Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

Bidang Studi
Topik
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu
Durasi

: Keperawatan Kritis
: Intensive Care Unit (ICU)
: Keluarga Klien di ICU RSU Haji Surabaya
: Ruang tunggu ICU RSU Haji Surabaya
: Jumat, 14 Agustus 2015
: 10.00 WIB s.d 10.30 WIB
: 30 menit

1. ANALISA SITUASIONAL
Penyuluh : Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan.
Peserta

: Keluarga Klien di ICU RSU Haji Surabaya

2. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1) Tujuan Instruksional Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan keluarga klien tentang ruang
Intensive Care Unit dan kriteria pasien yang membutuhkan perawatan di
ICU.
2) Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan promosi kesehatan tentang Intensive Care Unit
(ICU), peserta dapat :
(1) Mengetahui dan menyebutkan pengertian Intensive Care Unit (ICU).
(2) Mengetahui dan menyebutkan ruang lingkup pelayanan ICU.
(3) Mengetahui dan menyebutkan kriteria pasien ICU.
(4) Mengetahui dan menyebutkan peraturan ICU.
3. MATERI
a. Pengertian Intensive Care Unit (ICU).
b. Ruang lingkup pelayanan Intensive Care Unit (ICU).
c. Kriteria pasien yang masuk dan keluar Intensive Care Unit (ICU).
d. Peraturan Intensive Care Unit (ICU).
4. METODE
1) Ceramah
2) Tanya jawab
5. ALAT DAN MEDIA
1) Flipchart
2) Leaflet
3) Absen
6. KEGIATAN PELATIHAN
NO

TAHAP

KEGIATAN
Penyuluh

Peserta

Petugas

Pembukaan
2 menit

1) Menyampaikan salam pembuka


2) Memperkenalkan diri
3) Menyampaikan tujuan promosi kesehatan
dengan metode ceramah dan tanya jawab
4) Kontrak waktu

1)
2)
3)
4)

Pelaksanaan
14 menit

1)

Tahap pertama: Orientasi


Menjelaskan tata cara jalannya promosi
kesehatan
2)
Mengkaji pengetahuan keluarga
menegenai Intensive Care Unit (ICU)
3)
Tahap kedua: Penyampaian materi
a) Pengertian Intensive Care Unit (ICU).
b) Ruang lingkup pelayanan Intensive
Care Unit (ICU).
c) Kriteria pasien yang masuk dan keluar
Intensive Care Unit (ICU).
d) Peraturan Intensive Care Unit (ICU)

1) Memperhatikan dan
mendengarkan

Diskusi dan
Tanya jawab
10 menit

1) Memberikan kesempatan kepada keluarga

1) Bertanya seputar
Intensive Care Unit
(ICU)

Evaluasi
2 menit

1) Penyuluh memberikan pertanyaan singkat

Terminasi
2 menit

1) Mengucapkan terima kasih atas peran serta


peserta
2) Menyampaikan salam penutup

5.

klien rawat inap untuk bertanya seputar


Intensive Care Unit (ICU)
tentang Intensive Care Unit (ICU)
2) Menyimpulkan kegiatan promosi kesehatan

Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
Menyepakati kontrak
waktu

3) Memperhatikan dan
mendengarkan

Siti Hidayati Al Indasah


Nur Rofiatin
Happy Restu Widayati
Gatra Satria
Ana Suciari
Agida De Argarinta

8. DESKRIPSI PENGORGANISASIAN
a. Moderator
Tugas:

Fasilitator dan
pemateri

1) Menjawab
pertanyaan

Moderator

1) Mendengarkan
2) Menjawab salam

Moderator

Pembimbing: 1)Pembimbing Pendidikan :


Ira Suarilah, S.Kep.,Ners.,M.Kep.
Moderator:
Penyaji :
Observer :
Fasilitator :

Pemateri

2) Menjawab pertanyaan
pemateri

7. PENGORGANISASIAN

2) Pembimbing Klinik

Moderator

: Kristin W, SST.

1) Mengatur jalannya penyuluhan.


2) Menyampaikan judul materi.
3) Mengatur kontrak waktu.
4) Menjelaskan tujuan umum dan tujuan khusus.
5) Memperkenalkan penyaji materi, fasilitator, memberi salam pembuka
b. Penyaji
Tugas:
1) Menyajikan materi penyuluhan.
2) Menjawab pertanyaan dari peserta.
c. Observer
Tugas: Mengamati dan menilai proses penyuluhan.
d. Fasilitator
Tugas: Menstimulasi peserta yang tidak aktif.

9. SETTING TEMPAT

Flipchart

Keterangan Gambar :
: Audience
: Moderator
: Penyuluh

: Fasilitator
: Observer

10. EVALUASI
1) Evaluasi struktur
(1) Peserta hadir ditempat 15 menit sebelum kegiatan.
(2) Penyelenggaraan promosi kesehatan di Ruang tunggu pasien ICU RSU
Haji Surabaya
(3) Pengorganisasian penyelenggara dilakukan sebelum dilakukan promosi
kesehatan.
(4) SAP dan leaflet dibuat 3 hari sebelum promosi kesehatan.
(5) Tim promosi kesehatan
Pembimbing: Pembimbing Pendidikan :
Ira Suarilah, S.Kep.,Ners.,M.Kep.

Pembimbing Klinik
Moderator:
Penyaji :
Observer :
Fasilitator :

: Kristin W, SST.

Siti Hidayati Al Indasah


Nur Rofiatin
Happy Restu Widayati
Gatra Satria
Ana Suciari
Agida De Argarinta

(6) Peralatan atau media tersedia dengan lengkap (flipchart, leaflet, absen).
(7) Tim promosi kesehatan melakukan kontrak waktu pada hari dilakukan
kegiatan.
2) Evaluasi proses
(1) Kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran dapat
tercapai
(2) Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan.
(3) Peserta mengikuti jalannya kegiatan sampai selesai.
(4) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3) Evaluasi Hasil
(1) 90% peserta mampu memahami pengertian Intensive Care Unit (ICU)
(2) 90% peserta mampu memahami ruang lingkup pelayanan Intensive
Care Unit (ICU)
(3) 90% peserta dapat memahami kriteria pasien masuk dan keluar Ruang
Intensive Care Unit (ICU)
(4) 90% peserta mampu memahami peraturan Intensive Care Unit (ICU)

MATERI
INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
1. Pengertian
Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang
mandiri (instalasi di bawah direktur pelayanan), dengan staf yang khusus dan
perlengkapan yang khusus yang ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi
pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera, atau penyulit-penyulit yang
mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa dengan prognosis dubia
(Kemenkes, 2010).
Intensive Care Unit (ICU) menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana
serta

peralatan

mengguanakan

khusus

untuk

keterampilan

staf

menunjang
medik,

fungsi-fungsi

perawat

dan

vital
staf

lain

dengan
yang

berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan tersebut (Kemenkes, 2010).


2. Ruang Lingkup Pelayanan Intensive Care Unit (ICU)
Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di ICU adalah sebagai berikut:
1) Diagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang
mengancam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa
menit sampai beberapa hari.
2) Memberi bantuan dan mengambil alih fungsi vital tubuh sekaligus
melakukan pelaksanaan spesifik problema dasar.
3) Pemantauan fungsi vital tubuh dan penatalaksanaan terhadap kompliksai
yang ditimbulkan oleh penyakit atau iatrogenik.
4) Memberikan bantuan psikologis pada pasien yang kehidupannya sangat
tergantung pada alat/mesin dan orang lain
Bidang kerja ICU meliputi pengelolaan pasien, administrasi unit, pendidikan
dan penelitian. Kebutuhan dari masing-masing bidang akan bergantung dari
tingkat pelayanan tiap unit.
1) Pengelolaan pasien langsung
Pengelolaan pasien langsung dilakukan secara primer oleh dokter
intensivis dengan melaksanakan pendekatan pengelolaan total pada pasien
sakit kritis, menjadi ketua tim dari berbagai pendapat konsultan atau
dokter yang ikut merawata pasien. cara kerja demikian mencegah

pengelolaan yang terkotak-kotak dan menghasilkan pendekatan yang


terkoordinasi pada pasien serta keluarganya.
2) Administrasi Unit
Pelayanan ICU dimaksud untuk memastikan suatu lingkungan yang
menjamin pelayanan yang aman, tepat waktu dan efektif. Untuk
tercapainya tugas ini diperlukan partisipasi dokter intersivis pada aktivitas
manajemen.
3) Pendidikan, Pelatihan dan Penelitian
ICU melakukan pendidikan dan pelatiahn kepada tenaga medis dan non
medis mengenai hal-hal yang terkait dengan ICU.
Pelatihan ICU untuk kepala ICU terdiri dari:
(1) Pelatihan pemantauan (monitoring)
(2) Pelatihan ventilasi mekanis
(3) Pelatihan terapi cairan, elektrolit, dan asam basa
(4) Pelatihan penatalaksanaan infeksi
(5) Pelatihan manajemen ICU
4) Kebutuhan pelayanan kesehatan pasien ICU adalah tindakan resusitasi
yang meliputi dukungan hidiup untuk fungsi-fungsi vital seperti jalan
nafas (Airway), pernafasan, sirkulasi, otak, fungsi organ lain dilanjutkan
dengan diagnosis dan terapi definitif.
5) Peran koordinasi dan integrasi kerja sama tim
Dengan menginat keadaan pasien, maka ICU menerapkan sistem kerja
multidisiplin sebagai berikut:
(1) Sebelum masuk ICU, dokter yang merawat pasien melakukan
evaluasi pasien sesuai bidangnya dan memberi pandangan atau
usulan terapi
(2) Kepala ICU

melakukan

evaluasi

menyeluruh,

mengambil

kesimpulan, memberi instruksi terapi dan tindakan secara tertulis


dengan mempertimbangkan ususlan anggota lainnya.
(3) Kepala ICU berkonsultasi pada konsultan

lain

dengan

mempertimbangkan ususlan-ususlan anggota tim.


3. Indikasi Masuk dan Keluar Ruang Intensive Care Unit (ICU)
ICU mampu menggabungkan teknologi tinggi dan keahlian khusus dalam
bidang kedokteran dan keperawatan gawat darurat. Pelayanan ICU diperuntukkan
dan ditentukan oleh kebutuhan pasien yang sakit kritis. Tujuan dari pelayanan
adalah memberikan pelayanan medik tertitrasi dan berkelanjutan serta mencegah
fragmentasi pengelolaan.
Pasien sakit kritis meliputi:

1) Pasien yang secara fisiologis tidak stabil dan memerlukan dokter,


perawat,

profesi

lain

yang

terkait

secara

terkoordinasi

dan

berkelanjutan, serta memerlukan perhatian yang teliti, agar dapat


dilakukan pengawasan yang ketat dan terus menerus serta terapi titrasi.
2) Pasien dalam bahaya mengalami dekompensasi fisiologis sehingga
memerlukan pemantauan ketat dan terus menerus serta dilakukan
intervensi segera untuk mencegah timbulnya penyulit yang merugikan.
Sebelum pasien masuk ke ICU, pasien dan atau keluarganya harus
mendapatkan penjelasan secara lengkap mengenai dasar pertimbangan mengapa
pasien harus mendapatkan perawatan di ICU, serta tindakan kedokteran yang
mungkin akan dilakukan selama pasien dirawat. Penjelasan tersebut diberikan
oleh kepala ICU atau dokter yang bertugas. Atas penjelasan tersebut pasien dan
atau keluarganya dapat menerima atau menyatakan persetujuan untuk dirawat di
ICU. Persetujuan dinyatakan dengan menandatangani formulir informed consent.
1) Kriteria Masuk
(1) Pasien prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang
memerlukan terapi intensif dan tertitrasi, seperti dukungan/bantuan
ventilasi dan alat bantu supportif organ/sistem lain, infus dan obat-obatna
vasoaktif kontinu, obat anti aritmia, pengobatan kontinu tertitrasi dan
lain-lainnya. Contoh pasien kelompok ini antara lain : pasca bedah
kardiotorasik, sepsis berat, gangguan keseimbangan asam basa dan
lektrolit yang mengncam nyawa, hipoksemia, hipotensi dibawah tekanan
darah tertentu. Terapi pada pasien prioritas satu biasanya tidak terbatas.
(2)Pasien prioritas 2
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauna canggih di ICU, sebab
sangat berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segara, misalnya
pemantauan intensif menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh
pasien seperti ini antara lain pasien menderita penyakit dasar jantung-paru,
gagal ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan mayor.
Terapi pada pasien prioritas 2 tidak mempunyai batas, karena kondisi
medikanya senantiasa berubah.
(3) Pasien prioritas 3
Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang tidak stabil status
sebelumnya, penyakit yang mendasarinta, atau penyakit akutnya, secara

sendirian atau kombinasi. Kemungkinan sembuh dan atau manfaat terapi


di ICU pada golongan ini sangat kecil. Contoh pasien ini antara lain
pasien dengan keganasan metastatik disertai penyulit infeksi, pericardial
tamponade,sumbatan jalan nafas, atau pasien penyakit jantung, penyakit
paru terminal disertai dengan komplikasi penyakit akut berat. Peneglolaan
pada pasien golongan ini hanya untuk mengatasi kegawatan akutnya saja,
dan usaha terapi mungkin tidak sampai melakukan intubasi atau resusitasi
jantung paru.
(4) Pengecualian
Dengan pertimbanagn luar biasa, dan atas persetujuan kepala ICU,
indikasi masuk pasien pada beberapa golongan pasien bisa dikecualikan,
dengan catatan bahwa pasien-pasien golongan demikian sewaktu-waktu
harus bisa dikeluarkan dari ICU agar fasilitas ICU yang terbatas tersebut
dapat digunakan untuk pasien prioritas 1, 2, 3. Pasien yang tergolong
demikian antara lain :
a) Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan
hidup yang agresif dan hanya demi perawatan yang aman saja. Ini
tidak menyingkirkan pasien dengan perinta DNR (Do Not
Resuscitate). Sebenarnya pasien ini mungkin mendapat manfaat dari
tunjangan canggih yang tersedia di ICU untuk meningkatkan
kemungkinan survivalnya.
b) Pasien dalam keadaan vegetatif permanen.
c) Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasienpasien seperti itu dapat dimasukkan ICU untuk menunjang fungsi
prgan hanya untuk kepentingan donor organ.
2) Kriteria Keluar
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis oleh
kepala ICU dan tim yang merawat pasien.
3) Pengkajian Ulang Kerja
Setiap ICU hendaknya memuat peraturan dan prosedur masuk dan keluar,
standart perawatan pasien, dan kriteria outcome yang spesifik. Kelengkapan
ini hendaknya dibuat oleh tim ICU dibawah supervisi komite medik, dan
hendaknya dikaji ulang dan diperbaiki seperlunya berdasarkan keluaran
pasien dan pengukuran kinerja yang lain. Kepatuhan terhadap ketentuan
masuk dan keluar harus dipantau oleh komite medik.
4. Peraturan Intensive Care Unit (ICU)

Setiap pasien yang akan dirawat di ICU, keluarga pasien akan dijelaskan
mengenai peraturan atau tata tertib yang berlaku di ruangan tersebut. Adapun tata
tertib di Ruang ICU Rumah Sakit Umum Haji Surabaya yaitu :
1) Perawatan di ICU adalah perawatan terhadap pasien yang memerlukan
perawatan intensif dan dilakukan didalam ruangan tertutup, dimana keluarga
pasien tidak boleh menunggu di dalam ruang ICU, kecuali bagi pasien
bayi/anak-anak yang memang kondisinya perlu ditunggu oleh orang
tua/keluarga, dalam hal ini hanya satu orang penunggu didalam.
2) Jam besuk pasien ICU pukul 16.00 s/d 17.00, dengan ketentuan :
a. Keluarga pasien dapat masuk kedalam ruang perawatan 1 pasien 1
pembesuk
b. Bagi pembesuk lain dapat melihat pasien melalui jendela pada jam
besuk
3) Penunggu pasien diperkenankan masuk kedalam ruangan dalam keadaan
tertentu, yaitu :
a. Pasien dalam kondisi kritis
b. Pasien membutuhkan tindakan tertentu yang memerlukan persetujuan
keluarga pasien
c. Keluarga pasien konsultasi dengan dokter spesialis yang merawat /
dokter ICU
4) Pasien yang dirawat di ICU sewaktu-waktu memerlukan pemeriksaan,
tindakan dan resep sehingga keluarga diharapkan ada yang menunggu di
luar ruangan
5) Semua tindakan invasif (tindakan medis) yang akan dilakukan memerlukan
persetujuan keluarga, dimana bila keluarga setuju atau menolak tindakan
yang akan dilakukan, maka wajib mengisi lembar persetujuan atau
penolakan yang sudah disediakan
6) Mohon pasien maupun keluarga pasien yang dirawat di ICU tidak
membawa/menggunakan barang berharga karena bila terjadi kehilangan
ataupun sesuatu yang menyangkut barang bawaan bukan tanggung jawab
rumah sakit

7) Bila psien memerlukan obat emergency yang harus segera diberikan, maka
ICU akan meminjami terlebih dahulu obat-obatan emergency yang memang
tersedia di ruangan, kemudian pasien diberi resep untuk mengganti obat
yang sudah dipinjami
8) Mohon keluarga/penunggu pasien menjaga ketertiban dan kenyamanan di
lingkungan ICU dengan :
a. Menjaga kebersihan di lingkungan sekitar ICU
b. Tidak menggelar tikar atau alas tidur di lingkungan sekitar ICU pada
jam kerja (pukul 07.00-15.00 WIB)
c. Bagi keluarga yang ingin beristirahat disediakan tempat di Gedung
Marwah Lt.2-4

DAFTAR PUSTAKA
(bikin dapus kalo dari peraturan kemenkes sama tata tertib yang ada di RSU haji
gimana??gak tahu caranya) hehehehe

Anda mungkin juga menyukai