Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI IGD RUMAH SAKIT TK. II UDAYANA


TANGGAL 10- 16 JANUARI 2022

OLEH :
KELOMPOK X
KELAS A12-B

1. I Wayan Widarta (183212873)


2. Ni Kadek Ayu Dewi Cahyani (183212877)
3. Ni Kadek Ayu Mirnayanti (183212878)
4. Ni Kadek Hartaningsih (183212881)
5. Ni Komang Muliadnyani (183212889)
6. Putu Suci Kristina Dewi (183212898)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur yang tiada terhingga penulis haturkan kehadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas rahmat dan
karunia-Nya, karya tulis yang berjudul "Laporan Praktik Manajemen
Keperawatan Di IGD Rumah Sakit TK. II Udayana Tanggal 10- 16 Januari 2022”
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ini disusun untuk memenuhi tugas plkk mata kuliah
Manajemen Keperawatn dalam menempuh Pendidikan Program Studi
Keperawatan Program Sarjana, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Wira Medika Bali
pada semester genap tahun 2022, yang diampu oleh ibu Ns. Ni Made Nopita Wati,
S.Kep.,M.Kep.
Dalam keberhasilan penyusunan karya tulis ini, tentunya tidak luput dari
bantuan beberapa pihak. Untuk itu, Kepada Bapak Ns. I Wayan Oka Wirata
selaku CI di Ruang IGD dan Ibu Ns. Ni Made Nopita Wati, S.Kep.,M.Kep selaku
CT Keperawatan Manajemen, penulis menyampaikan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa, karya tulis ini masih jauh dari yang sempurna.
Oleh kerena itu, segala kritik dan saran perbaikan sangat diharapkan demi karya-
karya penulis berikutnya. Semoga karya tulis ini ada manfaatnya.

Denpasar, 11 Januari 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan.................................................................................................................2
1.3 Metode................................................................................................................3
1.4 Manfaat...............................................................................................................3
BAB II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK
2.1Sejarah Rumah sakit............................................................................................4
2.2 Visi, Misi, Motto Dan Janji Pelayanan...............................................................6
2.3 Struktur Organisasi Tempat Praktek...................................................................7
2.4 Dimensi dan Area Tempat Praktek ....................................................................9
BAB III PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA
3.1 Data Umum dan khusus Ruang IGD RS Tk II Udayana Denpasar ..................12
3.2 Analisis Data .....................................................................................................20
3.3 Rumusan dan Prioritas Masalah .......................................................................21
3.4 Seleksi Alternative Penyelesaian Masalah Metode Carl ..................................22
3.5 Plan Of Action ..................................................................................................23
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan........................................................................................................24
4.2 Rekomendasi......................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam
menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Manajemen tersebut mencakup kegiatan
planning, organizing Actuating, controlling terhadap staf sarana, dan prasarana
dalam mencapai organisasi (Nursalam, 2015). Manajer keperawatan dituntut
untuk merencanakan, mengorganisasi, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan
prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang
seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat.
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang didirikan dan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang bertujuan memberikan
pelayanan yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dasar pasien dan
keluarganya sehingga pasien dan keluarga merupakan subyek penting dalam
pelayanan di rumah sakit.
Pelayanan yang berkualitas didukung oleh sumber-sumber yang memadai
antara lain sumber daya manusia, standar pelayanan/ standar praktek keperawatan
serta fasilitas. Sumber-sumber yang tersedia dimanfaatkan sebaik-baiknya agar
berdaya guna sehingga tercapai kualitas yang tinggi dengan biaya seminimal
mungkin.
Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh
gambaran pelayanan keperawatan yang terdapat di dalamnya. Era globalisasi dan
perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu
profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal Praktek keperawatan
ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system pengaturan serta
pengendaliannya melalui perundang-undangan keperawatan (Nursing Act),
dimanapun perawat itu bekerja (Nursalam 2015).
Pengembangan model praktek keperawatan professional merupakan hal
yang sangat penting yang memberikan konstribusi terhadap profesi keperawatan
dalam meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan. Melalui

1
pengembangan model praktek keperawatan profesional masyarakat dapat melihat
secara nyata pemberian pelayanan secara profesional.
Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam
pelayanan serawatan adalah pembenahan manajemen keperawatan karena adanya
faktor kelola yang optimal diharapkan mampu menjadi wahana peningkatan
keefektifan pemberian pelayanan keperawatan sekaligus lebih menjamin kepuasan
klien terhadap pelayanan keperawatan.
Badan Rumah Sakit Tk.II Udayana Denpasar adalah rumah sakit tipe C
yang merupakan Rumah Sakit di kota Denpasar. Rumah sakit ini melayani
pasien baik dari Kota Denpasar maupun dari luar daerah. Rumah Sakit Angkatan
Darat Udayana menerima pasien-pasien untuk disembuhkan dengan dukungan
dokter ahli dan perawat berkualitas. Pelayanan juga berkualitas dengan alat-alat
medis yang modern dan lengkap. Rumah Sakit Tk.II Udayana selalu melakukan
perbaikan untuk dapat memberikan kualitas pelayanan yang prima. Kualitas
pelayanan kesehatan baik dirumah sakit maupun puskesmas dipengaruhi oleh
sistem pelayanan atau asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat atau
bidan sebagai komponen terbesar yang memberikan kontribusinya. Maka dari
perlu menampilkan metode pemberian asuhan yang tepat sehingga dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas.

1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah melaksanakan kegiatan praktek manajemen keperawatan,
diharapkan mahasiswa mengetahui pengkajian sesuai fungsi manajemen POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling) berdasarkan 5 M ( Man, Material
and Machine, Method, Money, Market )
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pengelolaan faktor 5 M ruangan IGD RS Tk II Udayana sesuai
konsep langkah manajemen, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Melakukan pengkajian situasi ruangan di Ruang IGD RS Tk II
Udayana

2
2. Melakukan analisa data berdasarkan standar dengan menggunakan
fish bone diagram.
3. Merumuskan rumusan dan prioritas permasalahan.
4. Menetapkan seleksi alternative permasalahan.
5. Menyusun POA (Plan Of Action).

1.3 Metode
Metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data untuk
mengidentifikasi masalah dilakukan dengan metode:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk dapat memperoleh data kondisi fisik ruangan,
proses pelayanan inventaris ruangan, dan asuhan keperawatan yang langsung
dilakukan ke pasien.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada kepala ruangan, perawat untuk mengumpulkan
data tentang proses orientasi pasien baru dan pelayanan pasien.
3. Studi dokumentasi
Kegiatan dilakukan untuk pengumpulan data mengenai karakteristik pasien,
ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan.

1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu mengetahui tentang metode pendekatan 5M
2. Bagi Rumah Sakit
1) Meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit
2) Mengevaluasi pelaksanaan 5 M yang telah dilaksanakan di Rumah Sakit

3
BAB II
GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKTIK

2.1 Sejarah Rumah Sakit Tk II Udayana Denpasar


Rumah Sakit Tk. II Udayana merupakan Rumah Sakit Militer yang menjadi
Rumah Sakit rujukan tertinggi rujukan tertinggi di lingkungan Kodam I di
lingkungan Kodam IX/Udayana yang mempunyai tugas X/Udayana yang
mempunyai tugas pokok yaitu pokok yaitu memberikan pelayanan Kesehatan
bagi personel TNI – AD, PNS beserta keluarganya di  jajaran  jajaran Kodam
IX/Udayana IX/Udayana dan merupakan merupakan Rumah Sakit rujukan
rujukan dari personel personel TNI-AU/ TNI-AU/ TNI-AL/ PNS dan
keluarganya (Rumah S TNI-AL/ PNS dan keluarganya (Rumah Sakit Integrasi)
akit Integrasi). Dalam perjalanannya, Rumah Sakit Tk. II Udayana mengalami
perkembangan dan  perubahan  perubahan baik secara fisik bangunan,
bangunan, fasilitas fasilitas kesehatan kesehatan maupun nama dan status rumah
sakit.
Rumah Sakit ini memulai perjalanan sejarahnya pada tahun 1950 dimana
terjadi serah terima pemerintahan dari Hindia Belanda kepada pemerintah
Republik Indonesia yang pada saat ini diserahkan kepada Tentara Nasional
Indonesia sehingga terjadi pergantian nama rumah sakit dari Palang Merah
KNIL (Koninklijke Nederlands (ch)-Indische Leger dalam Bahasa Belanda :
Tentara Kerajaan Hindia Belanda) menjadi Dinas Kesehatan Tentara yang
disingkat DKT yang beralamat di Jalan Melati Denpasar (sekarang menjadi
Rumah Dinas Kakesdam IX/ Udayana dan Kantor Koramil Denpasar Timur),
sedangkan yang berlokasi di Jalan Thamrin Denpasar (sekarang merupakan
bangunan CV. Gajah Gotra) yang dulu dipakai sebagai Bangsal Bersalin dan
Bangsal Anak.
Selama kurun waktu perjalanan sejarah dari tahun 1950 sampai dengan
sekarang Rumah Sakit Tk. II Udayana mengalami pergantian nama rumah sakit
dan pergantian pejabat-pejabat kepala rumah sakit maupun dilakukan

4
perbaikan/penambahan bangunan baik bangunan utama/perkantoran, sarana
penunjang maupun bangsal perawatan.
Dari perjalanan waktu ke waktu sampai dengan sekarang, Rumah Sakit Tk. II
Udayana mengalami pergantian nama berdasarkan Keputusan Pimpinan
Angkatan Darat, dimana  pergantian dimulai tahun 1950 sampai dengan
sekarang, sebagai berikut :
1) Tahun 1950  –   1957 dengan nama Palang Merah Koninklijke Nederlands
(ch)-Indische Leger (KNIL) menjadi Dinas Kesehatan Tentara (DKT).
2) Tahun 1958  –   1963 Perubahan nama dari Dinas Kesehatan Tentara (DKT)
menjadi Jawatan Kesehatan Teritorial Tujuh.
3) Tahun 1964  –  1976 Perubahan nama dari Jawatan Kesehatan Teritorial
Tujuh menjadi Rumah Sakit Tentara (RST).
4) Tahun 1977  –   1985 Perubahan nama dari Rumah Sakit Tentara (RST)
menjadi Rumkitdam XVI/Udayana.
5) Tahun 1985  –   2012 Perubahan nama dari Rumkitdam XVI/Udayana
menjadi Rumah Sakit Tk. III Denpasar.
6) Tahun 2012 sampai dengan sekarang perubahan nama dari Rumah Sakit Tk.
III Denpasar menjadi Rumah Sakit Tk. II Udayana.

Dasar-Dasar Dari Perubahan Nama Rumah Sakit :

1) Nama RST menjadi Rumkitdam XVI/Udayana berdasarkan Surat Keputusan


Menhankam Nomor Kep/225/II/1977 Tanggal 02 – 02 - 1977.
2) Nama Rumkitdam XVI/Udayana menjadi Rumah Sakit Tk. III Denpasar
berdasarkan Keputusan Kasad Nomor Kep /76/X/1985 Tanggal 28 - 10 -
1985.
3) Nama Rumah Sakit Tk. III menjadi Rumkit Udayana ditetapkan oleh
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Sintong Panjaitan, tanpa Surat
Keputusan/Sprin Tahun 1990.
4) Nama Rumah Sakit Tk. III Denpasar berdasarkan dengan keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor YM.02.04.3.1.3471 tanggal 01 Agustus 2006 tentang
Pemberian Ijin Penyelenggara kepada Mabes TNI-AD Jl. Merdeka Udara

5
No. 2 Jakpus, DKI Jakarta untuk Menyelenggarakan Rumah Sakit Umum
dengan Nama ”Rumah Sakit Tk III Denpasar ” Jl. PB Sudirman No.1
Denpasar, Propinsi Bali.
5) Nama Rumah Sakit Tk. II Udayana sampai sekarang berdasarkan dengan
Peraturan Panglima TNI Nomor 8 Tahun 2012 tentang peningkatan status
Rumah Sakit Tk. III menjadi Tingat II di lingkungan TNI diantaranya
Rumah Sakit Tk. II Udayana.

2.2 Visi, Misi, Motto dan Janji Pelayanan


2.2.1 Visi Rumah Sakit Rumah Sakit Tk. II Udayana Udayana
Menjadikan Rumah Sakit Tk. II Udayana sebagai Rumah Sakit kebanggaan
Prajurit dan Masyarakat Umum Masyarakat Umum dengan penampilan
yang Bersih, dengan penampilan yang Bersih, Indah, Nyaman dan Aman
dengan Nyaman dan Aman dengan  pelayanan yang Profesional, Merata
dan Memuaskan.
2.2.2 Misi Rumah Sakit Tk. II Udayana
1. Menjaga kebersihan, keindahan, kenyamanan dan keamanan Rumah Sakit.  
2. Melengkapi sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit sesuai dengan
kemajuan IPTEK.
3. Memberikan pelayanan yang Utuh, Terpadu, Profesional, Merata, dan
Memuaskan
4. Meningkatkan kuaalitas Kompetensi dan Keimanan Personel melalui
pendidikan,  pelatihan dan bimbingan Rohani
5. Melaksanakan Fungsi Sosial Rumah Sakit.
2.2.3 Motto Rumah Sakit Tk. II Udayana
Mengutamakan tindakan pelayanan kesehatan dengan mengacu pada
protap-protap  pelayanan  pelayanan dengan konsep  patient  patient safety 
dan pelayanan prima dengan sentuhan 3 S : senyum, sopan, simpati dan 3
A: attitude, action attention.
Mari berkunjung dan berobat ke Rumah Sakit Tk. II Udayana Denpasar
yang melaksanakan pelayanan prima bagi anda.

6
2.2.4 Janji Pelayanan Rumah Sakit Tk.II Udayana
1. Memberikan pelayanan kesehatan secara profesional kepada semua lapisan
masyarakat yang berobat ke Rumah Sakit Tk. II Udayana Denpasar.  
2. Memberikan pelayanan kesehatan secara cepat, tepat, nyaman, aman dan
terjangkau sesuai dengan standar pelayanan Rumah Sakit Tk. II Udayana
Denpasar dan etika  profesi.
3. Pemberian pelayanan kesehatan Rumah Sakit Tk. II Udayana Denpasar
berdasarkan Standar Pelayanan Minimal dan berpedoman pada Sistem
Manajemen Mutu.
4. Memberikan pelayanan kesehatan terbaik, bermutu bagi masyarakat dengan
selalu mengevaluasi dan menindaklanjuti komplain/kritik/saran sehingga
pelayanan kesehatan Rumah Sakit Tk. II Udayana tetap memuaskan.

2.3 Struktur Organisasi Tempat Praktik


1. Struktur Rumah Sakit Tk II Udayana
Terlampir

2. Struktur Organisasi Ruang IGD Rumah Sakit Tk II


Udayana
Terlampir

Struktur organisasi untuk ruang IGD Rumah Sakit Tk. II Udayana


terdiri dari 1 kepara RUMKIT yang diketuai oleh seorang dokter, 1 kepala
IGD yang juga diketuai oleh seorang dokter. Kemudian ada kepala ruangan
yang diketuai oleh seorang perawat. Di ruang IGD Rumah Sakit Tk. II
Udayana ini terbagi menjadi 4 tim kerja yakni tim triage, tim bedah, tim
medik dan juga tim transfer. Masing-masing ketua tim dibantu oleh
beberapa perawat pelaksana. Struktur organisasi tersebut sudah lengkap
dengan uraian tugas, fungsi kewajiban, tanggung jawab serta hubungan
kerja sama dengan unit lain untuk menyelenggarakan pelayanan
keperawatan.

7
Ruang UGD Rumah Sakit Tk. II Udayana dipimpin oleh kepala
IGD dengan latar belakang Pendidikan S1 Kedokteran. Ada pula kepala
ruangan yang diketuai oleh seorang kepala ruangan dengan latar belakang
Pendidikan Ahli madya keperawatan. Dalam memberikan asuhan
keperawatan dibagi menjadi 4 tim dan dianggotai oleh 3-4 orang.
Disamping itu Ruang IGD Rumah Sakit Tk. II Udayana juga mempunyai 1
penanggung jawab administrasi.

Penghitungan Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Ruang IGD


1. Dasar perhitungan di Instalasi Gawat Darurat adalah
2. Rata – rata jumlah pasien per hari
3. Jumlah jam perawatan per hari 4 jam

Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD :


= Jumlah rata – rata pasien /hari X jumlah jam perawatan
Jumlah jam efektif/hari

Kebutuhan tenaga Unit Gawat Darurat


 Rata – rata jumlah pasien/hari : 25 orang
 Jumlah jam perawatan : 4 jam
 Jam efektif/ hari : 7 jam
= 25 x 4
7
= 100 / 7 = 14 orang
Standar tenaga perawat IGD : 14 orang

8
2.4 Dimensi Dan Area Tempat Praktik
1. Denah Rumah Sakit Tk. II Udayana

2. Gambaran Umum IGD Rumah Sakit Tk II Udayana

Ruang UGD ini terdiri dari 1 bed untuk resusitasi, 2 bed untuk tindakan
bedah dan 2 bed untuk observasi, dan 2 bed untuk tindakan medik. Di
ruang IGD RS Tk. II Udayana ini juga memiliki ruang ponek yang
berisikan 1 bed dan juga ruang triage yang berisikan 3 bed.

3. Fasilitas Alat Tenun, Alat Medis, dan Alat Non Medis/Rumah Tangga
Berdasarkan data yang didapat dari hasil pengkajian yang dilakukan
diperoleh fasilitas alat medis atau keperawatan pada tabel berikut ini.

9
Fasilitas Alat Tenun Ruang IGD RSAD Tk. II Udayana
ALAT – ALAT TENUN
NO NAMA ALAT BAHAN JUMLAH KEBERADAAN
1 Laken Kain - -
biru,hijau,pink,putih
2 Stik laken Kain - -
biru,hijau,pink,putih
3 Sarung bantal Kain - -
biru,hijau,pink,putih
4 Perlak Plastik - -
5 Selimut Tebal Kain 1 Baik
6 Selimut Tipis Kain - -

Fasilitas Alat Medis Ruang IGD RSAD Tk. II Udayana


ALAT – ALAT MEDIS
NO NAMA BAHAN JUMLAH KEBERADAAN
ALAT
Tensimeter Campuran 4 Baik
Thermometer Digital 2 1 Kurang Baik
Saturasi Digital 2 Baik
oksigen
Syringe pump Campuran 6 Baik
EKG Campuran 2 Baik
Stetoskop Campuran Baik
O2 kecil Campuran 4 Baik
Troli EKG Besi 2 Baik
Troli Besi 2 Baik
Emergency
Tiang/standar Besi Baik
infus
Pispot Plastic Baik
Urinal Plastic Baik
Kupet sedang Besi Baik
Kupet kecil Besi Baik
Bengkok Besi Baik

10
Fasilitas Alat Non Medis Ruang IGD RSAD Tk. II Udayana
ALAT – ALAT NON MEDIS
NO NAMA BAHAN JUMLAH KEBERADAAN
ALAT
1 Bed Pasien Campuran 13 Layak Pakai
2 Meja Pasien - - -
3 Kursi Pasien - - -
4 Kursi Petugas Campuran 11 Baik
5 Meja Petugas Campuran Baik
6 Lemari Obat Besi 1 Baik
7 Lemari Alat Besi 2 Baik
8 Lemari Besi 2 Baik
Dokumen
9 Loker Besi 1 Baik
10 Televise Campuran 1 Baik
11 Computer Campuran 1 Baik
12 Troli Besi 4 Baik
13 Troli Besi 1 Baik
Emergency
14 Kursi roda Campuran 1 Baik
15 Timbangan Campuran 1 Baik
16 AC Campuran 4 Baik
17 Printer 1 Baik
18 Telepon 1 Baik
19 Sampiran 12 Baik
20 Bantal 3 Baik

11
BAB III
PENGKAJIAN DAN ANALISA DATA

3.1 Data Umum dan Khusus Tempat Kerja


1. MAN

No Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Keterangan


1 Planning 1. Jumlah perawat di Ruang IGD Rumah Sakit Tk II Udayana Wawancara
sebanyak 20 orang terbagi dari S1 keperawatan ners sebanyak 9
orang, S1 Keperawatan 2 orang dan DIII keperawatan sebanyak 9
orang .

2 Organizing 1. Struktur organisasi untuk ruang IGD Rumah Sakit Tk. II Udayana Wawancara

terdiri dari 1 kepala RUMKIT yang diketuai oleh seorang dokter, dan Obeservasi

1 kepala IGD yang juga diketuai oleh seorang dokter. Kemudian


ada kepala ruangan yang diketuai oleh seorang perawat. Di ruang
IGD Rumah Sakit Tk. II Udayana ini terbagi menjadi 4 tim kerja
yakni tim triage, tim bedah, tim medik dan juga tim transfer.
Masing-masing ketua tim dibantu oleh beberapa perawat

12
pelaksana. Struktur organisasi tersebut sudah lengkap dengan
uraian tugas, fungsi kewajiban, tanggung jawab serta hubungan
kerja sama dengan unit lain untuk menyelenggarakan pelayanan
keperawatan.
2. Ruang IGD Rumah Sakit Tk II Udayana dipimpin oleh kepala
ruangan dan di bantu oleh 1 penanggung jawab administrasi, 4
Perawat Primer, 14 perawat pelaksana.
3. Penempatan pasien diruang IGD sesuai dengan keluhan dan
kondisi pasien, yaitu 1 bed untuk resusitasi, 2 bed untuk tindakan
bedah dan 2 bed untuk observasi, dan 2 bed untuk tindakan medik,
1 bed ruang ponek dan ruang triage yang berisikan 3 bed.

3 Actuating 1. Kepala ruangan selalu memberikan pengarahan kepada ketua Wawancara


tim
2. Kepala ruangan memberikan motivasi dalam meningkatkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap anggota tim

4 Controlling 1. Kepala ruangan setiap pagi mengontrol kondisi Ruang IGD Wawancara dan

13
2. Kepala ruangan melaksanakan penilaian terhadap upaya Observasi
peningkatan pengetahuan dan keterampilan dibidang perawatan

Kesimpulan: -

2. MATERIAL AND MACHINE

No Fungsi Managemen Hasil Pengkajian Keterangan


1 Planning 1. Ruang IGD sudah memiliki alat - alat untuk menunjang Observasi
perawatan pasien.
2. Ruang IGD sudah memiliki buku inventaris.
3. Terdapatnya SOP pelaksanaan tindakan
2 Organizing 1. Ruang IGD sudah meletakkan alat-alat penunjang kesehatan Observasi dan
sesuai dengan tempatnya. wawancara
2. Perawat diruang IGD sudah menggunakan alat-alat sesuai
dengan fungsinya untuk menunjang kesehatan, namun beberapa
alat yang tidak berfungsi dengan baik seperti dari 2
Termometer, yang berfungsi dengan baik hanya 1
3. Trolly emergency diletakkan di depan ruang tindakan dan isi

14
sudah lengkap
4. Letak Nurse station efektif, terletak di bagian tengah pada
daerah yang mudah terjangkau dengan arah orientasi kepada
bed-bed pasien
5. Bed pasien di ruang IGD belum sesuai dengan usia misalnya
untuk pasien bayi Bed yang digunakan terlau besar, saat
observasi terdapat 3 bayi dengan 3 bed yang tidak sesuai

3 Actuating 1. Penggunaan alat kesehatan disposibel masing-masing pasien Wawancara dan


memiliki alat sendiri (seperti sungkup, nasal kanul, dan spuit) observasi
2. Untuk bed bayi yang tidak sesuai dengan ukuran ruang IGD
belum terdapat upaya antisipasi untuk mencegah resiko jatuh
pada pasien dengan bed yang tidak sesuai
4 Controlling Perawat di ruang IGD selalu melakukan mengecekan terhadap alat Wawancara dan
yang tersedia sebelum digunakan kepada pasien observasi

Kesimpulan :
- Bed pasien di ruang IGD belum sesuai dengan usia misalnya untuk pasien bayi Bed yang digunakan terlalu besar
- Beberapa alat kurang berfungsi dengan baik seperti dari 2 Termometer, yang berfungsi dengan baik hanya 1

15
3. METHOD

No Fungsi Managemen Hasil Pengkajian Keterangan


1 Planning 1. Ruang IGD menerapkan MAKP metode tim. Wawancara dan
2. Ruang IGD sudah melaksanakan timbang terima atau operan jaga. observasi
3. Teknik komunikasi yang digunakan di Ruang IGD adalah
komunikasi SBAR
4. Di Ruang IGD sudah dilaksanakan supervisi langsung oleh Kepala
ruangan
5. Ruang IGD sudah melaksanakan pre dan post conference
6. Ruang IGD sudah melaksanakan ronde keperawatan
7. Ruang IGD sudah melaksanakan DRK
2 Organizing 1. Ruang IGD sudah memiliki SOP untuk masing-masing tindakan Wawancara dan
2. Timbang terima dilaksanakan setiap pergantian shift observasi
3. Komunikasi SBAR digunakan saat pelaporan terkait kondisi pasien,
saat komunikasi dan saat ronde
4. Supervisi dilaksanakan secara langsung
5. Pre dan post conference dilakukan secara efektif saat sebelum dan

16
sesudah melakukan asuhan keperawatan
6. Ruang IGD melaksanakan ronde keperawatan tergantung kasus
yang ada, kriteria pasien yang dilakukan ronde keperawatan yaitu
pasien yang sudah lama dirawat, dan LOS yang panjang
7. DRK dilaksanakan setiap bulan pada saat rapat ruangan
8. Metode pendokumentasinya menggunakan SOAP
3 Actuating 1. Ruang IGD melakukan timbang terima pada pagi hari dipimpin oleh Wawancara dan
kepala ruangan, dan untuk jaga sore dan malam dipimpin oleh observasi
masing-masing PP
2. Supervisi dilakukan oleh kepala ruangan kepada PP dan dari PP
kepada PA
3. Pre dan post conference dilakukan oleh perawat dan dokter
4. DRK di ruang IGD dilakukan oleh perawat dan dokter
5. Ronde keperawatan di ruang IGD dilaksanakan tergantung kasus
yang ada
4 Controlling 1. Kepala ruangan selalu melakukan pengontrolan terhadap perawat Observasi
dan tindakan yang dilakukan di ruang IGD
Kesimpulan : -

17
4. MONEY

18
No Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Keterangan
1 Planning Pelayanan pasien di Ruang IGD bersumber dari BPJS dan Wawancara
umum
2 Organizing 1) Pengadministrasian di Ruang IGD dilakukan melalui Wawancara
admission rumah sakit
2) Seluruh biaya datang dari pnpb-blu, jika staff memerlukan
uang, uang akan datang tetapi prosesnya lama
3 Actuating Pengarahan administrasi di ruang IGD dilakukan oleh Wawancara
perawat ruangan melalui admission rumah sakit

4 Controlling Bagian yang mengontrol pelayanan administrasi pasien di Wawancara


Ruang IGD adalah petugas billing
Kesimpulan : Seluruh biaya datang dari pnpb-blu, jika staff memerlukan uang, uang akan datang tetapi prosesnya
lama

5. MUTU

19
No Fungsi Manajemen Hasil Pengkajian Keterangan
1. Planning Persiapan perawat yang dilakukan untuk memuaskan pasien di Wawancara
Ruangan IGD yaitu dengan cara melakukan 5S Salam, Senyum,
Sapa, Sopan dan Santun melayani pasien dengan sabar dan
pasien safety (cuci tangan, resiko jatuh)
2. Organizing 1. Ruang IGD sudah meletakan pamflet pasien safety (cuci tangan, Wawancara dan
five moment, dan handrub) dan memasang gelang kuning, Observasi
menempel simbol resiko jatuh, dan side rail.

3. Actuating 1. Cara perawat menambah pemahaman pasien yaitu dengan cara Wawancara dan
memberikan KIE kepada keluarga dan pasien. observasi
2. Perawat di ruang IGD selalu menerapkan five moment cuci tangan
4. Controlling 1. Perawat di Ruang IGD mengontrol keadaan pasien pada saat Wawancara dan
operan, melaksanakan tindakan dan saat pasien meminta bantuan Observasi.
2. Di ruang IGD dalam satu bulan terakhir tidak ada angka kejadian
pasien jatuh
Kesimpulan : -

20
3.2 Analisis Data

MAN MATERIAL AND


MACHINE

- Beberapa alat kurang


Bed pasien di ruang IGD belum
berfungsi dengan baik
sesuai dengan usia misalnya
seperti dari 2 Termometer,
untuk pasien bayi Bed yang
yang berfungsi dengan baik
digunakan terlalu besar
hanya 1

Keterbatasan penyediaan alat dan


- Seluruh biaya datang dari
bahan kesehatan
pnpb-blu, jika staff
memerlukan uang, uang
akan datang tetapi
prosesnya lama

METHOD MUTU MONEY

21
3.3 Rumusan Dan Prioritas Permasalahan
No Masalah M S Mn Nc Af Skor Prioritas
1 Keterbatasan penyediaan alat dan bahan kesehatan 5 5 5 5 5 3.125 1

Untuk mendapatkan prioritas masalah dilakukan dengan cara FGD (Foccus Group
Discussion) dengan membuat pembobotan yang memperhatikan aspek sebagai
berikut:
1. Magnitude (M) : Kecenderungan dan seringnya kejadian masalah
2. Severity (S) : Besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh masalah
3. Manageable (Mn) : Kemungkinan masalah bisa diselesaikan
4. Nursing Concern (Nc) : Melibatkan perhatian dan pertimbangan perawat
5. Affordability (Af) : Ketersediaan sumber daya
Aspek-aspek diatas dapat di ukur dengan cara yaitu:
1. Magnitude/prevalensi masalah yaitu apabila masalah tersebut lebih banyak
ditemukan (prevalensinya tinggi).
2. Severity/ akibat yang ditimbulkan yaitu apabila akibat yang ditimbulkan suatu
maslah lebih serius.
3. Manageable/bisa dipecahkan yaitu apabila masalah yang ada diyakini dapat
diselesaikan (menemukan jalan keluar).
4. Nursing Concern/ keterlibatan perawat yaitu jika masalah tersebut akan selalu
melibatkan dan memerlukan perteimbangan perawat.
5. Affordability/ketersediaan sumber daya yaitu adanya sumber daya yang
mencakup dana, sarana, dan tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu
masalah.
Langkah-langkah penggunaan table prioritas masalah:
1) Masukkan masalah yang sudah diidentifikasi ke dalam tabel priorits masalah
(tabel 3.1)
2) Berikan pembobotan sesuai dengan aspek-aspek yang akan diukur, dengan
rentang nilai bobot antara 1 – 5, yaitu:
Nilai 5 : sangat penting

22
Nilai 4 : penting
Nilai 3 : cukup penting
Nilai 2 : kurang penting
Nilai 1 : sangat kurang penting
3) Jumlahkan nilai dari tiap-tiap aspek, untuk mendapatkan total skor tiap masalah
4) Berikan urutan prioritas dengan susunan sesuai total skornya tertinggi, menjadi
prioritas pertama dan seterusnya hingga masalah dengan total skor yang paling
rendah.

3.4 Seleksi Alternative Penyelesaian Masalah Metode Carl

No Alternatif Penyelesaian C A R L Skor


Masalah
1 Menambah alat dan bahan 4 4 4 4 256
kesehatan

Usulan solusi yang telah diidentifikasi untuk mengatasi masalah tersebut, perlu
dilakukan seleksi alternatif penyelesaian masalah dengan menggunakan alat
bantu pembobotan CARL, dengan menganalisis berdasarkan beberapa aspek,
yaitu:
Capability (C) : Kemampuan melaksanakan alternative
Accessability (A) : Kemudahan dalam melaksanakan alternative
Readiness (R) : Kesiapan dalam melaksanakan alternative
Leverage (L) : Daya ungkit alternative tersebut dalam
menyelesaikan masalah
Keterangan :
Nilai 1 : Seharusnya dapat diimplementasikan
Nilai 2 : Mungkin dapat diimplementasikan
Nilai 3 : Harus dapat diimplementasikan
Nilai 4 : Pasti harus diimplementasikan
3.5 Plan Of Action

23
No Kegiatan Tujuan Indikator Sasaran Waktu Metode Penanggung
jawab
1 Mengidentifikasi Mengupayakan Tersedianya Kepala 6 Bulan Pengajuan Kepala Ruangan
kebutuhan sarana terpenuhinya kebutuhan ruanga, Proposal
dan prasarana kebutuhan alat yang wakil
yang kurang fasilitas cukup kepala
pelayanan ruangan,
kesehatan di perawat,
rumah sakit staf di
ruangan

24
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Ruang IGD adalah Instalasi Gawat Darurat yang melayani 24 jam.
Ruang UGD ini terdiri dari 1 bed untuk resusitasi, 2 bed untuk tindakan
bedah dan 2 bed untuk observasi, dan 2 bed untuk tindakan medik. Di
ruang IGD RS Tk. II Udayana ini juga memiliki ruang ponek yang
berisikan 1 bed dan juga ruang triage yang berisikan 3 bed.
Memiliki permasalahan pada kebutuhan sarana dan prasarana yang kurang.
Hal ini penting di penuhi, guna mengupayakan terpenuhinya kebutuhan
fasilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.

