Anda di halaman 1dari 7

Keutamaan Bulan Ramadhan

Khutbah Pertama:

َ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَه‬،‫صهُ بِ َم ِز ْي ِد ِمنَ الفَضْ ِل َوال َك َر ِم َواِإْل ْن َع ِام‬


َّ َ‫ خ‬،‫ضانَ َعلَى َغي ِْر ِه ِم ْن ُشهُوْ ِر ال َع ِام‬ َ ‫ض َل َش ْه ُر َر َم‬ َ َ‫ ف‬،‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ ِذيْ الفَضْ ِل َواِإْل ْن َع ِام‬
ُُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن محمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ له‬،)‫ك ِذي ْال َجال ِل َواِإل ْك َر ِام‬ ‫َأ‬
ِ ‫ فِي ُربُوْ بِيَتِ ِه وَِإلَ ِهيَتِ ِه َو ْس َماِئ ِه َو‬،ُ‫ك لَه‬
َ ‫صفَاتِ ِه (تَبَا َر‬
َ ِّ‫ك ا ْس ُم َرب‬ َ ‫ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
‫َأ‬ َ ً َّ ‫َأ‬ َ َ
‫ َو َسل َم تَ ْسلِيْما كثِ ْيرًا َّما بَ ْع ُد‬،‫صلى هللاُ َعل ْي ِه َو َعلى آلِ ِه َو صْ َحابِ ِه البَ َر َر ِة ال ِك َر ِام‬ َّ َ ،‫صا َم‬ َ ‫صلى َو‬ َّ ْ
َ ‫ض ُل َمن‬ َ ‫ف‬: ْ ‫َأ‬

Kaum muslimin rahimakumullah,

Bertakwalah kepada Allah Ta’ala, bersyukurlah kepada-Nya karena Ramadhan


akan segera tiba. Mohonlah pertolongan kepada-Nya agar menolong kita dalam
mengisi bulan Ramadhan dengan kebaikan dan ketaatan. Karena Ramadhan
adalah saat-saat yang agung dan hadiah dari Allah dengan keutamaan dari-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,

‫ص ْمهُ َو َم ْن َكانَ َم ِريضا ً َأوْ َعلَى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِم ْن َأي ٍَّام‬ ُ َ‫ان فَ َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ْم ال َّشه َْر فَ ْلي‬ِ َ‫ت ِم ْن ْالهُدَى َو ْالفُرْ ق‬ ‫ُأ‬
ٍ ‫اس َوبَيِّنَا‬ِ َّ‫نز َل فِي ِه ْالقُرْ آنُ هُدًى ِللن‬
ِ ‫َش ْه ُر َر َمضَانَ الَّ ِذي‬
َ‫خَ َر ي ُِري ُد هَّللا ُ بِ ُك ْم ْاليُس َْر َوال ي ُِري ُد بِ ُك ْم ْال ُع ْس َر َولِتُ ْك ِملُوا ْال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُوا هَّللا َ َعلَى َما هَدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬ ‫ُأ‬

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya
berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah
menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan
hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan
Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS.
Al-Baqarah: 185).

Bulan ini adalah kebaikan seluruhnya; siang harinya, malam harinya, detik demi
detiknya, semuanya adalah kebaikan. Akan tetapi bagaimana dengan keadaan
kita, dengan persiapan apa kita menghadapi bulan ini? Dengan apa kita lewati
detik demi detiknya yang penuh keberkahan?

Bulan ini adalah bulan yang agung. Masalahnya adalah ada pada diri kita. Karena
itu, marilah kita kenali bulan ini dan kitasambut dengan kegembiraan dan suka cita.
Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam member kabar gembira kepada sahabat-
sahabat beliau dengan kedatangan bulan Ramadhan. Beliau bersabda,

‫ َوقِيَا َم لَ ْيلِ ِه تَطَ ُّوعًا‬،ً‫ْضة‬


َ ‫صيَا َمهُ فَ ِري‬ ٌ ‫َأيُّهَا النَّاسُ قَ ْد َأظَلَّ ُك ْم َش ْه ٌر َع ِظ ْي ٌم ُمبَا َر‬
ِ ُ‫ َج َع َل هللا‬،‫ك‬

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah menaungi kalian bulan agung yang
penuh keberkahan. Allah mewajibkan puasa di dalamnya dan menganjurkan untuk
shalat di malam harinya.”
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan banyak keutamaannya.
Keutamaan Pertama: Allah menurunkan Alquran, lebih tepatnya permulaan
turunnya Alquran terjadi pada bulan ini. Yaitu pada malam lailatul qadr. Allah Jalla
wa ‘Ala berfirman,

َ ‫ِإ َّنا َأ‬


‫نز ْل َناهُ فِي لَ ْيلَ ِة ْال َق ْد ِر‬

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) di malam al-qadr.” (QS. Al-Qadr:


1)

Firman-Nya juga,

َ ‫ار َك ٍة ِإ َّنا ُك َّنا مُنذ ِِر‬


‫ين‬ َ ‫ِإ َّنا َأ‬
َ ‫نز ْل َناهُ فِي لَ ْيلَ ٍة ُم َب‬

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan


sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3)

Alquran pertama kali turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pada


bulan Ramadhan. Kemudian turun kepada beliau pada masa-masa berikutnya
sesuai dengan keadaan, sampai Allah menyempurnakan syariatnya dengan ayat:
ً ‫يت لَ ُك ْم اِإلسْ ال َم دِينا‬ ُ ْ‫ت لَ ُك ْم دِي َن ُك ْم َوَأ ْت َمم‬
ُ ِ‫ت َعلَ ْي ُك ْم نِعْ َمتِي َو َرض‬ ُ ‫ْال َي ْو َم َأ ْك َم ْل‬

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-
Maidah: 3)

Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan bulan ini


dengan banyak-banyak membaca Alquran, lebih banyak dari bulan lainnya.
Demikian juga para sahabat dan umat Islam setelah mereka sangat banyak
membaca Alquran di bulan ini. Bulan ini adalah bulan Alquran. Bulan berpuasa.
Allah menjadikan puasa sebagai kewajiban dan termasuk di antara rukun Islam.

ُ َ‫َم ْن َش ِه َد ِم ْن ُك ْم ال َّش ْه َر فَ ْلي‬


ُ‫ص ْمه‬

“Barangsiapa di antara kalian yang menyaksikan bulan Ramadhan, maka


berpuasalah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang bangunan Islam.

ِ ‫ َو َحجِّ البَ ْي‬، َ‫صوْ ِم َر َمضَان‬


‫ت‬ َّ ‫ َو‬،ُ‫ َشهَا َد ِة َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللا‬:‫س‬
َّ ‫ وَِإقَ ِام ال‬،ِ‫أن ُم َح َّمداً َرسُو ُل هللا‬
َ ‫ َو‬،‫ َوِإ ْيتَا ِء ال َّزكَا ِة‬،‫صالَ ِة‬ ٍ ‫بُنِ َي اِإْل سْاَل ُم َعلَى َخ ْم‬

“Agama Islam dibangun di atas lima hal: Persaksian bahwasanya tidak ada
sesembahan yang benar kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan
Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, serta haji ke
Baitullah.”
Wajib bagi setiap muslim yang mukim (tidak safar) untuk berpuasa dari awal
hingga akhir bulan ini. Adapun orang terhalangi dari melaksanakan puasa seperti
orang yang bersafar atau sakit, maka mereka wajib menggantinya di hari yang lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mensyariatkan kepada kita untuk


melaksanakan shalat di malam hari Ramadhan atau yang kita kenal dengan shalat
tarawih. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ان ِإي َما ًنا َواحْ ت َِسابًا ُغف َِر َل ُه َما َت َق َّد َم مِنْ َذ ْن ِب ِه‬
َ ‫ض‬َ ‫َمنْ َقا َم َر َم‬

“Barangsiapa yang beribadah pada malam hari bulan Ramadhan karena iman dan
mengharap pahala maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan
Muslim)

Lalu beliau bersabda,

‫ِب لَ ُه قِ َيا ُم َل ْيلَ ًة‬


َ ‫ف ُكت‬ َ ‫ِإ َّن ُه َمنْ َقا َم َم َع اِإل َم ِام َح َّتى َي ْن‬
َ ‫ص ِر‬

“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala
qiyam satu malam penuh.”

Terdapat keutamaan yang sangat besar dalam shalat malam di bulan Ramadhan,
yaitu Allah hapuskan dosa-dosa. Siapa yang shalat di malam hari Ramadhan
dengan keimanan, berharap pahala, dan meyakini keutamaannya, maka Allah
akan mengampuni dosanya yang telah lalu. Maksud dosa di sini adalah dosa-dosa
kecil. Sedangkan dosa-dosa besar diampuni dengan bertaubat.
Allah Ta’ala berfirman,
‫اِئر َما ُت ْن َه ْو َن َع ْن ُه ُن َك ِّفرْ َع ْن ُك ْم َس ِّيَئ ا ِت ُك ْم‬
َ ‫ِإنْ َتجْ َت ِنبُوا َك َب‬

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu
mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu
yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-
Nisa: 31).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

‫َب ْال َكبَاِئ َر‬ ٌ ‫ضانَ ُم َكفِّ َر‬


َ ‫ات َما بَ ْينَه َُّن ِإ َذا اجْ تَن‬ َ ‫ات ْالخَ ْمسُ َو ْال ُج ُم َعةُ ِإلَى ْال ُج ُم َع ِة َو َر َم‬
َ ‫ضانُ ِإلَى َر َم‬ ُ ‫صلَ َو‬
َّ ‫ال‬

“Shalat lima waktu, shalat Jumat ke Jumat, berpuasa Ramadhan ke Ramadhan


lainnya adalah penghapus dosa-dosa diantaranya jika dijauhi dosa-dosa besar.”
(HR. Muslim).

Orang-orang yang pernah melakukan dosa besar, apabila mereka bertaubat


kepada Allah dengan taubat yang benar, maka Allah akan mengampuni kesalahan-
kesalahan mereka.

ً ‫وب َجمِيعا‬ ُّ ‫ِإنَّ هَّللا َ َي ْغفِ ُر‬


َ ‫الذ ُن‬

“Sesungguhnya Allah mengampuni dosa, semuanya.”


Di bulan Ramadhan ini, taubat dan istighfar lebih ditekankan lagi. Hendaknya
setiap muslim mengoreksi diri mereka dan amalan mereka. Sehingga mereka
memasuki bulan ini dengan jiwa yang bersih, hal itu sangat berdampak dengan
semangat dalam beribadah.

Keutamaan Kedua: dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.

Yang demikian semakin memudahkan seseorang untuk beribadah dan melakukan


amalan shaleh. Surga itu diperoleh dengan beramala shaleh. Allah Ta’ala bukakan
pintu surga agar kita berlomba-lomba menuju surga dengan giat melakukan
ketaatan dan amalan shaleh. Dan di bulan ini, hal itu Allah mudahkan bagi orang-
orang yang Dia kehendaki.
Di bulan ini juga Allah tutup pintu neraka. Hal ini karena kaum muslimin bertaubat
di bulan ini, mereka memohon ampun kepada Allah, meninggalakan perbuatan
maksiat dan dosa, yang demikian merupakan sebab selamatnya seseorang dari
neraka.

Keutamaan ketiga: Setan-setan dibelenggu.

