Anda di halaman 1dari 21

ACUPOINT DAN

PRINSIP ENERGI DALAM KEPERAWATAN


MATA KULIAH: KEPERAWATAN KOMPLEMENTER

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


1. PUTU NABILA EKA SHANTI DIAH P.P. (P07120215014)
2. NI WAYAN LINSA MIRAWATI GALUH (P07120215015)
3. NI PUTU AYU SANDRIANI (P07120215016)

KELAS 4A D4 KEPERAWATAN/SEMESTER VII

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya tugas kelompok yang berjudul “Acupoint dan Prinsip Energi dalam
Komplementer” dalam mata kuliah keperawatan komplementer dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun material sehingga makalah
ini dapat tersusun dengan baik.
Kami menyadari bahwa apa yang telah dipaparkan pada makalah ini masih
jauh dari tingkat sempurna baik menyangkut isi, teknis, maupun bahasa. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini. Betapapun kekurangan itu, penilaian sepenuhnya
diserahkan kepada para pembaca. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat sehingga dapat disimak dalam bentuk bahan bacaan.

Denpasar, September 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I LATAR BELAKANG ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3

2.1 Acupoint .............................................................................................................. 3

2.1.1 Pengertian Acupoint .................................................................................... 3

2.1.2 Macam-macam Acupoint ............................................................................ 4

2.1.3 Letak Titik Akupresur untuk mengurangi nyeri.......................................... 9

2.2 Prinsip Energi dalam Komplementer ................................................................ 12

2.2.1 Pengertian Prana ....................................................................................... 13

2.2.2 Konsep Dasar Penyembuhan Prana .......................................................... 13

2.2.3 Proses Penyembuhan Melalui Prana ......................................................... 14

2.2.4 Indikasi Prana............................................................................................ 15

2.2.5 Kontraindikasi Prana ................................................................................. 15

2.2.6 Dampak Terapi Prana................................................................................ 16

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 17

3.1 Simpulan ........................................................................................................... 17

3.2 Saran ................................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 18

iii
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang


Terapi komplementer merupakan cara penanggulangan penyakit yang
dilakukan sebagai pendukung kepada pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain di luar pengobatan medis yang konvensional.
Perkembangan terapi komplementer akhir-akhir ini menjadi sorotan
banyak negara. Di Indonesia, kepopuleran pengobatan non-konvensional,
termasuk pengobatan komplementer ini, bisa diperkirakan dari mulai
menjamurnya iklan – iklan terapi non – konvensional di berbagai media.
Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tentang
penggunaan pengobatan tradisional termasuk di dalamnya pengobatan
komplementer-alternatif yang meningkat dari tahun ke tahun.
Klien yang menggunakan terapi komplementer memiliki beberapa
alasan. Salah satu alasannya adalah filosofi holistik pada terapi
komplementer, yaitu adanya harmoni dalam diri dan promosi kesehatan
dalam terapi komplementer. Alasan lainnya karena klien ingin terlibat untuk
pengambilan keputusan dalam pengobatan dan peningkatan kualitas hidup
dibandingkan sebelumnya.
Terapi komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan
masyarakat. Di berbagai tempat pelayanan kesehatan tidak sedikit klien
bertanya tentang terapi komplementer atau alternatif kepada petugas
kesehatan seperti dokter/perawat. Hal ini terjadi karena klien ingin
mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga apabila
keinginan terpenuhi akan berdampak pada kepuasan klien. Hal ini dapat
menjadi peluang bagi perawat untuk berperan memberikan terapi
komplementer.
Penerapan terapi komplementer pada keperawatan perlu didukung
kemampuan perawat dalam menguasai berbagai bentuk terapi keperawatan
termasuk terapi komplementer namun tetap mengacu pada teori-teori yang
mendasari praktik keperawatan. Terdapat beberapa jenis keperawatan

1
komplementer yaitu acupressure, acupuncture, prana, bekam, terapi herbal
(herbal therapy, terapi psiko–somatik (mind–body therapy), terapi spiritual
berbasis doa (spiritual therapy based on prayer), dan terapi reiki. Pada
makalah ini akan dibahas tentang acupoint yang merupakan bagian dari terapi
acupressure yaitu titik yang sensitif dan mempunyai efek tertentu bila diberi
tekanan, serta akan dibahas juga mengenai prinsip energi dalam
komplementer yang biasa disebut prana.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah dari makalah ini
yaitu:
2.2.1 Apa saja titik-titik acupoint?
1.2.1 Bagaimana prinsip energi dalam komplementer?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Tujuan Umum
Penulisan ini ditujukan untuk memenuhi tuntutan akademik sebagai
tugas penulisan makalah untuk mata kuliah Keperawatan
Komplementer.
1.3.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini, yaitu:
- Untuk mengetahui titik-titik acupoint
- Untuk mengetahui prinsip energi dalam komplementer

