ENVIRONMENT
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa
DISUSUN OLEH :
KOMARUDIN (P2705118015)
D. TERAPI GENERALIS
1. Terapi Psikofarmakologi
a. Peran perawat dalam Psikofarmakologi
1) Pengkajian Klien
Melakukan pengkajian dasar klien termvsuk
riwayat, kondisi fisik dan hasil laboratorium ,
evaluasi kesehatan jiwa, pengkajian social budaya
dan yang paling utama adalah riwayat pengobatan
untuk dilengkapi pada setiap klien sebelum
diberikan pengobatan.
2) Koordinasi Tritmen Modalitas
Kordinasi dalam melakukan perawatan merupakan
tanggung jawab utama perawat yang bersama-sama
dengan klien dalam membina hubungan terapeutik
sebagai bagian dari tim pelayanan kesehatan.
3) Pemberian Obat
Pada beberapa pelayanan perawat bertugas
menentukan jadwal dosis berdasarkan dosis
kebutuhan obat seta kebutuhan klien, mengatur
pemberian obat dan selalu waspada terhadap efek
serta penanganan efek obat.
4) Monitor Efek Obat
Obat harus diberikan sesuai dengan dosis yang
direnkomendasikan dan dalam jumlah yang tepat
sebelum menentukan apakah memiliki dampak
terapeutik yang adekuat pada klien.
5) Edukasi Pengobatan
Edukasi meliputi pemberian informasi lengkap
kepada klien dan keluarga sehingga mereka dapat
memahami, mendiskusikan dan menerimanya.
2. Terapi Spesialis
a. Guided Imagery
Guided Imagery merupakan program yang
mengarahkan pikiran dengan memandu imajinasi seseorang
terhadap situasi santai, fokus pada kondisi untuk
mengurangi stres dan meningkatkan kenyaman serta
suasana hati (Stuart, 2013).
Klien yang menerima GI memiliki tingkat
kenyamanan yang lebih tinggi dan tingkat depresi, ansietas
dan stres yang lebih rendah dibandingkan dengan klien
yang tidak menerima GI (Apostolo dan Kolcaba, 2009).
Selain itu teknik imagery telah digunakan dalam berbagai
kondisi dan populasi. Nyeri dan kanker adalah dua kondisi
di mana teknik imagery telah membantu baik pada orang
dewasa ataupun anak-anak (Lindquist, 2014).
b. Music Intervention
Terapi musik digunakan dengan menerapkan unsur-
unsur penyembuhan untuk memenuhi kebutuhan spesifik
pada individu. Musik dan proses fisiologis (detak jantung,
tekanan darah, gelombang otak, suhu tubuh, pencernaan,
dan hormon adrenal) melibatkan irama dan getaran yang
terjadi secara rutin, berkala dan terdiri dari osilasi (Crowe,
2004 dalam Lindquist, 2014).
Intervensi musik memberikan pasien / klien
stimulus menghibur yang dapat membangkitkan sensasi
menyenangkan sambil memfokuskan perhatian individu ke
musik bukan pada pikiran stres, nyeri, ketidaknyamanan,
atau rangsangan lingkungan lainnya (Lindquist, 2014).
c. Humor
Humor terapi telah didefinisikan sebagai setiap
intervensi yang mempromosikan kesehatan dan
kesejahteraan dengan merangsang ekspresi. Intervensi ini
dapat meningkatkan kesehatan, sebagai terapi
komplementer, memfasilitasi penyembuhan atau mengatasi
baik fisik, emosi, kognitif, sosial, dan spiritual "(AATH,
2000 dalam Lindquist, 2014).
Referensi :