Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROGRAM KEPERAWATAN DIRUMAH


Dosen Pengajar : Yunus, SKM.,M.Kes

Disusun Oleh :

Yulita (2017.C.09a.0921)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2020/2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur khadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya
sehingg kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Di makalah ini
memaparkan beberapa hal terkait “Program Keperawatan Di Rumah”. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak telah
memberikan motivasi baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan
makalah ini ke depannya.

Palangka Raya, 17 Maret 2020

Penyusun

i
3

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Home Care 3
2.2 Tujuan Diadakan Home Care 4
2.3 Manfaat Home Care 4
2.4 Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah 5
2.5 Home Health Provider (HCCP) Pemberi Perawatan Kesehatan Di Rumah
5
2.6 Bentuk-Bentuk Pelayanan Home Care 7
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..........................................................................................11
3.2 Saran.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam hirarki
Maslow dijelaskan bahwa kebutuhan dasar manusia menyangkut didalamnya
pemenuhan kebutuhan fisik. Perlindungan fisik salah satunya berupa ancaman
tubuh atau hidup yang dapat berupa penyakit. Seseorang yang mengalami sakit
akan berupaya untuk mencari pelayanan kesehatan agar dirinya dapat kembali
pada keadaan sehat. Pelayanan kesehatan diantaranya rumah sakit, puskesmas dan
tempat-tempat praktik kesehatan lainnya. Berbagai macam pelayanan ditawarkan
kepada pasien yang ingin meningkatkan kesehatannya. Salah satunya adalah
pelayanan home care atau perawatan kesehatan di rumah. Home care atau
perawatan kesehatan di rumah merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada individu dan keluarga di tempat tinggal mereka. Home care adalah
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan keluarga,
direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang
diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan
berdasarkan perjanjian kerja atau kontrak (Dalam Perkembangan Modal Praktek
Mandiri Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).
Tujuan dari pelayanan home care adalah untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan komplikasi akibat dari penyakit serta memenuhi
kebutuhan dasar pasien dan keluarga. Lingkungan di rumah dirasa lebih nyaman
bagi sebagian pasien dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit. Hal ini
berpengaruh pada proses penyembuhan pasien yang cenderung akan lebih cepat
masa penyembuhannya jika mereka merasa nyaman dan bahagia (Yoyok, 2012).
Selain alasan diatas, home care juga membantu masyarakat yang mengalami
keterbatasan membiayai pelayanan kesehatan khususnya pada kasus – kasus
penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama.
Berkembangnya home care dikalangan masyarakat menjadi lebih baik jika
diimbangi dengan kualitas pelayanannya.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Konsep dan Program perawatan dirumah?
2. Apa saja Program perawaatan dirumah?
3. Apa itu Home Health Care Provider (HCCP)?
4. Apa saja bentuk-bentuk pelayanan dirumah?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui Konsep dan Program perawatan dirumah
2. Mengetahui Program perawaatan dirumah
3. Mengetahui Home Health Care Provider (HCCP)
4. Mengetahui bentuk-bentuk pelayanan dirumah
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Home Care
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan
komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi
kesehatan tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu dengan
melibatkan keluarga, dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Menurut Depkes RI (2013) mendefinisikan bahwa home care adalah
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif  diberikan kepada
individu, keluarga, di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan, memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan, dikoordinir, oleh pemberi layanan
melalui staff yang diatur berdasarkan perjanjian bersama.
Rice. R, (2011) mengidentifikasi jenis kasus yang dapat dilayani pada
program home care yang meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di
rumah sakit dan kasus-kasus khusus klinik dan yang biasa dijumpai di
komunitas. Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di RS adalah :
1. Klien dengan COPD
2. Klien dengan penyakit gagal jantung
3. Klien dengan gangguan oksigenasi
4. Klien dengan mengalami perlukaan kronis
5. Klien dengan diabetes
6. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan
7. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan ( rehabilitasi )
8. Klien dengan terapi cairan infus di rumah
9. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan
10. Klien dengan AIDS

3
4

Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :


1. Klien dengan post partum 
2. Klien dengan gangguan kesehatan mental 
3. Klien dengan kondisi Usia Lanjut
4. Klien dengan kondisi terminal ( Hospice and Palliative care)
2.2 Tujuan Diadakannya Home Care
1. Terpenuhi kebutuhan dasar ( bio-psiko- sosial- spiritual ) secara mandiri.
2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
2.3 Manfaat Home Care
2.3.1 Bagi Klien dan Keluarga :
1. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat
inap yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi
pasien, transportasi dan konsumsi keluarga
2. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat
anggoa keluarga ada yang sakit
3. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
4. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas
merawat orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena
itu kehadiran perawat untuk menggantikannya
2.3.2 Bagi Perawat :
1. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang tetap sama
2. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga
pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi
rumah klien, dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.
2.3.3 Bagi Rumah Sakit :
1. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya
pelayanan home care yang dilakukannya.
2. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
3. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat
5

