasai)

Rasulullah SAW bersabda:

‫َو َم ْن اْس َتَقاَء َعْم ًدا َفْلَيْقِض‬

Artinya: Barang siapa muntah dengan sengaja, maka wajib mengqadha (puasanya). (HR Tirmidzi)

Tidak berniat puasa pada malam harinya juga membatalkan puasa. Keluarnya darah haid atau nifas. Murtad
serta hilang akal atau gila adalah juga membatalkan puasa. Karenanya kita harus senantiasa bertindak hati-hati
selama menjalankan ibadah puasa.

Sedangkan orang-orang yang diperbolehkan tidak menjalankan ibadah puasa ada beberapa kategori, yakni
perempuan hamil berdasarkan petunjuk dokter. Demikian pula perempuan yang sedang menyusui, seperti
haInya perempuan hamil. Termasuk musafir, yakni orang yang bepergian jauh bukan untuk tujuan maksiat,
namun setelah itu wajib mengqadha puasa yang ditinggalkan. Selanjutnya yakni orang lanjut usia yang tidak
sanggup lagi berpuasa. Sebagai gantinya dia harus membayar fidyah setiap hari dengan memberi makan kepada
satu orang miskin.
berkah dan ampunan Allah ini dengan penuh rasa suka cita dan keikhlasan beribadah. Sebagaimana Allah dan
Rasulullah telah menyatakan keagungan bulan Ramadhan dalam surat Al-Baqarah ayat 185 di atas. Serta sabda
Rasulullah SAW:

‫َم ْن َص اَم َر َم َض اَن إْيَم اًنا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذْنِبِِه‬
Artinya: Barang siapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhaan) Allah, maka
diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR Bukhari)
‫‪Pengertian Puasa‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Rukun Puasa dalam Agama Islam‬‬
‫‪o 1. Beragama Islam‬‬
‫‪o 2. Membaca Niat‬‬
‫‪o 3. Menahan dan Mengontrol Diri‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Syarat Wajib Puasa‬‬
‫‪o 1. Beragama Islam‬‬
‫‪o 2. Baligh‬‬
‫‪o 3. Berakal atau Tidak Gila‬‬
‫‪o 4. Sehat‬‬
‫‪o 5. Mampu‬‬
‫‪o 6. Tidak Sedang dalam Perjalanan‬‬
‫‪o 7. Suci dari Haid dan Nifas‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Syarat Sah Puasa‬‬
‫‪o 1. Islam‬‬
‫‪o 2. Niat‬‬
‫‪o 3. Berakal‬‬
‫‪o 4. Masuk Waktu Puasa‬‬
‫‪o 5. Suci dari Haid dan Nifas‬‬

‫‪Sekali lagi, pengetahuan masalah puasa Ramadhan hendaknya kita kuasai dengan baik. Demikian pula niat‬‬
‫‪demikian tulus kita tekankan dalam hati untuk menjadikan Ramadhan tahun ini sebagai kesempatan langka‬‬
‫‪sekaligus istimewa. Karena tidak ada jaminan bahwa tahun depan kita akan bertemu kembali dengan Ramadhan,‬‬
‫‪meski tentu saja terus berdoa agar diberikan umur panjang sehingga dapat berjumpa dengan Ramadhan‬‬
‫‪kembali. Amin ya rabbal alamin.‬‬

‫اْلَعِظ ْيِم ‪َ ،‬و َنَفَعِنْي َو ِإَّياُك ْم ِبَم ا ِفْيِه ِم َن ْاآلَياِت َو الِّذْك ِر اْلَح ِكْيِم ‪َ .‬أُقْو ُل َقْو ِلْي َهَذ ا‬ ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي اْلُقْر آِن‬
‫َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم ْيَن ِم ْن ُك ِّل َذْنٍب‪َ .‬فاْسَتْغ ِفُرْو ُه‪ِ ،‬إَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬ ‫َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم‬
‫‪Khutbah II‬‬

‫َاْلَحْم ُد ِهلل َعلَى ِإْح َس اِنِه َو الُّشْك ُر َلُه َعلَى َتْو ِفْيِقِه َو ِاْمِتَناِنِه‬
‫َو َأْش َهُد َأْن َال ِاَلَه ِإَّال ُهللا َو ُهللا َو ْح َد ُه َال َش ِر ْيَك َلُه َو َأْش َهُد أَّن َس ِّيَدَنا ُمَحَّم ًدا َع ْبُد ُه َو َر ُسْو ُلُه الَّد اِع ى إلَى ِرْض َو اِنِه‬
‫اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد ِو َع َلى َاِلِه َو َأْص َح اِبِه َو َس ِّلْم َتْس ِلْيًم ا ِكثْيًرا‬
‫َأَّم ا َبْعُد َفيَا َاُّيَها الَّناُس ِاَّتُقواَهللا ِفْيَم ا َأَم َر َو اْنَتُهْو ا َع َّم ا َنَهى َو اْع َلُم ْو ا َأَّن َهللا َأَم َر ُك ْم ِبَأْم ٍر َبَد َأ ِفْيِه ِبَنْفِس ِه َو َثـَنى‬
‫ِبَم آل ِئَك ِتِه ِبُقْد ِس ِه َو َقاَل َتعَاَلى ِإَّن َهللا َو َم آلِئَكَتُه ُيَص ُّلْو َن َعلَى الَّنِبى يآ َاُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا‬
‫َتْس ِلْيًم ا‬

‫اللُهَّم َص ِّل َع َلى َس ِّيِد َنا ُمَح َّمٍد َص َّلى ُهللا َع َلْيِه َو َس ِّلْم َو َع َلى آِل َس ِّيِد نَا ُم َحَّمٍد َو َع َلى َاْنِبيآِئَك َو ُرُس ِلَك َو َم آلِئَك ِة‬
‫ْالُم َقَّر ِبْيَن َو اْر َض الّلُهَّم َع ِن ْالُخَلَفاِء الَّراِشِد ْيَن َأِبى َبْك ٍر َو ُع َم ر َو ُع ْثَم ان َو َع ِلى َو َع ْن َبِقَّيِة الَّص َح اَبِة َو الَّتاِبِع ْيَن‬
‫َو َتاِبِع ي الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِاْح َس اٍن ِاَلىَيْو ِم الِّدْيِن َو اْر َض َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َأْر َح َم الَّراِحِم ْيَن‬

‫َاللُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو ْالُم ْؤ ِم َناِت َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو ْالُم ْس ِلَم اِت َاَالْح يآُء ِم ْنُهْم َو ْاَالْم َو اِت اللُهَّم َأِع َّز ْاِإل ْس َالَم‬
‫َو ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َأِذ َّل الِّش ْر َك َو ْالُم ْش ِر ِكْيَن َو اْنُصْر ِعَباَدَك ْالُمَو ِّح ِد َّيَة َو اْنُصْر َم ْن َنَص َر الِّدْيَن َو اْخ ُذ ْل َم ْن َخ َذ َل‬
‫ْالُم ْس ِلِم ْيَن َو َد ِّم ْر َأْع َداَء الِّدْيِن َو اْع ِل َك ِلَم اِتَك ِإَلى َيْو َم الِّدْيِن ‪ .‬اللُهَّم اْدَفْع َع َّنا ْالَبَالَء َو ْالَو َباَء َو الَّز َالِز َل َو ْالِمَح َن‬
‫َو ُسْو َء ْالِفْتَنِة َو ْالِمَح َن َم ا َظَهَر ِم ْنَها َو َم ا َبَطَن َع ْن َبَلِد َنا ِاْنُدوِنْيِس َّيا خآَّص ًة َو َس اِئِر ْالُبْلَداِن ْالُم ْس ِلِم ْيَن عآَّم ًة َيا‬
‫َر َّب ْالَع اَلِم ْيَن ‪َ .‬ر َّبَنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَس َنًة َو ِفى ْاآلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪َ .‬ر َّبَنا َظَلْم َنا َاْنُفَس َنا َو اإْن َلْم َتْغ ِفْر‬
‫َلَنا َو َتْر َحْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن ْالَخاِس ِر ْيَن‬
‫ِعَباَد ِهللا ! ِإَّن َهللا َيْأُم ُر ِبْالَع ْد ِل َو ْاِإل ْح َس اِن َو ِإْيتآِء ِذ ي ْالُقْر بَى َو َيْنَهى َع ِن ْالَفْح شآِء َو ْالُم ْنَك ِر َو ْالَبْغ ي َيِع ُظُك ْم‬
‫َلَع َّلُك ْم َتَذَّك ُرْو َن َو اْذ ُك ُروا َهللا ْالَعِظ ْيَم َيْذ ُك ْر ُك ْم َو اْشُك ُرْو ُه َعلَى ِنَعِمِه َيِز ْد ُك ْم َو َلِذ ْك ُر ِهللا َأْك َبْر‬

Anda mungkin juga menyukai