Anda di halaman 1dari 3

https://yayasanimi.

org/ceramah-tentang-ramadhan-persiapan-
menyambut-ramadhan/

9 Persiapan Menyambut Ramadhan

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –
Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Keutamaan Ramadhan tidak kita sangsikan; dari keberkahan, pahala suatu amal yang
dilipatgandakan, dan ampunan. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Siapa yang terhalang kebaikan darinya, sungguh ia orang merugi. Karenanya, setiap muslim harus
merasa gembira saat Ramadhan tiba.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda kepada para sahabatnya,

ِ ِ‫ك َفرَ ضَ هَّللا ُ عَ َّز َوجَ َّل عَ لَ ْي ُك ْم صِ يَا َم ُه ُت ْف َت ُح فِي ِه َأب َْوابُ ال َّسمَا ِء َو ُت ْغلَ ُق فِي ِه َأب َْوابُ ْالجَ ح ِِيم َو ُتغَ ُّل فِي ِه مَرَ دَ ةُ ال َّشيَاط‬
‫ين هَّلِل ِ فِي ِه لَ ْيلَ ٌة‬ ٌ َ‫َأ َتا ُك ْم رَ مَضَ انُ َش ْه ٌر ُمبَار‬
ْ َ َ َ َ
‫خ ْي ٌر مِنْ لفِ شه ٍْر َمنْ ح ُِر َم خ ْيرَ هَا فقد ح ُِر َم‬ ْ ‫َأ‬ َ

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah. Bulan yang Allah jadikan puasa
di dalamnya fardhu (kewajiban). Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup,
dibelenggu pemimpin setan, dan di dalamnya Allah memiliki 1 malam yang lebih baik dari seribu
bulan, siapa yang diharamkan dari kebaikannya maka sungguh dia telah-benar-benar diharamkan
kebaikan.” (HR. Al-Nasai dan al-Baihaqi, Shahih al-Targhib, no. 985)

Imam Ibnu Rajab berkata: Hadits ini dasar dalam tahniah dari sebagian manusia kepada sebagian
yang lain dengan datangnya bulan Ramadhan, bagaimana seorang mukmin tidak bergembita dengan
dibukakanya pintu-pintu surga? Bagaimana seorang pendosa tidak bergembira dengan ditutupnya
pintu-pintu neraka? Bagaimana orang berakal tidak bergembira dengan masa yang syetan dibelengg
di dalamnya?”

Karenanya, seorang mukmin pantas bergembira dengan datangnya bulan (Ramadhan) ini. Ia
bersungguh-sungguh dalam mengerjakan amal shalih di dalamnya. Ia bergembira dengan
kedatangannya sebagaimana Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam menyampaikan kegembiraan kepada
sahabatnya dengan kedatangan bulan mulia ini.

Berikut ini beberapa bekal yang layak disiapkan menyambut Ramadhan:

Pertama, berdoa kepada Allah agar menyampaikan umur kita kepada bulan yang mulia ini dalam
kondisi sehat wal ‘afiat. Sehingga ia bisa mengisi Ramadhan dengan puasa, qiyam, zikir, tilawah, dan
amal-amal shaleh lainnya dengan maksimal.

Sebagian ulama salafush shalih berdoa kepada Allah agar disampaikan kepada Ramadhan. Lalu
mereka berdoa agar Allah berkenan menerima amal ibadah mereka.

Mu’alla bin Al-Fadhl – ulama tabi’ tabiin – mengatakan,

‫ منهم‬n‫كانوا يدعون هللا تعالى ستة أشهر أن يبلغهم رمضان يدعونه ستة أشهر أن يتقبل‬

“Dulu para sahabat, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah
mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah
ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (Lathaif Al-
Ma’arif: 264)
Dari Abu 'Amr Al-Auza'‫ه‬, ia berkata: Adalah Yahya bin Abi Katsir berdoa memohon kehadiran bulan
Ramadhan:

ً‫ َو ُتسلم ُه ِم ِّني ُم َت َق َّبال‬، َ‫ َوسَ لِّ ْم لِي رَ مَضَ ان‬، َ‫اَللَّ ُه َّم سَلِّمْ نِي ِإلَى رَ مَضَ ان‬

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan
terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” (Hilyatul Auliya', juz 1, hlm. 420)

Kedua, dengan menjaga hati terhadap kaum muslimin. Yakni jangan sampai ada kebencian dan
permusuhan antara kita dan saudara muslim kita. Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari Radhiyallahu
'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

‫َطلِ ُع فِي لَ ْيلَ ِة ال ِّنصْ فِ مِنْ َشعْ بَانَ َفي َْغفِ ُر لِجَ ِمي ِْع َخ ْلقِ ِه ِإاَّل لِ ُم ْش ِركٍ َأ ْو َم َشاحِن‬
َّ ‫ِإنَّ هللاَ لَي‬

"Sesungguhnya Allah menilik pada malam nishfu (pertengahan) Sya'ban, lalu mengampuni seluruh
makhluk-Nya kecuali orang musyrik atau orang yang cekcok/permusuhan terhadap saudaranya."
(HR. Ibnu Majah dan dihassankan oleh Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah no. 1144 dan Shahih
al-Targhib wa al-Tarhib, no. 1016)

Ketiga, memperbanyak puasa dan membiasakan ibadah di bulan Sya’ban. Di samping karena bulan
Sya’ban adalah bulan yang sering dilalaikan manusia dan amal anak Adam diangkat kepada Allah
Ta’ala, memperbanyak puasa di bulan Sya’ban juga sebagai persiapan dan pembiasaan diri dengan
amal-amal Ramadhan. Hal ini akan menjadikan seorang muslim terbiasa berpuasa sehingga saat
menjalani shiyam Ramadhan akan terasa lebih ringan sehingga ia bisa mengisi Ramadhan –baik
siang atau malamnya- dengan ibadah dan aktifitas yang baik.

Keempat, memperhatikan amal-amal wajib, seperti shalat berjamaah lima waktu sehingga saat
Ramadhan tiba tidak ada pahala besar yang luput dari kita. Biasakan berjalan kaki ke masjid untuk
shalat berjamaah dalam kondisi suci agar setiap langkah kita berpahala dan menjadi penghapus
dosa.

Kelima, membaca dan mempelajari hukum-hukum puasa dari berbagai kitab, kaset rekaman
ceramah para ulama dan dai.

Keenam, tidak boleh dilupakan pula dalam menyambut Ramadhan adalah Al-Qur'an al-Karim;
membaca dan mengkajinya. Lebih utama jika mampu menghatamkan di bulan Sya’ban sehingga ia
memulai tilawatul Qur’an dari awal surat. Jika ini dilakukan, insya Allah akan membuatnya ringan
menghatamkan qira’atul Qur’an di bulan Ramadhan.

Peran Al-Qur'an sebagai cahaya yang menerangi hati seorang muslim, melapangkan dadanya dan
menyucikan qalbunya akan memberi dampak hebat terhadap ibadah selainnya di bulan Ramadhan
dan bulan-bulan lainnya. Karenanya, seorang muslim tidak boleh meninggalkannya dan pelit
membacanya.

Ketujuh, shalat malam juga menjadi bekal yang tak boleh tinggalkan. Karena hadits nabawi
menyebutkan keutamaan malam bulan Ramadhan dengan qiyamullail atau shalat tarawih. Jika ia
sudah terbiasa dengan shalat malam ini, maka ia akan lebih ringan menjalankan shalat Tarawih
berjamaah dan menghidupkan malamnya dengan memperbanyak shalat. Ia bisa bermunajat kepada
Rabb-nya di malam Ramadhan tanpa merasa berat dan payah.

Kedelapan, Bekal lain yang tidak kalah urgensinya adalah zikrullah 'Azza Wa Jalla. Dengan zikrullah
ini seorang muslim akan dimudahkan dalam menjalankan berbagai aktifitas ibadahnya. Ini
meningkatkan kembali aktifitas zikir harian yang bersifat khusus dan umum; sepeti zikir ba’da shalah,
zikir pagi dan petang hari, zikir menjelang tidur, memperbanyak istighfar di waktu sahur, dan
selainnya. Ia membiasakan zikir dengan lisannya di mana saja berada kecuali di tempat-tempat yang
dilarang seperti di kamar kecil dan saat jima’.
Keutamaan zikir kita temukan cukup banyak dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabawiyah. Di antaranya
firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala,

ِ ‫َف ْاذ ُكرُونِي َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوا لِي َوالَ َت ْكفُر‬


‫ُون‬

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-
Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152)

ً ‫ت َأعَ َّد هَّللا ُ لَهُم م َّْغفِرَ ًة َوَأجْ راً عَظِ يما‬ َّ ‫الذاك ِِرينَ هَّللا َ َكثِيراً َو‬
ِ ‫الذاكِرَ ا‬ َّ ‫َو‬

“Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Ah-Ahzab: 35)

َ‫يَا َأ ُّيهَا الَّذِينَ آ َم ُنوا ِإ َذا لَقِي ُت ْم فَِئ ًة َف ْاث ُب ُتوا َو ْاذ ُكرُوا هَّللا َ َكثِيراً لَّعَ لَّ ُك ْم ُت ْفلِحُون‬

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah
kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal: 45)

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda dalam nasihat umumnya, “Lisanmu senantiasa


basah karena sebab Zikrullah.” (HR. Ahmad, Al-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Kesembilan, membiasakan diri dengan akhlak baik dan menjauhi akhlak-akhlak tercela. Ini bisa
dengan mengkaji bab akhlak atau membacanya pada kitab-kitab suluk (akhlak).

Inilah beberapa bekal yang harus disiapkan untuk menyambut tamu mulia tahunan, bulan Ramadhan
yang penuh berkah. Menyiapkan persiapan bukti nyata adanya rasa senang dan bahagia atas
kehadiran Ramadhan. Siapa yang ingin mendapatkan hasil baik di bulan Ramadhan maka ia harus
menyiapkan dengan baik bekal-bekalnya. Wallahu Ta’ala A’lam. [PurWD/voa-islam.com

Anda mungkin juga menyukai