Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERAPI KOMPLEMENTER

MANFAAT TERAPI AKUPUNTUR UNTUK PENYAKIT STROKE

Disusun Oleh :
1. Desy Enggar Pravita (10215004)
2. Arifatus Sadiyah (10215011)
3. Resa Valentina (10215017)
4. Yunita Sari (10215025)
5. Fatin Afizah Sari (10215034)
6. Sagita Arisandy (10215042)
7. Siti Fatimah (10215050)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTIWIYATA
TAHUN AKADEMIK 2017

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala,
karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan tugas survey lapangan
kelompok ini tepat pada waktunya.

1
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga tugas survey lapangan ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Tugas survey lapangan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
sempurnanya tugas survey lapangan ini.
Semoga tugas survey lapangan ini memberikan informasi bagi masyarakat
dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Kediri, 12 Maret 2017

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................. i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi .......................................................................................................... iii

2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Terapi Akupuntur.................................................................... 3
B. Klasifikasi Terapi Akupuntur................................................................ 5
C. Kemungkinan Masalah yang Muncul................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN
A. Pembahasan Analisa Masalah yang Dapat Diatasi Dengan
Terapi Akupuntur........................................................................... 8
B. Peran Perawat................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 11
LAMPIRAN..................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Menurut survei yang dilakukan Yayasan Stroke Indonesia
(Yastroki) pada tahun 2004, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang
mematikan setelah jantung dan kanker.
Stroke adalah penyakit akibat gangguan sirkulasi darah otak,
merupakan penyakit yang paling banyak meninggalkan gejala sisa berupa
kelumpuhan separoh badan dan suara pelo. Selain obat-obatan dan
rehabilitasi medik, akupunktur dapat digunakan untuk memulihkan
kelumpuhan tersebut. Ada beberapa faktor resiko terjadinya penyakit
stroke yaitu: hipertensi (darah tinggi), kencing manis, kolesterol tinggi,
kegemukan, kekentalan darah, dan penyakit jantung.
Dulu di tahun 1990-an penyakit stroke banyak menyerang orang
tua (usia diatas 60 tahun), tetapi sekarang sudah sering ditemukan pada
usia muda (40-50 tahun), oleh karena itu faktor resiko di atas seharusnya
dihindarkan supaya penyakit stroke tidak terjadi. Penyebab stroke dibagi
menjadi 2 macam yaitu stroke hemoragik (perdarahan) dan iskemik.
Stroke hemoragik biasanya karena tekanan darah tinggi mengakibatkan
dinding pembuluh darah otak tidak dapat menahan tekanan tersebut, atau
dikarenakan adanya kelainan/kelemahan dinding pembuluh darah otak
sehingga mudah mengalami kerusakan. Pada stroke iskemik biasanya
karena kekentalan darah atau penyakit jantung yang menyebabkan aliran
darah ke otak berkurang atau karena sumbatan pembuluh darah otak,
serangan terjadi biasanya pada waktu istirahat/tidur.
Sehingga perlu dilakukan terapi komplementer untuk menangani
kasus stroke. WHO (World Health Organization) menyatakan terapi
komplementer yaitu akupuntur, merupakan salah satu terapi sebagai
pengobatan efektif menangani kasus stroke.

B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi akupuntur ?
b. Apa saja klasifikasi akupuntur ?
c. Bagaimana penerapan akupuntur pada pasien stroke?

1
d. Apa saja manfaat dari terapi akupuntur ?
e. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari penerapan akupuntur pada
pasien stroke ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui definisi dari akupuntur
b. Untuk mengetahui klasifikasi akupuntur
c. Untuk mengetahui penerapan akupuntur pada pasien stroke
d. Untuk mengetahui manfaat dari terapi akupuntur
e. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari penerapan akupuntur
pada pasien stroke

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum
dan punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture,
sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian

2
diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk
jarum.Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan
tradisional cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi
titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang
disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki
alirandan keseimbangan energi sepanjang meridian-meridian ini.
Pengobatan tradisional cina memiliki sejarah lebih dari 2,500 tahun.
Pengobatan tradisional kursus akupuntur ini melihat tubuh manusia sebagai suatu
sistem aliran energi. Ketika aliran-aliran energi ini seimbang, maka tubuh tersebut
sehat. Para praktisi memeriksa denyut nadi pasien dan mengamati keadaan lidah
mereka untuk mendiagnosa ketidakimbangan energi. Dalam pengobatan
akupuntur kecantikan cina, denyut nadi dapat diperiksa pada tiga lokasi di
masing-masing pergelangan tangan, dan pada tiga kedalaman pada masing-masing
lokasi. Penyakit tidak didefinisikan dengan gejala-gejala atau nama penyakit
seperti "infeksi hiv". Sebaliknya, seorang praktisi pengobatan cina akan berbicara
mengenai ketidakimbangan energi. Bahasanya dapat kedengaran sangat aneh,
seperti "kekurangan yin" atau "peningkatan panas ginjal". Kata-kata cina yin dan
yang menggambarkan energi yang saling bertolak-belakang yang seharusnya tetap
seimbang, dan qi (dibaca "chi") secara kasar dapat diartikan sebagai energi atau
kekuatan hidup. Dalam pengobatan akupuntur tradisional cina, terdapat banyak
cara untuk memperbaiki keseimbangan aliran energi tubuh. Teknik yang paling
sering digunakan di negara-negara barat adalah teknik senam seperti qigong atau
tai chi, akupuntur (tusuk jarum), dan jamu.Banyak praktisi pengobatan akupuntur
kecantikan cina mengkhususkan diri pada akupuntur atau jamu. Sangat jarang
yang menggunakan keduanya.
Di Indonesia metode terapi akupuntur mulai mendapatkan pengakuan
untuk pengobatan di Rumah Sakit. hal ini di tandai dengan di keluarkannya
Permenkes R.I. NO. 1186 MENKES/PER/XI/1996. Tentang pemanfaatan
akupuntur di sarana pelayanan kesehatan dan Kepmenkes RI no.
1277/Permenkes/SK/VII/2003. Tentang tenaga kesehatan akupuntur, menunjukan
pengakuan terhadap eksistensi dan manfaat akupuntur sebagai salah satu metode
pengobatan alternatif yang bisa di terima secara ilmiah.

3
Akupuntur dapat dikatakan sudah memiliki peran, fungsi, dan menjadi
salah satu komponen yang diterima di dalam sistem kesehatan masyarakat apabila
memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Berdasarkan ilmu dan dapat dikembangkan secara terbuka
2. Akupunkturis mempunyai kompetensi standar minimal
Pada tahun 1982, Depdiknas membentuk subkonsorsium akupuntur serta
menjadi mitra kerja Depdiknas dan Depkes dalam merumuskan kebijaksanaan
pemerintah dalam hal kurikulum sistem pendidikan akupuntur.Selain itu, juga
merumuskan berbagai sistem penataran bagi pengajar/pendidik serta penguji
praktek yang harus dipatuhi oleh lembaga pendidikan akupuntur di Indonesia.
Persatuan Akupunturis Seluruh Indonesia (PAKSI) yang merupakan
profesi wadah tunggal bagi akupunturis di Indonesia sejak tahun 1986.Mulai saat
itu juga diberlakukan bahwa akupunturis yang memiliki keinginan untuk
membuka praktek diwajibkan memiliki izin praktek dari Dinas Kesehatan
setempat.
3. Pelayanan akupuntur dapat dijangkau masyarakat.
4. Akupuntur tidak bertentangan dengan pengobatan konvensional
5. Pelayanan akupuntur dan akupunturis selalu dipantau.

B. Klasifikasi
a. SHEN BAIK
Shen baik menandakan bahwa keadaan Jing dan Qi dalam keadaan cukup.
Ciri-Ciri Shen yang baik:
a. Mempunyai ingatan yang baik
b. mengucapkan perkataan dengan jelas dan suara nyaring
c. Mata bersinar, wajah bercahaya dan segar kemerah-merahan
d. Dapat mengekspresikan emosi dengan baik
e. Dapat bereaksi dengan cepat

4
f. Dapat menggerakkan badan dengan leluasa
g. Mampu bernapas dengan lancar
h. Mempunyai otot yang baik

b. SHEN BURUK
Shen buruk menunjukkan keadaan Jing kurang dan Qi lemah. Jika Shen
buruk, maka menunjukkan keadaan pasien yang sudah parah.
Ciri-Ciri Shen Buruk:
a. Penderita tidak sadar
b. Tangan bergerak dengan tidak ada tujuan
c. Mata tidak bersinar & selalu menutup mata
d. Pupil tidak ada reaksi
e. Air muka gelap
f. Apatis atau tidak mengekspresikan emosi
g. Lambat atau tidak dapat bereaksi
h. Tidak dapat bergerak
i. Postur tubuh kaku
j. Pernapasan tidak normal

c. SHEN SEMU
Shen yang Semu dapat dijumpai pada penderita yang sudah dalam
keadaan gawat.
Ciri-Ciri Shen Semu :
a. Menampakkan Shen yang baik, tetapi tidak dapat menutupi keadaan
b. gawat yang sebenarnya
c. Shen yng baik itu menunjukkan bahwa pasien sudah mendekati ajal
d. Shen Semu terdapat pada penderita yang sudah lama menderita
penyakit
e. berat, yang kemudian secara mendadak Shen berubah menjadi baik

d. SHEN KURANG
Shen yang kurang menunjukkan kekuatan Shen hilang sebagian.
Biasanya terjadipada sindom Xu.Manifestasi :
a. Tidak bersemangat
b. Pelupa
c. Suara kecil serta malas bebicara
d. Badan terasa lemas

e. SHEN ABNORMAL

5
Menunjukkan keadaan gelisah, delirium, syncope, mania, skizofrenia,
dan penyakit yang berhubungan dengan jiwa atau saraf. Bersifat agresif
dan depesif.
a. Ekspresi Shen Depresif
Apatis, murung, sedih, melamun, pandangan mata kosong,
berbicara sendiri, sebentar menangis lalu tertawa.
Biasanya disebabkan karena phlegm yang tidak tersalurkan,
sehingga mengganggu Shen atau disebabkan karena organ Hati dan
Limpa lemah, sehingga dapat mengakibatkan Shen tidak berada
pada tempatnya.

b. Ekspresi Shen Agresif


Histeris, mencaci maki orang, marah-marah, memukul, merusak,
menyanyi dengan emosi abnormal, berpidato di sembarang tempat,
berjalan-jalan dengan keadaan telanjang, menganggap diri sendiri
paling pintar, tidak mau tidur, jarang lapar, tetapi ketika diberi
makan, makannya banyak skali dari pada orang biasa.
Biasanya disebabkan oleh yang tidak lancar berubah menjadi
patogen api dan phlegm yg mengacaukan Shen. Dapat juga
disebabkan oleh stasis darah.

C. Kemungkinan masalah yang muncul


Masalah yang muncul setelah dilakukan terapi akupuntur cenderung
relatif kecil, yaitu kemungkinan terjadinya pendarahan, namun kecil sekali
kemungkinan adanya pendarahan terkecuali bagi mereka yang memang
mengalami kelainan pada hemoglobin darah.
Pada umumya, terapi akupuntur atau tusuk jarum tidak memiliki efek
samping yang berbahaya. Pada saat jarum ditusukkan ke kulit, rasa nyeri yang
ditimbulkan tidak terlalu mengganggu. Rasa nyeri, ngilu atau pegal yang
ditimbulkan dikatakan sebagai tanda terangsangnya sistem syaraf pasien.
Bahaya infeksi yang kemungkinan timbul, dapat diminimalisir dengan
penggunaan jarum sekali pakai. Beberapa penelitian juga tidak menemukan
adanya bahaya yang dapat timbul berkenaan dengan penggunaan jarum atau
terapi ini. Setidaknya, fakta ini menunjukkan bahwa efek samping akupuntur
yang berbahaya, yang selama ini dpertanyakan, tidak terbukti.

6
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pembahasan analisa masalah yang dapat diatasi dengan treatment


Menurut survei yang dilakukan Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) pada
tahun 2004, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah
jantung dan kanker. WHO (World Health Organization) menyatakan
akupunktur sebagai pengobatan efektif menangani kasus stroke.
Akupunktur merupakan suatu sistem pengobatan tradisional dari Cina
yang telah digunakan sejak beberapa ribu tahun yang lalu. Teori pengobatan
tusuk jarum Cina didasarkan pada pemikiran bahwa ada suatu pola aliran
energi (Qi) yang melalui sistem meridian tubuh. Gangguan pada aliran energi
ini dipercaya mengakibatkan penyakit pada manusia. Akupunktur akan
membantu memulihkan kembali pola aliran energi tersebut sehingga penyakit
dapat disembuhkan. Metode akupunktur yang diberi nama Akupunktur GI
merupakan penyederhanaan terhadap metode akupunktur dari Cina.
Akupunktur GI merupakan metode penusukan jarum akupunktur
berdasarkan prinsip pemijatan dengan titik utama 2 di leher, 3 di perut, dan 2
di tungkai bawah. Lama terapi yang disarankan yaitu selama dua bulan.
Berdasarkan psycho neuroendocrine immunology, tubuh merupakan kesatuan
dari sistem psikis, saraf, hormon dan imun. Akupunktur GI berperan
melalui stimulasi sistem saraf untuk mengembalikan homeostasis tubuh.
Penyederhanaan metode akupunktur ini dilakukan dengan tujuan
Akupunktur GI dapat dipelajari dengan lebih mudah sehingga dapat
digunakan oleh masyarakat sebagai upaya peningkatan kualitas hidup
masyarakat Indonesia, terutama bagi golongan masyarakat yang keadaan