4.2 Rekomendasi
Rekomendasi untuk Bidang RS Tk. II Udayana agar menyediakan bed
dengan klasifikasi sesuai usia, misalkan menyediakan beberapa bed bayi di
beberapa kamar di Ruang IGD, serta menambahkan Termometer, guna
melakukan tindakan yang lebih optimal.

25
DAFTAR PUSTAKA

Ilyas, Y. 2017. Perencanaan SDM Rumah Sakit, Teori, Metode Dan


Formula, Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan,Fakulitas Kesehatan
Masyarakat, Universitas Indonesia, Jakarta.

Musni, R. 2018. Menghitung Tenaga Keperawatan Di Rumah Saki. Jurnal


keperawatan Indonesia.

Nursalam. 2015 Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Jakarta.
DAFTAR INSTRUMEN MANAJEMEN
MAN
1. Berapa jumlah tenaga perawat yang ada di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
2. Apakah terdapat struktur organisasi di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
3. Bagaimana cara penempatan pasien di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
4. Apakah kepala ruangan memberikan izin untuk perawat menukar jadwal
jika ada keperluan mendadak?
5. Bagaimana evaluasi kinerja perawat di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
6. Apakah kepala ruangan mengontrol kondisi Ruang IGD RS Tk II
Udayana?
7. Apakah kepala ruangan mengontrol pasien bersama perawat ?
MATERIAL AND MACHINE
1. Apakah Ruang IGD RS Tk II Udayana memiliki alat – alat untuk
menunjang perawatan pasien?
2. Apakah Ruang IGD RS Tk II Udayana memiliki buku inventaris?
3. Apakah terdapat SOP pelaksanaan tindakan di Ruang IGD RS Tk II
Udayana?
4. Apakah Ruang IGD RS Tk II Udayana menempatkan alat – alat penunjang
kesehatan sesuai dengan tempatnya?
5. Apakah perawat di Ruang IGD RS Tk II Udayana menggunakan alat – alat
sesuai fungsinya untuk menunjang kesehatan pasien?
6. Apakah terdapat troly emergency Ruang di IGD RS Tk II Udayana
7. Bagaimana peletakkan nurse station di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
8. Apakah di Ruang IGD RS Tk II Udayana menerapkan penggunaan alat
disposable untuk masing – masing pasien?
9. Siapa yang melaksanakan kalibrasi pengecekan alat di Ruang IGD RS Tk
II Udayana?
METODE
1. Metode MAKP apa yang digunakan di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
2. Metode timbang terima apa yang digunakan Ruang IGD RS Tk II
Udayana?
3. Apakah Ruang IGD RS Tk II Udayana sudah melaksanakan supervisi?
4. Apakah Ruang IGD RS Tk II Udayana sudah melaksanakan Pre & Post
Conference?
5. Apakah Ruang IGD RS Tk II Udayana sudah melaksanakan Ronde
keperawatan?
6. Apakah Ruang IGD RS Tk II Udayana sudah melaksanakan DRK?
7. Apakah Ruang IGD RS Tk II Udayana memiliki SOP untuk masing –
masing tindakan?
8. Setiap kapan timbang terima dilakukan?
9. Saat kapan dilakukan komunikasi SBAR?
10. Kapan ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
11. Kapan DRK dilaksanakan di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
12. Siapa yang memimpin timbang terima di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
13. Siapa yang melakukan supervise di Ruang IGD RS Tk II Udayana?
14. Siapa yang melakukan Pre & Post Conference di Ruang IGD RS Tk II
Udayana?
15. Siapa yang melakukan DRK di Ruang IGD RS Tk II Udayana?

MONEY
1. Apa saja sumber pelayanan pasien di Ruang IGD RS Tk II Udayana
2. Bagaimana pengadministrasian yang dilakukan di Ruang IGD RS Tk II
Udayana?
3. Siapa yang melakukan pengarahan terkait pelayanan administrasi pasien di
Ruang IGD RS Tk II Udayana?
4. Siapa yang berhak mengontrol pelayanan administrasi pasien di Ruang
IGD RS Tk II Udayana?
MUTU
1. Bagaimana cara perawat di Ruang IGD RS Tk II Udayana memberikan
pelayanan yang memuaskan bagi pasien?
2. Apakah di Ruang IGD RS Tk II Udayana terdapat pamflet patient safety
dan apakah sudah dilakukan pemasangan side rail dan matras untuk
mencegah resiko jatuh?
3. Bagaimana cara perawat memotivasi pasien dan keluarga pasien Ruang
IGD RS Tk II Udayana?
4. Apakah perawat di Ruang IGD RS Tk II Udayana sudah menerapkan five
moment cuci tangan?
5. Apakah perawat di Ruang IGD RS Tk II Udayana mengontrol keadaan
pasien dan kapan dilakukan pengontrolan terhadap pasien?

Anda mungkin juga menyukai