Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

QUASI EKSPERIMEN

Disusun oleh :
Kelompok 3
YAN WISNU PRAKOSO (P1337430317007)
SONIA ARSY AWALIA (P1337430317021)
ASEP FAJAR NURKHOLIS (P1337430317039)
NISRINA CHELSYA (P1337430317041)
AGUNG APRI AJI P (P1337430317043)
REGINA RARA AULIA (P1337430317057)
ANINDITO DANANG (P1337430317075)
AMALIA I (P1337430317081)
DONI CANDRA W (P1337430317087)

PRODI DIII TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI


PURWOKERTO
JURUSAN TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang dapat
digunakan.Namun tidak semua metode cocok digunakan, metode yang dipilih
harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah satu metode yang dapat digunakan
dalam penelitia adalah metode eksperimen. Terutama dalam penelitian
pendidikan, salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode
penelitian eksperimen.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu
dipahami terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-
komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan variabel, hakekat,
karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah penelitian, serta validitas
dalam penelitian eksperimen.
Rancangan penelitian ekperimen dibagi menjadi 3 macam, yaitu pra
eksperimental, quaisy eksperimen, dan true ekperimen.
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian eksperimen,
terutama quasi eksperimen, maka kami menyusun suatu makalah yang
berjudul “quasi Eksperimen” akan dibahas mengenai definisi, cara
pengambilan data serta kelebihan dan kekurangan dari beberapa desain true
eksperimen.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan quasi eksperimen?
2. Apa saja macam-macam rancangan quasi eksperimen?
3. Apa saja faktor yang memperkuat dan memperlemah masing-masing jenis
rancangan quasi eksperimen?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi quasi eksperimen

2. Untuk mengetahui macam-macam rancangan quasi eksperimen

3. Untuk mengetahui faktor yang memperkuat dan memperlemah masing-


masing jenis rancangan quasi eksperimen

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Penelitian lapangan sulit untuk melakukan randomisasi. Oleh sebab itu
penelitian lapangan umumnya tidak menggunakan rancangan eksperimen
sungguhan.untuk penelitian lapangan biasanya menggunakan rancangan
eksperimen semu (quasi experiment). Desain ini tidak mempunyai
pembatasan yang ketat terhadap randomisasi, dan pada saat yang sama dapat
mengontrol ancaman-ancaman validitas. Disebut eksperimen semu karena
eksperimen ini belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen
sebenarnya, karena veriabel – variabel yang seharusnya dikontrol atau
dimanipulasi tidak dapat atau sulit dilakukan. Oleh sebab itu, validitas
penelitian menjadi kurang cukup untuk disebut sebagai eksperimen yang
sebenarnya.
Oleh karena perbedaan utama antara penelitian eksperimen sungguhan
(true experiment) dan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) terletak
pada randomisasi (randomization), maka rancangan penelitian eksperimen
sungguhan tesebut juga dapat digunakan sebagai rancangan penelitian
eksperimen semu, tanpa atau tidak menggunakan symbol (R) atau
(Randomization). Rancangan-rancangan baik penelitian eksperimen
sungguhan maupun eksperimen semu dapat diperluas dengan rancangan-
rancangan yang lain.

B. Macam –macam rancangan quasi eksperimen


1. Rancangan Rangkaian Waktu ( Time Series Design)
Rancangan ini seperti rancangan Pretest posttest, kecuali mempunyai
keuntungan dengan melakukan observasi (pengukuran yang berulang-ulang),
sebelum dan sesudah perlakuan. Bentuk rancangan ini adalah sebagai
berikut :
Pretest Perlakuan Posttest

01 02 03 04 X 05 06 07 08
Dengan menggunakan serangkaian obsevasi (tes), dapat memungkinkan
validitasnya lebih tinggi. Karena pada rancangan pretes postes, kemungkinan
hasil 02 dipengaruhi oleh faktor lain diluar perlakuan sangat besar. Sedangkan
pada rancangan ini, oleh karena observasi dilakukan lebih dari satu kali (baik
sebelum maupun sesudah perlakuan), maka pengaruh faktor luar tersebut
dapat dikurangi.

2. Rancangan Rangkaian Waktu dengan Kelompok Pembanding (Control


Time Series Design)
Pada dasarnya rancangan ini adalah rancangan rangkaian waktu, hanya
saja menggunakan kelompok pembanding (kontrol). Rancangan ini lebih
memungkinkan adanya kontrol terhadap validitas internal sehingga
keuntungan dari rancangan ini lebih menjamin adanya validitas internal yang
tinggi. Bentuk rancangan tersebut adalah sebagaimana tercantum sebagai
berikut :
Pretest Perlakuan Posttest
Kel.Eksperimen 01 02 03 X 04 05 06 07 08
Kel.Kontrol 01 02 03 X 04 05 06 07 08

3. Rancangan Non Equivalent Control Group


Dalam penelitian lapangan, biasanya lebih memungkinkan untuk
membandingkan hasil intervensi program kesehatan dengan suatu kelompok
kontrol yang serupa, tetapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama.
Misalnya, kita akan melakukan studi tentang pengaruh pelatihan kader
terhadap cakupan Posyandu. Kelompok kader yang akan diberikan [elatihan,
tidak mungkin sama betul dengan kelompok kader yang tidak akan diberi
pelatihan (kelompok kontrol). Bentuk rancangan ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
Posttest Perlakuan Pretest
Kel. Eksperimen
Kel. Kontrol 01 X 02
01 X 02
Rancangan ini disebut equivalent control group dan sangat baik digunakan
untuk evaluasi program pendidikan kesehatan atau pelatihan-pelatihan
lainnya. Di samping itu rancangan ini juga baik untuk membandingkan hasil
intervensi program kesehatan di suatu kecamatan atau desa, dengan kecamata
atau desa lainnya. Dalam rancangan ini, pengelompokkan anggota sampel
pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak dilakukan secara
random atau acak. Oleh sebab itu rancangan ini disebut juga non randomized
control group pretest posttest design.

4. Rancangan Separate Sample Pretest Posttest


Rancangan ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian keehatan dan
keluarga berencana. Pengukuran pertama (pretest) dilakukan terhadap sampel
yang dipilih secara acak dari populasi tertentu. Kemudian dilakukan
intervensi atau program pada seluruh populasi tersebut. Selanjutnya
dilakukan pengukuran kedua (posttest) pada kelompok sampel lain, yang juga
dipilih secara acak (random) dari popilasi yang sama. Rancangan ini sangat
baik untuk menghindari pengaruh atau efek dari “pretest”, meskipun tidak
dapat mengontrol “sejarah’, “maturitas”, dan “instrument”. Rancangan ini
dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Pretest Perlakuan Posttest
Kel. Eksperimen
Kel. Kontrol 1 x
x 02

Dari keempat rancangan eksperimen semu ini, rancangan-rancangan


eksperimen sungguhan (true experiment) juga dapat digunakan dalam
penelitian eksperimen semu, hanya simbul R (randomisasi) tidak dilakukan
atau diabaikan.

C. Faktor yang Memperkuat dan Memperlemah

1. Rancangan Rangkaian Waktu ( Time Series Design)

Pada rancangan ini terdapat faktor-faktor yang dapat memperkuat validitas


internal yaitu tidak adanya; maturation, testing, regression artifact, selection
bias, experimental mortality, interaction antara selection dan maturation.
Selain itu, pada rancangan ini juga terapat faktor-faktor yang dapat
memperlemah validitas baik internal maupun eksternal. Faktor yang dapat
memperlemah validitas internal adalah adanya history. Sedangkan faktor
yang dapat memperlemah validitas eksternal adalah adanya interaction antara
testing dan perlakuan X.

2. Rancangan Non Equivalent Control Group


Pada rancangan ini terdapat faktor-faktor yang dapat memeprkuat aliditas
interal yaitu tidak adanya; history, maturation, testing, intrumentation,
selection bias, dan ekperimental mortality.
Selain itu, pada rancangan ini juga terdapat faktor-faktor yang dapat
memperlemah validitas internal maupun eksternal. Faktor yang
memperlemah aliditas internal adalah adanya antara selection dan maturation.
Sedangkan faktor yang memperlemah validitas eksternal adalah adanya
interaction antara testing dan perlakuan X.

3. Rancangan Separate Sample Pretest Posttest


Pada rancangan ini terdapat beberapa faktor yang dapat memperkuat
validitas internal maupun eksternal. Faktor yang dapat memperkuat validias
internal adalah tidak adanya; testing, regression artifact, dan selection bias.
Sedangkan faktor yang dapat memperkuat validitas eksternal adalah tidak
adanya; interaction antara testing dengan perlakuan X, selection dengan
perlakuan X, reactie arangement.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rancangan eksperimen semu (quasi experiment) adalah suatu rancangan
yang pada umumnya digunakan untuk penelitian lapangan karena
penelitian lapangan sulit untuk melakukan randomisasi.
2. Quasi Experiment ada 4 macam yaitu : Rancangan Rangkaian Waktu (
Time Series Design), Rancangan Rangkaian Waktu dengan Kelompok
Pembanding (Control Time Series Design), Rancangan Non Equivalent
Control Group, Rancangan Separate Sample Pretest Posttest
3. Setiap jenis quasi experiment memiliki faktor yang memperkuat dan
memperlemah validitas baik internal maupun eksternal

DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo, Soekidjo. 2008. Metodologi penelitian kesehatan. Edisi revisi.

Jakarta : PT. Rineka Ciota.

Nasir, Abd, Abd Muhith, dan Ideputri 2011. Metodologi penelitian kesehatan.
Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai