SKENARIO 1
From Zero to Hero
Blok 4.1 Entrepreneurship and Electives
(15220)
(15235)
4. Rizky Fadhilah
(15240)
5. Yuninda kurniawati
(15246)
6. Nanang Arif K
(15257)
7. Wahyu Nitari
(15264)
(15270)
9. Ivo Fridina
(15273)
(15279)
(15281)
(15285)
(15291)
Tutor
: 1 September 2015
STEP 1
STEP 2
1. Apakah perbedaan antara kreatif dan inovatif?
2. Bagaimana cara menumbuhkan motivasi wirausaha?
3. Bagaimana cara menumbuhkan ide berentrepreneur?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi berwirausaha?
5. Bagaimana manajemen risiko dalam wirausaha?
6. Apakah dalam wirausaha memerlukan pendidikan formal?
7. Bagaimana sifat semangat entrepreneur?
8. Apa saja risiko dalam berbisnis?
9. Apa saja yang dapat dilakukan mahasiswa dalam berwirausaha?
10. Apa saja peluang bisnis dalam keperawatan?
11. Apa saja kunci dalam meningkatkan usaha entrepreneur?
12. Apa saja faktor-faktor yang menghambat entrepreneur?
13. Bagaimana manajemen from zero to hero?
STEP 3
1.
Kreatif
Inovatif
analisa tujuan
analisa lingkungan
analisa kemampuan
Produk ditiru
j.
Risiko hukum
g. Komunikasi sosial
h. Pelayanan terbaik
i.
Network luas
j.
k. Rendah hati
l.
g. Peran masyarakat
h. Pandangan/pola pikir masyarakat
Kreatif/inovasi
Motivasi
Risiko
Manajemen
STEP 5 (LO)
1. Mahasiswa mampu memahami manajemen risiko berbisnis
STEP 6
Belajar Mandiri
Membutuhkan
Entrepreneur
trend,
edukasi),
teknologi
(material/teknologi
baru),
Legal
a. risk avoidance
memutuskan untuk tidak melakukan aktivitas yang mengandung risiko tersebut.
b. risk reduction
mengurangi kemungkinan terjadinya suatu risiko ataupun mengurangi dampak
kerusakan dari suatu risiko
c. risk transfer
memindahkan risiko kepada pihak lain umumnya melalui suatu kontrak (asuransi)
d. risk deferral
penundaan aspek suatu proyek hingga probabilitas terjadinya risiko tersebut kecil.
e. contingency plan
rencana keedua (rencana B) yang sudah disiapkan sejak awal
4) Menerapkan program manajemen risiko
Setelah memilih respon yang akan digunakan untuk menangani risiko, saatnya
mengimplementasikan metode yang telah direncanakan tersebut
5) Memantau hasil atau evaluasi
Penting untuk melihat ketika suatu risiko terjadi maka respon yang dipilih akan
sesuai atau tidak
6) Solusi: strategi perencanaan yang baik berkaitan dengan produk dan pasar, investme nt
(ex: resiko yang berhubungan manusia adalah kekurangan motivasi/kemampuan. Maka
perusahaan bisa memberikan investment berupa training/seminar), inovasi.
7) Management resiko menurut the swiss cheese model oleh T.Reason
Sebuah resiko tidak terjadi karena satu penyebab. Jadi seperti keju, banyak
lubang-lubang ditengah=banyak kelemahan di perusahaan (ex: human error/di sistem).
Resiko-resiko tersebut disebut latent risk. Kalau semua latent risk berkumpul, mereka
akan memicu kecelakaan yang disebut active risk. Jadi, untuk mencegah active risk,
kita harus mengatasi latent risk dengan cara: mengumpulkan semua data dan dicek
apakah ada masalah latent, lalu menyelesaikan sesuai prioritas/keparahan(bisa menurut
financial/engga), lalu sebuah perusahaan juga harus punya risk management system/risk
committee.
8) Manajemen Keragaman SDM
Dunia yang semakin mengglobal, perkembangan teknologi yang pesat, dan
kemudahan untuk mengakses informasi menghadapkan perusahaan atau organisas i
pada berbagai tantangan dalam kegiatan yang dilakukannya. Berkaitan dengan sumber
daya manusia, perusahaan akan dihadapkan pada tekanan peningkatan keragaman
sumber daya manusia yang memerlukan perhatian, pemahaman, dan pengelolaan yang
tepat agar perusahaan memperoleh manfaat (benefit) yang sebenarnya dari keragaman
tersebut yang akhirnya diharapkan akan membawa pengaruh yang berarti untuk
mencapai tujuan perusahaan atau organisasi tersebut. Untuk itu perusahaan atau
organisasi harus mau melakukan perubahan cara pandang mereka pada pengelolaa n
keragaman sumber daya manusia, karena lingkungan yang dihadapi juga mengala mi
perubahan sehingga organisasi perlu melakukan penyesuaian. Untuk dapat menguba h
atau melakukan pergeseran paradigma atau perspektif dalam pengelolaan keragaman
sumber daya manusianya, maka organisasi harus melihat kembali budaya yang ada dan
melakukan perubahan atau modifikasi untuk mendukung keragaman dan mendapatkan
manfaatnya. Untuk memahami nilai dan budaya di suatu [erusahaan terdapat banyak
cara yang dapat digunakan, baik dengan menggunakan instrumen kuantitatif maupun
kualitatif dalam membantu pemimpin memahami style dan pengaruh isu-isu perilaku
(behavior) yang mengalir
seperti menggunaka n
probabilitasnya
serta
Selalu peka terhadap kebutuhan dan kemauan pelanggan. Fokus menambah nilai
terhadap produk dan jasa untuk
pelanggan
dengan tujuan
mempertaha nka n
kepercayaan pelanggan.
10) Analisis pasar menggunakan metode intelegen kompetitif dengan tujuan:
1.Menghindari kejutan yang berasal dari strategi dan taktik baru pesaing.
2.Mengidentifikasi
diakibatkannya.
3.Menyiasati pesaing pada medan strategi kunci engan mengetahui apa yang akan
mereka perbuat dan tetap satu langkah didepan.
11) Proses Manajemen Risiko, menurut Mike Andrew, Florida
Identifikasi Risiko
- Daftar risiko
potensial
Analisis Risiko
- Daftar prioritas
risiko
Perencanaan Risiko
- Rencana
menghindari risiko
- Rencana
kontingensi
Pengawasan Risiko
- Daftar risiko
potensial
c. Langkah-langkah dalam perencanaan manejemen risiko bisnis pertanian:
1) Identifikasi risiko:
-
Risiko finansial: Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan arus kas secara tepat.
Risiko SDM: jaminan karyawan, kemampuan menjaga karyawan tetap amann, puas
dan produktif.
2) Pengukuran risiko
risiko
seperti:
vaksinasi,
perawatan
pencegahan,
persediaan pakan , dan irigasi digunakan untuk mengurangi peristiwa yang merugika n
seperti penyakit dan kekeringan akan terjadi. Tanggapan lain memiliki efek
memberikan
perlindungan
terhadap
konsekuensi
yang
merugikan
dengan
mentransferbeberapa risiko untuk orang lain seperti asuransi. Evaluasi dilakukan dan
dibandingkan efektivitas dari berbagai metode menejemen risiko
6) Memilih asisten professional
Dengan banyaknya tantangan
Risiko
keuangan
berhubungan
dengan ketidakmampuan
konsumen
dalam
Risiko
operasional: kurangnya
pengetahuan
sebenarnya dikarenakan system perekrutan yang tidak normal dan tidak terstandar,
selain itu pencurian dan risiko hilangnya barang
-
b) Perlakuan Risiko
-
kendaraan, memilik i
bengkel langganan
-
printer,
tanggung
jawab
bagi setiao
pengguna
printer,
pengukuran
kinerja, pengembangan
nilai,
dan
penghargaan)
e. Dalam menghadapi risiko, wirausaha sebaiknya memiliki semangat yang tinggi dalam
menjalankan usanya. Salah satu faktor yang mempengaruhi semangat tersebut yaitu
kebutuhan (needs). Menurut David C. Mc Clelland (1971) kebutuhan (needs) dibagi
menjadi tiga, yaitu:
Daftar Pustaka
Basyaib, Fachmi. 2007. Manajemen Risiko. Penerbit Grasindo.
Crane, L., Gantz, G., Isaacs, S., Jose, D & Sharp, R. 2013. Introdution to Risk Management:
Understanding Africultural Risks. United States Department of Agricultur.
Griffin, R.W dan Ebert, R.J. 2007. Manajemen Bisnis edisi 8 jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Malinda, Maya. 2002. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Seseorang Berwirausaha. Jurnal
Manajemen Maranatha.
Sadgrove, Kit. 2015. The complete guide business risk management.USA : Library of
Congress.
Suswinarno, A. K. 2013. Mengantisipasi Risiko dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Sutanto, S. 2012. Desain Entreprise Risk Managemen Berbasis ISO 31000 bagi Duta
Minimarket di Situbondo. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya (1):1.
Titin, H. 2012. Mengelola Keragaman Sumber Daya Manusia: Suatu Upaya Mengoptima lka n
Kinerja Organisasi. Jurnal Ilmiah STIE MDP, 1(2), 89-92.