2.4 Jenis Pelayanan Keperawatan Di Rumah


Jenis pelayanan keperawatan di rumah di bagi tiga kategori yaitu :
1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling
banyak dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan
alasan kenapa perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan
asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatannya dan mencegah
tingkat keparahan sehingga tidak perlu di rawat di rumah sakit.
2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi
dan prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu
bagaimana merawat bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala
tumbuh kembang anak, mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses
menua, serta tentag diet mereka.
3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada
penyakit-penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis
seperti diabetes, stroke, hpertensi, masalah-masalah kejiwaan dan asuhan
paa anak. 
2.5 Home Health Care Provider (HCCP) / Pemberi Perawatan Kesehatan di
Rumah
Ada tiga cara utama pemberian pelayanan perawatan kesehatan dirumah:
lembaga kesehatan-di-rumah bersertifikat (certified home health agency / CHHA),
program perawatan kesehatan-di-rumah jangka-panjang (the long-term home
health care program (LTHHCP), dan lembaga berlisensi. Tujuan setiap program
ini adalah mempertahankan individu di rumah masing-masing. Tidak ada metode
perawatan terbaik. Metode harus didasarkan pada sumber di komunitas, mampuan
mengembangkan sumber melalui hubungan dan jaringan kerja serta kebutuhan
klien.
1. Lembaga Kesehatan di Rumah Bersertifikat (CHHA)
Dasar pemikiran CHHA adalah untuk memberikan kesempatan bagi
individu yang mengalami penyakit akut untuk menerima perawatan
terampil yang dibutuhkan di rumah mereka sendiri. CHHA memenuhi
kebutuhan individu dengan memberi berbagai jenis pelayanan, termasuk
pelayanan keperawatan terampil, terapi wicara, terapi fisik dan terapi
6

okupasi, pelayanan sosial medis, asisten perawatan kesehatan di rumah


(HHA), konseling nutrisi, transportasi, peralatan, dan terapi pernapasan.
Selain itu, CHHA memiliki program khusus, seperti pelayanan kesehatan
mental, pelayanan pediatrik, program untuk anak dan ibu, dan program
AIDS, terdapat juga pelayanan berteknologi tinggi seperti terapi intravena,
kemoterapi-di-rumah, dan penatalaksanaan nyeri. CHHA juga dikenal
sebagai program jangka-pendek karena pelayanan yang diberikan biasanya
singkat.
2. Program Perawatan Kesehatan di-Rumah Jangka Panjang (LTHHCP)
Program Perawatan Kesehatan-di-Rumah Jangka-Panjang atau “rumah
perawatan tanpa dinding,” dibentuk untuk memenuhi kebutuhan individu
yang menderita penyakit kronis di rumah. Program Perawatan Kesehatan
di-Rumah Jangka Panjang adalah suatu program yang memberikan
pelayanan sosial dan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan
perawatan kesehatan-di-rumah dalam waktu yang lama. Biaya pelayanan
kesehatan klien tidak boleh lebih dan 75% dan biaya rata-rata perawatan
institusional jangka panjang di wilayah setempat. Program Perawatan
Kesehatan-di-Rumah Jangka-Panjang memberikan pelayanan keperawatan
terampil minimal dua minggu sekali, meliputi terapi fisik, okupasi, dan
wicara, pelayanan sosial medis, dukungan nutrisi serta pelayanan
perawatan personal.
3. Lembaga berlisensi
Lembaga perawatan-di-rumah berlisensi menawarkan berbagai pelayanan
yang mencerminkan pelayanan yang diberikan oleh CHHA. Kriteria
pendaftaran, pembagian pelayanan terampil, dan proses rujukan pada
hakikatnya sama. Namun, ada juga perbedaan yang nyata. Lembaga
berlisensi bukan merupakan lembaga Medicare bersertifikat. Lembaga
berlisensi dapat memiliki komponen pelayanan professional yang
menyediakan pelayanan terampil yang diberikan CHHA. Lembaga ini juga
dapat meniru banyak program khusus CHHA. Bagian perawatan terbesar
yang diberikan berasal dan pelayanan perawatan personal. Lembaga
berlisensi menyediakan pelayanan profesional, termasuk pengaturan
7