1.4 Manfaat Penulisan


Tulisan ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada berbagai pihak
salah satunya mahasiswa keperawatan agar mengerti tentang titik-titik
acupoint dan prinsip energi untuk menunjang profesi sebagai perawat yang
profesional kelak.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Acupoint
2.1.1 Pengertian Acupoint
Salah satu teknik untuk
melancarkan energi vital
adalah dengan akupresur,
yaitu menekan titik tertentu
(yang dikenal dengan nama
acupoint) dengan
menggunakan telunjuk
maupun ibu jari untuk
menstimulasi aliran energi di
meridian.
Acupoint atau titik-titik meridian akupuntur atau akupresur
merupakan konduktor listrik pada permukaan kulit yang dapat
menyalurkan energi penyembuhan yang paling efektif, sehingga
penyembuhan energi yang paling bagus dengan menggunakan titik-titik
akupresur. Acupoint bersifat biolistrik memiliki ciri-ciri papillae kulit 2
kali lebih banyak, mengandung kapiler teranyam dengan saraf sensoris,
ujung-ujung saraf simpatis sehingga menaikkan konduktitivitas kulit
diatasnya karena tekanan listriknya rendah. Acupoint terletak di
permukaan tubuh, terutama pada lokasi dimana bundle saraf menembus
fascia otot atau secara histologis merupakan struktur neodermal dengan
densitas lokal yang tinggi yang banyak mengandung serabut saraf
simpatik.
Acupoint terletak di seluruh tubuh, dekat dengan permukaan kulit
dan terhubung satu sama lain melalui jaringan yang komplek dari
meridian. Setiap acupoint mempunyai efek khusus pada sistem tubuh,
atau organ tertentu. Menstimulasi dan memijat secara lembut titik

3
tersebut akan terjadi perubahan fisiologi tubuh dan akan mempengaruhi
keadaan mental dan emosional.
Acupoint ini merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek
tertentu yang terletak di sepanjang meridian akupuntur. Saat ini lebih
dari 360 acupoint di meridian seluruh tubuh dan sekarang banyak lagi
ditemukan titik-titik tambahan.
Acupoint ini mungkin terletak sedikit dalam, di antara tulang,
otot, atau tendon. Dengan latihan yang sering dan teratur akan semakin
sensitif dan rasa percaya diri akan bertambah. Semakin sering
melakukan latihan, akan semakin mudah untuk menemukan lokasi
acupoints.
Kebanyakan acupoint ini terletak bilateral/ di dua sisi tubuh, oleh
sebab itu akupresur dilakukan pada kedua sisi tubuh kecuali acupoint
yang terletak di bagian tengah tubuh (Turana, 2004). Terdapat banyak
acupoint yang dipercaya mampu mengurangi nyeri perut dan pinggang
ketika menstruasi yaitu titik Guanyuan, Pishu, Shenshu, Zusanli, dan
Sanyinjiao (Hartono, 2012).
Pada bab ini akan dibahas beberapa acupoint untuk mengatasi
beberapa kondisi nyeri seperti: sakit kepala tipe tegang, migren, sakit
gigi, nyeri sendi, depresi dan kecemasan, nyeri tulang belakang.
2.1.2 Macam-macam Acupoint
1. Sakit kepala tipe tegang dan migren
Beberapa titik yang digunakan untuk mengurangi nyeri kepala
adalah.
a. Titik yang terletak di puncak kepala; pertemuan antara garis
yang menghubungkan kedua telinga dan garis yang ditarik dari
bagian tengah hidung (titik 1 a). Efek: mengurangi rasa tegang
di kepala.

b. Titik yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata
bagian dalam (titik 2 a). Efek: mengurangi rasa tegang di dahi
dan nyeri sekitar mata.

4
c. Titik yang terletak di sudut mata bagian luar (titik 2 b). Efek:
mengurangi nyeri kepala, migren dan mata pedih.
d. Titik yang terletak di dahi sekitar 1 ibu jari di atas bagian tengah
alis (titik 2 c). Efek: menghilangkan nyeri kepala bagian depan
dan penglihatan kabur.
e. Titik yang terletak di bagian belakang kepala, pada perbatasan
lekukan antara bagian dasar tengkorak dengan otot leher (titik 3
a). Efek: mengurangi nyeri kepala dan leher yang kaku.
f. Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang
ibu jari dan jari telunjuk (titik 4 a). Efek: mengurangi nyeri
kepala dan mata pedih.
g. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5 a).
Efek: mengurangi nyeri kepala dan leher kaku.
h. Titik yang terletak di tengah, 1 jari di atas batas rambut (titik 1
b). Efek: mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
i. Titik yang terletak di tengah antara dua alis (titik 1 c). Efek:
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat
hidung tersumbat.
j. Titik yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut (titik 6 a).
Efek: merupakan titik penguat sistem pencernaan dan
mengurangi nyeri kepala akibat ketidakseimbangan sistem
pencernaan, intoleransi makanan, dan kelelahan.
k. Titik yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar
mata (titik 1 d) . Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan
nyeri mata.
l. Titik yang terletak 2 jari di atas telinga (titik 1 e). Efek:
mengurangi nyeri kepala migren.
m. Titik yang terletak di bagian luar dari lengan, 3 jari dari
pergelangan tangan, di lekukan antara dua tulang. (titik 7 a).
Efek: mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri di pipi.

5
n. Titik yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari
kaki, antara jari ke 4 dan 5. (titik 6 b). Efek: mengurangi nyeri
migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.

2. Sakit gigi
Pada penekanan daerah muka dilakukan pada sisi yang tidak sakit.
a. Titik yang terletak di depan sudut tulang rahang (titik 1 f). Efek:
mengurangi nyeri gigi dan pembengkakan di muka.
b. Titik yang terletak pada tulang pipi. Di depan lubang telinga
(titik 1 g). Efek: mengurangi nyeri gigi, nyeri pada wajah.
c. Titik yang terletak di depan siku tangan, pada saat siku ini
ditekuk (titik 8 a). Efek: mengurangi nyeri gigi dan nyeri yang
ada di mulut.

3. Kesehatan sendi
Beberapa acupoints dapat membantu menyehatkan sendi dan
memperkuat sendi di seluruh tubuh. Beberap acupoints juga
membantu menguatkan otot yang menunjang sendi.
a. Titik yang terletak di belakang leher, sejajar dengan pundak, 2
jari di samping tulang belakang. (titik 3 b). Efek: merupakan
titik yang sangat berpengaruh pada kesehatan sendi di seluruh
tubuh, meningkatkan kekuatan tubuh, tulang dan sendi yang
sehat.
b. Titik yang terletak di bagian belakang lutut. 4 jari di atas tulang
kaki (titik 9a). Efek: menguatkan tulang di seluruh tubuh,
khususnya tulang dan sendi lutut.
c. Titik yang terletak di bagian luar dari kaki, di atas permukaan
pertemuan antara 2 tulang (titik 6 c). Efek: menguatkan tendon
dan otot pada seluruh tubuh, terutama: sendi kaki dan
menguatkan otot kaki.
d. Titik yang terletak di titik tertinggi dari pundak (titik 3c) . Efek:
mengurangi kekakuan dan nyeri di daerah leher dan pundak.

6
4. Siku tangan
a. Titik 8 a. Efek: Menguatkan siku tangan.
b. Titik yang terletak di bagian luar dari tangan, 3 jari di atas
pergelangan tangan, di antara kedua tulang (titik 7 a). Efek:
meningkatkan mobilitas dari siku dan mengurangi nyeri di siku,
lengan dan jari tangan.

5. Pergelangan tangan dan tangan


a. Titik 7 a.
b. Titik yang terletak antara tendon di sisi dalam tangan, 3 jari di
atas pergelangan tangan (titik 10 a). Efek: Mengurangi nyeri di
siku, pergelangan tangan dan merilekskan otot di lengan
bawah.
c. Titik yang terletak di permukaan luar pergelangan tangan. Pada
lekukan antar tulang, jika pergelangan tangan dilekukkan ke
arah atas, sejajar dengan jari manis (titik 7 b). Efek:
mengurangi nyeri di pergelangan tangan, telapak tangan dan
jari-jari.

6. Kesehatan tulang belakang


Untuk menyehatkan tulang belakang dapat dilakukan penekanan
titik-titik untuk kesehatan sendi. Ditambah dengan beberapa titik
berikut.
a. Titik yang terletak di puncak dari pundak, perbatasan dengan
leher (titik 3c). Efek: mengurangi nyeri di daerah pundak dan
punggung atas.
b. Titik yang terletak di dekat lipatan siku , pada saat siku
dibengkokkan (titik 8 a) . Efek: menghilangkan nyeri dan
kekakuan pada tubuh bagian atas.
c. Titik- titik yang terletak di bagian belakang tubuh (titik 11 a).
Untuk penekanan titik- titik daerah ini dapat menggunakan 2
buah bola tenis yang dimasukkan dalam kaus kaki dan

7
diletakkan dibelang punggung. Efek: mengurangi nyeri
pinggang bawah.
d. Titik yang terletak di bagian belakang lutut , diantara tendon
(titik 9a). Efek: menghilangkan nyeri di daerah kaki dan tulang
belakang.
e. Titik yang terletak di bagian belakang pergelangan kaki (titik
5a). Efek: mengurangi nyeri di tulang belakang dan kaki.

7. Kesehatan sendi pinggul


Titik yang terletak di bagian pinggul anda (titik 11b) . Efek:
meningkatkan mobilitas dan mengurangi nyeri.

8. Kesehatan sendi lutut


a. Titik yang terletak di bawah lutut, pada lekukan tulang (knee
acupoint). Efek: mengurangi nyeri dan kekakuan di lutut.
b. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a): efek
mengurangi nyeri di lutut dan tungkai bawah.

9. Kesehatan pergelangan kaki


a. Titik yang terletak di belakang pergelangan kaki (titik 5a).
Efek: mengurangi nyeri dan menguatkan pergelangan kaki.
b. Titik yang terletak pada bagian luar dari pergelangan kaki dan
di bagian luar dari tendon (titik 6c). Efek: mengurangi nyeri
dan pembengkakan di pergelangan kaki.

10. Kesehatan telapak kaki


a. Titik yang terletak di dasar telapak kaki, pada bagian lekukan
dekat dengan tonjolan telapak kaki (titik 12 a). Efek:
megurangi nyeri pada telapak kaki.
b. Titik-titik untuk kesehatan pergelangan kaki (titik 6b, 6c).

8
11. Acupoint untuk membantu anda lebih rileks
Beberapa acupoint di bagian tubuh dapat membuat anda lebih
rileks. Beberapa titik tersebut adalah.
a. Titik 1a. Efek: meningkatkan konsentrasi dan
menyeimbangkan pikiran anda.
b. Titik 4a. Efek: mengurangi kecemasan.
Catatan : jangan menekan titik ini terlalu keras pada wanita
hamil.
c. Titik yang terletak di dekat pergelangan tangan sejajar dengan
jari ke 5 (titik 10 b). Efek: membuat rileks tubuh anda.
Merupakan titik kunci untuk mengurangi segala kecemasan
dan gangguan tidur.
d. Titik yang terletak di antara tendon, tiga jari di atas
pergelangan tangan (gambar 10a). Efek: mengurangi
kecemasan dan membuat rileks tubuh anda.

2.1.3 Letak Titik Akupresur untuk mengurangi nyeri

9
Proses penyembuhan dengan akupresur terjadi secara ilmiah. Titik-
titik meridian yang dirangsangnya berhubungan dengan persarafan di
tempat yang mengalami gangguan.

10
FLU DAN BATUK
Pijatlah titik-titik meridian di: lekukan di bawah leher di kiri-kanan
hidung dan bila batuknya disertai banyak lendir pijatlah bagian betisnya
dada atas sisi kiri-kanan pelipis, tepat di antara kedua alis mata.

STAMINA DAN ALIRAN DARAH


Stamina dan peredaran darah yang lancar memungkinkan seseorang
tumbuh lebih optimal. Lakukan akupresur secara kontinyu agar daya tahan
tubuh meningkat. Caranya dengan memijat titik meridian yang dapat
meningkatkan stamina dan melancarkan peredaran darah di: dada bagian
tengah depan, antara dua puting payudara bagian belakang tubuh titik
empat jari di bawah lutut.

KEMBUNG
Bagian yang dipijat sama dengan titik-titik untuk mengatasi kurang
nafsu makan, yaitu: atas pusar sisi kiri-kanan pusar titik empat jari di bawah
lutut kiri dan kanan.

DEMAM
Bila demam, atasi dengan menekan titik di: pangkal leher bagian
belakang punggung bawah kiri dan kanan.

PEGAL-PEGAL
Biasanya bagian yang terasa pegal adalah kaki. Untuk
meringankannya tekanlah titik meridian di:
bagian belakang kaki.

PUSING
Apabila menderita pusing titik yang dipijat, yaitu di: ujung sisi
tengkorak belakang kiri dan kanan.

11
KURANG NAFSU MAKAN
Pijatlah titik-titik meridian di: bawah lutut kiri-kanan dada tepat di
antara dua puting payudara atas pusar sisi kiri-kanan pusar.

CEGUKAN
Terkadang cukup sulit mengatasi bayi yang terus-menerus cekukan.
Untuk meredakannya, pijat titik meridian di: bagian belakang tubuh sekitar
empat jari dari batas panggul.

2.2 Prinsip Energi dalam Komplementer


Terapi energi yang merupakan salah satu terapi komplementer adalah
terapi yang berfokus pada energi tubuh (biofields) atau mendapatkan enegeri
dari luat tubuh (terapetik sentuhan, pengobatan sentuhan, reiki, external qi
gong magnet) terapi ini kombinasi antar energi dan bioelektromagnetik.
Energi Prana merupakan energi penopang kehidupan alam semesta.
Energi prana ada di seluruh makhluk hidup. Energi prana ada di dalam setiap
orang. Namun, tidak semua orang bisa mempergunakan energi prana
sebagaimana mestinya. Sebagai contoh, di dalam diri setiap orang ada akal
sehat. Tetapi, tidak semua orang mampu menggunakan akal sehatnya
sebagaimana mesti mestinya. Akibatnya orang tersebut menjadi tidak kreatif,
tidak punya inisiatif, bahkan bodoh. Begitu pula energi prana. Untuk bisa
mengambil manfaat energi prana secara maksimal, diperlukan proses belajar,
praktik, dan penguasaan ilmu Prana.
Penyembuhan dengan prana tak hanya bisa menanggulangi penyakit
fisik, tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual. Hal itu
dikarenakan kualitas energi prana membentuk pribadi dan diri manusia.
Energi prana mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang
dalam bertindak, mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan
mempengaruhi kehidupan seseorang secara holistik.
Prinsip-prinsip dasar transfer energi merupakan konsep ilmiah, dapat
diterapkan dalam kasus penyembuhan prana dimana energi prana yang
digunakan untuk mempengaruhi reaksi dalam tubuh, dengan demikian

12
menyembuhkan penyakit apapun yang ada dalam tubuh. Konsep dasar adalah
bahwa ketika seseorang menderita penyakit, prana atau tingkat energi
terpengaruh. Penyembuhan prana membantu seseorang untuk memulihkan
energi vitalnya dengan bekerja pada chakra prana pasien dan aura.

2.2.1 Pengertian Prana


Prana adalah istilah sansekerta yang berarti energi vital atau
daya hidup yang memberikan kehidupan bagi seluruh alam semesta
termasuk kehidupan manusia. Prana adalah universal. Di China
disebut Chi, di Jepang Ki, di Yunani Pneuma, di Polynesia Mana, dan
dalam bahasa Ibrani disebut dengan Ruah yang kesemuanya
mempunyai arti yang sama yaitu ‘Nafas Kehidupan’.
Prana merupakan energi yang menopang kehidupan.
Prana merupakan energi yang berorientasi terhadap makrosmos (bumi,
matahari, dan udara). Contoh dari energi-energi yang termasuk dalam
kelompok ini adalah: Reiki, Ling Chi, Karuna, Seichim, Prana (Choa
Kok Sui), Drisana, Neriya, Golden Triangle, Ra-Sheeba, dan lain-lain.

2.2.2 Konsep Dasar Penyembuhan Prana


Dalam ilmu pengobatan kuno, terdapat lima tingkatan kemampuan
penyembuhan:
1. Tingkat pertama
Tingkat ini disebut tuena. Penyembuh menggunakan tangannya
untuk mengurut dan memijat. Hal ini disebut juga
dengan acupressure. Ini merupakan kemampuan tingkat pertama.
2. Tingkat kedua
Pada tingkat ini, penyembuh menggunakan ramuan tumbuh-
tumbuhan (herbal), kadang juga menggunakan ramuan yang
berasal dari hewan serta mineral untuk menyembuhkan pasien.
3. Tingkat ketiga
Pada tingkat ini, penyembuh menggunakan teknik akupunktur
dan moxibustion. Menggunakan jarum untuk memperlancar aliran
energi.

13
4. Tingkat keempat
Pada tingkat ini penyembuh menggunakan akupunktur sambil
memproyeksikan chipada jarum, meridian dan organ dalam. Ini
merupakan teknik penyembuhan tingkat tinggi, di China untuk
menguasai teknik penyembuhan ini membutuhkan waktu bertahun-
tahun.
5. Tingkat kelima
Merupakan kemampuan penyembuhan tingkat tertinggi, dilakukan
dengan cara mengalirkan chi tanpa menggunakan jarum ataupun
kontak fisik. Energi chi dialirkan dari jarak dekat maupun jarak
jauh, misalnya dari daerah satu ke daerah lainnya. Dalam
kebudayaan China dan India kuno, teknik mengalirkan energi chi
atau prana dalam jarak dekat maupun jarak jauh tanpa merasa lelah
ini pada saat itu sangat dijaga kerahasiaannya dan hanya sangat
sedikit orang yang mampu melakukannya.

2.2.3 Proses Penyembuhan Melalui Prana


Praktisi akan menggunakan tangan mereka untuk menyerap dan
menyalurkan prana itu ke daerah-daerah dimana energi aura pasien
yang sakit, menghilangkan energi buruk dan menggantinya dengan
energi segar. Hasilnya sering langsung, karena penyembuhan prana
bekerja pada “tubuh energi”, ia mampu mengambil gangguan
potensial atau penyakit sebelum mereka terwujud dalam pasien.
Setiap sesi pengobatan disesuaikan dengan kondisi dan kombinasi
spesifik warna energi dan getaran yang digunakan untuk efek
pengobatan atau penyembuhan.
Sementara penyembuhan prana dapat dilakukan secara mandiri
atau digabungkan dengan pengobatan kedokteran modern. Jika klien
menderita masalah serius atau persisten, praktisi akan mendorong
klien untuk konsultasi dengan dokter serta melanjutkan pengobatan
secara medis.

14
2.2.4 Indikasi Prana
Indikasi dari terapi perana ini antara lain.
1. Bagi Terapis
a. Terapis tidak tertular atau tidak terkontaminasi penyakit
pasien, karena praktisi tidak menyentuh pasien dan ntidak
menarik energi negatif dari tubuh pasien.
b. Terapis hanya menyalurkan energi positif selanjutnya energi
positif ini bekeja mencari energi negatif yang terbanyak di
dalam tubuh pasien dan mendorong keluar dari tubuh pasien.
c. Terapis tidak akan kelelahan atau kehabisan tenaga, karena
hanya menyalurkan.
d. Terapis tidak mengolah maupun menahan nafas.
e. Semakin sering terapis melakukan penyambuhan atau
penyaluran energi akan semakin baik sirkulasi energi positif di
dalam diri praktisi tersebut.
2. Bagi Pasien

a. Mampu mengoptimalkan metabolisme, kebugaran dan stamina


tubuh secara jasmani.
b. Mampu mencapai tingkat kesehatan spiritual atau rohani
tubuh yang lebih baik dan sehat.
c. Mampu mencapai tingkat kecerdasan tubuh secara jasmani
dan spiritual atau rohani yang lebih baik.
d. Untuk aplikasi penyembuhan dan pemulihan tubuh (baik untuk
diri sendiri ataupun untuk orang lain).
e. Ketika penyembuhan dengan prana di kolaborasikan dengan
pengobatan medis. Kesembuhan pasien bisa 2-3 kali lipat lebih
cepat dibandingkan dengan pengobatan hanya menggunakan
obat medis saja.

2.2.5 Kontraindikasi Prana


Ada banyak sumber dari alam yang menghasilkan prana, tetapi
tidak semua sumber dapat bermanfaat baik untuk tubuh kita (baik

15
secara jasmani dan, ataupun rohani). Oleh karena itu pasien yang akan
melakukan terapi prana sebaiknya memilih terapis yang
berpengalaman atau yang telah kita percayai.

2.2.6 Dampak Terapi Prana


1. Dampak Positif
a. Menyembuhkan gangguan fisik atau psikologis kronis dan akut

b. Dapat meningkatkan kesejahteraan seseorang dan membantu


untuk mencapai tujuan, dan makmur dalam pribadi maupun
kehidupan professional

c. Membantu untuk menanamkan sejumlah spiritualitas dalam


praktisi dari bentuk terapi

2. Dampak Negatif

Sampai saat ini, belum ditemukan adanya efek samping


setelah seseorang di terapi dengan energi prana. Akan tetapi,
penanganan menggunakan energi prana yang kurang tepat, mampu
memicu gangguan penyakit ringan seperti telinga berdengung,
muncul alergi, dan beberapa anggota tubuh seperti jari kelingking
tangan kesemutan. Oleh sebab itu, jika ingin mendapatkan
pengobatan dengan energi prana pastikan praktisi yang didatangi
merupakan praktisi yang telah bersertifikat nasional dan di
keluarkan oleh asosiasi prana ternama, seperti dari Asosiasi Prana
Indonesia. Jika ingin belajar penyembuhan dengan prana, pastikan
untuk mencari seorang guru pembimbing yang kompeten dan telah
berpengalaman.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Acupoint merupakan titik yang sensitif dan mempunyai efek tertentu
yang terletak di sepanjang meridian akupuntur. Acupoint terletak di seluruh
tubuh, dekat dengan permukaan kulit dan terhubung satu sama lain melalui
jaringan yang komplek dari meridian. Setiap acupoint mempunyai efek
khusus pada sistem tubuh, atau organ tertentu. Menstimulasi dan memijat
secara lembut titik accupoint dapat mengatasi beberapa kondisi nyeri seperti
sakit kepala tipe tegang, migren, sakit gigi, nyeri sendi, depresi dan
kecemasan, nyeri tulang belakang. Sehingga akan terjadi perubahan fisiologi
tubuh dan akan mempengaruhi keadaan mental dan emosional.
Sedangkan pada terapi energi/prana tidak hanya menanggulangi
penyakit fisik, tetapi juga masalah emosi, psikologis dan juga spiritual.
Energi prana mempengaruhi cara orang berfikir, mempengaruhi seseorang
dalam bertindak, mempengaruhi dalam mengambil keputusan dan
mempengaruhi kehidupan seseorang secara holistik. Prinsip-prinsip dasar
transfer energi merupakan konsep ilmiah, dapat diterapkan dalam kasus
penyembuhan prana dimana energi prana yang digunakan untuk
mempengaruhi reaksi dalam tubuh, dengan demikian menyembuhkan
penyakit apapun yang ada dalam tubuh.

3.2 Saran
Perawat sebagai salah satu profesional kesehatan, dapat turut serta
berpartisipasi dalam terapi komplementer. Peran yang dijalankan sesuai
dengan peran-peran yang ada. Arah perkembangan kebutuhan masyarakat
dan keilmuan mendukung untuk meningkatkan peran perawat dalam terapi
komplementer karena pada kenyataannya, beberapa terapi keperawatan yang
berkembang diawali dari alternatif atau tradisional terapi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Gayatri, Dewi. 2017. Apa itu Energi Prana. Online:


http://www.pranadiva.com/?pengertian-energi-prana,25. Diakses pada 23
September 2018
Hartono, Radyanto Iwan Widya. 2012. Akupresure Untuk Berbagai Penyakit.
Cetakan 1. Rapha Publishing: Yogyakarta
Setyowati, Heni. 2018. Akupresur Untuk Wanita Berbasis Hasil Penelitian.
Online:
https://books.google.co.id/books?id=LGhWDwAAQBAJ&pg=PA2&lpg=P
A2&dq=acupoint+adalah&source=bl&ots=QLz_mtli-
v&sig=5H5bXZjzhoQIY5kqg7J0-
vILRd0&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj359-
B8dDdAhWMQY8KHTcJAdo4ChDoATAFegQIBRAB#v=onepage&q=ac
upoint%20adalah&f=false. Diakses pada 23 September 2018
Turana, Yuda. 2004. Akupresur. Online: http://www.medikaholistik.com/news-
detail.do?id=335. Diakses pada 23 September 2018
W, Widyatuti. 2008. Terapi Komplementer dalam Keperawatan. Online:
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/article/download/200/311. Diakses pada 23
September 2018

18

Anda mungkin juga menyukai