Anda di halaman 1dari 13

Contoh Ceramah Singkat Isra Mi'raj (1)

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

،ُ‫ت َأعْ َمالِ َنا َمنْ َي ْهدِىاهللُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفالَ َها ِد َىلَه‬ ِ ‫شر ُْو ِر َأ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّيَئ ا‬ ُ ْ‫هلل مِن‬ ِ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا‬
ِ ِ َ‫اِنَّ ْال َحمْ د‬
‫صحْ ِب ِه‬ َ ‫اركْ َعلَى م َُح َّم ٍد َو َعلَى الِ ِه َو‬ َ ‫ اَللّ ُه َّم‬،ُ‫ْك لَ ُه َوَأ ْش َه ُد اَنَّ م َُحم ًَّدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه الَ َن ِبىَّ َبعْ دَ ه‬
ِ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َو َب‬ َ ‫َأ ْش َه ُد اَنْ الَ اِل َه ِاالَّ هللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬
‫و َمنْ َوالَ ُه‬.َ

ُ ‫هللا َو ْل َت ْن‬
ٌ‫ظرْ َن ْفس‬ َ ‫ َيااَ ُّي َها الَّ ِذي َْن ا َم ُن ْوا ا َّت ُق ْوا‬: ‫ان الرَّ ِجي ِْم‬
ِ ‫هلل م َِن ال َّش ْي َط‬ِ ‫ َأع ُْو ُذ ِبا‬.‫از ْال ُم َّتقُ ْو َن‬ َ ‫هللا ُأ ْوصِ ْي ُك ْم َو ِاي‬
ِ ‫َّاي ِب َت ْق َوى‬
َ ‫هللا َف َق ْد َف‬ ِ َ‫َأمَّا َبعْ ُد َف َيا عِ َباد‬
)18 :‫هللا َخ ِب ْي ٌر ِب َما َتعْ َملُ ْو َن (الحسر‬ َ َّ‫هللا اِن‬ َ ‫ت لِ َغ ٍد َوا َّتقُ ْوا‬
ْ ‫مَّا َق َّد َم‬

Hadirin rahimakumullah

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
kita dapat hadir dalam keadaan sehat wal'afiat. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan
kepada Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang
Islamiyyah.

Hadirin rahimakumullah

Kata "Isra" dari bahasa Arab, berarti berjalan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan
Nabi Muhammad pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa atau
Baitul Maqdis di Palestina. Mi'raj berarti naik ke atas. Menurut istilah Mi'raj adalah naiknya Nabi
Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah SWT.

Allah SWT menceritakan kisah ini pada surat Bani Israil, ayat 1 :

َ ‫ِى َأسْ َر ٰى ِب َع ْب ِدهِۦ َل ْياًل م َِّن ْٱل َمسْ ِج ِد ْٱل َح َر ِام ِإلَى ْٱل َمسْ ِج ِد ٱَأْل ْق‬
‫صا ٱلَّذِى ٰ َب َر ْك َنا َح ْولَهُۥ لِ ُن ِر َيهُۥ مِنْ َءا ٰ َي ِت َنٓا ۚ ِإ َّنهُۥ ه َُو ٱل َّسمِي ُع ْٱلبَصِ ي ُر‬ ٓ ‫ُسب ٰ َْح َن ٱلَّذ‬

"Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-
Haram menuju ke Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan
kepadanya dari tanda-tanda kebesaran kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui."

Hadirin rohimakumulloh

Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat dicintai dan dihormati telah
meninggal dunia, Allah SWT ingin menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, Allah
telah mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya.
peristiwa ini terjadi setelah sebelas tahun Muhammad menjadi Nabi.

Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkan Nabi
Muhammad SAW. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan
menggantikanya dengan sifat baik ke dalam dadanya. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat
Jibril menaiki Buraq, yaitu kendaraan yang sangat cepat. Perjalanan mereka pertama menuju
Masjidil Aqsa di palestina. Selama di perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:

Pertama, Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwaroh. Kedua, Kota madyan, yaitu
tempat persembunyian Nabi Musa dari Fir'aun. Ketiga, Thur Sina, yaitu tempat Nabi Musa
menerima Kitab Taurat. Keempat, Bethlehem,yaitu tempat kelahiran Nabi Isa AS. Kelima,
Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina
merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.

Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan shalat dua rakaat.
Sesampainya di Masjidil Aqsa, disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan
arak.

Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril
mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan
umatnya.

Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT
bersama Malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan
Malaikat jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:

Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi
Ishaq As. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf As. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As.
Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun As. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As.
Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As

Hadirin rahimakumullah

Setelah melewati tujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad diajak ke Baitul Makmur Yaitu
tempat Malaikat melaksanakan Thawaf. Kemudian naik ke Sidratul Muntaha dan dalam
perjalanan ini Malaikat Jibril tidak ikut serta.

Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah SWT, dalam pertemuan tersebut Allah SWT
memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh
waktu.

Ketika hendak turun Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS, dan beliau bercerita
tentang perintah shalat yang diterimanya, dari Allah SWT. Mendengar cerita tersebut Nabi
Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah kembali guna meminta
keterangan. Nabi Muhammad berulang kali menghadap Allah untuk memberikan keringanan,
akhirnya Allah memberikan keringanan perintah shalat kepada Nabi Muhammad menjadi 5
waktu setiap harinya. Allah memberikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad seperti
melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setelah peristiwa itu Nabi dikembalikan ke Makkah.

Pagi harinya Nabi berniat menceritakan hal tersebut kepada kaum Quraisy. Nabi Muhammad
bertemu dengan Abu Jahal dan meminta Abu Jahal mengumpulkan kaum Quraisy.Kesempatan
itu tidak disia-siakan untuk meyakinkan kaum kafir Quraisy tentang kebohongan Nabi
Muhammad SAW. Abu Jahal menyeru kaum Quraisy untuk berkumpul. Setelah kaum Quraisy
berkumpul Nabi Muhammad menceritakan segala kejadian yang dialaminya dalam Isra Mi'raj.
Ceramah Nabi Muhammad tersebut disambut dengan ejekan dan cemoohan, Abu Jahal
menghasut kaum Quraisy untuk tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad yang penuh dengan
kebohongan. Kemudian menemui Abu Bakar dan menceritakan apa yang mereka dengar dari
Nabi Muhammad. Mereka bertanya kepada Abu Bakar "Apakah Abu Bakar mempercayainya?'
dengan tegas Abu Bakar menyatakan "bahwa dia meyakini apa yang telah diceritakan oleh
Nabi Muhammad SAW'. Kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan gelar Assidiq kepada
Abu Bakar hingga menjadi Abu Bakar Assidiq.

Hadirin rahimakumullah

Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu mengalami peristiwa yang tidak pernah
dirahasiakannya. peristiwa Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad dalam waktu yang singkat telah
tersiar ke seluruh kota Makkah, ejekan dan cemoohan sering diterima Nabi Muhammad
mengenai peristiwa yang dialaminya. Sebagai contoh, waktu Nabi Muhammad duduk di Masjidil
Haram dan bertemu dengan Abu Jahal, Abu Jahal duduk disamping Nabi Muhammad SAW,
serta berkata dengan nada mengejek "Apa kabar pagi ini Muhammad? Adakah sesuatu yang
engkau anggap penting yang engkau terima dari Tuhanmu?, Nabi Muhammad menjawab "Ya
tadi malam aku telah diisra'kan " Abu Jahal bertanya "Kemana?" Nabi menjawab "Ke Baitul
Maqdis". Kata Abu Jahal "Kemudian pagi ini engkau telah ada disini?'" Nabi Muhammad
menjawab "Ya". Mendengar jawaban itu Abu Jahal tertawa dan mengejek serta Nabi
Muhammad berkata "Beranikah engkau menceritakan perkataanmu itu kepada penduduk
Makkah? Saya akan mengumpulkan mereka disini, lalu sampaikan perkataanmu kepada
mereka! Nabi menjawab "Baiklah saya akan menerangkan peristiwa ini kepada mereka
peristiwa ini".

Setelah penduduk Makkah berkumpul di Masjidil Haram, kemudian Nabi menceritakan peristiwa
Isra Mi'raj dari awal sampai akhir, tidak ada sedikitpun yang terlewat, kejadian ini menjadikan
mereka yang sudah masuk islam berbalik menjadi murtad. Tetapi bagi umat islam yang kuat
imannya tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu sebab mereka telah yakin
akan kebenaran Nabi Muhammad. Lain halnya dengan Abu Bakar, ia mempunyai sikap yang
berbeda dengan yang lain. Setelah didatangi oleh orang-orang yang merasa sangsi dengan
peristiwa Isra dan Mi'raj ia mendatangi Nabi Muhammad SAW dan meminta penjelasannya
kepadanya peristiwa yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW langsung diterimanya, oleh
sebab itu Nabi Muhammad memanggilnya dengan sebutan As Siddiq.

Hadirin rahimakumullah

Adapun Tamsil dalam Isra, yaitu :

1. Nabi Muhammad SAW melihat orang memotong padi (panen) terus menerus, beliau
bertanya kepada Jibril "siapakah mereka itu?" Jibril menjawab: "Mereka itu ibaratmu yang
gemar beramal jariah, yang kemudian mereka memetik pahalanya dari Allah SWT".

