Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting didalam kehidupan kita. Tanpa kesehatan manusia
tidak akan bisa beraktivitas dan bekerja. Ada banyak cara yang dapat dilakukan guna menjaga kesehatan
baik fisik ataupun secara mental yang salah satunya adalah menjaga pola hidup sehat, bahkan dengan
melakukan terapi pengobatan tertentu.

Pengobatan tradisional merupakan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman berdasarkan teori,


keyakinan dan pengalaman adat dan budaya yang berbeda yang digunakan untuk menjaga kesehatan
serta mencegah, mendiagnosa, memperbaiki atau mengobati penyakit fisik dan mental. Pada
pengobatan tradisioanl, biasanya digunakan obatan herbal dalam pengobatannya dan yang termasuk
sebagai obat-obatan herbal adalah tumbuhan, bahan herbal, obat herbal dan produk herbal yang
mengandung bagian-bagian tanaman atau bahan tanaman sebagai bahan aktif. Di beberapa negara,
penduduk nya bergantung kepada obat tradisional untuk perawatan kesehatan primer, salah satu contoh
yaitu negara India yang dikenal dengan pengobatan Ayurveda.

Ayurveda merupakan sistem pengobatan holistik yang berkembang di India sekitar 3000-5000 tahunyang
lalu. Sistem pengobatan tradisional ini, kini di praktekan di bagian dunia lain sebagai bentuk pengobatan
alternatif. Literatur yang berhubungan dengan pengobatan medis India munculselama periode Weda di
India. Ayurveda mengembangkn sejumlah besar obatan dan prosedur bedah untuk pengobatan berbagai
penyakit. Pada zaman India kuno, masalah kelainan rongga mulut, plak gigi dan infeksi dapat dikelola dan
bahkan disembuhkan.

Salah satu pengobatan Ayurveda yang telah diajarkan sejak bertahun-tahun adalah terapi oil pulling. Oil
puling adalah suatu prosedur berkumur dengan minyak. Sesendok minyak dikumur sampai konsistensi
serta warna minyak tersebut berubah-ubah.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut diatas, maka didapatkan beberapa rumusan masalah antara lain, sebagai
berikut :

1. Apakah definisi atau pengertian dari Ayurveda?

2. Bagaimanakah konsep dasar pengobatan Ayurveda?

3. Bagaimanakah realita peranan/efisiensi Ayurveda dalam pengobatan serta manfaatnya bagi


kesehatan?
1.3 Tujuan

Adapun tujuan yang hendak dicapai didalam penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui definisi atau pengertian dari Ayurveda.

2. Untuk mengetahui konsep dasar pengobatan dari Ayurveda.

3. Untuk mengetahui realita peran/efisiensi dari Ayurveda didalam pengobatan serta manfaatnya bagi
kesehatan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Ayurveda

Ayurveda berasal dari Ayurveda berasal dari kata sansekerta , ayur berarti kehidupan dan veda berarti
pengetahuan. Pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan logika menjadi ilmu pengetahuan.
Ayurveda adalah Ilmu Pengetahuan tentang kehidupan.

Ayurveda adalah ilmu yang mencakup seluruh hidup, tubuh, pikiran dan jiwa kita. Ayurveda didasarkan
pada prinsip-prinsip ilmiah diagnosis dan pengobatan. Menurut Ayurveda, kesehatan adalah kondisi
seimbang dari tubuh, jiwa, pikiran dan lingkungan.

Ayurveda adalah penyembuhan dengan pendekatan tanaman obat, yang merupakan metode unik yang
holistik untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan melalui tahapan: Pembersihan (cleansing),
Peremajaan sel (rejuvenasi) dan Penyembuhan (managing disease). ( Ika Widya : 2013)

Tujuan mempraktikan Ayurveda adalah mencapai sehat secara holistic : sehat lahir, sehat
batin/psikologis, dan sehat spiritual dengan jalan meningkatkan kualitas hidup kita. Sehat dicapai dengan
mencapai keseimbangan, dan mengobati bila terjadi ketidakseimbangan. (Chauhan Partap : 2010 :30 )

2.2 Konsep Dasar Ayurveda

Umumnya dalam pengobatan ayurveda penyebab penyakit karena tidak seimbangnya unsur-unsur yang
ada di dalam tubuh yang dikenal dengan unsur Tri Dhosa.

Tri dosha berasal dari kata Sangsekertha (India kuno), yang berakar dari kata Tri dan Dosha. Tri artinya
tiga dan Dosha yang asal katanya Dhus, Dhus berarti melemahkan, atau merusak yang lain atau bisa juga
diterjemahkan merusak keseimbangan dan keharmonisan badan. Tri dosha terdiri dari:
· Vatta (angin atau udara atau akasa)

· Pitta (Empedu atau panas atau teja)

· Kapha (Lendir atau air atau apah atau pertiwi)

Didalam tubuh yang sehat ketiga unsur ini selalu ada, yang sangat berperanan penting dalam aktifitas
tubuh. Untuk penyembuhannya agar tubuh kembali sehat harus mengembalikan keseimbangan ketiga
unsur tersebut seperti keadaan semula.

1. Vatta

Vatta adalah kekuatan konseptual yang terdiri dari elemen eter (space) dan udara. Dibentuk dari yang
bersifat mirip udara, gas atau angin. Yang memiliki beberapa ciri khas sebagai sifat seperti ringan, kering,
dingin, sejuk, sifatnya bergerak atau menggerakan. Angin atau udara ini sebagai sumber energi (melalui
gerak, napas) dan membantu pengeluaran ekskreta (tinja, kencing, keringat) serta penyalur rangsangan
dalam saraf. Memiliki fungsi didalam tubuh sebagai penerima rangsangan sensorik dan motorik dan
membantu metabolisme jaringan serta mengatur fungsi hidup, termasuk janin. Kita bisa rasakan didalam
tubuh bila keadaan vatta dalam tubuh tidak seimbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:

· tubuh terasa kemasukan angin,

· tidak dapat mempertahankan posisi tubuh dengan benar (sempoyongan)

· kurang kreatif/gembira, terasa haus, terasa mengigil

· beberapa bagian tubuh gemetar/tremor

· badan sakit atau meriang diseluruh tubuh terasa ada angin dingin

· kulit terasa kasar

· badan terasa dingin

· terasa pahit atau sepet dilidah

· terasa ada pengkerutan (kulit, otot dan saraf)

· tidak bergairah, nafsu bicara kurang, gerakan tubuh kurang terkendali

Penyebab penyakit pada vatta ini dikarenakan makan atau minum yang terlalu asam, aktivitas
berlebihan/kelelahan, luka parah, terkena hujan, sering menahan keluarnya ekskreta (buang air kecil,
BAB) atau bisa juga terlalu lama duduk. Biasanya sakit ini sering muncul pada musin hujan, dingin, dipagi
hari (menjelang pagi), menjelang malam, bahkan bisa setelah makan. Tempat yang mendominasi vatta
pada usus besar, kandung kemih, panggul/persendiaan, telinga, tulang. Unsur vatta ini adalah hal yang
paling utama didalam tri dosha. Sistem kerjanya cepat dan mandiri serta memiliki pengaruh yang kuat
dibandingkan pitta dan kapha. Penyakit yang ditimbulkan berupa penyakit sebaa atau dumelada (vatha):
ini akan muncul bila angin (pada ruang) dalam tubuh meningkat. Obatnya dari tanaman obat yang
memiliki rasa ambar, pada umumnya memiliki aneka warna bunga.

Contoh ramuan untuk mengatasi sakit karena angin (vata): Kulit (babakan) ranting dapdap dicampur
dengan ketumbar bolong, garam ireng, (uyah areng), cara membuatnya digiling atau dihaluskan lalu
disaring untuk diminum airnya setengah gelas 3x sehari. Sebaiknya punggung juga dikerok menggunakan
uang logam yang dibasahi minyak kelapa yang dicampur dengan perasan air jahe merah.

2. Pitta

Pitta adalah sebuah kekuatan yang diciptakan oleh interaksi dinamis antara air dan api. Pitta Berfungsi
sebagai pembakar atau mencerna atau bertugas mengontrol dan bertanggung jawab terhadap semua
metabolisme fisika-kimia didalam tubuh. Area kerjanya pada saluran pencernaan, menyerap makanan,
pada hati dan limfa sebagai pemberi warna makanan, pada mata pemberi warna dan bentuk objek serta
pada kulit sebagai pemberi panas atau pelumas dari cahaya. Ditandai dengan enzim meningkat, lapar,
tubuh terasa ringan. Gangguan-ganggan unsur pada pitta ini biasanya akibat dari makan tidak teratur,
puasa, asin, pedas, panas, banyak lemak, hasil permentasi tuak/arak/tape, buah yang rasanya asam.
Mengakibatkan suhu tubuh tidak stabil, kekuatan mencerna serta metabolisme terganggu, kurang
bergairah, bisa juga terasa terbakar pada organ tubuh, sakit seperti diisap dan terasa panas.

