Anda di halaman 1dari 19

USAHA KESEHATAN SEKOLAH

(Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II)

DISUSUN OLEH :

1. CHARLES EDISAPUTRA (191111043)


2. FELISITA VIRDIANI LAMEN (191111048)

KELAS / SEMESTER : Ners B/VI

Program Studi Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Citra Bangsa

Kupang

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Usaha Kesehatan
Sekolah” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas
yang diberikan pada mata kuliah Keperawatan Komunitas II. Selain itu, karya ilmiah ini
juga ditulis agar menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis mengenai
konsep keperawatan kesehatan sekolah, asuhan keperawatan kesehatan sekolah, dan
program usaha kesehatan sekolah.

Terimakasih kepada yang telah membantu dalam membimbing dan mengoreksi


makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini agar menjadi lebih baik.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Terimakasih.

Kupang, 15 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan..................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................4

A. KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN SEKOLAH..................................4


1. Pengertian......................................................................................................4
2. Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)......................................................5
3. Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).....................................................5
4. Masalah Kesehatan Yang Dapat Dikurangi Melalui Kegiatan Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).............................................................................6
5. Peran Perawat Dalam Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)...............................7

B. PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)...................................8


C. ASUHAN KEPERAWATAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)......12
1. Pengkajian......................................................................................................12
2. Diagnosa Keperawatan..................................................................................12
3. Intervensi Keperawatan.................................................................................13
4. Implementasi Keperawatan............................................................................14
5. Evaluasi..........................................................................................................15

BAB III PENUTUP...............................................................................................................16

A. Kesimpulan..........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan pembangunan bidang kesehatan adalah terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Dalam kehidupan sosial yang beragam di masyarakat, keluarga
adalah unit sosial terkecil, oleh karena itu diperlukan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan keluarga terutama kesehatan ibu dan anak. Masa anak merupakan waktu yang
tepat untuk meletakkan landasan yang kokoh bagi terwujudnya manusia yang berkualitas.

Lingkungan tempat tinggal dan lingkungan sekolah merupakan dua tempat utama
yang digunakan oleh seorang anak untuk melakukan aktivitas. Sekolah merupakan tempat
anak-anak belajar, berkreasi, bersosialisasi dan bermain. Sehingga tidak mengherankan
jika sebagian besar waktu mereka dihabiskan di sekolah. Oleh karena itu, konsep
pemberian kesehatan di sekolah akan lebih efektif terutama pada sasaran target anak
sekolah. Jika ditilik selama ini, peran perawat di sekolah masih sangat minimal. Hal ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya adalah kebijakan pemerintah terhadap
pengembangan peran perawat di sekolah juga masih belum ada. Sehingga yang sering
berhubungan dengan perawatan kesehatan sekolah adalah petugas dari puskesmas.

Lingkungan sekolah yang sehat akan memberikan dampak yang positif bagi
perkembangan anak. Sekolah seharusnya memiliki kepedulian terhadap kesehatan anak
didiknya, termasuk memberikan pengertian mengenai kesehatan itu sendiri, sehingga
siswa dapat membiasakan dirinya untuk hidup sehat. Mengingat begitu pentingnya arti
kesehatan dalam kehidupan serta begitu eratnya lingkungan sekolah dengan kehidupan
anak yang sedang berada dalam masa pertumbuhan, maka perlu digalakkan upaya
perawatan kesehatan sekolah dengan memaksimalkan peran perawat baik di puskesmas
maupun perawat yang terlibat langsung di sekolah tersebut.

1
Anak usia sekolah baik tingkat pra sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, dan sekolah menengah atas adalah suatu masa usia anak yang sangat berbeda
dengan usia dewasa. Didalam periode ini didapatkan banyak permasalahan kesehatan
yang sangat menentukan kualitas kesehatan anak dikemudian hari. Masalah kesehatan
tersebut meliputi kesehatan umum, gangguan perkembangan, gangguan perilaku dan
gangguan belajar. Permasalahan kesehatan tersebut pada umumnya akan menghambat
pencapaian presentasi pada peserta didik di sekolah. Kesempatan belajar tersebut
membutuhkan kondidi fisik prima yaitu tubuh yang sehat, oleh karena itu diperlukan
suatu upaya kesehatan untuk anak sekolah agar anak dapat tumbuh menjadi manusia yang
berkualitas dibutuhkan pendidikan di sekolah, salah satunya melalui UKS. Oleh karena
itu kami tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai peran UKS dalam anak yang
sehat.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

2. Apa saja tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

3. Siapa saja sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)?

4. Apa saja masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha kesehatan
sekolah (UKS)?

5. Bagaimana peran perawat usaha Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)?

6. Apa saja program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)?

7. Bagaimana asuhan keperawatan kesehatan sekolah?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

2
2. Untuk mengetahui tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)

3. Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)

4. Untuk mengetahui apa saja masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui
kegiatan usaha kesehatan sekolah (UKS)?

5. Untuk mengetahui peran perawat usaha Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

6. Untuk mengetahui apa saja program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)?

7. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan kesehatan sekolah

BAB II

PEMBAHASAN

3
A. Konsep Keperawatan Kesehatan Sekolah

1. Pengertian
UKS adalah segala yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan peserta didik
mulai dari TK sampai SMA/SMK/MA. Usaha kesehatan di sekolah (UKS)
merupakan salah satu usaha kesehatan pokok yang dilaksanakan oleh puskesmas dan
juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah-sekolah dengan anak
didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utama. Usaha kesehatan di
sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penerangan agar anak tahu bagaimana cara
menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka, merawat
kuku, dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti, 2008)

Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan


kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha
kesehatan di sekolah merupakan perpaduan antara dua upaya dasar, yaitu upaya
pendidikan dan upaya kesehatan, yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat
dijadikan sebagai usaha untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap
jalur, jenis, dan jenjang pendidikan (P. Ananto, 2006)

Dapat disimpulkan bahwa yang di maksud dengan UKS adalah usaha kesehatan
sekolah yang di dalam lingkungan sekolah maupun yang di sekitar lingkungan
sekolah, yang sasaranya adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah yang lainya
yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik sehingga
peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis serta optimal,
menjadi sumber daya manusia yang berkualitas (Dalam Undang-Undang No. 36
tahun 2009 tentang kesehatan pasal 79)

2. Tujuan usaha kesehatan sekolah (UKS)


Tujuan UKS adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar
peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat
kesehatan peserta didik dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam
rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya. Sedangkan secara khusus tujuan

4
UKS adalah untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan
peserta didik yang didalamnya mencakup:

1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip


hidup sehat, serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di
sekolah dan di perguruan agama, di rumah tangga maupun di lingkungan
masyarakat,

2. Sehat, baik dalam arti fisik, mental, sosial maupun lingkungan, dan

3. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk,


penyalahgunaan narkoba, alkohol dan kebiasaan merokok serta hal-hal yang
berkaitan dengan masalah pornografi dan masalah sosial lainnya.

3. Sasaran usaha kesehatan sekolah (UKS)

Peserta didik dari tingkat pendidikan dasar sampai dengan tingkat pendidikan
menengah dan pendidikan kejuruan dan termasuk perguruan agama, beserta
lingkungannya. Menurut tim Pembina kesehatan sekolah, sasaran pembinaan dan
pengembangan UKS meliputi:

a. Sasaran primer : peserta didik


b. Sasaran sekunder : guru, pamong belajar/tutor orang tua,
pengelolah pendidikan serta TP UKS di setiap jenjang
c. Sasaran tertier : lembaga pendidikan, lingkungan sekolah ,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat sekitar sekolah.

Sasaran lain UKS adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan
pelayanan kesehatan serta lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat sekitar sekolah. Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan media yang
penting untuk menyalurkan segala bentuk pembaruan tata cara dan kebiasaan hidup sehat,
agar lebih mudah tertanam pada anak-anak. Dengan demikian, akan dapat memberikan
pengaruh terhadap kehidupan keluarga, masyarakat sekitarnya, bahkan masyarakat yang
lebih luas lagi. Anak didik dikemudian hari diharapkan akan memiliki sikap dan
kebiasaan hidup dengan norma-norma kesehatan. Peserta didik dari tingkat sekolah dasar

5
sampai tingkat menengah termasuk perguruan tinggi beserta lingkungannya merupakan
sasaran utama dari pembinaan UKS, sehingga secara fungsional departemen kesehatan
bertanggung jawab atas kesehatan anak didik.

