Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PNEUMONIA DAN PEMAKAIAN MASKER YANG BENAR


RS PARU SURABAYA
Tahun 2019

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT PARU SURABAYA

Jl. Karang Tembok no. 39, Pegirian, Semampir, Surabaya


Nomor telp.: (031) 3728890, nomor Fax: (031) 3713836
Email: rspsby@gmail.com
Website : rsparusby.jatimprov.go.id
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PNEUMONIA DAN PEMAKAIAN MASKER YANG BENAR

Tema : Pneumonia dan pemakaian masker yang benar


Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari / Tanggal: Terlampir
Waktu : 08.00-08.45 WIB
Tempat : di Ruang Tunggu Poli DOTS Lt 2 RS Paru Surabaya
Nara Sumber : Terlampir

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang Pneumonia maka
diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu mengetahui dan melakukan
perawatan yang tepat pada anggota keluarga yang sakit untuk mencegah
terjadinya penularan dan komplikasi lebih lanjut.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan kesehatan selama ±45 menit
diharapkan pasien dan keluarga pasien mampu:
a. Mengetahui pengertian Pneumonia
b. Mengetahui penyebab penyakit Pneumonia
c. Mengetahui tanda dan gejala Pneumonia
d. Mengetahui cara pengobatan Pneumonia
e. Mengetahui cara mencegah Pneumonia
f. Mengetahui cara pemakaian masker yang benar
g. Mempraktikkan pemakaian masker yang benar
B. Sasaran dan target
Pasien dan keluarga pasien
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi/tanya jawab
3. Demonstrasi
D. Materi
1. Pengertian
2. Penyebab
3. Tanda dan gejala
4. Cara pengobatan
5. Cara Pencegahan
6. Cara pemakaian masker yang benar
E. Media
1. Slide Show
2. Leaflet
3. Masker, Anti septic, tisu

F. Susunan acara
No. Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan: 1. Menjawab salam
1. Mengucapkan salam 2. Mendengarkan dan
2. Memperkenalkan diri
memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan dan pokok
3. Menyetujui kontrak
bahasan penyuluhan
waktu
4. Kontrak waktu
2. 30 menit Kegiatan inti: 1. Menyebutkan apa
1. Penyuluh menggali pengetahuan
yang peserta
peserta tentang Pneumonia
ketahui tentang
2. Menjelaskan pengertian tentang
Pneumonia
Pneumonia
2. Mendengarkan dan
3. Menjelaskan penyebab
memperhatikan
Pneumonia
3. Memperhatikan dan
4. Menjelaskantanda dan gejala
mempraktikkan cara
Pneumonia
5. Menjelaskan cara pengobatan etika batuk
4. Peserta bertanya
yang tepat
6. Menjelaskan pencegahan
penularan Pneumonia
7. Mendemonstrasikan cara
pemakaian masker yang benar
8. Memberikan waktu peserta untuk
bertanya
3. 10 menit 1. Memberikan beberapa 1. Menjawab
pertanyaan untuk mengevaluasi pertanyaan
2. Menyimpulkan
sejuh mana pemahaman pasien
materi
tentang penyakit
3. Mendengarkan dan
2. Menyimpulkan materi penyuluhan
memperhatikan
secara bersama-sama
4. Menjawab salam
3. Memberikan evaluasi
4. Memberi salam penutup penutup

G. Kriteria Evaluasi
a. Peserta bersedia dengan kontrak waktu yang ditentukan
b. Peserta antusias untuk bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahui
c. Peserta menjawab semua pertanyaan yang telah diberikan

H. Daftar pertanyaan
1. Apa pengertian Pneumonia?
2. Apa penyebab Pneumonia?
3. Apa tanda dan gejala Pneumonia?
4. Bagaimana pengobatan pada pasien dengan Pneumonia?
5. Bagaimana cara mencegah Pneumonia?
6. Bagaimana cara pemakaian masker yang benar?
MATERI PENYULUHAN
PNEUMONIA

