Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DENGAN PENCEGAHAN

SCABIES DIGAMPONG PALOH PUNTI KECAMATAN MUARA SATU KOTA


LHOKSEUMAWE.

Nurul Izzah, Sri Andala, Novia Rizana

Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.


Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe.

ABSTRAK
Scabies merupakan penyakit kulit yang sering ditemukan di kalangan masyarakat,
disebabkan oleh tungau sarcoptes scabiei yang berupaya membentuk terowongan dibawah kulit
dan ditularkan lewat kontak langsung manusia, agar keluarga dapat terhindar dari penyakit ini
dibutuhkan pengetahuan dan sikap keluarga tentang pencegahan scabies. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan pencegahan scabies di
Gampong Paloh Punti.Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah keluarga di Gampong Paloh Punti. Teknik pengambilan sampel
mengunakan teknik simple random sampling berjumlah 84 orang. Pengumpulan data dilakukan
di Gampong Paloh Punti Muara Satu Kota Lhokseumawe dari tanggal 15 s/d 22 juli 2020.
dengan menggunakan kuesioner dan analisa data mengunakan uji chi-square.Hasil penelitian
diperoleh dari 84 responden, 45 (53,6%) responden pencegahan scabies dilakukan , dan 39
(46.4%) responden pencegahan scabies tidak dilakukan. Hasil uji stastistik pengetahuan
didapatkan P-value 0,004 < < α = 0,05 dan sikap didapatkan P-value 0,001 < α = 0,05. Dari hasil
tersebut dapat disimpulkan terdapat hubungan pengetahuan dan sikap keluarga dengan
pencegahan scabies di Gampong Paloh Punti.Diharapkan keluarga dapat meningkatkan
pengetahuan dan sikap tentang pencegahan scabies seperti tidak bergonta ganti pakaian, tidak
berjabat tangan dengan penderita scabies, menjaga kebersihan diri dan lingkungan dan menjadi
sumber pemberi edukasi tentang kesehatan terutama tentang scabies,agar seluruh anggota
keluarga dapat terhindar dari penyakit scabies.

