Anda di halaman 1dari 11

‫‪1‬‬

‫‪Khutbah 1‬‬

‫اَ ْل َح ْم ُد هلل الذي بلغنا َشهْر رمضان‪ ،‬ووفقنا فيه الي مايحبه‬
‫ويرضاه‪,‬وجعلنا ممن يصومه ويقومه ايمانا واحتسابا‪,‬‬
‫ْك لَهُ ‪ ,‬له الملك وهو‬ ‫وأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل إله ِإاَّل هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِري َ‬
‫علي كل شيء قدير‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ‬
‫َو َرس ُْولُهُ‪ ,‬المبعوث رحمة للعالمين‪ ,‬أرسله بشيراونذيرا‪,‬‬
‫وداعيا الي هللا باذنه وسراجا منيرا‪.‬‬
‫صلِّ َو َسلِّ ْم َعلَي َسيِّ ِدنَا َم َح َّم ٍد فِي اَأل َّولِي َْن َو‬‫اللهُ َّم َ‬
‫اَأل ِخ ِري َْن ‪َ ,‬و فِي ُكلِّ َو ْق ٍ‬
‫ت َو ِحي ٍْن‬
‫َو فِي ال َماَل ِ اَأل ْعلَي اِلَي يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن ‪,‬‬

‫أ َّما بَ ْع ُد‪ُ ،‬أ ْو ِ‬


‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ‪ ،‬و ُك ْونُوا ِم َن‬
‫ال ُمْؤ ِمنِي َْن الصَّا ِدقِين‪،‬‬

‫ال هللاُ تَ َعالَى فِي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم ‪ :‬يَاأيُّهاالَّ ِذي َْن آ َمنُوا اتَّقُواهللاَ‬ ‫قَ َ‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن اِالَّ َواَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
‫َح َّ‬
‫‪Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at Rahimakullah‬‬

‫‪Kiranya wajib bagi kita untuk selalu bersyukur kepada Allah‬‬


‫‪Swt, setidaknya ada beberapa hal yang mewajibkan kita untuk‬‬
‫‪bersyukur. Pertama: kita masih diberi kenikmatan berupa‬‬
‫‪nikmat iman, kesehatan dan kesempatan dalam menjalankan‬‬
‫‪ibadah shalat Jum’at dan ibadah puasa bulan Ramadlan.‬‬
2

Bulan yang kehadirannya selalu kita harap-harapkan, setidaknya


sejak dua bulan lalu, sebagaimana doa yang selalu kita
panjatkan dan dengarkan:

‫اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان‬.


“Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajad
dan Sya’ban, serta sampaikanlah umur kami ke bulan
Ramadlan”

Doa yang selalu kita panjatkan tersebut, menjadi bukti nyata,


betapa kita mengharapkan kehadiran bulan Ramadlan ini.
Semoga kita termasuk golongan yang disabdahkan Nabi
Muhammad saw:

‫من فرح بدخول رمضان حرم هللا جسده على النيران‬


“ Barang siapa yang bahagia dengan datanganya bulan
Ramadlan, maka Allah haramkan jasadnya atas api neraka”.

Amien..amin, ya Rabbal alamien.

Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at Rahimakullah

Sebab kedua yang mengharuskan kita bersyukur adalah: Allah


mengakui keimanan kita. Sebagaimana firman Allah dalam
surat al-Baqarah ayat 183:

ْ‫ِب َع َلى الَّ ِذي َْن ِمن‬


َ ‫ص َيا ُم َك َما ُكت‬ َ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْوا ُكت‬
ِّ ‫ِب َع َل ْي ُك ُم ال‬
‫َق ْبلِ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّتقُ ْو ۙ َن‬
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian
berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kalian, agar kalian bertakwa”
3

Para ulama tafsir sependapat, bahwa ayat yang diawali dengan


َ ‫ ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي‬hanya diperuntukkan bagi orang-orang
diksi ‫ْن ٰا َم ُن ْوا‬
yang beriman saja. Jika ada seseorang menjalankan perintah dari
apa yang tercantum setelahnya, maka secara otomatis keimanan
orang tersebut diakui oleh Allah.

Ketika keimanan kita telah diakui oleh Allah, maka puasa yang
kita lakukan akan menjadi sebab terhapusnya semua dosa yang
pernah kita lakukan. Sebagaimana Sabda Nabi Muhammad
Saw:

‫من صام رمضان ايمانا واحتسابا غفر له ماتقدم من ذنبه‬


“Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadlan dengan
keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni” (HR Bukhari)”

Ma’asyiral muslimin Rahimakullah…

Sebab ketiga kenapa kita wajib bersyukur adalah bahwa Allah


memberikan berbagai keistimewaan di bulan Ramadlan. Jika
bulan rajab dimuliakan dengan peristiwa isra’ dan mi’raj, bulan
sya’ban dimuliakan dengan malam nishfu sya’ban, maka bulan
Ramadlan ini dimuliakan dengan berbagai kemuliaan yang tak
terbatas.

Bulan Ramadlan adalah satu-satunya nama bulan yang tertulis


di dalam al-Qur’an. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-
Baqarah ayat 185.

ٍ ‫اس َو َب ِّي ٰ َن‬


‫ت م َِّن‬ ِ ‫نز َل فِي ِه ْٱلقُرْ َءانُ ُه ًدى لِّل َّن‬
‫ان ٱلَّذ ٓ ُأ‬
ِ ‫ِى‬ َ ‫ض‬ َ ‫َش ْه ُر َر َم‬
ِ ‫ُدَى َو ْٱلفُرْ َق‬
‫ان‬ ٰ ‫ْٱله‬
4

“Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan


Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atau
keterangan mengenai petunjuk serta menjadi pembeda (antara
yang benar dan yang batil)”.

Sebagai petunjuk, tentu tidak akan kita ketahui tanpa membaca


dan memahaminya. Karenanya, kita sebagai umat Islam perlu
untuk membaca dan memahami Al-Qur’an sehingga akan
memperoleh petunjuk dalam menjalankan kehidupan.

Membaca satu huruf al-Qur’an tercatat sebagai satu kebaikan,


dan setiap satu kebaikan dilipatgandakan dengan sepuluh kali
lipat. Jika kita membaca ‫ الم‬saja, itu artinya kita telah membaca
tiga huruf, dan masing-masing huruf mendapatkan sepuluh
pahala, sehingga kita berhak mendapatkan tiga puluh pahala.

ٌ ‫حس‬
‫ــنة والحســن ُة‬ ٙ ‫ب هّللا ِ فله ِبه‬
ِ ‫رأحرْ ًفامن كتــا‬
ٙ ‫ق‬ٙ ‫من‬
‫ ا ٓلم حرفٌ ولكن ألف حرف والم حرف‬:‫ الأقول‬.‫ع ْش ِرأمثــالِها‬ٙ ‫ِب‬
‫وميــم حرف‬
“Barangsiapa membaca satu huruf dari Alquran, maka ia akan
mendapatkan satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan akan
dibalas pahalanya 10 x lipat. Ingat, aku tidak bilang:
Aliflammim satu huruf, melaikan Alif satu huruf, Lam satu
huruf, dan Mim satu huruf.” (HR Hakim).

Imam Ahmad bin Hambal meriwayatkan: “barangsiapa yang


membaca 100 ayat pada malam hari, maka ia akan memperoleh
pahala seperti orang yang sholat sepanjang malam”.

Abu Hurairah ra, meriwayatkan bahwa


Rasulullah Saw bersabda,
5

ِ ‫اب هَّللا‬
َ ‫ون ِك َت‬ َ ُ‫ت هَّللا ِ َي ْتل‬ِ ‫ت ِمنْ ُبيُو‬ ٍ ‫َو َما اجْ َت َم َع َق ْو ٌم فِى َب ْي‬
‫ت َع َلي ِْه ُم ال َّسكِي َن ُة َو َغشِ َي ْت ُه ُم الرَّ حْ َم ُة‬ ْ ‫دَارسُو َن ُه َب ْي َن ُه ْم ِإالَّ َن َز َل‬
َ ‫َو َي َت‬
ُ‫َو َح َّف ْت ُه ُم ْال َمالَِئ َك ُة َو َذ َك َر ُه ُم هَّللا ُ فِي َمنْ عِ ْن َده‬
“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu masjid,
kemudian membaca al-Qur’an dan saling mengajarkan satu
sama lainnya melainkan akan turun kepada mereka sakinah
(ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, akan dikeliling
para malaikat dan Allah akan membanggakan mereka di
hadapan para makhluk lainya kelak di hari Kiamat” (HR.
Muslim)

Di bulan Ramadlan, Allah mengangkat dan mengutus nabi


Muhammad Saw sebagai Nabi dan RasulNya. Sejarah mencatat,
di bulan Ramadlan pula Allah memenangkan umat Islam dalam
perangan besar yakni perang Badar, pasukan umat Islam yang
hanya berjumlah 313 pasukan dengan persenjataan yang sangat
minim mampu melawan seribu pasukan kaum kafir Quraisy
yang dilengkapi persenjataan lengkap.

‫ين‬ َّ ٰ ‫ِير ۢ ًة بِِإ ْذ ِن ٱهَّلل ِ ۗ َوٱهَّلل ُ َم َع ٱل‬


َ ‫ص ِب ِر‬ َ ‫ت ِفَئ ًة َكث‬
ْ ‫َكم مِّن ِفَئ ٍة َقلِي َل ٍة َغ َل َب‬
"Berapa banyak kelompok yang sedikit justru mampu
mengalahkan yang banyak dengan izin Allah. Maka ketahuilah
bahwa Allah selalu beserta orang-orang yang sabar".

Dan di bulan ramadlan ini pula Allah menjadikan satu malam


lebih baik dari seribu bulan. Malam lailatu Qadar, malam
dimana para Malaikat silih berganti turun ke bumi dengan seizin
Allah, malam yang menghadirkan kedamaian hingga terbitnya
fajar. Saat itu semua doa, permohonan dan permintaan akan
terkabul. Semua dosa akan terampuni.
6

Seandainya tidak ada keistimewaan lain di bulan Ramadlan


kecuali malam lailatut Qadar, maka pada hakikatnya telah cukup
untuk membahagiakan manusia di dunia dan akhirat.

Ma’asyiral muslimin Rahimakullah…

Lantas, bagaimana meraih keistimewan Ramadlan?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, pertama: kita harus


menyakini dan menyadari bahwa puasa adalah salah satu cara
meneladani sifat-sifat Allah. Hal ini sesuai dengan perintah
Rasulullah Saw

‫تخلقوا بأخالق هللا‬


“Teladanilah atau contohlah sifat-sifat Allah”

Kita tau bahwa tidak ada satupun makhluk yang bisa


menyerupai Allah, karenanya kita tidak diperintahkan untuk
menyerupai semua sifat-sifat Allah secara mutlak. Kita hanya
diperintahkan untuk terus berusaha meniru atau meneladani
sebagian sifat-sifat Allah.

Jika Allah adalah Dzat yang tidak makan dan minum, bahkan
Dialah yang memberi kita rezeki, maka kita hanya diperintahkan
untuk tidak makan dan minum pada waktu-waktu tertentu, yaitu
pada saat kita menjalankan ibadah puasa.

Ibadah yang melatih diri kita supaya memiliki sifat peduli


kepada orang-orang lain yang lebih miskin, lebih menderita
daripada kita. Dengan rasa lapar dan dahaga yang kita rasakan,
diharapkan akan menimbulkan rasa simpati dan empati untuk
saling berbagi kebahagiaan, bahkan jika memungkinkan saling
berbagi makanan dan minuman.
7

Dengan rasa lapar dan dahaga akan melahirkan kesadaran dalam


diri kita, bahwa hidup ini bukan hanya tentang meminta dan
mengambil, lebih dari itu kehidupan adalah juga tentang
memberi dan berbagi.

Karenal itulah, nilai puasa ditentukan oleh kadar pencapaian


kesadaran tersebut, bukan dari sisi lapar dan dahaga semata.

Dari sisi inilah kita dapat memahami peringatan Rasulullah Saw


dengan sabdahnya:

‫كم من صائم ليس له من صيامه اال الجوع والعطس‬


“Berapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan
balasan pahala dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.”

Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at Rahimakullah

Cara kedua meraih keistimewaan Ramadlan adalah memahami


dan berupaya sekuat tenaga untuk meraih tujuan akhir dari
ibadah puasa Ramadlan yaitu agar kita menjadi orang-orang
yang bertakwah. Sebagaimana firman Allah surat al-Baqarah
183:

‫ كما كتب علي الذين من قبلكم لعلكم‬œ‫يا أيهاالذين أمنوا كتب عليكم الصيام‬
‫تتقون‬
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kalian
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kalian agar kalian bertakwa”

Ayat di atas dengan jelasan menyebutkan bahwa orang-orang


yang diwajibkan berpuasa hanyalah orang-orang yang beriman.
Keimanan menjadi syarat mutlak diwajibkannya seseorang
8

berpuasa. Tanpa keimanan, maka ibadah puasa menjadi tidak


berarti.

Hal ini karena hanya keimanan yang ada pada diri seseorang
yang akan menjadi sebab seseorang mampu berpuasa, mampu
menahan diri dari belbagai godaan dan rintangan selama
menjalankan ibadah puasa. Dengan keimanan, seseorang akan
mampu menahan hawa nafsunya dari berbagai kebutuhan yang
bersifat manusiawi seperti makan, minum, berhubungan suami
istri dan sebagainya.

Tanpa dasar keimanan, maka mustahil rasanya seseorang akan


mampu menjalankan ibadah puasa. Karena itulah, ayat tersebut
menegaskan, bahwa tujuan dari puasa adalah meraih ketakwaan.
Sehingga kita terhindari dari siksa Allah. Baik siksa di dunia
berupa bencana, penyakit, dan sebagainya yang mengarah
kepada kehancuran. Ataupun siksa di akhirat berupa siksa api
neraka.

Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at Rahimakullah

Semoga ibadah puasa yang kita lakukan menjadikan diri kita


sebagai orang pandai bersyukur, orang yang peduli, simpati dan
empati kepada penderitaan orang lain sehingga kita termasuk ke
dalam barisan orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang
yang selalu memperoleh kebahagian di dunia lebih-lebih kelak
diakhirat. Amien..amen ya Rabbal alamien...

‫يم‬œِ ‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِح‬


‫) لَ ْيلَةُ ْالقَ ْد ِر َخ ْي ٌر‬2( ‫ك َما لَ ْيلَةُ ْالقَ ْد ِر‬
َ ‫) َو َما َأ ْد َرا‬1( ‫ِإنَّا َأ ْن َز ْلنَاهُ فِي لَ ْيلَ ِة ْالقَ ْد ِر‬
)4( ‫) تَنَ َّز ُل ْال َماَل ِئ َكةُ َوالرُّ و ُح فِيهَا بِِإ ْذ ِن َربِّ ِه ْم ِم ْن ُكلِّ َأ ْم ٍر‬3( ‫ف َشه ٍْر‬ ِ ‫ِم ْن َأ ْل‬
5 ‫َساَل ٌم ِه َي َحتَّى َم ْطلَ ِع ْالفَجْ ِر‬
‫‪9‬‬

‫بَا َركَ هللاُ لِ ْي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ آ ِن ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوِإيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِمنَ‬
‫ت َو ِذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ .‬وتَقَبَّ َل ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِالَ َوتَهُ ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع‬
‫ْاآليا َ ِ‬
‫ْال َعلِ ْي ُم‬
‫أقول قولي هذا وأستغفر هللا لي ولكم ولسائر المسلمين من كل‬
‫‪.‬ذنب فاستغفروه انه هو الغفور الرحيم‬
‫‪10‬‬

‫‪Khutbah Kedua‬‬

‫لى تَ ْوفِ ْيقِ‪ِ œ‬ه َواِ ْمتِنَانِ‪ِ œ‬ه‪.‬‬‫الش‪ْ œ‬ك ُر لَ‪œ‬هُ َع َ‬


‫لى ِإحْ َسانِ ِه َو ُّ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َع َ‬
‫أن‬ ‫ك لَهُ َوَأ ْش‪œœ‬هَ ُد َّ‬ ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫ض‪َ œ‬وانِ ِه‪ .‬اللهُ َّم‬ ‫إلى ِر ْ‬ ‫اعى َ‬ ‫َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب‪ُ œ‬دهُ َو َر ُس‪ْ œ‬ولُهُ ال‪َّ œ‬د ِ‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َس ‪œ‬لِّ ْم تَ ْس ‪œ‬لِ ْي ًما‬ ‫َ‬
‫ِكث ْيرًا‬
‫َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ َأيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَه ُْوا َع َّما نَهَى‬
‫َوا ْعلَ ُم ْوا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَّى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه‬
‫بِقُ ْد ِس ِه‬
‫ُص‪œ‬لُّ ْو َن َعل َى النَّبِى ي‪œœ‬آ َأيُّهَ‪œœ‬ا‬‫ال تَع‪œ‬اَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَ‪œ‬هُ ي َ‬ ‫َوقَ َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‪.‬‬
‫الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا َ‬
‫ص ‪œ‬لَّى هللاُ َعلَ ْي‪ِ œ‬ه َو َس ‪œ‬لِّ ْم َو َعلَى‬ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫اللهُ َّم َ‬
‫ك ْال ُمقَ َّربِي َْن‬
‫ك َو َمآلِئ َكت َ‬ ‫ك َو ُر ُسلِ َ‬‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى َأ ْنبِيآِئ َ‬
‫ِ‬
‫‪œœœ‬ر َو ُع َم‪œœœ‬ر‬‫َّاش‪ِ œœœ‬دي َْن َأبِى بَ ْك ٍ‬
‫ض َع ِن ْال ُخلَفَ‪œœœ‬ا ِء الر ِ‬ ‫اللّهُ َّم َوارْ َ‬
‫َو ُع ْث َم‪œœœ‬ان َو َعلِ ٍّي َو َع ْن بَقِيَّ ِة َّ‬
‫الص‪َ œœœ‬حابَ ِة َوالتَّابِ ِعي َْن َوتَ‪œœœ‬ابِ ِعي‬
‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم‬‫‪œœœ‬و ِم ال‪ِّ œœœ‬دي ِْن َوارْ َ‬‫التَّابِ ِعي َْن لَهُ ْم بِِإحْ َس‪œœœ‬ا ٍن ِإلَى يَ ْ‬
‫ك يَا َأرْ َح َم الرَّا ِح ِمي َْن‬
‫بِ َرحْ َمتِ َ‬
‫ت َو ْال ُم ْس‪œ‬لِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس‪œ‬لِ َما ِ‬
‫ت‬ ‫اللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم‪ْ œ‬ؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَ‪œ‬ا ِ‬
‫اَألحْ يآ ِء ِم ْنهُ ْم َواَأل ْم َوا ِ‬
‫ت‬
‫‪11‬‬

‫ك َو ْال ُم ْش‪ِ œ‬ر ِكي َْن‬ ‫اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْس‪œ‬الَ َم َو ْال ُم ْس‪œ‬لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ِّ‬
‫الش‪œ‬رْ َ‬
‫اخ‪ُ œœ‬ذلْ‬ ‫ك ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬
‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫َوا ْنصُرْ ِعبَا َد َ‬
‫‪œ‬ك ِإلَى‬ ‫‪œ‬ل َكلِ َماتِ‪َ œ‬‬‫َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو َد ِّمرْ َأ ْع َدا َء ال ِّد ْي ِن َوا ْع ِ‬
‫يَ ْو ِم ال ِّدي ِْن‪.‬‬
‫اللهُ َّم ا ْدفَ ‪ْ œ‬ع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَ‪œœ‬ا َء َوال ‪َّ œ‬زالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َو ُس ‪ْ œ‬و َء‬
‫ظهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن َع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْن ُدونِي ِْس‪œœ‬يَّا‬ ‫ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َح َن َما َ‬
‫صةً َو َس‪œ‬اِئ ِر ْالب ُْل‪َ œ‬دا ِن ْال ُم ْس‪œ‬لِ ِمي َْن عآ َّمةً يَ‪œœ‬ا َربَّ ْال َع‪œœ‬الَ ِمي َْن‪.‬‬ ‫خآ َّ‬
‫اب‬‫َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْاآل ِخ‪َ œ‬ر ِة َح َس‪œ‬نَةً َوقِنَ‪œœ‬ا َع‪َ œ‬ذ َ‬
‫ار‪.‬‬‫النَّ ِ‬
‫‪œ‬ونَ َّن ِم َن‬ ‫َربَّنَا ظَلَ ْمنَا َأ ْنفُ َس‪œ‬نَا َو ْ‬
‫إن لَ ْم تَ ْغفِ‪œœ‬رْ لَنَ‪œœ‬ا َوتَرْ َح ْمنَ‪œœ‬ا لَنَ ُك‪ْ œ‬‬
‫اس‪ِ œœ‬ري َْن‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُرنَ‪œœ‬ا بِاْل َع‪ْ œœ‬د ِل َو ْاِإل حْ َس‪œœ‬ا ِن‬ ‫ْال َخ ِ‬
‫‪œ‬ر َو ْالبَ ْغي‬ ‫بى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ ش‪œœ‬آ ِء َو ْال ُم ْن َك‪ِ œ‬‬ ‫َوِإيْت‪œœ‬آ ِء ِذي ْالقُ‪œœ‬رْ َ‬
‫يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ‪َ œœœœ‬ذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُك‪ œœœœ‬رُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْ‬
‫‪œœœœ‬ذ ُكرْ ُك ْم‬
‫ْط ُك ْم‬
‫ض ‪œ‬لِ ِه يُع ِ‬ ‫اس ‪َœ‬ألُوهُ ِمن فَ ْ‬ ‫‪œ‬ز ْد ُك ْم َو ْ‬‫اش ‪ُ œ‬كر ُْوهُ َعل َى نِ َع ِم‪ِ œ‬ه يَ‪ِ œ‬‬ ‫َو ْ‬
‫َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َع َّز َو َج َّل أكبَر‬

Anda mungkin juga menyukai