Anda di halaman 1dari 6

‫‪KHUTBAH‬‬

‫‪Misumi Indonesia‬‬
‫‪Promo End Year Sale Up To 20% di MISUMI. 3 Menit,‬‬ ‫‪OPEN‬‬
‫‪Order Anda Siap Kirim‬‬

‫‪Khutbah Jumat: Tiga Hal Penting di Bulan‬‬


‫‪Rajab‬‬
‫‪Rustam Ibrahim ‬‬ ‫‪Rabu, 27 Maret 2019 | 08:00 WIB‬‬

‫‪Khutbah I‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪ ‬‬
‫ْالَحْمُد للِه ْالَحْمُد للِه اّلذي َهَداَنا ُسُبَل الّسلَاِم ‪َ ،‬وَأ ْفَهَمَنا ِبَشِرْيَعِة الَّن ِبّي الَكر يِم‪َ ،‬أ ْشَهُد َأ ْن َلا ِاَلَه ِإ َّل ا الله َوْحَدُه لا َشِريك َله‪،‬‬
‫ُذو ْالَجلاِل َوالإْكرام‪َ ،‬وَأ ْشَهُد َأ ّن َسِّيَدَنا َوَنِبَّي َنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َو َرسوُله‪ ،‬الّلُهَّم َص ِّل و َسِّلْم َوباِرْك َعَلى َس ِّيِدنا ُمَحّمٍد َوَعَلى اِله‬

‫ُّي‬
‫ أْوُصْيُكْم َو َنْفِسْي ِبَتْقَوى اللِه َوَطاَعِتِه َلَعَّل ُكْم‬،‫ َفَياُّي َها الِإ ْخ َوان‬:‫ َأ َّم ا َبْعُد‬،‫َوأْص حاِبِه َوالَّت اِبعيَن ِبإْح ساِن إَلى َيْوِم الِّدين‬

،‫ َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن َآَمُنوا اَّت ُقوا الله َوُقوُلوا َقْوًلا َسِديًدا‬:‫ ِبْسِم اللِه الَّر ْح َماِن الَّر ِحْيْم‬:‫ َقاَل اللُه َتَعالَى ِفي ْالُقْراِن ْالَكِريْم‬،‫ُتْفِلُحْوْن‬
‫ُيْص ِلْح َلُكْم َأ ْعَماَلُكْم َو َيْغِفْر َلُكْم ُذُنو َبُكْم َوَمْن ُيِطِع الله َوَرُسوَلُه َفَقْد َفاَز َفْوًزا َعِظيًما وقال تعالى َيا ُّيَا َها اَّلِذْيَن آَمُنْوا‬

‫ْوُت ِإ لَّا َوَأ ْنُتْم ُمْس ِلُمْوَن‬


‫اَّت ُقْوا اللَه َحَّق ُتَقاِتِه َولَا َتُم َّن‬

‫َصَدَق اللُه الَعِظيْم‬


 
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
 
Alhamdulillah, pada bulan ini kita masih berada di bulan mulia, yaitu bulan Rajab 1440 H.
Perlu kita syukuri karena Rajab termasuk bulan yang mulia. Kata Rajab berasal dari kata
“tarjib” yang bermakna agung dan mulia. Allah SWT memberikan keistimewaan terhadap
Rajab di antara bulan-bulan lain yang juga menyandang predikat mulia, yaitu Muharram,
Dzulhijjah, Dzulqa’dah, dan Rajab. Bulan Rajab adalah bulan yang penuh rahmat, anugerah,
dan kebaikan dari Allah SWT.
 
Menurut Syekh Abdul Qodir Al Jailani dalam kitab al-Ghuniyah, Rajab terdiri dari tiga
huruf, yaitu Ra’, Jim, dan Ba’. Ra’ adalah Rahmatullâh (rahmat Allah), Jim adalah Jûdullâh
(kemudahan Allah), dan Ba’ adalah Birrullâh (kebaikan Allah). Maksudnya, mulai awal
hingga akhir bulan Rajab, Allah SWT melimpahkan tiga anugerah kepada hamba-hamba-
Nya, yaitu limpahan rahmat, kemudahan, dan kebaikan dari Allah SWT. Ini menunjukkan
kemuliaan dan keagungan dari bulan Rajab. 
 
Kemuliaan bulan Rajab semakin bertambah dengan peristiwa monumental  isra’ dan mi’raj
Nabi Muhammad SAW dari dari Masjidil haram  Makkah menuju masjidil Aqsho Palestina.
Kemudian dilanjutkan dari masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah
SWT sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Isra’ ayat 1:
 
‫ُسْبٰح َن اَّلِذْٓي َاْسٰرى ِبَعْبِدٖه َلْيًلا ِّمَن اْلَمْسِجِد اْل َحَراِم ِاَلى اْلَمْسِجِد اْلَاْقَصا اَّلِذْي ٰبَرْك اَن َحْوَلٗه ِلُنِر َيٗه ِمْن ٰاٰيِتَنۗا َّنِا ٗه ُهَو الَّس ِمْيُع‬
‫اْلَبِص ْيُر‬
 
Artinya: Maha-Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. 
 
