Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb pemilik seluruh alam. Shalawat teriring
salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para
Sebuah anugerah terbesar dari Allah SWT, sehingga penulis dapat meneyelesaikan
penyusunan makalah ini dengan judul ISRA’ MI’RAJ dan TINJAUAN SAINS MODERN.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu sehingga dapat terselesaikannya makalah ini dengan baik. Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena
Bilal syahid
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian Isra’ Mi’raj
Isra’ Mi’raj (Arab : اإلسراء والمعراج, al-’Isrā’ wal-Mi‘rāj) adalah dua bagian dari
perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian
ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam , karena pada peristiwa ini Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan shalat lima
waktu dalam sehari semalam.
Isra’secara etimologi atau menurut bahasa artinya berjalan di waktu malam.
Isra’ secara terminologi atau menurut istilah artinya perjalanan Nabi Muhammad
s.a.w. diwaktu malam hari dari masjidil Haram (di Makkah) ke masjidil Aqsha artinya masjid
yang jauh (di Palestina).
Mi’roj secara etimologi atau menurut bahasa artinya tangga, atau alat untuk naik dari
bawah ke atas.
Mi’raj secara terminologi atau menurut istilah adalah perjalanan nabi saw dari alam
bawah (bumi) ke alam atas (langit) sampai langit yang ke tujuh sampai ke sidratul muntaha,
yakni dari Masjidil Aqsha di Palestina naik ke alam atas melalui beberapa langit dan ke
sidratul muntaha dan terakhir sampai ke Arasyi dan Kursy dimana beliau menerima wahyu
dari Allah yang mengandung perintah shalat lima waktu.
B. Masa Terjadinya Isra’ Mi’raj
Para ulama tarikh banyak berselisih tentang waktu terjadinya isra’ mi’raj.Sebagian
ulama berpendapat bahwa isra’ mi’raj terjadi pada tanggal 7 Rabiul awal,sebagian lagi pada
tanggal 17 Rabiul awal, sebagian lagi pada tanggal 27 Rabiul akhir dan sebagian lagi
berpendapat bahwa isra’ mi’raj terjadi pada tanggal tanggal 27 rajab.
Tapi sebagian besar ulama berpendapat bahwa isra’ mi’raj terjadi pada tanggal 27
Rajab .
Sedangkan tahun terjadinya Isra’ Mi’raj terjadi pada periode akhir kenabian di
Makkah sebelum Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam hijrah ke Madinah. Yaitu pada
malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.
Wallahu a’lamu bis-shawab…
tersebut mengandung perintah wajib mengerjakan shalat lima kali (lima waktu) sehari kepada
beliau maupun kepada segenap ummatnya. Keesokan harinya, sesudah beliau menyampaikan
berita isra’ mi’raj kepada kaum musyrikin qurays dan terutama kepada para sahabatnya dan
pengikutnya, datanglah malaikat Jibril kepada beliau untuk menjelaskan dan mengajarkan
cara sholat yang wajib dikerjakan.
Malaikat jibril datang kepada Nabi dan berkata , “Marilah sholat!” ,Nabi kemudian
melakukan shalat dzuhur 4 rakaat pada waktu matahari telah condong (tergelincir).
Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu ashar dan berkata , “Marilah
shalat!”. Lalu Nabi shalat ashar 4 rakaat pada waktu bayangan menjadi sama panjang dengan
aslinya.
Malaikat Jibril datang lagi kepada nabi pada waktu magrib dan berkata, “Marilah
sholat!”, Lalu nabi sholat maghrib 3 rakaat pada waktu matahari telah masuk(terbenam).
Malaikat jibril datang lagi kepada nabi pada waktu isya, dan berkata “Marilah
sholat!”, Lalu nabi sholat isya’ 4rakaat pada waktu telah hilang tanda merah tempat matahari
terbenam.
Kemudian Jibril datang kepada nabi pada waktu isya’,sehabis tengah malam,Jibril
berkata, “Marilah sholat!”.Kemudian Nabi sholat isya’ 4 rakaat.
Kemudian Jibril datang lagi pada waktu sebelum terbit matahari, Jibril berkata
“marilah sholat!”, kemudian beliau sholat subuh 2rakaat.
H. Isra’ Mi’raj Dengan Ruh Atau Jasad
Banyak sekali perbedaan pendapat para ulama tentang hal ini. Apakah Nabi
Muhammad menjalankan isra’ mi’raj dengan ruhnya saja ataukah dengan jasadnya juga.
Orang yang mengatakan bahwa Isra’ dan Mi’raj Muhammad dengan ruh itu berpegang
kepada keterangan dari Umm Hani’ dan Aisyah, beliau mengatakan : “Jasad Rosulullah
s.a.w. tidak hilang, tetapi Allah menjadikan Isra’ itu dengan ruhnya”. Juga Mu’awiyyah bin
Abi Sufyan ketika ditanya tentang Isra’ Rosul menyatakan : “Itu adalah mimpi yang benar
dari tuhan. Disamping semua itu,orang berpegang pada firman Allah : “Tidak lain mimpi
yang Kami perlihatkan kepada kamu itu adalah ujian bagi manusia.”
Sebaliknya orang yang berpendapat bahwa isra’ dari Makkah ke Baitul Maqdis itu
dengan jasad, landasanya ialah apa yang pernah dikatakan oleh Muhammad , bahwa dalam
isra’ itu ia berada di pedalaman. Sedangkan mi’raj ke langit adalah dengan ruh. Disamping
mereka ada lagi yang berpendapat bahwa isra’ dan mi’raj itu semuanya dengan jasad dan ruh.
Wallahu a’lamu bisshawaab...
BAB III
Penutup
Bagaimanapun ilmu manusia tak mungkin bisa menjabarkan hakikat perjalanan isra'
mi'raj. Allah hanya memberikan ilmu kepada manusia sedikit sekali (QS. Al-Isra: 85). Hanya
dengan iman kita mempercayai bahwa isra' mi'raj benar-benar terjadi dan dilakukan oleh
Rasulullah SAW. Rupanya, begitulah rencana Allah menguji keimanan hamba-hamba-Nya
(QS. Al-Isra:60) dan menyampaikan perintah salat wajib secara langsung kepada Rasulullah
SAW.
Makna penting isra' mi'raj bagi ummat Islam ada pada keistimewaan penyampaian
perintah salat wajib lima waktu. Ini menunjukkan kekhususan salat sebagai ibadah utama
dalam Islam. Salat mesti dilakukan oleh setiap Muslim, baik dia kaya maupun miskin, dia
sehat maupun sakit. Ini berbeda dari ibadah zakat yang hanya dilakukan oleh orang-orang
yang mampu secara ekonomi, atau puasa bagi yang kuat fisiknya, atau haji bagi yang sehat
badannya dan mampu keuangannya.
Salat lima kali sehari semalam yang didistribusikan di sela-sela kesibukan aktivitas
kehidupan, mestinya mampu membersihkan diri dan jiwa setiap Muslim. Allah
mengingatkan:
"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan
mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari
ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-
Ankabut:45)
PENGERTIAN ISRA’ DAN MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW.
Dalam sejarah Islam, Isra dan Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan
yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. dalam waktu satu malam saja.
Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa yang penting bagi umat Islam,
karena dari pada peristiwa tersebut, Nabi Muhammad saw. mendapat
perintah untuk menunaikan ibadah shalat lima waktu dalam sehari
semalam.
Isra’ adalah perjalanan Nabi Muhammad saw. dari Masjidil Haram
makkah sampai Masjid al-Aqsa Palestina. Sedangkan Mi’raj adalah
perjalanan Nabi Muhammad saw. dari bumi naik ke langit lapis tujuh dan
dilanjutkan ke Sidratul Muntaha (akhir penggapaian) untuk bertemu dan
menerima perintah Allah swt.
نَ ٰا ٰيــتـِنا َْ امَ ِإ ٰلىَ ْالمس ِْج َِدَاْأل ْقــصٰ ىَالَّ ِذ
َْ ىَ ٰبـر ْكـناَح ْولـ َه َُ ِلـنُ ِـري َهَُ ِم َِ ْلَ ِمنََ ْالمس ِْج َِدَ ْالحر
َ ً ىَأس ْٰرىَ ِبـع ْب ِدَِهَلي َْ سبْـحٰ ـنََالَّ ِذ ُ
ََ)1:َْرَ(اإلسراء َُ صي ِ َنَّــ َهَُهُوََالس َِّمـ ْي َُعَ ْالـب
Artinya :
"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al
Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami
perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (Q.S Al Isra (17):1)
Karena kedua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan, maka
disebutlah peristiwa Isra’ Mi’raj. Sepanjang perjalanan, Nabi Muhammad
saw. ditemani oleh Malaikat Jibril dengan menunggangi Buraq. Peristiwa
Isra’ Mi’raj terjadi dalam waktu yang amat singkat, yaitu hanya dalam satu
malam saja.
Perjalanan Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad saw. dimulai ketika Nabi
Muhammad saw. brada di Hatim (sebuah tempat di dekat Ka’bah). Saat itu
malaikat Jibril kemudian membelah dada Nabi Muhammad saw. lalu
dikeluarkan hatinya kemudian dicuci dengan air Zam-zam lalu di disinya
hati tersebut dengan Iman dan Hikmah yang telah disediakan oleh malaikat
Jibril diatas bejana emas. Dengan dibimbing oleh Malaikat Jibril Nabi
Muhammad saw. berangkat meunuju Masjidil Aqsa Palestina. Dalam
perjalanan itu Nabi Muhammad saw. melewati Yatsrib (Madinah), Malaikat
Jibril berkata, “Turunlah dan kerjakan shalat”. Nabi Muhammad saw. pun
turun. Jibril berkata, “dimanakah engkau sekarang ?” “tidak tahu”, jawab
Nabi Muhammad saw. Malaikat Jibril berkata “sekarang Engkau berada di
Yatsrib, disanalah engkau akan berhijrah “.
Di langit kedua bertemu dengan Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as. di
langit ketiga bertemu dengan Nabi Yusuf as. di langit keempat bertemu
dengan Nabi Idris as. di langit keenam bertemu dengan Nabi Musa as. dan
di langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim as. sedang bersandar di
pintu masjid Baitul Makmur.
Nabi Muhammad saw. bersabda, “Aku pun bertemu ‘Isa.” Lalu beliau
mensifati ‘Isa bahwa ia adalah pria yang tidak terlalu tinggi, tidak terlalu
pendek dan kulitnya kemerahan seakan baru keluar dari kamar mandi.
Perintah shalat dalam perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad saw.
kemudian menjadi ibadah wajib bagi setiap umat Islam dan memiliki
keistimewaan tersendiri dibandingkan ibadah-ibadah wajib lainnya.
Sehingga, dalam konteks spiritual imaniah maupun perspektif rasional
ilmiah, Isra’ Mi’raj merupakan kajian yang taidak kunjung kering inspirasi
dan hikmahnya bagi kehidupan umat beragama (Islam).
Bagaimana dengan mi’raj-nya para Nabi yang lain dan para wali?
Bagaimana dengan mi’raj kita sebagai muslim? Serta apa hikmahnya bagi
kehidupan kita? Mari kita bahas bersama-sama.
Isra’ Mi’raj juga merupakan suatu peristiwa besar yang sekarang oleh
sains dan teknologi diakui, karena ternyata memang demikianlah yang bisa
terjadi bahwa Rasulullah benar-benar bergerak dari Mekkah ke Palestina,
dan kemudian diteruskan ke Sidratil Muntaha hanya dalam waktu tidak
sampai satu malam. Sudut pandang ilmiahnya bahwa ini adalah peristiwa
fenomenal dan kontroversial. Fenomena sejarah bahwa peristiwa ini belum
pernah terjadi dan diyakini takkan pernah terjadi lagi.