2. Melihat orang yang terus menerus memukul kepalanya, Nabi Muhammad bertanya :
"Siapakah mereka itu Ya Jibril?" Dijawabnya: "mereka itu ibaratmu yang enggan bershalat,
yang kelak akan menyesal dengan memukuli kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa
sakit olehnya".

3. Melihat sebuah kuburan yang sangat harum baunya, Nabi bertanya: "Apakah itu Ya jibril?"
dijawabnya: "itu kuburan Siti Mashitah dan anaknya. Dia mati disiksa dengan digodok oleh Raja
Fir'aun, karena ia mempertahankan imannya kepada Allah Swt sewaktu dipaksa supaya
menyembah berhala.

4. Melihat orang yang di hadapannya ada dua hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan
sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memakan makanan busuk. Nabi
bertanya: "Ya Jibril siapakah mereka itu?" Jibril menjawab :"Ya Rasulullah itu ibarat umatmu
yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal
yang baik dan berpahala".

5. Nabi Muhammad SAW melihat orang-orang yang gagah perkasa,orang itu menengok dan
melihat kekirinya merasa sedih dan menangis tersedu-sedu, tetapi bila menengok dan melihat
kekanannya dia berseri-serigembira dan tersenyum senyum. Nabi bertanya: "Siapakah orang
itu Ya Jibril?" jawab jibril: "dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam As. Bila beliau
melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya berbuat jahat dan dosa. Sebaliknya, bila
mereka menengok kekanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang
berbuat baik dan beramal shaleh".

Hadirin rahimakumullah

Hikmah Isra Mi'raj yaitu :

a. Menghilangkan perasaaan sedih dalam diri Nabi Muhammad SAW yang disebabkan oleh
meninggalnya pembelanya yang utama yaitu pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah. Allah
SWT ingin meyakinkan utusanNya itu bahwa kebenaran dan keyakinan yang dibawanya tidak
akan dapat dikalahkan oleh apapun dan siapapun.

b. Allah hendak memperlihatkan kemahakuasaan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW agar ia


tetap yakin bahwa Allah akan tetap menolongnya dalam menghadapi musuh yang menghalangi
penyiaran agama Islam.

c. Allah mempertemukan dan memperkenalkan Nabi Muhammad SAW dengan para Nabi dan
Rasul terdahulu, agar dapat menambah semangat dan keyakinannya.

d. Allah memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW bekas kejayaan bangsa-bangsa


terdahulu yang hancur luluh karena kedurhakaan kepada Allah dan RasulNya.

e. Menguji para pengikut Nabi, apakah mereka itu akan tetap beriman kepada agama yang
selama ini dianutnya, sekalipun akal dan pikiran mereka belum dapat mengerti dan memahami
kejadian tersebut.

f. Nabi Muhammad SAW dapat bertemu dengan hadirat Allah Swt.

g. Allah menyampaikan perintah melakukan Shalat kepada Nabi dan umatnya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Contoh Ceramah Singkat Isra Mi'raj (2)


Assalamu'alaikum Wr.Wb.

،‫اإلكرام‬ ْ ‫الل َو‬ِ ‫لج‬ َ ‫ ُذو ْا‬،‫ َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِالَ َه ِإاَّل هللا َوحْ َدهُ ال َش ِريك َله‬،‫ريم‬ ‫َأ‬
ِ ‫ َو ْف َه َم َنا‹ ِب َش ِري َْع ِة ال َّن ِبيّ ال َك‬،‫هلل الّذي َهدَ ا َنا ُس ُب َل ال ّسالَ ِم‬ َ ‫هلل ْا‬
ِ ‫لح ْم ُد‬ ِ ‫لحمْ ُد‬ َ ‫ْا‬
‫سان إلَى َي ْو ِم‬
ِ ْ‫عين ِبإح‬ ِ ْ‫باركْ َعلَى َس ِّيدِنا م َُح ّم ٍد َو َعلَى الِه َوأص‬
َ ‫حاب ِه َوال َّت ِاب‬ ِ ‫ص ِّل و َسلِّ ْم َو‬ َ ‫ اللّ ُه َّم‬،‫َوَأ ْش َه ُد َأنّ َسيِّدَ َنا َو َن ِب َّي َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرسولُه‬
‫ان‬ َ َّ
ِ ‫هلل م َِن الشيْط‬ ُ ‫َأ‬
ِ ‫ ع ُْوذ ِبا‬:‫ان ْال َك ِري ْم‬ ِ ْ‫الى فِي ْالقُر‬ َّ
َ ‫ َقا َل هللاُ َت َع‬، ْ‫اع ِت ِه لَ َعل ُك ْم ُت ْفلِح ُْون‬ َ
َ ‫هللا َوط‬ ِ ‫ص ْي ُك ْم َو َن ْفسِ يْ ِب َت ْق َوى‬ ُ ‫ ْأو‬،‫ َف َيا ُّي َها اِإل ْخ َوان‬:ُ‫ َأمَّا َبعْ د‬،‫ال ِّدين‬
‫ يُصْ لِحْ لَ ُك ْم َأعْ َمالَ ُك ْم َو َي ْغفِرْ لَ ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هللا‬،‫ِين َآ َم ُنوا ا َّتقُوا هللا َوقُولُوا َق ْواًل َسدِي ًدا‬ َ ‫ َيا َأ ُّي َها الَّذ‬:‫هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِح ْي ْم‬
ِ ‫ ِبسْ ِم‬،}‫الرَّ ِجيْم‬
‫العظِ ي ُم‬ َ ُ‫صدَقَ هللا‬َ .‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َوالَ َتم ُْو ُتنَّ ِإالَّ َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬َ ‫ا‬ ‫و‬ْ ُ ‫ق‬ َّ
‫ت‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫و‬ ْ ُ
‫ن‬ ‫م‬
َ ‫آ‬ ‫ْن‬
َ ‫ي‬ ‫ذ‬
ِ َّ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫ي‬ُّ َ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ي‬
َ ‫تعالى‬ ‫وقال‬ ‫ًا‬
‫م‬ ‫ي‬ ِ‫ظ‬‫ع‬ َ ‫ا‬ ً
‫ز‬ ‫و‬ْ َ
‫ف‬ َ
‫از‬ َ
‫ف‬ ْ
‫د‬ َ
‫ق‬ َ
‫ف‬ ‫َو َرسُولَ ُه‬

Hadirin rahimakumullah,

Alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah
subhanahu wata'ala untuk beribadah di bulan Rajab yang mulia ini. Pada kesempatan ini kita
kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu peringatan Isra' Mi'raj Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui
apa makna Isra' Mi'raj, bagaimana kisah perjalanan Nabi dalam Isra' Mi'raj? Dan apa pelajaran
yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam?

Isra' Mi'raj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah subhanahu wata'ala memberikan
keistimewaan pada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk melakukan perjalanan
mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha
Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap
Allah subhanahu wa ta'ala sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana firman Allah subhanahu
wata'ala dalam surat Isra' ayat 1:

‫ار ْك َنا َح ْولَ ُه ِل ُن ِر َي ُه مِنْ آ َيا ِت َنا ِإ َّن ُه ه َُو ال َّسمِي ُع ْالبَصِ ي ُر‬ َ ‫ان الَّذِي َأسْ َر ٰى ِب َع ْب ِد ِه َل ْياًل م َِن ْال َمسْ ِج ِد ْال َح َر ِام ِإلَى ْال َمسْ ِج ِد اَأْل ْق‬
َ ‫صى الَّذِي َب‬ َ ‫ُسب َْح‬

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat.

Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam
dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52. Intisarinya adalah, suatu ketika Nabi berada di dalam
suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan
mencucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman. Kemudian hati Nabi
dikembalikan sebagaimana semula. Setelah itu Nabi melakukan perjalanan Isra' Mi'raj dengan
mengendarai Buraq dengan diantar oleh malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat
pertanyaan, "Siapa ini?" Jibril menjawab: "Jibril." "Siapa yang bersamamu?" Jibril menjawab,
"Muhammad". "Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah
engkau, wahai Nabi." Di langit dunia ini, Nabi bertemu dengan Nabi Adam 'alaihissalam, Jibril
menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi. Jibril memohon kepada Nabi
Muhammad untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam, Nabi Muhammad mengucapkan
salam kepada Nabi Adam 'alaihissalam, sebaliknya Nabi Adam juga membalas salam kepada
Nabi Muhammad.

Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi
Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf 'alaihissalam, di langit
keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris, di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan
Nabi Harun 'alaihissalam, di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa, Nabi
Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga,
melampaui dari umat Nabi Musa sendiri. Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad
bertemu dengan Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratul
Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Kemudian
Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan
Ka'bah di bumi, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk bertawaf di dalamnya.
Kemudian Nabi disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril
mengatakan: "Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi
Muhammad dan umatnya."

Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Allah
mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardhu sebanyak lima puluh rakaat setiap
hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad
shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa 'alaihissalam. Nabi Musa mengingatkan
bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari,
Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya. Lalu meminta kepada Nabi
Muhammad untuk kembali pada Allah subhanahu wata'ala, mohonlah keringanan untuk
umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh
kali. Kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan
sebagaimana yang pertama. Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya
Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa
tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad
menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah. Saya ridho dan pasrah kepada
Allah.
Hadirin rahimakumullah

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94
menceritakan, keesokan harinya, Nabi menyampaikan peristiwa tentang Isra' Mi'raj terhadap
kaum Quraisy. Mayoritas orang Quraisy ingkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi
Muhammad, bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya
terhadap kisah yang disampaikan Nabi. Melihat hal tersebut, Abu Bakar bergegas untuk
membenarkan kisah Isra' Mi'raj Nabi, beliau mengatakan: sungguh aku percaya terhadap berita
dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya? Sejak saat itu
sahabat Abu Bakar dijuluki Nabi dengan sebutan Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Bakar yang
sangat jujur.

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra' Mi'raj? Ali Muhammad Shalabi dalam
Sirah Nabawiyah: 'Irdlu Waqâi' wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan, pertama, Isra'
Mi'raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi baru saja mengalami hal yang amat
menyedihkan, yaitu wafatnya Dewi Khadijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan
jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, serta wafatnya paman tercinta yaitu
Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy. Allah ingin menguatkan
hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga hati
Nabi semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah subhanahu wata'ala. Ini
memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapapun yang berjuang di jalan Allah, dan
menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majelis ilmu, dzikir
dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.

Kedua, kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba'i dalam
kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi
melakukan Isra' Mi'raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi
setiap Muslim menghadap (mi'raj) kepada Allah subhanahu wata'ala lima kali sehari dengan
jiwa dan hati yang khusyu'. Dengan shalat yang khusyu', seseorang akan merasa diawasi oleh
Allah subhanahu wata'ala, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu
untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat bohong, dan
sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi
untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah
yang terbaik di muka bumi ini.

Ketiga, Isra' Mi'raj adalah mukjizat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dengan
perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, Itu adalah
perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan
selamat. Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan
pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak
hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap
sains dan teknologi. Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat
tinggi yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.

Keempat, dalam perjalanan Isra' Mi'raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu
Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil
Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya
sama saja dengan membela agama Islam. Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan
masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan keselamatan
Masjidil Aqsa Palestina. Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun
dengan harta. Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari
peristiwa Isra' Mi'raj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin.

ِ ْ‫هللا الرَّ ح‬
:‫مان الرَّ حِي ْم‬ ِ ‫هلل م َِن ال َّشي‬
ِ ‫ ِبسْ ِم‬،‫ْطان الرَّ ِجي ْم‬ ِ ‫ُوذ ِبا‬ ُ ‫ أع‬.‫ َو ْأد َخلَ َنا وِإيَّاكم فِي ُزمْ َر ِة عِ َبا ِد ِه المُْؤ ِم ِني َْن‬،‫َج َعلَنا هللاُ َوإيَّاكم م َِن ال َفاِئزين اآل ِمنِين‬
ِ
َ ‫ت و ِذ ْك ِر‬
‫ إ ّن ُه َتعاَلَى َجوّ ا ٌد‬.‫الح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َو َن َف َعنِيْ َوِإيّا ُك ْم ِباآليا‬،‫آن ال َعظِ ي ِْم‬
ِ ْ‫ك هللاُ لِيْ َولك ْم فِي القُر‬ َ ‫ِيدا با َ َر‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬
ً ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل َسد‬
‫ك بَرٌّ َرُؤ ْوفٌ َر ِح ْي ٌم‬ ٌ ِ‫َك ِر ْي ٌم َمل‬

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Contoh Ceramah Singkat Isra Mi'raj (3)


Assalamu'alaikum Wr. Wb.

َ ‫ َن ِب ِّي َنا م َُح َّم ٍد‬،‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم َعلَى َأ ْش َرفِ ْاَأل ْن ِب َيا ِء َو ْالمُرْ َسلِي َْن‬ ‫ُأ‬
‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه‬ َّ ‫ َوال‬،‫ْن‬ ِ ‫ َو ِب ِه َنسْ َت ِعيْنُ َعلَى م ُْو ِر ال ُّد ْن َيا َوال ِّدي‬،‫ْال َح ْم ُد هلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬
‫ َوَأ ْش َه ُد‬.‫ك ْال َح ُّق ْالم ُِبيْن‬
ُ ‫ك لَ ُه ْال َم ِل‬ َ ‫ َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإ ٰل َه ِإاَّل هللا َوحْ دَه اَل َش ِر ْي‬،‫ْن‬
ِ ‫لى َي ْو ِم ال ِّدي‬
َ ‫ان ِإ‬ ٍ ‫َو َسلَّ َم َو َعلَى ٰا ِل ِه َوَأصْ َح ِاب ِه َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس‬
‫َأل‬
‫ِق ْال َوعْ ِد ْا ِميْن‬ ُ ‫نَّ َس ِّي َد َنا م َُحـ َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه صاد‬ ‫َأ‬