Kata kunci : Pengetahuan , Sikap, Pencegahan Scabies

ABSTRACT

Scabies is a skin disease caused by the parasite mite sarcoptes scabies which seeks to form
tunnels under the skin and is transmitted through direct human contact, so that families can avoid
this disease requires family knowledge and attitude about the prevention of scabies.This study
aims to determine the relationship between knowledge and family attitudes. With scabies
prevention in paloh punti. This research in analytic with cross sectional approach. The
population in this study were families in the the village of Paloh Punti, The sampling technique
used simple random sampling tehique, amounting to 84 people. Date capllection was carried out
in paloh punti muara village,Lhokseumawe city from 15 to 22 july 2020 using a questionnsire
snd date analysis using the chi-square tes.The research resukts were obtained from 84
respondents, 45(53,6%) respondents did scabies prevention, and 39(46,4%) respondents did not
do scabies prevelation. The results ofe the statistical test of knowledge obtained p-value 0,004
and attitudes p value 0,001.from the results it can be concluded that there is a relationship
between family knowledge and attitude with the prevention of scabies in Paloh Punti..It is hoped
that families can increase knowledge and attitude abour the prevention of scabies, such as not
changing clothes, not shaking hands with people with scabies, maintaining personal
And environmrntal hygine and being a source of education about health, especially abaout
scabies,so that all family members can avoid scabies
Key words : Knowledge, attitude, prevention of scabies.
PENDAHULUAN World health organization (WHO)
tahun 2017 menetapkan scabies sebagai
penyakit terbengkalai atau Neglected
Tropical Disease (Chandler & Fuller, 2019).
Penyakit kulit masih menjadi masalah
Scabies termasuk penyakit yang mudah
kesehatan masyarakat di dunia termasuk
untuk diobati namun masih menjadi masalah
Indonesia (Fitriyani, 2017).Hal ini disebakan
kesehatan masyarakat tertentu (Arlian,
Indonesia merupakan Negara yang beriklim
2016).
tropis sehingga mempermudah
Menurut Global Burden of disease
perkembangan bakteri, parasit maupun
pada tahun 2015 diperkirakan prevelensi
jamur ( Nirmala. R, 2016).
scabies di dunia >204 juta kasus. Terjadi
Scabies disebabkan oleh tungau sarcoptes
peningkatan persentase yang signifikan
scabiei yang membuat terowongan pada
antara 2005 dan 2015 yaitu 6,6%. Prevelensi
kulit sehingga menyebabkan rasa gatal
di dunia berkisar dari 0,2%-71,4%, dengan
akibat munculnya aktivitas di dalam kulit
tingkat tertinggi di Pasifisik dan Amerika
dan menimbulkan respon imunitas pada
Latin. Prevelensi dinegara berkembang
penderitanya, (Boediardja, 2015). Gatal
yaitu 5,8% sampai 8,3% (Romani, et al,
biasanya terjadi di sela-sela jari tangan,
2015). Di Indonesia sendiri prevelensi
aksila, areola, area kelamin, dan siku
scabies menurut data depkes pada Tahun
(Boediardja dan Handoko, 2015).
2013 yaitu 3,9%-6% (Ridwan, dkk, 2017).
Kejadian scabies paling banyak
Data yang diperoleh dari dinas
ditemukan pada anak-anak dan paling sering
kesehatan Aceh, pada tahun 2015 jumlah
dikaitkan dengan kepadatan tinggi dengan
kujungan pasien yang berobat penyakit kulit
kontak lingkungan yang sering seperti pada
adalah 6.523 kasus, ditahun 2016
penjara, asrama, sekolah, perumahan, dan
mengalami penurunan yaitu 5.320 kasus
panti jompo (Daltrey, 2014). Umunya
sedangkan pada tahun 2017 mengalami
scabies terjadi pada usia 12-14 tahun dan
peningkatan 10,58%, penyakit kulit masih
lebih sering terinfeksi laki-laki dibandingkan
menjadi keluhan di daerah (Profil Kesehatan
perempuan, dikarnakan perempuan lebih
Aceh, 2017). Pada tahun 2019 hingga
memperhatikan kebersihan diri (Ratnasari
januari s.d mei 2020 scabies menduduki 10
dan Sungkar, 2014).
penyakit terbanyak di Puskesmas Muara
Menurut Centers For Disease
Satu dengan jumlah 723 kasus. Sedangkan
Control Prevalensi scabies dapat
di Gampong Paloh Punti menurut data awal
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
yang diperoleh terdapat 175 kasus scabies
usia, jenis kelamin, higienitas pribadi yang
pada bulan januari s.d mei 2020.
buruk, serta kelembaban dan kepadatan yang
Dari hasil survey awal pada 10 orang
tinggi (CDC, 2015). ). Faktor lain yang
anggota keluarga, 7 diantaranya didapatkan
berperan penting dalam tingginya prevelensi
terinfeksi scabies, Dari hasil wawancara
scabies adalah pengetahuan dan sikap
terdapat bebarapa keluarga tidak
tentang scabies. Sikap sangat berkaitan
mengetahui bahwa penyakit scabies
dengan pengetahuan, apabila individu
merupakan penyakit menular yang kurang
mempunyai pengetahun yang baik maka
memahami dan memiliki pengetahun
sikap yang ditimbulkan akan positif dikarna
tentang scabies, hal ini akan berdampak
kan sikap merupakan aspek atau penilaian
pada proses penularan dan pencegahan
positif atau negatif terhadap suatu objek
scabies.
(Rinaldi, 2016).
Berdasarkan latar belakang diatas PT 11 13.1
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Pekerjaan
mengenai Hubungan pengetahuan dan sikap Tidak Bekerja 16 19.0
keluarga dengan pencegahan scabies di IRT 30 35.7
Petani 34 40,5
Gampong Paloh Punti Tahun 2020
PNS 4 4.8
. Penghasilan
>Rp.3.165.000.000 14 16.7
METODE PENELITIAN <Rp.3.165.000.00 70 83.3
Penelitian ini merupakan penelitian
analitik dengan desain cross sectional.
Penelitian ini dilaksanakan di Gampong Jumlah 84 100
Paloh Punti Kecematan Muara Satu Kota Berdasarkan tabel di atas sebagian
Lhokseumawe. Populasi Populasi dalam besar usia responden yaitu 26-35 tahun
penelitian ini adalah seluruh keluarga di sebanyak 32 orang (38,3%), dan mayoritas
Gampong Paloh Punti berjumlah 513 KK. berjenis kelamin perempuan 60 orang
Penentuan besar sampel mengunakan (71,4%) , pendidikan SMA sebanyak 44
rumus slovin dengan jumlah sampel 84 orang (52,4%), dan pekerjaan petani
orang. sebanyak 34 orang (40.5%)
Analisa data dilakukan mengunakan Tabel 2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan
analisa univariat Tujuan analisis univariat keluarga tentang scabies di Gampong Paloh
yaitu untuk menjelaskan atau Punti Muara Satu Kota Lhokseumawe 2020.
mendeskripsikan karaktek masing-masing Pengetahuan Frekuensi Persentase
variabel yang teliti. dan analisa bivariat
yaitu mencari hubungan antara variabel Baik 32 38.1
independen dengan variabel dependen, Cukup 33 33.3
dengan mengunakan uji chi- square. Kurang 24 28.6
Jumlah 84 100
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Demografi responden yang berpengetahuan baik lebih
di Gampong Paloh Punti Kecamatan Muara banyak (38.1%), dibandingkan dengan
Satu Kota Lhokseumawe. responden yang berpengetahuan cukup
Demografi Frekuensi Persentase (33.3%), dan responden yang
Usia berpengetahuan kurang (28.6%).
17-25 Tahun 12 14.3
26-35 Tahun 34 40.5 Tabel 3 Distribusi Frekuensi sikap
36-45 Tahun 26 31.0 keluarga tentang scabies di Gampong Paloh
46-55 Tahun 12 14.3 Punti Muara Satu Kota Lhokseumawe 2020.
Jenis kelamin
Laki-Laki 24 28,6 Sikap Frekuensi Presentase
Perempuan 60 71,4 Positif 46 54.8
Pendidikan Negatif 38 45.2
SD 12 14.3 Jumlah 84 100
SMP 17 20.2.
SMA 44 52.4 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
responden yang mempunyai sikap positif
lebih banyak (54.8%) dibandingkan dengan
responden yang mempunyai sikap negatif responden yang memiliki pengetahuan
(45.2%). kurang sebanyak 24 responden (12,6%)
dengan melakukan pencegahan.
Hasil uji statistik didapatkan nilai p-
Tabel 4 Distribusi Frekuensi pencegahan value 0,004 (α=0,05), yang artinya terdapat
Scabies di Gampong Paloh Punti Muara hubungan yang signifikan antara
Satu Kota Lhokseumawe 2020. pengetahuan keluarga dengan pencegahan
Pencegahan Frekuensi Presentase scabies di Gampong Paloh Punti Muara Satu
Dilakukan 45 53.6 Kota Lhokseumawe.
Tidak dilakukan 39 46.4
Tabel 6 : Hubungan Sikap
Jumlah 84 100 Keluarga tentang scabies dengan
Bedasarkan tabel diatas dapat dilihat pencegahan scabies di Gampong Paloh
responden yang melakukan pencegahan Punti Muara Satu Kota Lhokseumawe 2020
yaitu sebayak 55 responden (65,4%),
sedangkan yang tidak melakukan Pencegahan scabies
pencegahan sebanyak 29 responden N Sikap Dilakuk Tidak Total P OR
(34,5%), o an dilakuka value
n
1 Positif 33 13 46 0,182
Tabel 5 : Hubungan Pengetahuan
71,7% 28,3% (100% 0,001 (0,071-
Keluarga tentang scabies dengan ) 0,465)
pencegahan scabies di Gampong Paloh 2 Negati 12 26 38
Punti Muara Satu Kota Lhokseumawe 2020 f 31,6% 68,4%
Pencegahan scabies (100%
)
Pengetahu Dilaku Tidak Total
Total 45 39 84
an kan dilakukan Α
53,6% 46,4% (100%
)
Baik 21 10 31
67,7% 32,3% (100%) 0,05
Berdasarkan tabel diatas didapatkan
hasil dari 84 responden yang memiliki sikap
positif, sebanyak 46 responden (54,8%)
Cukup 18 11 29 yang melakukan pencegahan, dan responden
62,1% 37,9% (100%)
yang memiliki sikap negatif sebanyak 38
Kurang 6 18 24
responden (68,4 %) dengan tidak dilakukan
25,0% 75,0% (100%) pencegahan.
Hasil uji statistik didapatkan nilai
Total 45 39 84 p-value 0,001 (α=0,05), yang artinya
53,6% 46,4% (100%) terdapat hubungan yang signifikan antara
Berdasarkan tabel diatas didapatkan sikap keluarga dengan pencegahan scabies
hasil dari 84 responden yang memiliki di Gampong Paloh Punti Muara Satu Kota
pengetahuan baik, sebanyak 35 responden Lhokseumawe. Dengan nilai OR 0,182, hal
(18,3%) dengan melakukan pencegahan, dan ini menunjukkan bahwa sikap positif 0,182
responden yang memiliki pengetahuan kali berpeluang untuk dilakukannya
cukup sebanyak 25 responden (13,1%) yang pencegahan scabies oleh keluarga.
melakukan pencegahan, sedangkan
digunakan dalam proses pengetahuan adalah
indra pendengaran dan penglihatan
(Notoatmojo, 2014). Pengetahuan dapat
PEMBAHASAN mendorong individu untuk berusaha
memperoleh informasi lebih banyak
Hubungan Pengetahuan Keluarga dengan mengenai sesuatu yang dianggap perlu
Pencegahan Scabies dipahami lebih lanjut atau dianggap penting.
Keluarga sebagai pemegang peran untuk
hasil penelitian tentang pengetahuan menjaga dan melindungi anggota keluarga
keluarga didapatkan hasil bahwa dari 31 lainnya, hal ini mendorong keluarga untuk
responden yang memiliki pengetahuan baik mencari informansi menganai kesehatan
sebanyak 21 responden (67,7%) dengan khususnya penyakit scabies agar anggota
pencegahan scabies dilakukan, dan dari 29 keluarga dapat terhindari dari penyakit
responden yang memiliki pengetahuan scabies
cukup sebanyak 18 responden (62,1%)
dengan pencegahan scabies dilakukan, Hubungan Sikap Keluarga dengan
sedangkan 24 responden yang memiliki Pencegahan Scabies
pengetahuan kurang (75,0%) tidak
melakukan pencegahan scabies. Hasil uji Bedasarkan hasil penelitian yang
statistik didapatkan nilai p-value 0,004 < dilakukan terhadap 84 keluarga di gampong
α=0,05, hal ini menunjukkan bahwa Paloh Punti tentang sikap keluarga
hipotesis nol (Ho) ditolak, yang artinya didapatkan hasil bahwa dari 46 responden
terdapat hubungan yang signifikan antara yang memiliki sikap positif sebanyak 33
pengetahuan keluarga dengan pencegahan responden (71,7%) dengan pencegahan
scabies di Gampong Paloh Punti Kecamatan scabies dilakukan, dan dari 38 responden
Muara Satu Kota Lhokseumawe yang memiliki pengetahuan negatif
Hal ini sejalan dengan penelitian sebanyak 26 responden (68,4%) dengan
Khazanah, dkk (2019) tentang hubungan pencegahan scabies tidak dilakukan, Hasil
pengetahuan dengan perilaku remaja dalam uji statistik didapatkan nilai p-value 0,001 <
mencegah penyakit scabies, dari 56 α=0,05, hal ini menunjukkan bahwa
responden sebagai besar memiliki hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis
pengetahuan yang baik sebanyak 30 alternatif (Ha) diterima, yang artinya
responden (53,6%) dan responden yang terdapat hubungan yang signifikan antara
memiliki pengetahuan buruk tentang scabies sikap keluarga dengan pencegahan scabies
sebanyak 26 responden (46,4%), bedasarkan di Gampong Paloh Punti Kecamatan Muara
uji statistik terdapat p-value 0,000 yang S/atu Kota Lhokseumawe.
artinya terdapat hubungan antara Hal ini sejalan dengan penelitian
pengetahuan dengan perilaku remaja dalam Engkeng, S dkk (2019) Tentang hubungan
mencegah scabies pada santri mukim, di pengetahuan dan sikap dengan cara
pondok pasantren Thoriqul Huda. Semakin pencegahan penyakit scabies di Desa
baik pengethuan maka semakain positif Pakuweru Kecamatan Tengab Kabupaten
perilaku pencegahan pada remaja santri. Minahasa Selatan. Dari 94 responden 36
Pengetahuan adalah hasil tahu dari suatu memiliki sikap negatif, 19 (20,2%)
objek tertentu melalui panca indra seperti responden mimiliki pencegahan kurang baik
penglihatan, pendengaran, penciuman dan dan 17 (18,1%) responden mimiliki
perabaan, panca indra yang sering pencegahan baik, responden yang memiliki
sikap positif sebanyak 58 responden diantara menunjukkan ada hubungan yang
nya 41 ( 43,5%) memiliki pencegahan baik signifikan antara sikap keluarga dengan
sedangkan 17 (18,1%) responden memiliki pencegahan scabies di Gampong Paloh
pencegahan yang kurang baik. Bedasarkan Punti Kecamatan Muara Satu Kota
uji statistik terdapat p-value 0,040 yang Lhokseumawe.
artinya terdapat hubungan antara sikap
responden dengan cara pencegahan scabies. SARAN
Penelitian yang dilakukan oleh Dari hasil penelitian ini diharapkan
Aslamiyah (2018). Tentang hubungan dapat menambah informasi dan pengetahuan
pengetahuan dan sikap santri dalam yang baik tentang scabies dan mengurangi
mencegahan scabies di Pondok Pasantren risiko penularan penyakit scabies.
Bayuwangi tahun 2018, dari 50 santri
didapatkan sebanyak 27 santri (54%)
memiliki sikap baik tentang pencegahan DAFTAR PUSTAKA
scabies dan 23 santri (46%) memiliki sikap Azwar, Saifuddin. (2013). Sikap Manusia:
buruk. Uji Chi- square mendapatkan hasil Teori dan Pengukurannya.
nilai p-value 0,011<0,05 sehingga ho ditolak Yogyakarta: Pustaka belajar.
dan ha diterima yang berarti terdapat
hubungan antara pengetahuan sikap santri Arlian, L,. Marjorie, M. (2016). Sarcoptes
dalam pencegahan scabies di Pondok scabie : genomic to proteomics to
Pasantren Bayuwangi Tahun 2018. biology. Parasites Vector. 9 : 380.
Sikap merujuk pada evaluasi
individu terhadap berbagai aspek serta Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian.
evaluasi tersebut memunculkan rasa suka Jakarta : Rineka Cipta
atau tidak suka individu terhadap isu, ide
orang lain, kelompok sosial dan obyek Elissa (2017). Sikap Dan Faktor Yang
tertentu (Priyoto, 2014). Sikap adalah respon Berpengaruh. Buku Ajar
atau reaksi dari individu untuk menilai Keperawatan Jakarta. Jakarta.
berbagai obyek dengan cara tertentu Selemba Medika
sehingga akan menimbulkan suatu tindakan.
KESIMPULAN DAN SARAN Engkeng,S. Dkk (2019). Hubungan
Pengetahuan Dan Sikap Dengan
KESSIMPULAN Cara Pencegahan Scabies Di
a. Diperoleh nilai p_value 0,004 yang Desa Pakuweru Minahasa
berarti lebih kecil dari nilai alpha (α) Selatan. Fakultas Kesehatan
0,05, sehingga dapat disimpulkan Masyarakat Universitas Sam
hipotesa alternatif diterima yang Ratulangi Manado.
menunjukkan ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan keluarga Center For Disease Control. (2015).
dengan pencegahan scabies di Scabies. Australia : Northern Territory
Gampong Paloh Punti Kecamatan Government.
Muara Satu Kota Lhokseumawe.
b. Diperoleh nilai p_value 0,001 yang Currie, B. (2015). Scabies and global
berarti lebih kecil dari nilai alpha (α) control of Neglected Tropical
0,05, sehingga dapat disimpulkan Diseanse. Eng J Med. 354:16
hipotesa alternatif diterima yang
Dinkes Aceh. (2015). Profil kesehatan Edisi kelima. Jakarta : Penerbit
Provinsi aceh 2014. Aceh: Bidang buku kedokteran EGC.
Program Dan Pelaporan Dinas
Kesehatan Provinsi Aceh. Harmoko. (2012). Asuhan keperawatan
keluarga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fitriyani, N. (2020). Efektivitas Pendidikan
Kesehatan Tentang Scabies Kasanah,U. Dkk. (2019). Hubungan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Pengetahuan Demgam Perilakyu
Santri Pasantre. Remaja Dalam Pencegahan
Penyakit Scabies Pada Santri
Giovano, AI . (2016). Faktor-Faktor Yang Mukim. Fakultas Ilmu Kesehatan
Berhubungan Dengan Kejadian Universitas Muhammadiyah.
Scabies di Pondok Pasantren
Jabal An-Nur Al-Islami Kurniawan, M., Michel Sie shun ling dan
Kecematan Telok Betung Barat Franklind. (2020). Diagnosis dan
Kota Lampung. Fakultas Terapi Scabies. Fakultas
kedokteran Universitas Lampung. kedokteran, Unika Atma Jaya,
Jakarta, Indonesia.
Hilma, Ghazali. (2014). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian scabies Nasiroh Aliswatin, dkk (2019). Hubungan
dipondok pasantren Nogotirto pengunaan sabun mandi
Gamping Sleman Yogyakarta. JJKI, 5(3), (Sulfur)dengan kejadian scabies
148-157. dipondok pasantren x Semarang. UI
Sultan Agung Semarang.
Sungkar, S. (2016). Scabies: Etiologi,
patogenesis, pengobatan, pemberantasan, Naftassa, Z. Tiffan, R,P. (2018) .
dan pencegahan. Jakarta: Badan Hubungan jenis kelamin, tingkat
Penerbit FKUI. pendidikan dan pengetahuan
terhadap kejadian scabies pada
Hapsari. (2014). Hubungan Karakteristik santri Pondok Pasantren Qutrun
Faktor Pengetahuan, Sikap, Nada Kota Depok. Fakultas
Lingkungan Dan Prilaku Dengan Kedokterandan Kesehatan
Kejadian Scabies Di Pondok Pasantren Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Darul Amanah Desa Kabunan
Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal. Notoatmodjo, S. (2014). Ilmu Perilaku
FK Universitas Dian Nuswantoro Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Semarang.
Nursalam. (2016). Metodelogi Penelitian
Hakim, U., Asniar (2018). Pengetahuan ilmu keperawatan. Jakarta: Selemba
,sikap dan praktik pencegahan scabies Medika.
yang dipersepsikan oleh remaja
santri dayah. Fakultas. JIM FkeP
Volume III no 4. Ridwan, A. R., Sahrudin & Ibrahim, K.
(2017). Hubungan personal hygine
Handoko RP, Boediardja. (2015). Scabies : dan kepadatan hunian dengan
Ilmu penyakit kulit dan kelamin. genjala penyakit scabies pada santri
di pondok pasantren darul muklisin
kota kendiri 2017. Jurnal ilmiah
mahasiswa kesehatan masyarakat ,
2(6),1-8.

Ratnasari, A. F dan sungkar, S. (2014).


Prevelensi dan faktor-faktor yang
berhubungan dipasantren X
Jakarta timur. Prevelesi scabies.
7(1).doi:10.238886/ejki.2.3177.

RISKESDAS. (2013). Badan Penelitian


dan Pengembangan Kesehatan
Republik Indonesia. Diakses April
2020.

Sungkar,S. (2016). Scabies:Etiologi,


patogenesis, pengobatan,
pemberantasan, dan pencegahan.
Jakarta: Badan Penerbit FKUI.

Sugiyono. (2016). Metodelogi Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : PT Alfabet.

Setiadi. (2013). Konsep Dan Praktek


Penulisan Riset Keperawatan.
Yogyakarta : Graha Ilmu.

Wulandari, A. (2018). Hubungan personal


hygiene dan sanitasi lingkungan
dengan kejadian scabies pada santri
di Pasantren Ulumul Quran
Kecamatan Bebesan Kabupaten
Aceh Tengah. Global Health
Science, Volume 3 dan 4.

Anda mungkin juga menyukai