Peristiwa tersebut juga mendapat penjelasan dalam Shahih Bukhari,  juz 5 halaman 52.
Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Allah SWT.  Allah SWT memerintahkan Nabi
untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima
dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan
Nabi Musa AS, Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu
dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah
membuktikannya. Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah SWT,
mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan
diringankan menjadi shalat sepuluh kali. kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi
Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagiamana yang pertama.  Kembali Nabi menghadap
Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad
kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat
wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap
pada Allah SWT. Saya ridho dan pasrah kepada Allah SWT. 
 
Peristiwa isra’ dan mi’raj yang terjadi di bulan Rajab semakin menambah terhadap
kemuliaan bulan ini, lalu amalan apa yang perlu dilakukan dalam bulan Rajab yang mulia
ini?
 
Pertama adalah melakukan puasa sunnah di bulan Rajab. Terkait kesunahan puasa di bulan
Rajab ini terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab Sahih Muslim
juz 2 halaman 811:
 
:‫ َعْن َصْوِم َرَجٍب َوَنْحُن َيْوَمِئٍذ ِفي َرَجٍب َفَقاَل‬،‫ َسَأ ْلُت َسِعيَد ْبَن ُجَبْيٍر‬:‫ َقاَل‬، ‫َحَّد َثَنا ُعْثَماُن ْبُن َحِكيٍم اْلَأ ْنَصاِرُّي‬

‫ َو ُيْفِطُر‬،‫ َلا ُيْفِطُر‬:‫ " َكاَن َرُسوُل اللِه َص َّلى اللُه َعَلْيِه َوَس َّل َم َيُصوُم َحَّت ى َنُقوَل‬:‫ َيُقوُل‬،‫َسِمْعُت اْبَن َعَّب اٍس َرِضَي اللُه َعْنُهَما‬
‫ َلا َيُصوُم‬:‫" َحَّت ى َنُقوَل‬
 
Artinya: “Utsman bin Hakim berkata: saya bertanya kepada Sa’id bin Jubair tentang puasa
Rajab, ketika itu kami berada di bulan Rajab. Sa’id menjawab: saya mendengar Ibnu Abbas
berkata bahwa Rasulullah SAW berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga beliau
berpuasa, dan beliau tidak berpuasa (berturut-turut) hingga kami menduga beliau tidak
puasa.” 
 
Menurut Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah An-Nawawi ‘ala Muslim juz 8 halaman 38,
hadits di atas tidak menunjukkan larangan khusus atau kesunahan khusus puasa di bulan
Rajab. Karena itu, kesunahan puasa di bulan Rajab melihat terhadap dua aspek, pertama 
hukum asal puasa hukumnya adalah sunnah.  Kedua, perintah Nabi yang menganjurkan
puasa di bulan-bulan mulia, bulan Rajab adalah salah satunya.  Imam ats-Tsauri
sebagaimana dikutip Ibnu Rajab dalam kitab Lathaiful Ma’arif juz 1 halaman 119
menyatakan: “Aku amat menyukai amalan puasa di bulan-bulan haram (mulia).  Hal ini
telah dipraktikkan oleh sebagian ulama salaf yang berpuasa di setiap bulan yang mulia,
seperti Ibnu Umar, Hasan Al Bashri, dan Abu Ishaq as-Sabi’i.”
 
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
 
Kedua, selalu menjalankan kewajiban shalat lima waktu tepat pada waktunya. Musthafa As
Siba’i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa ‘Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan
bahwa jika Nabi melakukan isra’ dan mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mu’jizat, maka
sebuah keharusan bagi tiap Muslim menghadap (mi’roj) kepada Allah SWT lima kali sehari
dengan jiwa dan hati yang khusyu’. Dengan shalat yang khusyu’, seseorang akan merasa
diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu
untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat bohong, dan
sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan.  Hal tersebut demi
untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk
Allah yang terbaik di muka bumi ini.
  
Ketiga, Rajab adalah bulan yang tepat untuk bertobat dari segala maksiat. Ibnu Rajab dalam
kitabnya Lathaiful Ma’arif juz 1 halaman 122 menganjurkan umat manusia untuk bertobat
di bulan Rajab yang mulia ini. Beliau mengatakan: “Putihkanlah lembaran hitammu di bulan
Rajab, dengan amal baik yang menyelamatkanmu dari api yang melalap.” 
 
Syekh Abdul Qadir Al-Jilani dalam kitab al-Ghuniyah menjelaskan ada tiga syarat agar tobat
kita diterima oleh Allah SWT. Pertama, menyesali kesalahan dan kemaksiatan yang telah
kita perbuat. Kedua, meninggalkan setiap kesalahan di mana pun dan kapan pun. Ketiga,
berjanji untuk tidak mengulang dosa dan kesalahan. Ketiga syarat tersebut harus kita
laksanakan agar tobat kita benar-benar diterima oleh Allah SWT.
 
Jamaah shalat Jumat hafidhakumullah,
 
Mengapa kita perlu memperhatikan bulan Rajab yang mulia ini? Karena Bulan Rajab adalah
bulan yang mulia. Berdoa pada Allah di bulan ini tidak akan sia-sia. Sungguh beruntung
seseorang yang memperbaiki amalan, menjauhkan diri dari perbuatan keji dan
kemungkaran. Beramal di bulan ini bagaikan mendapatkan emas mulia, memanfaatkan
waktu dengan taat merupakan hal yang utama. 
 
Khatib berwasiat kepada diri sendiri dan para jamaah sekalian. Wahai hamba Allah, raihlah
(kebaikan) bulan Rajab dan kembalilah ke jalan Allah, Ampunan Allah akan diberikan pada
hamba yang bertobat.  Di bulan ini pintu-pintu ampunan Allah telah terbuka, segeralah
bertobat dan menyambutnya.
 
Syekh Dzunnun Al-Mishri sebagaimana dikutip Syekh Abdul Qadir dalam kitab al-
Ghuniyah juz 1 halaman 326 mengatakan, Rajab adalah bulan untuk meninggalkan
kejelekan, Sya’ban adalah bulan untuk menambah ketaatan, Ramadhan adalah bulan untuk
menjemput kemuliaan. Seseorang yang tidak meninggalkan kejelekan, tidak melaksanakan
ketaatan, tidak menjemput kemuliaan, maka ia adalah pengikut setan.  Na‘ûdzu billâhi min
dzâlik.
 
Selain itu, Rajab adalah bulan bercocok tanam, Sya’ban bulan untuk menyiram, dan
Ramadhan adalah bulan panen hasil bertanam. Setiap orang akan menuai apa yang ia
tanam, setiap orang akan menuai perbuatannya. Siapa pun yang tidak menghiraukan
tanamannya, ia akan menyesal di hari pembalasan.
 
Di Bulan Rajab ini, semoga kita menjadi hamba yang terhindar dari segala kejelekan dan
kemaksiatan, selalu beruntung dengan melakukan banyak ladang amal ibadah, mendapatkan
pahala amal ibadah yang berlipat dan selalu mendapatkan ridha dari Allah SWT.  Aamiin ya
rabbal ‘alamiin.  
 
‫ ِبْسِم‬،‫ أُعوُذ ِباللِه ِمَن الَّش ْيطاِن الَّر ِجيْم‬: ‫ َوأْدَخَلَنا وِإ َّي اكم ِفي ُزْمَرِة ِعَباِدِه الُمْؤِمِنْيَن‬،‫َجَعَلنا اللُه َوإَّي اكم ِمَن الَفاِئِزين الآِمِنين‬

‫ َيا َأ ُّي َها اَّلِذيَن آَمُنوا اَّت ُقوا الَّل َه َوُقوُلوا َقْوًلا َسِديًدا‬:‫اللِه الَّر ْحماِن الَّر ِحيْم‬ 
 
‫ إّنُه َتعَاَلى َجّواٌد َكِرْيٌم َمِلٌك َبٌّر َرُؤْوٌف‬ .‫ َوَنَفَعِنْي ِإَو ّياُكْم ِبالآياِت وِذْكِر الَحِكْيِم‬،‫بَاَرَك اللُه ِلْي َولكْم ِفي الُقْرآِن الَعِظْيِم‬
‫َرِحْيٌم‬
 
Khutbah II
 

‫ُّش‬
‫َاْل َحْمُد للِه َعلَى ِإ ْح َساِنِه َوالُّش ْكُر َلُه َعلَى َتْوِفْيِقِه َوِاْمِتَناِنِه‪َ .‬وَأ ْشَهُد َأ ْن لَا ِاَلَه ِإ لَّا اللُه َواللُه َوْحَدُه لَا َشِرْيَك َلُه َوَأ ْشَهُد أَّن‬

‫َسِّيَدَنا ُم َّمَح ًدا َعْبُدُه َوَرُسْوُلُه الَّد اِع ى إلَى ِرْض َواِنِه‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َعَلى َسِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد ِوَعَلى َاِلِه َوَأ ْص َحاِبِه َوَسِّلْم َتْس ِلْيًما ِكثْيًرا‬
‫‪ ‬‬
‫َأ َّم ا َبْعُد َفيَا ُّيَا َها الَّن اُس ِاَّت ُقوااللَه ِفْيَما َأ َمَر َواْنَتُهْوا َعَّم ا َنَه ى َواْعَلُمْوا َأ َّن اللَه َأ َمَرُكْم ِبَأ ْمٍر َبَدَأ ِفْيِه ِبَنْفِسِه َوَثـَنى ِبَملآ ِئَكِتِه‬

‫ِبُقْدِسِه َوَقاَل َتعَاَلى ِإ َّن اللَه َوَملآِئَكَتُه ُيَص ُّل ْوَن َعلَى الَّن ِبى يآ ُّيَا َها اَّلِذْيَن آَمُنْوا َص ُّل ْوا َعَلْيِه َوَس ِّلُمْوا َتْس ِلْيًما‪ .‬اللُهَّم َص ِّل َعَلى‬
‫َس ِّيِدَنا ُم َّمَح ٍد َص َّلى الل َعَلْيِه َوَسِّلْم َوَعَلى آِل َس ِّيِدنَا ُم َّمَح ٍد َوَعَلى َاْنِبيآِئَك َوُرُس ِلَك َوَملآِئَكِة ْالُمَقَّر ِبْيَن َواْرَض الّلُهَّم َعِن ْالُخَلَفاِء‬
‫ُه‬
‫الَّر اِشِدْيَن َأ ِبى َبْكٍر َوُعَمر َوُعْثَمان َوَعِلى َوَعْن َبِقَّي ِة الَّص َحاَبِة َوالَّت اِبِعْيَن َوَتاِبِعي الَّت اِبِعْيَن َلُهْم ِبِاْح َساٍن ِاَلىَيْوِم الِّدْيِن َواْرَض‬

‫َعَّن ا َمَعُهْم ِبَرْح َمِتَك َيا َأ ْرَحَم الَّر اِحِمْيَن‬


‫‪ ‬‬
‫َاللُهَّم اْغِفْر ِلْلُمْؤِمِنْيَن َوْالُمْؤِمَناِت َوْالُمْس ِلِمْيَن َوْالُمْس ِلَماِت َالَاْح يآ ِمْنُهْم َوْالَاْمَواِت اللُهَّم َأ ِعَّز ْالِإ ْس لَاَم َوْالُمْس ِلِمْيَن َوَأ ِذَّل‬
‫ُء‬
‫الِّشْرَك َوْالُمْشِرِكْيَن َواْنُصْر ِعَباَدَك ْالُمَوِّح ِدَّي َة َواْنُصْر َمْن َنَصَر الِّدْيَن َواْخُذْل َمْن َخَذَل ْالُمْس ِلِمْيَن َو َدِّمْر َأ ْعَداَء الِّدْيِن َواْعِل‬
‫َكِلَماِتَك ِإ َلى َيْوَم الِّدْيِن‪ .‬اللُهَّم اْدَفْع َعَّن ا ْالَبلَاَء َوْالَوَباَء َوالَّز لَاِزَل َوْالِمَحَن َوُسْوَء ْالِفْتَنِة َوْالِمَحَن َما َظَهَر ِمْنَها َوَما َبَطَن َعْن‬

‫َبَلِدَنا ِاْنُدوِنْيِس َّي ا خآَّص ًة َوَساِئِر ْالُبْلَداِن ْالُمْس ِلِمْيَن عآَّم ًة َيا َرَّب ْالَعاَلِمْيَن‪َ .‬رَّب َنا آِتنَا ِفى الُّد ْنَيا َحَسَنًة َوِفى ْالآِخَرِة َحَسَنًة َوِقَنا‬

‫َنُكْوَن ِمَن ْال اَخِسِر ْيَن‪ِ .‬عَباَداللِه ! ِإ َّن اللَه َيْأ ُمُر‪ِ ‬بْالَعْدِل‬
‫َعَذاَب الَّن اِر‪َ .‬رَّب َنا َظ َلْمَنا َاْنُفَسَنا َواإْن َلْم َتْغِفْر َلَنا َوَتْرَحْمَنا َل َّن‬

‫َوْالِإ ْح َساِن ِإَو ْيتآِء ِذي ْالُقْربَى َوَيْنَه ى َعِن ْالَفْح شآِء َوْالُمْنَكِر َوْالَبْغي َيِعُظُكْم َلَعَّل ُكْم َتَذَّك ُرْوَن َواْذُكُروا اللَه ْالَعِظْيَم َيْذُكْرُكْم‬
‫َواْش ُكُرْوُه َعلَى ِنَعِمِه َيِزْدُكْم َوَلِذْكُر اللِه َأ ْك َبْر‬
‫‪ ‬‬
‫‪ ‬‬
‫‪Rustam Ibrahim, Dosen UNU Surakarta‬‬
‫‪ ‬‬

Anda mungkin juga menyukai