7
keuangannya tidak begitu baik Akupunktur dapat diberikan segera pada
stroke iskemik, namun pada stroke perdarahan akupunktur dapat dimulai
setelah kondisi pasien sudah stabil (2-3 minggu pasca serangan stroke).

Terapi akupuntur dapat menyembuhkan masalah-masalah yang timbul


akibat stroke diantaranya :
a. Meningkatkan suplai darah/oksigen di daerah otak yang mengalami
kerusakan
b. Menurunkan tekanan darah pada hipertensi
c. Menurunkan kolesterol darah jika tinggi
d. Meurunkan gula darah pada kencing manis
e. Menekan radikal bebas sehingga kerusakan otak lebih lanjut dapat
dihambat
f. Merangsang pergerakan otot lengan-kaki yang lumpuh
g. Mengatasi stress, depresi dan nyeri.
h. Masalah kandung kemih, kesulitan buang air kecil, infeksi saluran
kemih, dan cystitis.
i. Gangguan pencernaan, yang meliputi mual, mulas, dan diare.

B. Peran perawat
1. Pemberi asuhan keperawatan
Memperhatikan keadaan kebutuhan manusia yang dibutuhkan
melalui ppemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan, dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
2. Advokat pasien/klien
Menginterprestasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan
atau informasi lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien mempertahankan dan
melindungi hak-hak pasien.
3.Pendidik/Edukator
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan
kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan
kesehatan.

4. Koordinator

8
Mengarahkan, merencanakan serta mengorganisasi pelayanan
kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemberian pellayanan kesehatan
dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien.
5. Kolaborator
Peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
6. Konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan
yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien
terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
7. Peneliti
Mengadakan perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis
dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Stroke adalah gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh
sumbatan atau penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli, trombosis
atau perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak
yang timbulnya secara mendadak. Stroke diklasifikasikan menjadi dua
yaitu: Stroke Hemoragic dan Stroke Non Hemoragic. Stroke biasanya
diakibatkan dari salah satu empat kejadian yaitu: Thrombosis, Embolisme

9
serebral, Iskemia dan Hemoragi serebral. Menurut survei yang dilakukan
Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) pada tahun 2004, stroke merupakan
penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker.
WHO (World Health Organization) menyatakan akupunktur sebagai
pengobatan efektif menangani kasus stroke. Manfaat akupunktur terhadap
penyakit stroke antara lain : Meningkatkan suplai darah/oksigen di daerah
otak yang mengalami kerusakan, menekan radikal bebas sehingga
kerusakan otak lebih lanjut dapat dihambat, merangsang pergerakan otot
lengan-kaki yang lumpuh, mengatasi stress, depresi, nyeri,dll. Bukti terbaru
pada hewan percobaan akupunktur dapat merangsang perbaikan saraf yang
mengalami kerusakan dan memperbaiki gangguan elektrik otak terutama
yang berhubungan dengan saraf untuk pergerakan otot lengan-kaki yang
lumpuh.

B. Saran
Bagi Mahasiswa Keperawatan, setelah membaca makalah ini hendaklah
dapat benar-benar memahami konsep umum dari terapi komplementer
akupuntur. Serta terus memperbaharui pengetahuan keperawatan khususnya
pada terapi akupuntur.

DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Syaifuddin, 2003. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar Offset, Yogjakarta.
Saputra, Koesnandi, 2008. Akupuntur Klinik. Akupunturis PAKSI Salatiga.
Singarimbun, Masri, Sofyan Effendi, 2001. Metode Penelitian Survei. LP3ES,
Jakarta.
Sjah, Winny, 2006. Akupuntur Dan Aplikasinya
Sugiyono, 2002. Statistika Untuk Penelitian. CV. Alfabeta, Bandung.
Supramono dan Sugiarto, 2003. Statistika. Andi Offset, Yogjakarta.

10
LAMPIRAN

11
12

Anda mungkin juga menyukai