Anda di halaman 1dari 4

KHUTBAH

Khutbah Jumat Bulan Rajab: Isi Waktu Istimewa Ini dengan Amaliah Terbaik
Syaifullah
Ahad, 22 Januari 2023 | 12:30 WIB

Pekan ini umat Islam telah memasuki bulan Rajab. Hal tersebut hendaknya menyadarkan untuk mengisi bulan
Rajab dengan amaliah terbaik. Hal itu telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan sahabat, termasuk ulama
dan para kiai.

Oleh sebab itu, belajar dari yang diteladankan para orang shalih sebelumnya sudah seharusnya bulan Rajab
diisi dengan yang telah diajarkan tersebut. Sekuat tenaga hendaknya menjadikan momentum berada di bulan
Rajab ini dengan mengisinya dengan ibadah yang dianjurkan.

Naskah khutbah Jumat ini bisa digandakan dan dibagi kepada jamaah lain. Hal tersebut sebagai ikhtiar untuk
menambah kebaikan atau amal jariyah yang manfaatnya kelak dirasakan di akhirat. (Redaksi)

Khutbah I

ِ ‫ ُذو ْال َج‬،‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل اِلَهَ ِإاَّل هللا َوحْ َدهُ ال َش ِريك لَه‬،‫ريم‬
‫الل‬ ِ ‫ َوَأ ْفهَ َمنَا بِ َش ِر ْي َع ِة النَّبِ ّي ال َك‬،‫لح ْم ُد هللِ الّذي هَدَانَا ُسبُ َل ال ّسالَ ِم‬ َ ‫ْال َح ْم ُد هللِ ْا‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ّن َسيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسولُه‬،‫َواإل ْكرام‬

َ ‫اللّهُ َّم‬
ِ ‫صلِّ و َسلِّ ْم َو‬
‫بار ْك َعلَى َسيِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى الِه َوأصْ حابِ ِه َوالتَّابِعينَ بِإحْ سا ِن إلَى يَوْ ِم الدِّين‬

‫ يَا‬:‫َّح ْي ْم‬ ِ ‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم‬:‫ قَا َل هللاُ تَ َعال َى فِي ْالقُرْ ا ِن ْال َك ِري ْم‬،‫ص ْي ُك ْم َو نَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ْن‬
ِ ‫ان الر‬ ُ ْ‫ أو‬،‫ فَيَايُّهَا اِإل ْخ َوان‬:‫َأ َّما بَ ْع ُد‬
‫َظي ًما وقال تعالى‬ ِ ‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن يُ ِط ِع هللا َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع‬،‫َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هللا َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬
‫ق هللاُ ال َع ِظي ْم‬ َ َ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬
َ ‫ص َد‬ َّ ‫يَا اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬

Jamaah Shalat Jumat yang Berbahagia

Alhamdulillah, saat ini ini kita telah masuk di bulan Rajab 1444 H. Perlu diketahui bahwa Rajab adalah bulan
istimewa, sehingga mari kesempatan Jumat di bulan Rajab kita jadikan kesempatan meningkatkan takwallah.
Yakni dengan menjalankan perintah dan menjauhi yang dilarang.

Hadirin Rahimakumullah

Perlu kita syukuri karena Rajab termasuk bulan yang mulia. Kata Rajab berasal dari kata “tarjib” yang bermakna
agung dan mulia. Allah SWT memberikan keistimewaan terhadap Rajab di antara bulan-bulan lain yang juga
menyandang predikat mulia, yaitu Muharram, Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan
yang penuh rahmat, anugerah, dan kebaikan dari Allah SWT.

Menurut Syekh Abdul Qodir al-Jilani dalam kitab Al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga huruf, yaitu ra’, jim, dan
ba’. Ra’ adalah rahmatullâh (rahmat Allah), jim adalah jûdullâh (kemudahan Allah), dan ba’ adalah birrullâh
(kebaikan Allah). Maksudnya, mulai awal hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan 3 anugerah kepada
hamba-hamba-Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT. Ini menunjukkan
kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab.

Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental isra’ dan mi’raj Nabi Muhammad
SAW dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsho Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha
menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta alam semesta. Sebagaimana firman Allah
SWT dalam surat Isra’ ayat 1:
ِ َ‫صا الَّ ِذيْ ٰب َر ْكنَا َحوْ لَهٗ لِنُ ِريَهٗ ِم ْن ٰا ٰيتِن َۗا اِنَّهٗ ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْالب‬
‫ص ْي ُر‬ َ ‫ُسب ْٰحنَ الَّ ِذيْٓ اَس ْٰرى بِ َع ْب ِد ٖه لَ ْياًل ِّمنَ ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام اِلَى ْال َم ْس ِج ِد ااْل َ ْق‬

Artinya: Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke
Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-
tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Peristiwa tersebut juga mendapat penjelasan dalam Shahih Bukhari, juz 5 halaman 52. Nabi Muhammad SAW
bertemu dengan Allah SWT. Allah SWT memerintahkan Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak 50
rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW
bertemu dengan Nabi Musa AS, Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu
dengan perintah shalat 50 kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.

Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatmu.
Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat 10 kali kemudian Nabi Muhammad
kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama. Kembali Nabi
menghadap Allah hingga 2 kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat 5 waktu. Nabi Muhammad kembali pada
Nabi Musa, Nabi Musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi
Muhammad menjawab: Saya malu untuk kembali menghadap pada Allah SWT. Saya ridha dan pasrah kepada
Allah SWT.

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj yang terjadi di bulan Rajab semakin menambah terhadap kemuliaan bulan ini, lalu
amalan apa yang perlu dilakukan dalam bulan Rajab yang mulia ini? Pertama adalah melakukan puasa sunah
di bulan Rajab. Terkait kesunahan puasa di bulan Rajab ini terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam
Muslim dalam kitab Sahih Muslim juz 2 halaman 811:

‫ض َي‬
ِ ‫س َر‬ ُ ‫ َس ِمع‬:‫ب فَقَا َل‬
ٍ ‫ْت ا ْبنَ َعبَّا‬ ٍ ‫ذ فِي َر َج‬bٍ ‫ب َونَحْ نُ يَوْ َمِئ‬
ٍ ‫صوْ ِم َر َج‬ ُ ‫ َسَأ ْل‬:‫ال‬
َ ‫ ع َْن‬،‫د ْبنَ ُجبَي ٍْر‬bَ ‫ت َس ِعي‬ َ َ‫ ق‬، ُّ‫اري‬
ِ ‫ص‬َ ‫َح َّدثَنَا ع ُْث َمانُ بْنُ َح ِك ٍيم اَأْل ْن‬
‫ اَل يَصُو ُم‬:‫ول‬ َ ُ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم يَصُو ُم َحتَّى نَق‬
َ ُ‫ َويُ ْف ِط ُر َحتَّى نَق‬،ُ‫ اَل يُ ْف ِطر‬:‫ول‬ َ ِ‫ " َكانَ َرسُو ُل هللا‬:‫ يَقُو ُل‬،‫هللاُ َع ْنهُ َما‬

Artinya: Utsman bin Hakim berkata: Saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa Rajab, ketika itu kami
berada di bulan Rajab. Sa’id menjawab: Saya mendengar Ibnu Abbas berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa
(berturut-turut) hingga kami menduga beliau berpuasa, dan beliau tidak berpuasa (berturut-turut) hingga kami
menduga beliau tidak puasa.

Menurut Imam an-Nawawi dalam kitab Syarah an-Nawawi ‘ala Muslim juz 8 halaman 38, hadits di atas tidak
menunjukkan larangan khusus atau kesunahan khusus puasa di bulan Rajab. Karena itu, kesunahan puasa di
bulan Rajab melihat terhadap dua aspek, pertama hukum asal puasa hukumnya adalah sunah. Kedua, perintah
Nabi yang menganjurkan puasa di bulan-bulan mulia, bulan Rajab adalah salah satunya. Imam ats-Tsauri
sebagaimana dikutip Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma’arif juz 1 halaman 119 menyatakan: Aku amat
menyukai amalan puasa di bulan-bulan haram (mulia). Hal ini telah dipraktikkan oleh sebagian ulama salaf
yang berpuasa di setiap bulan yang mulia, seperti Ibnu Umar, Hasan Al Bashri, dan Abu Ishaq as-Sabi’i.

Jamaah Shalat Jumat Hafidhakumullah

Kedua, selalu menjalankan kewajiban shalat 5 waktu tepat pada waktunya. Musthafa as-Siba’i dalam kitabnya,
Sirah Nabawiyah, Durus wa ‘Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan Isra’ dan Mi’raj
dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, maka sebuah keharusan bagi tiap muslim menghadap (mi’raj)
kepada Allah SWT 5 kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu’.

Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia malu untuk menuruti
syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat
bohong, dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi untuk
mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka
bumi ini.

Ketiga, Rajab adalah bulan yang tepat untuk bertobat dari segala maksiat. Ibnu Rajab dalam kitabnya Lathaiful
Ma’arif juz 1 halaman 122 menganjurkan umat manusia untuk bertobat di bulan Rajab yang mulia ini. Beliau
mengatakan: Putihkanlah lembaran hitammu di bulan Rajab, dengan amal baik yang menyelamatkanmu dari
api yang melalap.

Syekh Abdul Qadir al-Jilani dalam kitab Al-Ghuniyah menjelaskan ada tiga syarat agar tobat kita diterima oleh
Allah SWT. Pertama, menyesali kesalahan dan kemaksiatan yang telah kita perbuat. Kedua, meninggalkan
setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga, berjanji untuk tidak mengulang dosa dan kesalahan.
Ketiga syarat tersebut harus kita laksanakan agar tobat kita benar-benar diterima oleh Allah SWT.

Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Mengapa kita perlu memperhatikan bulan Rajab yang mulia ini? Karena bulan Rajab adalah bulan yang mulia.
Berdoa pada Allah di bulan ini tidak akan sia-sia. Sungguh beruntung seseorang yang memperbaiki amalan,
menjauhkan diri dari perbuatan keji dan kemungkaran. Beramal di bulan ini bagaikan mendapatkan emas
mulia, memanfaatkan waktu dengan taat merupakan hal yang utama.

Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan para jamaah sekalian. Wahai hamba Allah, raihlah (kebaikan) bulan
Rajab dan kembalilah ke jalan Allah, ampunan Allah akan diberikan pada hamba yang bertobat. Di bulan ini
pintu-pintu ampunan Allah telah terbuka, segeralah bertobat dan menyambutnya. Syekh Dzunnun al-Mishri
sebagaimana dikutip Syekh Abdul Qadir dalam kitab Al-Ghuniyah juz 1 halaman 326 mengatakan: Rajab adalah
bulan untuk meninggalkan kejelekan, Sya’ban adalah bulan untuk menambah ketaatan, Ramadhan adalah
bulan untuk menjemput kemuliaan. Seseorang yang tidak meninggalkan kejelekan, tidak melaksanakan
ketaatan, tidak menjemput kemuliaan, maka ia adalah pengikut setan. Na‘ûdzu billâhi min dzâlik.

Selain itu, Rajab adalah bulan bercocok tanam, Sya’ban bulan untuk menyiram, dan Ramadhan adalah bulan
panen hasil bertanam. Setiap orang akan menuai apa yang ia tanam, setiap orang akan menuai perbuatannya.
Siapa pun yang tidak menghiraukan tanamannya, ia akan menyesal di hari pembalasan.

Di Bulan Rajab ini, semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan kemaksiatan, selalu
beruntung dengan melakukan banyak ladang amal ibadah, mendapatkan pahala amal ibadah yang berlipat dan
selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.

ِ ْ‫ بِس ِْم هللاِ الرَّح‬،‫َّجي ْم‬


‫مان‬ ِ ‫ أعُو ُذ بِاهللِ ِمنَ ال َّشيْطا ِن الر‬: ‫ْن‬bَ ‫ َوأ ْد َخلَنَا وِإيَّاكم فِي ُز ْم َر ِة ِعبَا ِد ِه ال ُمْؤ ِمنِي‬،‫َج َعلَنا هللاُ َوإيَّاكم ِمنَ الفَاِئ ِزين اآل ِمنِين‬
‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬:‫ال َّر ِحي ْم‬

ٌ ْ‫ك بَرٌّ َرُؤ و‬


‫ف َر ِح ْي ٌم‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي وَِإيّا ُك ْم بِاآليا‬،‫ك هللاُ لِ ْي َولك ْم فِي القُرْ آ ِن ال َع ِظي ِْم‬
َ ‫ت و ِذ ْك ِر‬
ٌ ِ‫ إنّهُ تَعاَلَى َجوّا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬.‫الح ِكي ِْم‬ َ ‫با َ َر‬

Khutbah II

ُ‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُده‬ َّ ‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد‬


َ ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي‬.‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ عَل َى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ عَل َى تَوْ فِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا‬
َ ‫ اللهُ َّم‬.‫َو َرسُوْ لُهُ ال َّدا ِعى إل َى ِرضْ َوانِ ِه‬

‫َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَهُوْ ا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُموْ ا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن‬
‫آل‬ِ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى‬ َ ‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ اللهُ َّم‬.‫صلُّوْ ا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموْ ا تَ ْسلِ ْي ًما‬َ ‫َلى النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا‬ َ ‫صلُّوْ نَ ع‬ َ ُ‫هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ ي‬
ْ ‫َأ‬
‫ض اللهُ َّم َع ِن ال ُخلَفَا ِء الرَّا ِش ِد ْينَ بِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َوعُث َمان َو َعلِى َوع َْن بَقِيَّ ِة‬ْ ّ ْ
َ ْ‫ك َو َمآلِئ َك ِة ال ُمقَ َّربِ ْينَ َوار‬ َ ِ‫ك َو ُر ُسل‬ َ ‫َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئ‬
َ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِكَ يَا َأرْ َح َم الرَّا ِح ِم ْين‬ َ ْ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَهُ ْم بِاِحْ َسا ٍن اِلَىيَوْ ِم ال ِّدي ِْن َوار‬ َّ ‫ال‬

َ‫ت اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ كَ َو ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬
ِ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم َو ْاالَ ْم َوا‬
ِ ‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو ْال ُم ْسلِ َما‬
ِ ‫ْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا‬bَ ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي‬
‫ اللهُ َّم ا ْدفَ ْع‬.‫ك ِإلَى يَوْ َم ال ِّدي ِْن‬ َ ِ‫اخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ َو َد ِّمرْ َأ ْعدَا َء ال ِّد ْي ِن َوا ْع ِل َكلِ َمات‬ َ ‫ك ْال ُم َوحِّ ِديَّةَ َوا ْنصُرْ َم ْن ن‬
ْ ‫َص َر ال ِّد ْينَ َو‬ َ ‫َوا ْنصُرْ ِعبَا َد‬
ً‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْلدَا ِن ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ عآ َّمة‬ َّ ‫َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َحنَ َوسُوْ َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِسيَّا خآ‬
َ‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُكوْ ن ََّن ِمن‬ ْ ‫ َربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو‬.‫ار‬ َ ‫ َربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْاآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ‬. َ‫يَا َربَّ ْال َعالَ ِم ْين‬
ِ َّ‫اب الن‬
َ‫اس ِر ْين‬ ِ َ‫ْالخ‬

‫ِعبَا َدهللاِ ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َسا ِن َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُوْ نَ َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم‬
ْ‫يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكرُوْ هُ عَل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَر‬
Pekan ini umat Islam telah memasuki bulan Rajab. Hal tersebut hendaknya
menyadarkan untuk mengisi bulan Rajab dengan amaliah terbaik. Hal itu telah
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan sahabat, termasuk ulama dan para kiai.

Oleh sebab itu, belajar dari yang diteladankan para orang shalih sebelumnya sudah
seharusnya bulan Rajab diisi dengan yang telah diajarkan tersebut. Sekuat tenaga
hendaknya menjadikan momentum berada di bulan Rajab ini dengan mengisinya
dengan ibadah yang dianjurkan.

Naskah khutbah Jumat ini bisa digandakan dan dibagi kepada jamaah lain. Hal
tersebut sebagai ikhtiar untuk menambah kebaikan atau amal jariyah yang
manfaatnya kelak dirasakan di akhirat. (Redaksi)

 ‫ َأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل اِلَهَ ِإاَّل هللا َوحْ َدهُ ال َش ِريك‬،‫ريم‬


ِ ‫ة النَّبِ ّي ال َك‬bِ ‫ َوَأ ْفهَ َمنَا بِ َش ِر ْي َع‬،‫ْال َح ْم ُد هللِ ْال َح ْم ُد هللِ الّذي هَدَانَا ُسبُ َل ال ّسالَ ِم‬
‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ّن َسيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسولُه‬،‫الل َواإل ْكرام‬ ِ ‫ ُذو ْال َج‬،‫لَه‬

‫سان إلَى يَوْ ِم الدِّين‬ bَ ِ‫بار ْك َعلَى َسيِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى الِه َوأصْ حابِ ِه َوالتَّاب‬
ِ ْ‫عين بِإح‬ َ ‫اللّهُ َّم‬
ِ ‫صلِّ و َسلِّ ْم َو‬

‫ بِس ِْم‬:‫ان ْال َك ِري ْم‬ ِ ْ‫ قَا َل هللاُ تَ َعال َى فِي ْالقُر‬،‫ص ْي ُك ْم َو نَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ْن‬
ُ ْ‫ أو‬،‫ اِإل ْخ َوان‬b‫ فَيَايُّهَا‬:‫َأ َّما بَ ْع ُد‬
‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن‬،‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اتَّقُوا هللا َوقُولُوا قَوْ اًل َس ِديدًا‬:‫َّح ْي ْم‬ِ ‫ان الر‬ِ ‫هللاِ الرَّحْ َم‬
‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُموْ تُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم‬
َّ ‫َظي ًما وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ آ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬ ِ ‫ي ُِط ِع هللا َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَوْ ًزا ع‬
‫ق هللاُ ال َع ِظي ْم‬
َ ‫ص َد‬َ َ‫ُم ْسلِ ُموْ ن‬
 

Anda mungkin juga menyukai