Anda di halaman 1dari 5

Assalamu'alaikum Wr.

Wb
ِ ‫ لِي ُْظ ِه َرهُ َع َلى ال ِّدي‬،‫ْن ْال َح ِّق‬
‫ْن‬ ِ ‫اَ ْل َحمْ ُد هلل الَّ ِذيْ َأرْ َس َل َرس ُْو َل ُه ِب ْالهُدَى َو ِدي‬
‫ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َرس ُْو ُل‬,ُ‫ َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللا‬،‫هلل َش ِه ْي ًدا‬
ِ ‫ُكلِّ ِه َو َك َفى ِبا‬
‫ َأمَّا َبعْ ُد‬,‫صحْ ِب ِه اَجْ َم ِعي َْن‬
َ ‫ص ِّل َع َلى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َع َلى آلِ ِه َو‬ َ ‫ اَللَّ ُه َّم‬,‫هللا‬
ِ
Hadirin rohimakumulloh

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita
dapat hadir dalam keadaan sehat wal’afiat. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Rasulullah SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang Islamiyyah.

Yang saya hormati, bapak kepala sekolah beserta wakil, bapak ibu guru berserta tim juri, dan yang saya
sayangi teman teman semua nya.

Kata “Isra” dari bahasa Arab, berarti berjalan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan Nabi
Muhammad pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa atau Baitul
Maqdis di Palestina. Mi’raj berarti naik ke atas. Menurut istilah Mi’raj adalah naiknya Nabi
Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah Swt.

Allah SWT menceritakan kisah ini pada surat Bani Israil, ayat 1 :

‫ص _ا ٱلَّذِى‬ َ ‫ِى َأسْ َر ٰى ِب َع ْب ِدهِۦ َل ْياًل م َِّن ْٱل َمسْ ِج ِد ْٱل َح َر ِام ِإ َلى ْٱل َم ْس _ ِج ِد ٱَأْل ْق‬
ٓ ‫ُسب ٰ َْح َن ٱلَّذ‬
‫ٰ َب َر ْك َنا َح ْو َلهُۥ لِ ُن ِر َيهُۥ ِمنْ َءا ٰ َي ِت َنٓا ۚ ِإ َّنهُۥ ه َُو ٱل َّسمِي ُع ْٱلبَصِ ي ُر‬
”Maha suci Allah yang telah mmemperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram
menuju ke Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami perlihatklan kepadanya dari
tanda-tanada kebesaran kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Hadirin rohimakumulloh

Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat dicintai dan dihormati telah meninggal
dunia,yaitu istri tercinta khadijah radiallahuanha dan pamannya abu tholib ditahun yang sama. Allah
SWT ingin menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, Allah telah mengutus Malaikat Jibril
untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya. peristiwa ini terjadi setelah sebelas
tahun Muhammad menjadi Nabi.
Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkan Nabi Muhammad
SAW. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan menggantikanya
dengan sifat baik ke dalam dadanya. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menaiki Buraq, yaitu
kendaraan yang sangat cepat. Perjalanan mereka pertama menuju Masjidil Aqsa di palestina.
Selama di perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:

Pertama, Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwaroh. Kedua, Kota madyan, yaitu
tempat persembunyian Nabi Musa dari Fir’aun. Ketiga, Thur Sina, yaitu tempat Nabi Musa
menerima Kitab Taurat. Keempat, Bethlehem,yaitu tempat kelahiran Nabi Isa AS. Keima, Masjidil
Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan
tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.

Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan shalat dua rakaat. Sesampainya
di Masjidil Aqsa, disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak.

Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril
mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.

Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah Swt
bersama Malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan Malikat
jibril singgah ditujuh lapis langit yaitu:

Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq
As. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf As. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As. Langit
kelima bertemu dengan Nabi Harun As. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As. Langit
ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As

Hadirin rohimakumulloh

Setelah melewati ketujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad diajak ke Baitul Makmur Yaitu
tempat Malaikat melaksanakan Thawaf. Kemudian naik ke Sidratul Muntaha dan dalam perjalanan
ini Malaikat Jibril tidak ikut serta.

Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah Swt, dalam pertemuan tersebut Allah Swt merintahkan
kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh waktu.

Ketika hendak turun Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS, dan beliau bercerita tentang
perintah shalat yang diterimanya, dari Allah Swt. Mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh
Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah kembali guna meminta keterangan. Nabi
Muhammad berulangkali menghadap Allah untuk memberikan keringanan, akhirnya Allah
memberikan keringanan perintah shalat kepada Nabi Muhammad menjadi 5 waktu setiap harinya.
Allah memberikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad seperti melaksanakan shalat
sebanyak 50 waktu setelah peristiwa itu Nabi dikembalikan ke Makkah.

Pagi harinya Nabi berniat menceritakan hal tersebut kepada kaum Quraisy. Nabi Muhammad
bertemu dengan Abu Jahal dan meminta Abu Jahal mengumpulkan kaum Quraisy.Kesempatan itu
tidak disia-siakan untuk meyakinkan kaum kafir Quraisy tentang kebohongan Nabi Muhammad
SAW. Abu Jahal menyeru kaum Quraisy untuk berkumpul. Setelah kaum Quraisy berkumpul Nabi
Muhammad menceritakan segala kejadian yang di alaminya dalam Isra Mi’raj. Ceramah Nabi
Muhammad tersebut disambut dengan ejekan dan cemoohan, Abu Jahal menghasut kaum Quraisy
untuk tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad yang penuh dengan kebohongan. Kemudian
menemui Abu Bakar dan menceritakan apa yang mereka dengar dari Nabi Muhammad. Mereka
bertanya kepada Abu Bakar “Apakah Abu Bakar mempercayainya?’ dengan tegas Abu Bakar
menyatakan “bahwa dia meyakini apa yang telah diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW’.
Kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan gelar Assidik kepada Abu Bakar hingga menjadi Abu
Bakar Assidiq.

Hadirin rohimakumulloh

Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu mengalami peristiwa yang tidak pernah di
rahasiakannya. peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad dalam waktu yang singkat telah tersiar
keseluruh kota Makkah, ejekan dan cemoohan sering diterima Nabi Muhammad mengenai peristiwa
yang dialaminya. Sebagi contoh, waktu Nabi Muhammad duduk di Masjidil Haram dan bertemu
dengan Abu Jahal, Abu Jahal duduk disamping Nabi Muhammad SAW, serta berkata dengan nada
mengejek “Apa kabar pagi ini Muhammad? Adakah sesuatu yang engkau anggap penting yang
engkau terima dari Tuhanmu?, Nabi Muhammad menjawab “Ya tadi malam aku telah diisrakan “
Abu Jahal bertanya ”Kemana?” Nabi menjawab ”Ke Baitul Maqdis”. Kata Abu Jahal “Kemudian pagi
ini engkau telah ada disini?’” Nabi Muhammad menjawab ”Ya”. Mendengar jawaban itu Abu Jahal
tertawa dan mengejek serta Nabi Muhammad berkata ”Beranikah engkau menceritakan
perkataanmu itu kepada penduduk Makkah? Saya akan mengumpulkan mereka disini, lalu
sampaikan perkataanmu kepada mereka! Nabi menjawab “Baiklah saya akan menerangkan
peristiwa ini kepada mereka peristiwa ini”. Setelah penduduk Makkah berkumpul di masjidil Haram,
kemudian Nabi menceritakan peristia Isra Mi’raj dari awal sampai akhir, tidak ada sedikitpun yang
terlewat, kejadian ini menjadikan mereka yang sudah masuk islam berbalik menjadi murtad. Tetapi
bagi umat islam yang kuat imannya tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu sebab
mereka telah yakin akan kebenaran Nabi Muhammad. Lain halnya dengan Abu Bakar, ia
mempunyai sikap yang berbeda dengan yang lain. Setelah didatangi oleh orang-orang yang merasa
sangsi dengan peristiwa Isra dan Mi’raj ia mendatangi Nabi Muhammad SAW dan meminta
penjelasannya kepadanya peristiwa yang di ceritakan oleh Nabi Muhammad SAW langsung
diterimanya, oleh sebab itu Nabi Muhammad memanggilnya dengan sebutan Ashiddiq.

Hadirin rohimakumulloh

Adapun Tamsil dalam Isra, yaitu :

1. Nabi Muhammad SAW melihat orang memotong padi (panen) terus menerus, beliau
bertanya kepada Jibril “siapakah mereka itu?” Jibril menjawab: ”Mereka itu ibaratmu yang gemar
beramal jariah, yang kemudian mereka memetik pahalanya dari Allah Swt”.

2. Melihat orang yang terus menerus memukul kepalanya, Nabi Muhammad bertanya :
”Siapakah mereka itu Ya Jibril?” Dijawabnya: ”mereka itu ibaratmu yang enggan bershalat, yang
kelak akan menyesal dengan memukuli kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit
olehnya”.
3. Melihat sebuah kuburan yang sangat harum baunya, Nabi bertanya: ”Apakah itu Ya jibril?”
dijawabnya: ”itu kuburan Siti Mashitah dan anaknya. Dia mati disiksa dengan digodok oleh Raja
Fir’aun, karena ia mempertahankan imannya kepada Allah Swt sewaktu dipaksa supaya
menyembah berhala.

4. Melihat orang yang dihadapannya ada dua hidangan, sebelah kanannya makanan lezat
dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memakan makanan busuk. Nabi
bertanya: ”Ya Jibril siapakah mereka itu?” Jibril menjawab :”Ya Rasulullah itu ibarat umatmu yang
suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal yang baik
dan berpahala”.

5. Nabi Muhammad SAW melihat orang-orang yang gagah perkasa,orang itu menengok dan
melihat kekirinya merasa sedih dan menangis tersedu-sedu, tetapi bila menengok dan melihat
kekanannya dia berseri-serigembira dan tersenyum senyum. Nabi bertanya: ”Siapakah orang itu Ya
Jibril?” jawab jibril: ”dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam As. Bila beliau melihat ke kiri
sedih, karena melihat anak cucunya berbuat jahat dan dosa. Sebaliknya, bila mereka menengok
kekanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang berbuat baik dan beramal
shaleh”.

Hadirin rohimakumulloh

Hikmah Isra Mi’raj yaitu :

a. Menghilangkan perasaaan sedih dalam diri Nabi Muhammad SAW yang disebabkan oleh
meninggalnya pembelanya yang utama yaitu pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah. Allah Swt
ingin meyakinkan utusanNya itu bahwa kebenaran dan keyakinan yang dibawanya tidak akan dapat
dikalahkan oleh apapun dan siapapun.

b. Allah hendak memperlihatkan kemaha kuasaanNya kepada Nabi Muhammad SAW agar ia
tetap yakin bahwa Allah akan tetap menolongnya dalam menghadapi musuh yang menghalangi
penyiaran agam islam.

c. Allah mempertemukan dan memperkenalkan Nabi Muhammad SAW dengan para Nabi
dan Rasul terdahulu, agar dapat menambah semangat dan keyakinannya.

d. Allah memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW bekas kejayaan bangsa-bangsa


terdahulu yang hancur luluh karena kedurhakaan kepada Allah dan RasulNya.

e. Menguji para pengikut Nabi, apakah mereka itu akan tetap beriman kepada agama yang
selama ini dianutnya, sekalipun akal dan pikiran mereka belum dapat mengerti dan memahami
kejadian tersebut.

f. Nabi Muhammad SAW dapat bertemu dengan hadirat Allah Swt.

g. Allah menyampaikan perintah melakukan Shalat kepada Nabi dan umatnya.


Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya

Anda mungkin juga menyukai