Anda di halaman 1dari 13

PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK

A.

Keadaan umum dan kesadaran


Keadaan umum
- Kondisi klien secara umum, tampak sakit berat, sedang , ringan
Kesadaran

B.

Compos mentis
Apatis
Delirium

Kesadaran normal
acuh tak acuh

gelisah,disorientasi

halusinasi
Somnolen

kesadaran menurun , mudah tertidur, kesadaran

pulih bila dirangsang tapi tertidur lagi.


Stupor
keadaan seperti tertidur lelap, tapi respon

terhadap nyeri.
Coma

(tempat,orang,waktu),

pasien tidak bereaksi terhadap respon apapun.

Antropometri

Tinggi badan/panjang badan


a. Panjang badan anak dibawah 36 bulan
Tempatkan anak telentang dengan kepala digaris tengah
pegang lutut dan dorong dengan perlahan kearah meja agar kaki
ekstensi penuh
ukur panjang badan anak dari verteks (puncak) kepala sampai tumit
kaki (jari kaki mengarah keatas).
b. Tinggi badan anak diatas 36 bulan
Pengukuran dilakukan dengan berdiri
lepaskan kaus kaki dan sepatu
minta anak berdiri tegak, punggung tegak, kepala digaris tengah, mata

melihat lurus kedepan


ukur dari puncak kepala sampai permukaan berdiri
Berat badan

Timbang bayi dan anak kecil telanjang diatas skala tipe platform, lindung bayi
dengan menempatkan tangan diatas tubuh untuk mencegah jatuh.

Timbang anak yang lebih besar dengan memakai pakaian dalam, tanpa sepatu
pada timbangan tegak.

Periksa skala timbangan sebelum digunakan.

Beri alas kain pada timbangan tipe platform.

Lingkar kepala

Ukur dengan kertas atau pita tembaga dari puncak alis mata dan pinna telinga
ketonjolan oksipital tengkorak

Saat lahir lingkar kepala >lingkar dada 2-3 cm

Pada 1-2 tahun, lingkar kepala = lingkar dada

Selama masa anak-anak, lingkar dada > lingkar kepala kira-kira 5-7 cm.

Lingkar dada

Lingkar dada diukur menggunakan midline melingkari dada pada garis puting
susu.

Lakukan pengukuran selama masa inspirasi dan ekspirasi.

Lingkar lengan

Pengukuran lingkar lengan pada lengan kanan fleksi 90 0 pada siku, tandai titik
tengahnya.

C.

Pegang kertas atau pita ukur tembaga melingkari lengan atas pada titik tengah

Tanda vital
Suhu
Suhu oral
Letakkan dibawah lidah didalam kantong sublingual posterior kanan atau
kiri, bukan didepan lidah, minta anak untuk tetap mengatupkan mulutnya tanpa

mengigit termometer.
Suhu aksila
tempatkan termometer dibawah lengan dengan ujungnya dibagian tengan
aksila dan dekatkan dengan kulit, tahan tangan anak untuk mejepitnya
Suhu rektal

Masukkan ujung termometer yang telah diberi pelumas tidak lebih dari 2,5
cm

Nadi

Ukur nadi apikal pada anak dibawah 2-3 tahun

Titik intensitas maksimum terletak di bagian lateral sampai puting susu


pada ruang intercosta keempatsampai kelima pada garis midklavikula

Ukur nadi radialis pada anakusia lebih dari 2-3 tahun

Hitung nadi selama satu menit penuh

LAJU (DENYUT/MENIT)
UMUR

Istirahat
(Bangun)

Istirahat
(Tidur)

Aktif /Demam

Baru lahir

100-180

80-160

Sampai 220

1 Minggu 3 Bulan

100-220

80-200

Sampai 220

3 Bulan 2 Tahun

80-150

70-120

Sampai 200

2 Tahun 10 Tahun

70-110

60-90

Sampai 200

> 10 Tahun

55-90

50-90

Sampai 200

Tingkatan nadi:

Tingkat 0 : tidak dapat diraba

Tingkat +1 : sulit untuk diraba, lemah, halus, mudah lenyap dengan

tekanan
Tingkat +2 : sulit diraba, dpat lenyap dengan tekanan
Tingkat +3 : mudah diraba, tidak mudah hilang dengan tekanan

(normal)
Tingkat +4 : kuat, berdenyut, tidak hilang dengen tekanan.

