ibadah kepada Allah subhaanahu wata’aala. Sangat merugi jika kita sebagai ummat Islam menyia
nyiakan kedatangannya, dan bulan ramadhan meninggalkan kita begitu saja tanpa bekas untuk hati
kita, tanpa ampunan yang didapat dari Allah ta’aala.
َر ِغ َم َأْن ُف َع ْبٍد – َأْو َب ُعَد – َد َخ َل َع َلْيِه َر َمَض اُن َف َلْم ُيْغ َف ْر َلُه
“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam
keadaan dosa-dosanya belum diampuni.” [HR. Ahmad, ]
Berikut Serangkaian amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan selama bulan yang
penuh keberkahan ini diantanya :
1. Memperbanyak Sedekah
Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, teladan terbaik bagi kita, beliau adalah orang yang paling
dermawan, dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan. Hal ini diceritakan oleh
Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
وكان يلقاه في كل ليلة من، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل، كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم أجود الناس
فالرسول هللا صلى هللا عليه وسلم أجوُد بالخير من الريح المرَس لة، رمضان فُيدارسه القرآن
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih
dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk
mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin
yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)
Artinya: Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan
Ramadhan." (HR Tirmidzi, dari Abu Hurairah)
Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadan adalah melaksanakan
shalat malam atau Qiyamul Lail. Rasulullah SAW secara konsisten memperbanyak shalat malam di
bulan ini sebagai bentuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Qiyamul Lail adalah waktu yang paling
tepat untuk berkomunikasi dengan Allah secara pribadi, memohon ampunan, dan memperdalam
hubungan spiritual.
َم ْن َق اَم َر َمَض اَن ِإيَم اًن ا َو اْح ِتَس اًبا ُغ ِفَر َلُه َم ا َتَقَّد َم ِمْن َذ ْن ِبِه
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya
yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam
Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim,
3/101)
Sedangkan keutamaan membaca Al-Quran sangat banyak dijelaskan, salah satunya adalah Sabda
Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam,
َم ْن َق َر َأ َح ْر ًفا ِمْن ِك َت اِب ِهَّللا َف َلُه ِبِه َح َس َن ٌة َو اْلَح َس َن ُة ِبَع ْش ِر َأْم َث اِلَه ا َال َأُقوُل الم حْر ٌف َو َلِكْن َأِلٌف َح ْر ٌف َو َالٌم َح ْر ٌف َو ِميٌم َح ْر ٌف
“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut,
satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim”
satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” ( HR. Tirmidzi dan
dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)
َم ْن َق َر َأ ِبِم اَئ ِة آَي ٍة ِفى َلْي َلٍة ُك ِتَب َلُه ُقُنوُت َلْي َلٍة
“Siapa yang membaca 100 ayat pada suatu malam dituliskan baginya pahala shalat sepanjang
malam” ( HR. Ahmad dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6468)
َفعرَض َع َلْيِه َمَّر َت ْي ِن ِفي اْلَع اِم اَّلِذي ُقِبَض فيه، أن جبريل كان يْع رُض َع َلى الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم اْلُقْر آَن ُك َّل َع اٍم َمَّر ًة
“Dahulu Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada Nabi shalallahu ‘alayhi wa sallam
setiap tahun sekali (pada bulan ramadhan). Pada tahun wafatnya Rasulullah shalallahu ‘alayi
wasallam Jibril mendatangi dan mengajarkan Al-Qur’an kepada beliau sebanyak dua kali (untuk
mengokohkan dan memantapkannya)” ( HR. Bukhari no. 4614)
4. Mengakhirkan Sahur
Anas bin Malik meriwayatkan dari Zaid bin Tsabit, ia berkata, "Suatu hari kami pernah sahur bersama
Rasulullah SAW, kemudian (tidak lama setelah itu) beliau bangun untuk menunaikah sholat (Subuh)."
Lalu aku bertanya, "Berapa jarak antara sahur dan adzan?' Beliau menjawab, "Sebanyak lima puluh
ayat." (HR Bukhari & Muslim)
Diriwayatkan pula oleh dari Sahl bin Sa'ad bahwa ia berkata, "Aku bersahur bersama keluargaku
kemudian aku bergegas (menuju sholat) hingga aku mendapatkan sujud bersama Rasulullah SAW."
(HR Bukhari)
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, "Manusia akan senantiasa dalam kebaikan selama mereka
menyegerakan buka puasa." (HR Bukhari & Muslim, dari Sahl bin Sa'ad)
Abdullah bin Amr bin Ash berkata, "Aku mendengar Rasul SAW bersabda, 'Sesungguhnya bagi orang
yang berbuka puasa ketika ia berbuka, doanya tidak akan ditolak." (HR Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari Zaid bin Khalid Al-Juhani bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang
memberikan orang berbuka puasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang
berbuka tersebut tanpa dikurangi sedikitpun." (HR Bukhari & Muslim)
I’tikaf adalah praktik sunnah di mana seorang Muslim menjauhkan diri dari kesibukan dunia untuk
berkonsentrasi dalam ibadah dan pengabdian kepada Allah SWT. Rasulullah SAW sering melakukan
i’tikaf, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadan. Meskipun tidak wajib, i’tikaf sangat
dianjurkan dan dapat memberikan kesempatan untuk memperdalam hubungan spiritual dengan
Allah SWT.
ُثَّم اْع َتَك َف َأْز َو اُجُه ِمْن َب ْع ِدِه، َأَّن الَّن ِبَّى – صلى هللا عليه وسلم – َك اَن َي ْع َت ِكُف اْلَع ْش َر اَألَو اِخَر ِمْن َر َمَض اَن َح َّت ى َت َو َّفاُه ُهَّللا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau
wafat, kemudian para istri beliau beri’tikaf sepeninggal beliau (HR; Bukhori, Muslim)
“Carilah oleh kalian keutamaan lailatul qadr (malam kemuliaan) pada malam-malam ganjil di sepuluh
malam terakhir bulan Ramadhan”. ( HR. Bukhori dan Muslim )
Demikian beberapa amalan sunnah di bulan Ramadhan semoga dengan melaksanakan amalan
sunnah di atas, kita dapat memperoleh manfaat yang besar selama bulan Ramadan. juga membawa
keberkahan dalam kehidupan kita baik dikehidupan di dunia maupun dikahirat kelak.