4. Masalah kesehatan yang dapat dikurangi melalui kegiatan usaha kesehatan sekolah
(UKS) antara lain:
1) Imunisasi,
2) Kesehatan gigi,
3) Sanitasi dan air bersih,
4) Masalah gizi dan anemia,
5) Kekerasan dan kecelakaan,
6) Gangguan kesehatan mental,
7) Kebersihan diri maupun lingkungan,
8) Masalah kesehatan reproduksi remaja,
9) Merokok, alkohol dan penyalahgunaan narkoba,
10) Penyakit infeksi (malaria, gangguan saluran nafas).

5. Peran perawat dalam kesehatan sekolah


1. Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah,perawat mempunyai peran:
 Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan
melakukan pengumpulan data,analisa data,serta perumusan dan prioritas
masalah;

 Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama tim pembina usaha kesehatan


di sekolah(TPUKS);

 Melaksanakan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kesehatan yang di susun;

 Menilai dan memantau hasil kegiatan UKS

6
 Mencatat dan melaporkan sesuai dengan prosedur yang di tetapkan.

2. Sebagai pengelola kegiatan UKS, perawat kesehatan yang bertugas di


puskesmas ,menjadi salah seorang anggota dalam TPUKS atau dapat juga di
tunjuk sebagai seorang koordinator UKS di tingkat puskesmas.bila perawat
kesehatan di tunjuk sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS
menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola
UKS.

3. Sebagai penyuluh dalam bidang kesehatan,peranan perawat kesehatan dalam


memberikan penyuluhan kesehatan dapat di lakukan secara langsung (melalui
penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal) atau tidak langsung
sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan.

B. Program Usaha Kesehatan Sekolah

Ada beberapa jenis kegiatan UKS dan jenis kegiatan UKS disini dikelompokkan
menjadi dua macam, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan UKS, dan TRIAS
UKS meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan lingkungan sekolah yang
sehat. Bagian-bagian jenis kegiatan tersebut termasuk dalam program kegiatan UKS
sebagai berikut :
1. Pendidikan Kesehatan
Tujuan pendidikan kesehatan ialah agar peserta didik:
o Memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan
teratur
o Memiiki nilai dan sikap yang postif terhadap prinsip hidup sehat
o Memiliki ketrampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan
o Memiliki kebiasaan hidup sehat sehari-hari yang sesuai dengan syarat
kesehatan
o Memiliki kemampuan dan kecakapan (Life Skills) untuk berperilaku hidup
sehat dalam kehidupan sehari-hari

7
o Memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan
secara harmonis (proposional)
o Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan
sehari-hari
o Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar (Narkoba, arus
informasi dan gaya hidup yang tidak sehat)
o Memiliki tingkat kesegaran jasmani yang memadai dan derajat kesehatan yang
optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
2. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan
(preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap
peserta didik dan lingkungan.
a. Tujuan pelayanan kesehatan
Tujuan pelayanan kesehatan ialah :
1) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan
pencegahan terjadinya penyakit, kelainan dan cacat.
3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat
penyakit/kelainan pengembalian fungsi dan peningkatan kemampuan peserta
didik yang cedera / cacat agar dapat berfungsi optimal.
b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
Pelaksanaan pelayanan kesehatan dilakukan melalui :
1) Kegiatan peningkatan (Promotif)
Kegiatan peningkatan (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan penyuluhan
kesehatan dan latihan keterampilan yang dilaksanakan secara ekstrakurikuler,
yaitu:
(a) Latihan keterampilan teknis dalam rangka pemeliharaan kesehatan dan
pembentukan peran serta aktif peserta didik dalam pelayanan kesehatan, antara

8
lain: Dokter kecil; Kader Kesehatan Remaja; Palang Merah Remaja; dan Saka
Bhakti Husada/Pramuka
(b) Pembinaan saran keteladanan yang ada di lingkungan sekolah antara lain:
Pembinaan warung sekolah sehat; Lingkungan sekolah terpelihara dan bebas
dari factor pembawa penyakit.
(c) Pembinaan keteladanan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
2) Kegiatan pencegahan (preventif)
Kegiatan pencegahan dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan
tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan
penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, yaitu :
(a) Pemeliharaan kesehatan yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus
untuk penyakit-penyakit tertentu, antara lain demam berdarah, kecacingan,
muntaber.
(b) Penjaringan (screening) kesehatan bagi anak yang baru masuk sekolah.
(c) Pemeriksaan berkala kesehatan setiap 6 bulan.
(d) Mengikuti (memonitor/memantau) pertumbuhan peserta didik.
(e) Immunisasi peserta didik kelas I dan kelas IV di sekolah dasar
(f) Usaha pencegahan penularan penyakit dengan jalan memberantas sumber
infeksi dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah dan perguruan
agama.
3) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif)
Kegiatan penyembuhan dan pemulihan dilakukan melalui kegiatan mencegah
komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal,
yaitu diagnosa dini, pengobatan ringan, pertolongan pertama pada kecelakaan dan
pertolongan pertama pada penyakit dan rujukan medik.

