Anda di halaman 1dari 7

‫‪khutbah Jumat akhir Ramadhan menyentuh hati tentang keutamaan 10‬‬

‫‪hari terakhir Bulan Ramadhan bisa menjadi referensi dalam khutbah‬‬


‫‪shalat Jumat.‬‬

‫‪Khutbah pertama,‬‬

‫َاْلَحْم ُد ِهَّلِل اَّلِذ ْي َو َّفَق ِبَر ْح َم ِتِه َم ْن َش اَء ِم ْن ِعَباِدِه‪َ ،‬فَعَر ُفْو ا َأْقَد اَر َم َو اِس ِم‬
‫اْلَخْيَر اِت‪َ ،‬و َع َم ُر ْو َها ِباِإْل ْك َثاِر ِم َن الَّطاَع اِت‪َ ،‬و َخ َذ َل َم ْن َش اَء ِبِح ْك َم ِتِه‪،‬‬
‫َفُع ِمَيْت ِم ْنُهْم الُقُلْو ُب َو اْلَبَص اِئُر‪َ ،‬و َفَر ُطْو ا ِفي ِتْلَك الَم َو اِس ِم ‪َ ،‬فَباُءْو ا‬
‫ِباْلَخ َس اِئِر‪َ ،‬و َأْش َهُد َأْن اَل ِإَلَه ِإاَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل َش ِرْيَك َلُه َاْلَع ِزْيُز اْلَحِكْيُم‬
‫َاْلَقاَّهُر‪َ ،‬و َأْش َهُد َأَّن ُمَحَّم دًا َع ْبُد ُه َو َر ُس ْو ُلُه َأْقَو َم الَّناِس ِبَطاَع ِة َر ِّبِه ِفي‬
‫الَبَو اِط ِن َو الَّظَو اِهِر‪َ ،‬فَص َّلى ُهللا َو َباَر َك َع َلْيِه َو َع َلى آِلِه َو َأْص َح اِبِه‬
‫‪َ.‬و الَّتاِبِع ْيَن َلُهْم ِبِإْح َس اٍن َو َس َّلَم َتْس ِلْيمًا َك ِثْيرًا‬

‫أما بعد‪ :‬أيها الناس‪ ،‬اتُقوا َهللا َح َّق ُتقاِتِه وال تَـُم وُتَّن اال وانُتْم ُم سلُم ون‪،‬‬
‫واعلموا انُه قد قطعُتم األكثُر من شهِر الصياِم ولم يبَق منُه إال اليسيُر‬
‫من الليالي واأليام‪ ،‬فمن كاَن منكم قام بحقه فلُيِتَّم ذلَك وليحمد َهللا‬
‫وليسأْلُه القبوَل ‪ ،‬ومن كان منكم قد فرط فيه وأساء فليُتب إلى هللا فهو‬
‫أرحم الراحمين‪ ،‬قال هللا تعالى‪ُ :‬قْل َيا ِعَباِدَي اَّلِذ يَن َأْس َر ُفوا َع َلى َأْنُفِس ِهْم‬
‫اَل َتْقَنُطوا ِم ْن َر ْح َم ِة ِهَّللا ِإَّن َهَّللا َيْغ ِفُر الُّذ ُنوَب َجِم يًعا ِإَّنُه ُهو اْلَغ ُفوُر‬
‫‪.‬الَّر ِح يُم‬

‫‪Kaum muslimin rahimakumullah,‬‬

‫‪1‬‬
Marilah kita selalu meningkatkan kadar ketakwaan kita kepada Allah
dengan yang sebenar-benarnya. Karena hanya inilah satu-stunya cara
agar kita menjadi orang yang beruntung dan bahagia baik di dunia
maupun di akhirat.

Hari ini, kita berada di penghujung bulan ramadhan, kita berada di 10


hari terakhir bulan ramadhan, sebentar lagi kita akan meninggalkan
bulan mulya ini dan merayakan hari raya idul fitri.

Mayoritas di antara kita mungkin sangat senang dengan berakhirnya


bulan ramadhan, karena puasa telah lewat, kita tidak lagi merasakan
lapar di siang hari, hari-hari kembali normal sebagaimana biasanya.

Namun demikian, bila dipandang dari sudut agama sebenarnya


kesenangan kita ditinggalkan bulan ramadhan itu membuktikan betapa
rendah dan lemahnya iman kita, karena dengan berakhirnya bulan
ramadhan justru kita sudah tidak bisa mendapatkan pahala yang besar
sebagaimana yang bisa kita dapatkan di bulan ramadhan. Dalam sebuah
hadis nabi bersabda:

‫إَذ ا َك اَن َاِخ ُر َلْيَلٍة ِم ْن َر َم َض اَن َبَك ِت الَّس َم َو اُت َو ْاَالْر ُض َو اْلَم َالِئَك ُة‬
‫ُمِص ْيَبًة ُاِلَّمِة َس ِّيِد َنا ُم َحَّمٍد ِقْيَل َاُّي ُمِص ْيَبٍة َقاَل َر ُس ْو ُل ِهللا صلى هللا عليه‬
‫وسلم ِهَي َذ َهاُب َر َم َض اَن َاِلَّن الَّدْع َو اِت ِفْيِه ُم ْسَتَج اَبٌة َو الَّص َد اَقَة َم ْقُبْو َلٌة‬
‫ َو ْالَع َذ اَب َم ْد ُفْو ٌع‬،‫ َو اْلَحَس َناِت ُم َض اَع َفٌة‬.

Artinya: “Ketika tiba akhir malam Ramadlan, langit, bumi dan malaikat
menangis karena adanya musibah yang menimpa umat nabi
Muhammad SAW. (Sahabat) bertanya, “Musibah apakah wahai
Rasulullah?” Nabi menjawab, “Berpisah dengan bulan Ramadlan, sebab
2
pada bulan ini do’a dikabulkan dan shadaqah diterima. Kebaikan
dilipatgandakan dan siksa dihentikan”

Para sahabat dan orang-orang yang shalih sungguh merasa sedih dan
menangis bila ditinggalkan bulan ramadhan, hal ini paling tidak
disebabkan 2 alasan, yaitu:

Pertama, Kesadaran mereka bahwa dengan perginya bulan ramadhan,


pergi pula berbagai keutamaan yang ada di dalamnya.

Bulan Ramadhan bulan yang paling berkah, yang mana pintu-pintu


surga dibuka dan pintu neraka ditutup? Bukankah hanya di bulan suci
ini syetan dibelenggu? Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah
SAW bersabda:

‫َقْد َج اَء ُك ْم َش ْهُر َر َم َض اَن َش ْهٌر ُم َباَر ٌك اْفَتَرَض ُهَّللا َع َلْيُك ْم ِص َياَم ُه ُيْفَتُح‬
‫ِفيِه َأْبَو اُب اْلَج َّنِة َو ُيْغَلُق ِفيِه َأْبَو اُب اْلَجِح يِم َو ُتَغ ُّل ِفيِه الَّش َياِط يُن (رواه‬
)‫أحمد‬

Telah datang kepada kalian bulan yang penuh berkah, diwajibkan


kepada kalian ibadah puasa, dibukakan pintu-pintu surga dan
ditutuplah pintu-pintu neraka serta para syetan dibelenggu... (HR.
Ahmad)

Di bulan Ramadhan amal sunnah diganjar pahala amal wajib, seluruh


pahala kebajikan dilipatgandakan hingga tiada batasan? Semua
keutamaan itu takkan bisa ditemui lagi jika bulan ramadhan telah pergi.
Ia hanya akan datang pada bulan ramadhan setahun lagi. Padahal tiada
yang dapat memastikan apakah seseorang masih hidup dan sehat pada
bulan ramadhan yang akan datang. Inilah alasan mengapa para sahabat
3
dan orang-orang shalih bersedih, bahkan menangis mendapati
ramadhan akan pergi.

Kedua, adanya peringatan dari Rasulullah SAW bahwa semestinya


bulan ramadhan menjadikan seseorang diampuni dosanya. Jika
seseorang sudah mendapati bulan ramadhan, maka ia sebulan bersama
dengan peluang besar yang penuh keutamaan, namun jika ia masih saja
belum mendapatkan ampunan, maka ia benar-benar menjadi orang
yang sangat rugi, bahkan celaka. Rasulullah SAW bersabda:

‫ َفَلْم ُيْغ َفْر َلُه‬، ‫َبُع َد َم ْن َأْد َر َك َر َم َض اَن‬

Artinya: Celakalah seseorang yang memasuki bulan ramadhan namun


dia tidak diampuni (HR. Hakim dan Thabrani)

Para sahabat dan orang-orang shalih merasa bahwa diri mereka tidak
bisa menjamin akan mendapatkan ampunan itu, sementara jika mereka
tidak dapat ampunan, mereka tentu akan celaka. Inilah yang kemudian
menyentuh rasa khauf para sahabat dan orang-orang yang shalih.
Mereka takut menjadi orang yang celaka karena tidak mendapatkan
ampunan, sementara bulan ramadhan akan segera pergi. Mereka pun
menangis, meluapkan ketakutannya kepada Allah seraya bermunajat
agar amal-amalnya diterima, mereka selalu melantunkan do’a

‫َر َّبَنا َتَقَّبْل ِم َّنا ِص َياَم َنا َو ِقَيَم َنا َو ُر ُك ْو َع َنا َو ُسُج ْو َد َنا َو ِتاَل َو َتَنا ِإَّنَك َأْنَت‬
‫الَّس ِم يُع اْلَعِليُم‬

4
Wahai Tuhan kami... terimalah puasa kami, shalat kami, ruku' kami,
sujud kami dan tilawah kami. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui.