A. Pengertian Pneumonia
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus,
atau jamur. Ketika seseorang bernafas, udara kaya oksigen mengalir ke tubuh melalui
saluran udara (trakea, bronkus, dan bronkhiolus) di paru-paru. Di ujung saluran udara,
oksigen ditukar dengan karbon dioksida, yang bergerak keluar dari tubuh ketika
seseorang bernafas. Alveoli adalah kantung udara yang sangat kecil di ujung cabang
saluran napas di mana pertukaran gas ini terjadi. Pneumonia menyebabkan alveoli
menjadi meradang dan terisi dengan cairan. Bakteri adalah penyebab paling umum
pneumonia pada orang dewasa, sedangkan virus adalah penyebab paling umum pada
anak-anak yang lebih muda dari 5 tahun. Di sini, Thompson membahas gejala,
pencegahan dan pengobatan pneumonia.
B. Penyebab Pneumonia
a. Bakteri
Pneumonia bakteri biasanya didapatkan pada usia lanjut. Organisme gram
posifif seperti Steptococcus pneumonia, S. aerous, dan streptococcus pyogenesis.
Bakteri gram negative seperti Haemophilus influenza, klebsiella pneumonia dan P.
Aeruginosa.
b. Virus
Disebabkan oleh virus influensa yang menyebar melalui transmisi droplet. Cyto
megalovirus dalam hal ini dikenal sebagai penyebab utama pneumonia virus.
c. Jamur
Infeksi yang disebabkan jamur seperti histoplasmosis menyebar melalui
penghirupan udara yang mengandung spora dan biasanya ditemukan pada
kotoran burung, tanah serta kompos.
d. Protozoa
Protozoa yang menimbulkan terjadinya Pneumocystis carinii pneumonia (CPC).
Biasanya menyakiti pasien yang mengalami immunosupresi.

C. TandadanGejala Pneumonia
a. Kesulitandansakitpadasaatpernafasan
 Nyeri pleuritic
 Nafasdangkaldanmendengkur
 Takipnea

b. Bunyinafas di atas area yang menglamikonsolidasi


 Mengecil, kemudianmenjadihilang
 Krekels, ronki, egofoni
c. Gerakan dada tidaksimetris
d. Menggigildandemam 38,8 ° C sampai 41,1°C, delirium
e. Diaforesis
f. Anoreksia
g. Malaise
h. Batuk kental, produktif
 Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau
berkarat
 Area sirkumoral
 Dasar kuku kebiruan
i. Masalah-masalahpsikososial :disorientasi, ansietas, takutmati

D. Pengobatan Pneumonia
1. Terapi antibiotic
Merupakan terapi utama pada pasien pneumonia dengan manifestasi apapun,
yang dimaksudkan sebagai terapi kausal terhadap kuman penyebabnya.
a. Antibiotik yang biasanya menjadi pilihan sebagai terapi awal adalah
amoxilin, clarithromycin atau erithromycin untuk beberapa pasien CAP
(Community Acquired Pneumonia).
b. Pada kasus pneumonia CAP yang disebabkan oleh bakteri atypical,
antibiotik yang menjadi pilihan peratama penderita adalah dari golongan
makrolida seperti azithromycin dan clarithromycin, fluoroquinolol, dan
doxycycline.
c. Antibiotik untuk pneumonia HCAP (Hospital Acquired pneumonia) adalah
chepalosporin generasi ketiga dan keempat, carbapenem, fluoroquinolol,
aminoglikosida dan vancomycin.
2. Terapi suportifumum
a. Terapi O2 untuk mencapai PaO2 80-100 mmHg atau saturasi 95-96 %
berdasar pemeriksaan AGD
b. Humidifikasi dengan nebulizer untuk mengencerkan dahak yang kental
c. Fisioterapi dada untuk pengeluaran dahak, khususnya anjuran untuk batuk
dan napas dalam
d. Pengaturan cairan: pada pasien pneumonia, paru menjadi lebih sensitive
terhadap pembebanan cairan terutama pada pneumonia bilateral
e. kortikosteroid, diberikan pada fase sepsis
f. Ventilasimekanis : indikasi intubasi dan pemasangan ventilator dilakukan
bila terjadi hipoksemia persisten, gagal napas yang disertai peningkatan
respiratoy distress dan respiratory arrest
g. Drainase empiema bila ada

E. Pencegahan Pneumonia
a. Berhenti merokok.
b. Hindari orang-orang yang memiliki infeksi yang kadang-kadang
menyebabkan pneumonia.
c. Tinggal jauh dari orang-orang yang sedang flu atau sedang terserang
infeksi saluran pernafasan lainnya.
d. Jika anda belum mengalami campak atau cacar dan belum mendapatkan
vaksin terhadap penyakit ini, hindari orang-orang tersebut.
e. Cuci tangan sesering mungkin untuk mencegah penyebarab virus dan
bakteri yang dapat menyebabkan pneumonia.
f. Vaksinasi
 Vaksin untuk anak-anak disebut vaksin konjugasi pneumokokus
(PVC).
 Vaksin untuk orang dewasa, perokok, dan orang-orang yang
memiliki beberapa jangka panjang kondisi kronir disebut
Polisakarida Vaksin pneumokokus (PPSV).

F. SOSIALISASI CARA MEMAKAIN MASKER YANG BENAR


 Setiap orang yang berisiko tinggi terpapar debu jalanan saat beraktivitas di luar
ruangan sangat disarankan untuk memakai masker hidung. Termasuk juga saat
berkendara dengan transportasi umum. Selain itu, masker hidung juga harus
dipakai oleh:
1. Orang-orang yang sedang sakit infeksi pernapasan (Flu, Pneumonia,
BronkitisTBC, dan lainnya)
2. Orang yang merawat pasien dengan infeksi pernapasan.
3. Orang yang mengunjungi klinik atau rumah sakit, termasuk dokter dan
perawat yang bekerja di sana.
4. Pekerja yang menangani makanan
Masker ini mampu mencegah Anda menyebarkan tetesan liur atau ingus yang
mungkin saja mengandung kuman. Masker wajah juga dapat melindungi Anda
dari percikan cairan tubuh orang lain ketika batuk dan bersin.
 Meski kelihatannya mudah, cara pakai masker tidak boleh sembarangan. Cara
memakai yang keliru bisa sangat meningkatkan risiko kemungkinan terjadinya
masalah. Berikut cara memakai masker yang benar:
1. Pastikan bahwa ukuran masker pas dengan wajah Anda, tidak kebesaran
atau kekecilan.
2. Selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer,
sebelum menyentuh masker dan memasangnya.
3. Cari sisi luar masker. Jika masker Anda memiliki dua warna berbeda
(umumnya hijau dan putih), sisi luar masker adalah yang berwarna hijau.
Maka, sisi putihlah yang menempel langsung dengan kulit Anda sementara
lapisan hijau menghadap ke luar.
4. Tentukan sisi atas masker, biasanya ditandai dengan adanya garis kawat
hidung.
5. Untuk masker yang menggunakan tali: posisikan kawat hidung di atas
hidung dengan jari, lalu ikat kedua sisi tali di bagian atas pada kepala
mendekati ubun-ubun.
6. Setelah masker sudah bisa menggantung, tarik masker ke bawah untuk bisa
menutup mulut hingga dagu. Ikat tali bagian bawahnya di tengkuk atau
belakang leher Anda.
7. Untuk masker karet: Anda hanya perlu mengaitkan tali karet di belakang
telinga.
8. Setelah masker menempel aman di wajah, cubit bagian kawatnya untuk
mengikuti lekuk hidung Anda agar masker lebih tertutup rapat.
9. Panjangkan lipatan-lipatan masker kebawah untuk menutup semua bagian
yang harus ditutup yakni hidung, mulut, hingga dagu.
10. Setelah masker terpasang dengan benar, hindari menyentuh masker apalagi
sebelum mencuci tangan
Masker yang sudah digunakan hanya boleh digunakan sekali pakai. Bahkan
beberapa sumber menyatakan bahwa masker ini hanya efektif digunakan selama
3-4 jam pemakaian atau maksimal 1 hari.
 Cara melepaskan masker medis dengan benar
1. Sama halnya dengan menggunakan masker, sebelum melepaskan masker
seharusnya cuci tangan lebih dahulu.
2. Saat melepas masker, hindari menyentuh bagian depan masker karena bagian
itulah yang dipenuhi oleh kuman yang menempel dari luar. Hanya sentuh bagian
tali atau karet pengaitnya.
3. Untuk melepaskan masker karet, pegang kedua karet yang menempel di
telinga, lepaskan dari telinga dan buang ke tempat sampah.
4. Untuk melepas masker tali, pertama buka tali bagian bawahnya, selanjutnya
lepaskan tali bagian atas.
5. Langsung buang ke tempat sampah tanpa menyentuh bagian depan masker.
6. Setelah melepas masker dan membuangnya di tempat sampah, sebiaknya cuci
tangan atau gunakan hand sanitizer.
7. Jika masker sudah rusak atau terlihat kotor, segera ganti masker tersebut.

Mengetahui
Kepala UKM dan Litbang Koordinator Internal PKRS

Juwariah Mery C., S.KM., M.Kes. Towi Kusmandayu, S.KM


Pembina Penata Muda
NIP. 19620514 198803 2 006 NIP. 19890117 201903 2 014

Anda mungkin juga menyukai