Definisi Gurah
Dalam bahasa jawa artinya Membersihkan.
(hidung,tenggorok,sekitarnya).
Pertama kali dikenalkan di Indonesia Oleh Kyai
Marzuki dari Bantul,Yogjakarta tahun 1990.
Awalnya digunakan oleh kalangan tertentu
(pesiden,para santri, penyanyi)
Sekarang digunakan sebagai pengobatan
tradisional. Paling banyak untuk peny. Saluran
napas.
ADEAR/NIH (2008), Castellani (2010), Anderson (2010)
Macam Gurah
Gurah hidung
Gurah Mulut
Gurah Mata
Gurah Vagina
Bahan Gurah
Bisa berbagai macam bahan digunakan. (cairan
PZ,racikan tanaman lain).
Biasanya paling banyak menggunakan Tanaman
Senggugu ((Clerodendron serratum Spreng)
Daunnya mengandung unsur saponin, kalium, sedikit
natrium, alkaloid, tanin, dan flavonoid. Pada kulit
akarnya terdapat saponin, flavonoid, glikosida fenol,
manitol, dan sitosterol. Sementara kulit batangnya
mengandung senyawa triterpen, asam ureanulat,
asam kueretaruat, dan asam seratogenat
Metode Gurah
Biasanya menggunakan akar,daun,batang ataupun kulit
batang dari tanaman senggugu.
Pembuatanya dengan cara bahan tersebut dikeringkan
dan direbus. Diambil airnya hingga pekat.
Diberikan dengan cara pasien disuruh tidur,menahan
napas,dan diteteskan3-5 tetes/dituangkan cairan ekstrak
tanaman senggugu. Dibiarkan selama 1-2 menit
Pasien disuruh menelan cairan yang telah masuk di mulut
dan tenggorokan. Akan terasa pahit dan tidak enak.
Lendir yang keluar tidak boleh dikeluarkan secara paksa.
Jika tidak, akan terasa sakit dan perih. Berlangsung
selama 1-2 jam
Penelitian Gurah
Penelitian 1
Judul: Analisis Pengaruh Gurah Pada penderita Sinusitis
Kronik Terhadap Angka Kekambuhan
Hasil :Pada bulan pertama belum terjadi kekambuhan
pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Penelitian
dilanjutkan pada bulan ketiga. Pada kelompok kontrol ada
5 sampel pasien yang mengalami kekambuhan. Pada
kelompok perlakuan belum terjadi kekambuhan hingga
bulan ketiga.
Kesimpulan:Terdapat penurunan bermakna angka
kekambuhan sinusitis kronik pada pasien sinusitis kronik
yang mendapat perlakuan gurah dibanding yang tidak
digurah.
Waktu transportasi mukosiliar hidung pada pasien sinusitis kronis memendek pada hari ke-7 setelah pengobatan gurah.
Penelitian 2
Judul: Analisis Perubahan Waktu Transportasi Mukosilia
Hidung Penderita Sinusitis Kronik Pada Pengobatan
Gurah
Hasil :Pada hari ke-7 pada kelompok perlakuan setelah
digurah waktu transportasi mukosiliar memendek dan
berbeda bermakna dibanding sebelum gurah dan pada
kelompok kontrol waktu transportasi mukosiliar pada
pengukuran ke II (hari ke-7) memanjang bermakna
dibandingkan pada pengukuran I (hari ke-2)
Kesimpulan:Waktu transportasi mukosiliar hidung pada
pasien sinusitis kronis memendek pada hari ke-7 setelah
pengobatan gurah.
Waktu transportasi mukosiliar hidung pada pasien sinusitis kronis memendek pada hari ke-7 setelah pengobatan gurah.
Penelitian 3
Judul: Analisis Fungsi Fagositosis Sel Leukosit Pada
Penderita Sinusitis Kronik Pada Pengobatan Gurah
Hasil : Aktifitas fagositosis rata-rata pasien sebelum
KESIMPULAN
Meskipun memiliki landasan rasional yang dapat
dikembangkan,Namun pengobatan gurah tradisional belum
bisa dikatakan aman. Karena kurangnya penelitian yang ada
dan juga secara farmakologis mekanisme nya belum jelas
sepenuhnya. Disamping itu tingkat kebersihan
(sterilitas)dalam pelaksanaan juga masih dipertanyakan.
Pengobatan gurah di Indonesia juga masih dianggap
sebagai alternatif. Tidak memiliki sertifikasi yang resmi dari
BPOM.
Pengobatan gurah juga memiliki efek samping,yang sampai
saat ini diketahui hanya efek samping ringan. Seperti
mual,muntah,pusing,kaku otot pengunyah dan sekitar.
SARAN
1. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai
metode gurah.
2. Tidak melakukan pengobatan gurah secara
sembarangan atau ikut-ikutan.
3. Bagi pelaksana metode gurah, menjaga
kebersihan dan sterilitas sangatlah penting.
VIDEO GURAH
THANK YOU