“TONSILITIS KRONIS”
POLI THT
OLEH :
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) di Poli THT RSU Dr. Saiful Anwar Malang
dengan topik “Tonsilitis Kronis”, telah dikonsultasikan dan disetujui pada,
Hari :
Mengetahui,
(………………………) (……………………….)
(…………………………..)
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I. LATAR BELAKANG
Radang kronis yang terjadi pada tonsil ini dapat diebabkan oleh cuaca
yang buruk, beberapa jenis makanan, kelelahan fisik dan pengobatan
tonsilitis akut yang tidak adekuat. Tonsilitis kronis apabila dibiarkan atau
tidak diterapi dengan adekuat maka dapat menyebar dan menimbulkan
komplikasi kedaerah sekitarnya atau kedaerah organ lain seperti sinusitis,
laringtrakeitis, otitis media, gagal nafas, serta osteomielitis akut..1.2
IV. MATERI
(Terlampir)
V. MEDIA
1. Power Point
2. LCD
3. Laptop
= Pemateri
= Moderator
= Peserta Penyuluhan
= Observer
= Fasilitator
IX. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Struktur pengorganisasian sesuai dengan yang direncanakan
b. Setting tempat sesuai dengan yang direncanakan
c. Tempat dan media sesuai dengan yang direncanakan
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
Audience mampu :
a. Mengerti dan memahami pengertian tonsilitis Kronis.
b. Mengerti dan memahami penyebab tonsilitis Kronis.
c. Mengerti dan memahami tanda dan gejala tonsilitis Kronis.
d. Mengerti adn memahami komplikasi tonsilitis Kronis.
e. Mengerti dan memahami penatalaksanaan pada pasien tonsilitis
Kronis.
f. Mengerti dan memahami cara pencegahan tonsilitis Kronis.
LAMPIRAN MATERI
A. PENGERTIAN
B. PENYEBAB
1. Rhinitis kronik
Merupakan penyakit inflamasi membran mukosa dari cavum nasal
dan nasopharynx.
2. Sinusitis
Merupakan suatu penyakit inflamasi atau peradangan pada satua
atau lebih dari sinus paranasal. Sinus adalah merupakan suatu rongga
atau ruangan berisi udara dari dinding yang terdiri dari membran
mukosa.
3. Abses peritonsil
Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum
mole, abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasanya
disebabkan oleh streptococcus group A.
4. Otitis media
Infeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius
(eustochi) dan dapat mengakibatkan otitis media yang dapat mengarah
pada ruptur spontan gendang telinga.
5. Laringitis
Merupakan proses peradangan dari membran mukosa yang
membentuk larynx. Peradangan ini mungkin akut atau kronis yang
disebabkan bisa karena virus, bakter, lingkungan, maupun karena alergi.
6. Mastoiditis akut
Ruptur spontan gendang telinga lebih jauh menyebarkan infeksi ke
dalam sel-sel mastoid.
Komplikasi jauh terjadi secara hematogen atau limfogen dan dapat
timbul endokarditis, arthritis, miositis, nefritis, uveitis, iridosiklitis,
dermatitis, pruritus, urtikaria, dan furunkolosis (Rusmarjono, 2001).
E. PENCEGAHAN
F. PENETALAKSANAAN