Anda di halaman 1dari 36

KIAT KIAT

MENGHIDUPKA
N
BULAN
RAMADHAN
OLEH:

Sutardi, SPd. I.

1.

2.

3.

4.

Allah telah mengistimewakan bulan Ramadhan


dari bulan-bulan lainnya dengan berbagai
keistimewaan dan keutamaan. Diantarannya:
Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum
di sisi Allah daripada aroma minyak kasturi.
Para malaikat memohonkan ampunan bagi
orang yang berpuasa hingga berbuka.
Setiap hari bulan Ramadhan Allah menghiasi
Surga-Nya seraya berkata: Hampir tiba
saatnya para hamba-hambaku yang shalih
melepaskan segala beban dan gangguan serta
segera meneuju engkau (Surga)!
Para setan dibelenggu

5.

6.

7.

8.

Dibuka pintu-pintu surga dan ditutup pintupintu Neraka.


Didalamnya terdapat malam Lailatul Qadar,
malam yang lebih baik daripada seribu
bulan
Akan diberi pengampunan bagi orang yang
berpuasa pada malam terakhir bulan
Ramadhan.
Allah membebaskan hamba-hamba-Nya dari
Neraka pada setiap malam bulan Ramadhan.

Dalam hadits Rasulullah besabda:

,
Barangsiapa yang berpuasa karena keimanan dan semata-mata
mengharap pahala, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Tentu saja pahala ini tidak diberikan kepada


orang yang hanya menahan diri dari makan
dan minum saja, namun diperuntukkan bagi
orang yang benar-benar mengaplikasikan nlainilai puasa. Sebagaimana sabda Rasulullah :





Barangsiapa yang tidak menahan diri dari ucapan dusta dan perbuatan
dusta, maka sedikitpun Allah tidak sudi menerima puasanya meskipun
ia menahan diri dari makan dan minum.
(HR. Al-Bukhari)

Doa Ketika Melihat Hilal


,

, .

Ya Allah, tampakkan bulan itu kepada kami dengan


membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan
islam. Rbb-ku dan Rabb-mu (wahai bulan sabit) adalah
Allah.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Doa Ketika Berbuka Puasa

Telah hilang haus, dan urat-urat telah basah serta pahala


telah tetap, insya Allah
(HR. Abu Dawud)

Doa Untuk Orang Yang Menghidangkan


Makanan

, .
Ya llah, berilah berkah terhadap apa yang Engkau rizkikan
kepada mereka, ampuni dan rahmatilah mereka.
(HR. Muslim)

Larangan Berbuka Dengan Sesuatu Pada Bulan


Ramadhan Secara Sengaja

:
, : . : . ,
. : :
, , ,
. : : :
....

Artinya :
Ketika tengah tidur, aku didatangi oleh dua orang laki-laki,
lalu keduanya menarik lenganku dan membawaku ke
gunung yang terjal seraya berkata: Naiklah. Lalu
kukatakan: Sesungguhnya aku tidak sanggup
melakukannya. Selanjutnya keduanya berkata: Kami
akan memudahkan untukmu. Maka akupun menaikinya
sehingga ketika aku sampai di kegelapan gunung, tibatiba ada suara yang keras sekali maka kutanyakan: Suara
apa itu? Mereka menjawab: Yang demikian itu adalah
jeritan para penghuni neraka. Kemudian dia membawaku
berjalan dan ternyata aku sudah bersama orang-orang
yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka,
mulut mereka robek, dan robekan itu mengalirkan darah.
Beliau bercerita, kemudian aku katakan: Siapakah mereka
itu? Dia menjawab: Mereka adalah orang-orang yang
berbuka sebelum waktu tiba berbuka.

Mengerjakan shalat malam adalah kebiasaan


Rasulullah dan para sahabat beliau. Sehingga
Aisyah berkata: Janganlah tinggalkan shalat
malam,

sebab

Rasulullah

tidak

pernah

meninggalkannya. Kendatipun sakit atau sedang


lesu,

beliau

duduk.

tetap

mengerjakannya

dengan

Sebaiknya kita menyempurnakan shalat tarawih bersama


imam, agar kita termasuk orang-orang yang menghidupkan
Ramadhan dengan shalat malam. Rasulullah bersabda:



Siapa saja yang shalat tarawih bersama imam hingga selesai, akan
ditulis baginya pahala shalat semalam suntuk.
(HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah)

Rasulullah adalah orang yang sangat dermawan, dan


kedermawanan beliau semakin bertambah pada bulan
Ramadhan. Kebaikan-kebaikan yang beliau lakukan pada
bulan itu melebihi angin yang berhembus.
Dalam sebuah hadits beliau bersabda :





Seutama-utama shadaqah adalah pada bulan Ramadhan.
(HR. At-Tirmidzi dari Anas)

Ada beberapa bentuk shadaqah pada bulan Ramadhan,


diantaranya:
A.

Memberi Makan
Ibadah berupa memberi makan akan melahirkan aspek-aspek
ibadah lainnya, di antaranya: terciptanya saling mengasihi dan
saling menyayangi. Dimana hal itu adalah sebab seseorang
masukke dalam Surga. Dalam sebuah hadits Rasulullah
bersabda:


Kamu tidak akan masuk Surga hingga beriman. Dan kamu tidak akan beriman
hingga saling mengasihi di antara kamu.

B. Menyediakan Makanan Berbuka Bagi Orang-orang Yang


Berpuasa
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:






Barangsiapa menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa,
niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa
mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun.
(HR. Ahmad dan An-Nasai serta dinyatakan shahih oleh Al-Albani)

Ada dua perkara berkenaan dengan keadaan Salafus


Shalih dalam bulan Ramadhan ini:
A. Banyak Membaca Al-Quran

Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Quran. Kita


semua dianjurkan agar memperbanyak membaca,
mempelajari dan mentadabburi Al-Quran pada
bulan ini.

Imam Asy-SyafiI dapat mengkhatamkan Al-Quran


sebanyak 60 kali di luar shalat dalam bulan
Ramadhan.

B. Menangis Tatkala Membaca Atau Mendengar Al-Quran


Ahlu Suffah (orang yang bermukim di serambi masjid Nabi)
menangis hingga tetesan air mata membasahi pipi mereka.
Ketika hal itu di dengar oleh Rasulullah, beliau tersentuh dan
ikut menangis bersama mereka. Melihat hal itu kami pun
turut menangis. Kemudian Rasulullah bersabda:


Tidak masuk api Neraka orang yang menangis karena takut kepada
Allah.

Apabila Rasulullah selesai menunaikan


shalat subuh, beliau selalu duduk di
tempat shalatnya hingga terbit matahari.
(HR. Muslim)

Imam At-Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits Anas bin


Malik dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda:




( ) .
Barangsiapa shalat fajar berjamaah di masjid, kemudian tetap
duduk berdzikir mengingat Allah, hingga terbit matahari lalu
shalat dua rakaat (Dhuha), maka seakan-akan ia mendapat
pahala haji dan umrah dengan sempurna, sempurna dan
sempurna.
(Dinyatakan shahih oleh Al-Abani)

Itikaf sangat dianjurkan pada sepuluh malam terakhir


bulan Ramadhan sekaligus untuk meraih malam Lailatul
Qadar.

DEFINISI ITIKAF
Secara etimologi Itikaf adalah menetapi sesuatu dan
mengikat diri kepadanya.
Secara terminologi syariat: menetapi masjid dan
berdiam di dalamnya dengan niat mendekatkan diri kepada
Allah.

HIKMAH DISYARIATKANNYA ITIKAF


Menambat hati untuk senantiasa mengingat Allah,
menyendiri mengingat-Nya, menghentikan segala kesibukan
yang berhubungan dengan makhluk, dan memfokuskan diri
bersama Allah semata. Sehingga kegundahan dan goresangoresan hati dapat diisi dan dipenuhi dengan dzikrullah,
mencintai dan menghadap kepada-Nya.

HUKUM ITIKAF

Mengamalkannya adalah sunnat (dianjurkan). Dan sangat


dianjurkan diamalkan pada bulan Ramadhan. Dan
terlebih lagi pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan. Dalildalilnya sebagai berikut:
1.

Firman Allah:


Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang Itikaf,
yang ruku, dan yang sujud.
(Al-Baqarah:125)

2. Hadits Abu Hurairoh bahwa ia berkata:


Rasulullah biasa beritikaf selama sepuluh hari pada setiap bulan
Ramadhan. Dan pada tahun dimana beliau wafat, beliau beritikaf
selama dua puluh hari.
(HR. Al-Bukhari)

3. Hadits Aisyah bahwa ia berkata:


Rasulullah biasa beritikaf pada setiap bulan Ramadhan. Manakala selesai
shalat subuh, beliau segera memasuki tempat Itikafnya.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam sebuah riwayat disebutkan:


Hingga beliau juga beritikaf pada sepuluh terakhir bulan Syawal
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)


1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.

SYARAT-SYARAT ITIKAF
Islam
Berakal
Baligh
Niat
Di dalam masjid
Suci dari janabah, haidh dan nifas.
AMALAN-AMALAN SUNNAT BAGI ORANG YANG
BERITIKAF
Mempernanyak ibadah, seperti shalat, tilawah Al-Quran,
membaca buku-buku ahli ilmu;
Menjauhkan diri dari ucapan sia-sia;
Berdiam di tempat Itikaf dalam masjid.

PERKARA-PERKARA YANG DIBOLEHKAN BAGI ORANG YANG


BERITIKAF
Keluar dari tempat Itikaf untuk suatu keperluan yang mendesak.
Berdasarkan hadits shahih dari Aisyah bahwa ia berkata:

1.

Tuntutan bagi orang yang beritikaf untuk tidak menjenguk orang sakit,
tidak menghadiri penyelenggaraan jenazah, tidak menyentuh dan
mendekati kaum wanita, tidak keluar dari tempat Itikaf kecuali untuk
sebuah keperluan yang mendesak.
(HR. Abu Dawud dan dikatakan oleh Ibnu Hajar:
Para perawinya tidak bermasalah.)

Boleh makan, minum dan tidur di dalam masjid dengan tetap


menjaga kebersihan.

2.

Berbicara yang dibolehkan dengan orang lain untuk suatu


keperluan

4.

Merapikan rambut, memotong kuku,membersihkan badan,


mengenakan pakaian bagus dan memakai minyak wangi.
Berdasarkan hadits Aisyah, ia berkata:
Ketika Rasulullah sedang Itikaf di dalam masjid, beliau mengeluarkan
kepalanya dari sela-sela kamar kemudian aku mencuci kepala
beliau. Dalam riwayat lain disebukan: Kemudian aku merapikan
rambut beliau.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

5.

Melepas kepulangan keluarga yang menjenguknya,


berdasarkan hadits Shafiyah yang mengabarkan bahwa
Rasulullah melakukannya.

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.
5.

PERKARA-PERKARA YANG DIMAKRUHKAN ATAS


ORANG YANG BERITIKAF
Berjual-beli
Berbicara yang mendatangkan dosa
Diam dan tidak bicara sama sekali. Jika ia meyakininya
sebagai ibadah.
PERKARA-PERKARA YANG MEMBATALKAN ITIKAF
Keluar dari masjid dengan sengaja tanpa keperluan,
sekalipun hanya sekali.
Bersetubuh.
Gila dan mabuk
Haidh dan nifas bagi kaum wanita
Murtad

WAKTU MEMASUKI TEMPAT ITIKAF DAN KELUAR


DARINYA
Bilamana seseorang memasuki masjid dan berniat untuk
taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah), maka ia
telah terhitung beritikaf hingga keluar dari masjid.
Apabila ia meniatkan beritikaf pada sepuluh terakhir
bulan Ramadhan, hendaklah ia memasuki tempat Itikaf
sebelum matahari terbenam (menjelang malam kedua
puluh satu) dan meninggalkan tempat Itikaf pada hari
terakhir bulan Ramadhan setelah matahari terbenam.

CATATAN-CATATAN PENTING
Bagi yang membatalkan Itikaf sunnat yang tengah
dilakukannya, hendaklah menggantinya pada hari yang
lain, berdasarkan amalan Rasulullah yang mengganti
Itikaf bulan Ramadhan pada bulan Syawal.

1.

Kaum wanita boleh beritikaf di dalam masjid jika terjaga


dari fitnah dan diizinkan oleh suaminya. Jika ia beritikaf
tanpa seizin suaminya, maka ia boleh diusir dari masjid
tanpa ada perbedaan pendapat dalam masalah ini. Demikian
dituturkan oleh An-Nawawi.

2.

Barangsiapa bernadzar beritikaf di :

3.

Masjidil Haram : tidak boleh beritikaf di masjid lain

Masjid Nabawi : wajib beritikaf di Masjid Nabawi atau


boleh di Masjidil Haram

Masjidil Aqsha : boleh menunaikannya di salah satu dari


tiga masjid ini, yakni Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan
Masjidil Aqsha.

Dalam sebuah hadits shahih Rasulullah bersabda:



Pahala umrah di bulan Ramadhan sama seperti ibadah haji.
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dalam riwayat lain berbunyi:


Sama seperti menunaikan haji bersamaku

Rasullah senantiasa mencari malam Lailatul Qadr dan


memerintahkan sahabat untuk mencarinya. Beliau
membangunkan keluarganya pada malam sepuluh terakhir
dengan harapan mendapat malam Lailatul Qadr. Dalam
Musnad Ahmad dari Ubadah, Rasulullah bersabda:


Barangsiapa yang bangun sebagai usaha untuk mnendapat malam
Lailatul Qadr, lalu ia benar-benar mendapatkannya, niscaya akan
diampuni dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.

Dalam Kitab Shahih diriwayatkan dari Aisyah


bahwa ia berkata: Ya Rasulullah, apa yang aku baca
bila bertepatan dengan malam itu? Rasulullah
bersabda: Bacalah:


Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi ampunan
dan menyukai orang yang memohon ampunan maka
ampunilah aku.

Bulan

Ramadhan

adalah

hari-hari

yang

pebuh

keutaman, raihlah keutamaan itu dengan memperbanyak


dzikir dan doa, terutama pada waktu-waktu mustajab,
dianaranya:

Saat berbuka.

Sepertiga malam terakhir.

Memperbanyak istighfar pada waktu sahur.

Saat-saat terakhir pada sore hari Jumat.

Penyia-nyiaan waktu untuk hal-hal yang tidak berguna dan


menghabiskannya di luar ibadah pada bulan Ramadhan
merupakan suatu kelalaian dan sikap berpaling dari
rahmat dan kekuasaan ilahi.

Anda mungkin juga menyukai