ان
َ ضَ ان َو َبلِّ ْغ َنا َر َم
َ ب َو َشعْ َب ِ اللَّ ُه َّم َب
َ اركْ لَ َنا فِيْ َر َج
“Ya Allah, semoga Engkau memberkahi kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, semoga
Engkau pertemukan kami dengan bulan Ramadhan.”
Bulan Rajab menjadi tonggak dari rangkaian ibadah-ibadah penting pada bulan yang
jatuh setelahnya, yaitu bulan Sya’ban dan Ramadhan. Sebagian ulama berkata:
“Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan untuk menyirami, dan
Ramadhan adalah bulan panen.”
Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga
huruf, yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah
Jûdullâh (kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah). Maksudnya,
mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga anugerah kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah
SWT. Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.
Maka dari itu, marilah kita gunakan bulan Rajab 2023 ini dengan sebaik-baiknya dengan
memperbanyak amal saleh, istighfar, sedekah, puasa dan lain sebagainya.
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab al-Ghuniyah menjelaskan ada tiga syarat
agar tobat kita diterima oleh Allah SWT. Pertama, menyesali kesalahan dan
kemaksiatan yang telah kita perbuat. Kedua, meninggalkan setiap kesalahan di
mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji untuk tidak mengulang dosa dan
kesalahan. Ketiga syarat tersebut harus kita laksanakan agar tobat kita benar-benar
diterima oleh Allah SWT.
Jamaah Sholat Jum’at rahimakumullah. Di akhir Khutbah Jumat ini, mari kita berdoa,
semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan kemaksiatan,
selalu beruntung mendapatkan ridha Allah, diberkahi di bulan Rajab dan Sya'ban
2023 ini, dan dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Aamiin ya rabbal ‘alamiin.
َ َ اَللَّهُ َّم ف. َوه َُو الَّ ِذيْ اصْ طَفَى نَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا ﷺ ْال ُمجْ تَبَى ْال ُمَؤ يَّد،ب
ِ َص ِّل َو َسلِّ َم َوب
ار ْك َوتَ َر َّح ْم َ ضلَنَا بِ َشه ِْر َر َجَّ َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ ف،ِْل َح ْم ُد هلل
ُ ْ ُ َأ ْ َأ ْ َّ َأ
َو شهَ ُد َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لهُ ال َم ْبعُوْ ث ِإلَى، شهَ ُد ْن الَ اِلَهَ ِإال هللاُ َربُّ ال ِعبَا ِد.ب ْ َأ ْ
ِ َوت ََحنَّ ْن َعلَى َم ْن بِ ِه تُرْ َجى َشفَا َعتُهُ يَوْ َم ال َمآ
أما بعد.َساِئ ِر اَأْلعَا ِج ِم َو ْال َع َرب
Allah SWT memberikan keistimewaan terhadap Rajab di antara bulan-bulan lain yang juga
menyandang predikat mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab.
Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah SWT. Telah
maklum bahwa kita semua telah memasuki bulan Rajab, bulan yang mulia.
Ya Allah, semoga Engkau memberkahi kami pada bulan Rajab dan Sya’ban, semoga Engkau
pertemukan kami dengan bulan Ramadlan.”
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat 2023 dengan Tema Keutamaan Akhlak untuk
Kemajuan Bangsa
Advertisement: 0:19
Bulan Rajab menjadi tonggak dari rangkaian ibadah-ibadah penting pada bulan yang jatuh
setelahnya, yaitu bulan Sya’ban dan Ramadlan. Sebagian ulama berkata:
َ ضانُ َش ْه ُر ْال َح
صا ِد َ َو َر َم، َو َش ْعبَانُ َش ْه ُر ال َّس ْق ِي،ع
ِ َْر َجبٌ َش ْه ُر ال َّزر
“Rajab adalah bulan menanam, Sya’ban adalah bulan untuk menyirami, dan Ramadlan adalah
bulan panen.”
Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf,
yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah Jûdullâh
(kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah).
Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga anugerah
kepada hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah
SWT. Ini menunjukkan kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.
Bulan Rajab hanya berjarak sekitar dua bulan sebelum menuju Ramadhan. Artinya, bulan
Rajab bisa menjadi momen terbaik untuk mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan.
Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa pada zaman Nabi Muhammad SAW, para sahabat
berdoa dan berharap dipanjangkan umurnya di bulan Rajab.
Oleh karenanya, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar di bulan
Rajab.
Ad-Dailami meriwayatkan sebuah hadist melalui Sayyidina Ali bin Abi Thalib di mana
Rasulullah pernah bersabda: "Carilah banyak pengampunan dari Allah di bulan Rajab karena
dalam setiap jam (di bulan Rajab) Allah membebaskan orang-orang dari neraka."
َوهُ َو الَّ ِذيْ اصْ طَفَى نَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا ﷺ ْال ُمجْ تَبَى،ب َ ضلَنَا بِ َشه ِْر َر َج َّ َ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ ف،ِاَ ْل َح ْم ُد هلل
َ َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَه.بِ ار ْك َوت ََر َّح ْم َوت ََحنَّ ْن َعلَى َم ْن بِ ِه تُرْ َجى َشفَا َعتُهُ يَوْ َم ْال َمآ ِ َصلِّ َو َسلِّ َم َوب َ َاَللَّهُ َّم ف.ْال ُمَؤ يَّد
أما.َاج ِم َو ْال َع َرب ِ ث ِإلَى َساِئ ِر اَأْلع ُ ْ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ْال َم ْبعُو،ِإالَّ هللاُ َربُّ ْال ِعبَا ِد
بعد
بِس ِْم،ال هللاُ تَ َعالَى فِ ْي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم ِ ْ ُأو،ِفَيَا ِعبَا َد هللا
َ َ ق. َ فَقَ ْد فَازَ ْال ُمتَّقُوْ ن،ِص ْينِ ْى نَ ْف ِس ْي َوِإيَّا ُك ْم بِتَ ْق َوى هللا
صى الَّ ِذي َ ُسب َْحانَ الَّ ِذي َأس َْرى ِب َع ْب ِد ِه لَ ْياًل ِمنَ ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام ِإلَى ْال َمس ِْج ِد اَأْل ْق،َّحي ِْم ِ هللاِ الرَّحْ َم ِن الر
صي ُر ِ َار ْكنَا َحوْ لَهُ لِنُ ِريَهُ ِم ْن آيَاتِنَا ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِمي ُع ْالب
َ َب
Hari ini kita masuk hari yang kelima dari salah satu bulan-bulan yang
dimuliakan oleh Allah Ta’ala ()اََأْل ْشهُر ُْال ُح ُر ُم, yaitu Bulan Rajab.
Empat bulan yang penuh kemuliaan tersebut, selain bulan Ramadhan, yaitu:
Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram lan Rajab.
Yang kedua: Bulan Rajab adalah bulan dimana do’a dikabulkan. Seperti
yang telah dikatakan oleh Imam As-Syafi’i dalam kitab Al-Umm:
ْ ِ َولَ ْيلَ ِة ْالف، َولَ ْيلَ ِة اَأْلضْ َحى، فِي لَ ْيلَ ِة ْال ُج ُم َع ِة, ال
ط ِر ِ ِإ َّن ال ُّدعَا َء يُ ْستَ َجابُ فِي َخ ْم: بَلَ َغنَا َأنَّهُ َكانَ يُقَا ُل
ٍ َس لَي
َ َوَأ َّو ِل لَ ْيلَ ٍة ِم ْن َر َج،
ِ ْ َولَ ْيلَ ِة النِّص، ب
َف ِم ْن َش ْعبَان
Artinya: “Telah sampai khabar kepada kami, bahwa dulu pernah dikatakan:
sesungguhnya do’a dikabulkan pada lima malam: malam Jum’at, malam
Idul Adha, malam Idul Fitri, awal malam Rajab, dan malam Nishfu Sya’ban.”
Hari ini kita masih dalam awal-awal Rajab, marilah kita isi dengan
menjalankan puasa sunah, dan ibadah-ibadah sunah lainnya (seperti shalat
malam/qiyamul lail, dzikir, wirid), serta amal-amal kebajikan lainnya.
5. Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54
tahun. Beliau dimakamkan di Mesir.
6. Pada bulan Rajab tahun 101 H, Khalifah ‘Umar bin ‘Abdil ‘Aziz
meninggal dalam usia 39 tahun.