Pernafasan
Observasi frekuensi pernapasan selama satu menit penuh.
Observasi adanya gerakan abdomen pada bayi
Obeservasi adanya gerakan thoraks pada anak
yang lebih besar
Pernapasan Normal Pada Bayi:
- Abdominal dan Diafragmatik
Pernapsan Kussmaul :

- Pernapsan cepat dan dalam


Pernapasan Cheynes-Stokes :
- Pernapasan yang cepat dan dalam,diikuti oleh periode pernapasan yang
-

D.

lambat dan dangkal, akhirnya periode apne beberapa saat.


Pernapasan Biot
Di tandai dengan irama sama sekali tidak teratur

Kulit
Pada pemeriksaan kulit terdiri dari inspeksi dan palpasi. Pemeriksaan
menyeluruh pada kulit dilakukan terlebih dahulu sebelum pemeriksaan yang lebih
terperinci. Yang dinilai pada pemeriksaan kulit berupa warna, ada tidaknya
sianosis, icterus pada kasus ini apabila yang meninggi bilirubin indirek warnanya
kuning terang sedangkan bilirubin direk yang meninggi warnanya kuning
kehijauan, hemangioma, eczema, pucat, purpura dan eritema. Pada inspeksi ini
juga kita dapat menilai kelainan eksfloresensi pada kulit seperti pustule, makiula,
nodul ulkus, vesikula dll. Palpasi pada kulit dapat dilakukan untuk menilai adanya
edema, turger, kelembapan kulit dan testur kulit.

E.

Kepala
INSPEKSI
Normal
Makrosefali
Mikrosefali
Selain itu pada pemeriksaan kepala juga harus di nilai ubun ubun dan
hampir 90 % ubun ubun tertutup pada usia 19 bulan.
RAMBUT
- Warna rambut :
- Distribusi rambut :
- Kulit kepala
Pada keadaan malnutrisi dapat ditemukan rambut yang jarang dan kemerahan.
Serta mudah dicabut.

F.
-

Leher
Inspeksi ukuran leher
Trakhea: palpasi adanya deviasi, letakkan ibu jari dan jari telunjuk pada setiap sisi

dan gerakkan jari kedepan dan kebelakang


Tiroid: palpasi ukuran, bentuk, kesimetrisan, nyeri tekan. Tempatkan bantalan jari

telunjuk dan jari tengah dibawah kartilago krikoid, rasakan ismus (jaringan
penyambung lobus) naik ketika menelan.

Arteri karotis: palpasi di kedua sisi

Nodus limfe
Palpasi nodus lemfe menggunakan bagian distal jari
Tekan dengan perlahan tapi tegas dengan gerakan melingkar
Perhatikan ukuran, mobilitas, suhu, kekerasan.
Aksila: rilekskan lengan disamping tapi sedikit terabduksi
Inguinalis: tempatkan anak pada posisi terlentang
Normalnya nodus limfe tidak dapat dipalpasi atau sangat kecil, tidak adanya nyeri

G.

tekan, dapat digerakkan.


Pada pemeriksaan kelenjar getah bening dilakukan bersama dengan
pemeriksaan organ tubuh setempat. Yang diperiksa ialah kelenjar getah bening di
daerah oksipital, retroaurikule, servical anterior dan inguinal. Kelenjar yang teraba 3
mm disemua tembat masih dalam batas normal, sedangkan di daerah cervical dan
inguinal kelenjarnya tidak melebihi 1 cm. kelenjar yang besar, hangat serta sakit
menunjukan infeksi akut.

H.