Kaum muslimin rahimakumullah,

Para sahabat dan orang-orang shalih bukan hanya berdoa di akhir bulan
ramadhan. Bahkan, rasa khauf membuat mereka berdoa selama enam
bulan agar amal-amal di bulan ramadhan mereka diterima Allah SWT.
Lalu enam bulan setelahnya mereka juga berdoa agar dipertemukan
dengan bulan ramadhan berikutnya.

Apa yang dilakukan oleh para sahabat dan orang-orang shalih ini tentu
berbeda jauh dengan apa yang kita lakukan saat ini, untuk itu patutlah
kita mawas diri apakah hingga akhir ramadhan ini kita sudah
mendapatkan ampunan atau justeru kita menjadi orang celaka?

Rasulullah SAW dalam beberapa hadisnya memberikan teladan bagi


kita, apa yang seharusnya kita lakukan jika kita berada pada 10 hari
terakhir bulan ramadhan. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan
bahwasanya ‘Aisyah berkata:

‫ وأحيا‬،‫كان رسول هللا صلى هللا عليه وسلم (إذا دخل العشر شد مئزره‬
‫ (كان يجتهد في العشر‬:‫ وأيقظ أهله) متفق عليه وفي رواية مسلم‬،‫ليله‬
)‫األواخر ما ال يجتهد في غيره‬.

“Jika masuk 10 hari akhir bulan ramadhan Rasulullah SAW


mengencangkan ikat sarungnya, beliau menghidupkan malamnya dan
membangunkan isterinya. Dan dalam riwayat imam Muslim:
“Rasulullah SAW bersungguh-sungguh (dalam melakukan ibadah) pada
10 hari akhir bulan ramadhan dibandingkan hari-hari selainnya”

5
Hadis di atas menunjukkan bahwa ada 4 hal yang dilakukan Rasulullah
SAW ketika memasuki 10 hari terakhir bulan ramadhan, yaitu:

Mengencangkan ikat sarung, Sebagian ulama’ mengatakan bahwa arti


“mengencangkan ikat sarung” adalah beliau lebih keras dalam
melakukan ibadah, sementara sebagian ulama’ mengartikan bahwa
beliau menjauhi isterinya dan menfokuskan untuk beribadah kepada
Allah.

Menghidupkan malamnya, artinya beliau mengisi malam-malam


tersebut dengan memperbanyak berdzikir, melakukan shalat dan
membaca al-Qur’an dan bentuk ibadah-ibadah lainnya.

Jika Rasulullah SAW yang maksum (diampuni dosa-sanya) begitu giat


melakukan ibadah pada 10 hari terakhir bulan ramadhan, maka marilah
kita merenung sejenak, apakah kita yang tidak maksum (tidak terlepas
dari dosa) patut sembrono tidak meningkatkan ibadah pada hari-hari
tersebut, apakah kita tidak takut jika bulan ramadhan ini berlalu
sementara dosa-dosa kita belum terampuni? maka jadilah kita orang-
orang yang celaka.

Marilah sisa-sisa hari akhir ramadhan ini kita gunakan untuk


meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, kita banyak memohon ampun
kepada Allah dengan harapan ketika bulan ramadhan ini lewat dosa-
dosa kita benar-benar diampuni Allah SWT.

Di antara do’a yang sangat dianjurkan rasulullah SAW untuk banyak


dibaca pada bulan ramadhan adalah:

6
‫ الَّلُهَّم ِإَّنَك‬،‫اللهم إنا نسألك رضاك والجنة ونعوذ بك من سختك والنار‬
‫َع ُفٌّو َك ِريٌم ُتِح ُّب اْلَع ْفَو َفاْعُف َع ِّنا‬.

Semoga Allah SWT mengampuni semua dosa-dosa kita, menerima


semua amalan kita di bulan ramadhan, semoga Allah menyelamatkan
kita dari api neraka. Amin.

Itulah teks khutbah Jumat akhir Ramadhan menyentuh hati sebagai


bahan introspeksi diri atas amal ibadah yang dijalani selama di Bulan
Ramadhan ini.

Wallahu A'lam

Anda mungkin juga menyukai