Anda di halaman 1dari 19

KEPERAWATAN KELUARGA 1

“IMPLEMENTASI DALAM KEPERAWATAN KELUARGA”

DISUSUN OLEH :
Kelompok 9
Keperawatan 5A

1. Qorri Hartanto 1914201031


2. Wulan Purnama Sari 1914201045
3. Ameyuza Mega 1914201008
4. Sari Intan 1914201038
5. Riska Syofia Delmi 1914201036

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Tomi Jepisa, S.Kep, M.Kep

STIKES ALIFAH PADANG


SI KEPERAWATAN
Th. 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, baik berupa kesempatan maupun
pengetahuan sehingga makalah “Implementasi Dalam Keperawatan Keluarga”
ini dapat kami selesaikan dalam bentuk maupun isinya dengan sebaik-baiknya.

Terima kasih kami ucapkan kepada bapak Ns. Tomi Jepisa, S.Kep,M.Kep
karena atas bimbingan serta saran dari bapaklah kami dapat menyusun makalah ini
sehingga dapat dibaca serta dipahami isinya. kami menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini jauh dari sempurna ,baik dari segi penyusunan yang
masih kurang teratur ,pembahasan yang kurang sesuai dengan materi, ataupun
penulisannya yang kurang tepat atau kesalahan saat mengetik kata demi kata
,karena pengalaman kami yang masih kurang .

Demikianlah yang dapat kami sampaikan , kami berharap semoga makalah


ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu
dimohonkan kepada bapak dan teman-teman yang membaca makalah ini agar
memberikan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya, bisa diperbaiki
menjadi lebih baik, kepada bapak dosen yang terhormat dimohon bimbingannya
lebih lanjut , terutama bimbingan terhadap penyusunan makalah dan dalam mata
kuliah keperawatan keluarga.

Padang, 15 September 2021

i
Kelompok 9

DAFTAR ISI

Kata Pengantar......................................................................................................i

Daftar Isi.................................................................................................................ii

Bab I : Pendahuluan

1.1 Latar Belakang..................................................................................................1


1.2 Tujuan Penulisan..............................................................................................2
a. Tujuan Umum ............................................................................................2
b. Tujuan Khusus ...........................................................................................2

Bab II : Tinjauan Pustaka


2.1. Konsep Implementasi Dalam Keperawatan Keluarga......................................3
2.2. Teknik-Teknik Motivasi Dalam Keperawatan Keluarga..................................11
2.3. Faktor Penyulit Yang Menghambat Minta Keluarga Untuk Bekerjasama.......12
2.4. Kesulitan Dalam Tahap Implementasi Yang Berasal Dari Perawat.................13

Bab III : Penutup

3.1 Kesimpulan .......................................................................................................14

ii
3.2 Saran..................................................................................................................14

Daftar Pustaka ......................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Ilmu Keperawatan didasarkan pada suatu teori yang sangat luas. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam praktik
keperawatan. Hal ini bisa disebut sebagai suatu pendekatan problem-solving yang
memerlukan ilmu,  teknik,  dan ketrampilan interpersonal dan ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan klien/ keluarga. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yang
sequensial dan berhubungan. Antara lain yaitu
pengkajian,  diagnosis ,  perencanaan,  pelaksanaan,  dan evaluasi. Tahap tersebut
berintegrasi dalam mendefinisikan suatu tindakan perawatan. Salah satunya adalah
implementasi atau pelaksanaan.
Proses keperawatan menyediakan struktur bagian praktis dengan penggunaan
pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk mengekspresikan
kebutuhan perawatan (human caring). Keperawatan digunakan secara terus-menerus
ketika merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan dengan
mempertimbangkan pasien sebagai figur central dalam merencanakan asuhan dengan
mengobservasi respons pasien terhadap setiap tindakan sebagai penatalaksanaan
dalam suatu asuhan keperawatan.Pada saat implementasi perawat harus
melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di lihat dari diagnosa
keperawatan. Di mana perawat  membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil yang
diharapkan.
Proses keperawatan keluarga menyediakan struktur bagian praktis dengan
penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk
mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring). Keperawatan keluarga
digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan keluarga dengan mempertimbangkan pasien sebagai figur central dalam
merencanakan asuhan dengan mengobservasi respons pasien. Pada saat implementasi
perawat harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan keluarga yang di lihat
dari diagnosa keperawatan keluarga.
1
1.2 TUJUAN PENULISAN
a. TUJUAN UMUM
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah keperawtan keluarga 1 sehingga dapat memahami konsep implementasi
dalam proses keperawatan keluarga 1.

b. TUJUAN KHUSUS
a. Untuk memahami tentang konsep implementasi dalam keperawatan
keluarga
b. Untuk memahami tentang teknik-teknik motivasi dalam keperawatan
keluarga.
c. Untuk memahami tentang faktor penyulit yang menghambat minat
keluarga untuk bekerjasama.
d. Untuk memahami tentang kesulitan dalam tahap pelaksanaan yang
berasal dari perawat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KONSEP IMPLEMENTASI DALAM PROSES KEPERAWATAN
KELUARGA
A. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana
keperawatan keluarga yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran
intervensi keperawatan keluarga yang diberikan kepada klien terkait dengan
dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk
klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul
dikemudian hari. Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan
keluarga agar sesuai dengan rencana keperawatan keluarga, perawat harus
mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan
interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang
mempengaruhi kebutuhan keperawatan keluarga, strategi implementasi
keperawatan keluarga, dan kegiatan komunikasi.

B. Tujuan Implementasi Keperawatan keluarga


1. Melaksanakan hasil dari rencana keperawatan keluarga untuk selanjutnya di
evaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien dalam periode yang
singkat
2. Mempertahankan daya tahan tubuh
3. Mencegah komplikasi
4. Menemukan perubahan system tubuh
5. Memberikan lingkungan yang nyaman bagi klien
6. Implementasi pesan dokter

C. Tipe Implementasi
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan keluarga, antara lain:

3
1. Cognitive implementations
Meliputi pengajaran / pendidikan, menghubungkan tingkat pengetahuan
klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk klien dengan
disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim keperawatan
keluarga, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan
lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.
2. Interpersonal implementations
Meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan pelayanan, menciptakan
komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan perasaan,
memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model,
dan lain lain.
3. Technical implementations
Meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan aktivitas rutin
keperawatan keluarga, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan
keluarga mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain.

Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan keluarga,


perawat dapat melakukannya sesuai dengan rencana keperawatan keluarga
dan jenis implementasi keperawatan keluarga. Dalam pelaksanaannya terdapat
tiga jenis implementasi keperawatan keluarga, antara lain:

1. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk
dan printah dari dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Contoh tindakan
independent :
a. Memberikan perawatan diri
b. Mengatur posisi tidur
c. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
d. Memberikan dorongan motivasi
e. Pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual

4
f. Partisipasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Tipe tindakan independent keperawatan keluarga ada 4 yaitu:


a. Tindakan Diagnostik
1. Wawancara dengan klien
2. Observasi dan pemeriksaan fisik
3. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana,misalnya HB dan
membaca hasil dari pemeriksaan laboratorium tersebut.

b. Tindakan terapeutik
Tindakan untuk mencegah,mengurangi, dan mengatasi masalah klien.
Misalnya: Untuk mencegah gangguan integritas kulit dengan
melakukan mobilisasi dan memberikan bantal air pada bagian tubuh
yang tertekan.

c. Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan
dan pendidikan kesehatan kepada klien. Misalnya: Perawat
mengajarkan kepada klien cara injeksi insulin.

d. Tindakan Merujuk
Tindakan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya.

2. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan
dokter.Misalnya: Pemberian obat obatan sesuai dengan intruksi dokter .Jadi
jenis, dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab dokter, tetapi
pemberian obat sampai atau tidak menjadi tanggung jawab perawat.

5
3. Dependent
Tindakan keperawatan keluarga atas dasar rujukan dari profesi lain. seperti
ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya. Misalnya:Pemberian
nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan
fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.

D. Tahap Yang Perlu Diperhatikan Dalam Implementasi


Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam pelaksanaan
implementasi keperawatan keluarga adalah:
1. Pada tahap persiapan
a. Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional
sendiri.
b. Memahami rencana keperawatan keluarga secara baik.
c. Menguasai keterampilan teknis keperawatan keluarga.
d. Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan.
e. Mengetahui sumber daya yang diperlukan.
f. Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan
keperawatan keluarga.
g. Memahami standar praktik klinik keperawatan keluarga untuk
mengukur keberhasilan.
h. Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul.
i. enampilan perawat harus menyakinkan.

2. Pada tahap pelaksanaan.


a. Mengkomunikasikan/menginformasikan kepada klien tentang
keputusan tindakan keperawatan keluarga yang akan dilakukan oleh
perawat.
b. Beri kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya
terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh perawat.
c. Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar

6
manusia dan kemampuan teknis keperawatan keluarga dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga yang diberikan oleh
perawat.
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah
energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman,
privacy, kondisi klien, respon klien terhadap tindakan yang telah
diberikan.

3. Pada tahap terminasi


a. Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan
keluarga yang telah diberikan.
b. Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan keluarga yang telah
diberikan.
c. Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
d. Lakukan pendokumentasian.

E. Pendekatan Tindakan Implementasi


Dalam Implementasi tindakan keperawatan keluarga memerlukan beberapa
pertimbangan, antara lain:
1. Individualitas klien, dengan mengkomunikasikan makna dasar dari suatu
implementasi keperawatan keluarga yang akan dilakukan.
2. Melibatkan klien dengan mempertimbangkan energi yang dimiliki,
penyakitnya, hakikat stressor, keadaan psiko-sosio-kultural, pengertian
terhadap penyakit dan intervensi.
3. Pencegahan terhadap komplikasi yang mungkin terjadi.
4. Mempertahankan kondisi tubuh agar penyakit tidak menjadi lebih parah
serta upaya peningkatan kesehatan.
5. Upaya rasa aman dan bantuan kepada klien dalam memenuhi
kebutuhannnya.
6. Penampilan perawat yang bijaksana dari segala kegiatan yang dilakukan
kepada klien.

7
F. Prinsip dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan keluarga
Beberapa pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan keluarga
adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan respons klien.
2. Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan
keluarga, standar pelayanan professional, hukum dan kode
etikkeperawatan keluarga.
3. Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4. Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi
keperawatan keluarga.
5. Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana
intervensi keperawatan keluarga.
6. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu
dalam upaya meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri
(Self Care).
7. Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status
kesehatan.
8. Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9. Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10. Bersifat holistik.
11. Kerjasama dengan profesi lain.
12. Melakukan dokumentasi

J. Metode Implementasi
1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya dilakukan
dalam sepanjang hari normal: mencakup ambulasi, makan, berpakaian,
menyikat gigi, berhias.

8
2. Konseling
Konseling adalah metode implementasi yang mebantu klien menggunakan
proses pemecahan masalah untuk mengenali dan menangani stres dan yang
memudahkan hubungan interpersonal antara klien, keluarganya, dan tim
perawatan kesehatan. Ini bertujuan untuk membantu klien menerima
perubahan yang akaan terjadi yang diakibatkan stres berupa dukungan
emosional, intelektual, spiritual, dan psikologis.
3. Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk menyajiakn
prinnsip , prosedur, dan teknik yang tepat tentang perawatn kesehatan untuk
klien dan untuk menginformasikan klien tentang status kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan keluarga langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur.
7. Mencapai tujuan perawatan.
8. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain

K. Tahap tahap tindakan keperawatan keluarga


Ada 3 tahap dalam tindakan keperawatan keluarga, yaitu :
1. Persiapan
Persiapan ini meliputi kegiatan kegiatan:
a. Review antisipasi tindakan keperawatan keluarga
b. Menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang di perlukan
c. Mengetahui yang mungkin timbul
d. Mempersiapkan peralatan yang di perlukan
e. Mempersiapkan lingkungan yang kondusif
f. Mengidentifikasi aspek aspek hukum dan etik

9
2 Intervensi
Tindakan keperawatan keluarga di bedakan berdasarkan kewenangan dan
tanggung jawab perawat secara profesional

3. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan keluarga harus di ikuti oleh pencatatan
yang lengkap dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan
keluarga.

L. Hal hal yang harus di dokumentasikani


Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi:
1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Mencatat diagnosa keperawatan keluarga nomor berapa yang dilakukan
intervensi tersebut
3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan keluarga termasuk
a. Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %
b. Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang telah
melakukan intervensi.

M. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)


1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan
tidak jelas. Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan
ditulis kembali diatas atau disamping.
2. Jangan lupa selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping
untuk mengisi tempat yang tidak digunakan
4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan dilaksanakan
guna menghin dari kealpaan (lupa)
5. Gunakan kata kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.

10
6. Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang
dilakukan
7. Dokumentesikan aspek keamanan, kenyamanan dan pengawasan
infeksi terhadap klien. Juga tindakan-tindakan invasive harus dicatat.
8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan
bagian dari tindakan keperawatan keluarga.
9. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus dan
tindakan invasif yang mempunyai resiko tambahan.
10. Dokumentasikan semua informasi yang diberikan dan pendidikan
kesehatan yang diberikan.
11. Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat
harus ditulis,tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-
lambang sudah baku/lazim dapat digunakan.

2.2.TEKNIK-TEKNIK MOTIVASI DALAM IMPLEMENTASI


KEPERAWATAN KELUARGA
Keluarga di mana perawat mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan
minat keluarga dalam mengadakan perbaikan kea rah perilaku hidup sehat.
Adanya kesulitan, kebingungan, serta ketidakmampuan yang dihadapi keluarga
harus menjadikan perhatian. Oleh karena itu, diharapakan perawat dapat
memberikan kekuatan dan membantu mengembangkan potensi-potensi yang ada,
sehingga keluarga mempunyai kepercayaan diri dan mandiri dalam
menyelesaikan masalah.Guna membangkitkan minat keluarga dalam berperilaku
hidup sehat, maka perawat harus memahami teknik-teknik motivasi.
Tindakan keperawatan keluarga mencakup hal-hal dibawah ini :
1. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
Masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara memberikan informasi,
mengidentifikasi kebutuhan dan harapan tentang kesehatan, serta
mendorong sikap emosi yang sehat terhadap masalah.

11
2. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat
dengan cara mengidentifikasi konsekuensi untuk tidak melakukan tindakan,
mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga, dan
mendiskusikan konsekuensi setiap tindakan.
3. Memberikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang sakit
dengan cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan alat dan
fasilitas yang ada dirumah, dan mengawasi keluarga melakukan perawatan.
4. Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat lingkungan menjadi
sehat dengan menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
dan melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal mungkin.
5. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan cara
mengenalkan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga dan
membantu keluarga cara menggunakan fasilitas tersebut.

2.3. FAKTOR PENYULIT DARI KELUARGA YANG MENGHAMBAT


MINAT KELUARGA UNTUK BEKERJA SAMA.
Faktor penyulit dari keluarga yang dapat menghambat minat keluarga untuk
bekerja sama melakukan tindakan kesehatan anatara lain:
a. Keluarga kurang memperoleh informasi yang jelas atau mendapatkan
informasi, tetapi keliru,
b. Keluarga mendapatkan informasi tidak lengkap, sehingga mereka
melihat masalah hanya sebagian.
c. Keliru tidak dapat mengkaitkan antara informasi yang diterima dengan
situasi yang dihadapi.
d. Keluarga tidak mau menghadapi situasi.
e. Anggota keluarga tidak mau melawan tekanan dari keluarga atau
sosial.
f. Keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku.
g. Keluarga gagal mengkaitkan tindakan dengan sasaran atau tujuan
upaya keperawatan.
h. Kurang percaya dengan tindakan yang di usulkan perawat.

12
2.4 KESULITAN DALAM TAHAP PELAKSANAAN YANG BERASAL DARI
PERAWAT/PETUGAS KESEHATAN
Kesulitan dalam tahap pelaksanaan dapat diakibatkan oleh berbagai faktor yang
berasal dari petugas, antara lain:
1. Petugas cenderung menggunakan satu pola pendekatan atau petugas
kaku dan kurang fleksibel.
2. Petugas kurang memberikan penghargaan atau perhatian terhadap
faktor-faktor sosial budaya.
3. Petugas kurang mampu dalam mengambil tindakan atau menggunakan
bermacam-macam teknik mengatasi masalah yang rumit.

13
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Proses keperawatan keluarga menyediakan struktur bagian praktis dengan
penggunaan pengetahuan dan keterampilan yang dilakukan oleh perawat untuk
mengekspresikan kebutuhan perawatan (human caring). Keperawatan keluarga
digunakan secara terus-menerus ketika merencanakan dan memberikan asuhan
keperawatan keluarga dengan mempertimbangkan pasien sebagai figur central dalam
merencanakan asuhan dengan mengobservasi respons pasien. Pada saat implementasi
perawat harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan keluarga yang di lihat
dari diagnosa keperawatan keluarga.
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan
keluarga yang telah di susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan
keluarga yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan
untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk
mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari

3.2. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan tambahan dari rekan-rekan. Serta dapat memanfaatkan
makalah ini sesuai dengan kepentingan para pembaca sendiri.

14
DAFTAR PUSTAKA

Isti handayaningsih, dokumentasi keperawatan keluarga (panduan, konsep dan


aplikasi), mitra cendikia press, yogyakarta, 2009.
Setiadi, Konsep dan penulisan dokumentasi asuhan keperawatan keluarga (teori dan
praktik), graha ilmu, yogyakarta, 2012.
Bulechek, G.M., Butcher,H.K., Dochherman,J.M.,2008. Nursing !ntertvention
Classification (NIC) ; 5th edition. Mosby Elsevier
Perry, Potter.2010.Fundamental keperawatan keluarga buku 1 edisi Jakarta:Salemba
Medika
Potter-Perry. 2011. Basic Nursing. 7th edition. Mosby Elsevier
Purwanto. Edi. 2011. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan keluarga.
Ali, Zaidin. 2009. Pengantar keperawatan keluarga. Jakarta: EGC
Dermawan, Citra Agus. 2008. Asuhan keperawatan keluarga: Penuntun Praktis.
Jakarta: Trans Info Media

15

Anda mungkin juga menyukai