Penyakit karena panas (pitta) ini akan muncul bila panas dalam tubuh mendominasi. Obatnya bisa
berupa ramuan yang memiliki sifat tis (kapha) atau mendinginkan yaitu tanaman obat yang memiliki rasa
pahit.

Contoh ramuan: siapkan akar kliki jarak digerus halus lalu diisi dengan sedikit asam ireng, sedikit temutis,
semua ramuan itu dihaluskan untuk diambil airnya, lalu diminum. Ampas atau sisa saringan bisa
ditambah dengan bawang merah dan sedikit adas untuk dipakai disekitar bawah perut (sisikan), ini
sangat bagus untuk sakit anyang-anyangan atau kencing seret karena perut panas. Bisa juga
menggunakan resep lain berupa daun miana cemeng sekitar 15 lembar direbus lalu ditambahkan dengan
1 sendok minyak kelapa tanusan lalu diminum 3x sehari. Ramuan lain bisa juga kelapa gading muda
dipotong ujungnya sampai didapatkan airnya, lalu dipanaskan / dipanggang pada bara api, setelah panas
airnya dicampurkan dengan telor ayam kampung lalu diminum dalam keadaan hangat-hangat, daging
kelapa muda tersebut juga dimakan.

3. Kapha

Kapha adalah konsep keseimbangan antara air dan bumi. Dibentuk dari zat cair seperti air + mineral.
Berfungsi sebagai cairan inter dan intra sellular didalam dan diluar sel. Zat kapha ini dominan menempati
pada rongga-rongga atau celah-celah tubuh seperti perut, lambung, rongga dada, paru, tenggorokan,
kepala, jantung, hidung, mulut, lendir, cairan tubuh, cairan sendi. Pada rongga lambung bertugas
membasahi supaya makanan mudah dicerna. Pada otot membantu kontraksi otot tonus dalam
pergerakannya. Pada mulut atau lidah sebagai pengecap rasa (manis, asam, asin, pedas, pahit dan
sepet). Pada kepala sebagai alat pengindra, pengingat dan perasa. Pada sendi bertugas sebagai
pemelihara pergerakan sendi serta pada kulit sebagai pelumas atau meminyaki kulit agar kulit terlihat
mulus (tidak kusam).

Gangguan pada unsur kapha seperti badan terasa dingin berkeringat dan agak berat, kurang sensitif atau
saraf kurang peka, gatal-gatal pada kulit dan terasa kurang berminyak, terasa kosong diperut atau kolon,
sendi terasa nyeri, pengeluaran ekskresi berlebihan, reaksi suhu tubuh terhadap suhu lingkungan
menurun, flu, bersin-bersin. Biasanya penyakit ini dominan muncul pada pagi hari, sore hari. Penyakit
yang ditimbulkan berupa penyakit dingin (kapha) ini akan muncul bila air didalam tubuh meningkat.
Obatnya berupa bahan dari yang bersifat panas atau hangat yaitu tanaman obat yang memiliki rasa
manis dan asam, pada umumnya dari tanaman obat yang memiliki bunga berwarna putih, kuning dan
hijau.

Biasanya dibuat ramuan dengan bahan dari daun jinten (5 lembar), caranya cuci bersih daun jinten
tersebut, kemudian dihaluskan, lalu di seduh dengan 1/2 gelas air panas, lengkuas yang sudah diiris-iris,
20 gram jahe yang telah diiris-iris, 2 batang serai, 10 butir cengkeh, 6 butir kapulaga, dan gula aren
secukupnya. Cara Pembuatan: rebus bahan tersebut dengan 2 gelas air hingga tersisa 1 gelas, disaring,
kemudian siap diminum selagi hangat, 3 kali sehari.

Bila ketiga unsur tri dosha ini tidak seimbang dan terganggu, maka fungsi dari sistem yang ada di
dalam tubuh akan terganggu. Keadaan inilah yang menyebabkan timbul suatu vyadhi (penyakit) dan
keadaan yang demikian disebut roga (sakit). Dan manusia yang mengalami sakit disebut vyadhyupasrsta.
Menurut Ayurveda, prinsip utama dalam menjaga keseimbangan unsur tri dosha agar tubuh tetap
svasthya atau sehat ada tiga hal pokok atau upasthamba yang harus dilakukan, yaitu:

· Ahara, melakukan diet seimbang. Makan dan minum sesuai kebutuhan, baik dalam kuantitas
maupun kualitas. Bila keadaan dilanggar, maka keseimbangan ketiga unsur tri dosha akan terganggu dan
akan mengakibatkan sistem jaringan tubuh terpengaruh, kekebalan tubuh tidak seimbang akhirnya
tubuh menjadi sakit.

· Nidra, tidur nyenyak. Dalam sehari sebaiknya tidur kurang lebih selama sepertiga hari. Dengan tidur
nyenyak sistem jaringan tubuh dapat mengadakan pemulihan, sehingga badan menjadi segar setelah
berjaga. Bila kurang tidur maka unsur pitta akan meningkat, yang menyebabkan gangguan terhadap
keseimbangan tri dosha dalam tubuh, yang mengakibatkan fungsi sistem jaringan tidak optimal, akhirnya
tubuh menjadi sakit.

· Vihar, prilaku, gaya hidup yang alami. Maksudnya gaya hidup yang tidak alami ini adalah merokok
berlebihan, minum alkhohol hingga mabuk, sering bergadang semalaman, sering berkelahi, sedih
berlarut-larut, melakukan senggama berlebihan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, sehingga
kuman penyakit gampang masuk ke dalam tubuh

2.3 Klasifikasi Penyakit dalam Ayurveda


Dalam ayurveda penyakit dibedakan berdasarkan atas asal penyebab penyakit, penyakit dapat dibagi
menjadi tiga kelompok utama, yakni:

1. Adhyatmika

Adhyatmika merupakan penyakit yang berasal dan dalam tubuh sendiri, termasuk penyakit psiko-
somatik. Sel, organ atau sistema yang ada di dalam tubuh manusia mengalami kelainan bentuk atau
kerusakan, sehingga fungsinya tidak normal. Kelainan ini bukan disebabkan oleh faktor yang datang dan
luar tubuh, tetapi memang sudah terjadi tanpa ada campur tangan dan pihak luar tubuh.

Penyakit psikosomatik merupakan penyakit yang timbul akibat adanya gangguan pada pikiran,
mengakibatkan organ tubuh sakit. Misalnya pikiran selalu kalut, dapat menimbulkan penyakit lambung
atau maag.

2. Adhibhautika

Adhibautika adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor kausa fisik dan luar tubuh, seperti bibit
penyakit yang menyerang tubuh, teriris pisau, terpukul palu, tertusuk paku, tersiram air panas, kulit
terbakar, merupakan penyakit akibat terkena benda fisik ketika sedang bekerja. Demikian pula luka,
cedera, atau patah tulang akibat kecelakaan, termasuk di dalam kategori ini.

3. Adhidaivika

Adhivaivika merupakan penyakit yang berasal dan takdir, pengaruh musim, dan sebagainya.
Penyakit ini muncul sering tidak diketahui penyebabnya. Sehingga dikatakan sebagai takdir. Tiba-tiba
badannya panas tanpa diketahui penyebabnya.

2.4 Konsep Dasar Pengobatan Ayurveda

Dalam pengobatan menekankan adanya keseimbangan sistem organ-organ tubuh. Dalam keadaan
tertentu racun terus meningkat dalam tubuh kita dan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit,
sehingga kita harus mengeluarkannya dari dalam tubuh kita. Pembersihan racun dari dalam tubuh kita
dapat dilakukan dengan berbagai cara:

a) B–Balancing, mensuplai nutrisi yang seimbang ke dalam tubuh. Nutrisi yang dibutuhkan dalam tubuh
dapat kita penuhi dengan pola makan yang baik yaitu 4 sehat 5 sempurna. Nutrisi yang seimbang sangat
dibutuhkan sel tubuh untuk terus beraktivitas, seperti vitamin, mineral, serat (fiber) dan zat gizi lain yang
dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melancarkan, menyeimbangkan sistem hormonal serta keseimbangan
asam-basa dalam tubuh.

b) A–Activating, mengaktifkan sel tubuh untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi dalam tubuh.
Dengan meningkatkan pemasukan nutrisi ke dalam sel tubuh dan sel darah, membantu regenerasi sel
darah merah dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah, menghambat proses oksidasi dan
menstimulasi regenerasi sel organ tubuh yang berkerja secara optimal dalam meningkatkan sistem
kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit.

c) D-Defending, meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Dengan merangsang sel tubuh untuk
membentuk antibodi dalam membantu mempertahankan tubuh dari bahaya radikal bebas dan serangan
penyakit, juga turut berperan dalam menjaga kesehatan.

( Maswinara I Wayan : 2006) dan ( Ika Widya : 2013)

2.4.1 Jenis terapi yang dipakai dalam Ayurveda

Penyeimbangan dengan teknik pemijatan mengunakan minyak dengan ramuan herbal yang dibuat secara
traditional dari berbagai ramuan yang memiliki efek hangat yang mampu menstimulasi keseimbangan
unsur Pitha (api), Kapha (Angin) dan Vatta (Air) yang ada di dalam tubuh. Melakukan aktivitas gerak yoga,
dengan tujuan agar berkeringat. Dengan bergerak, detak jantung akan meningkat dan menyebabkan
keluarnya toxin tubuh berupa keringat atau toxin lainnya, akan lebih mudah masuk kesaluran
pembuangan (urine , feces), sehingga badan akan merasa agak ringan, badan lebih fleksible, dan lebih
bertenaga.

Pengobatan yang menggunakan uap dari herbal yang dipanaskan. Herbal dididihkan lalu disalurkan
dengan pipa menuju ke beberapa bagian tubuh, terutama otot-otot, tulang belakang, pinggul,
persendian lutut dan bagian lainnya dari tubuh yang menimbulkan rasa hangat menyegarkan serta cukup
baik untuk menghilangkan rasa tegang, atau kalau fasilitas memadai dengan sistem steam bath yaitu
mandi uap panas, dimana badan dimasukkan ke suatu ruangan yang telah diuapi dengan ramuan herbal
yang telah dipanaskan dengan suhu yang panas, sehingga keringat keluar bersama toksin yang ada.
Pemijatan menggunakan minyak herbal untuk penyeimbangan panas, dingin dan lembab di dalam
tubuh. Suatu herbal yang dicampurkan dengan sebagai herbal nutrisi. Herbal yang agak panas ini
dibungkus dengan kain yang agak lembut, kemudian digosokkan pada badan dan difokuskan pada
persendian dan otot-otot tubuh.

Pengobatan dengan tenaga Prana, kesadaran manusialah yang melakukan “Transformasi Fourier”
(sebuah konsep matematika yang dapat memetakan semua proses fisik di alam dalam bentuk frekuensi
dan amplituda serta kelipatannya) agar dapat mewujudkan informasi tersebut ke dalam ruang dan
waktu. Penjabaran lebih lanjut model ini adalah kesadaran manusia (pikiran) dapat mengambil semua
getaran yang ada di alam. Kemudian melalui proses transformasi tenaga prana, abstraksi dapat
diwujudkan ke dalam ruang dan waktu. Karena pikiran dan perasaan kita adalah pemicu dan pengarah
energi, maka kita harus membiasakan diri untuk berpikir dan berperasaan positif; penuh cinta kasih,
kebahagiaan. Bahkan bukan hanya pada saat penyembuhan, tetapi setiap saat, setiap detik dalam hidup
kita. Dengan demikian maka tubuh penyembuh akan menjadi bersih energinya, mudah menjadi penyalur
energi.
Therapy Akupuntur, Penusukan titik akupunktur akan memberikan efek pada tempat perangsangan
maupun di tempat yang jauh dari tempat perangsangan melalui jalur persarafan (saraf tepi dan pusat),
neurohumoral dan meridian. Jarum yang digunakan adalah jarum akupunktur yang sekali pakai untuk
menghindari infeksi dan penularan penyakit.

Rangsangan akupuntur→merengsang sistem imun tubuh →membentuk reaksi antigen-antibody→yang


membuat sistem saraf memberi feed back→dengan dikeluarkannya suatu hormon. Akupunktur relatif
tidak menimbulkan efek samping. Efek samping akupunktur sangat minimal. Efek samping yang jarang
terjadi adalah hematom (bengkak ringan) terjadi hanya dibawah 5%, dan nyeri di tempat penusukan
(tergantung dari sensitifitas seseorang). Rasa nyeri, sedikit ngilu/pegal pada umumnya tidak berarti,
sebagai tanda terangsangnya sistem persarafan. Untuk hasil yang optimal, akupunktur umumnya
dilakukan 2 kali seminggu (tergantung keadaan penyakit) sampai mencapai hasil yang diinginkan.
( IkaWidya : 2013)

2.4.2 Pembagian Obat

Secara garis besar dalam kitab Sushruta Samhita obat dibagi atas dua bagian, yakni samsamana dan
samsodhana :

· Kelompok Samsamana

Kelompok obat samsamana mengatur keseimbangan unsur tri dosha yang ada dalam tubuh.
Caranya adalah dengan mengendalikan aktivitas dari unsur vatta, pitta dan kapha, dengan menurunkan
produksi unsur tri dosha yang meningkat. Dalam kelampok obat ini termasuk obat muntah (vami),
pencahar atau urus-urus (virecham) dan obat untuk menghilangkan rambut. Kelompok obat ini dibagi
lagi berdasarkan atas pengaruhnya pada setiap unsur tri dosha, yakni obat yang menurunkan unsur vatta
disebut vatta-samsamana-varga, berpengaruh menurunkan unsur pitta disebut pitta-samsamana-varga
dan unsur kapha disebut kapha-samsamana-varga.

· Kelompok Samsodhana

Sedangkan kelompok obat samsodhana merupakan obat yang cara kerjanya berlawanan dengan
kelompok samsamana. Kelompok obat samsodhana bekerja dengan cara meningkatkan unsur vatta
disebut vatta-samsodhana-varga, kelompok yang meningkatkan unsur pitta dinamai pitta-samsodhana-
varga dan kelompok yang meningkatkan unsur kapha disebut kapha-samsodahana-varga.

2.4.3 Obat-Obatan Dalam Ayurveda

Dalam kitab Ayurveda, bentuk obat diklasifikasikan atas berbagai ragam bentuk sesuai dengan
kebutuhan dan sifat dari bahan obat. Pembagian tersebut adalah sebagai berikut :

1.Churna, obat yang berbentuk pupur atau serbuk.


2.Svarasa, obat berupa air perasan, cairan pekat, sari buah, jus.

3.Kalka, obat berupa cairan kental, pasta, boreh.

4.Kvatha, obat berupa cairan yang diminum, jamu, loloh.

5.Phanta, obat yang berbentuk cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui

berbagai cara, berupa tetes mata, hidung, infus

6.Shitakasaya, obat yang berbentuk cairan infus dingin.

7.Paniya, obat yang berupa jamu encer.

8.Pramathya, obat yang berupa jamu yang kental.

9.Matha, obat yang berupa larutan dalam air dingin.

10.Kshirapaka, obat ramuan yang berupa jamu dalam air susu.

11.Yavagu, obat yang berupa jamu untuk melemahkan.

12.Avaleha, obat yang diperoleh dari ekstraksi.

13.Vatika atau gudika, obat berupa pil dan bolus (pil besar).

14.Modaka, obat yang berupa bolus dalam sirup.

15.Khandapaka, obat yang berupa manisan.

16.Bhavana, obat dari serbuk bunga dalam cairan.

17.Putapaka, obat yang dipanggang.

18.Kanjika, obat yang berupa cairan asam.

19.Dravaka, obat berupa asam mineral destilasi.

20.Asava dan arista, obat yang berupa cairan spiritus.

21.Ghritas atau tailapaka, obat yang berupa minyak.

22.Ghritapaka, obat yang belum menjadi minyak.

Di dalam kitab Charaka Samhita malahan diketemukan pembagian obat ini atas 50 jenis atau
kategori. Pembagiannya terutama berdasarkan atas penggunaannya sesuai gejala yang timbul.
Sedangkan di dalam kitab Sushruta Samhita dibagi dengan lebih rinci lagi, menjadi 400 bagian dalam 37
kelompok obat. Pembagiannya tergantung atas aksi obat tersebut terhadap unsur tri dosha (vatta, pitta,
kapha) dan jaringan dhatu.
2.5 Peranan Ayurveda didalam pengobatan serta Manfaatnya bagi Kesehatan

Ayurveda sebagai sistem pengobatan kuno India yang masih digunakan sampai saat ini. Kini telah banyak
dokter yang tertarik untuk mencoba pengobatan holistik, suatu bentuk yang melibatkan kondisi tubuh,
mental, sosial lingkungan dan bahkan hingga dimensi spiritual yang akan mengungkapkan faktor-faktor
yang memicu suatu penyakit. Nutrisi yang baik dan seimbang serta olahraga teratur menjadi sangat
penting bagi pengobatan holistik. Tetapi kestabilan emosi dan spiritual juga harus diperhatikan sehingga
kondisi yang optimal akan tercipta. Terapi alternatif difokuskan untuk meningkatkan proses
penyembuhan sendiri, untuk memperbaiki keselarasan antara gerak tubuh dan elemen biokimia dari
tubuh, pikiran dan emosi. (Ika Widya : 2013)

Berikut manfaat dari melakukan Ayurveda itu sendiri:

Ø Meningkatkan Imunitas

Sistem kekebalan tubuh adalah mekanisme pertahanan alami tubuh yang membantu dalam
memerangi bakteri penyebab penyakit dan virus. Dalam pengobatan Ayurveda, atau pengobatan rumah
Ayurvedic menggunakan banyak bumbu dan minyak yang dicampur bersama-sama untuk menciptakan
tonik yang meningkatkan nafsu makan dan memperkuat sistem pertahanan tubuh.

Ø Penyembuhan secara lengkap

Persiapan ramuan dikelola oleh praktisi bantuan Ayurvedic dalam menyembuhkan penyakit dari akar
bersama dengan gejala. Perawatan juga melibatkan perubahan gaya hidup dan peningkatan kegiatan
fisik.

Ø Menghilangkan Stres –

Stres adalah salah satu alasan utama kesehatan yang buruk dan tonik, terapi dan pijat yang terlibat
dalam pengobatan Ayurvedic membantu dalam mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan fisik
dengan menyeimbangkan mood dan mewujudkan harmoni antara jiwa dan tubuh.

Ø Memurnikan Tubuh

Bertujuan untuk membersihkan tubuh dari racun dan mempertahankan keseimbangan adalah tujuan
dasar dari Ayurveda. Obat-obatan Ayurvedic dan tonik mempromosikan pembersihan menyeluruh dari
dalam untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Panchakarma adalah terapi Ayurvedic
pembersihan yang paling efektif.

Ø Menjaga keseluruhan Neraca


Salah satu manfaat terbesar dari pengobatan Ayurvedic adalah membantu mencapai keseimbangan
keseluruhan energi dalam tubuh. tubuh dipengaruhi oleh akumulasi racun dan Ayurveda membantu
dalam pembersihan dan menghapus kotoran tersebut.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan pembahasan tersebut diatas, maka didapatkan beberapa kesimpulan sebagai
berikut :

1. Ayurveda adalah ilmu yang mencakup seluruh hidup, tubuh, pikiran dan jiwa kita. Ayurveda
didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah diagnosis dan pengobatan. Menurut Ayurveda, kesehatan adalah
kondisi seimbang dari tubuh, jiwa, pikiran dan lingkungan.

2. Pada umumnya dalam pengobatan ayurveda penyebab penyakit karena tidak seimbangnya unsur-
unsur yang ada di dalam tubuh yang dikenal dengan unsur Tri Dhosa. Tri dosha terdiri dari: Vatta (angin
atau udara atau akasa), Pitta (Empedu atau panas atau teja) dan Kapha (Lendir atau air atau apah atau
pertiwi).

3. Dalam pengobatan menekankan adanya keseimbangan sistem organ-organ tubuh. Yang dapat
dilakukan dengan berbagai cara : B – Balancing, A – Activating, D-Defending. Serta jenis pengobatan
Ayurveda antara lain dengan teknik pemijatan, gerak yoga, pengobatan yang menggunakan uap dari
herbal yang dipanaskan, pengobatan dengan tenaga Prana dan terapi akupuntur.

DAFTAR PUSTAKA

Maswinara I Wayan. 2006. Ayurveda, Ilmu Pengobatan Tradisional India. Surabaya:Paramita.

Cauhan Dr.Pertap. 2010. Eternal Heart, the essence of Yurveda. Vrindavan: Jiva Institute

Anda mungkin juga menyukai