3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat


Pembinaan lingkungan sekolah sehat untuk mewujudkan lingkungan sehat guna
mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam mendukung tercapainya

9
proses belajar mengajar yang maksimal. Pelaksanaan pembinaan lingkungan sehat
meliputi kegiatan :
a. Identifikasi faktor risiko lingkungan sekolah/madrasah maksimal.
Identifikasi dilakukan dengan pengamatan visual dengan menggunakan
instrument pengamatan dan bila perlu dengan pengukuran lapangan dan
laboratorium. Analisa faktor risiko dilakukan dengan membandingkan hasil
pengamatan dengan standar yang ada. Penentuan prioritas masalah berdasarkan
perkiraan potensi besarnya bahaya atau gangguan yang ditimbulkan, tingkat
keparahan dan pertimbangan lain yang diperlukan sebagai dasar melakukan
intervensi.
b. Perencanaan
Perencanaan merupakan kegiatanyangakan dilaksanakan dalam upaya mengatasi
masalah atau menurunkan/menghilangkan risiko kesehatan lingkungan yang
disusun secara sistematis dan terukur.
c. Intervensi
Intervensi terhadap faktor risiko lingkungan dan perilaku meliputi 3 (tiga)
kegiatan yaitu penyuluhan, perbaikan sarana, dan pengendalian. Upaya
pengendalian faktor risiko disesuaikan dengan kondisi yang ada, seperti
pemeliharaan ruang dan bangunan, pencahayaan, ventilasi, kepadatan ruang kelas,
jarak papan tulis, sarana cuci tangan, kebisingan, air bersih, toilet, sampah, sarana
pembuangan air limbah, vektor (pembawa penyakit), kantin sekolah, halaman,
meja dan kursi. Pengedalian juga dilakukan dengan perilaku seperti mendorong
peserta didik untuk menerapkan PHBS dengan memberikan keteladanan.

3. Asuhan Keperawatan Kesehatan Sekolah

a. Pengkajian
Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang bertujuan
mengidentifikasikan data yang penting mengenai klien. Pengumpulan data dimaksudkan
untuk mem- peroleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga
dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah kesehatan
tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial, ekonomi, spiritual, serta faktor

10
lingkungan yang memengaruhinya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara atau
anamnesis (hal-hal yang diungkapkan klien), observasi (pengamatan), dan menggunakan
instrumen (alat pengumpul data).
Hal-hal yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas yaitu sebagai berikut.

1) Core atau inti

Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri dar umur, pendidikan, jenis
kelamin, pekerjaan, agama, nilai nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya
kelompok atau komunitas.

2) Delapan subsistem yang memengaruhi komunitas (Betty Neuman).

a. Perumahan
Rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan sirkulasi, dan kepadatan
b.Pendidikan
Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
pengetahuan.
c. Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal apakah tidak
menimbulkan stres.
d. Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan Apakah cukup
menunjang, sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai
bidang termasuk kesehatan.
e. Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau
merawat dan memantau apabila gangguan sudah terjadi.
f Sistem komunikasi
Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan komunitas tersebut untuk
meningkatkan pengetahuan.
g. Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan
UMR (Upah Minimum Regional)
h. Rekreasi

11
Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biaya dapat dijangkau
oleh komunitas.

3) Status kesehatan komunitas

Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik, antara
lain angka mortalitas, anoka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi.
Setelah pengumpulan data dilakukan, selanjutnya data-data, tersebut diolah
dengan cara mengklasifikasikan data, mentabulasi data dan interpretasi data. Hasil
pengolahan data dianalisis, yaitu mengaitkan data dan menghubungkan data
dengan kemam- puan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan dari analisis
data adalah menetapkan kebutuhan ko- munitas, menetapkan kekuatan,
mengidentifikasi pola respon masyarakat, serta mengidentifikasi kecenderungan
penggu- naan pelayanan kesehatan. Data memiliki kategori demografi, geografi,
sosial-ekonomi, sumber, dan pelayanan kesehatan.

b. Diagnosa Keperawatan Komunitas


Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data- data yang dicari, maká
kemudian dikelompokkan dan dianalisis seberapa besar stressor yang mengancam
masyarakat dan seberapa. besar reaksi yang timbul pada masyarakat tersebut.
Berdasarkan hal tersebut dapat disusun diagnosis keperawatan komunitas, yang
terdiri darì masalah kesehatan, karakteristik populasi, dan karakteristik lingkungan.
Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada.
Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen, yaitu problem atau masalah, etiologi atau
penyebab, dan manifestasi atau data penunjang.

c. Intervensi Keperawatan
Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang
harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif. Langkah pertama dalam tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan
sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis

12
keperawatan. Dalam menentukan tahap berikutnya, yaitu rencana pelaksanaan kegiatan,
maka ada dua faktor yang memengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana
tersebut, yaitu sifat masalah dan sumber/potensi masyarakat, seperti dana, sarana, dan
tenaga yang tersedia. Strategi yang digunakan mencakup proses kelompok, pendidikan
kesehatan, kerja sama, serta mendemonstrasikan keterlibatan dalam asuhan keperawatan.
Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan yang
dihadapi.

Diagnosa Tujuan Rencana

Keperawatan tindakan
1.resiko terjadinya terbentuknya 1. Lakukan
kejadian karies gigi kelompok anak usia pendekatan secara
pada anak usia sekolah yang peduli formal dengan kepala
sekolah terhadap kesehatan sekolah, guru, dan
gigi. petugas UKS

2. Berikan
penyuluhan
- Lakukan kerja sama
dengan puskesmas
setempat untuk
melakukan
monitoring terhadap
kelompok anak usia
sekolah

d. Implementasi Keperawatan
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
sifatnya:

13
1. bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi,
mempertahankan kondisi seimbang atau sehat, dan meningkatkan kesehatan;
2. mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi;
3. sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas. Pada tingkat praktik, keperawatan komunitas berfokus pada
tingkat pencegahan seperti pencegahan primer, sekunder dan tersier.

e. Evaluasi

Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang dilaksanakan dibandingkan


dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifikasi rencana berikutnya.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan konsep evaluasi struktur, evaluasi proses, dan
evaluasi hasil. Sedangkan fokus dari evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas
adalah sebagai berikut :

1. Relevansi atau hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan.

2. Perkembangan atau kemajuan proses yang terdiri atas kesesuaian dengan


perencanaan, peran staf atau pelaksana tindakan, fasilitas, dan jumlah peserta.

3. Efisiensi biaya, bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya


serta keuntungan program.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Usaha kesehatan di sekolah (UKS) merupakan salah satu usaha kesehatan pokok
yang dilaksanakan oleh puskesmas dan juga usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan
di sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran
utama.Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik,
dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal
dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS. Peran perawat kesehatan sekolah yang
paling utama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah. Salah satu fungsi
peran perawat sekolah yaitu memberikan pelayanan serta meningkatkan kesehatan
individu dan memberikan pendidikan kesehatan kepada semua populasi yang ada di
sekolah

15
DAFTAR PUSTAKA

Apriani, L., & Gazali, N. (2018). Pelaksanaan trias usaha kesehatan sekolah (UKS) di
sekolah dasar. Jurnal Keolahragaan, 6(1), 20-28.
Ervina, E., Tahlil, T., & Mulyadi, M. (2018). Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) Di Puskesmas. Jurnal Ilmu Keperawatan, 6(2), 11-21.
Hidayat, K. (2020). Peran Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Sebagai Proses Prilaku
Hidup Bersih dan Sehat Peserta Didik (Doctoral dissertation, Universitas Negeri
Padang).
Kemendikbud. (2012). Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah Edisi Revisi. Jakarta :
Direktorat JenderalPendidikan Dasar Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rahmawati, E. I., & Soetopo, H. (2015). Manajemen Usaha Kesehatan Sekolah. Jurnal
Manajemen Pendidikan, 24(6), 571-577.
Widyanto, Faisalado Candra. (2014). Keperawatan Komunitas Dengan Pendekatan
praktis. Yogyakarta : Nuha Medika.

16

Anda mungkin juga menyukai