OLEH:
KELOMPOK 5
1. KURNIA B. OROWALA
2. SYANE NJURUHAPA
3. CHYNDYELIS .N. SEUBELAN
4. MARLIN .L.F. LETTE
5. FREDERYCO KAKE
6. AGRINTO TALOIM
7. JEFERSON .E. MAUMUTANG
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Saya
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan, baik
dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan. Oleh karena itu, segala
keritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah ini
selanjutnya, akan saya terima dengan senang hati. Semoga informasi yang ada
dalam makalah ini dapat bermanfaat dengan baik.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini di seluruh Indonesia, banyak institusi kesehatan tersebar di
bebagai daerah. Jadi dapat diperkirakan mahasiswa-mahasiswa dengan basic
kesehatan semakin banyak pula. Untuk membantu mengatasi masalah remaja,
maka mahasiswa dengan basic kesehatan hendaknya ikut berperan aktif yakni
dengan memberikan pendidikan pada remaja di sekolah ataupun di fakultas
non kesehatan. Strategi yang dapat di jalankan adalah melalui penyebarluasan
pengalaman dan pelajaran tentang masalah yang banyak terjadi pada remaja.
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak
proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi
dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam
menangangi problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan
karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok remaja.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang
semakin canggih membawa dampak pada semua kehidupan, terutama pada
generasi penerus bangsa khususnya pada remaja. Salah satunya dampak
negative banyak para pelajar di kalangan remaja sudah merokok,
berkendaraan dengan kecepatan tinggi, percobaan bunuh diri, minum-
minuman dan penggunaan zat yang merusak kesehatan.
Dampak yang terjadi pada remaja itu merupakan masalah yang
komplek, ditandai oleh dorongan penggunaan yang tidak terkendali untuk
terus menerus digunakan, walaupun mengalami dampak yang negative dan
menimbulkan gangguan fungsi sehari-hari baik dirumah, sekolah maupun di
masyarakat.
B. Ruang Lingkup
Dalam makalah ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan
komunitas pada remaja.
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan Umum
Agar mahasiswa / mahasiswi memperoleh informasi dan gambaran
tentang Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Remaja.
b. Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan konsep teori tentang remaja.
b. Mampu melaksanakan pengkajian pada remaja dengan masalah yang
ada.
c. Mampu menentukan diagnosa keperawatan pada komunitas remaja.
d. Mampu membuat rencana tindakan asuhan keperawatan komunitas
pada remaja.
e. Mampu menerapkan rencana keperawatan pada asuhan keperawatan
komunitas pada remaja
f. Mampu meyimpulkan hasil pelaksanaan asuhan keperawatan
komunitas pada remaja yang bermasalah.
D. Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini tediri dari IV Bab yaitu : Bab I Pendahuluan,
yang meliputi; latar belakang, ruang lingkup, tujuan penulisan (tujuan umum
dan tujuan khusus), dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan teoritis terdiri
dari konsep dasar teori dan konsep dasar asuhan keperawatan. Bab IV
Pembahasan. Bab V Penutup meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
1. Pengertian Remaja
Menurut World Health Organization (2014), remaja dalah
penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut Peraturan Mentri
Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam
rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga
Bencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah 10-24 tahun dan belum
menikah. Jumlah kelompok usia 10-19 tahun di Indonesia menurut Sensus
Penduduk 2010 sebanyak 43,5 juta atau sekitar 18% dari jumlah
penduduk. Di dunia diperkirakan kelompok remaja berjumlah 1,2 milyar
atau 18% dari jumlah penduduk dunia.
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan adanya perubahan
fisik, emosi, dan psikis. Masa remaja yakni antara usia 10-19 tahun, adalah
suatu priode masa pematangan ogan reproduksi manusia dan sering
disebut masa pubertas. Masa remaja adalah priode peralihan dari masa ana
ke masa dewasa (Widastuti, Rahmawati, Purmaningrum,
2019).
a. Pengertian
2012).
1) Depresi
Menurut Kaplan dan Sadick (1998) dalam Sabila
(2010), depresi merupakan suatu masa tergangguanya
fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang
sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada
pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi,
anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tidak berdaya,
serta gagasan bunuh diri.
2) Ansietas
3) Penurunan Energi
4) Kognitif
5) Somatic
Gejala somatic ditandai dengan pasien merasa
lemah, ketegangan otot, sensasi panas-dingin, keringat
buntat, serta tangan bergemetar.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan upaya pengumpulan data secara lengkap
dan sistematis terhadap masyarakat untuk dikaji dan dianalisa sehingga
masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat baik individu,
keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahan pada fisiologis,
psikologis, social ekonomi, maupun spiritual dapat ditentukan. Dalam
tahap pengkajian ada lima kegiatan yaitu : pengumpulan data,
pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah
kesehatan masyarakat dan prioritas masalah.
Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data
meliputi :
a) Data Inti, meliputi : riwayat atau sejarah perkembangan komunitas,
data demografi, vital statistic, status kesehatan komunitas
b) Data lingkungan fisik, meliputi : pemukiman, sanitasi, fasilitas, batas-
batas wilayah, dan kondisi geografis
c) Pelayanan kesehatan dan social, meliputi : pelayanan kesehatan,
fasilitas social (pasar, toko, dan swalayan)
d) Ekonomi, meliputi : jenis pekerjaan, jumlah penghasilan rata-rata tiap
bulan, jumlah pengeluaran rata-rata tiap bulan, jumlah pekerja
dibawah umur, ibu rumah tangga dan lanjut usia.
e) Keamanan dan transportasi
f) Politik dan keamanan, meliputi : system pengorganisasian, struktur
organisasi, kelompok organisasi dalam komunitas, peran serta
kelompok organisasi dalam kesehatan
g) Sistem komunikasi, meliputi : sarana untuk komunikasi, jenis alat
komunikasi yang digunakan dalam komunitas, cara penyebaran
informasi
h) Pendidikan, meliputi : tingkat pendidikan komunitas, fasilitas
pendidikan yang tersedia, dan jenis bahasa yang digunakan
i) Rekreasi, meliputi : kebiasaan rekreasi dan fasilitas tempat rekreasi
b) Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan
menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki
sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang
dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
a) Menetapkan kebutuhan komunitas
b) Menetapkan kekuatan
c) Mengidentifikasi pola respon komunitas
d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
c) Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan yang perlu pertimbangan berbagai faktor sebagai kriteria
penapisan, diantaranya:
1. Sesuai dengan perawat komunitas
2. Jumlah yang berisiko
3. Besarnya resiko
4. Kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
5. Minat masyarakat
6. Kemungkinan untuk diatasi
7. Sesuai dengan program pemerintah
8. Sumber daya tempat
9. Sumber daya waktu
10. Sumber daya dana
11. Sumber daya peralatan
12. Sumber daya orang
Masalah yang ditemukan dinilai dengan menggunakan skala
pembobotan, yaitu : 1 = sangat rendah, 2 = rendah, 3 = cukup, 4 =
tinggi, 5 = sangat tinggi. Kemudian masalah kesehatan diprioritaskan
berdasarkan jumlah keseluruhan scoring tertinggi.
d) Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah
dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
1. Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang
terjadi.
2. Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat, lingkungan fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta
interaksi perilaku dengan lingkungan.
3. Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta
serangkaian petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan ( SIKI,SLKI,SDKI ) untuk meningkatkan
kesehatan yang bisa ditegakkan pada adolesens, yaitu :
1. Risiko cedera yang berhubungan dengan:
b. Malnutrisi
2. Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
b. Malnutrisi
6. Implementasi Keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
komunitas yang telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan, yaitu :
a) Berdasarkan respon masyarakat.
b) Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia di masyarakat.
c) Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri
sendiri serta lingkungannya.
d) Bekerja sama dengan profesi lain.
e) Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit.
f) Memperhatikan perubahan lingkungan masyarakat.
g) Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan implementasi keperawatan.
7. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasialn tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan
antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi
masa yang yang menyenangkan, meski bukan berarti tanpa masalah. Banyak
proses yang harus dilalui seseorang dimasa transisi kanak-kanak menjadi
dewasa ini. Tantangan yang dihadapi orangtua dan petugas kesehatan dalam
menangani problematika remaja pun akan semakin kompleks. Namun ada
penyelesaian masalah untuk membentuk manusia-manusia kreatif dengan
karakter yang kuat, salah satunya dengan melakukan asuhan keperawatan
komunitas pada kelompok remaja.
Remaja atau adolesens adalah periode perkembangan selama di mana
individu mengalami perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa,
biasanya antara usia 13-20 tahun. Perubahan hormonal pubertas
mengakibatkan perubahan penampilan pada orang muda, dan perkembangan
mental mengakibatkan kemampuan untuk menghipotesis dan berhadapan
dengan abstraksi.
B. Saran
Makalah ini bisa digunakan sebagai tambahan bahan untuk
menambah wawasan mengenai asuhan keperawatan komunitas khususnya
remaja diharapkan para pembaca dapat menyempurnakan makalah ini
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA