ٰ
ٰٰ بالحجامة ما مررت ليلة أسري بي بمإل إال قالوا يا محمد مر أمتك
2. Sunnah Takririyah
1. Adat / ‘Urf
Sebuah kebiasaan
Bila tidak
yang sudah ada atau
bertentangan dengan
sebuah perbuatan
syari’at islam maka
yang dilakukan oleh
bisa menjadi hujjah
para sahabat di
sesuai ‘urf
zaman Rasulullah dan
(kebiasaan).
Rasulullah
membenarkannya.
Secara Medis
Bekam secara medis disebut juga dengan Oxidant Drainage Therapy
atau biasa disingkat dengan ODT dan memiliki definisi
كان شفاء من كل داء،من احتجم لسبع عشرة وتسع عشرة وإحدى وعشرين
"Barangsiapa yang berbekam pada tanggal 17, 19, dan 21, maka itu akan
menyembuhkan penyakit." (HR. Abu Dawud, Tabrani dan Baihaqi)
Bisa dilihat di dalam kitab At-Tamhid karya Ibnu Abdil Bar (24/350), Fathul Bâri (10/149),‘Aunul Ma’bûd
(10/241),Tuhfatul Ahwadzi (6/174-175), Nailul Authâr (9/98), Al-Inshâf karya Al-Mardhwai (1/82),
Kifâyatut Thâlib karya Al-Hasan Al-Mâliky (2/641) Sifrus Sa’âdah karya Fairûz Âbadi (264) dan dalam At-
Tahdits Bimâ Qîla LaYashihhu fihi Hadits karya Al-Allâmah Bakr Abu Zaid (334) dan kitab-kitab Silsilah
Hadits dari masing-masing perawi oleh Syaikh Al-Albani.
Jika puasa sunnah maka tidak membatalkan
puasa, karena hadits yang menyatakan
batalnya pembekam dan yang dibekam telah
dimansukh (dihapus) hukumnya dengan
hukum yang lain dengan datangnya dalil
yang belakangan datang dari Rasulullah.
Adapun haditsnya:
Pertama:
Keterangan:
Hadits pertama yang menyatakan batalnya puasa bagi yang
berbekam dan yang membekam terjadi saat Fathul Makkah
pada tahun ke-8 sedangkan hadits yang datang setelah itu
saat Rasul melaksanakan haji wada' pada tahun ke-10. Dan
hal ini seperti yang dikatakan oleh Ibnul Bathol
Rohimahulloh di dalam “Syarhu Shohihil Bukhoriy” (4/81).
ADAPUN BERBEKAM PADA PUASA RAMADHAN
TERDAPAT PEMBAHASAN KHUSUS DENGAN DALIL
Dari Syaddad bin Aus, dia berkata, "Ketika kami sedang berjalan
bersama Nabi Shalallahu'alaihi wasallam pada 18 Ramadhan, tiba-
tiba ada lirikan lalu beliau melihat seseorang yang sedang dibekam,
lalu beliau bersabda; "Orang yang membekam dan yang dibekam
harus membatalkan puasanya." (HR. Ahmad 4/124, Ibnu Majah
1681, Hakim 1/429, dengan sanad shahih)
Keterangan:
1. Pendapat yang membatalkan puasa (baik Ramadhan maupun puasa sunnah) mereka
memandang puasa lebih afdhol dan utama dari pada bekam. Adapun saat berbekam itu,
manusia mengeluarkan darah dan melemahkan tubuh, maka membutuhkan nutrisi yang
banyak (untuk memulihkan tubuh), sehingga dikhawatirkan akan berdampak pada
(membatalkan) puasanya.
2. Pendapat yang tidak membatalkan puasa baik itu puasa sunnh dan juga puasa Ramadhan,
dengan alasan semua haditsnya telah manshukh (terhapus hukumnya), karena semua hadits
(termasuk hadits Syaddat bin Aus di atas) turun sebelum Haji Wada’.
3. Pendapat berikutnya membagi antara siapa yang batal, apakah hanya yang dibekam saja
ataukah keduanya sama-sama batal. Pendapat pertama menyatakan, “bila metode bekamnya
menggunakan metode kuno (seperi zaman Rasul yakni dihisap dengan mulut memakai
tanduk) maka keduanya batal puasanya”. Pendapat ke-2 menyatakan,”bila metode yang
dipakai adalah dengan metode modern, maka yang batal hanya yang dibekam saja”. Kecuali
Syaikh Al-Albani menyatakan, “walau memakai metode modern tetap keduanya batal
puasanya.”
Wallahua’lam…
D. Upah Praktisi Bekam
Ini adalah pendapat jumhur (mayoritas) ulama dan yang masyhur pada
mazhab Ahmad, yang dirajihkan (dikuatkan) oleh Ibnu Taimiyah, Ibnul
Qayyim, asy-Syaukani, dan Ibnu ‘Utsaimin rahimahumullah. Namun,
sesuatu yang dimakruhkan akan menjadi boleh tanpa kemakruhan
karena tuntutan kebutuhan, jika tidak ada pilihan lain selainnya. (Ibnu
Taimiyah)
Bekam Dengan Ilmu
Bila suatu saat anda terpaksa
Wajib bagi para pembekam
harus melakukan bekam dengan
untuk mendahulukan ilmu dari
titik trail, maka pastikan anda
pada sekedar praktek tanpa tetap berada pada koridor-
ilmu agar tidak timbul mal koridor dalam membekam.
praktek.
Apabila hendak mendirikan
Wajib mengikuti standart yang sebuah praktek (klinik, rumah
telah ditetapkan oleh medis. bekam, dll) wajib untuk
mengikuti ujian standarisasi
Wajib menggunakan bahan yang yang diadakan oleh ABI,
steril. mengurus semua ijin yang
berkaitan dengan praktek
Berhati-hati dalam segala bekam demi keaamanan anda
tindakan saat membekam. sendiri, juga sebagai wujud taat
terhadap peraturan waliyul
Bila anda menemukan kesulitan ‘amri(pemerintah yang sah).
dalam praktek bekam yang anda
tidak tahu, maka jangan segan Terus dan terus belajar,
jangan merasa cukup karena
untuk bertanya kepada yang
ilmu itu selalu berkembang dan
lebih mengetahuinya.
merasa cukup itu tercela.
Alat dan Bahan Titik Bekam
Macam-macam
Bekam
Sarung Tangan
Gelas Bekam/ Gelas Kop
Masker wajah
Cetikan Penutup rambut
Loyang Stenlis
Celemek Plastik
Jarum
Alkohol
Tas Kresek
Tisu Kuning
Kaca Mata
Hydrogen Klorin
Sterilisator
Peroksida
Jarum komedo
Timba platik
Tempat Tidur Pasien
Titik Sunnah
Titik Anatomi
Titik Sinergi
Titik Lain-lain
1. Ummu Mughits
( انه احتجم وهو محرم فى رأسه لصداع كان به) رواه البخارى: وفى الصحيح عنه
وإثنتين على، واحدة على كاهله: (كان رسول هللا ص يحتجم ثالثا: وفى الصحيحين عنه
) األخدعين
Ada khilaf tentang letak titik ini, dalam kitab Thibbun Nabawi
dikatakan letakknya di belakang lekukan lutut sedangkan dalam
segi bahasa adalah di punggung kaki di atas antara ibu jari dan
telunjuk kaki.
Anatomi Kulit
1. Lapisan kulit manusia
Semua titik bekam berada di atas kulit, adapun bagian-bagian dari lapisan
kulit adalah sebagai berikut.
Epidermis
Dermis
Hipodermis
Jauhkan semua alat, bahan bahkan limbah bekam dari anak kecil.
Dll..
LARANGAN MENYENTUH WANITA YANG BUKAN MAHRAMNYA
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu riwayat Bukhary-Muslim, Rasulullah shollallahu ‘alaihi
wa ‘alahi wasallam menegaskan :
ُ ستِ َم
اع ِ ْ ان ِزنَاه َُما
ْ اْل ُِ َالزنَى مد ِْركُ َذ ِلكَُ ُلَ َم َحالَ ُةَ فَا ْل َع ْين
ُِ َان َزنَاه َما النَّ َظرُ َو ْاْل َذن َّ نَُ ْن آ َد َُم نَ ِص ْيبَهُ ِم
ُِ علَى اب َ ب َُ َ للا َكت
َُ ن َُّ ِإ
ُصدِقُ َذ ِلكَُ ا ْل ُفَ ْرجُ َويكَذِبه َ الرجْ لُ ِزنَا َها ا ْلخ َطا َُوا ْلقَ ْلبُ يَه َْوى َويَت َ َمنَّى َوي ِ سانُ ِزنَاهُ ا ْل َكالَمُ َوا ْليَدُ ِزنَا َها ا ْلبَ ْطشُ َو َ الل
ِ َو
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan bagi setiap anak Adam bagiannya dari zina, ia
mengalami hal tersebut secara pasti. Mata zinanya adalah memandang, kedua telinga zananya
adalah mendengar, lisan zinanya adalah berbicara, tangan zinanya adalah memegang dan kaki
zinanya adalah berjalan dan hati berhasrat dan berangan-angan dan hal tersebut dibenarkan
oleh kemaluan atau didustakan”.
Hadits Ma’qil bin Yasar radhyiallahu ‘anhu :
Hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dalam riwayat Al-Bukhari dan Muslim, beliau
berkata :
ُام َرأَةُ قَطُ فِي ا ْلمبَاُيَعَ ِة َ علَى آُِل ُِه َو
ْ سلَّ َُم يَ َُد َ علَ ْي ُِه َو
َ ُصلَّى للا
َ للا
ُِ ستُْ يَدُ َرس ْو ُِل
َّ للا َما َم
ُِ َو
“Demi Allah tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah menyentuh tangan
wanita dalam berbai’at dan beliau tidak membai’at para wanita kecuali dengan
perkataannya”.
Hadits Amimah bintu Raqiqoh radhiyallahu ‘anha, sesungguhnya Nabi shollallahu
‘alaihi wa ‘alahi wasallam bersabda :
Dan hadits ini mempunyai syahid dari hadits Asma` binti Yazid diriwayatkan oleh
Ahmad 6/454,479, Ishaq Ibnu Rahawaih 4/182-183, Ath-Thobarany 24/no.
417,456,459 dan Ibnu ‘Abdil Barr dalam At-Tamhid 12/244. Dan di dalam
sanadnya ada rawi yang bernama Syahr bin Hausyab dan ia lemah dari sisi
hafalannya namun bagus dipakai sebagai pendukung.)