Anda di halaman 1dari 23

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PHBS: CUCI TANGAN, ETIKA BATUK, DAN PENGGUNAAN MASKER,


COVID19”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Stase Keperawatan Keluarga dan Komunitas

Disusun oleh :
Kelompok 3
NAFIS ABDUL A’LA (719630534)
FADILAH DWI MARIANA (719630535)
ULFA YUMELDA (719630520)
HIMAYAH SABIBI (719630522)
NITA DWI JAYANTI (719630563)
YUSTIKA WULANDARI (719630519)
AINUR RAHMAN (719630524)
MIFTAHUL ARIFIN (719630518)
ACH. SYAKIR HAMIDI (719630562)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : PHBS

Pokok Bahasan : Cara Mencuci Tangan, Etika Batuk yang benar, dan penggunaan

masker, covid19.

Sasaran : individu, keluarga dan kelompok masyarakat di Desa Kambingan

Barat

Kecamatan Lenteng

Tempat : Desa Kambingan Barat, Kecamatan Lenteng

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Juli 2020

Alokasi waktu : 40 menit

Media : PPT dan leaflet

Metode : Ceramah dan Tanya jawab

A. Latar Belakang

Mencuci tangan merupakan teknik dasar yang paling pentingdalam pencegahan dan

pengontrolan infeksi (Potter & Perry, 2005).Mencuci tangan merupakan proses

pembuangan kotoran dan debu secara mekanis dari kedua belah tangan dengan memakai

sabun dan air. Tujuan cuci tangan adalah untuk menghilangkan kotoran dan debu secara

mekanis dari permukaan kulit dan mengurangi jumlah mikroorganisme (Tietjen, 2003

dalam Moestika). Diare biasanya kuman ditransmisikan dari tangan yang tidak bersih ke

makanan. Kuman-kuman kemudian memapar ke person yang makanan tersebut. Hal ini

bisa diegah dengan selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet dan sebelum

menyiapkan makanan (Darmiatun, 2013). Mencuci tangan juga dapat menghilangkan

sejumlah besar virus yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang
menyerang saluran cerna, seperti diare dan saluran nafas seperti influenza. Hampir semua

orang mengerti pentingnya mencuci tangan pakai sabun, namun masih banyak yang tidak

membiasakan diri untuk melakukan dengan benar pada saat yang penting (Umar, 2009

dalam Mirzal).

B. Tujuan Instruksional Umum (TIU) :

Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit klien dan keluarga diharapkan dapat

mengerti tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :

Setelah mendapatkan penyuluhan masyarakat mampu :

1. Menjelaskan tentang pengertian mencuci tangan

2. Menjelaskan tentang tujuan mencuci tangan

3. Menjelaskan tentang mengapa harus menggunakan sabun dan air mengalir

4. Menjelaskan tentang bagaimana langkah mencuci tangan yang baik dan benar

5. Menjelaskan tentang 5 Waktu Penting Cuci Tangan Pakai Sabun

6. Menjelaskan manfaat etika batuk

7. Memperagakan etika batuk yang benar

8. Memperagakan pemasangan masker yang benar.

D. Analisa Situasi

1. Peserta penyuluhan adalah individu, keluarga dan kelompok

masyarakat

a. Peserta siap mengikuti penyuluhan kesehatan dari

mahasiswa
b. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan

terbukti dengan adanya beberapa pertanyaan yang disampaikan.

c. Penyuluhan dikatakan berhasil karena saat dievaluasi

peserta mampu mengulang kembali penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa

yang menyuluh.

2. Penyuluh Mahasiswa Profesi Ners yang praktek stase

keperawatan keluarga dan komunitas.

a. Mahasiswa menguasai materi yang disampaikan.

b. Mahasiswa mampu membuat suasana menarik saat

penyuluhan berlangsung.

E. Materi :

Terlampir

F. Metode :

1. Ceramah

2. Tanya jawab

3. Demonstrasi

G. Media, Alat, dan Bahan

1. MEDIA :Presentasi PowerPoint dan leaflet

2. ALAT : Komputer / Laptop, Layar, LCD Proyektor, leaflet dan Alat Demonstrasi

(handrub).

H. Pengorganisasian
Penyaji :

Moderator :

Observer :

Fasilitator :

I.  Uraian Tugas

a) Moderator

- Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan

- Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing

- Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan audien

- Menyampaikan kontrak waktu

- Merangkum semua audien sesuai kontrak

- Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi

- Menganalisis penyajian

b) Penyaji

- Bertangung jawab memberikan penyuluhan

- Memahami topik penyuluhan

-Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif

-Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa yang mudah

dipahami oleh audien

-Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien

c) Fasilitator

- Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal acara.

- Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada moderator jika ada

ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.

- Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam mengajukan
pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.

- Membagikan leaflet di akhir acara.

d) Observer

- Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target

- Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan

- Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP

e) Pembimbing

- Memberikan arahan dan masukan terhadap kelancaran penyuluhan.

- Mengevaluasi laporan dari observer. 


f) Kegiatan Belajar Mengajar

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan  Menjawab salam

salam

 Menjelaskan  Mendegarkan/

nama dan akademi memperhatikan

 Menjelaskan

tujuan pendidikan

kesehatan

 Menyebutkan

materi yang

diberikan

 Menanyakan

kesiapan peserta
2. Pengembangan 15 menit Pelaksanaan :

1. Penyampaian materi  Mendengar/ memperhatikan

- Menjelaskan tentang

pengertian mencuci  Bertanya

tangan

- Menjelsakan tentang

tujuan mencuci

tangan

- Menjelaskan tentang

air yang bersih

- Menjelaskan tentang

mengapa harus
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
menggunakan sabun  

- Menjelaskan tentang

mengapa harus air

yang mengalir

- Menjelaskan tentang

bagaimana cara

mencuci tangan yang

baik dan benar 

- Menjelaskan tentang

5 waktu penting cuci

tangan pakai sabun

- Menjelaskan manfaat

etika batuk

- Mempraktikkan cara

etika batuk yang

benar

2. Tanya jawab

- Memberikan

kesempatan kepada

peserta untuk

bertanya
3. Penutup 5 menit  Menyiimpulkan  Mendengarkan

materi penyuluhan /memperhatikan.

 Melakukan  Merespon/mengulangi

evaluasi sumatif.  Merespon.


No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
 Melakukan  Menjawab salam

refleksi perasaan

peserta

 Mengucapkan

terimakasih dan

mengucapkan

salam

g. Evaluasi

a. Klien mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh pemateri

b. Klien mampu menjawab pertanyaan yang diajukan pemateri:

- Sebutkan manfaat mencuci tangan 6 langkah

- Sebutkan tahap mencuci tangan 6 langkah

- Sebutkan manfaat etika batuk

- Sebutkan tahap melakukan etika batuk

- Sebutkan pemakaian masker yang benar


MATERI

Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

A. Pengertian cuci tangan

Menurut DEPKES 2007, mencuci tangan adalah proses yang secara

mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun

biasa dan air.

B. Tujuan Cuci Tangan

Tujuan mencuci tangan menurut DEPKES 2007 adalah merupakan salah satu

unsur pencegahan penularan infeksi.

C. Pengertian Air Bersih

Air yang bersih tentu saja yang jernih, tidak berbau dan tidak berwarna. Ada

banyak sekali standar kesehatan mengenai air bersih terutama yang berhubungan

dengan air minum dan untuk kesehatan, termasuk di dalamnya air yang bebas

mikroorganisme, bahan kimia, dan bahan radioaktif.

Namun untuk keperluan mencuci tangan bagi masyarakat awam maka dengan

kriteria yang disebutkan yakni jernih, tidak berwarna dan tidak berbau sudah cukup.

D. Cuci Tangan dengan Sabun dan Air Mengalir

Zat pembersih berbentuk sabun ini baik yang padat maupun cair akan

membantu proses pelepasan kotoran dan kuman yang menempel di permukaan

luar kulit tangan dan kuku. Dengan mencuci tangan yang benar menggunakan sabun
maka kotoran dan kuman akan terangkat sebagian. Meskipun demikian hal ini sangat

membantu mengurangi resiko terinfeksi.

Dengan mencuci tangan di air mengalir maka kotoran dan kuman akan luruh

terbawa air. Jadi mulai sekarang bila kita makan di rumah makan atau di warung

makan yang ada wastafelnya, sebaiknya cuci tangan di wastafel walaupun di

sediakan mangkuk tempat mencuci tangan di meja.

E. Langkah – langkah cuci tangan

Tahap 1

Berikut ini adalah langkah mencuci tangan sesuai anjuran WHO 2005 yakni

ada 6 langkah. Bisa dilihat pada gambar untuk lebih jelasnya.

Langkah – langkah mencuci tangan :

1. Gosok ke dua telapak tangan

2. Gosokkan telapak tangan kiri diatas punggung tangan kanan dan sebaliknya

3. Gosokkan kedua telapak tangan dengan jari saling menyilang

4. Gosokkan ruas tangan (Jari – jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci)

5. Gosokkan ibu jari kanan secara melingkar didalam telapak tangan kiri yang

berada dalam posisi mengepal dan sebaliknya

6. Gosokkan ujung jari secara melingkar dan sebaliknya

Tahap 2

Jangan lupa menutup kran dengan tangan di alasi tissue atau lap tangan.Nah

sekarang tangan anda sudah bersih dan aman.

Namun, jika penutup keran berbentuk gagang pintu maka gunakan siku anda

untuk menutupnya.
Catatan !

Bila tidak ada wastafel atau kran air, kita bisa menggunakan air yang di

tuangkan dengan gayung. Idealnya memang menggunakan sabun cair, tetapi bisa

digunakan sabun batangan.

F. 5 Waktu Penting Cuci Tangan Pakai Sabun

1) Bagi keluarga dan pengunjung pasien

1. Sebelum dan sesudah dari rumah sakit

2. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien

3. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien

4. Setelah dari kamar mandi

5. Sebelum dan sesudah makan

2) Bagi petuga medis/tenaga kesehatan

1. Sebelum menyentuh pasien

2. Sebelum melakukan tindakan aseptik/ steril

3. Setelah melakukan tindakan/ terpapar cairanm tubuh

4. Setelah menyentuh pasien

5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien


MATERI PENYULUHAN

ETIKA BATUK

1. Pengertian Etika Batuk

Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh

pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di

tenggorokan karena adanya lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya (Ririn, 2010).

Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik

dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Etika Batuk adalah tata cara batuk

yang baik dan benar, dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tissue atau lengan

baju. jadi bakteri tidak menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain (Ririn, 2010).

2. Tujuan Etika Batuk

Mencegah penyebaran suatu penyakit secara luas melalui udara bebas (Droplets) dan

membuat kenyamanan pada orang di sekitarnya. Droplets tersebut dapat mengandung

kuman infeksius yang berpotensi menular ke orang lain disekitarnya melalui udara

pernafasan. Penularan penyakit melalui media udara pernafasan disebut “air borne

disease” (Depkes RI, 2015).

3. Etika Batuk

Hal-hal perlu diperhatikan saat sedang batuk:

- Lengan baju

- Tissue

- Sabun dan air

- Gel pembersih tangan


Langkah 1

Sedikit berpaling dari orang yang ada disekitar anda dan  tutup hidung dan mulut anda

dengan menggunakan tissue atau saputangan atau lengan dalam baju anda setiap kali anda

merasakan dorongan untuk batuk atau bersin.

(Gambar 1. Menutup hidung dan mulut)

Langkah 2

Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.

(Gambar 2. Membuang tissue pada tempat sampah)

Langkah 3

Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil kesempatan untuk

pergi cuci tangan di kamar kecil terdekat atau menggunakan gel pembersih tangan.

(Gambar 3. Cuci tangan dengan air dan sabun)


Langkah 4

Gunakan masker

(Gambar 4. Menggunakan masker)


MATERI PENYULUHAN

PENGGUNAAN MASKER

Masker harus dipakai oleh:

1. Orang-orang yang sedang sakit infeksi pernapasan (flu, pneumonia, bronkitis, TBC,

dan lainnya) Orang yang merawat pasien dengan infeksi pernapasan.

2. Orang yang mengunjungi klinik atau rumah sakit, termasuk dokter dan perawat yang

bekerja di sana.

3. Pekerja yang menangani makanan

Masker hidung mampu mencegah Anda menyebarkan tetesan liur atau ingus yang

mungkin saja mengandung kuman. Masker hidung juga dapat melindungi Anda dari percikan

cairan tubuh orang lain ketika batuk dan bersin.

Meski kelihatannya mudah, cara pakai masker hidung tidak boleh sembarangan. Cara

memakai yang keliru bisa sangat meningkatkan risiko kemungkinan terjadinya masalah.

Berikut panduan cara memakai masker hidung alias alias masker bedah yang benar:

1. Pastikan bahwa ukuran masker pas dengan wajah Anda, tidak kebesaran atau

kekecilan.

2. Selalu cuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, sebelum

menyentuh masker dan memasangnya.

3. Cari sisi luar masker. Jika masker Anda memiliki dua warna berbeda (umumnya hijau

dan putih), sisi luar masker adalah yang berwarna hijau. Maka, sisi putihlah yang

menempel langsung dengan kulit Anda sementara lapisan hijau menghadap ke luar.
4. Tentukan sisi atas masker, biasanya ditandai dengan adanya garis kawat hidung.

5. Untuk masker yang menggunakan tali: posisikan kawat hidung di atas hidung dengan

jari, lalu ikat kedua sisi tali di bagian atas pada kepala mendekati ubun-ubun. Setelah

masker sudah bisa menggantung, tarik masker ke bawah untuk bisa menutup mulut

hingga dagu. Ikat tali bagian bawahnya di tengkuk atau belakang leher Anda.

6. Untuk masker karet: Anda hanya perlu mengaitkan tali karet di belakang telinga.

Setelah masker menempel aman di wajah, cubit bagian kawatnya untuk mengikuti

lekuk hidung Anda agar masker lebih tertutup rapat. Panjangkan lipatan-lipatan

masker kebawah untuk menutup semua bagian yang harus ditutup yakni hidung,

mulut, hingga dagu.

7. Setelah masker terpasang dengan benar, hindari menyentuh masker apalagi sebelum

mencuci tangan.

Masker yang sudah digunakan hanya boleh digunakan sekali pakai. Bahkan

beberapa sumber menyatakan bahwa masker ini hanya efektif digunakan selama 3-4

jam pemakaian atau maksimal 1 hari.


MATERI PENYULUHAN
COVID19

4. Pengertian Coronavirus
Coronanavirus atau virus corona merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas ringan hingga sedang, seperti penyakit
flu. Banyak orang terinfeksi virus ini, setidaknya satu kali dalam hidupnya.
Namun, Beberapa Jenis Virus Corona Juga Bisa Menimbulkan Penyakit Yang
Lebih Serius, Seperti:
1. Midde east respiratory syndrome (MERS-CoV).
2. Severe acute respiratory syndrome (SARS-CoV)
SARS yang muncul pada novenmber 2002 di tiongkok, menyebar ke beberapa
negara lain. Mulai dari Hongkong, Vietnam, Singapura, Indonesia, Malaysia, Inggris,
Italia, Swedia, Swiss, Rusia, hingga Amerika Serikat. Epidemi SARS yang berakhir
hingga pertengahan 2003 itu menjangkiti 8.098 orang di berbagai negara. Setidaknya
774 orang mesti kehilangan nyawa akibat penyakit infeksi saluran pernapasan berat
tersebut. Sampai saat ini terdapat tujuh coronavirus (HcoVs) yang teah diidentifikasi,
yaitu:
1. HCoV-229E
2. HCoV-OC43
3. HCoV-NL63
4. HCoV-HKU1
5. SARS-CoV (yang menyebabkan sindrom pernapasan akut)
6. MERS-COV (sindrom pernapasan Timur Tengah)
7. COVID-19 atau dikena dengan Nove Coronavirus (menyebabkan wabah
pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada desember 2019, dan menyebar ke
negara ainnya muai januarri 2020. Indonesia sendiri mengumumkan adanya kasus
covid-19 dari Maret 2020.
5. Faktor Risiko Infeksi Coronavirus  
Siapa pun dapat terinfeksi virus corona. Akan tetapi, bayi dan anak kecil, serta
orang dengan kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap serangan virus ini.
Selain itu, kondisi musim juga mungkin berpengaruh. Contohnya, di Amerika Serikat,
infeksi virus corona lebih umum terjadi pada musim gugur dan musim dingin. 
Di samping itu, seseorang yang tinggal atau berkunjung ke daerah atau negara
yang rawan virus corona, juga berisiko terserang penyakit ini. Misalnya, berkunjung
ke Tiongkok, khususnya kota Wuhan, yang pernah menjadi wabah COVID-19 yang
bermulai pada Desember 2019.
6. Penyebab Infeksi Coronavirus  
Infeksi Coronavirus Disebabkan Oleh Virus Corona Itu Sendiri. Kebanyakan
Virus Corona Menyebar Seperti Virus Lain Pada Umumnya, Seperti:
1. Percikan air iur pengidap (batuk dan bersin)
2. Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi
3. Menyentuh mata, hidung, atau muut seteah memegang barang yang terkena
percikan air iur pengidap virus corona.
4. Tinja atau feses (jarang terjadi)
Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti.
Namun, rata-rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke
dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui
dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari
hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan,
termasuk unta, kucing, dan kelelawar. 
Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan
menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata
kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa
dari manusia ke manusia.
7. Gejala Infeksi Coronavirus 
Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala
yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa
serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan.
1. Hidung beringus;
2. Sakit kepala;
3. Batuk;
4. Sakit tenggorokan;
5. Demam;
6. Merasa tidak enak badan.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala
yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan
oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:
1. Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia;
2. Batuk dengan lendir;
3. Sesak napas;
4. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu.
Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem
kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
8. Diagnosis Infeksi Coronavirus  
Untuk mendiagnosis infeksi virus corona, dokter akan mengawali dengan
anamnesis atau wawancara medis. Di sini dokter akan menanyakan seputar gejala atau
keluhan yang dialami pasien. Selain itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan darah untuk membantu menegakkan diagnosis.
Dokter mungkin juga akan melakukan tes dahak, mengambil sampel dari
tenggorokan, atau spesimen pernapasan lainnya. Untuk kasus yang diduga infeksi
novel coronavirus, dokter akan melakukan swab tenggorokan, DPL, fungsi hepar,
fungsi ginjal, dan PCT/CRP.
9. Komplikasi Infeksi Coronavirus 
Virus corona yang menyebabkan penyakit SARS bisa menimbulkan
komplikasi pneumonia, dan masalah pernapasan parah lainnya bila tak ditangani
dengan cepat dan tepat. Selain itu, SARS juga bisa menyebabkan kegagalan
pernapasan, gagal jantung, hati, dan kematian.
Hampir sama dengan SARS, novel coronavirus juga bisa menimbulkan
komplikasi yang serius. Infeksi virus ini bisa menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

10. Pengobatan Infeksi Coronavirus  


Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya
pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:
1. Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk.
Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat
batuk pada anak dibawah empat tahun;
2. Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan
sakit tenggorokan dan batuk;
3. Perbanyak istirahat;
4. Perbanyak asupan cairan tubuh;
5. Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat.
Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS,
MERS, atau infeksi COVID-19,penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit
yang diidap dan kondisi pasien.
Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS
Rujukan yang telah ditunjuk oeh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa
dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan:
1. Isoasi;
2. Serial foto thoraks sesuai indikasi;
3. Terapi simptomatik;
4. Terapi cairan;
5. Ventilator mekanik (bila gagal napas);
6. Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.

11. Pencegahan Infeksi Coronavirus 


Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun,
setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit
virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:
1. Sering-seringah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik
hingga bersih;
2. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor
atau belum mencuci tangan;
3. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit;
4. Hindari menyentuh hewan atau unggas liar;
5. Membersihkan dan mensterikan permukaan benda yang sering digunakan;
6. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu kemudia buanglah
tisu dan cuci tangan hingga bersih;
7. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit;
8. Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami
gejala penyakit sauran napas.
9. Selain itu, kamu juga bisa perkuat sistem kekebalan tubuh dengan mengkonsumsi
Vitamin Dan Suplemen sebagai bentuk pencegahan dari virus ini.

12. Kapan Harus ke Dokter?


Jika gejala-gejala infeksi virus corona atau COVID-19 tak kunjung membaik
dalam hitungan hari, atau gejalanya semakin berkembang, segeralah tanyakan
pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Diagnosis dan penanganan
yang cepat dan tepat, bisa meningkatkan peluang kesembuhan infeksi virus
tersebut. Setiap dokter  bisa memberikan diagnosis awal, kemudian bila memang
diperlukan, bisa langsung melakukan rujukan ke rumah sakit untuk Corona yang
terdekat dengan tempat tinggalmu
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto & Suryatri Darmiatun. 2013. Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Gava
Media. Yogyakarta.
Potter, P.A, Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Praktik. Edisi 4. Volume 2. Alih Bahasa: Renata Komalasari,dkk. Jakarta:EGC.
Tietjen. (2003). Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan dengan
Sumber Daya Terbatas. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.
Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajawali
Persada

Anda mungkin juga menyukai