‫ِي اَسْ ٰرى ِب َع ْبدِهٖ َل ْياًل م َِّن ْال َمسْ ِج ِد‬ ْٓ ‫ ُسب ْٰح َن الَّذ‬:‫ َف َقا َل هللاُ َت َعالَى‬.‫هللا َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتم ُْو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم ُْو َن‬
َ ‫ ِا َّتقُوا‬.‫َأمَّا َبعْ ُد َف َيا َأ ُّي َها ْال َحاضِ ر ُْو َن‬
ْ ۗ ٰ َّ
‫صا الذِيْ ٰب َر ْك َنا َح ْولَ ٗه لِ ُن ِر َي ٗه مِنْ ا ٰي ِت َنا ِا َّن ٗه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع البَصِ ْي ُر‬ ‫اْل‬ ْ
َ ‫ال َح َر ِام ِالَى ال َمسْ ِج ِد ا َ ْق‬ ْ

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam kepada Rasulullah menjadi dua hal yang
penting untuk mengawali majelis ini. Hal penting selanjutnya adalah berwasiat takwa yang
menjadi kewajiban bagi khatib untuk senantiasa sampaikan kepada jamaah karena memang
menjadi rukun dalam khutbah Jumat. Apabila rukun dalam Jumat ditinggalkan, termasuk wasiat
taqwa, maka konsekuensinya adalah tidak sah ibadah shalat Jumat yang dilaksanakan.

Oleh karena itu mari kita tingkatkan dan kuatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT sebagai
wujud penghambaan kita kepada-Nya yang menumbuhkan rasa takut pada diri kita untuk
melanggar perintah-perintah-Nya. Kuatnya ketakwaan juga bisa diukur dari kemampuan kita
menjalankan seluruh perintah Allah SWT. Takwa akan menjadikan kita masuk ke dalam
golongan orang-orang yang beruntung dan masuk ke dalam surga Allah SWT. Sebagaimana
ditegaskan dalam Al-Qur'an Surat An-Naba 31:
‫از ۙا‬
ً ‫اِنَّ ل ِْل ُم َّتقِي َْن َم َف‬

Artinya: "Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (ada) kemenangan (surga)"

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Di antara tanda-tanda orang yang bertakwa telah disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah
ayat 3:

‫ب َو ُيقِ ْيم ُْو َن الص َّٰلو َة َو ِممَّا َر َز ْق ٰن ُه ْم ُي ْنفِقُ ْو َن‬


ِ ‫ۙ الَّ ِذي َْن يُْؤ ِم ُن ْو َن ِب ْال َغ ْي‬

Artinya: "(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan
menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,"

Dari ayat ini kita bisa memahami bahwa orang yang bertakwa itu percaya kepada hal yang tak
tampak mata dan juga tidak bisa dirasa dan direkam oleh indra serta tak bisa dinalar secara
akal manusia. Hal ini disebut dengan istilah ghaib. Orang yang bertakwa juga dicirikan dengan
konsistensinya dalam menjalankan shalat sebagai ibadah vertikal menyembah Allah SWT.

Dua hal ini, yakni percaya pada hal yang ghaib dan menjalankan shalat, menjadi dua hal
relevan dengan keberadaan kita saat ini berada di bulan Rajab. Di bulan inilah sebuah peristiwa
ghaib yang tak masuk akal dan hanya dipercayai oleh orang-orang yang beriman terjadi, yakni
peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad saw. Peristiwa ini menjadi peristiwa ghaib yang harus
diterima oleh keimanan terlebih dahulu sebelum akal kita.

Pengertian Isra ini sendiri adalah perjalanan Nabi Muhammad saw dari Masjid al-Haram di Kota
Makkah ke Masjid al-Aqsa di Palestina yang berjarak lebih kurang 1.500 kilometer. Sedangkan
Mi'raj adalah perjalanan beliau dari Masjid al-Aqsa ke Sidratul Muntaha yakni tempat di langit
yang bersifat ghaib, tidak mungkin dijangkau oleh pancaindra manusia, bahkan tidak dapat
dijangkau oleh akal pikiran. Dua perjalanan ini ditempuh Nabi Muhammad hanya dalam satu
malam.

Peristiwa agung ini telah diterangkan dalam Al-Qur'an Surat Al-Isra ayat 1:

‫صا الَّذِيْ ٰب َر ْك َنا َح ْولَ ٗه لِ ُن ِر َي ٗه مِنْ ٰا ٰي ِت َن ۗا ِا َّن ٗه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْالبَصِ ْي ُر‬
َ ‫ِي اَسْ ٰرى ِب َع ْبدِهٖ لَ ْياًل م َِّن ْال َمسْ ِج ِ‹د ْال َح َر ِام ِالَى ْال َمسْ ِج ِ‹د ااْل َ ْق‬
ْٓ ‫ُسب ْٰح َن الَّذ‬

Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada
malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar
Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha
Mendengar lagi Maha Melihat."

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Dalam perjalanan spiritual ini, Nabi Muhammad mendapatkan 'oleh-oleh' yang sangat
monumental dan menjadi hal yang paling sering disebut pada bulan Rajab yakni perintah shalat
lima waktu. Maka kurang lengkap rasanya jika peringatan Isra Mi'raj yang sering dilakukan
masyarakat di Indonesia tidak mengangkat dan membahas tentang shalat. Baik pembahasan
tentang shalat dari perspektif fiqih, tasawuf, kesehatan, maupun dari perspektif lain yang
mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Pembahasan tentang shalat ini penting untuk diingatkan kembali kepada umat Islam pada bulan
Rajab ini sebagai upaya untuk menguatkan kembali kesadaran bahwa shalat adalah sebuah
kebutuhan bagi umat Islam. Bukan hanya sekedar kewajiban saja. Mengapa kita butuh? Karena
shalat menjadi satu media penting untuk mendekatkan diri dan menyembah Allah SWT.
Dengan shalat kita telah menunjukkan komitmen untuk menjalankan misi utama diciptakannya
manusia ke dunia yakni untuk beribadah. Hal ini sudah disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Ad-
Dzariyat ayat 56:

َ ‫ت ْال ِجنَّ َوااْل ِ ْن‬


‫س ِااَّل لِ َيعْ ُبد ُْو ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬

Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Dalam pelaksanaan shalat sendiri, penting untuk diingat oleh kita semua untuk senantiasa
mengedepankan kualitas shalat. Bukan hanya kuantitas shalat saja. Kewajiban shalat yang
difokuskan kepada kuantitas atau jumlah saja akan menjadikan diri terbebani dalam
menjalankannya. Jika kewajiban shalat kita kerjakan dengan mengedepankan kualitas, maka
shalat yang dilakukan akan benar-benar bisa dinikmati dan akan berdampak pada perilaku
serta kualitas kehidupan kita.

Rasulullah pernah mengingatkan dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad:

‫صلُّ ْو َن‬
َ ‫ُصلّ ْو َن َوالَ ُي‬ ِ ‫يَأتِى َعلَى ال َّن‬
َ ‫اس َز َمانٌ ي‬

Artinya: "Akan datang suatu masa menimpa manusia, banyak yang melakukan shalat, padahal
sebenarnya mereka tidak shalat".

Hadits ini mengingatkan kepada kita untuk senantiasa menjalankan perintah ini dengan
sempurna mulai dari aspek fiqihnya sampai dengan aspek hakikat dari shalat itu sendiri. Dari
sisi fiqih kita harus mengetahui syarat dan rukun shalat dan beberapa hal lain terkait seperti
cara berwudhu, waktu-waktu shalat dan sejenisnya. Terminologi shalat ini sendiri adalah:

َ ‫َأ ْق َوا ٌل َوَأ ْف َعا ٌل َم ْخص ُْو‬


َ ‫ص ٌة ُم ْف َتت َِح ٌة ِبال َّت ْك ِبي ِْر م ُْخ َت ِت َم ٌة ِبال َّتسْ ِلي ِْم ِب َش َراِئ َط َم ْخص ُْو‬
‫ص ٍة‬

Artinya: "Ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam, dengan syarat dan rukun tertentu".
Sementara dari sisi hakikat, shalat memiliki dimensi ibadah rohani yang di dalamnya berisi doa-
doa untuk mendatangkan ketenangan dan ketentraman jiwa. Allah berfirman:

‫ك َس َكنٌ َل ُه ْم َوهَّللا ُ َسمِي ٌع َعلِي ٌم‬


َ ‫صاَل َت‬
َ َّ‫ص ِّل َعلَي ِْه ْم ِإن‬
َ ‫َو‬

Artinya: "Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S. At-Taubah 103).

Selain berbuah ketenangan jiwa, shalat juga akan membuahkan ketentraman bagi orang lain.
Kenapa? Karena orang yang melakukan shalat dengan benar akan membuahkan komitmen
untuk tidak berbuat hal yang keji dan mungkar. Hal ini disebutkan dalam Al-Qur'an Surat Al-
Ankabut ayat 45:

‫ب َواَق ِِم الص َّٰلو ۗ َة اِنَّ الص َّٰلو َة َت ْن ٰهى َع ِن ْال َفحْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َۗولَ ِذ ْك ُر هّٰللا ِ اَ ْك َب ُر َۗوهّٰللا ُ َيعْ لَ ُم َما َتصْ َنع ُْو َن‬
ِ ‫ْك م َِن ْالك ِٰت‬
َ ‫ا ُ ْت ُل َمٓا ا ُ ْوح َِي ِالَي‬

Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan
tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.
Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain).
Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah

Mari di bulan Rajab ini kita jadikan peristiwa Isra Mi'raj sebagai media untuk lebih menguatkan
keimanan dan ketakwaan kepada hal-hal yang ghaib serta menjadikan shalat sebagai ibadah
yang benar-benar bisa membuahkan hasil nyata yang berdampak pada kehidupan diri dan
masyarakat sekitar. Upaya ini dilakukan dengan menjaga kuantitas dan kualitas shalat yang kita
lakukan. Semoga Allah mengabulkan harapan-harapan kita. Amin

‫ ِإ َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬،ُ‫ َفاسْ َت ْغفِر ُْوه‬،‫ َوَأسْ َت ْغفِ ُر هللاَ لِيْ َولَ ُك ْم‬،‫َأقُ ْو ُل َق ْولِيْ ٰه َذا‬

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

Simak Video "Ketua KPK: Isra Mi'raj Jadi Penggerak dalam Pemberantasan Korupsi"

(asm/alk)
isra miraj
isra mi'raj
ceramah isra miraj
contoh teks ceramah isra miraj
Rekomendasi untuk Anda
Selengkapnya
detikSulsel
Kesaksian Warga Muna Barat Tebas Ular Raksasa yang Nyaris Mangsa Babi Hutan
detikSulsel
Satgas Damai Cartenz Sita 48 Barang KKB Egianus Kogoya, Termasuk 4 Senapan
detikNews
Mobil Selebgram Clara Shinta Ditarik Debt Collector gegara Ulah Eks Suami
detikNews
Rektor UII: Pulanglah, Ahmad Munasir Rafie!
detikNews
Viral Polisi Dibentak Debt Collector yang Tarik Mobil Selebgram Clara Shinta
detikNews
Hakim Tegur Anak Buah Hotman Potong JPU Sidang Irjen Teddy: Kayak di Kampung
Berita Terkait
Walkot Probolinggo Ingatkan Pentingnya Amanah di Momen Isra Miraj
Mulai Trading di GK Invest tanpa biaya harian
Promoted
Ahmad Basarah Ungkap 3 Pelajaran Penting Isra Mi'raj bagi RI
Tradisi Madang Bareng saat Isra Miraj, Wujud Syukur Nelayan di Kisik Kendal
Peringati Isra Miraj, Cak Imin Doakan Umat Islam Kuat Menata Bangsa
Wisatawan Serbu Malioboro di Hari Libur Isra Mikraj
Berita detikcom Lainnya
detikInet
Awas! Serangan Siber Akan Terus Naik Jelang Pemilu 2024
detikFood
9 Makanan Aneh Terpopuler di Asia Tenggara, Ada dari Indonesia Lho!
Promoted
Mulai Trading di GK Invest tanpa biaya harian
Promoted
detikHot
Istri Ngaku Tak Dinafkahi Rizal Djibran Sejak Awal Nikah, Alasannya Tak Mampu
Wolipop
Kematian Tragis Model OnlyFans, Bunuh Diri karena Tekanan Media Sosial
Promoted
Pasang Iklan Di Detik Sangat Mudah dan Banyak Dapatkan Diskon 75%
Promoted
detikOto
Indonesia Kedatangan Merek Motor Italia Baru, Namanya MBP
detikNews
Biden Mendadak ke Ukraina, Sirene Serangan Udara Meraung-raung!
Baca artikel detiksulsel, "Kumpulan Ceramah Singkat Isra Mi'raj, Perjalanan Spiritual
Rasulullah" selengkapnya https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6571562/kumpulan-ceramah-
singkat-isra-miraj-perjalanan-spiritual-rasulullah.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Anda mungkin juga menyukai