rumah, ibu rumah tangga, pegawai perawatan personal (Personal Care


Workers /PCW), dan perawatan seperti yang diberikan HHA.
2.6 Bentuk- Bentuk Pelayanan Home Care
Berbicara tentang perawatan non medis yang bisa memberikan layanan home
cae mungkin anda sedang berfikir sebenarnya apa saja bentuk pelayanan home
care yang akan diberiak sehingga perawat non medispun mampu untuk melakukan
perawatan. Berikut ini adalah jenis-jenis pelayanan home care:
1. Perawatan medis pasca operasi
Ada banyak kasus perawatan pasca operasi yang membutuhkan
penanganan medis dengan serius. Maka hadirlah layanan jasa perawatan
ini untuk emberikan perawatan dan menemani selama proses perawatan
dengan baik dan terarah. Terarah disini maksudnta adalah proses
perawatam dilakukan dengan cara yang benar sehingga pasien
mendapatkan hasil yang maksimal, maka dari itu perawat yang menangani
perawatan medis pasca operasi sebaiknya adalah perawat yang memang
sudah sangat profesional dan bersertifikat dibidangnya.Kasus-kasus
perawatan pasca operasi harus didampingi karena kasus yang ditangani
cukup berat seperti pasien dengan penyakit obstruktif paru kronis,
penyakit gagal jantung, pasien dengan gangguan oksigenasi, pasien yang
memiliki luka kronis, pasien dengan permasalahan fungsi kemih, pasien
yang membutuhkan terapi cairan infuse atau fisioterapi pada pasien stroke,
pasien dengan gangguan fungsi saraf, dan pasien pengidap HIV/AIDS.
Maka dar itu butuh perawatn yang sudah sangat profesional dan terlatih
untuk menemani pasien dan memberikan perawatan kepada pasien.
2. Perawatan Bayi
Untuk perawatan bayi bisa ditangani oleh perawat nonmedis, yakni
diberikan kepada bayi yag baru lahir tanpa ada kendala penanganan medis
serius. Hal ini biasanya disebut dengan pelayanan Baby Sitter. Pada
hakikatnya layanan ini termasuk kedalam betuk pelayanan hoecare.
Namun berbeda jika bayi tersebut mendapat suatu gejala atau penyakit
serius maka, perawat yang menanganinya pun harus perawat yang sudah
profesiona dalam memberikan perawatan kepada bayi. Contoh kasusnya
8

adalah bayi dengan indikasi gangguan pernafasan, jika hanya diserahkan


oleh baby sitter maka hal ini sangat berisiko tinggi untuk keselamatan bayi
itu sendiri, maka dari itu gunakanlah layanan jasa perawat medis yang
sudah profesional untuk memberikan perawatan kepada bayi dengan kasus
seperti itu, ataupun kasus-kasus yang lain seperti perwatan luka pada bayi,
pasien bayi diagnosa falure to thrive dan lain-lain yang kiranya dengan
kasus serius dan berbahaya.
3. Perawatan Lansia
Perawatan kepada lansia bisa juga dilakukan oleh perawat non profesional
namun dengan kasus-kasus yang masih ringan seperti damensia ringan,
stroke ringan, dan lain-lain. Namun jika kasus dan diagnosa dokter sudah
menyatakan lansia itu sudah lumph, terdapat luka ganggren, stroke total
dan gejala-gejala lain yang memang dibutuhkan perawatan dengan kasus
ang berbahaya.
4. Perawatan Luka
Untuk kasus perawatan mutlak dan harus ditangani oleh perawat yag
sudah profesional, hal ini bertujuan untuk progress perawatann
mendapatkan hasil yang maksimal. Disarankan untuk anda yang
menggunakan jasa layanan perawat untuk perawatan luka pastikan perawat
itu sudah mendapatkan pelatihan sebelumnya. Tujuannya agar proses
perawatan lebiih baik dan mendapat hasil yang memuaskan dan dilihat
dari penyelenggaraanya, layanan homecare terbentuk oleh:
1. Homecare Rumah Sakit
Homecare ini dibentuk dan didirikan atas dasar kebjakan manajemen rumah
sakit. Biasanya ada pihak rumah sakit yang menyediakan fasilitas perawat
homecare untuk menemani pasiennya dirumah.. namun ada juga rumah sakit
yang tidak megizinkan perawatnya untuk mendirikan pelayanan homecare.
Alasan munculnya jenis program ini selain apa yang telah dikemukakan
dalam alasan Home Care (HC), adalah :
a. Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga
kesempatan untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang
(misalnya ibu post partum normal hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk
9

mengajarkan bagaimana cara menyusui yang baik, cara merawat tali


pusat bayi, memandikan bayi, merawat luka perineum ibu, senam post
partum, dll) belum dilaksanakan secara optimum sehingga kemandirian
ibu masih kurang.
b. Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien
yang dirawat dirumah sakit.
c. Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu
memerlukan biaya yang besar.
d. Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah,
sehingga akan meningkatkan kepuasan klien maupun perawat. Hasil
penelitian dari “Suharyati” staf dosen keperawatan komunitas PSIK
Univ. Padjajaran Bandung di RSHS Bandung menunjukkan bahwa
konsumen RSHS cenderung menerima program HHC (Hospital Home
Care) dengan alasan ; lebih nyaman, tidak merepotkan, menghemat
waktu & biaya serta lebih mempercepat tali kekeluargaan (Suharyati,
2010)
2. Homecare Intitusi Pemerintah
Pemerintah juga berkontribusi besar dalam hal ini, pemerintah menyediakan
layanan puskesmas (pusat kesehatan masyarakat) yang didirikan didesa-desa
untuk menjakau warga-warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan hal
ini sangat disambut positif oleh warga karena dinilai sangat membantu oleh
sebagian warga yang kurang mampu untuk melakukan pengobatan di klinik
atau rumah sakit.
3. Homecare Institusi Swasta
Merupakan bisnis bagi mereka yang mampu menyediakan jasa layanan
perawat. Hal ini banyak diminati oleh mereka-mereka yang membutuhkan
perawatan secara optimal, karena sebagian besar dari kliennya merupakan
orang-orang yang menginginkan perawatan secara optimal dan mereka sudah
membayar jasa perawat kepada pihak penyedia atau institusi swasta itu
sendiri. Pihak swasta pendiri layanan homecare akan mendapatkan imbalan
dari klien baik secara langsung ataupun dari pihak asuransi yang akan
mengurusnya.
10

4. Homecare Instisusi Sosial


Bentuk pelayanan homecare selanjutnya berasal dari institusi sosial, layanan
ini dibantu oleh lembaga masyarakat yang berifat sosial dan adanya rasa ingin
membantu biasanya penyelenggara termasuk dalam urusan keagamaan atau
panti sosial yang mendapat batuan dari para donatur yang membantu lembaga
itu sendiri.

5. Homecare Perawat Mandiri


Dengan disahkan undang-undang praktik perawat mandiri yakni undang-
undang keperawatan (UUK) No. 38 tahun 2014 yang menjelaskan bahwa
perawat diperbolehkan untuk mendirikan paktek perawat mandiri dengan
persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi. Hal ini sangat membantu
perawat sebagai landasan hukum untuk memberi pelayanan homecare kepada
pasien yang membutuhkan perawaan baik secara individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat. Pada hakikatnya pihak penyedia layanan
homecare memiliki maksud dan tujuan yang baik yaitu ingin memberikan
asuhan keperawatan kepada siapa saja yang membutuhkannya.
11

BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, home care
merupakan bagian integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat untuk membantu individu, keluarga dan masyarakat mencapai
kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.
Perawatan di rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat menghemat
biaya dari beberapa segi misal biaya kamar, biaya transpor dan biaya lain-lain
yang terkait dengan penjaga yang sakit. Tetapi perlu diingat bahwa pasien yang
dapat layanan home care adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk
dirawat di rumah dengan kondisi rumah yang memadai.
3.2 Saran
3.2.1 Bagi perawat
Perawat yang menjalankan perawatan home care hendaknya sudah
memiliki SIP, harus kompeten dalam bidangnya, bertanggung jawab terhadap
tugasnya.
3.2.2 Bagi pasien dan keluarga
Hendaknya pasien dan keluarga dapat bersifat terbuka terhadap perawat
home care, manicotti anjuran dari perawa, membantu dalam proses tindakan
keperawatan, dan dapat bersifat kooperatif dalam menerima informasi dari
perawat.

11
12

DAFTAR PUSTAKA

Zang, S.M. & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2012). Manual
perawatan dirumah (Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta:
EGC.
Ropi, H. (2013). Home Care Sebagai Bentuk Praktik Keperawatan Mandiri.
Majalah Keperawatan (Nursing Journal of Padjajaran University), 5 (9), 8 – 15
Boedhi-Darmojo, R. & Martono, H. (2012). Text book of geriatric: Health
science in elderly. Jakarta: FK UI
Zang, S.M & Bailey, N.C. Alih Bahasa Komalasari, R. (2014). Manual
Perawatan dirumah (Home Care Manual) Edisi Terjemahan Cetakan I. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai