“ STOP PASUNG ”
DISUSUN OLEH:
PEMBIMBING AKADEMIK:
Dr. Ira Kusumawaty, SKp, M.Kep, MPH
A. KEGIATAN
Nama Kegiatan : Penyuluhan Pasung
Pokok Bahasan : Pasung
Sasaran : Pengunjung Poliklinik Rumah Sakit DR. Ernaldi Bahar
Waktu : 60 menit
Hari/tanggal : Jumat, 17 Mei 2019
Jam : 09.30 WIB
Tempat : Poliklinik Rumah Sakit DR. Ernaldi Bahar
D. SUBPOKOK BAHASAN
1. Pengertian pemasungan
2. Penyebab pemasungan\
3. Alasan keluarga melakukan pemasungan
4. Akibat dari tindakan pemasungan
5. Undang-undang tentang pemasungan
6. Pencegahan tindakan pemasungan
7. Pengobatan dan rehabilitasi pemasungan.
8. Terapi yang dilakukan pada penderita ODGJ
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab dan diskusi
3. Quiz
F. MEDIA
1. Flipchart
2. Leaflet
G. MATERI
Terlampir
H. PELAKSANAAN KEGIATAN
2 Pelaksanaan
30 menit
Mengkaji pengetahuan sasaran Mengungkapkan pendapat
mengenai pemasungan Mendengarkan dan
Menjelaskan tentang pengertian memperhatikan
pemasungan Mendengarkan dan
Menjelaskan penyebab dari memperhatikan
pemasungan Mendengarkan dan
Menjelaskan tentang alasan memperhatikan
keluaraga melakukan pemasungan
Menjelaskan tentang akibat dari Mendengarkan dan
pemasungan memperhatikan
Menjelaskan undang-undang
tentang pemasungan
Menjelaskan pencegahan tindakan
pemasungan
Menjelaskan pengobatan dan
rehabilitasi pada penderita ODGJ
Menjelaskan terapi yang dapat
dilakukan untuk penderita ODGJ
3 Penutup
Melakukan evaluasi Mendengarkan 15 menit
Menyimpulkan materi yang Menyimpulkan bersama-
disampaikan sama
Menutup penyuluhan Mendengarkan
Memberikan salam Menjawab salam
I. PENGORGANISASIAN
Pembimbing Klinik : Iwan Andhyanto, AMF., SKM., M.Kes
J. EVALUASI
1. Evaluasi struktur:
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang
pemasungan
MATERI PENYULUHAN
A. PENGERTIAN PEMASUNGAN
Pemasungan penderita gangguan jiwa adalah tindakan masyarakat terhadap penderita
gangguan jiwa (biasanya yang berat) dengan cara dikurung, dirantai kakinya dimasukan
kedalam balok kayu dan lain-lain sehingga kebebasannya menjadi hilang. Pasung
merupakan salah satu perlakuan yang merampas kebebasan dan kesempatan mereka untuk
mendapat perawatan yang memadai dan sekaligus juga mengabaikan martabat mereka
sebagai manusia
Di Indonesia, kata pasung mengacu kepada pengekangan fisik atau pengurungan
terhadap pelaku kejahatan, orang-orang dengan gangguan jiwa dan yang melakukan tindak
kekerasan yang dianggap berbahaya. Pengekangan fisik terhadap individu dengan
gangguan jiwa mempunyai riwayat yang panjang dan memilukan. Pemasungan termasuk
penelantaran dan tidak boleh terhadi karena bertentangan dengan rasa kemanusiaan dan
merupakan pelanggaran berat terhadap HAM penderita.
B. PENYEBAB
a. Ketidaktahuan pihak keluarga, rasa malu pihak keluarga, penyakit yang tidak kunjung
sembuh, tidak adanya biaya pengobatan, dan tindakan keluaga untuk mengamankan
lingkungan merupakan penyebab keluarga melakukan pemasungan (Depkes, 2005).
b. Perawatan kasus psikiatri dikatakan mahal karena gangguannya bersifat jangka panjang
(Videbeck, 2008). Biaya berobat yang harus ditanggung pasien tidak hanya meliputi
biaya yang langsung berkaitan dengan pelayanan medik seperti harga obat, jasa
konsultasi tetapi juga biaya spesifik lainnya seperti biaya transportasi ke rumah sakit
dan biaya akomodasi lainnya (Djatmiko, 2007).
E. UNDANG-UNDANG
Tindakan pemasungan terhadap orang dengan gangguan jiwa adalah perbuatan yang dilarang
dan diancam pidana.
Pasal 28I ayat 1 menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk hidup, hak untuk tidak
disiksa; adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalma keadaan apapun
Undang-undang No 18 tahun 2014 tentang kesehatan jiwa pasal 86 menyatakan “ setiap
orang yang dengan senagaj melakukan pemasungan, penelantaran, kekerasan, dan atau
menyuruh orang lain melakukan pemasungan, penelantaran, dan atau kekerasan terhadap
orang dengan ganggua jiwa atau tindakan lainnya yang melanggar hukum akan dipidana
sesuai dengan peraturan perundnag-undnagan”.
F. PENCEGAHAN
1. Kurasi (penyembuhan) dan rehabilitasi yang lebih baik.
2. Memanfaatkan sumber dana BPJS, JAMSOSKES, Kartu Indonesia Sehat (KIS)
3. Penciptaan lingkungan yang mendukung proses penyembuhan
4. Peningkatan kesadaran dan pengetahuan dari keluarga dan masyarakat mengenai
gangguan jiwa tentang cara penanganan yang manusiawi terhadap pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Fitri, L.D.N. (2007). Hubungan Pelayanan Community Mental Health Nursing (CMHN)
dengan Tingkat Kemandirian Pasien Gangguan Jiwa di Kabupaten Bireuen Aceh.Diakses
pada tanggal 8 Mei 2019.
Keliat, B.A., (2003). Pemberdayaan Klien dan Keluarga dalam Perawatan Klien
Skizofrenia dengan Perilaku Kekerasan di RSJP Bogor. Disertasi. Jakarta. FKM UI.
Diakses pada tanggal 8 Mei 2019.