Anda di halaman 1dari 4

DIAGNOSTIK AKUPUNKTUR

No. Dokumen : No. Revisi : Hal

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Diagnostik akupunktur yaitu suatu cara pemeriksaan dalam ilmu
akupunktur untuk mengumpulkan data guna penegakkan diagnosa,
menggunakan 4 cara pemeriksaan , yaitu :
1. Pengamatan / inspeksi
2. Pendengaran dan penciuman
3. Pertanyaan / wawancara / anamnesa
4. Perabaan / palpasi
Tujuan Untuk mengumpulkan data dan gejala guna penegakkan diagnosa
Kebijakan
Prosedur I. Prosedur penjelasan pemeriksaan
Informasikan kepada pasien dan keluarga mengenai prosedur
pemeriksaan yang akan dilakukan

II .Prosedur sebelum melakukan pemeriksaan


Cuci tangan dengan hand rub / sabun dengan air mengalir
sesuai dengan prosedur ( 6 langkah cuci tangan )

III. Prosedur pengamatan / inspeksi


1. Pengamatan shen , amati :
a. Semangat
b. Kesadaran
c. Air muka
d. Pandangan mata
2. Pengamatan energy darah / se , amati :
a. Warna kulit
b. Ekspresi wajah
3. Pengamatan konstitusi tubuh , amati :
a. Bentuk tubuh
b. Gerak gerik
c. Posisi dan sikap tubuh
d. Keadaan kulit , mata , hidung , tenggorokan , pernafasan ,
telinga , bibir dan mulut
4. Pengamatan lidah
a. Periksa otot lidah : warna , bentuk , gerakan
b. Periksa selaput lidah : tebal / tipisnya , basah / kering ,
bersih / kotor

IV. Prosedur pemeriksaan pendengaran dan penciuman


1. Dengarkan suara pasien :
a. Suara bicara
b. Suara batuk
c. Suara nafas
d. Suara cekukan
e. Suara ruktus
2. Hidu bau dari pasien :
a. Bau mulut
b. Bau riak
c. Bau keringat
d. Bau air seni
e. Bau tinja

V. Prosedur pertanyaan / anamnesa


Tanyakan kepada pasien :
a. Keluhan utama
b. Keluhan tambahan
c. Perjalanan penyakit
d. Pertanyaan pertanyaan khusus :
 Kesukaan terhadap panas / dingin
 Keadaan keringat
 Kebiasaan makan dan minum
 Rasa haus
 Miksi dan defekasi
 Letak sakit / nyeri tekan
 Keluhan di daerah dada dan perut
 Keluhan panca indera

 Penyakit penyakit yang pernah diderita


 Khusus untuk wanita :
 Siklus haid : teratur / tidak
 Nyeri haid
 Lama haid
 Banyaknya darah haid
 Warna darah haid
 Keputihan
 Khusus untuk anak anak :
 Masa dalam kandungan
 Masa bayi
 Vaksinasi
 Penyakit bawaan
 Penyakit keturunan

VI. Prosedur perabaan / palpasi


1. Prosedur mencari titik yang nyeri tekan
a. Raba titik lokal yang nyeri tekan
b. Raba titik lima unsur beberapa meridian tersangka
c. Raba titik yuan beberapa meridian tersangka
d. Raba titik mu beberapa meridian tersangka
e. Raba titik shu beberapa meridian tersangka
2. Prosedur meraba nadi
a. Gunakan jari tangan no 2,3,4, tangan kanan dan kiri
b. Periksa nadi kiri penderita dengan tangan kanan
c. Periksa nadi kanan penderita dengan tangan kiri
Unit Terkait Klinik Komplementer
ELEKTROSTIMULATOR

No. Dokumen : No. Revisi : Hal

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Pengertian Elektrostimulator adalah suatu alat yang digunakan untuk
menstimulasi titik akupunktur dengan menggunakan sumber arus
listrik pada gagang jarum yang telah terbenam pada titik
akupunktur
Tujuan 1. Untuk merangsang titik akupunktur di tubuh manusia
2. Untuk mengubah distribusi ion
3. Untuk merelaksasikan otot yang tegang
4. Untuk meningkatkan sirkulasi darah
5. Untuk mengatur rangsangan otot mencapai efek klinis
mengurangi nyeri dan peradangan
6. Untuk meningkatkan kemampuan daya tahan tubuh
Kebijakan
Prosedur I. Prosedur memasang elektrostimulator
1. Masukkan soket adaptor ke bagian belakang perangkat
elektrostimulator , lalu hubungkan dengan listrik
2. Hubungkan jarum yang sudah menancap di titik akupunktur
Tubuh manusia dengan kabel yang sudah ditancapkan ke
lubang tombol intensitas elektrostimulator
3. Tekan tombol daya ( power ) , lampu hijau akan menyala ,
dengan suara musik
4. Tekan tombol gelombang yang dipilih , ada macam macam
gelombang :
1. Continuous wave
2. Intermitten wave
3. Ripple wave
4. Respiration wave
5. Putar timer dan pilih lama waktu terapi
6. Putar tombol intensitas sesuai kondisi dan kenyamanan
pasien
II. Prosedur melepas elektrostimulator :
1. Matikan tombol intensitas
2. Matikan tombol gelombang
3. Matikan tombol power
4. Cabut kabel dari lubang tombol intensitas
5. Cabut adaptor dari lubang soket di bagian belakang alat
elektrostimulator
6. Cabut steker adaptor yang terhubung dengan listrik

III. Peringatan :
1. Jangan menggunakan elektrostimulator , di tempat dimana
ada gas yang mudah terbakar
2. Jangan meletakkan stimulator dekat TV , radio , dan
peralatan elektronik lainnya
3. Jangan menggunakan elektrostimulator saat mengemudi
atau mengoperasikan mesin
4. Jangan di gunakan untuk wanita hamil , pasien dengan alat
resusitasi ( pacu jantung ) , penyakit infeksi , tumor ganas dan
penyakit jantung ( cardiac fibrillation )
Unit Terkait Klinik Komplementer

Anda mungkin juga menyukai