Anda di halaman 1dari 8

‫‪Khutbah I : Juma’at, 28 Rajab 1442 H, Tgl. 12 Maret 2021.

 ‬‬

‫ريم َأ ْشهَ ُد‬‫ْال َح ْم ُد هللِ الّذي هَ َدانَا ُسبُ َل ال ّسالَ ِم‪َ ،‬وَأ ْفهَ َمنَا ِب َش ِر ْي َع ِة النَّبِ ّي ال َك ِ‬
‫الل َواإل ْكرام‪َ ،‬وَأ ْشهَ ُد َأ ّن‬ ‫َأ ْن اَل اِلَهَ ِإاَّل هللا َوحْ َدهُ ال َش ِريك لَه‪ُ ،‬ذو ْال َج ِ‬
‫َسيِّ َدنَا َونَبِيَّنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسولُه‪ ،‬اللّهُ َّم َ‬
‫ص ِّل‬

‫عين ِبإحْ ِ‬
‫سان‬ ‫بار ْك َعلَى َسيِّ ِدنا ُم َح ّم ٍد َو َعلَى الِه َوأصْ حابِ ِه َوالتَّابِ َ‬ ‫و َسلِّ ْم َو ِ‬
‫ص ْي ُك ْم َو نَ ْف ِس ْي ِبتَ ْق َوى هللاِ‬ ‫إلَى يَ ْو ِم ال ِّدين‪َ ،‬أ َّما بَ ْع ُد‪ :‬فَيَايُّهَا اِإل ْخ َوان‪ْ ،‬‬
‫أو ُ‬
‫ان ْال َك ِري ْم‪َ :‬أ ُع ْو ُذ ِباهللِ ِم َن‬
‫َوطَا َعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِح ُْو ْن‪ ،‬قَا َل هللاُ تَ َعال َى فِي ْالقُرْ ِ‬
‫ين َآ َمنُوا اتَّقُوا‬‫َّح ْي ْم‪ :‬يَا َأيُّهَا الَّ ِذ َ‬
‫َّجيْم}‪ِ ،‬بس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر ِ‬‫ان الر ِ‬ ‫الَّش ْيطَ ِ‬
‫هللا َوقُولُوا قَ ْواًل َس ِدي ًدا‪ ،‬يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأ ْع َمالَ ُك ْم َويَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذنُوبَ ُك ْم َو َم ْن ي ُِط ِع‬
‫هللا َو َرسُولَهُ فَقَ ْد فَا َز فَ ْو ًزا َع ِظي ًما وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا اتَّقُ ْوا‬
‫ق هللاُ ال َع ِظي ُم‬ ‫ق تُقَاتِ ِه َوالَ تَ ُم ْوتُ َّن ِإالَّ َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن‪َ .‬‬
‫ص َد َ‬ ‫هللاَ َح َّ‬
‫‪Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,‬‬

‫‪Khatib mewasiatkan kepada diri khatib pribadi dan jamaah sekalian agar‬‬
‫‪senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Takwa dalam pengetian sebenarnya‬‬
‫‪menaati perintahnya dan menjauhi semua larangan-Nya. Allah Subhanahu wa‬‬
‫‪Ta’ala berfirman,‬‬

‫اهلل‬ ‫وا‬‫ق‬ ‫َّ‬


‫ات‬ ‫ْكتَاب ِمن َق ْبلِ ُكم وِإيَّا ُكم ِ‬
‫َأن‬ ‫ِ‬ ‫ولََق ْد و َّ َّ ِ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َْ ْ‬ ‫ين ُأوتُوا ال َ‬
‫ص ْينَا الذ َ‬ ‫َ َ‬
‫‪“Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu‬‬
‫)‪dan (juga) kepada kamu; bertakwalah kepada Allah.” (QS. An Nisa: 131‬‬
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi kita, kekasih kita, penyejuk hati
kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga, sahabat, serta pengikutnya
hingga akhir zaman. Allahumasalli AlaMuhammad

Alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan oleh
Allah subhanahu wata’ala untuk beribadah di bulan Rajab yang mulia ini. Pada
kesempatan ini kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu
peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Karena itu, sebagai
umat Islam, kita harus mengetahui apa makna Isra’ Mi’raj, bagaimana kisah perjalanan
Nabi dalam Isra’ Mi’raj? Dan apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra’
Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam?  