Di bulan ini, setan-setan dibelenggu sehingga mereka tidak leluasa mengganggu


kaum muslimin dan melalaikan mereka dari agamanya sebagaimana yang mereka
lakukan di selain bulan Ramadhan. Di bulan Ramadhan, Allah menahan setan dari
hamba-hamba-Nya yang beriman, mereka tidak mampu memberikan was-was dan
bisikan buruk, mereka tidak mampu membuat orang-orang yang beriman menjadi
lalai, dan mereka tidak mampu menghalangi orang-orang yang beriman dari
amalan shaleh. Oleh karena itu, kita lihat banyak umat Islam yang begitu
bersemangat dalam amalan ketaatan di bulan ini. Mereka memperbanyak
intensitas amalan tersebut. Begitu banyaknya orang melaksanakan ketaatan pada
bulan ini sebagai bukti bahwa Allah membelenggu pata setan.

Allah Jalla wa ‘Ala menghalangi setan dan bala tentaranya untuk melancarkan


ambisi mereka.

ِ َ‫قَا َل فَبِ ِع َّزتِكَ أل ْغ ِويَنَّهُ ْم َأجْ َم ِعينَ * ِإالَّ ِعبَادَكَ ِم ْنهُ ْم ْال ُم ْخل‬
َ‫صين‬

Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka


semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka”. (QS. Shad:
82-83).

Setan tidak akan mampu menggoda hamba Allah yang ikhlas, terlebih lagi di bulan
Ramadhan.

*ً‫ار ْكهُ ْم فِي اَأل ْم َوا ِل َواَألوال ِد َو ِع ْدهُ ْم َو َما يَ ِع ُدهُ ْم ال َّش ْيطَانُ ِإالَّ ُغرُورا‬
ِ ‫ك َو َش‬ َ ِ‫ك َوَأجْ لِبْ َعلَ ْي ِه ْم بِخَ ْيل‬
َ ِ‫ك َو َر ِجل‬ َ ِ‫َوا ْستَ ْف ِز ْز َم ْن ا ْستَطَعْتَ ِم ْنهُ ْم ب‬
َ ِ‫صوْ ت‬
ً‫ك َو ِكيال‬ ٌ َ‫ْس لَكَ َعلَ ْي ِه ْم س ُْلط‬
َ ِّ‫ان َو َكفَى بِ َرب‬ َ ‫ِإ َّن ِعبَا ِدي لَي‬

Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu,
dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan
kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah
mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan
tipuan belaka. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak dapat berkuasa atas
mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga”. (QS. Al-Isra: 64-65).

Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki kejelekan di hatinya menyiapkan


berbagai macam sarana untuk menghalangi manusia fokus beribadah di bulan
Ramadhan. Mereka buat acara-acara komedi, permainan-permainan yang tidak
bermanfaat dan melalaikan, dll. tujuannya adalah menghalangi manusia dari
ketaatan dan menyibukkan mereka dengan sesuatu yang sia-sia atau bahkan
berdosa. Acara-acara ini mereka sebarkan di berbagai media; radio dan televisi.
Dan ini adalah bahaya yang sangat nyata.

Wajib bagi seorang muslim untuk menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal yang
buruk ini. Karena bahanya dari acara-acara ini sangat besar, bahkan menimpa
mereka yang suka pergi ke masjid dan melaksanakan shalat serta membaca
Alquran. Terkadang orang-orang yang melakukan ketaatan demikian pun masih
turut memperhatikan acara-acara yang demkian, akhirnya mereka pun lalai dari
ibadah mereka.

Seorang muslim hendaknya menutup pintu ini rapat-rapat, terlebih khusus di bulan
Ramadhan. Ia larang dirinya dan keluarganya dari hal tersebut. Karena pada
acara-acara demikian terdapat tipu daya setan.

Walaupun setan-setan terbelenggu, namun bala tentara mereka dari kalangan


manusia tetap berusaha keras untuk memalingkan manusia dan membuat mereka
sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat dan melalaikan dari agama.

Dalam bulan yang penuh berkah ini, sebisa mungkin manusia meninggalkan
aktivitas duniawi yang bisa ia tinggalkan. Hendaknya mereka fokus dalam
ketaatan. Mereka yang mencari nafkah dengan bekerja, semakin meng-efisienkan
waktunya. Menggunakannya dengan bijak antara kerja dan ibadah. Waspadailah
sesuatu yang meragukan dan tinggalkan yang haram.

Bagi setiap muslim hendaknya berlomba-lomba dalam kebaikan dan bersegera


menuju ketaatan. Meninggalkan perkara-perkara yang menyibukkan dirinya atau
anak-anaknya atau anggota keluarganya yang lain. Mewaspadai hal-hal yang bisa
menyia-nyiakan waktu dan umur. Karena dalam menyia-nyiakan waktu dan umur
terdapat kejelekan yang sangat besar.

Betakwalah kepada Allah wahai kaum muslimin,

Bulan Ramadhan ini adalah bulan keagungan, kebaikan, keberkahan, sepenuhnya


baik siang ataupun malam. Sibukkan diri dengan dzikir kepada Allah Ta’ala.
Seorang muslim mengisi waktunya dengan kewajiban, amalan sunah, dan
ketaatan. Mereka jadikan istirahat untuk mengembalika semangat dalam
beribadah, mereka tidur dengan kadar yang tidak berlebihan.
Adapun orang yang bergadang hanya untuk ngobrol, makan-makan dan minum
(nongkrong), lalu mereka menghabiskan siang hari dengan tidur, lalu mengaku
bahwa mereka berpuasa, ini adalah suatu yang mengherankan. Bagaimana bisa
seorang yang berpuasa meninggalkan shalat, meninggalkan shalat bersama
jamaah. Puasa itu bukan hanya sekedar menahan diri dari makan dan minum.
Puasa yang hakiki adalah menahan dari segala yang diharamkan Allah Subhanahu
wa Ta’ala. Dan yang paling besar adalah menyia-nyiakan apa yang Allah wajibkan.
Bulan Ramadhan bukanlah bulan kemalasan, bulan makan dan minum. Bulan ini
adalah bulan ketaatan. Bersungguh-sungguh dalam perkataan dan perbuatan yang
baik. Tidak lalai dari menegakkan shalat berjamaah, ambil bagian dalam kebaikan.
Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat untuk fisiknya dan
menghidupkan jiwa dan hatinya.

Bulan ini adalah kesempatan, dan yang namanya peluang atau kesempatan itu
tidak terus-menerus ada. Mungkin saja bulan Ramadhan tahun ini tidak berulang
bagi kita di tahun depan. Bisa jadi bulan Ramadhan ini adalah penutup bagi hayat
kita. Allah Ta’ala berfirman,

‫ت فَ َم ْن َكانَ ِم ْن ُك ْم َم ِريضا ً َأوْ َعلَى َسفَ ٍر فَ ِع َّدةٌ ِم ْن َأي ٍَّام ُأخَ َر‬ٍ ‫ب َعلَى الَّ ِذينَ ِم ْن قَ ْبلِ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُونَ * َأيَّاما ً َم ْعدُودَا‬ َ ِ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكت‬
َ ِ‫ب َعلَ ْي ُك ْم الصِّ يَا ُم َك َما ُكت‬
َ‫ين فَ َم ْن تَطَ َّو َع خَ يْراً فَهُ َو َخ ْي ٌر لَهُ َوَأ ْن تَصُو ُموا َخ ْي ٌر لَ ُك ْم ِإ ْن ُكنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬
ٍ ‫َو َعلَى الَّ ِذينَ ي ُِطيقُونَهُ فِ ْديَةٌ طَ َعا ُم ِم ْس ِك‬

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana


diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam
beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau
dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak
hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang
yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu):
memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 183-184).

، َ‫ َأقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا َوا ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِ ْي َولَ ُك ْم َولِ َج ِمي ِْع ال ُم ْسلِ ِم ْين‬،‫ َونَفَ ْعنَا بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ البَيَا ِن َوال ِّذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬،‫اركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي القُرْ آ ِن ال َع ِظي ِْم‬
َ َ‫ب‬
ْ‫الر ِحي ُم‬ ُ َ ُ َّ
َ ‫فاستغفِرُوْ هُ إنهُ ه َو الغفوْ ُر‬ ْ َ ْ َ

Khutbah Kedua:

ُ‫صلَّى هللا‬ َ ،ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن محمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬،ُ‫ك لَه‬ ِ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل ش‬،‫ َوَأ ْش ُك ُرهُ َعلَى تَوْ فِ ْيقِ ِه َوا ْمتِنَانِ ِه‬،‫ َوِإحْ َسانِ ِه‬،‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َعلَى فَضْ لِ ِه‬
َ ‫َر ْي‬
‫ َأ َّما بَ ْع ُد‬،‫ َو َسلَّ َم تَ ْسلِيْما ً َكثِ ْيرًا‬،‫ َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه‬:

Kaum muslimin rahimakumullah,

Inilah bulan Ramadhan, maka bagi mereka yang senantiasa berbuat dosa,
berhentilah! Bagi mereka yang menginginkan kebaikaan, sambutlah bulan ini. Kita
semua menginginkan kebaikan dan setiap keinginan baik itu dibutuhkan
pembuktian dengan amal.

َ ‫َو َم ْن َأ َرا َد اآل ِخ َرةَ َو َس َعى لَهَا َس ْعيَهَا@ َوهُ َو ُمْؤ ِم ٌن فَُأوْ لَِئ‬
ً‫ك َكانَ َس ْعيُهُ ْم َم ْش ُكورا‬

“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu
dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah
orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al-Isra: 19)

Menginginkan kebaikan tidak cukup hanya dengan niat, tapi juga ada bukti dengan
amal.
‫‪Kita sekarang berada di zaman dimana orang-orang banyak berangan-angan,‬‬
‫‪namun sadarilah Allah sediakan bulan ini agar kita berlomba-lomba dalam ketaatan‬‬
‫‪dan menafikan perbuatan-perbuatan dosa. Sambutlah hadiah Allah ini dengan‬‬
‫‪melakukat amala shaleh dan berbagai ketaatan yang Dia perintahkan.‬‬

‫‪Bertakwalah kepada Allah,‬‬

‫‪Bersegeralah melakukan amalan ketaatan selama itu masih mungkin bagi kita.‬‬
‫‪Ingatlah! Kesempatan itu tidak selamanya ada. Hidup ini akan berlalu dan amal‬‬
‫‪yang kita kerjakan akan kekal, baik amalan taat maupun maksiat.‬‬

‫صلِّ‬ ‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما)‪ ،‬اللَّهُ َّم َ‬‫صلُّونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا َ‬ ‫اِ ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر َع ِظي ٍْم فَقَ َ‬
‫ال ُس ْب َحانَهُ َوتَ َعالَى (ِإ َّن هَّللا َ َو َمالِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫ص َحابَ ِة َأجْ َم ِع ْينَ ‪،‬‬
‫َّاش ِد ْينَ ‪،‬اََأْلِئ َّمةَ ال َم ْه ِديِ ْينَ ‪َ ،‬أبِي بَ ْك ٍر‪َ ،‬و ُع َم َر‪َ ،‬وع ُْث َمانَ ‪َ ،‬و َعلِ ٍّي‪َ ،‬وع َِن ال َّ‬
‫ض اللَّهُ َّم ع َْن ُخلَفَاِئ ِه اَلر ِ‬
‫ك نَبِيِّنَا ُم َح َّم ٍد‪َ ،‬وارْ َ‬‫َو َسلِّ ْم َعلَى َع ْب ِدكَ َو َرسُوْ لِ َ‬
‫‪.‬و َع ِن التَّابِ ِع ْينَ ‪َ ،‬و َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِِإحْ َسا ٍن ِإلَى يَوْ ِم ال ِّد ْينَ‬
‫َ‬

‫ك َوال ُم ْش ِر ِك ْينَ ‪َ ،‬و َد ِّمرْ َأ ْعدَا َء ال ِّد ْينَ ‪َ ،‬واجْ َعلْ هَ َذا‬ ‫اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل سْاَل َم َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪ ،‬اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل سْاَل َم َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪ ،‬اللَّهُ َّم َأ ِع َّز اِإل سْاَل َم َوال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪َ ،‬وَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫صالِ َح‪ ،‬اللَّهُ َّم َأ ِعنَّا‬
‫اب ال َع َم َل ال َ‬‫ار ْك لَنَا فِي َشه ِْر َر َمضَانَ ‪ ،‬اللَّهُ َّم ارْ ُز ْقنَا فِ ْي ِه القُ َّوةَ َوا ِالحْ تِ َس َ‬ ‫ط َمِئنّا ً َو َساِئ َر بِاَل ِد ال ُم ْسلِ ِم ْينَ يَا َربَّ ال َعالَ ِم ْينَ ‪ ،‬اَللَّهُ َّم بَ ِ‬ ‫البَلَ َد آ ِمنا ً ُم ْ‬
‫اع‪،‬‬ ‫الضيَ ِ‬ ‫صيَا ِم ِه َوقِيَا ِم ِه َو ِح ْف ِظ َأيَّا ِم ِه ِمنَ ال َخلَ ِل َو َ‬ ‫ضاِئلِ ِه َو َمغَانِ ِمهِ َما يَ َسرْ تَهُ لَنَا‪ ،‬اللَّهُ َّم َأ ِعنَّا َعلَى ِ‬ ‫ك َو ُش ْك ِركَ َو ُحس ِْن ِعبَا َدتِكَ ‪ ،‬اَللَّهُ َّم ارْ ُز ْقنَا ِم ْن فَ َ‬ ‫َعلَى ِذ ْك ِر َ‬
‫ضلِّ ْينَ ‪ ،‬اَللَّهُ َّم َأصْ لِحْ بِطَانَتَهُ ْم َوَأ ْب َع ْد َع ْنهُ ْم بِطَانَةً‬
‫ضالِّ ْينَ َواَل ُم ِ‬ ‫ك َأ ْنتَ ال َّس ِمي ُع ْال َعلِي ُم)‪ ،‬اللَّهُ َّم َأصْ لِحْ ُواَل ةَ ُأ ُموْ ِرنَا َواجْ َع ْلهُ ْم هُدَاةَ ُم ْهتَ ِد ْينَ َغي َْر َ‬ ‫( َربَّنَا تَقَبَّلْ ِمنَّا ِإنَّ َ‬
‫‪.‬السُوْ ِء َوال ُم ْف ِس ِد ْينَ يَا َربَّ ال َعالَ ِم ْينَ‬

‫َر َو ْالبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُونَ )‪َ (،‬وَأوْ فُوا ِب َع ْه ِد هَّللا ِ ِإ َذا عَاهَ ْدتُ ْم َوال‬
‫ان َوِإيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى َويَ ْنهَى ع َْن ْالفَحْ شَا ِء َو ْال ُمنك ِ‬ ‫ِعبَا َد هللاِ‪ِ( ،‬إ َّن هَّللا َ يَْأ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواِإل حْ َس ِ‬
‫تَنقُضُوا اَأل ْي َمانَ بَ ْع َد تَوْ ِكي ِدهَا َوقَ ْد َج َع ْلتُ ْم هَّللا َ َعلَ ْي ُك ْم َكفِيالً ِإ َّن هَّللا َ يَ ْعلَ ُم َما تَ ْف َعلُونَ )‪ ،‬فَ ْاذ ُكرُوْ ا هللاَ يَ ْذ ُكرْ ُك ْم‪َ ،‬وا ْش ُكرُوْ هُ َعلَى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‪َ ،‬ولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَرْ ‪َ ،‬وهللاُ‬
‫‪.‬يَ ْعلَ ُم َما تَصْ نَعُوْ نَ‬

Anda mungkin juga menyukai