Anda di halaman 1dari 28

AKUPUNKTUR

KULIT KEPALA
Akupunktur kulit kepala

 merupakan mikro akupunktur


 berkembang sejak pertengahan abad lalu
 pengobatan secara tradisional dirasakan tidak
cukup untuk kasus-kasus neurologi
 karena ilmu akupunktur klasik rumit serta
memerlukan waktu agak lama dalam
pengobatan
 Perpaduan akupunktur dengan pembagian
daerah korteks serebri kedokteran barat
 Dipelopori oleh Jiao shunfa
1. Tipe Standar Internasional
2. Tipe Jiao
3. Tipe Fang
4. Tipe Zhu
5. Tipe Daerah Baru
6. Tipe Jepang
1. Tipe Standar Internasional

 WHO 1991
 Terdiri dari 14 garis rangsang
Daerah frontal : 4 buah
Daerah vertex : 5 buah
Daerah temporal : 2 buah
Daerah oksipital : 3 buah
Daerah frontal
 MS-1, Garis tengah dahi
garis sepanjang 1 cm pada meridian du mulai
dari shending (GV 24) kearah dahi
indikasi : epilepsi, kelainan mental, kelainan
hidung
 MS-2, Garis lateral dahi-1
garis vertikal dari Meichong (Bl 3) ke bawah
indikasi : jantung koroner, angina pektoris,
asma bronkial, bronkitis, insomnia (jiao
atas)
 MS-3, garis lateral dahi-2
garis vertikal 1 cun dari toulinqi (GB 15) ke
bawah
indikasi : gastritis akut-kronis, ulkus peptikum-
duodenal, penyakit hati-kandung
empedu (jiao tengah)
 MS-4, garis lateral dahi-3
garis vertikal 1 cun dari titik 0,75 cun medial
Touwei (ST 8) ke bawah
indikasi : perdarahan pervaginam, disfungsi
ereksi, seminal emission, prolaps uteri,
sering kencing, kencing tidak tertahan
Daerah vertex

 MS-5, Garis tengah vertex


garis yang menghubungkan Baihui (GV 20) dan
Qianding (GV 21)
indikasi : kelainan pinggang paha-kaki,
ngompol, kelainan dubur, hipertensi, nyeri
daerah vertex.
 MS-6, Garis anterior oblique vertex temporal
garis yang menghubungkan Qianding( GV 21)
dan Xianli (GB 6)
indikasi : kelainan motorik
 MS-7, Garis posterior oblique vertex temporal
garis yang menghubungkan Baihui (GV 20) dan Qubin
(GB 7)
indikasi : kelainan sensorik
 MS-8, garis lateral vertex 1
garis horisontal mulai dari Chengguang (BL 6)
indikasi : kelainan pinggang-paha
 MS-9, garis lateral vertex 2
Garis horisontal mulai dari Zhengying (GB 17)
Indikasi : kelainan pundak, bahu, tangan
Daerah temporal

 MS-10, garis anterior temporal


Garis yang menghubungkan Hanyan (GB 4)
dan Xianli (GB 6)
indikasi : migren, afasia motorik, paresis
fasialis, kelainan rongga mulut
 MS-11, garis posterior temporal
garis yang menghubungkan Shuaigu (GB8) dan
Qubin (GB 7)
indikasi : migren, vertigo, tuli, tinitus
Daerah oksipital
 MS-12, garis tengah oksipital
garis yang menghubungkan qiangjian (GV 18) dan Naofu
(GV 17)
indikasi : penyakit mata
 MS-13, garis lateral atas oksipital
garis 0,5 cun lateral dan sejajar garis tengah oksipital
indikasi : gangguan ketajaman penglihatan, miopia,
katarak
 MS-14, garis lateral bawah oksipital
garis penghubung Yuchen (BL 9) dan Tianzhu (BL 10)
indikasi : gangguan keseimbangan badan, nyeri
daerah oksipital
2 Tipe Jiao Shunfa

 Menggunakan 2 garis bantu:


Garis tengah anterior-posterior(sagital)
glabela-batas bawah tuberositas oksipitalis
eksterna
Garis alis oksipital (horisontal)
titik tengah batas atas alis-puncak tuberositas
oksipitalis eksterna
 Memakai 14/16 daerah rangsang
1. daerah motorik

 Titik 0,5 cm dibelakang titik tengah garis


sagital-titik perpotongan garis horisontal
dengan batas rambut depan
 Dibagi 3 bagian
1/5 atas : anggota gerak bawah dan tubuh
2/5 tengah: anggota gerak atas(1/5 atas
lengan, 1/5 bawah jari)
2/5 bawah : kepala, muka dan daerah
bicara pertama
 indikasi : paralisis daerah kontra lateral,
afasia motorik, afonia
2. Daerah sensorik

 Garis sejajar daerah motorik berjarak 1,5


cm ke belakang
 dibagi 3 bagian ( sama seperti daerah
motorik)
 indikasi : parasesti, vertigo, trigeminal
neuralgia, sakit gigi, artritis
3.Daerah chorea dan pengontrol tremor
 Garis sejajar daerah motorik berjarak 1,5
cm ke depan
 indikasi : tremor, chorea, parkinsonism

4. Daerah dilatasi-kontraksi vaskuler

 Garis sejajar daerah chorea dan pengontrol


tremor berjarak 1,5 cm ke depan
 indikasi : hipertensi, edema
5. Daerah vertigo dan auditori
 1,5 cm diatas puncak telinga dibuat garis
horisontal sepanjang 2 cm kedepan dan 2
cm kebelakang.
 indikasi : vertigo, tinitus, pendengaran
menurun, halusinasi pendengaran

6. Daerah bicara 2
 2 cm postero-inferior tuberkulum parietal
ditarik garis sejajar garis sagital sepanjang
3 cm
 indikasi : afasia
7. Daerah bicara 3
 1,5 cm diatas puncak telinga ditarik garis
horisontal kebelakang sepanjang 4 cm
 indikasi : afasia sensorik

8. Daerah praxia
 Dari tuberkulum parietal ditarik garis vertikal
sepanjang 3 cm dan ditarik pula 2 buah garis
dengan masing-masing membuat sudut 40º
sepanjang 3 cm dikiri kanan garis pertama
 indikasi : tidak bisa membuka kancing baju,
tidak bisa memasang dasi
9. Daerah kinestetik sensorik kaki

 1 cm di kiri-kanan titik tengah garis sagital


ditarik garis ke belakang, sepanjang 3 cm
 indikasi : lumbago, paha kebas,kesukaran
koordinasi anggota gerak bawah, lumpuh,
ngompol, kencing tak tertahan,
konstipasi, prolaps ani, prolaps uterus
10. Daerah visual/optik
 Garis sepanjang 4 cm sejajar garis sagital
dengan jarak 1 cm, dimulai dari garis
horisontal yang melalui tepi bawah
protuberrantia oksipitalis eksterna ke atas
 indikasi : gangguan penglihatan dengan
kausal kortikal, katarak
11. Daerah keseimbangan
 Garis sepanjang 4 cm sejajar garis sagital
dengan jarak 3,5 cm, dimulai dari garis
horisontal yang melalui tepi bawah
protuberantia oksipitalis eksterna ke bawah
 indikasi : gangguan keseimbangan

12. Daerah lambung/gaster


 Garis sepanjang 2 cm sejajar garis sagital
keatas mulai dari batas rambut tepat diatas
pupil
 indikasi : nyeri lambung, rasa tidak enak di
epigastrium
13. Daerah dada/thoraks
 Garis sejajar garis sagital dan berada pada
pertengahan antara garis sagital dan garis
lambung sepanjang 2 cm ke atas dan 2 cm ke
bawah garis batas rambut
 indikasi : asma bronkial, bronkitis, paroksismal
takikardi, palpitasi, nyeri jantung
14. Daerah genitalia/reproduksi
 Garis sejajar garis gaster sepanjang 2 cm
keatas dari batas rambut dengan jarak sama
seperti garis gaster dan dada dengan letak ke
lateral
 Indikasi : perdarahan pervaginam, lekore
Daerah hati –kandung empedu

 Merupakan garis kepanjangan garis gaster


sepanjang 2 cm ke dahi
 iIndikasi : sakit epigastrium dan kuadran
kanan atas, hepatitis kronis

Daerah usus
 Merupakan garis kepanjangan garis genitalia
sepanjang 2 cm ke dahi
 indikasi : nyeri daerah perut bawah
Cara menentukan daerah rangsang

 Kontralateral kelainan
 Bilateral bila kelainan bilateral atau lokasi
kelainan sukar ditentukan
 Pilih daerah sesuai kelainan
Perangsangan
 Alat : jarum halus, panjang 1,5 – 2 cun, nomor
26-30
 Sterilkan daerah yang akan ditusuk
 Ditusukkan subkutis
 Jangan mendorong dan menarik jarum
 Manipulasi lebih 200 putaran /menit,
amplitudo putaran besar, dilakukan 3-4 menit
lalu istirahat 5-10 menit lalu dimanipulasi lagi
 Kelainan motorik gerakan daerah yang diterapi
 Jarum ditinggal 15 menit-3 hari
Hal-hal yang perlu diperhatikan

 Daerah penjaruman harus tepat


 Stimulasi harus kuat
 Posisi setengah duduk/bersandar atau
duduk
 Sebaiknya tidak diberikan pada anak yang
belum 1 tahun serta anak dengan ubun-
ubun belum tertutup lengkap, tulang
tengkorak yang retak
PENGGUNAAN:
PENGGUNAAN:

 Thrombosis cerebri
hasil tergantung lamanya penyakit, lokasi
thrombosis(a. cerebri anterior dan a.
cerebri media leih baik dibanding cabang
dalam arteri besar)
 Hemorhagi cerebri
dimulai pada saat pasien sudah sadar dan
dalam keadaan umum stabil, hasil
tergantung letak perdarahan(perdarahan
capsula interna hasil jelek)
 Trauma cranio cerebri
dimulai pada saat pasienmulai stabil dan sadar,
hasil pada trauma tertutup lebih baik dari pada
trauma terbuka
 Inflamasi intra cranial
dimulai bila pasien sudah tenang dan sadar, hasil
tergantung luas lesi(makin luas hasil lebih jelek)
 Meniere’s syndrome
penjaruman pada daerah pendengaran-vertigo
 Cortical polyuria
penjaruman pada daerah motor sensorik kaki
bilateral
 Nocturia pada anak
penjaruman bilateral pada daerah motor sensorik
kaki
 Neurologic headache
sakit pada daerah frontal, migraine: kontralateral/
bilateral pada 2/5 bawah daerah sensorik
 Vertigo, tinitus
penjaruman pada daerah pendengaran-vertigo
 Trigeminal neuralgia
penjaruman kontralateral pada 2/5 bawah dari
daerah sensoris
 Ischialgia
penjaruman kontralateral pada 1/5 atas
daerah sensoris dan daerah motor sensoris
kaki
 Arthritis sendi bahu
penjaruman kontralateral pada 2/5 bafian
tengah daerah sensoris
 Epigastric pain
penjaruman bilateral dari daerah gaster
 Cerebral acupuncture anaesthesia
dipilih daerah sensorik sesuai dengan daerah
pembedahan, dapat ditambah akupunktur
umum dan telinga

Anda mungkin juga menyukai