Judul Khutbah ini: Empat Pelajaran dan Peristiwa Isra Mi’raj

Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah subhanahu wata’ala memberikan
keistimewaan pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melakukan
perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju
Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil
Muntaha untuk menghadap Allah subhanahu wata’ala sang pencipta Alam semesta.
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat Isra’ ayat 1:  

ِ ‫ان الَّ ِذي َأ ْس َر ٰى ِب َع ْب ِد ِه لَ ْياًل ِم َن ْال َمس ِْج ِد ْال َح َر ِام ِإلَى ْال َمس‬
‫ْج ِد‬ َ ‫ُس ْب َح‬
ِ َ‫صى الَّ ِذي بَا َر ْكنَا َح ْولَهُ لِنُ ِريَهُ ِم ْن آيَاتِنَا ِإنَّهُ هُ َو ال َّس ِمي ُع ْالب‬
‫صير‬ َ ‫اَأْل ْق‬
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah, 

Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52. Intisarinya adalah, suatu ketika Nabi
berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat
mengeluarkan hati Nabi dan mencucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi
dengan iman. Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula. Setelah itu Nabi
melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj dengan mengendarai Buraq dengan diantar oleh
malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan, “Siapa ini?” Jibril
menjawab: “Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad”. “Selamat
datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi.”

Di langit dunia ini, Nabi bertemu dengan Nabi Adam ‘alaihissalam, Jibril menunjukkan
bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi. Jibril memohon kepada Nabi Muhammad
untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam, Nabi Muhammad mengucapkan salam
kepada Nabi Adam ‘alaihissalam, sebaliknya Nabi  Adam juga membalas salam kepada
Nabi Muhammad. Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu
dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi
Yusuf ‘alaihissalam, di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris, di langit kelima
Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun ‘alaihissalam, di langit keenam, Nabi
Muhammad bertemu dengan Nabi Musa, Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad
memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa sendiri.
Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim
‘alaihissalam. Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratil Muntaha, tempat Nabi
bermunajat dan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala. Kemudian Nabi naik menuju
Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka’bah di
bumi, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk berthawat di dalamnya. 
Kemudian Nabi disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu,
Jibril mengatakan: “Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri
khas Nabi Muhammad dan umatnya.” 

Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah subhanahu wata’ala.


Nabi Muhammad Mengucapkan Salam Kepada Allah subhanahu wata’ala.
AT'TAHIYYAATUL MUBAARAKAATUSH SHALAWAATUTH THOYYIBAATULILLAAH;
AS-SALAAMU'ALAIKA AYYUHANNABIYYU WA RAHMATULLAAHI WABARAKAATUH ;
ASSALAAMU'ALAINA WA'ALAA IBAADILLAAHISHAALIHIIN .

Segala Kehormatan, Keberkahan, Kebahagiaan dan Kebaikan itu Milik Allah;


Keselamatan atas Nabi Muhammad Juga Rahmat dan Berkahnya;
Keselamatan dicurahkan Kepada Kami dan atas Seluruh Hambah Allah yang Sholeh.
Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh
rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa ‘alaihissalam. Nabi
Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah
shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.
Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah subhanahu wata’ala,
mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan
diringankan menjadi shalat sepuluh kali. kemudian Nabi Muhammad kembali kepada
Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama. Kembali Nabi
menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi
Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu
tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk
kembali menghadap pada Allah. Saya ridho dan pasrah kepada Allah.
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94
menceritakan, keesokan harinya, Nabi menyampaikan peristiwa tentang Isra’ Mi’raj
terhadap kaum Quraisy. Mayoritas orang Quraisy inkar terhadap kisah yang disampaikan
Nabi Muhammad, bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena
tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan Nabi. Melihat hal tersebut, Abu Bakar
bergegas untuk membenarkan kisah Isra’ Mi’raj Nabi, beliau mengatakan: sungguh aku
percaya terhadap berita dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku
tidak percaya? Sejak saat itu sahabat Abu Bakar dijuluki Nabi dengan sebutan Abu Bakar
As-Shiddiq, Abu Bakar yang sangat jujur.    Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari
peringatan Isra’ Mi’raj? Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: ‘Irdlu Waqâi’ wa
Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan;

pertama, Isra’ Mi’raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya
tercinta, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi baru saja mengalami hal
yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Dewi Khodijah sebagai istri tercinta, yang selalu
mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, serta wafatnya
paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum
Quraisy. Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran
Allah subhanahu wata’ala. Sehingga hati Nabi semakin mantap dan teguh dalam
menyebarkan Agama Allah subhanahu wata’ala. Ini memberikan pelajaran kepada kita,
bahwa siapa pun yang berjuang di jalan Allah, dan menegakkan agama, seperti dengan
memakmurkan masjid, memakmurkan majlis ilmu, dzikir dan tahlil, Allah akan
memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.   

Kedua, kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba’i
dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa
jika Nabi melakukan Isra’ Mi’raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah
keharusan bagi tiap Muslim menghadap (mi’raj) kepada Allah subhanahu wata’ala lima
kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu’. Dengan shalat yang khusyu’, seseorang
akan merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata’ala, sehingga ia malu untuk menuruti
syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu
untuk berbuat bohong, dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak
kebaikan. Hal tersebut demi untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah,
sehingga dapat menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka bumi ini.   

Ketiga, Isra’ Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan
perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, Itu adalah
perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi
dengan selamat. Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal
tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan
meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan
ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi. Perjalanan menuju ke luar
angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah
umat dan bangsa.   
Keempat, dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam,
yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita
bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil
Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam. Wajib bagi tiap muslim
sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk
kemerdekaan dan keselamatan Masjidil Aqhsa Palestina. Baik dengan diplomasi politik,
bantuan sandang pangan, maupun dengan harta. Semoga kita selalu menjadi umat yang
selalu dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa Isra’ Mi’raj ini dan mengamalkannya
dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin.

‫ َوأ ْد َخلَنَا وِإيَّاكم فِي‬،‫ هللاُ َوإيَّاكم ِم َن الفَاِئ ِزين اآل ِمنِين‬a‫َج َعلَنا‬
‫ بِس ِْم‬،‫َّجي ْم‬ ِ ‫ أ ُعو ُذ بِاهللِ ِم َن ال َّشي‬.‫ه ال ُمْؤ ِمنِي َْن‬aِ ‫ُز ْم َر ِة ِعبَا ِد‬
ِ ‫ْطان الر‬
َ ‫ يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬:‫َّحي ْم‬
‫ين آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوقُولُوا قَ ْواًل‬ ِ ْ‫هللاِ الرَّح‬
ِ ‫مان الر‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِ ْي َولك ْم فِي القُر‬
‫ َونَفَ َعنِ ْي‬،‫آن ال َع ِظي ِْم‬ َ ‫ با َ َر‬   ‫َس ِدي ًدا‬
ٌ ِ‫ إنّهُ تَعاَلَى َج ّوا ٌد َك ِر ْي ٌم َمل‬.‫ت و ِذ ْك ِر ال َح ِكي ِْم‬
‫ك بَ ٌّر‬ ِ ‫َوِإيّا ُك ْم بِاآليا‬
ٌ ‫َرُؤ ْو‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬

Khutbah II  
‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َعل َى ِإحْ َسانِ ِه َوال ُّش ْك ُر لَهُ َعل َى تَ ْوفِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ‬
‫ك لَهُ َوَأ ْشهَ ُد َّ‬
‫أن َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ‬ ‫اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه‬ ‫َو َرس ُْولُهُ ال َّدا ِعى إل َى ِرضْ َوانِ ِه‪ .‬اللهُ َّم َ‬
‫َوَأصْ َحابِ ِه َو َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما ِكث ْيرًا ‪َ  ‬أ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما َأ َم َر‬
‫َوا ْنتَه ُْوا َع َّما نَهَى َوا ْعلَ ُم ْوا َأ َّن هللاَ َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه ِبنَ ْف ِس ِه َوثَـنَى بِ َمآل‬
‫صلُّ ْو َن َعل َى النَّبِى يآ اَيُّهَا‬
‫ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِس ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإ َّن هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ‫الَّ ِذي َْن آ َمنُ ْوا َ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلِ ْي ًما‪ .‬اللهُ َّم َ‬
‫ك‬
‫ك َو ُر ُسلِ َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِ‬
‫آل َسيِّ ِدنا َ ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئ َ‬ ‫َ‬
‫َّاش ِدي َْن َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر‬
‫ض اللّهُ َّم َع ِن ْال ُخلَفَا ِء الر ِ‬
‫َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِي َْن َوارْ َ‬
‫َو ُع ْث َمان َو َعلِى َو َع ْن بَقِيَّ ِة ال َّ‬
‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعي َْن َوتَابِ ِعي التَّابِ ِعي َْن لَهُ ْم‬
‫ك يَا َأرْ َح َم الر ِ‬
‫َّاح ِمي َْن ‪ ‬‬ ‫ض َعنَّا َم َعهُ ْم بِ َرحْ َمتِ َ‬
‫ان اِلَىيَ ْو ِم ال ِّدي ِْن َوارْ َ‬
‫بِاِحْ َس ٍ‬
‫ت َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْنهُ ْم‬ ‫اَللهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫َو ْاالَ ْم َوا ِ‬
‫ت‬

‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْن ُ‬


‫صرْ‬ ‫اللهُ َّم َأ ِع َّز ْاِإل ْسالَ َم َو ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬
‫اخ ُذلْ َم ْن َخ َذ َل ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو‬
‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫صرْ َم ْن نَ َ‬ ‫ك ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬‫ِعبَا َد َ‬
‫ك ِإلَى يَ ْو َم ال ِّدي ِْن‪ .‬اللهُ َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء‬
‫َد ِّمرْ َأ ْع َدا َء ال ِّدي ِْن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َ‬
‫َو ْال َوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل َو ْال ِم َح َن َوس ُْو َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َح َن َما ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َما بَطَ َن‬
‫ان ْال ُم ْسلِ ِمي َْن عآ َّمةً يَا َربَّ‬
‫صةً َو َساِئ ِر ْالب ُْل َد ِ‬
‫َع ْن بَلَ ِدنَا اِ ْن ُدونِي ِْسيَّا خآ َّ‬
‫آلخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‪.‬‬ ‫ْال َعالَ ِمي َْن‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِى ْا ِ‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَ َّن ِم َن ْال َخ ِ‬
‫اس ِري َْن‪.‬‬ ‫ظلَ ْمنَا اَ ْنفُ َسنَا َو ْ‬‫َربَّنَا َ‬
‫ان َوِإيْتآ ِء ِذي ْالقُرْ ب َى َويَ ْنهَى َع ِن‬ ‫ِعبَا َدهللاِ! ِإ َّن هللاَ يَْأ ُم ُر بِاْل َع ْد ِل َو ْاِإل حْ َس ِ‬
‫ْالفَحْ شآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن َو ْاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم‬
‫‪  ‬يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َوا ْش ُكر ُْوهُ َعل َى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai