IBU HAMIL
Oleh :
FAKULTAS KESEHATAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan
Yang Maha Esa karena atas asung kerta wara nugrahanya penulis dapat menyusun
laporan pendahuluan dan asuhan keperwatan teoritis yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Komunitas Agregat Pada Ibu Hamil ”.Asuhan keperawatan ini tidak
mungkin dapat terselesaikan tepat pada waktunya tanpa bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
Penulis,
ii
BAB 1
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN IBU HAMIL
1.1 Pengkajian
1
5. Agama
Ditanyakan karena berhubungan dengan perawatan pasien
misalnya, dari agamanya ada aturan tidak boleh makan daging,
dll.
6. Pekerjaan
Untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi pasien itu agar nasehat kita nanti sesuai. Jika si ibunya
sendiri bekerja, untuk mengetahui apakah kiranya pekerjaan itu
akan mengganggu kehamilan atau tidak.
7. Perkawinan(Berapa lama dan berapa kali kawin)
Untuk menentukan bagaimana keadaan alat reproduksi
ibu. Misalnya pada ibu yang lama sekali kawin baru punya
anak, kemungkinan ada kelainan alat reproduksi.
8. Pendidikan
Untuk mengetahui kemampuan berfikir, tingkat
pengetahuan sehingga memudahkan bidan untuk memberikan
KIE.
b. Keluhan utama
anamnesa yang perlu diarahkan untuk menggali keluhan utama
ibu hamil, keluhan yang dirasakan oleh ibu tentang kehamilannya.
c. Riwayat Penyakit
1. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit yang pernah diderita ibu hamil yaitu
penyakit menahun seperti jantung, penyakit menurun seperti
hipertensi, DM, penyakit menular seperti TBC, Hepatitis, PMS
baik yang sudah sembuh/yang masih dalam penyembuhan dan
lain-lain yang akan mempengaruhi kehamilan dan persalinan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
2
Apabila sekarang selama kehamilan ibu menderita
penyakit menahun, menurun, dan menular seperti jantung,
hipertensi, ginjal, DM, TBC, Hepatitis, dan lain-lain serta
dalam proses pengobatan akan mempengaruhi kehamilan dan
persalinan.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Apabila salah satu dari anggota keluarga baik dari
pihak suami ataupun istri yang hidup serumah/tidak serumah
menderita penyakit menular dapat mempengaruhi kehamilan
dan persalinan. Bila salah satu keluarga ada yang riwayat
kembar kemungkinan kehamilan bisa kembar. Gangguan
pembekuan darah.
d. Riwayat Menstruasi
Menarche pada wanita terjadi saat pubertas yaitu usia 12
tahun. Lama haid 3-7 hari. Darah haid biasanya tidak membeku dan
banyaknya 50-80 cc, hari 1-3 darah banyak, encer, berwarna merah
dan hari ke-4 dan seterusnya warna merah kecoklatan. Saat haid
wanita mengeluh sakit pinggang, merasa kurang nyaman,
gelisah,buah dada agak nyeri karena ketidakstabilan hormon. Hari
pertama haid terakhir (HPHT) untuk memperkirakan persalinan.
e. Riwayat obstetri
Memberikan informasi mengenai kehamilan sebelumnya agar
perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan
saat ini. Riwayat obstetri pada kehamilan dan persalinan sebelumnya
antara lain, gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH), berat
badan bayi saat lahir dan usia gestasi, pengalaman persalinan, jenis
persalinan, tempat persalinan, dan penolong persalinan, jenis anastesi
dan kesulitan persalinan, komplikasi maternal, komplikasi pada bayi,
riwayat nifas sebelumnya.
3
f. Riwayat kontrasepsi
Menggunaan KB yang lalu, beberapa kontrasepsi dapat
berakibat buruk pada janin, ibu atau keduanya. Penggunaan
kontrasepsi oral sebelum kelahilan dan berlanjut saat kehamilan yang
tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ janin.
g. Riwayat pola hidup sehari-hari
Data yang perlu dikaji pemenuhan kebutuhan fisiologis dalam
kehidupan sehari-hari selama periode kehamilan meliputi : kebutuhan
nutrisi, eliminasi, seksualitas, aktivitas dan istirahat tidur, imunisasi
dan pola gaya hidup (penggunaan zat adiktif, alkohol dan merokok).
h. Riwayat psikososial
Pengaruh praktik budaya yang dijalankan oleh keluarga/klien
selama periode kehamilan, penerimaan keluarga terhadap kehamilan,
penerimaan keluarga terhadap kehamilan saat ini, perubahan
gambaran diri sehubungan dengan perubahan postur tubuh selama
kehamilan.
4
2) Nadi
Nadi yang normal adalah sekitar 80x/menit. Bila nadi
lebih dari 120x/menit, maka hal ini menunjukkan adanya
kelainan.
3) Pernapasan
Sesak nafas ditandai oleh frekuensi pernapasan yang
meningkat dan kesulitan bernafas serta rasa lelah, bila hal ini
timbul setelah melakukan kerja fisik(Berjalan, tugas sehari-
hari) maka kemungkinan terdapat penyakit jantung.
4) Suhu
Normal 35,5- 37,5 C jika lebih dari 37,5 C dikatakan
demam, berarti ada infeksi dalam kehamilan.
a.3. Tinggi badan, berat badan sebelumnya/sekarang, LILA
1) Tinggi Badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-
rata(diperkirakan kurang dari 145 cm) kemungkinan
panggulnya sempit (Depkes RI, 1994 : 10).
2) Berat Badan
Berat badan selama hamil harus meningkat.
Pertambahan berat badan selama hamil rata-rata 0,3-0,5
kg/minggu. Bila dikaitkan dengan umur kehamilan, kenaikan
berat badan selam hamil muda sekitar 1 kg dan tiap-tiap
semester (II dan III) masing-masing 5 kg. Akhir kehamilan
pertambahan berat badan total 9-12 kg. Bila kenaikan berat
badan terdapat kenaikan berlebihan, perlu dipikirkan resiko
(bengkak, kehamilan kembar, hidramnion, anak besar)
3) LILA (Lingkar Lengan Atas)
Lila kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat
untuk status gizi lbu kurang atau buruk. Sehingga dia beresiko
5
untuk melahirkan BBLR. Bila hal ini ditemukan sejak awal
kehamilan, petugas dapat memotivasi ibu agar lebih
memperhatikan kesehatannya, jumlah dan kualitas makanannya
a.4. Kepala
1) Rambut dan kulit kepala
Rambut hitam, lurus, mudah rontok/tidak, mudah
dicabut/tidak, kebersihan rambut dan kulit kepala.
2) Muka
Pada muka didapatkan hiperpigmentasi yang disebut
closma gravidarum, disebabkan karena hormon MSH
(Melanophone Stimulating Hormone) yang meningkat/tidak,
muka pucat/tidak dan kelihatan sembab/tidak.
3) Mata
Sklera putih, konjunctiva merah muda, fungsi
penglihatan baik, kantong mata sembab/tidak.
4) Hidung
Sekret ada/tidak, polip ada/tidak, fungsi penciuman
baik - Telinga Normal, tidak ada serumen yang berlebihan dan
berbau, bentuk simetris.
5) Mulut
Adakah sariawan, bagaiman kebersihannya. Dalam
kehamilan sering timbul stomatitia dan gingivitis yang
menyebabkan mudah berdarah, maka perlu perawatan mulut
agar selalu bersih.
6) Gigi
Adakah karies/keropos yang menandakan ibu
kekurangan kalsium. Saaat hamil sering terjadi karies yang
6
berkaitan dengan emesis, hiper emesis gravidarum. Adanya
kerusakan gigi bisa menjadi sumber penyakit.
a.5. Leher
Adakah bendungan vena jugularis, adakah pembesaran kelenjar
tiroid dan kelenjar limfe
a.6. Dada
1) Paru-paru
Auskultasi respirasi normal, tidak ada whezing, tidak ada
ronchi. Perkusi pada paru-paru orang normal adalah resonan
yang terdengar adalah dug....dug...dug....
2) Jantung
Posisi jantung sebagian kecil di kanan dan sebagian besar di
kiri, dasar/basis berada di bagian atas, sedangakn apeks berada
di baguan bawah. Bunyi jantung S1 (Dup- Lup) berada di mid
clavicula ICS 3-4 Sedangkan S2 (Lup-Dup) berada di mid
clavicula ICS 2-3.
3) Payudara
Primigravida mammae tampak tegak dan tegang. Adakah
hiperpegmentasi pada areola mammae dan papila, adakah
tonjolan/tidak. Apakah colostrum sudah keluar/belum.
Payudara membesar dan tegang akibat hormon somatotropin,
estrogen dan progesteron. Estrogen mengakibatkan hipertropi
sistem saluran. Progesteron mengakibatkan menambah sel-sel
asinus pada mammae. Somatotropin mengakibatkan
mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan
perubahn dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan casein,
lactalbumin dan lactoglobulin. Dibawah pengaruh progesteron
dan somatotropin terbentuk lemak disekitar kelompok alveolus
sehingga mammae membesar, papila mammae membesar, lebih
7
tegak dan lebih hitam (termasuk areola mammae) karena
hiperpigmentasi. Hamil 12 minggu ke atas keluar kolostrum
yang berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang mulai
bersekresi.
a.7. Abdoment (perut)
Perut membesar selama kehamilan karena pengaruh estrogen
dan progesteron yang meningkat menyebabkan hipertrofi otot polos
uterus, serabut-serabut kolagen yang adapun menjadi higroskopik
akibat meningkatnya kadar estrogen sehimgga uterus dapat mengikuti
pertumbuhan janin. Linea Alba menjadi lebih hitam(= linea grisea).
Terjadi pengaruh hormon kortikosteroid placenta yang merangsang
MSH sehingga terjadi peningkatan. Sering dijumpai kulit perut
seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak hiperemik dan
kebiru-biruan disebut striae lividae. Setelah partus striae lividae
berubah warnanya menjadi putih disebut striae albican.
a.8. Genetalia
Apakah vulva kelihatan membengkak, kebiruan, ada varises,
tidak keluar darah pervaginam, divulva tidak ada condiloma dan
vulva bersih. Adanya hipervascularisasi mengakibatkan vagina dan
vulva tampak lebih merah agak kebiruan (lividae) yang disebut tanda
chadwick. Akibat kadar estrogen meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak. Kelenjar-
kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
ekskresi lebih banyak. Pada wanita hamil sering mengeluh
mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Keadaan ini dalam
batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologis.
a.9. Ekstremitas
8
Simetris/ tidak, untuk mengetahui reflek patella, ada oedema
pada pretibia / tidak, punggung kaki dan jari tangan, apakah ada
varises / tidak.
b. Pemeriksaan khusus
b.1. Palpasi (Periksa Raba)
1) Leopold I : Menentukan TFU dan bagian janin dalam
fundus
2) Leopold II : Menentukan batas samping rahim kanan
kiri
3) Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin
4) Leopold IV : Menentukan seberapa bagian bawah janin
masuk PAP
b.2. Auskultasi
Mendengarkan denyut jantung janin meliputi frekuensi dan
keteraturannya. DJJ dihitung dengan cara 5 detik pertama, interval 5
detik, dilanjutkan menghitung 5 detik kedua interval 5 detik,
dilanjutkan 5 detik ke tiga. Jumlah perhitungan selama 3x setiap kali
dikalikan 4, sehingga DJJ selama satu menit dapat ditetapkan. Jumlah
DJJ normal antara 120-140x/menit.
b.3. Perkusi
Reflek Patella Normal : Tungkai bawah akan bergerak sedikit
ketika tendon diketuk. Bila gerakannya berlebihan dan cepat, maka
hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsi. Bila reflek patella
negatif kemungkinan pasien mengalami kekurangan vitamin B1
b.4. Pemeriksaan panggul luar dan dalam
1) Panggul Luar
9
a) Distansia Spinarum : jarak antara kedua spina iliaca
anterior superior sinistra dan dekstra. Normal 24-26
cm
b) Distansia Cristarum : Jarak terpanjang antara crista
iliaca sinistra dan dekstra. Normal 28-30 cm
c) Distansia Obliqua Eksterna : Jarak antara spina iliaca
posterior dekstra dan spina iliaca posterior sinistra
d) Distansia interteronchanterika : Jarak antara kedua
trochanter mayor
e) Konjugata eksterna (Boudeloque) : Jarak antara
bagian atas simfisis ke proccessus spinosus lumbal 5.
Normal 18-20 cm
f) Distansia tuberum : Jarak antara tuber Ischii Kanan
dan kiri. Normal sekitar 10,5 cm
g) Lingkar Panggul : 80-90 cm
2) Panggul Dalam
Keadaan panggul sangat penting terutama pada primi
gravidarum karena panggulnya belum pernah diuji dalam
persalinan, tanda yang menimbulkan panggul sempit pada
primigravida adalah kepala belum turun pada bulan terakhir,
terdapat kelaian letak pada hamil tua.
Yang diperiksa adalah : Konjugata Diagonalis, Apakah linea
inominata teraba seluruhnya/sebagian, Apakh spina ischiadika
menonjol, keadaan arcus pubis.
Bila promontorium teraba pada pemeriksaan dalam berarti
ada kesempitan panggul. Normal Linea inominata tidak teraba
dalam pemeriksaan dalam, bila teraba sebagian/keseluruhan
berarti ada kesempitan panggul. Spina ischiadika normal tidak
menonjol ke dalam.
10
Bila menonjol berarti ada kesempitan panggul. - Sudut arcus
pubis > 90 , bila kurang berarti ada kesempitan panggul.
3) Panggul Dalam
Keadaan panggul sangat penting terutama pada primi
gravidarum karena panggulnya belum pernah diuji dalam
persalinan, tanda yang menimbulkan panggul sempit pada
primigravida adalah kepala belum turun pada bulan terakhir,
terdapat kelaian letak pada hamil tua.
Yang diperiksa adalah : Konjugata Diagonalis, Apakah linea
inominata teraba seluruhnya/sebagian, Apakh spina ischiadika
menonjol, keadaan arcus pubis.
Bila promontorium teraba pada pemeriksaan dalam berarti
ada kesempitan panggul. Normal Linea inominata tidak teraba
dalam pemeriksaan dalam, bila teraba sebagian/keseluruhan
berarti ada kesempitan panggul.
Spina ischiadika normal tidak menonjol ke dalam. Bila
menonjol berarti ada kesempitan panggul. - Sudut arcus pubis >
90 , bila kurang berarti ada kesempitan panggul.
b.5. Pemeriksaan penunjang
1) Laboratorium
a. Darah
Pemeriksaan darah (hb) minimal dilakukan 2x selama
hamil, yaitu pad atrimester I dan III. Batas terendah untuk
kadar Hb dalam kehamilan adalah 10 gr/100 ml. Wanita yang
memiliki Hb kurang dari 10 gr/1ooml baru disebut anemia
dalam kehamilan. Wanita dengan Hb antara 10-12 gr/100ml
tidak dianggap patologik, tetapi anemia fisiologik atau
psedoanemia.
b. Pemeriksaan urine
11
Protein dalam urine Untuk mengetahui adatidaknya
protein dalam urine. Pemeriksaan dilakukan pada kunjungan
pertama dan pada setiap kunjungan pada akhir trimester II
sampai trimester III kehamilan.
Gula dalam urine, Bila ada glukosa dalam urine maka
harus dianggap sebagi gejala diabetes mellitus, kecuali kalau
dapat dibuktikan hal-hal lain penyebabnya.
d. Pemeriksaan radiologi
Bila diperlukan USG untuk mengetahui diameter
biparietal, gerakan janin, ketuban, TBJ dan tafsiran
kehamilan.
1.2. Analisa
Dalam Analisa data dibagi menjadi 2 yaitu :
1.2.1. Data subyektif
Data subyektif adalah deskripsi verbal pasien mengenai
masalah kesehatannya, data subyektif diperoleh dari Riwayat
keperawatan termasuk persepsi pasien, perasaan dan ide tentang
status kesehatannya.
1.2.2. Data objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur
oleh perawat sendiri.
1.2.3. WOC
12
13
PERUBAHAN PADA IBU HAMILTRIMESTER II
Perubahan Fisiologi
Perubahan Psikologis
Resiko Jatuh
14
15
1.3. Perencanaan (Intervensi)
Perencanaan adalah bagian dari fase pengorganisasian dalam proses keperawatan
yang meliputi tujuan perawatan, menetapkan pemecahan masalah, dan menentukan
tujuan perencanaan untuk mengatasi masalah pasien (Hidayat, 2001).
16
Implementasi keperawatan direncanakan dengan tujuan klien mampu
melakukan perawatan diri secara mandiri (self care) dengan penyakit yang ia alami
sehingga klien mencapai derajat kesembuhan yang optimal dan efektif.
1.5. Evaluasi
Evaluasi adalah tahapan terakhir dari proses keperawatan. Evaluasi
menyediakan nilai informasi mengenai pengaruh intervensi yang telah direncanakan
dan merupakan perbandingan dari hasil yang telah dibuat pada tahap perencanaan
(Hidayat, 2001).
17
BAB II
18
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) 7 responden
melakukan persalinan sectio caesaria dan 5 responden lainnya melakukan
persalinan normal.
9. Riwayat penyakit kronis responden
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) 2 responden
dari 12 responden memiliki penyakit kronis hipertensi.
10. Responden yang mempunyai buku kesehatan ibu dan anak
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) semua
responden ibu hamil memiliki buku kesehatan ibu dan anak (KIA).
11. Responden yang mempunyai kebiasaan merokok
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) tidak ada
responden yang mempunyai kebiasaan merokok.
12. Responden yang mempunyai kebiasaan minum-minuman keras
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) tidak ada
responden yang mempunyai kebiasaan minum-minuman keras.
13. Responden yang pernah melakukan pemeriksaan laboratorium untuk
kehamilan ini
14. Responden yang mempunyai keluhan terkait kehamilan ibu
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) rata-rata
keluhan ibu hamil dari responden adalah pusing, mual, dan muntah.
15. Cara responden mengatasi keluhan
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) rata-rata
cara responden mengatasi keluhan dengan berobat ke pelayanan kesehatan.
16. Responden yang sudah mendapatkan imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) semua
responden sudah mendapatkan imunisasi TT (Tetanus Toxoid).
17. Responden yang pernah melakukan senam hamil
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) semua
responden pernah melakukan senam hamil.
19
18. Responden yang mengetahui persiapan persalinan
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) semua
responden sudah mengetahui persiapan persalinan meliputi tempat,
penolong, biaya, perlengkapan ibu, perlengkapan bayi, pendonor,
transportasi, pendamping, pengasuh anak dan rencana KB yang akan
digunakan dengan rata-rata berencana mengambil KB IUD.
19. Kolostrum (ASI yang pertama kali keluar) responden yang sudah keluar
Dari hasil pengambilan data melalui kuesioner (google form) semua
responden menyatakan kolostrum pada responden sudah keluar.
No Pertanyaan ket
20
dirangsang dengan obat/vakum/forset/plasenta manual
11
Responden yang mengalami bengkak pada muka/tungkai Seluruh responden
.
14
Responden yang saat ini sedang hamil kembar 2 atau lebih -
.
21
2.2. Analisa Data
22
-Penyakit autoimun,
misalnya lupus dan
sindrom antifosfolipid.
-Penyakit infeksi, seperti
toxoplasmosis, rubella,
sifilis, malaria, HIV, dan
gonore.
-Gangguan hormon,
misalnya penyakit tiroid
atau PCOS.
-Kelainan rahim,
misalnya serviks yang
lemah (inkompetensi
serviks) dan miom.
-Obat-obatan yang
dikonsumsi, seperti obat
antiinflamasi nonsteroid,
methotrexate, dan
retinoid.
-Kelainan pada rahim,
misalnya serviks rahim.
23
muka dan tungkai. dapat membuat kaki
menjadi bengkak.
-Perubahan hormon:
Kaki wanita hamil dapat
mengalami bengkak
disebabkan tubuh yang
menahan lebih banyak
cairan, karena adanya
perubahan hormon untuk
keperluan janin.
-Cairan yang ditahan:
Saat hamil, tubuh
menjadi lebih sering
untuk menahan cairan
lebih yang berguna untuk
menjaga kandungan tetap
sehat.
24
(mis.kelebihan
adrenokortikosteroid atau
mineralokortikoid,
feokromositoma,
hipertiroidisme atau
hipotiroidisme, kelebihan
hormon pertumbuhan,
hiperparatiroidisme),
koarktasio aorta, atau
penggunaan kontrasepsi
oral.
2.4 Perencanaan
25
pembatasan intregitas kulit. mempertahankan
cairan dan diet. 2. Manajemen tingkat energi dan
Kriteria hasil: cairan: mengurangi kerja
Nilai elektrolit Pertahankan sistem kardiovaskuler
dalam rentang catatan asupan dan dan sistem pernafasan.
normal Tidak haluaran yang Meminimalkan
ada edema akurat. kelelahan
Tanda vital Pantau hasil Kerjasama dalam
dalam batas laboratorium yang disiplin ilmu
normal relevan terhadap keperawatan.
retensi cairan Peningkatan aktivitas
(misalnya, dapat membantu
peningkatan berat mencegah peningkatan
jenis urine, beban kerja jantung
peningkatan BUN, secara tiba-tiba.
penurunan
hematokrit, dan
peningkatan
osmolitas urine
Pantau indikasi
kelebihan
cairan.
3. Ajarkan pasien
untuk
memperhatikan
penyebab dan
mengatasi edema:
membatasi
26
asupan cairan,
pembatasan diet
dan penggunaan
obat, dosis dan
efek samping
pengobatan
4. Kolaborasi
dalam pemberian
obat.
5. Pertahankan
dan alokasikan
pembatasan cairan
untuk
pasien.
6. Ubah posisi per
dua jam sekali
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
2 Resiko syok Setelah Awasi masukan Untuk membantu perkiraan
hemorrhagic dilakukan dan haluaran, ukur keseimbangan cairan pasien,
berhubungan tindakan,kepera volume darah untuk menghindari
dengan watan yang keluar perdarahan yang berlebihan
pendarahan. pasienmampu melalui agar dapat mengindikasikan
mempertahank perdarahan devisit volume cairan, untuk
an volume mengetahui tanda dehidrasi,
cairan selama Hindari trauma untuk mengetahui perubahan
dalam dan pemberian status cairan atau elektrolit
perawatan tekanan berlebihan untuk mengembalikan
Kriteria hasil : pada daerah yang kehilangan darah.
1. Turgor kulit mengalami
27
baik (elastis) perdarahan
2. Intake dan
output dalam Pantau TTV
rentang normal Evaluasi nadi
3. TTV dalam perifer, dan
rentang normal pengisian kapiler,
kaji turgor kulit
dan kelembaban
membran
mukosa,perhatika
n keluhan haus
pada pasien .
Kolaborasi
berikan transfusi
darah (Hb, Hct)
dan trombosit
sesuai indikasi
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
3 Ketidakefektifan Setelah Monitoring Monitoring Pernafasan
pola nafas dilakukan Pernafasan 1.Mengetahui perkembangan
berhubungan tindakan asuhan 1. Monitoring dan menilai keadaan umum
dengan sindrom keperawatan tanda-tanda vital 2. Mengetahui
hiperventilasi selama 3x24 2. Menegemen perkembangan pola
jam diharapkan pernafasan pernafasan
ketidakefektifan 3. Bantuan 3.Mempermudahkan
pola nafas dapat ventilasi ekspansi paru secara
teratasi, dengan 4. Stabilisasi dan maksimal.
kreteria hasil: Membuka Jalan 4.Terapi oksigen dapat
28
1) Pola dalam Nafas mengoreksi hipoksemia yang
nafas keadaan 5. Pemberian terjadi akibat penurunan
normal (16- Analgesik ventilasi/ menurunnya
20x/mnt). 6. Fisioterapi permukaan alveolar paru
2) Irama nafas Dada 5. Mengurangi rasa nyeri
teratur. 7. Penggurangan penderita TB
3) Tidak adanya kecemasan 6. Mengoktimalkan
otot bantu 8. Dukungan pernafasaan
pernafasan. Emosional 7. Klien penyebab
4) Tidak adanya 9. Managemen kecemasan sehingga pcrawat
sekret batuk Pengobatan dapat mcncntukan tingat
darah 10. Pengaturan kecemasan klien dan
posisi menentukan intervensi untuk
11. Menghadirkan klien selanjutnya
diri 8. Menjadikan individu
12. Relaksasi otot memiliki sistem dapat
13. Bantuan menggungkapkan yakin,
penghentian nyaman, dan rasa
merokok diperhatikan orang
disekitarnya
9. Mempertahankan kondisi
dalam keadaan normal
10. Membantu ekspansi paru
11.Mengespresikan, dan
mengontrol sosial individu
memaksimalkan
menjernihkan seseorang
12. mengbalinya otot ke
29
istrahat setelah kontraksi
keadaan
13. dukungan menjadikan
seseorang memiliki rasa
keperdulian baik terhadap
diri maupun orang lain.
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
4 Gangguan perfusi Setelah - Monitor - Mengetahui kegawatan
jaringan dilakukan TTV pasien pasien
berhubungan tindakan - Monitor - Cemas dan binggung dapat
dengan penurunan keperawatan 3 perubahan tiba- mempengaruhi tekanan
kardiak out put x 24 jam, tiba atau gangguan darah
sekunder terhadap diharapkan mental kontinu - Mengetahui perjalanan
vasopasme perfusi jaringan ( cemas bingung, darah
pembuluh darah. adekuat dan letargi, pingsan ) - Memperlancar peredaran
tercapai secara - Obsevasi darah
optimal dengan adanya pucat, -Mengetahui fungsi
kriteria hasil: sianosis, belang, pernafasan pasien
- Kepala kulit dingin/ - Mendapatkan terapi yang
pasien tidak lembab, cacat tepat sesuai indikasi
terasa pusing kekuatan nadi
dan nyeri lagi perifer.
- Fungsi - Dorong
penglihatan latihan kaki aktif /
baik ( tidak pasif
berkunang - - Pantau
kunang dan pernafasan
kabur) - Kolaborasi
- Pasien dengan dokter
30
tampak rileks dalam pemberian
dan tenang terapi
2.5 Pelaksanaan
31
telah 1. Mengkaji edema
dianjurkan dokter. 2. Menimbang berat
6. Mempertahankan dan badan
mengalokasikan 3. Mempertahankan
pembatasan catatan asupan dan
cairan untuk pasien. haluaran yang akurat.
7. Menganjurkan untuk 4. Memberikan obat yang
mengubah posisi setiap 2 telah dianjurkan dokter.
jam. 5. Mempertahankan dan
mengalokasikan
pembatasan cairan
untuk pasien.
6. Menganjurkan untuk
mengubah posisi setiap 2 jam
Hari Dignosa implementasi evaluasi
tanggal keperawatan
2 Resiko syok Observasi keadaan umum S: Nn. D. B mengatakan masih
hemorrhagic pasien melakukan perdarahan.
berhubungan pengukurang TTV dan O: TD ; 140/90 mmHg, S :38,5
dengan juga melayani pemberian N: 96 kali permenit.
pendarahan. cairan yaitu cairan RL , A ;Masalah belum teratasi,
memberi minum pada karena pasien masih tampak
pasien melakukan lemah, mukosa bibir kering
pengukuran TTV dan
juga hb, pasien masih rendah
yaitu 6,5 g/dl.
P : Intervensi dilanjutkan.
Hari Dignosa implementasi evaluasi
tanggal keperawatan
Ketidakefektifan Melakukan observasi S =Klien mengatakan kesulitan
32
pola nafas TTV: TD, Nadi, Suhu, RR. saat bérnáfas, dan nafasnya
berhubungan Suhu 37,5°C , Nadi 98 cepat (ngongrong/ terengah-
dengan sindrom x/menit, TD 140/90 engah)
hiperventilasi. mmhg, RR 28 x/menit O= K/U lemah Kesadaran
Melakukan monitoring Komposmentis GCS 4-5-6
pernafasan, : RR TTV Suhu 36,8 °C Nadi 96
30x/menit, adanya x/menit TD 140/90 mmhg RR
pernafasan cuping hidung, 26 x/menit Klien batuk,N
bentuk dada ansimetris, dengan spuntum dan disertai
irama nafas tidak teratur, darah ± 250 cc/hari adanya
adanya pernafasan dada, pernafasan cuping hidung
nyeri tekan pada dada, irama nafas tidak teratur
femitus fokal, adanya adanya pernafasan dada,
bunyi rensona keras, adanya bunyi le rensona keras
adanya suara tambahan adanya suara tambahan
rhonkhi rhonkhi Klien tambak aki Pen
cep Akr mcmegangi dadanya
Klien mudah lelah walaupun
dengan sedikit aktifitas -
Pernafasanya cepat (ngongsro)
- Akral dingin Bentuk dada
asimetris Irama nafas tidak
teratur JVP meningkat I
A = Masalah belum teratasi
P = Intervensi dilanjutkan
terapi 1. Infus Ns : 18 Tpm
2. Injeksi : Ceftriaxone 2 X I
Mg/IV OMZ 1 x1 mg/IV
33
Antrain 3 X 1 mg/IV
3. Obat Oral : Isoniazid (INH)
1 x 200 mg Ripafisin (R) 1 x
450 mg Pirasinamid (Z) 1 750
mg Streptomisin (S) 1 x 250
mg Etabutol (E)l x 500 mg
Hari Dignosa implementasi evaluasi
tanggal keperawatan
4 Gangguan - Memonitor TTV S:
perfusi jaringan
pasien - Pasien mengatakan
berhubungan
dengan - Memonitor kepalanya masih pusing
penurunan - Pasien mengatakan
perubahan tiba-tiba penglihatan kunang-
kardiak out put
sekunder atau gangguan mental kunang atau kabur
terhadap berkurang
kontinu ( cemas
vasopasme
pembuluh darah. bingung, letargi, O:
- Pasien terlihat tidak
pingsan ) rileks
- Mendorong latihan - TD 130/100 Mm Hg
- HR : 80 x / menit
kaki aktif / pasif - RR : 21 x / menit
- Memantau - T : 36,0 0 C
pernafasan
- Berkolaborasi dengan A:
- Masalah teratasi
dokter dalam sebagian
pemberian terapi : P:
- Intervensi dilanjutkan
IVFD - Memonitor TTV
Ringer Laktat
gtt 20 x / menit pasien
Injeksi via IV - Memonitor
Dexamethason 2
x 10 g perubahan tiba-tiba
atau gangguan
Mg SO4 40 %
mental kontinu
34
( cemas bingung,
Obat oral
Metildopa 3 letargi, pingsan )
x250 mg - Mendorong latihan
CaCO3 3x 1
kaki aktif / pasif
Cefadroxil 2 x 1
- Memantau
mg
pernafasan
Parasetamol 3 x
250 mg - Berkolaborasi
dengan dokter
IVFD
Ringer Laktat
gtt 20 x / menit
Injeksi via IV
Dexamethason
2 x 10 g
Obat oral
Metildopa 3
x250 mg
CaCO3 3x 1
Cefadroxil 2 x 1
mg
Parasetamol 3 x
250 mg
35
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas pada ibu hamil dilakukan mulai dari
melakukan anamnese ( pengkajian) dilanjutkan melakukan pemeriksaan
umum seperti pola kehidupan sehari-hari, pemeriksaan khusus dilakukan
pemeriksaan lepold. Setelah melakukan pengkajian dilakukan analisa
masalah. Saat melakukan analisa masalah pada keperawatan komunitas
perlu memberikan skroring untuk menentukan prioritas 1-4 sehingga
dalam memberikan intervensi dimulai dari masalah dengan prioritas 1.
Setelah menentukkan prioritas dilanjutkan dengan implementasi dan
melakukan evaluasi.
1.2. Saran
Diharapkan setelah membaca makalah kelompok kami yaitu Asuhan
Keperawatan Agregat Ibu Hamil dapat menambah wawasan pembaca dan
sebagai salah satu refensi mengenai ibu hamil.
36
DAFTAR PUSTAKA
Astriana,Willy. 2017. Kejadian Pada Ibu Hamil Ditinjau dari Paritas dan Usia.
Jakarta. Diakses tanggal 18 oktober 2021, pada link :
http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/
37
Hidayat, S. 2013. KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI
PROSES PERSALINAN, Diakses pada 22 Oktober 2021. Dari : https://stikesmu-
sidrap.e-journal.id/JIKI/article/download/54/43
Mariana, D., Wulandari, D., & Padila, P. (2018). Hubungan Pola Makan dengan
Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas. Jurnal Keperawatan
Silampari, 1(2), 108-122. https://doi.org/https://doi.org/10.31539/jks.v1i2.83
38
Nersa. 2017. Pathway Kehamilan Trimester 1. diakses 17 Oktober 2021, link
:https://www.scribd.com/document/355563131/Pathway-Kehamilan-Trimester-
Sitomorang, Ronalen Br. Dkk. 2020. Hubungan Senam Prenatal Yoga Dengan
Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Trimester III. Diakses tanggal 8 Oktober
2021, pada link : http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm
Pane, Jagentar Parlindungan, dkk. 2021. Kecemasan Ibu Hamil Trimester III di
Masa Pandemi Covid 19 Dalam Menghadapi Persalinan. Vol 4( 3), diakses pada 28
Agustus 2021 link: https://journal.ppnijateng.org/index.php/jik
39
Wahyuni,dkk, 2013. MANFAAT SENAM HAMIL UNTUK
MENINGKATKAN DURASI TIDUR IBU HAMIL, diakses pada 22 Oktober 2021
dari :https://media.neliti.com/media/publications/163548-ID-none.pdf
40