Anda di halaman 1dari 9

Khutbah Bulan Ramadhan

Bulan ini adalah bulan yang agung. Masalahnya adalah ada pada diri kita. Karena itu, marilah kita
kenali bulan ini dan kitasambut dengan kegembiraan dan suka cita. Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam member kabar gembira kepada sahabat-sahabat beliau dengan kedatangan bulan
Ramadhan. Beliau bersabda,

‫ َو ِقَياَم َلْيِلِه َتَطُّو ًعا‬،‫ َجَعَل ُهللا ِصَياَم ُه َفِرْيَض ًة‬، ‫َأُّيَها الَّناُس َقْد َأَظَّلُك ْم َش ْهٌر َع ِظ ْيٌم ُمَباَر ٌك‬

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya telah menaungi kalian bulan agung yang penuh
keberkahan. Allah mewajibkan puasa di dalamnya dan menganjurkan untuk shalat di malam
harinya.”

Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan banyak keutamaannya.

Keutamaan Pertama: Allah menurunkan Alquran, lebih tepatnya permulaan turunnya Alquran
terjadi pada bulan ini. Yaitu pada malam lailatul qadr. Allah Jalla wa ‘Ala berfirman,

‫ِإَّنا َأنَز ْلَناُه ِفي َلْيَلِة اْلَقْد ِر‬

“Sesungguhnya Kami menurunkannya (Alquran) di malam al-qadr.” (QS. Al-Qadr: 1)

Firman-Nya juga,

‫ِإَّنا َأنَز ْلَناُه ِفي َلْيَلٍة ُمَباَر َك ٍة ِإَّنا ُكَّنا ُم نِذ ِريَن‬

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-
lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad-Dukhan: 3)

Alquran pertama kali turun kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah pada bulan Ramadhan.
Kemudian turun kepada beliau pada masa-masa berikutnya sesuai dengan keadaan, sampai Allah
menyempurnakan syariatnya dengan ayat:

‫اْلَيْو َم َأْك َم ْلُت َلُك ْم ِد يَنُك ْم َو َأْتَم ْم ُت َع َلْيُك ْم ِنْع َم ِتي َو َر ِض يُت َلُك ْم اِإل ْسالَم ِد ينًا‬

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al-Maidah: 3)

Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan bulan ini dengan banyak-banyak
membaca Alquran, lebih banyak dari bulan lainnya. Demikian juga para sahabat dan umat Islam
setelah mereka sangat banyak membaca Alquran di bulan ini. Bulan ini adalah bulan Alquran. Bulan
berpuasa. Allah menjadikan puasa sebagai kewajiban dan termasuk di antara rukun Islam.

‫َم ْن َش ِهَد ِم ْنُك ْم الَّشْهَر َفْلَيُص ْم ُه‬


“Barangsiapa di antara kalian yang menyaksikan bulan Ramadhan, maka berpuasalah.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang bangunan Islam.

‫ َو َح ِّج‬، ‫ َو َص ْو ِم َر َم َض اَن‬،‫ َوِإْيَتاِء الَّز َك اِة‬،‫ َو ِإَقاِم الَّص َالِة‬،‫ َو أَّن ُمَحَّم دًا َر ُسوُل ِهللا‬،‫ َش َهاَد ِة َأْن َال ِإَلَه ِإَّال ُهللا‬:‫ُبِنَي اِإْل ْس اَل ُم َع َلى َخ ْم ٍس‬
‫الَبْيِت‬

“Agama Islam dibangun di atas lima hal: Persaksian bahwasanya tidak ada sesembahan yang benar
kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat,
puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah.”

Wajib bagi setiap muslim yang mukim (tidak safar) untuk berpuasa dari awal hingga akhir bulan ini.
Adapun orang terhalangi dari melaksanakan puasa seperti orang yang bersafar atau sakit, maka
mereka wajib menggantinya di hari yang lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mensyariatkan kepada kita untuk melaksanakan shalat di
malam hari Ramadhan atau yang kita kenal dengan shalat tarawih. Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

‫َم ْن َقاَم َر َم َض اَن ِإيَم اًنا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِم ْن َذْنِبِه‬

“Barangsiapa yang beribadah pada malam hari bulan Ramadhan karena iman dan mengharap
pahala maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu beliau bersabda,

‫ِإَّنُه َم ْن َقاَم َم َع اِإلَم اِم َح َّتى َيْنَص ِر َف ُك ِتَب َلُه ِقَياُم َلْيَلًة‬

“Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu
malam penuh.”

Terdapat keutamaan yang sangat besar dalam shalat malam di bulan Ramadhan, yaitu Allah
hapuskan dosa-dosa. Siapa yang shalat di malam hari Ramadhan dengan keimanan, berharap
pahala, dan meyakini keutamaannya, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lalu.
Maksud dosa di sini adalah dosa-dosa kecil. Sedangkan dosa-dosa besar diampuni dengan
bertaubat. Allah Ta’ala berfirman,

‫ِإْن َتْج َتِنُبوا َك َباِئَر َم ا ُتْنَهْو َن َع ْنُه ُنَك ِّفْر َع ْنُك ْم َس ِّيَئاِتُك ْم‬

“Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya,
niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu
ke tempat yang mulia (surga).” (QS. An-Nisa: 31).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


‫الَّص َلَو اُت اْلَخ ْم ُس َو اْلُج ُمَع ُة ِإَلى اْلُج ُمَعِة َو َر َم َض اُن ِإَلى َر َم َض اَن ُم َك ِّفَر اٌت َم ا َبْيَنُهَّن ِإَذ ا اْج َتَنَب اْلَك َباِئَر‬

“Shalat lima waktu, shalat Jumat ke Jumat, berpuasa Ramadhan ke Ramadhan lainnya adalah
penghapus dosa-dosa diantaranya jika dijauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim).

Orang-orang yang pernah melakukan dosa besar, apabila mereka bertaubat kepada Allah dengan
taubat yang benar, maka Allah akan mengampuni kesalahan-kesalahan mereka.

‫ِإَّن َهَّللا َيْغ ِفُر الُّذ ُنوَب َجِم يعًا‬

“Sesungguhnya Allah mengampuni dosa, semuanya.”

Di bulan Ramadhan ini, taubat dan istighfar lebih ditekankan lagi. Hendaknya setiap muslim
mengoreksi diri mereka dan amalan mereka. Sehingga mereka memasuki bulan ini dengan jiwa
yang bersih, hal itu sangat berdampak dengan semangat dalam beribadah.

Keutamaan Kedua: dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka.

Yang demikian semakin memudahkan seseorang untuk beribadah dan melakukan amalan shaleh.
Surga itu diperoleh dengan beramala shaleh. Allah Ta’ala bukakan pintu surga agar kita berlomba-
lomba menuju surga dengan giat melakukan ketaatan dan amalan shaleh. Dan di bulan ini, hal itu
Allah mudahkan bagi orang-orang yang Dia kehendaki.

Di bulan ini juga Allah tutup pintu neraka. Hal ini karena kaum muslimin bertaubat di bulan ini,
mereka memohon ampun kepada Allah, meninggalakan perbuatan maksiat dan dosa, yang
demikian merupakan sebab selamatnya seseorang dari neraka.

Keutamaan ketiga: Setan-setan dibelenggu.

Di bulan ini, setan-setan dibelenggu sehingga mereka tidak leluasa mengganggu kaum muslimin
dan melalaikan mereka dari agamanya sebagaimana yang mereka lakukan di selain bulan
Ramadhan. Di bulan Ramadhan, Allah menahan setan dari hamba-hamba-Nya yang beriman,
mereka tidak mampu memberikan was-was dan bisikan buruk, mereka tidak mampu membuat
orang-orang yang beriman menjadi lalai, dan mereka tidak mampu menghalangi orang-orang yang
beriman dari amalan shaleh. Oleh karena itu, kita lihat banyak umat Islam yang begitu bersemangat
dalam amalan ketaatan di bulan ini. Mereka memperbanyak intensitas amalan tersebut. Begitu
banyaknya orang melaksanakan ketaatan pada bulan ini sebagai bukti bahwa Allah membelenggu
pata setan.

Allah Jalla wa ‘Ala menghalangi setan dan bala tentaranya untuk melancarkan ambisi mereka.

‫َقاَل َفِبِع َّز ِتَك ألْغ ِو َيَّنُهْم َأْج َم ِع يَن * ِإَّال ِع َباَدَك ِم ْنُهْم اْلُم ْخ َلِص يَن‬
Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali
hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka”. (QS. Shad: 82-83).

Setan tidak akan mampu menggoda hamba Allah yang ikhlas, terlebih lagi di bulan Ramadhan.

‫َو اْسَتْفِز ْز َم ْن اْسَتَطْعَت ِم ْنُهْم ِبَص ْو ِتَك َو َأْج ِلْب َع َلْيِهْم ِبَخْيِلَك َو َر ِج ِلَك َو َش اِرْك ُهْم ِفي اَألْم َو اِل َو اَألوالِد َوِع ْدُهْم َو َم ا َيِع ُدُهْم الَّش ْيَطاُن ِإَّال‬
‫ُغ ُرورًا* ِإَّن ِعَباِد ي َلْيَس َلَك َع َلْيِه ْم ُس ْلَطاٌن َو َكَفى ِبَر ِّبَك َوِكيًال‬

Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah
terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan
mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh
syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, kamu tidak
dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhan-mu sebagai Penjaga”. (QS. Al-Isra: 64-65).

Oleh karena itu, orang-orang yang memiliki kejelekan di hatinya menyiapkan berbagai macam
sarana untuk menghalangi manusia fokus beribadah di bulan Ramadhan. Mereka buat acara-acara
komedi, permainan-permainan yang tidak bermanfaat dan melalaikan, dll. tujuannya adalah
menghalangi manusia dari ketaatan dan menyibukkan mereka dengan sesuatu yang sia-sia atau
bahkan berdosa. Acara-acara ini mereka sebarkan di berbagai media; radio dan televisi. Dan ini
adalah bahaya yang sangat nyata.

Wajib bagi seorang muslim untuk menjaga diri dan keluarganya dari hal-hal yang buruk ini. Karena
bahanya dari acara-acara ini sangat besar, bahkan menimpa mereka yang suka pergi ke masjid dan
melaksanakan shalat serta membaca Alquran. Terkadang orang-orang yang melakukan ketaatan
demikian pun masih turut memperhatikan acara-acara yang demkian, akhirnya mereka pun lalai dari
ibadah mereka.

Seorang muslim hendaknya menutup pintu ini rapat-rapat, terlebih khusus di bulan Ramadhan. Ia
larang dirinya dan keluarganya dari hal tersebut. Karena pada acara-acara demikian terdapat tipu
daya setan.

Walaupun setan-setan terbelenggu, namun bala tentara mereka dari kalangan manusia tetap
berusaha keras untuk memalingkan manusia dan membuat mereka sibuk dengan hal-hal yang tidak
bermanfaat dan melalaikan dari agama.

Dalam bulan yang penuh berkah ini, sebisa mungkin manusia meninggalkan aktivitas duniawi yang
bisa ia tinggalkan. Hendaknya mereka fokus dalam ketaatan. Mereka yang mencari nafkah dengan
bekerja, semakin meng-efisienkan waktunya. Menggunakannya dengan bijak antara kerja dan
ibadah. Waspadailah sesuatu yang meragukan dan tinggalkan yang haram.

Bagi setiap muslim hendaknya berlomba-lomba dalam kebaikan dan bersegera menuju ketaatan.
Meninggalkan perkara-perkara yang menyibukkan dirinya atau anak-anaknya atau anggota
keluarganya yang lain. Mewaspadai hal-hal yang bisa menyia-nyiakan waktu dan umur. Karena
dalam menyia-nyiakan waktu dan umur terdapat kejelekan yang sangat besar.

Betakwalah kepada Allah wahai kaum muslimin,

Bulan Ramadhan ini adalah bulan keagungan, kebaikan, keberkahan, sepenuhnya baik siang
ataupun malam. Sibukkan diri dengan dzikir kepada Allah Ta’ala. Seorang muslim mengisi waktunya
dengan kewajiban, amalan sunah, dan ketaatan. Mereka jadikan istirahat untuk mengembalika
semangat dalam beribadah, mereka tidur dengan kadar yang tidak berlebihan.

Adapun orang yang bergadang hanya untuk ngobrol, makan-makan dan minum (nongkrong), lalu
mereka menghabiskan siang hari dengan tidur, lalu mengaku bahwa mereka berpuasa, ini adalah
suatu yang mengherankan. Bagaimana bisa seorang yang berpuasa meninggalkan shalat,
meninggalkan shalat bersama jamaah. Puasa itu bukan hanya sekedar menahan diri dari makan
dan minum. Puasa yang hakiki adalah menahan dari segala yang diharamkan Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Dan yang paling besar adalah menyia-nyiakan apa yang Allah wajibkan.

Bulan Ramadhan bukanlah bulan kemalasan, bulan makan dan minum. Bulan ini adalah bulan
ketaatan. Bersungguh-sungguh dalam perkataan dan perbuatan yang baik. Tidak lalai dari
menegakkan shalat berjamaah, ambil bagian dalam kebaikan. Menyibukkan diri dengan hal-hal
yang bermanfaat untuk fisiknya dan menghidupkan jiwa dan hatinya.

Bulan ini adalah kesempatan, dan yang namanya peluang atau kesempatan itu tidak terus-menerus
ada. Mungkin saja bulan Ramadhan tahun ini tidak berulang bagi kita di tahun depan. Bisa jadi
bulan Ramadhan ini adalah penutup bagi hayat kita. Allah Ta’ala berfirman,

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْيُك ْم الِّص َياُم َك َم ا ُك ِتَب َع َلى اَّلِذ يَن ِم ْن َقْبِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَّتُقوَن * َأَّيامًا َم ْعُدوَداٍت َفَم ْن َك اَن ِم ْنُك ْم َم ِريضًا َأْو َع َلى‬
‫َس َفٍر َفِع َّد ٌة ِم ْن َأَّياٍم ُأَخ َر َو َع َلى اَّلِذ يَن ُيِط يُقوَنُه ِفْد َيٌة َطَع اُم ِم ْس ِكيٍن َفَم ْن َتَطَّوَع َخْيرًا َفُهَو َخْيٌر َلُه َو َأْن َتُصوُم وا َخْيٌر َلُك ْم ِإْن ُك نُتْم‬
‫َتْع َلُم وَن‬

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka
barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi
orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu):
memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,
maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah: 183-184).

‫ َأُقْو ُل َقْو ِلي َهَذ ا َو اْسَتْغ ِفُر َهللا ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَجِم ْيِع‬، ‫ َو َنَفْعَنا ِبَم ا ِفْيِه ِم َن الَبَياِن َو الِّذْك ِر الَحِكْيِم‬، ‫َباَر َك ُهللا ِلْي َو َلُك ْم ِفي الُقْر آِن الَعِظ ْيِم‬
. ‫ َفاْسَتْغ ِفُرْو ُه إَّنُه ُهَو الَغ ُفْو ُر الَر ِح ْيُم‬، ‫الُم ْس ِلِم ْيَن‬
Khutbah I

‫ َو َأْن َز َل ِفْي ِه اْلُقْر آَن ُه ًد ى‬، ‫َاْلَح ْم ُد ِهلل اَّلِذ ْي َفَّض َل َأْو َقاَت َر َمَض اَن َع َلى َغ ْي ِر ِه ِمَن اَأْلْز َم اِن‬
‫ َأْح َم ُد ُه ُسْب َح اَن ُه َو َأْشُك ُرُه َو َأْش َه ُد َأْن اَل ِاَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َدُه اَل‬، ‫َّو َب ِّي َن اٍت ِمَن اْلُهَدى َو اْلُفْر َقاِن‬
‫ َو َأْش َه ُد َأَّن َن ِبَّي َن ا ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُسْو ُلُه اَّلِذ ْي َك اَن َي ُخ ُّص َر َمَض اَن ِبَم ا َلْم‬،‫َش ِر ْي َك َلُه‬
‫ َاَّلِذ ْي َن آَث ُرْو ا ِر َض ا ِهللا‬،‫ َالَّلُهَم َفَص ِّل َو َس ِّلْم َع َلْي ِه َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه‬،‫َي ُخ َّص ِبِه َغ ْي َر ُه‬
‫ َو َس ِّلْم‬، ‫ َو َع َلى َس ْع ِيِه ْم َم ْشُك ْو ِر ْي َن‬، ‫ َفَخ َر ُجْو ا ِمَن الُّد ْن َي ا َم ْأُجْو ِر ْي َن‬، ‫َع َلى َش َهَو اِت ُنُفْو ِس ِه ْم‬
‫ َفَق ْد َفاَز‬،‫ ُأْو ِص ْي ِنْى َن ْف ِس ْي َو ِاَّياُك ْم ِبَت ْق َو ى ِهللا‬،‫َف َي ا ِع َب اَد ِهللا‬. ‫َت ْس ِلْيمًا َك ِثْيرًا ِإَلى َي ْو ِم الِّد ْي ِن‬
‫ َي ا َأُّي َه ا اَّلِذيَن َآَم ُنوا ُك ِتَب َع َلْي ُك ُم الِّص َي اُم َك َم ا‬، ‫ َقاَل ُهللا َت َع اَلى ِفْى ِك َت اِبِه اْل َك ِر يْم‬. ‫اْل ُم َّت ُقْو َن‬
‫ َاَّما َب ْع ُد‬. ‫ ُك ِتَب َع َلى اَّلِذيَن ِم ْن َقْب ِلُك ْم َلَع َّلُك ْم َت َّتُقوَن‬:
Hadirin Jama’ah Jum’ah Hafidhakumullâh

Saya berwasiat kepada pribadi saya sendiri juga kepada para hadirin, mari kita tingkatkan taqwa kita
kepada Allah SWT dengan berusaha melakukan perintah-perintahnya serta menjauhi semua
larangan-larangannya.

Dalam waktu dekat, kita akan memasuki bulan Ramadhan. Ramadhan berasal dari bahasa arab dari
kata ‫ َي ْر َم ُض‬، ‫ َر ِمَض‬yang berarti membakar, di mana di bulan ini dosa-dosa orang mukmin sedang
dibakar.

Dalam bulan ini, pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka ditutup. Artinya, orang lebih tertarik
menjalankan hal baik dengan lebih ringan dibanding pada bulan lain. Setan-setan juga dibelenggu
oleh Allah Ta’ala.

Menurut Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad, maksud dengan setan dibelenggu di sini adalah
gembongnya setan, para pembesar setan. Sedangkan jika dalam bulan Ramadhan masih saja ada
orang yang tidak mau berpuasa tanpa udzur atau masih menjalankan maksiat-maksiat, maka
sesungguhnya ia adalah orang yang beriman lemah. Ia sudah kalah tak berdaya hanya dengan
setan kecil. Wal’iyadz billah.

Hadirin hafidhakumullâh

Para ulama salaf memilih menggunakan hari Jum’at, sayyidul ayyam, sebagai hari beribadah.
Setelah seminggu sibuk mencari bekal hidup, pada hari Jum’at mereka mengkhususkan waktu
untuk beribadah. Begitu juga pada bulan Ramadhan, mereka setahun mencari bekal hidup,
sedangkan satu bulan Ramadhan penuh mereka mengkhususkan untuk beribadah. Namun,
sebagaimana pahala-pahala dilipatgandakan, di bulan ini semua amal keburukan juga
dilipatgandakan dosanya.

Hadirin!

Tahun lalu, kita semua mendapat kesempatan memanen pahala di bulan Ramadhan bersama
keluarga kita, teman kita, tetangga kita, dan lain sebagainya. Namun, tahun ini di antara mereka ada
yang sudah tidak lagi bisa ikut merayakan panen berkah ini. Oleh karena itu, mari kita gunakan
sebaik mungkin kesempatan emas. Janganlah kita sia-siakan begitu saja. Kita sambut dengan
perasaan yang gembira dengan sambutan ibadah yang tepat.

Berikut kami sampaikan pesan Rasulullah saat akan memasuki bulan Ramadhan sebagaimana
disebutkan dalam kitab Syu’bul Iman susunan Imam Baihaqi:

‫ َخ َط َب َن ا َر ُسْو ُل ِهللا َص َّلى ُهللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ِفْي آِخ ِر َي ْو ٍم ِم ْن‬: ‫ َقاَل‬، ‫َع ْن َس ْلَم اْن اْلَفاِر ِس ْي‬
‫ َش ْع َب اَن‬: «
Hadis riwayat dari Salman Al Farisi. Rasulullah SAW pernah berkhutbah kepada kami saat hari
terakhir bulan Sya’ban.

‫ َش ْهٌر ِفْي ِه َلْي َلٌة َخ ْيٌر ِم ْن َأْل ِف‬،‫ َش ْهٌر ُم َب اَر ٌك‬،‫َفَقاَل َي ا َأُّي َه ا الَّن اُس َقْد َأَظَّلُك ْم َش ْهٌر َعِظ ْي ٌم‬
‫َش ْه ٍر‬،
Beliau berkata, wahai para manusia, kalian telah dinaungi bulan agung, bulan yang diberkahi, bulan
yang di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.

Di bulan Ramadhan, ada Lailatul Qadar, orang yang beribadah di dalamnya lebih baik dari pada
ibadah 1.000 bulan. Ini termasuk keistimewaan umat Baginda Nabi Muhammad SAW. Umur mereka
terbatas namun kemampuan mereka jauh melampaui umurnya. Satu malam beribadah pada malam
itu lebih baik dari pada beribadah 83 tahun.

Jika setiap umat Nabi Muhammad ini mendapati Lailatul Qadar sekali saja seumur hidupnya maka
itu sudah melampaui umur mereka yang rata-rata hanya sampai 63 tahun. Bagaimana jika kita
mendapati Lailatul Qadar setiap tahun? Allahummaj’alna minhu, amin ya rabbal Alamin.

‫ َم ْن َتَق َّر َب ِفْي ِه ِبَخ ْص َلٍة ِمَن اْلَخ ْي ِر َك اَن‬،‫ َو ِقَي اَم َلْي ِلِه َت َط ُّو ًعا‬، ‫َج َعَل ُهللا ِص َي اَم ُه َف ِر ْي َض ًة‬
‫ َو َم ْن َأَّد ى َفِر ْي َض ًة ِفْي ِه َك اَن َك َم ْن َأَّد ى َس ْب ِع ْي َن َف ِر ْي َض ًة‬،‫َك َم ْن َأَّد ى َف ِر ْي َض ًة ِفْي َم ا ِس َو اُه‬
‫ِفْي َم ا ِس َو اُه‬،
Allah menjadikan puasa di bulan ini sebagai kewajiban, dan malam harinya sebagai ibadah
tambahan (qiyamul lail). Barangsiapa yang mendekatkan diri kepada Allah pada bulan ini (dengan
melakukan kebaikan), ia seperti melakukan ibadah wajib pada bulan selain Ramadhan. Dan
barangsiapa melakukan ibadah wajib pada bulan ini seperti melaksanakan 70 kali ibadah pada
bulan selain Ramadhan.

Andai saja ada orang yang sehari digaji 70 kali lipat dari hari lainnya, bagaimana semangatnya?
Meski sakit, ia akan tetap berusaha menjalankan kerja itu. Sebagai contoh, seorang hansip ditawari
gaji jenderal. Apakah ia akan menyia-nyiakan?

‫ َو الَّصْبُر َث َو اُبُه اْلَج َّن ُة‬، ‫َو ُه َو َش ْهُر الَّصْب ِر‬


Ramadhan adalah bulan sabar, dimana sabar pahalanya adalah surga.
Dalam sebuah hadis diriwayatkan, Rasulullah bersabda jika ada orang yang berpuasa dikata-katai,
katakanlah “Inni shoimun” saya berpuasa. Ulama mengatakan, menampakkan puasa seperti ini
sunnah, supaya yang puasa sadar kalau ia puasa harus sabar, dan yang melawan juga sadar,
bahwa ia tak baik melawan orang yang sedang berpuasa.

‫َو َش ْهُر اْلُم َو اَساِة‬


Bulan Ramadhan adalah bulan peduli.

Pada bulan ini kita secara pribadi harus memperhatikan saudara dan tetangga kita. Bagi pemerintah
juga harus memperhatikan rakyatnya. Kita jangan sampai menutup mata dan cuek dengan keadaan
sekitar.

‫َو َش ْهٌر ُيَز اُد ِفْي ِر ْز ِق اْل ُمْؤ ِم ِن‬


Bulan dimana rejeki orang mukmin ditambahi oleh Allah Ta’ala.

Rejeki itu dibagi dua. Rejeki yang tampak dan tidak tampak. Rejeki yang tidak tampak adalah
perasaan nyaman, tentram dan bahagia. Jika ada orang di bulan Ramadhan dipenuhi kegelisahan,
perlu dipertanyakan kekuatan imannya.

‫ وَك اَن َلُه ِم ْث َل َأْج ِر ِه‬، ‫ َو ِع ْت َق َر َقَب َت ِه ِمَن الَّن اِر‬،‫ِفْي ِه َص اِئًما َك اَن َلُه َم ْغ ِفَر ًة ِلُذ ُنْو ِبِه‬ ‫َم ْن َف َّط َر‬
‫َأْن َي ْنُقَص ِم ْن َأْج ِر ِه َش ْي ٌء‬ ‫ِم ْن َغ ْي ِر‬
Barangsiapa di bulan ini memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa, akan menjadikan
ampunan bagi dosa sang pemberi, pembebas antara ia dan neraka, dan ia mendapat pahala seperti
orang puasa yang ia beri buka puasa tanpa mengurangi pahala orang yang diberi makan buka
puasa sama sekali.

Keuntungan memberi menu makanan buka puasa ada tiga: pertama, dosa diampuni; kedua, bebas
dari api neraka; ketiga, pahalanya sama dengan orang yang diberi makan buka puasa. Bagaimana
jika yang diberi makan ini sebanyak 100 orang?

‫ َفَقاَل َر ُسْو ُل ِهللا صلى هللا عليه‬، ‫ َلْي َس ُك ُّلَن ا َي ِج ُد َم ا ُيْف ِط ُر الَّصاِئَم‬،‫ َي ا َر ُسْو َل ِهللا‬: ‫ُقْل َن ا‬
‫ ُيْع ِط ي ُهللا َه َذ ا الَّث َو اَب َم ْن َف َّط َر َص اِئًما َع َلى َم َذ َّقِة َلَب ٍن َأْو َت ْم َر ٍة َأْو َش ْر َب ًة ِم ْن‬: ‫وسلم‬
‫َم اٍء‬،
Kami berkata kepada Rasulullah, Ya Rasulullah, tak semua dari kita mampu memberi makanan
orang yang berbuka puasa. Lalu Rasul SAW menjawab “Allah memberi pahala ini kepada setiap
orang yang memberi menu orang yang berbuka meskipun sehisap susu, atau satu buah kurma atau
seceguk air minum saja.

‫َو َم ْن َأْش َبَع َص اِئًما َس َقاُه ُهللا ِم ْن َح ْو ِض ْي َش ْر َب ًة َال َي ْظ َم ُأ َح َّت ى َي ْد ُخ ُل اْلَج َّنَة‬،
Barangsiapa memberi makan (buka) hingga kenyang kepada orang yang berpuasa, Allah akan
memberikan ia minuman dari danauku, sebuah minuman yang bagi para peminumnya tak akan
kehausan selamanya sampai ia masuk surga kelak.

‫َأ ُط‬ ‫َأ‬


‫ َو آِخُرُه ِع ْت ٌق ِمَن الَّن اِر‬،‫ َو ْو َس ُه َم ْغ ِفَر ٌة‬، ‫َو ُه َو َش ْهٌر َّو ُلُه َر ْح َم ٌة‬
Ramadhan bagian awal adalah rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari
api neraka.

‫َأ‬
‫َم ْن َخ َّفَف َع ْن َم ْم ُلْو ِكِه ِفْي ِه َغ َفَر ُهللا َلُه َو ْع َتَق ُه ِمَن الَّن اِر‬
Barangsiapa meringankan budaknya dari pekerjaannya, Allah akan mengampuninya dan
membebaskannya dari api neraka.

Artinya, jika punya pegawai, di bulan ini silahkan diringankan pekerjaannya, dipangkas jadwal
kerjanya supaya mereka bisa lebih banyak menghabiskan waktunya beribadah.

، ‫ َخ ْص َلَت اِن َت ْر َض ْو َن ِبَه ا َر ُّب ُك ْم‬، ‫ َفاْس َت ْك ِثُرْو ا ِفْي ِه ِم ْن َأْر َب ِع ِخَص اٍل‬: ‫َز اَد َهَم اٌم ِفْي ِر َو اَيِتِه‬
‫َو َخ ْص َلَت اِن َال ِغ ًن ى َلُك ْم َع ْن ُهَم ا‬،
Maka, perbanyaklah 4 hal di dalam bulan ini. Dua hal akan menyebabkan kalian mendapat ridla
Allah dan dua hal lain kalian pasti akan membutuhkannya.

‫ َو َأَّما‬،‫ِإاَّل ُهللا َو َت ْس َتْغ ِفُرْو َن ُه‬ ‫ َفَش َه اَد ُة َأْن َال ِإَلَه‬: ‫َفَأَّما اْلَخ ْص َلَت اِن الَّلَت اِن َت ْر َض ْو َن ِبَه ا َر ُّب ُك ْم‬
‫ِمَن الَّن اِر‬ ‫ َو َت ُعْو ُذ ْو َن ِبِه‬، ‫» الَّلَت اِن َال ِغ ًن ى َلُك ْم َع ْن ُهَم ا َفَت ْس َأُلْو َن َهللا اْلَج َّنَة‬
Dua hal yang bisa menjadikan kalian mendapat ridla Allah adalah membaca syahadat dan
membaca istighfar. Sedangkan dua perkara yang kalian selau memerlukannya adalah kalian
mintalah surga dan mintalah perlindungan Allah dari api neraka.

Empat hal ini sangat perlu dibaca oleh orang yang berpuasa:

‫ُذ‬ ‫َأ‬
‫ َن ْس ُلَك اْلَج َّنَة َو َن ُعْو ِبَك ِمَن الَّن اِر‬،‫َاْش َه ُد َاْن َال ِاَلَه ِااَّل ُهللا َاْس َتْغ ِفُر َهللا‬
Semoga kita selalu diberi pertolongan oleh Allah sehingga bisa menjalankan puasa dan ibadah
Ramadhan dengan baik. Amin ya Rabbal alamin.

Anda mungkin juga menyukai