Anda di halaman 1dari 32

KARSINOMA

VULVA
UFUK STEVEN WIBOWO (10700188)
IBNU HISYAM TAMIMI (10700018)

LAPORAN KASUS
Tanggal Pemeriksaan
IDENTITAS
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
Agama
Pendidikan

: 03 April 2016

: Ny. S
: 41 tahun
:Bangilan,Sambong
: URT
: Islam
: SMA

Nama Suami
Umur
Alamat
Pekerjaan
Agama
Pendidikan

: Tn. A
: 24 tahun
:Bangilan
:swasta
: Islam
: SMA

ANAMNESIS
P3A1
Menarche
Lama Haid

: 15 tahun
: 5 hari

Perkawinan: 1, 22 tahun
Siklus Haid: Teratur

Keluhan Utama:
Benjolan pada bibir vagina sebelah kiri
Rw. Penyakit Sekarang:
Pasien masuk dengan keluhan terdapat benjolan pada bibir vagina
sebelah kiri berwarna kemerahan. Hal ini dirasakan sejak kurang lebih
4 bulan yang lalu. Awalnya pasien merasa terdapat benjolan kecil pada
bibir vaginanya yang kemudian dirasakan bertambah besar cepat
sekali sampai seperti saat ini. Kadang jika benjolan terkena gesekan
pakaian, benjolan lecet dan berdarah sedikit. Pasien mengeluh ada
riwayat gatal yang hilang timbul pada daerah kelaminnya sejak kurang
lebih 1 tahun belakangan.

Terdapat nyeri pada benjolan yang menjalar sampai ke daerah anus.


Tidak ada nyeri pada saat buang air kecil ataupun nyeri pada
punggung belakang. Pasien mengaku kadang-kadang mengalami
keputihan yang berwarna putih kekuningan,berbau dan gatal. Tidak
pernah terdapat pendarahan diluar siklus haid. Pusing (-), sakit kepala
(-), mual (-), muntah (-), BAB (+), BAK (+) lancar warna kuning,tidak
nyeri ataupun terasa panas.
Riwayat Penyakit Dahulu
:
Tidak pernah sakit kelamin atau sakit seperti ini sebelumnya.
Hipertensi (-), Penyakit Jantung (-), Diabetes Mellitus (-), Asma (-).
Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak ada anggota keluarga yang pernah mengalami keluhan yang
sama dengan pasien. Riwayat penyakit kanker payudara dalam
keluarga (-).

Riwayat Pengobatan :
Belum pernah periksa ke dokter. Hanya beli salep gatal yang dibeli
sendiri di apotek.
Riwayat Sosial :
Suka makanan yang pedas.
PEMERIKSAAN FISIK
KU
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
BB
: 49 Kg
TB
: 164 cm

Tek. Darah : 150/90 mmHg


Nadi
: 92 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu
: 37,7 C

Kepala Leher :
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterus (-/-), edema palpebra (-/-),
pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar tiroid (-).
Thorax :
I : Pergerakan thoraks simetris, sikatrik (-)
P : Nyeri tekan (-), massa tumor (-)
P : Sonor pada kedua lapang paru, pekak pada area jantung, batas
jantung DBN
A : Bunyi pernapasan vesikular +/+, rhonki -/-, wheezing -/-. Bunyi
jantung I/II murni regular
Abdomen:
I: Permukaan abdomen datar, benjolan (-), asites (-)
A: Bunyi peristaltik usus (+) normal
P: Timpani di seluruh kuadran abdomen
P: Nyeri tekan (+), massa (-)

Genitalia
:
Vulva : Terdapat benjolan pada vulva kanan ( 8 x 4 cm)

Ekstremitas :
Edema (-)/(-), turgor kulit normal, akral hangat

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium:
WBC : 19,04 x 103/ul
HGB : 13,1 gr/dl
HCT
: 39,9 %
PLT
: 457 x 103/ul
RBC : 4.71 x 106/ul
HbSAg : non-reaktif
KATA KUNCI (RESUME)
Pasien usia 41 tahun
Benjolan di labia majora sinistra (4 bulan)
Benjolan mudah berdarah
Nyeri pada benjolan
Awalnya luka benjolan kecil,semakin membesar
Gatal hilang timbul 1 tahun
Keputihan putih kekuningan,berbau busuk

DIAGNOSIS SEMENTARA
-Tumor Vulva suspec malignansi (Carcinoma Vulva)
-Bacterial Vaginosis
PENATALAKSANAAN Sementara
IVFD RL 20 Tpm
Asam Mefenamat 3 x 500mg
Metronidazole 2x 500mg
Parasetamol 3x500mg
Kompres Nacl
Vaginal toilet
ANJURAN PEMERIKSAAN
Biopsi jaringan
Foto thoraks
Cek Darah lengkap

NO
1.

TANGGAL
4-04-2016
Jam 07.00
flamboyan

HASIL FOLLOW UP
S: nyeri pada benjolan di vulva kiri. Pada benjolan ada lecet dan
berdarah. Masih keputihan. Demam (-), pusing (-), mual (-),
muntah (-), BAB (+), BAK (+) lancer,kuning,tidak nyeri.
- O:
KU: Baik
Kesadaran: Compos Mentis
TD: 130/80 mmHg, N: 82 x/m, R: 20 x/m, S: 36,8 C
Peristaltik usus (+)
- A: Tumor Vulva + Bacterial Vaginosis
- P: IVFD RL 20 Tpm
-

Asam Mefenamat 3 x 500mg

Metronidazole 2x 500mg

Kompres Nacl

Vaginal toilet

Rencana biopsy

NO TANGGAL
HASIL FOLLOW UP
- S: nyeri pada benjolan di vulva kiri. Pada benjolan ada lecet
2.
5-04-2016
Jam 07.00
dan berdarah. Masih keputihan. Demam (-), pusing (-), mual (-),
flamboyan
muntah (-), BAB (+), BAK (+).
- O:
KU: Baik
Kesadaran: Compos Mentis
TD: 120/80 mmHg, N: 72 x/m, R: 21 x/m, S: 36,7 C
-

A: Tumor Vulva + Bacterial Vaginosis


P:

IVFD RL 20 Tpm

Asam Mefenamat 3 x 500mg

Metronidazole 2x 500mg

Kompres Nacl

Vaginal toilet

NO TANGGAL
3.
11-04-2016
Poli
ginekologi

HASIL FOLLOW UP
- S: nyeri pada benjolan di vulva kiri. Masih keputihan. Demam
(-), pusing (-), mual (-), muntah (-), BAB (+), BAK (+). Membawa
hasil biopsy dari Bojonegoro
- O:
KU: Baik
Kesadaran: Compos Mentis
TD: 120/80 mmHg, N: 76 x/m, R: 20 x/m, S: 36,6 C
Hasil: Squamous cell carcinoma invasive (primer)
- A: carcinoma Vulva + Bacterial Vaginosis
- P: Rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih memadai

HASIL BIOPSI DARI RUMAH SAKIT BOJONEGORO

KANKER VULVA
Definisi
suatu kondisi medis yang ditandai dengan kanker
pada genitalia bagian luar wanita termasuk labia (bibir di
sekeliling lubang vagina), klitoris (jaringan kecil di atas
lubang keluar vagina) dan bagian luar dari vagina

Insidens

- 4% dari keganasan pada alat kelamin wanita


- 90% merupakan karsinoma sel skuamous
- Terbanyak pada usia post menopause, puncak insidens
pada usia 60-70 thn

Etiologi
Belum diketahui
Ada 2 tipe etiologi :
1. Tipe I : wanita muda, disertai infeksi
HPV & perokok
2. Tipe II : usia > tua, infeksi HPV (-),
perokok (-) , dihubungkan
dengan lesi distrofi

Etiologi
Belum diketahui
Ada 2 tipe etiologi :
1. Tipe I : wanita muda, disertai infeksi
HPV & perokok
2. Tipe II : usia > tua, infeksi HPV (-),
perokok (-) , dihubungkan
dengan lesi distrofi

Faktor risiko

Penyakit menular seksual

Lesi inflamasi kronik pada vulva


Faktor gaya hidup
Kelainan sistemik
Diabetes, Obesitas
HPV(virus meny. Kutil digenitalia)
Riwayat Kanker sebelumnya
Usia menopause (diatas 50 tahun tersering)
Hubungan seksual dini
Merokok
Peradangan Vulva Menahun

Klasifikasi
1. Kanker vulva epidermoid
Kanker epidermoid paling sering mengenai
separuh anterior vulva dan timbul di labia
(mayor dan minor) pada 65 % pasien, dan di
klitoris pada 25 % pasien. Lebih dari sepertiga
tumor terletak di garis tengah atau bilateral.
2. Melanoma Maligna
meliputi 6 11 % dari seluruh kanker vulva,
tipe kanker vulva paling umum nomor dua.
Keganasan yang sangat agresif, biasanya
berasal dari nevi berpigmen pada vulva.
Melanoma Maligna paling sering mengenai
labia minor atau klitoris.

3. Karsinoma Sel Basal


Sekitar 2 % - 3 % kanker vulva, dan hampir selalu muncul
pada kulit labia mayor. Tidak seperti karsinoma sel
skuamosa, metastasis karsinoma sel basal jarang dan
lambat. Namun kekambuhan setempat umum terjadi.
4. Karsinoma Kelenjar Bartolini
Biasanya diagnosis kanker kelenjar Bartolin
terlambat karena letaknya yang agak lebih sulit dicapai
dibanding kanker serviks, dan mungkin diduga sebagai
kista bartolin
5. Sarkoma Vulva
Mencakup < 2 % kanker vulva. Kanker sel stroma yang
paling umum adalah leimiosarkoma dan histiositoma
fibrosa. Adenokarsinoma vulva (kecuali yang berasal dari
bartolin) sangat jarang.

Tanda & gejala klinis


benjolan massa pada vulva ( labia
mayor >>, labium minus, klitoris &
Gejala utama
perineum)
pruritus lama
distrofi vulva
perdarahan vulva
Nyeri (disuria,vulvodinia,dispareunia)
Terdapat lesi awal tampak sbg dermatitis
kronis. Lalu benjolan membesar.
Mengalami ulserasi seperti bunga kol.

Pembagian Tingkat Keganasan (Figo 76)


STADIUM

MANIFESTASI

Kanker hanya ditemukan di permukaan vulva

Kanker ditemukan di vulva dan / atau perineum (daerah antara rektum dan
vagina). Ukuran tumor sebesar 2 cm atau kurang dan belum menyebar ke
kelenjar getah bening

IA

Kanker stadium I yang telah menyusup sampai kedalaman kurang dari 1


mm

IB

Kanker stadium I yang telah menyusup lebih dalam dari 1 mm

II

Kanker ditemukan di vulva dan/atau perineu, dengan ukuran lebih besar


dari 2 cm tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening

III

Kanker ditemukan di vulva dan / atau perineum serta telah menyebar ke


jaringan terdekat (misalnya uretra, vagina, anus) dan / atau telah menyebar
ke kelenjar getah bening selangkangan terdekat.

IVA

Kanker telah menyebar keluar jaringan terdekat, yaitu ke uretra bagian


atas, kandung kemih, rektum atau tulang panggul, atau telah menyebar ke
kelenjar getah bening kiri dan kanan

IVB

Kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening di dalam panggul dan /


atau ke organ tubuh yang jauh.

Pembagian Tingkat Keganasan (TNM)


T1S

Karsinoma pra-invasif, intra-epitelial, in situ

T1

Tumor terbatas pada vulva. Diameter terbesar < 2 cm

T2

Tumor terbatas pada vulva. Diameter terbesar > 2 cm

T3

Tumor dari setiap ukuran dengan perluasan ke urethra, dan/ vagina, dan/ perineum, dan/ anus.

T4

Tumor dari setiap ukuran, yang telah menginfiltrasi mukosa kandung kemih, dan/ rectum, atau
keduanya, termasuk bagian proksimal mukosa urethra, dan/ ke tulang

Kelenjar getah bening regional

N0

Tidak ada kelenjar yang teraba

N1

Kelenjar inguinal teraba, di satu/ dua belah lipat paha, tidak membesar, mudah digerakkan
(mobile) dan klinis tidak mencurigakan mengandung anak sebar.

N2

Kelenjar inguinal teraba, di satu/ dua belah lipat paha, membesar, keras, masih mobile dan klinis
dicurigai telah mengandung anak sebar.

N3

Kelenjar inguinal membesar, keras, menjadi satu yang terfiksir / sukar digerakkan, atau
mengalami ulserasi.

Metastasis jarak jauh

M0

Tidak ada metastasis berjarak jauh secara klinis

M1A

Kelenjar panggul dalam (profundal) teraba

M2A

Metastasis berjarak jauh lainnya ditemukan.

Diagnosis
Dari hasil biopsi terdapat sel sel ganas pada sel skuamosa di
daerah vulva. Biopsi harus dilakukan pad semua lesi vulva yang
menetap, yang mengalami ulserasi atau yang tidak sembuh
dengan cepat setelah terapi yang sesuai. Lesi mulai tumbuh
pada permukaan kulit dan dapat dengan mudah dikenali sebagai
ulkus kecil yang menjadi iritasi atau gatal atau meningkat
ukurannya. (Smeltzer,2002: 1565)
Diagnosis
ditegakkan
berdasarkan
gejala,
hasil
pemeriksaan fisik dan hasil biopsi jaringan. Staging (Menentukan
stadium kanker) . Staging merupakan suatu proses yang
menggunakan hasil-hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
diagnostik tertentu untuk menentukan ukuran tumor, kedalaman
tumor, penyebaran ke organ di sekitarnya dan penyebaran ke
kelenjar getah bening atau organ yang jauh.
Dengan
mengetahui stadium penyakitnya maka dapat ditentukan rencana

Diagnosis
Inspeksi
Biopsi (Gold Standard)
Sistoskopi deteksi penyebaran ke
uretra & vesika urinaria
Proktoskopi deteksi penyebaran ke
rektum
CT scan & MRI identifikasi limfadenopati
retroperitoneal bagian atas inguinal
atau invasi struktur tulang

Penanganan
Pembedahan
Radioterapi
Kemoterapi tidak memuaskan

Specimen after removal with at


least 1 cm margins around the
tumor. (Photograph courtesy of
Tom Wilson)

The surgical defect after a


radical vulvectomy specimen is
removed. (Photograph courtesy
of Tom Wilson)

Specimen after removal with at


least 1 cm margins around the
tumor. (Photograph courtesy of
Tom Wilson)

PEMBAHASAN
Pasien ini didiagnosis tumor vulva susp.maligna berdasarkan dari
hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan keluhan terapat benjolan
pada vulva sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu. Terdapat juga keluhan
riwayat gatal yang sering hilang timbul sejak 1 tahun yang lalu, nyeri pada
daerah benjolan yang menjalar sampai ke anus, dan keputihan.
Berdasarkan teori, manifestasi klinis dari tumor vulva yang
bersifat ganas adalah adanya gatal yang merupakan ciri khas kanker
vulva, terdapat lesi awal yang tampak sebagai dermatitis kronis kemudian
dapat ditemukan pertumbuhan benjolan yang terus tumbuh dan menjadi
keras, dan kadang terdapat nyeri

PEMBAHASAN
Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan penunjang biopsi Hasil
yang didapatkan dari pemeriksaan biopsi adalah squamous cell
carcinoma invasive primer. Pemeriksaan biopsi yang merupakan gold
standar pada kasus seperti diatas, Pada kasus ini, pasien disarankan
untuk berobat lanjut ke Rumah sakit yang memiliki fasilitas lebih
memadai.
Penanganan dari kanker vulva ini sendiri berdasarkan dari
stadium. Pada pasien ini didiagnosis stadium III. Dimana biasanya
dilakukan tindakana bedah untuk menangani ini. Dilakukan tindakan
vulvektomi radikal serta pengangkatan kelenjar getah bening, Lalu diikuti
dengan kemoterapi setelah dilakukan tindakan pembedahan. Namun
pada kasus ini, pasien disarankan untuk berobat lanjut ke Rumah sakit
yang memiliki fasilitas lebih memadai.

PENUTUP
A. Prognosis
Prognosis dari kanker vulva adalah buruk. Dan tergantung dari
stadium yang didapatkan pada saat penanganan dilakukan. Semakin
tinggi stadium semakin buruk prognosis yang akan didapatkan.
B. Komplikasi
1. Infeksi luka dan sepsis
2. Trombosis vena profunda
3. Hemoragi (Smeltzer,2002: 1566)
C. Pencegahan
Adapun cara pencegahan terkena kanker vulva adalah :
1.Menghindari faktor resiko yang bisa dikendalikan
2.Mengobati keadaan prekanker sebelum terjadinya kanker invasif

DAFTAR PUSTAKA
Ginger J. Gardner, Diane Reidy-Lagunes, Paola A. Gehrig, 2011,
Neuroendocrine tumors of the gynecologic tract: A Society of Gynecologic
Oncology (SGO) clinical document, Gynecologic Oncology, c Division of
Gynecologic Oncology, University of North Carolina at Chapel Hill, Chapel
Hill, NC, USA
Sarwono R, 2014, Ilmu Kandungan, edisi ketiga, PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo, Jakarta
Neville F. Hacker , Patricia J. Eifel , Jacobus van der Velden, 2012, Cancer of
the vulva, International Journal of Gynecology and Obstetrics,
Raghvendra Thakur, et all, 2013, Clinical analysis of vulvar cancer, International
Journal of Reproduction, Contraception, Obstetrics and Gynecology
Chitra Viswanathan,et all, 2013, Multimodality Imaging of Vulvar Cancer:
Staging, Therapeutic Response, and Complications, Volume 200, Number 6
American Journal of Roentgen
Schorge et al. 2008 Williams Gynecology [Digital E-Book] Gynecologic
Oncology Section. Ovarian Tumors and Cancer. McGraw-Hills..
DeChemey AH, Pernoll ML. Current Obstetric and Gynecologic Diagnosis and
Treatment 8th edition. Norwalk : Appleton & Lange;

Anda mungkin juga menyukai