Mata
Visus
Ketajaman penglihatan perlu di nilai secara kasar. Neonatus sudah bereaksi
terhadap cahaya, pada umur 1 bulan mungkin sudah melihat benda-benda dan
umur 2 bulan dapat mengikuti gerakan jari. Pada usia 6 bulan bayi sudah dapat
memfokuskan pandanganya terhadap objek tertentu.
Palpebra
Perhatikan apakan palpebral simetris, terutama bila mata terbuka apakah
ada ptosis atau lagosthalmus. Hemangioma sering ditemukan pada palpebran.
Hordeolum adalah infeksi pada tepi palpebral oleh bakteri staphylococcus.
Selain itu pada mata kita memeriksa bagian alis dan bulu mata, glandula
lakrimalis dan duktus nasolakrimalis, konjungtiva dilihat apakan ada perdarahan
subkonjungtiva atau tidak yang bisa disebabkan oleh trauma, pertussis dan
hemoragik.
Sclera normal berwarna putih pada bayi dapat ditemukan sclera berwarna
kebiruan, korena nirmal harus jernih, pupil normal berbentuk bulat dan isokor.
Lensa normal adalah jernih bila ada kekeruhan pada lensa disebut katarak.

I.

Telinga
- Pinna : inspeksi penempatan dan kesejajaran
- Perhatikan adanya lubang abnormal, penebalan kulit, atau sinus.
- Inspeksi higiene telinga (bau, rabas, warna)

J.

Hidung
- Vestibula Anterior: tengadahkan kepala kebelakang, dorong ujung telinga
keatas, dan sinari lubang didung dengan sinar kilat untuk mendeteksi perforasi
-

K.

septum
Inspeksi struktur eksternal dan internal hidung
Inspeksi adanya discharge (sekret, warna)

Mulut
- Observasi membran mukosa: merah muda terang, berkulaiu, halus, sama, dan
-

lembab
Ginggiva: kuat, merah muda, kekuningan, berbintik-bintik.
Gigi: jumlah sesuai dengan usia, putih, oklusi rahang atas dan bawah baik
Lidah: tekstur kasar, dapat bergerak bebas, ujung dapat mencapai bibir, tidak
ada lesi atau massa dibawah lidah.

L.

Dada dan paru


Pemeriksaa fisik pada dada dan paru meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi
Inspeksi
- ukuran, bentuk,kesimetrisan, gerakan dan perkembangan payudara
- Lokalisasi ruang intercosta
- Puting biasanya pada intercosta ke-4
- Ujung iga ke-11 teraba pada lateral
- Ujung iga ke-12 teraba pada posterior
- Ujung skapula pada iga atau intercosta ke-8
Palpasi
Palpasi pada pemeriksaaan paru dangat bermanfaat untuk menegaskan
penemuan-penemuan pada inspeksi. Setiap perubahan yang terjadi pada kedua sisi
dada yang tampak pada inspeksi akan lebih jelas dengan palpasi. Palpasi dilakukan
dengan cara meletakkan telapak tangan serta jari-jari pada seluruh dinding
thorax/dinding dada dan punggung dengan palpasi dapat diketahui hal-hal sebagai
berikut : dada simetri, fremitus suara, krepitasi subkutis.

Perkusi
Perkusi dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu secara langsung atau tidak
langsung tetapi paling sering dilakukan alah perkusi tidak langsung. Pada bayi dan
anak anak perkusi tidak boleh dilakukan terlalu keras karena dinding dada anak
masih tipis dan otot-ototnya masih kecil sehingga bunyinya akan lebih resonans.
Suara perkusi normal adalah sonor.

Pekak pada garis midklavikular kanan intercosta kelima (hepar)

Pekak dari intercosta kedua-kelima diatas batas strernum kiri sampai garis
midklavikular (jantung)

Timpani pada intercosta kelia kiri bawah (lambung)

Auskultasi
Auskulatasi paru dilakukan untuk mendeteksi suara napas dasar dan suara

napas tambahan. Suara napas normalnya vesikuler. Suara inspirasi lebih keras dan
lebih panjang dibandingkan suara ekspirasi dan terdegnar seperti membunyikan
ffff dan wwww. Suara napas vesikuler melemah ketika terjadi penyempitan
bronkus (bronkostenosis)dan setiap keadaan yang menyebabkan ventilasi
berkurang.
Bunyi napas vesikuler: dengarkan seluruh permukaan paru kecuali area
intraskapular atas dan manubrium bawah, inspirasi lebih keras, lebih panjang, dan
bernada lebih tinggi dari ekspirasi
Bunyi napas Bronkovesikuler: terdengar pada area intraskapular atas dan
manubrium, inspirasi dan ekspirasi hampir sama.
Bunyi napas Bronkhial: terdengar hanya diarea atas trakhea dekat takik
suprasternal, ekspirasi lebih panjang, lebih keras, dan nada lebih tinggi dari pada
inspirasi.
Suara napas tambahn yang dapat didengar pada auskultasi adalah ronki
basah, ronki kering, krepitasi, bunyi gesekan pleura, sukusio hipocrates.

Ronki basah suara napas berupa vibrasi terputus-putus akibat getaran

karena cairan dalam jalan napas dilalui oleh udara.


Ronki kering suara kontinu yg terjadi oleh karena udara melalui jalan
napas yg menyempit.

Wheezing (mengi) jenis ronki kering yg terdengar lebih musikal. Mengi


lebih sering terdengar pd fase ekspirasi.

M.

Jantung
1. Inspeksi
Inspeksi jantung dengna anak pada posisi semi fowler, observasi dinding dada dari
sebuah sudut. Dinding dada simetris
2. Palpasi
untuk menentukan lokasi impuls apikal (ictus kordis) yaitu impuls jantung paling
lateral. Ictus cordis berada di lateral midklavikula sinistra dan intercosta ke-4 pada anak
< 7 tahun. Pada anak . 7 tahun ictus cordis teraba pada garis midklavikula sinistra
intercosta ke-5.
3. Auskultasi bunyi jantung

Dengarkan dengan anak dalam posisi duduk dan bersandar

Gunakan stetoskop bagian diafragma dan bel dada

Kaji kualitas (jelas dan jernih), intensitas (kuat tetapi tidak mantap), frekuensi

(sama dengan nadi radialis), irama (teratur dan datar).


Area aortik: ruang intercosta ke-2 dekstra para sternal. S2 terdengar lebih keras

daripada S1
Area pulmonik: ruang intercosta ke-2 snistra para sternal. Pemecahan dari S2 yang

terdengar paling baik (normalnya melebar pada inspirasi)


Area apikal atau mitral: ruang intercosta ke-5, garis midklavikula sinistra 9ruang
itercosta ke-3 sampaike-4 dan lateral pada garis midklavikula sinistra pada bayi).
S1 terdengar paling keras, pemecahan S1 dapat didengarkan.

N.

Abdomen
Pada pemeriksaan abdomen yang pertama dilakukan adalah inspeksi,
auskultasi palpasi dan perkusi. Berbeda dengan pemeriksaan fisik pada paru dan
jantung.

Inspeksi
Karena otot abdomen anak masih tipis dan waktu berdiri anak kecil
cenderung menunjukkan posisi lordosis, maka perut anak kecil cendderung
membuncit ke depan. Perut yang buncit dapat simetris atau asimetris.buncit yang
simetris terdapat pada berbagai keadaadan termasuk perut otot yang hipotoni atau
atonik, misalnya pada hypokalemia, hipotiroidea, penimbunan lemak dinding
perut, udara bebas dalam rongga perineum akibat trauma atau perforasi usus, asites
atau pada ileus obstrtuktif.. Bentuk perut yang cekung (skafoid) pada posisi
terlentang tampak pada bayi baru lahirdengan hernia diagfragmatika.

Auskultasi
Auskultasi bising usus pulsasi aortik
- Bising usus: bunyi gemerincing logam pendek seperti kumur-kumur, klik, atau
-

terdengar menggeram setiap 10-30 detik


Pulsasi aortik: terdengar pada epigastrium, sedikit kekiri ke garis tengah

Perkusi abdomen
Timpani pada lambung pada sisi kiri dan seluruh abdomen, kecuali untuk pekak
atau datar tepat dibawah marjin kostal kanan (hepar)

Palpasi organ abdomen


a. Hepar: 1-2 jari dibawah marjin kostal kanan pada bayi dan anak kesil
b. Limpa : 1-2 cm dibawah marjin kostal kiri pada bayi dan anak kecil
c. Palpasi nadi femoralis: tempatkan ujung 2-3 jari ditengah antara puncak iliaka
dan simpisis pubis

O.

Genitalia
Pemeriksaan Asites
(undulasi)

Pemeriksaan hepar

P.

Genetalia
Genetalia laki-laki
- Penis : inspeksi ukuran
- Glans dan batang : inspeksi adanya tanda-tanda pembengkakan, lesi, inflamasi
- Prepsium : inspeksi lokasi dan perhatikan adanya rabas
- Meatus uretra : inspeksi lokasi dan perhatikan adanya rabas
- Skrotum: inspeksi ukuran, lokasi, kulit, dan distribusi rambut.
- Testis: palpasi kantung skrotum dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk.
Genetalia perempuan
-

Labia: palpasi adanya massa

Labia mayora: dua lipatan tebal kulit membentuk mons pada komisura
posterior, permukaan dalam merah muda dan lembab

Labia minora: dua lipatan kulit interior pada labia mayora, biasanya dapat
dilihat sampai pubertas, menonjol apda bayi baru lahir.

Q.

Anus
Inspeksi penampilan umum, kondisi kulit
Bokong: lipatan padat, lipatan gluteal simetris
Reflek anal: munculkan dengan mengerutkan atau meregangkan area perianal
dengan perlahan. Kontraksi cepat sfingter anal eksterna, tidak ada protusi rekstum.

R.
-

Punggung dan ekstremitas


Inspeksi kurvatura dan kesimetrisan tulang belakang. Pada bayi baru lahir
berbentuk C atau bulat. Kurva sekunder servikal terbentuk kira-kira pada usia 3
bulan. Lordosis merupakan hal yang normal pada anak kecil tapi berkurang sesuai

usia.
Uji adanya skoliosis. Bahu, skapula, dan puncak iliaka simetris
Observasi mobilitas tulang belakang. Fleksibel, rentang gerak penuh, tidak ada
nyeri atau kekakuan.

Inspeksi setiap sendi ekstremitas untuk kesimetrisan, ukuran (sama), suhu, warna,

nyeri tekan, mobilitas, jumlah jari tepat, kuku merah muda.


Inspeksi posisi telapak kaki, uji apakah ada deformitas kaki pd saat lahir

merupakan akibat dari posisi fetal atau perkembangan leh peegangan keluar
Inspeksi cara berjalan. Minta anak berjalan pada garis lurus
Kaji reflek plantar: usap telapak kaki lateral dari tumit kedepan ke ibu jari kaki
melewati haluks. Fleksi ibu jari kaki pada anak diatas usia 1 tahun.

Kaji kekuatan otot anak

Lengan: minta anak mengangkat tangan sambil melawan tekanan dari tangan anda

Kaki: minta anak duduk dengan kaki menggantung, lanjutkan seperti pada tangan.

Telapak tangan: Minta anak meremas jari anda sekencang mungkin

Telapak kaki: minta anak memfleksikan plantar, dorong telapak kai kearah lantai
sambil menekan telapak kaki.

Pemeriksaan Neurologi

Posture bayi simetris/tidak

Tangisan bayi : High Pitch Cry

Tangisan terus menerus waktu badan bayi digerakkan > curiga patah tulang

Reflex reflex

Consul reflex

Palmar grasp reflex

Plantar grasp refleks

Reflex moro

Reflex rooting

Sucking reflex

Stepping reflex

Palmar
Grasp

Plantar
Grasp

Anda mungkin juga menyukai