Anda di halaman 1dari 19

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/336511451

Buku Etika Penulisan Ilmiah

Book · October 2019

CITATIONS READS

0 13

1 author:

R.Himawan Yudhistira Niloperbowo


Universitas Padjadjaran
2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Palung View project

All content following this page was uploaded by R.Himawan Yudhistira Niloperbowo on 14 October 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ETIKA PENULISAN ILMIAH
Dosen:
Disusun oleh:
Rangga Amrullah
Arnetha Azzahra T
Muhammad Restu P
R. Himawan Yudhistira N.

Universitas Padjadjaran
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Ilmu Kelautan
2019
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan izin dan ridhonya yang
telah memberikan berbagai inspirasi dan imajinasi sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.

Makalah “Etika Penulisan Ilmiah” ini adalah rangkaian tugas yang harus diselesaikan
dalam memenuhi mata kuliah jurusan Etika Penulisan Ilmiah, Universitas Padjadjaran.

Melalui makalah ini, penulis berusaha memberikan pembahasan tentang segala sesuatu
mengenai Etika Penulisan Ilmiah yang mencakup Pengenalan, Etika Penulisan, Plagiarisme,
Sistematika Penulisan, dan Sitasi yang ada dalam materi Etika Penulisan Ilmiah.

Dalam penulisan makalah ini, tentu ada kesalahan yang terjadi baik kesalahan penulis
atau kesalahan sistematika metode penulisan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca
sangat diperlukan dalam rangka penyempurnaan makalah ini.
Pengenalan

1.1 Pengertian Karya Ilmiah


Banyak definisi yang menggambarkan karya ilmiah seperti apa, contohnya dalam
beberapa pendapat bahwa karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang
menampilkan fakta dan dibuat menggunakan metodologi penulisan yang baik dan benar.

1.2 Jenis-jenis Karya Ilmiah


Dalam penulisan karya ilmiah ada beberapa karya yang dipublikasikan dan yang
belum dipublikasikan.

1.2.1 Karya yang Dipublikasikan


 Jurnal
 Buku
 Prosiding
 Paten
 Prototipe
 Desain Industri
 Merek Dagang

1.2.2 Karya ilmiah yang belum dipublikasikan


 Skripsi
 Tesis
 Laporan Penelitian
 Manuskrip
 Working Paper
 Disertasi
1.2.1.1 Jurnal
Jurnal adalah kumpulan dari beberapa artikel atau referensi yang diambil dan
digabungkan menjadi satu sehingga membentuk suatu karya yang dipublikasikan.
Jurnal memiliki berbagai jenis seperti Jurnal Lokal, Jurnal Nasional, dan Jurnal
Internasional. Jurnal tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.2.1.1.1 Jurnal Lokal

 Ditulis dengan kaidah ilmiah yang berlaku.


 Tidak / dapat memiliki ISSN.
 Disebarluaskan secara terbatas.

1.2.1.1.2 Jurnal Nasional

 Ditulis dengan kaidah ilmiah yang berlaku.


 Memiliki ISSN.
 Memiliki terbitan versi (cetak) dan online.
 Dibawah naungan suatu instansi / badan ilmiah / organisasi profesi /
perguruan tinggi.
 Bahasa yang digunakan adalah bahasa atau dengan bahasa inggris di
abstrak.
 Mempunyai dewan redaksi / editor yang berasal dari dua institusi
berbeda.
 Terindeks di DIKTI.
 Jumlah artikel harus sama.

1.2.1.1.3 Jurnal Internasional

 Ditulis dengan kaidah ilmiah yang berlaku.


 Memiliki ISSN.
 Memiliki terbitan versi (cetak) dan online.
 Dibawah naungan suatu instansi / badan ilmiah / organisasi profesi /
perguruan tinggi.
 Bahasa yang digunakan adalah PBB (Inggris, Rusia, Arab, Prancis,
Spanyol, Tiongkok).
 Mempunyai dewan redaksi / editor yang berasal dari empat negara
berbeda.
 Terindeks oleh database Internasional (Scorpus, WOS, dll).
 Proses review dilakukan dengan bener.

1.3 Ciri-ciri Karya Ilmiah


Karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Berdasarkan fakta dan objektif.


 Penyusunan secara sistematis, konseptual, dan prosedural.
 Tidak bersifat argumentatif.

Etika Penulisan
2.1 Pengertian Etika Penulisan Ilmiah
Pengertian etika adalah konsep nilai yang mengarah pada perilaku yang baik dan
pantas. Sedangkan pengertian karya tulis adalah sebuah hasil karangan dalam bentuk tulisan.
Sehingga, pengertian etika penulisan ilmiah adalah sebuah hasil karangan dalam bentuk
tulisan yang menggunakan kata atau kalimat yang baik dan pantas.

Etika penulisan karya ilmiah adalah suatu teknis yang digunakan pada saat menulis
suatu karya tulis dengan memerhatikan berbagai aspek. Karena suatu penulisan yang benar
bisa saja terkena pelanggaran dalam menulis suatu karya tulis.(Arifin, 2016)

Secara etimologi etika berasal dari bahasa Yunani dari kata ethos yang berarti adat
atau sifat kesusilaan, secara definisi etika adalah salah satu cabang filsafat yang mengatur
tingkah laku dan norma-norma yang dikategorikan dalam sesuatu yang baik atau buruk.
Dalam bahasa Indonesia etika disebut juga sebagai akhlak atau moral.

Kode etik karya ilmiah merupakan kumpulan norma-norma yang harus diperhatikan
dalam penulisan suatu karya ilmiah. Ilmiah atau bisa disebut juga ilmu merupakan sebuah
proses pemikiran terhadap suatu objek tertentu melalui suatu pendekatan tertentu sehingga
menghasilkan suatu kesimpulan berupa sebuah pengetahuan ilmiah. Ilmiah dalam struktur
ilmu harus daat dipertanggungjawabkan secara terbuka yaitu dengan cara bahwa suatu karya
imiah haruslah didasarkan dari sebuah penelitian.

Dalam menulis karya ilmiah, penulis wajib mencantumkan secara jujur dan jelas
terhadap pemikiran atau bahasan yang diambil dari sumber lain. Bila tidak mecncantumkan
sumber asal dan tidak diserai rujukan nya merupakan sebuah pencurian. Penulisan karya
ilmiah harus menghindari tindak plagiarisme. Plagiarisme merupakan sebuah tindak
kecurangan dari sebuah karya ilmiah berupa pengambilan sebuah pemikiran atau penulisan
dari orang lain dan mengakui bahwa hal tersebut merupakan hasil pemikiran atau penulisan
diri sendiri.

Dalam mengambil referensi dalam sumber lain, penulis wajib meminta izi kepada
pemilik sumber asli tersebut. Jika pemilik tidak dapat dijangkau, maka penulis harus
mencantumkan sumbernya lalu menjelaskan apakah referensi tersebut diambil keseluruhan,
diambil sebaian ataupun dikembangkan.(Nugroho, 2014)

2.2 Sikap Penulisan Karya Ilmiah


Berikut beberapa etika yang harus diperhatikan dalam menulis suatu karya tulis

2.2.1 Jujur
Kejujuran dalam penulisan suatu karya tulis sangantlah diperlukan terutama saat
mencantumkan sumber referensi, data hasil penelitian, dan pelaksanaan metode
penelitian. Ketidakjujuran dalam penulisan karya tulis bisa mengakibatkan
pelanggaran-pelanggaran dari HAKI suatu karya tulis, bila seseorang tidak jujur
dalam mencantumkan sumber asal maka akan terjerat dalam pelanggaran plagiarisme
dan bila seseorang tidak jujur dalam pencantuman data dari sebuah penelitian makan
akan terjerat dalam pelanggaran fabrikasi dan falsifikasi data.

2.2.2 Objektivitas
Objektivitas juga penting dalam suatu penulisan karya ilmiah. Penulisan suatu
karya tulis yang baik dipandang dari sudut objektivitas nya. Penulisan objektivitas
yang berdasarkan data yang sebenarnya mencerminkan suatu karya tulis yang baik,
sebaliknya jika penulisan ojektivitasnya rendah maka akan menurunkan kualitas suatu
karya tulis.

2.2.3 Pengutipan
Bila mengambil referensi, pemikiran atau bahan penulisan dalam suatu karya tulis.
Bila mengambil pendapat atau penulisan dari sumber lain maka ambil saja inti dari
kutipan tersebut dan mengubahnya menjadi kutipan dengan inti yang sama tetapi
dengan gaya bahasa dan kata2 yang berbeda.
2.2.4 Ketelitian
Dalam menulis suatu karya ilmiah hindari hal-hal kecil yang menurunkan kualitas
suatu karya tulis, terutama pada saat mencantumkan sumber asal, karena sumber yang
ditulis harus jelas asalnya agar tidak terjadi kesalahpahaman yang tidak disengaja
yang mengakibatkan terjadinya pelanggaran dalam penulisan suatu karya tulis

2.3 Pelanggaran Karya Ilmiah


Dalam penulisan suatu Karya ilmiah, terdapat beberapa pelanggaran yang disengaja
maupun tidak disengaja yang biasa ditemukan dalam penulisan sebuah karya ilmiah

1. Fabrikasi dan Falifikasi data


2. Pemanfaatan data dari sumber yang tidak jelas
3. Salami slicing
4. Publikasi ganda
5. Plagiarisme

2.3.1 Fabrikasi dan Falsifikasi data


Fabrikasi data biasa disebut dengan ‘mem’pabrik data atau membuat data yang
sebenarnya tidak ada atau lebih umumnya membuat data fiktif. Dan pengertian dari
Falsifikasi data adalah mengubah data sesuai dengan keinginan, terutama agar sesuai
dengan simpulan yang ‘ingin’ diambil dari sebuah penelitian.

2.3.2 Pemanfaatan data dari sumber yang tidak jelas


Pemanfaatan data dari sumber yang tidak jelas adalah hal yang tidak boleh dilakukan
dalam karya ilmiah karena kita tidak tahu data tersebut valid atau tidak dan karya ilmiah
tidak boleh mengikuti data hasil penelitian seseorang karena pada dasarnya karya ilmiah
adalah hasil penelitian dari kita sendiri terhadap suatu masalah atau teori yang ingin
dibahas.

2.3.3 Salami Slicing


Salami Slicing memiliki banyak makna dalam berbagai bidang. Di dalam bidang
akademis salami slicing yaitu memuat beberapa publikasi pendek yang berasal dari data
yang valid dan diterbitkan sebagai satu artikel dalam jurnal atau ulasan.
2.3.4 Publikasi Ganda
Publikasi ganda adalah mempublikasikan suatu karya atau tulisan yang sama di
berbagai tempat. Biasanya orang yang melakukan ini memungkinkan untuk mendapat dua
nilai kredit poin yang berbeda dari satu tulisan atau satu isu.

2.3.5 Plagiarisme
Plagiarisme berasal dari Bahasa Latin yaitu plagiarius yang artinya penculik atau
plagium yang artinya menculik. Jadi definisi dari Plagiarisme adalah mengambil kata-
kata atau kalimat atau teks orang lain tanpa memberikan acknowledgment (atau dalam
bentuk sitasi) yang secukupnya (Iskandar, 2009). Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat
dibuat tergantung dari berbagai aspek pandang yaitu sebagai berikut :

 Dari segi substansi yang dicuri


 Dari segi kesengajaan
 Dari segi volume / proporsi
 Dari pola pencurian seperti kata demi kata maupun dapat diseling dari
berbagai sumber dengan kata-kata sendiri.

Cara menghindari Plagiarisme selain menyantumkan sitasi seseorang juga bias


dilakukan dengan cara menggunakan kata-kata asli penulis dengan cara memberi
tanda kutip pada kalimat-kalimat yang diapakai selain menyebutkan sumber
gagasannya.

PLAGIARISME
3.1 Pengertian
Plagiarism merupakan tindakan penyalahgunaan, pencurian / perampasan, dan meniru sebuah
ide, pikiran, atau data serta menyatakan bahwa itu milik / ciptaan sendiri. Plagiarism
dianggap sebagai salah satu tindak pidana karena telah melakukan pencurian hak cipta orang
lain (Wibowo, 2012). Plagiarism ini umumnya terjadi dikalangan pendidikan seperti sekolah
dan universitas, pelaku plagiarism ( plagiator ) akan diberikan hukumanberupa skorsing atau
bahkan dikelurkan dari sekolah atau universitas. Pelaku plagiarism biasanya adalah seorang
mahasiswa, maka dari itu ada beberapa pengertian plagiarism oleh mahasiswa, yaitu :
 Plagiarsime merupakan tindakan dimanan mahasiswa mengumpulkan tugas dengan
hasil yang baik secara sengaja maupun tidak sengaja serta diakui bahwa itu hasil
kerjanya sendiri atau hasil pemikirannya sendiri. Pengertian ini dipergunakan antara
lain di Monash University, Australia 12.51J dan University of Stirling, Inggris [3:1].
 plagiarism merupakan tindakan pencurian suatu ide atau gagasan orang lain,
kemudian dimasukkan kedalam tugas mahasiswa tersebut lalu dikumpulkan dan
diakui sebagai hasil pemikirannya sendiri Pengertian ini disebutkan oleh antara lain
Monash University, Australia 12.511 dan Institute of Biomedical Science, London
[4:1].
 plagiarism merupakan tindakan penipuan dimana mahasiswa berusaha sedemikian
rupa supaya pembaca menigira bahwa itu hasil pemikirannya seendiri. Pendapat
inidiajukan oleh Hexam [5].

3.2 Jenis – Jenis


Berikut ini adalah jenis – jenis plagiarism :

 Word-for-word plagiarism, berarti menjiplak seluruh kata secara utuh tanpa dilakukan
perubahan.
 Plagirism of authorship, berarti mengakui karya orang lain dengan mengganti nama
pengarang oleh nama sendiri.
 Plagiarism of ideas, berarti mengakui, mencuri / merampas sebuah ide atau gagasan
milik orang lain.
 Plagiarism of sources, berarti mengutip sebuah kalimat dalam karya tulis tanpa
mencantumkan sumbernya.

3.3 Ciri – Ciri


 Penggunaan tanda kutip pada kalimat yang sudah dikutip,
 Melakukan paraphrase namun masih sama dengan sumbernya,
 Mengutip dan memparafrase tanpa mencantumkan sumber,
 Hanya menerjemahkan bahasa asing ke bahasa Indonesia.

3.4 Cara Mencegah


Tindakan plagiarism dapat dicegah dengan cara mencantumkan sumber dari
kalimat yang dikutip, melakukan paraphrase atau mengambil intisari dari kalimat
tersebut, membiasakan menggunakan citation atau rujukan. Untuk melakukan
paraphrase kita dapat mengubah kata dengan kata lain yang mengandung makna yang
sama, mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak lansung, kalimat aktif
menjadi kalimat pasif, atau merubah seluruh kalimat tetapi dengan tuuan dan maksud
yang sama. Mencantumkan sumber yang dimaksud adalah menulis daftar pustaka
pada setiap karya ilmiah sekaligus mensitasinya.

Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan adalah adalah cara atau sistem untuk menyelesaikan penelitian
maka penulis harus menyusun beberapa sistematika penulisan. penelitian ini, maka penulis
menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :

 Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.
 Bab II Tinjauan Pustaka membahas tentang berbagai teori dan konsep yang
berkaitan dengan layanan informasi dan pengembangan karir siswa SMK Negeri
16 Bengkuring.
 Bab III Metode Penelitian berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian, setting
penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji
validitas dan reliabilitas data dan analisis data.

4.1 Struktur Karya Ilmiah

4.1.1 Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan,
masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

4.1.2. Isi dan Pembahasan


Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab
pada bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan
penelitian.

4.1.3. Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan
pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan
singkat dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu
bab.

4.2 Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

4.2.1 Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan
dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca
harus bisa langsung memahami konten dari karya ilmiah.

4.2.2 Tidak Ambigu


Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus
memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak
membingungkan. Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima
oleh pembacanya.

4.2.3 Tidak Emotif


Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya.
Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis
penelitian, bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

4.2.4 Menggunakan Bahasa Baku


Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku itu
meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga
penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat
pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami
pembaca.

4.2.5 Menggunakan Kaidah Keilmuan


Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-
istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk
menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian
yang dibahas dalam karya ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga
menjadi takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

4.2.6 Bersifat Dekoratif


Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang
memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran
yang logis dan kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus
bisa menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa
membingungkan.

4.2.7 Terdapat Kohesi


Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya
dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran.
Sebuah karya ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling
bersambung. Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin
disampaikan.

4.2.8 Bersifat Objektif


Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya
ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus
menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki
kecondongan subjektifitas.

4.2.9 Menggunakan Kalimat Efektif


Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini
berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya
ilmiah agar pembaca tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-
putar. Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

4.3 Kaidah Karya Tulis Ilmiah


Dalam penilisan karya tulis ilmiah memiliki 2 kaidah yang perlu diperhatikan.
Dimana, Kaidah bersifat umum dan kaidah bersifat khusus. Kaidah umum ialah
terkait penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar baik dari ejaan, penulisan
yang berlaku secara umum. Sedangkan, kaidah secara khusus merupakan kaidah
terkait teknis penulisan yang telah disepakati bersama yang berlaku dilingkungan
tersebut. Sehingga, penerapan kaidah tersebut harusalah diterapkan dengan konsisten
dan taat dalam melakukan penulisan karya tulis ilmiah.

Dalam karya tulis ilmiah haruslah menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
tuntunan dalam kaidah penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan. Ragam baku
penulisan ilmiah memilih kata dan kalimat yang baku, frase, klausa, kalimat baku,
susunan wacana, dan ejaan yang benar.

4.3.1 Kaidah umum penulisan karya tulis ilmiah


Dalam pengaplikasiannya kaidah umum bahasa Indonesia dalam penulisan
telah diatur oleh pemerintah, sebagai berikut :

 Penggunaan ejaan yang disempurnakan (EYD) berdasarkan Permendiknas No. 46


Tahun 2009 tentang Pedoman Penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.
 Menggunakan tata istilah ditetapkan berdasarkan Permendiknas No. 146/U/2004
tentang Pedoman Pembentukan Istilah.
 Penggunaan penataan kalimat baku merujuk pada buku Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
 Pemilihan kata baku dalam penulisan merujuk pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi IV.
4.3.2 Kaidah khusus penulisan karya tulis ilmiah
Kaidah khusus dalam penulisan karya tulis ilmiah diantaranya :

 Penomoran
Dalam memberikan penomoran dalam judul dan sub judul dalam penulisan
karya tulis ilmiah terdapat dua atura. Yaitu : menggunakan jenis huruf, ukuran, letak
yang berbeda dan menggunakan angka latin dan bahasa Arab.
 Perujukan/Pengutipan Kata atau Kalimat
Dalam melakukan perujukan atau pengutupan dilakukan dengan memakai
nama akhir, tahun, dan halaman buku. jika dalam pengutipan terdapat dua atau lebih
pengarang. Maka, diakhir kata pengarang pertama dilanjutkan penggunaan kata
“dkk”. Jika nama dari pengarang tersebut tidak dicantumkan maka, yang dicantumkan
adalah lembaga penerbit yang menerbitkan tulisan atau kalimat tersebut.

Dalam karya ilmiah terjemahan, pengutipan yang dilakukan dengan


menyebutkan nama pengarang aslinya. Pengutipan dari sumber yang ditulis dengan
pengarang berbeda maka, dicantumkan dalam satu tanda kurung dan dibatasi titik
koma (;). Kemudian antara tahun dan nama pengarang tidak diberi tanda koma serta,
antara tahun, tanda titik dua, dan nomor halaman tidak diberi jarak.

Contoh cara merujuk kutipan langsung :

Ibrahim (2003:124) Menyimpulkan “Terdapat lebih dari 80,5% potensi di


Indonesia dalam penerapan energi terbarukan”.

Sedangkan cara merujuk kutipan tidak langsung :

Jamal (2010:13) tidak menyangka bahwa penerapan energi terbarukan hanya


berjalan sekitar 5% dari target tahun lalu.

Sitasi
5.1 Pengertian Sitasi
Sitasi merupakan cara bagi kita untuk memberi tahu kepada pembaca bahwa
materi tertentu dalam karya yang kita tulis berasal dari sumber lain. Ini juga memberi
informasi kepada pembaca untuk menemukan sumber itu lagi apabila informasi
tersebut diperlukan, termasuk informasi tentang penulis, judul karya, nama dan lokasi
perusahaan yang menerbitkan salinan sumber yang kita gunakan, tanggal salinan yang
kita cantumkan, nomor halaman dari materi yang kita kutip.
Sitasi juga dapat didefinisikan sebagai referensi intelektual untuk sumber yang
diterbitkan atau tidak dipublikasikan dengan mengutip buku, penulis atau publikasi
yang ada untuk mendukung suatu fakta. Sitasi merupakan cara kita memberitahu
pembaca bahwa bagian-bagian tertentu dari tulisan kita berasal dari sumber yang
ditulis penulis lain. Tujuannya yaitu sitasi untuk menjunjung kejujuran
akademik/intelektual dan menghindari plagiarisme. Sitasi tidak hanya dilakukan jika
kita mengambil beberapa kata atau kalimat untuk melengkapi hasil karya kita. Tetapi,
sitasi dilakukan dalam beberapa hal sebagai berikut :

 Setiap kali kita menggunakan tanda kutip


 Setiap kali kita memparafrase
 kapan pun kita menggunakan ide yang telah diungkapkan orang lain
 Setiap kali kita membuat referensi khusus dari karya orang lain
 Setiap kali pekerjaan orang lain sangat penting dalam mengembangkan ide kita
sendiri.

5.1.1 Cara lain membuat sitasi


Adapun cara lain yang bisa dilakukan tanpa menggunakan sitasi otomatis
adalah sebagai berikut :

 Catatan Langsung / Catatan Perut yang ditulis di dalam baris-baris


naskah, yang biasanya berisi alamat rujukan singkat dari bahan
yang diacu, meliputi nama pengarang, tahun terbitan, dan halaman.
 Catatan Kaki / Footnotes yang diletakkan dibawah halaman,
dipisahkan dari naskah utama menggunakan garis. Informasi
referensi yang dituliskan di dalam catatan kaki meliputi nama
pengarang, judul, penerbit, kota, tahun, dan halaman.
 Catatan akhir / Endnotes pada dasarnya sama dengan penggunaan
Catatan Kaki yaitu berada pada bawah halaman, tapi yang
membedakan Catatan Akhir dengan Catatan Kaki adalah
penempatan Catatan Akhir diletakkan terpisah di bagian akhir
tulisan atau bab.
5.2 Membuat sitasi otomatis
Cara membuat sitasi otomatis adalah menggunakan aplikasi Mendeley.
Aplikasi ini sangat membantu kita dalam mensitasi karya seseorang atau suatu
instansi untuk mengerjakan tugas atau hal lain yang bermanfaat. Berikut adalah cara
untuk melakukan sitasi secara otomatis adalah :
 Download aplikasi Mendeley di sebuah web atau aplikasi download.
 Masukkan atau buat akun di dalam Mendeley.
 Cari sebuah jurnal atau artikel untuk di sitasi.
 Klik ‘Tools’ yang berada diatas kiri.
 Klik ‘Install Ms word plugin’. Lalu akses ke dalam Mrs. Word
 Cari kata ‘Referensi’ atau ‘References’.
 Lalu klik ‘Insert Citation’.
 Cari jurnal yang ingin di sitasi.
 Lalu klik ‘open’.

5.3 Teknik Parafrase

Teknik Menulis cara lain untuk menghindari plagiarisme ketika menulis buku
adalah dengan melakukan kutipan tidak langsung. Mengutip secara tidak langsung
dapat diwujudkan dalam tiga bentuk yakni membuat parafrase, meringkas atau
menyusun kesimpulan. Ketiga hal ini adalah cara pengutipan yang membutuhkan
keahlian yang berbeda. Serta penting dilakukan saat menulis buku.

Parafrase merupakan salah satu cara meminjam gagasan/ide dari sebuah


sumber tanpa menjadi plagiat. Parafrase merupakan “cara mengekspresikan apa yang
telah ditulis dan dikatakan oleh orang lain dengan menggunakan kata-kata yang
berbeda agar membuatnya lebih mudah untuk dimengerti.”

Pengutipan yang dilakukan dalam teknik menulis parafrase merupakan kutipan


yang menggunakan kata-kata sendiri untuk mengungkapkan ide yang sama. Sehingga
dapat diaplikasikan saat menulis buku. Dan aktivitas tersebut ialah legal. Selain
membuat gagasan lebih mudah untuk dimengerti, parafrase dapat juga digunakan
untuk menjaga koherensi dan keutuhan alur tulisan.
Setiap penulis memiliki dan mengembangkan tekniknya sendiri untuk
mengembangkan keahlliannya dalam melakukan parafrase. Teknik tersebut bersifat
unik. Bagi penulis pemula, ia perlu belajar mengembangkan keahlian membuat
parafrase. Jika belum terbiasa melakukan parafrase, berikut ini adalah 6 teknik
menulis efektif dalam melakukan parafrase seperti yang diberikan oleh panduan OWL
Purdue sebagai berikut :

 Bacalah kembali teks sumber sampai Anda memahami benar isi teks tersebut.
 Singkirkan teks/naskah asli tersebut dan tulislah ulang gagasan dalam teks tadi
dalam sebuah kertas.
 Buatlah daftar beberapa kata dibawah parafrase Anda tadi untuk mengingatkan
Anda kembali pada cara Anda memahami naskah asli tersebut. Di atas kartu
catatan tadi, tuliskan kata kunci yang menunjukkan subjek atau tema parafrase
Anda.
 Bandingkan tulisan parafrase Anda tadi dengan naskah aslinya untuk mengecek
apakah semua gagasan, terutama gagasan yang penting telah tercantum dalam
hasil parafrase tersebut.
 Gunakan tanda petik ganda untuk mengidentifikasi istilah-istilah khusus,
terminologi, atau frase yang Anda pinjam dari naskah asli, dan yang Anda ambil
sama pesis dengan naskah asli.
 Tuliskan sumber (termasuk halaman) pada kertas catatan Anda sehingga ini
mempermudah Anda untuk menuliskan sumber pustaka atau referensi, bila Anda
bermaksud mengambil parafrase tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://arenalomba.com/pengertian-sitasi/

https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-g071/

https://www.slideshare.net/bendi83/sistematika-penulisan-79237233?from_action=save

https://sevima.com/pengertian-struktur-dan-ciri-ciri-karya-tulis-ilmiah/

Arifin, A. (2016). Etika dan Kode Etik Penulisan Ilmiah. Retrieved from
http://staffnew.uny.ac.id/upload/197902072014041001/pengabdian/ETIKA DAN KODE ETIK
PENULISAN ILMIAH.pdf
Iskandar, M. (2009). Penentuan Ciri-Ciri Plagiarisme Dalam Makalah Ilmiah Yang Mereferensi Sumber
Dalam Bahasa Asing Yang Diterjemahkan. Bina Ekonomi, 13(1), 46–57.
Nugroho, S. P. (2014). Etika Penulisan Ilmiah. 1–18.
Wibowo, A. (2012). Mencegah dan Menanggulangi Plagiarisme di Dunia Pendidikan. Kesmas:
National Public Health Journal, 6(5), 195. https://doi.org/10.21109/kesmas.v6i5.84

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai