Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Stase Keperawatan Keluarga dan Komunitas
Disusun oleh :
Kelompok 3
NAFIS ABDUL A’LA (719630534)
FADILAH DWI MARIANA (719630535)
ULFA YUMELDA (719630520)
HIMAYAH SABIBI (719630522)
NITA DWI JAYANTI (719630563)
YUSTIKA WULANDARI (719630519)
AINUR RAHMAN (719630524)
MIFTAHUL ARIFIN (719630518)
ACH. SYAKIR HAMIDI (719630562)
Topik : PHBS
Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan, Etika Batuk yang benar, dan penggunaan
masker, covid19.
Barat
Kecamatan Lenteng
A. Latar Belakang
Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam pencegahan dan
pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai
sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara
mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme (Tietjen, 2003
dalam Moestika). Diare biasanya kuman ditransmisikan dari tangan yang tidak bersih ke
makanan. Kuman-kuman kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini
bisa diegah dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum
sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang
menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua
orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak
membiasakan diri untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009
dalam Mirzal).
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit klien dan keluarga diharapkan dapat
4. Menjelaskan tentang bagaimana langkah mencuci tangan yang baik dan benar
D. Analisa Situasi
masyarakat
mahasiswa
b. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan
yang menyuluh.
penyuluhan berlangsung.
E. Materi :
Terlampir
F. Metode :
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
2. ALAT : Komputer / Laptop, Layar, LCD Proyektor, leaflet dan Alat Demonstrasi
(handrub).
H. Pengorganisasian
Penyaji :
Moderator :
Observer :
Fasilitator :
I. Uraian Tugas
a) Moderator
- Menganalisis penyajian
b) Penyaji
-Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa yang mudah
c) Fasilitator
- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada
- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
d) Observer
e) Pembimbing
salam
Menjelaskan Mendegarkan/
Menjelaskan
tujuan pendidikan
kesehatan
Menyebutkan
materi yang
diberikan
Menanyakan
kesiapan peserta
2. Pengembangan 15 menit Pelaksanaan :
- Menjelaskan tentang
tangan
- Menjelsakan tentang
tujuan mencuci
tangan
- Menjelaskan tentang
- Menjelaskan tentang
mengapa harus
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
menggunakan sabun
- Menjelaskan tentang
yang mengalir
- Menjelaskan tentang
bagaimana cara
- Menjelaskan tentang
- Menjelaskan manfaat
etika batuk
- Mempraktikkan cara
benar
2. Tanya jawab
- Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
3. Penutup 5 menit Menyiimpulkan Mendengarkan
Melakukan Merespon/mengulangi
refleksi perasaan
peserta
Mengucapkan
terimakasih dan
mengucapkan
salam
g. Evaluasi
mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun
Air yang bersih tentu saja yang jernih, tidak berbau dan tidak berwarna. Ada
banyak sekali standar kesehatan mengenai air bersih terutama yang berhubungan
dengan air minum dan untuk kesehatan, termasuk di dalamnya air yang bebas
kriteria yang disebutkan yakni jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sudah cukup.
Zat pembersih berbentuk sabun ini baik yang padat maupun cair akan
luar kulit tangan dan kuku. Dengan mencuci tangan yang benar menggunakan sabun
maka kotoran dan kuman akan terangkat sebagian. Meskipun demikian hal ini sangat
Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan luruh
terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung
Tahap 1
Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni
2. Gosokkan telapak tangan kiri diatas punggung tangan kanan dan sebaliknya
4. Gosokkan ruas tangan (Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci)
5. Gosokkan ibu jari kanan secara melingkar didalam telapak tangan kiri yang
Tahap 2
Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah
Namun, jika penutup keran berbentuk gagang pintu maka gunakan siku anda
untuk menutupnya.
Catatan !
Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di
tuangkan dengan gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi bisa
ETIKA BATUK
pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Etika Batuk adalah tata cara batuk
yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan
baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain (Ririn, 2010).
Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets) dan
kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara
pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara pernafasan disebut “air borne
3. Etika Batuk
- Lengan baju
- Tissue
Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan tutup hidung dan mulut anda
dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam baju anda setiap kali anda
Langkah 2
Langkah 3
Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil kesempatan untuk
pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau menggunakan gel pembersih tangan.
Gunakan masker
PENGGUNAAN MASKER
1. Orang-orang yang sedang sakit infeksi pernapasan (flu, pneumonia, bronkitis, TBC,
2. Orang yang mengunjungi klinik atau rumah sakit, termasuk dokter dan perawat yang
bekerja di sana.
Masker hidung mampu mencegah Anda menyebarkan tetesan liur atau ingus yang
mungkin saja mengandung kuman. Masker hidung juga dapat melindungi Anda dari percikan
Meski kelihatannya mudah, cara pakai masker hidung tidak boleh sembarangan. Cara
memakai yang keliru bisa sangat meningkatkan risiko kemungkinan terjadinya masalah.
Berikut panduan cara memakai masker hidung alias alias masker bedah yang benar:
1. Pastikan bahwa ukuran masker pas dengan wajah Anda, tidak kebesaran atau
kekecilan.
2. Selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, sebelum
3. Cari sisi luar masker. Jika masker Anda memiliki dua warna berbeda (umumnya hijau
dan putih), sisi luar masker adalah yang berwarna hijau. Maka, sisi putihlah yang
menempel langsung dengan kulit Anda sementara lapisan hijau menghadap ke luar.
4. Tentukan sisi atas masker, biasanya ditandai dengan adanya garis kawat hidung.
5. Untuk masker yang menggunakan tali: posisikan kawat hidung di atas hidung dengan
jari, lalu ikat kedua sisi tali di bagian atas pada kepala mendekati ubun-ubun. Setelah
masker sudah bisa menggantung, tarik masker ke bawah untuk bisa menutup mulut
hingga dagu. Ikat tali bagian bawahnya di tengkuk atau belakang leher Anda.
6. Untuk masker karet: Anda hanya perlu mengaitkan tali karet di belakang telinga.
Setelah masker menempel aman di wajah, cubit bagian kawatnya untuk mengikuti
lekuk hidung Anda agar masker lebih tertutup rapat. Panjangkan lipatan-lipatan
masker kebawah untuk menutup semua bagian yang harus ditutup yakni hidung,
7. Setelah masker terpasang dengan benar, hindari menyentuh masker apalagi sebelum
mencuci tangan.
Masker yang sudah digunakan hanya boleh digunakan sekali pakai. Bahkan
beberapa sumber menyatakan bahwa masker ini hanya efektif digunakan selama 3-4
4. Pengertian Coronavirus
Coronanavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit
flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.
Namun, Beberapa Jenis Virus Corona Juga Bisa Menimbulkan Penyakit Yang
Lebih Serius, Seperti:
1. Midde east respiratory syndrome (MERS-CoV).
2. Severe acute respiratory syndrome (SARS-CoV)
SARS yang muncul pada novenmber 2002 di tiongkok, menyebar ke beberapa
negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris,
Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir
hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya
774 orang mesti kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat
tersebut. Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HcoVs) yang teah diidentifikasi,
yaitu:
1. HCoV-229E
2. HCoV-OC43
3. HCoV-NL63
4. HCoV-HKU1
5. SARS-CoV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut)
6. MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah)
7. COVID-19 atau dikena dengan Nove Coronavirus (menyebabkan wabah
pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada desember 2019, dan menyebar ke
negara ainnya muai januarri 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus
covid-19 dari Maret 2020.
5. Faktor Risiko Infeksi Coronavirus
Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta
orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini.
Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat,
infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin.
Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara
yang rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung
ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang
bermulai pada Desember 2019.
6. Penyebab Infeksi Coronavirus
Infeksi Coronavirus Disebabkan Oleh Virus Corona Itu Sendiri. Kebanyakan
Virus Corona Menyebar Seperti Virus Lain Pada Umumnya, Seperti:
1. Percikan air iur pengidap (batuk dan bersin)
2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi
3. Menyentuh mata, hidung, atau muut seteah memegang barang yang terkena
percikan air iur pengidap virus corona.
4. Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti.
Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke
dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui
dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari
hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan,
termasuk unta, kucing, dan kelelawar.
Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan
menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata
kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa
dari manusia ke manusia.
7. Gejala Infeksi Coronavirus
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala
yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa
serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan.
1. Hidung beringus;
2. Sakit kepala;
3. Batuk;
4. Sakit tenggorokan;
5. Demam;
6. Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala
yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan
oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:
1. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia;
2. Batuk dengan lendir;
3. Sesak napas;
4. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.
Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
8. Diagnosis Infeksi Coronavirus
Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan
anamnesis atau wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala atau
keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan diagnosis.
Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari
tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi
novel coronavirus, dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar,
fungsi ginjal, dan PCT/CRP.
9. Komplikasi Infeksi Coronavirus
Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan
komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani
dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan
pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.
Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan
komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.